Anda di halaman 1dari 26

URBANFARMING:

PERKOTAAN
LAHANTIDUR

By :
Dyah Ayu Tarunala Habiibah
196040200111025

Mata Kuliah Pola Tanam Lanjutan


Dosen Pengampu Mata Kuliah Dr. Ir. Sitawati, MS
• Urban farming secara harfiah merupakan aksi bertani, mengolah dan mendistribusikan bahan pangan di dalam wilayah batas
kota (Bauw, 2015).
• Urban farming adalah praktik budidaya, pemrosesan, dan disribusi bahan pangan di atau sekitar kota (Wijaya et al., 2017).

• FAO mendefinisikan Urban Farming sebagai; sebuah industri yang memproduksi, memproses, dan memasarkan produk dan
bahan bakar nabati, terutama dalam menanggapi permintaan harian konsumen di dalam perkotaan, yang menerapkan metode
produksi intensif, memanfaatkan dan mendaur ulang sumber daya dan limbah perkotaan untuk menghasilkan beragam tanaman
dan hewan ternak.

URBAN
FARMING

• Urban farming juga bisa melibatkan peternakan, budidaya perairan, wanatani, dan hortikultura. Dalam arti luas, Urban farming
mendeskripsikan seluruh sistem produksi pangan yang terjadi di perkotaan.
Karena biaya rendah dan sebagai alternatif pertanian
berlanjut, Mengurangi biaya transportasi / angkutan
komoditas pertanian dari luar kota, Banyak area/lahan
kosong di daerah perkotaan, Kebutuhan pangan yang
tinggi untuk kota, Menyediakan pangan bagi yang rawan
pangan
Mengapa Urban Farming ?

Dimana Urban itu?


• Urban : daerah pinggiran kota, daerah penyanggah kota
• Urban agriculture : suatu area di dalam kota dengan luas terbatas (lahan tidak
digunakan, bantaran sungai, jalan, rel ka, atap rumah, dll) yang digunakan untuk
budidaya tanaman, ternak atau ikan untuk dikonsumsi sendiri atau dijual
• Peri-urban agriculture : suatu area dekat kota yang digunakan untuk produksi
tanaman, ternak & ikan dengan intensif atau semi intensif secara komersial
URBAN FARMING DI INDONESIA
M ANFAAT
URBANFARMING
Urban Farming dapat menjadi solusi alternatif dalam
penyediaan pangan sehat bagi keluarga. Manfaat yang
diperoleh dengan mengelola lahan untuk kegiatan
pertanian, dapat dirasakan oleh masyarakat, yaitu
mendapat kemudahan dalam penyediaan pangan sehat.
Selain itu manfaat yang juga dirasakan langsung adalah
pengurangan pengeluaran untuk belanja kebutuhan dapur,
dan bahkan menambah pendapatan bagi
yangmengusahakannya, karena hasil panen dapat dijual
kepada tetangga. Manfaat lain adalah lingkungan menjadi
hijau, sehat, asri serta menambah estetika.

 Membantu menciptakan  Dapat menghasilkan O2  Mengurangi biaya dengan  Bahan pangan lebih segar
kota yang bersih dengan dan meningkatkan kualitas penghematan biaya pada saat sampai ke
pelaksanaan 3 R lingkungan kota transportasi dan konsumen yang merupakan
(reuse,reduce,recycle) pengemasan, orang kota
untuk pengelolaan sampah
kota
KONTRIBUSI
KONTRIBUSI UPA UPA TERHADAP
TERHADAP TANTANGAN
TANTANGAN PERKOTAAN
PERKOTAAN
1. Merentas Kemiskinan
1. Merentas Kemiskinan
2.
2. Meningkatkan
Meningkatkan keamanan
keamanan dandan gizi
gizi pangan
pangan perkotaan.
perkotaan.
3.
3. Menjawab
Menjawab tantangan
tantangan lingkungan
lingkungan (perubahan
(perubahan iklim,
iklim, penumpukan
penumpukan limbah,
limbah, keterbatasan
keterbatasan
air
air bersih)
bersih)

