Anda di halaman 1dari 17

PERHITUNGAN

GANGGUAN

VISI
Menjadi salah satu program studi terkemuka dalam bidang Teknik Elektro baik regional maupun 1
11/10/2020 nasional melalui pengembangan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memiliki sifat dan perilaku profesional yang berintegritas pada tahun 2025.
PERHITUNGAN GANGGUAN
3. 1 PENDAHULUAN
Sistem tenaga pada umumnya diperlakukan sebagai suatu
jaringan tiga fasa seimbang.
Bila terjadi gangguan, keseimbangan sistem akan terganggu, sehingga
menyebabkan timbulnya tegangan dan arus ketidakseimbangan dalam
jaringan tersebut.

Hal ini tidak terjadi pada gangguan tiga fasa, karena gangguan ini
melibatkan ketiga fasa jaringan yang sama pada lokasi yang sama, hal
ini disebut sebagai gangguan seimbang.

Dengan menggunakan metoda komponen simetris dan menerapkan teori dan


konsep pergantian sistem sebelum dan setelah gangguan, sehingga
dimungkinkan untuk menganalisis berbagai kondisi sistem pada saat terjadi
gangguan.

VISI
Menjadi salah satu program studi terkemuka dalam bidang Teknik Elektro baik regional maupun 2
11/10/2020 nasional melalui pengembangan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memiliki sifat dan perilaku profesional yang berintegritas pada tahun 2025.
batasan harga dari arus pada setiap titik dimana terdapat rele
proteksi harus diketahui. Jika gangguan tersebut harus
diisolir. Informasi yang umum dibutuhkan adalah:

i. Arus gangguan maksimum pada titik dimana rele terpasang.


ii. Arus gangguan minimum pada titik dimana rele terpasang.
iii. Arus gangguan maksimum yang akan melalui rele terpasang.

Untuk mendapatkan informasi besaran-besaran diatas, batasan


stabilitas generator dan kondisi operasi yang mungkin termasuk
metoda pentanahan sistem harus diketahui dan gangguan selalu
diasumsikan dengan impedansi gangguan nol guna mendapatkan arus
maksimum pada kondisi sistem tersebut.

VISI
Menjadi salah satu program studi terkemuka dalam bidang Teknik Elektro baik regional maupun 3
11/10/2020 nasional melalui pengembangan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memiliki sifat dan perilaku profesional yang berintegritas pada tahun 2025.
3. 2 KOMPONEN SIMETRIS - ANALISIS JARINGAN TIGA
FASA
Dengan menggunakan prinsip super posisi, dapat dilihat bahwa
suatu vektor sistem tiga fasa dapat digantikan dengan tiga set
vektor tiga fasa seimbang.

E a  E1  E 2  E 0
E b  a2 E1  a E 2  E 0
E c  a E1  a2 E 2  E 0

1
E1  (E a  a E b  a 2 E c )
2
1
E 2  (E a  a 2 E b  a E c )
2
1
E 0  (E a  E b  E c )
2
VISI
Menjadi salah satu program studi terkemuka dalam bidang Teknik Elektro baik regional maupun 4
11/10/2020 nasional melalui pengembangan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memiliki sifat dan perilaku profesional yang berintegritas pada tahun 2025.
3. 2.1 SUMBER-SUMBER URUTAN
POSITIF
Diagram satu garis dari sistem tenaga atau areal yang akan dikaji
adalah titik awal untuk membentuk jaringan urutan.
G H
H L M

Lines
G S

R Beban G Beban H
Transformator Transformator

Lingkaran menyatakan sumber urutan positif, dapat berupa Generator, Motor


sinkron, Kondensor sinkron dan mungkin saja Motor induksi.
Arus simetris yang disuplai oleh sistem tenaga akibat adanya gangguan akan
berubah secara eksponensial dari harga awal yang cukup tinggi sampai
mencapai harga tunak. Selama prioda peralihan ini ada tiga besaran reaktansi
yang dapat digunakan:
"
1). Reaktasi (sumbu langsung) subperalihan, X d

VISI
Menjadi salah satu program studi terkemuka dalam bidang Teknik Elektro baik regional maupun 5
11/10/2020 nasional melalui pengembangan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memiliki sifat dan perilaku profesional yang berintegritas pada tahun 2025.
2). Reaktansi peralihan, X 'd

3) reaktansi sinkron, Xd

Untuk studi hubung singkat, digunakan X"d untuk reaktansi jaringan


urutan positif, dan akan diperoleh arus gangguan maksimum yang
diperlukan dalam penggunaan rele berkecepatan tinggi

Perhatikan Gambar 3-3 yang mempelihatkan pengaruh mesin berputar pada arus
gangguan simetris.

