Anda di halaman 1dari 12

Literasi Sains

Jajang Bayu Kelana, M.Pd


Pengertian Literasi

Pada awalnya kata literasi hanya sebatas pada baca-tulis-hitung,


yakni kemampuan dasar yang dimiliki orang dewasa di dalam
menjalankan kehidupan sosial, kultural dan politik secara lebih luas.
Namun dengan semakin berkembangannya sains pada kehidupan
manusia, kemampuan baca-tulis-hitung tidaklah cukup.
Adanya kebutuhan lain untuk memenuhi dan berpartisipasi dalam
masyarakat mendorong manusia juga menguasai literat sains, yakni
memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang sains, keterampilan
proses sains, dan menerapkannya dalam kehidupan yang lebih luas
.
KEWAJIBAN BACA BUKU SASTRA
DI BERBAGAI NEGARA

NO SMA KEWAJIBAN
BACA BUKU
1. SMA THAILAND SELATAN 5 JUDUL
2. SMA MALAYSIA 6 JUDUL
3. SMA SINGAPURA 6 JUDUL
4. SMA BRUNEI DARUSSALAM 7 JUDUL
5. SMA RUSIA SOVYET 12 JUDUL
6. SMA KANADA 13 JUDUL
7. SMA JEPANG 15 JUDUL
8. SMA SWISS 15 JUDUL
9. SMA JERMAN BARAT 22 JUDUL
10. SMA PRANCIS 30 JUDUL
11. SMA BELANDA 30 JUDUL
12. SMA AMERIKA SERIKAT 32 JUDUL
13. SMA INDONESIA 0 JUDUL
TABEL MENONTON TV DI BERBAGAI NEGARA
00500
00450
00400
MENIT PER HARI

00350
00300
00250
00200
00150
00100
00050
00000
Canada Amerika Australia Indonesia

NEGARA
Pengukuran literasi sains yang dilakukan Programme for International Student Assessment
(PISA) pada tahun 2012, menempatkan Indonesia pada urutan terbawah yaitu menempati
posisi ke-64 dari 65 negara yang perpartisipasi.
Sedangkan hasil PISA tahun 2015 menunjukan grafik peningkatan.
Dari 72 negara yang berpartisipasi, Indonesia menempati urutan ke-8 dari bawah.
Terjadi peningkatan skor kompetensi sains dari 382 pada 2012 menjadi 403 pada 2015.
Baik tahun 2012 ataupun 2015, hasil nilai sains yang di peroleh Indonesia masih
dibawah rata-rata 500 dari nilai yang ditetapkan PISA. Yaitu hanya mencapai Low
Internasional Bencmark.
Berdasarkan data ini, terlihat jelas bahwa kemampuan sains di Indonesia masih jauh
dari harapan. Penguasaan sains hanya sebatas mengusaan materi dan belum mampu men
ghubungkannya dengan berbagai topik sains yang lebih komplek atau abstrak.
SKOR MEMBACA SISWA PADA
Program for International Student Asse
ssment (PISA)

TAHUN SKOR PISA PERINGKAT DR NILAI RATA2


SISWA IND JUMLAH NEGARA INT’L
2000 371 39 DARI 41 500
2003 382 39 DARI 40 500
2006 393 48 DARI 56 500
2009 402 57 DARI 65 500
2012 396 64 DARI 65 500
2015 403 64 dari 72 50

for your information


Literasi Sains
Orang yang pertama kali memperkenalkan istilah literasi sains adalah Paul
de Hart dari Standfort University

Literasi sains secara harfiah (Science Literacy) berasal kata literatus artinya
ditandai dengan huruf, melek huruf atau pendidikan dan scientia berarti
memiliki pengetahuan.

• Menurut Hart literasi sains merupakan tindakan untuk memahami sains


dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
• Sedangkan Toharudin, dkk yang menyimpulkan literasi sains sebagai ke
mampuan seseorang untuk memahami, mengkomunikasikan, menerap
kan, memecahkan masalah pengetahuan sains sehingga mempunyai si
kap peka terhadap diri dan lingkungannya dalam mengambil keputusa
n berdasarkan sains
PISA mengidentifikasi dan mengolaborasikan penilaian literasi sains
menjadi tiga pokok literasi sains,

Proses sains

Konten sains

Konteks
aplikasi sains
Proses sains

Pendidikan sains di persiapkan untuk menghadapi kemajuan sains dan teknologi di masa yang
akan datang. Untuk itu mengembangkan kemampuan anak dalam memahami hakikat sains,
prosedur sains, serta kekuatan dan kelemahan sains sangatlah penting. Ada lima komponen
penilaian proses sains, yakni:
• pertanyaan ilmiah, merupakan pertanyaan yang dapat di selidiki secara ilmiah, seperti mengid
entifikasi pertanyaan yang dapat dijawab dengan sains.
• mengidentifikasi bukti yang diperlukan dalam penyelidikan ilmiah.
• menarik dan mengevaluasi kesimpulan, merupakan kemampuan dalam proses penghubunga
n bukti yang di dapatkan secara relevan.
• mengkomunikasikan, merupakan pengungkapan kesimpulan secara tepat berdasarkan bukti y
ang valid.
• mendemonstrasikan, merupakan penggunaan konsep dalam situasi yang berbeda dari yang d
i pelajari.
Konten sains
Pemilihan pengetahuan tentang fakta, istilah dan konsep sains diperlukan dalam literasi sains.
Oleh karena itu, pengembangan sains tidak hanya terbatas pada pemahaman namun melibatkan
sumber-sumber lain di sekitar.
Keterbatasan waktu dalam pengetesan membuat PISA mengambil sampel konsep-konsep sains
untuk mewakili penilaian konten sains, adapun tema-tema utama yang menjadi acuan, yaitu :
(1) struktur dan sifat materi;
(2) perubahan atmosfer;
(3) perubahan fisik dan kimia;
(4) transformasi energi;
(5) gaya dan gerak;
(6) bentuk dan fungsi;
(7) biologi dan manusia;
(8) perubahan psikologi;
(9) keragaman mahluk hidup;
(10) pengendalian genetik;
(11) Ekosistem
(12) bumi dan alam semesta;
(13) perubahan geologi.
Konteks aplikasi sains

Literasi sains menekankan pentingnya pemahaman sains sehingga dapat di aplikasikan dalam ke
hidupan sehari-hari. Hal lain yang menjadi penilaian PISA adalah situasi-situasi nyata yang ada di
kehidupan sehari-hari dan tidak di angkat dari materi umum di dalam kelas atau laboratorium. Ad
a tiga bidang aplikasi sains, diantaranya:
(1) kehidupan dan kesehatan;
(2) bumi dan lingkungan;
(3) teknologi.
DAMPAK LITERASI DALAM PENDIDIKAN

• Gerakan Literasi Sekolah (GLS)


SEKOLAH

• Publikasi Ilmiah
UNIVERSITAS

• Jurnal sebagai salah satu


Guru syarat kenaikan pangkat

Anda mungkin juga menyukai