PERSPEKTIF
PERSPEKTIF KEBIJAKAN
KEBIJAKAN TENTANG
TENTANG PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN UPA UPA
Beberapa
Beberapa negara
negara yang
yang telah
telah mengembangkan
mengembangkan kebijakan
kebijakan mengenai
mengenai UPAUPA dan
dan telah
telah memulai
memulai
program besar untuk memfasilitasi pengembangan UPA yang aman dan
program besar untuk memfasilitasi pengembangan UPA yang aman dan berkelanjutan berkelanjutan
yaitu,
yaitu, Brasil,
Brasil, Sri
Sri Lanka,
Lanka, Sierra
Sierra Leone.
Leone. Pada
Pada gambar.1.
gambar.1. menjelaskan
menjelaskan maksud
maksud dan dan fokus
fokus
kebijakan
kebijakan atau
atau program
program pada
pada UPA
UPA yang
yang sangat
sangat membantu
membantu untuk
untuk mengidentifikasi
mengidentifikasi langkah-
langkah-
langkah
langkah efektif
efektif untuk
untuk mengimplementasikan
mengimplementasikan kebijakan-kebijakan
kebijakan-kebijakan tersebut.
tersebut.

•• Pemerintah
Pemerintah Brasil
Brasil memasukkan
memasukkan pertanian
pertanian perkotaan
perkotaan dalamdalam kebijakan
kebijakan dan dan program
program
'Kelaparan
'Kelaparan Nol', dan banyak kabupaten kota sedang mengembangkan program UPA
Nol', dan banyak kabupaten kota sedang mengembangkan program UPA
yang
yang bertujuan
bertujuan meningkatkan
meningkatkan ketahanan
ketahanan pangan,
pangan, pengurangan
pengurangan kemiskinan
kemiskinan dan dan inklusi
inklusi
sosial
sosial kaum
kaum miskin
miskin perkotaan
perkotaan (C. (C. de
de Moreira,
Moreira, komunikasi
komunikasi pribadi,
pribadi, 2008). 
2008). 
•• Pemerintah
Pemerintah Sri Lanka secara aktif mempromosikan kebun rumah dan
Sri Lanka secara aktif mempromosikan kebun rumah dan masyarakat
masyarakat dan dan
akuakultur
akuakultur di lahan kota dan swasta yang kosong sebagai bagian dari
di lahan kota dan swasta yang kosong sebagai bagian dari 'kampanye
'kampanye
nasional
nasional untuk
untuk memotivasi
memotivasi produksi
produksi pangan
pangan domestik'
domestik' (Kementerian
(Kementerian Pengembangan
Pengembangan
Pertanian dan Layanan Agraria
Pertanian dan Layanan Agraria 2007).  2007). 
•• Bulawayo
Bulawayo adalah
adalah kota
kota terbesar
terbesar kedua
kedua di di Zimbabwe
Zimbabwe yang yang berada
berada di di bawah
bawah garisgaris
kemiskinan.
kemiskinan. Dewan
Dewan kota
kota mengakui
mengakui pentingnya
pentingnya pertanian
pertanian perkotaan
perkotaan untuk
untuk meningkatkan
meningkatkan
akses
akses keke makanan
makanan sehat
sehat oleh
oleh masyarakat
masyarakat miskin
miskin perkotaan
perkotaan dan dan mengadopsi
mengadopsi pedoman
pedoman
kebijakan dan peraturan kota baru tentang hortikultura
kebijakan dan peraturan kota baru tentang hortikultura perkotaan, peri-urban, perkotaan, peri-urban,
peternakan
peternakan dan dan akuakultur.
akuakultur. Lebih
Lebih dari
dari 450
450 haha lahan
lahan kota
kota yang
yang kosong
kosong di di pinggir
pinggir kota
kota
dialokasikan
dialokasikan untuk
untuk penggunaan
penggunaan di di pertanian
pertanian perkotaan.
perkotaan. (Mubvami
(Mubvami && Toriro
Toriro 2010).
2010).
The role of urban agriculture in building resilient •• Kota
Kota Beijing
urban
Beijing mengembangkan
yang
mengembangkan rencana
substansial untuk
rencana zonasi
zonasi baru
pengembangan
baru yang
yang mencadangkan
'pertanian
mencadangkan zona
rekreasi',
zona peri-
menggabungkan
peri-
urban yang substansial untuk pengembangan 'pertanian rekreasi', menggabungkan
cities in developing countries produksi
produksi pertanian
pertanian berkelanjutan
berkelanjutan dengandengan layanan
layanan rekreasi
rekreasi bagi
bagi warga
warga kota,
kota, konservasi
konservasi
alam
alam dan
dan lanskap,
lanskap, pendidikan
pendidikan lingkungan
lingkungan dandan pelestarian
pelestarian warisan
warisan budaya.
budaya. Area-area
Area-area ini ini
dilindungi dari akuisisi untuk penggunaan lain dan sejumlah besar investasi
dilindungi dari akuisisi untuk penggunaan lain dan sejumlah besar investasi pemerintah pemerintah
diterapkan
diterapkan untuk
untuk memfasilitasi
memfasilitasi pengembangan
pengembangan 'pertanian
'pertanian rekreasi'
rekreasi' seperti
seperti ituitu oleh
oleh
(De Zeeuw, 2011) koperasi
koperasi desa
desa pinggiran
pinggiran kota
kota dan
dan investor
investor swasta
swasta (Cai
(Cai et
et al.
al. 2006;
2006; J.
J. Liu).
Liu).
AREA
URBAN
FARMING