Kasus A dan B, adalah kasus yang kerap terjadi, sehingga penggunaan X"d
akan menghilangkan pengaruh pada sistem proteksi.
Dalam kasus ini besarnya ZS cenderung menghilangkan pengaruh sumber
penurunan.

VISI
Menjadi salah satu program studi terkemuka dalam bidang Teknik Elektro baik regional maupun 6
11/10/2020 nasional melalui pengembangan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memiliki sifat dan perilaku profesional yang berintegritas pada tahun 2025.
Kasus C mempengaruhi waktu
operasi rele proteksi kecepatan
rendah, tetapi secara umum
penurunan level arus gangguan tidak
akan menimbulkan masalah dalam
koordinasi kecuali karakteristik
arus-waktu dari rele proteksi yang
digunakan sangat berbeda

Motor Induksi tidak termasuk sumber arus gangguan guna keperluan


proteksi (kasus D), namun demikian perlu penekanan khusus bahwa Motor
ini harus diperhatikan pada aplikasi Pemutus Tenaga sesuai dengan standar
ANSI/IEEE.

VISI
Menjadi salah satu program studi terkemuka dalam bidang Teknik Elektro baik regional maupun 7
11/10/2020 nasional melalui pengembangan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memiliki sifat dan perilaku profesional yang berintegritas pada tahun 2025.
3. 2.2 JARINGAN URUTAN POSITIF
Dalam kondisi normal hanya tegangan dan arus urutan positif yang
ada dalam sistem dan karenanya hanya ada impedansi urutan
positif pula

ΔI  
 VV  1

Z1

V 1  V  I1 Z1

VISI
Menjadi salah satu program studi terkemuka dalam bidang Teknik Elektro baik regional maupun 8
11/10/2020 nasional melalui pengembangan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memiliki sifat dan perilaku profesional yang berintegritas pada tahun 2025.
3. 2.3 JARINGAN URUTAN NEGATIF
Dengan alasan hanya besaran urutan positif yang muncul dalam
sistem tenaga pada kondisi normal dan besaran urutan negatif
hanya akan muncul selama terjadi gangguan tidak seimbang

 V2
I2 
Z2

V 2  I 2 Z 2
VISI
Menjadi salah satu program studi terkemuka dalam bidang Teknik Elektro baik regional maupun 9
11/10/2020 nasional melalui pengembangan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memiliki sifat dan perilaku profesional yang berintegritas pada tahun 2025.
3. 2.4 JARINGAN URUTAN NOL

Relasi tegangan dan arus yang berlaku dalam jaringan urutan nol
sama dengan pada jaringan urutan negatif pada saat terjadi
gangguan, karenanya:

V 0  I 0 Z 0

VISI
Menjadi salah satu program studi terkemuka dalam bidang Teknik Elektro baik regional maupun 10
11/10/2020 nasional melalui pengembangan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memiliki sifat dan perilaku profesional yang berintegritas pada tahun 2025.
3. 3 PERSAMAAN DAN RANGKAIAN
EKIVALEN UNTUK BERBAGAI TIPE
GANGGUAN
Tipe gangguan yang penting yang sering terjadi dalam suatu sistem
tenaga elektrik, antara lain:
a. Satu fasa – tanah
b. Dua fasa
c. Dua fasa – tanah
d. Tiga fasa (tanpa atau melibatkan tanah)

Keempat tipe gangguan diatas disebut sebagai gangguan shunt tunggal karena
hanya terjadi pada satu lokasi dan hubungan jaringan urutan sebagaimana
gangguan yang terjadi sebagaimana kondisi gangguan tersebut.
Dengan mengabaikan arus beban dan dengan asumsi gangguan yang terjadi
tanpa melibatkan impedansi gangguan, maka persamaan untuk mendefinisikan
setiap gangguan dapat dinyatakan sebagai beikut:

VISI
Menjadi salah satu program studi terkemuka dalam bidang Teknik Elektro baik regional maupun 11
11/10/2020 nasional melalui pengembangan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memiliki sifat dan perilaku profesional yang berintegritas pada tahun 2025.
SATU FASA – TANAH (A – E) DUA FASA – TANAH