Ruang Kebun Sekitar


Lahan Tidur
Terbuka Hiijau Rumah

Meski sudah padat, Keberadaan RTH merupakan Keinginan memiliki kebun


namun di wilayah elemen kunci dari lanskap produktif di rumah
perkotaan tetap terdapat perkotaan dan kelestarian kota. dengan lahan terbatas,
lahan-lahan kosong dan Ruang terbuka meningkatkan bisa diwujudkan dengan
telantar yang dapat kualitas lingkungan, kualitas konsep Urban Farming
dimanfaatkan sebagai hidup, dan mempromosikan (Kusumawijaya, 2015).
urban farming interaksi sosial dan inklusi
(Setiawan, 2019). (Rojas et al., 2016).
Lahan Tidur
Lahan kosong atau lahan tidur adalah lahan milik pribadi, institusi atau perusahaan yang belum memiliki peruntukan yang
jelas atau belum akan dibangun dalam jangka waktu tertentu.

Lahan kosong diperkotaan banyak ditemui seperti pada kawasan perumahan dimana banyak kavling yang belum dibangun
oleh pemiliknya, lahan kosong yang dimiliki oleh instansi pemerintah yang belum ada anggaran untuk dibangun, atau lahan
kosong yang akan diperuntukkan untuk pengembangan perusahan atau pabrik (Sitawati et al., 2019).
Lahan Tidur
Kelemahan : Kelebihan :
Pengembangan UF pada Menurut Widyawati (2013) bahwa melalui
lahan jenis ini bersifat aktivitas UF dengan memanfaatkan lahan
sementara sebelum kosong dapat diperoleh keuntungan ganda
digunakan untuk kegiatan termasuk meningkatkan ketersediaan, kualitas
atau bangunan sesuai dan keamanan pangan, memulihkan dan
peruntukannya. Kelemahan meningkatkan kesehatan. Meminimalisir
lain dalam pemanfaatan adanya penimpunan sampah. Sehingga
lahan kosong untuk UF kegiatan UF lebih menekankan prinsip reuse,
adalah ketersediaan sumber reduce dan recycle sehingga lingkungan
air dan tenaga kerja untuk menjadi zero waste.
budidaya sulit. Karena Apabila ditinjau dari aspek ekologi :
banyak tenaga kerja sebagai konservasi sumber daya tanah dan air,
diperkotaan yang kurang memperbaiki kualitas udara, menciptakan iklim
memahami teknik budidaya mikro yang sehat, dan memberikan keindahan
pertanian tidak seperti karena pertanian perkotaan sangat
layaknya petani di desa memperhatikan estetika serta sebagai upaya
(Sitawati et al., 2019). mitigasi terhadap perubahan iklim (Specht et
al., 2014).
Kelebihan lain, dapat meningkatkan ekonomi
Lahan Kosong dan kesejahteraan keluarga serta dapat
membentuk masyarakat agar lebih mandiri dan
maju (Wiyanti, 2013).
Perizinan Penggunaan Lahan
Kesepakatan dalam penggunaan lahan dan berbagai
konsekuensinya perlu ditetapkan untuk menghindari konflik
antara pemilik lahan dan pengguna lahan. Hal ini terkait
mengenai ijin pemanfaatan lahan dan waktu pengolahan
(Sitawati et al., 2019).

Permodalan
Permodalan adalah permasalahan paling mendasar yang
sering dihadapi dalam kegiatan bertani. Modal sering menjadi
kendala bagi pelaku tani dalam melakukan usahataninya.
Keterbatasan modal juga membuat kuantitas dan kualitas hasil
yang didapat pelaku tani tidak maksimal. 

Aspek Budidaya Tanaman


Aspek budidaya tanaman memiliki peranan yang sangat
penting, hal ini dikarenakan teknik yang kurang sesuai akan
berdampak pada rendahnya hasil tanaman yang ditanam,
termasuk didalamnya terkait tentang lahan budidaya, media
tanah & air pengairan. Tanaman pertanian bisa menyerap
berbagai bahan berbahaya. Sehingga produk pertanian hasil
wilayah urban harus sehat & aman untuk dikonsumsi, tidak
terkontaminasi dan mengandung residu bahan berbahaya
(Sunanto dan Yusmasari, 2007).

Tenaga Kerja
Aktifitas UF akan melibatka tenaga kerja baik laki-laki maupun
perempuan perlu diaktualisasikan dalam menggerakkan
kembali budaya menanam sayuran tidak hanya di perdesaan
tetapi juga dapat dilaksanakan di perkotaan, khususnya lahan
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memanfaatkan kosong, yang didukung dengan pemberian informasi,
pengetahuan, penyuluhan kepada para masyarakat melalui
Area Lahan Tidur Untuk Urban Farming pelatihan serta mendapat pengawalan dan pendampingan
langsung dari para petugas penyuluh pertanian lapangan
(Gafar, 2015).
Pemilihan
Jenis Tanaman
Pemilihan jenis tanaman juga harus diperhatikan.
Pada daerah perkotaan biasanya lahan yang
tersedia sempit, maka pilihlah tanaman yang
memiliki ukuran kecil atau disesuaikan dengan
ukuran lahan. Sehingga penataan tanaman pada
urban farming dapat dilakukan secara baik.

Selain disesuaikan dengan syarat tumbuh,


pemilihan jenis tanaman biasanya didasarkan
pada, kemudahan dalam menanam dan cepat
menghasilkan, serta kemudahan dalam
perawatannya (Muttaqin et al., 2018).

Tan. Sayuran :
Tan. Biofarmaka:
Sawi, Selada, Seledri, Pak Choy,
Jahe, Lengkuas, Sereh
Kucai, Bayam, Kangkung

Tanaman Hias:
Bunga Matahari, Mawar, Melati

Tan. Umbi-umbian/
Tan. Buah-buahan: Kacang-kacangan:
Anggur, Strawberry, Melon, Markisa. Ketela, Singkong, Talas, Kacang
tanah
THE DYNAMIC OF
PERI-URBAN AGRICULTURE DURING RAPID URBANIZATION OF

JABODETABEK METROPOLITAN AREA


Pribadi and Stephan, 2015

Urbanisasi yang cepat di wilayah JMA


memberi tekanan kuat pada lahan
pertanian padat penduduk di zona
pinggiran kota. Hal ini yang mendasari
terbentuknya zona 'Desa-kota', sebagai
zona campuran yang berperan penting
untuk mendukung keberlanjutan
perkotaan.
Laju urbanisasi dan pertumbuhan populasi yang tinggi dapat
mempercepat peningkatan kebutuhan pangan, kemiskinan, dan
degradasi lingkungan. sehingga daerah desakota memiliki peran
dalam pembangunan kota berkelanjutan karena basis sumber daya
dan kedekatannya dengan inti perkotaan mendukung kebijakan
“ketahanan pangan”

Namun, upaya ini terhambat oleh kurangnya pemahaman tentang karakternya


dan peran ekonomi, sosial, dan ekologisnya dalam sistem perkotaan.