Ib  0 Ia  0
Ic  0 Vb  0
Va  0 Vc  0
DUA FASA TIGA FASA (TANPA ATAU
MELIBATKAN TANAH)
Ia  0
Ia  Ib  Ic  0
I b  Ic
Va  Vb
Vb  Vc
Vb  Vc
VISI
Menjadi salah satu program studi terkemuka dalam bidang Teknik Elektro baik regional maupun 12
11/10/2020 nasional melalui pengembangan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memiliki sifat dan perilaku profesional yang berintegritas pada tahun 2025.
3. 3.1 GANGGUAN SATU FASA – TANAH (A – E)
Tinjau suatu gangguan yang didefinisikan oleh persamaan 3-7 dan
diagram rangkaian pada Gambar 3-6. Konversi persamaan 3-7
kedalam besaran urutan dengan menggunakan persamaan 3-1 dan 3-
2, didapat:

I a  I1  I 2  I 0
I b  a 2 I1  a I 2  I 0
I c  a I1  a 2 I 2  I 0

1
I 1  (I a  a I b  a 2 I c )
3
1
I 2  (I a  a 2 I b  a I c )
3
1
I 0  (I a  I b  I c )
3

VISI
Menjadi salah satu program studi terkemuka dalam bidang Teknik Elektro baik regional maupun 13
11/10/2020 nasional melalui pengembangan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memiliki sifat dan perilaku profesional yang berintegritas pada tahun 2025.
1
I 1  (I a  a0  a 2 0) 1
3 I1  I 2  I 0  I a
1 3
I 2  (I a  a 2 0  a 0)
3
1
I 0  (I a  0  0)

V  I 1 Z1  Z 2  Z 0 
3

Batasan yang terdapat didalam persamaan menunjukkan bahwa


rangkaian pengganti untuk kondisi gangguan didapat dengan cara
menghubungkan jaringan-jaringan urutan secara seri seperti
diperlihatkan dalam Gambar 3-6b
VISI
Menjadi salah satu program studi terkemuka dalam bidang Teknik Elektro baik regional maupun 14
11/10/2020 nasional melalui pengembangan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memiliki sifat dan perilaku profesional yang berintegritas pada tahun 2025.
3. 3.2 GANGGUAN DUA FASA (B – C)
Dari persamaan
I a  I1  I 2  I 0
I b  a 2 I1  a I 2  I 0
I c  a I1  a 2 I 2  I 0

1
I 1  (I a  a I b  a 2 I c )
3
1
I 2  (I a  a 2 I b  a I c )
3
1
I 0  (I a  I b  I c )
3

I1   I 2
1
I 1  (0  a(-I c )  a 2 I c )
3

V1  V 2
1
I 2  (0  a 2 (-I c )  a I c )
I0  0
3
1
I 0  (0  I b  I b )  0
3

VISI
Menjadi salah satu program studi terkemuka dalam bidang Teknik Elektro baik regional maupun 15
11/10/2020 nasional melalui pengembangan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memiliki sifat dan perilaku profesional yang berintegritas pada tahun 2025.
3. 3.3 GANGGUAN DUA FASA – TANAH (B – C – E)
Kembali, dari persamaan 3-9 dan persamaan 3-1 dan 3-2 didapat:
I a  I1  I 2  I 0
I b  a 2 I1  a I 2  I 0
I c  a I1  a 2 I 2  I 0

1
I 1  (I a  a I b  a 2 I c )
3
1
I 2  (I a  a 2 I b  a I c )
3
1
I 0  (I a  I b  I c )
3

I1   I 2  I 0 
V1  V 2  V 0
VISI
Menjadi salah satu program studi terkemuka dalam bidang Teknik Elektro baik regional maupun 16
11/10/2020 nasional melalui pengembangan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memiliki sifat dan perilaku profesional yang berintegritas pada tahun 2025.
3. 3.4 GANGGUAN TIGA FASA (A – B – C ATAU A – B – C – E)

Bila diasumsikan gangguan melibatkan tanah, dari persamaan 3-10


dan 3-1, 3-2 didapat:

V0  0
V1  0
V2  0

V  I1 Z1

VISI
Menjadi salah satu program studi terkemuka dalam bidang Teknik Elektro baik regional maupun 17
11/10/2020 nasional melalui pengembangan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memiliki sifat dan perilaku profesional yang berintegritas pada tahun 2025.

Anda mungkin juga menyukai