Analisis yang lebih mendalam tentang respons dinamis dan peran PUA dalam proses
urbanisasi diperlukan untuk mengisi kesenjangan, terutama dalam konteks kota-kota
besar Asia yang dicirikan oleh fenomena desakota. Secara khusus, ada kebutuhan untuk
lebih memahami interaksi spesifik antara berbagai jenis pertanian dan urbanisasi.
Ekspansi perkotaan di luar Jakarta dimulai pada awal 1980-an. awal
Perkembangan Dari JMA diarahkan ke timur dan barat Jakarta dengan membangun
jalan tol di arah ini untuk mengontrol pertumbuhan perkotaan ke selatan sebagai
daerah penting daerah untuk penyediaan air. Dapat dilihat bahwa ekspansi kota pada
tahun 1983 cenderung bergerak ke timur dan barat Jakarta (Fig.2)

Persentase lahan pertanian turun dari 61,10% pada tahun 1972 menjadi 52,45% pada
tahun 2012. Sebagian besar lahan pertanian digantikan oleh pengembangan lahan
pertanian baru di daerah lain dalam wilayah tersebut. Akibatnya, hutan telah berada di
bawah tekanan kuat. Secara keseluruhan telah kehilangan 165.784 ha. Persentase
lahan hutan menurun dari 34,4% pada tahun 1972 menjadi 10,1% pada tahun 2012.
Analisis yang lebih rinci tentang dinamika hutan menunjukkan bahwa 74,8% dari hutan
yang hilang berubah menjadi pertanian (Fig. 4)
Dalam hubungannya dengan persistensi lahan

01 pertanian dan penguatan peran ekonomi PUA,


total jumlah petani di pinggiran kota meningkat
dari tahun 1996 hingga 2008, dan kemudian
menurun lagi pada tahun 2011 (Gambar 7a).
Persentase keseluruhan petani di pinggiran kota
Analisis lebih lanjut tentang korelasi antara jenis dan

02
telah menurun dari 35,6% pada tahun 1990
variabel pertanian yang terdiri dari jarak ke jalan arteri menjadi 19,4% pada tahun 2011 (Gambar 7b).
dan lokal, jumlah populasi, keberadaan sungai, irigasi, Namun, jumlah orang yang menerima
dan danau menunjukkan pola berikut (Tabel 2). pendapatan dari pertanian melebihi jumlah petani
Hortikultura dataran rendah, perburuan & lainnya, dan karena banyak orang masih bekerja pada
akuakultur terletak di dekat jalan arteri di daerah yang kegiatan di luar pertanian seperti toko pertanian,
lebih padat. Hortikultura dataran rendah telah terbukti grosir, pedagang makanan, transportasi
menjadi tipe yang paling stabil dalam urbanisasi karena pertanian, dan sebagainya.
tidak bergantung pada sungai, danau, atau irigasi,
sedangkan akuakultur masih harus dekat dengan irigasi
atau danau. Namun, kedua kegiatan pertanian ini mampu
beradaptasi dan mendapat manfaat dari pengembangan
pasar kota terdekat.
10 tipe pertanian dikelompokkan secara spasial di berbagai daerah seperti yang
ditunjukkan oleh analisis PCA (Gambar 9). Cluster menunjukkan kedekatan antara
berbagai jenis pertanian. Yang pertama adalah hortikultura dataran tinggi,
perkebunan, padi dataran tinggi & tanaman pangan, dan kehutanan yang memiliki
karakteristik yang sama dari sumber daya lahan yang terletak di daerah
pegunungan di selatan. Yang kedua adalah perikanan laut dan akuakultur pantai
yang berlokasi dekat dengan laut di utara. Yang ketiga adalah padi sawah dan
tanaman pangan, perburuan & lainnya, hortikultura dataran rendah, akuakultur
darat, dan ternak yang terletak di area pusat pesawat dan sangat dipengaruhi oleh
urbanisasi. Zona terakhir ini terutama ditandai oleh hortikultura dataran rendah,
perburuan & lainnya, dan akuakultur, karena ternak cenderung mendekati
kelompok pertama, dan tanaman pangan & padi sawah cenderung mendekati
kelompok kedua.

Tanaman padi & pangan telah menghadapi kesulitan ekonomi. Maka para petani sebagian besar
bertahan menanam tanaman padi & pangan di lingkaran luar JMA di mana tekanan dari urbanisasi
kurang kuat (Gbr. 8). Selain itu, perkebunan dan kehutanan & lainnya juga terletak di dalam lingkar
luar tetapi hanya di daerah utara yang kurang dipengaruhi oleh urbanisasi. Perikanan & ternak
sebagian besar terletak lebih dekat dengan inti kota, dan satu-satunya jenis pertanian yang terletak
sangat dekat dengan kota adalah hortikultura.
Discussion and Conclusion

Urbanisasi yang cepat masih berlanjut pada kepadatan pembangunan yang rendah. Ini telah
menyebabkan hilangnya lahan pertanian dalam skala besar dan meningkatkan fragmentasi tanah.
Menariknya, pertanian pinggiran kota masih bertahan dan bahkan diperkuat ketika JMA dilanda krisis
ekonomi.
Sementara area lahan pertanian menderita kerugian besar, penurunan keseluruhan kurang dari yang
diharapkan karena konversi hutan menjadi lahan pertanian. Jumlah petani bahkan meningkat tetapi
sebagian besar karena kenaikan tajam pada petani yang tidak memiliki tanah. Selain itu, banyak penduduk
pinggiran kota yang masih terlibat dalam kegiatan on-farm dan off-farm.
Terdapat 10 jenis pertanian. Hortikultura dataran rendah dan akuakultur mampu beradaptasi dan
bahkan diuntungkan dari urbanisasi karena kedekatannya dengan pasar perkotaan terdekat, sedangkan
ladang padi, tanaman pangan, dan ternak sebagian besar dipindahkan oleh urbanisasi dan dipindahkan ke
daerah non-urban.
Hasil ini memberi cahaya baru pada dinamika pertanian pinggiran kota dan menunjukkan perannya
yang gigih dalam ekonomi peri-perkotaan serta mendukung ketahanan perkotaan selama krisis ekonomi.
Oleh karena itu, pertanian pinggiran kota harus dianggap sebagai elemen vital dari kota besar. Beberapa
strategi untuk perlindungan dan pengembangannya disarankan.
UPA Production Along Railway Tracks:
A Case Study From The Mumbai Metropolitan Region

Pertanian perkotaan dan pinggiran kota (UPA) terdiri dari produksi,


pemrosesan, dan pemasaran produk berbasis makanan dan tanaman / hewan
termasuk bunga hias, serat, dan bahan bakar yang tersebar di kawasan
perkotaan dan pinggiran kota, biasanya menerapkan manajemen intensif di tanah
yang langka.

Kontribusi UPA untuk strategi mata pencaharian perkotaan sering ditekankan,


termasuk daur ulang limbah, pemanfaatan ruang yang lebih baik, lapangan kerja,
peningkatan pendapatan, dan ketahanan pangan dari kelompok populasi yang
sering miskin, terutama di negara-negara berkembang.

01 02
Ledakan populasi dan migrasi orang ke Mumbai adalah kota industri berpenduduk padat
daerah perkotaan meningkatkan tekanan yang populasinya pada 2009 mencapai 21 juta.
pada makanan, tempat tinggal, air, dan Kereta Api India (jalur tengah, barat dan pelabuhan)
kebutuhan dasar. mempunyai peran penting dalam produksi UPA.
Perusahaan Kereta Api India sejak tahun 1975 melakukan penanaman sayuran guna untuk mengamankan, mempercantik dan
03 melindungi tanah kereta api. Lahan ini menjadi kebun kereta api produktif dengan menanam sayuran seperti Okra, Bayam, bayam
Merah, dan Talas (Gambar 1, Tabel 1).
Pola migrasi dan produksi UPA
Sekitar 80% responden berasal dari luar negara bagian Maharashtra.
Pengalaman di mengelola UPA bervariasi dari 1- 61 tahun dengan rata-
rata 14 tahun. Sekitar 97% responden menanam sayuran di tanah
sewaan, sementara sisanya mampu menanam di tanah mereka sendiri.
Ukuran lahan kereta api berkisar antara 0,12 hingga 0,93 dengan rata-rata
0,48 ha.
Penggunaan pestisida dan pupuk
Mayoritas responden (97%) menggunakan pestisida seperti, Rogor
(Dimethoate 97%), Cybil (Cypermethrin), Endotaf (Endosulphane 35%),
dan Nuvacrone ( Monocrotophos 40%). Pupuk mineral, termasuk urea
(100%), Sufala (84%, 15:15:15 NPK) dan diammonium-fosfat (DAP, 5%).
Sebaliknya, tidak ada kompos yang digunakan oleh responden mana pun.
Klasifikasi rumah tangga, struktur dan tingkat pendidikan
• Ketika diminta untuk menilai sendiri kekayaan mereka, 35 responden
Pola Perburuhan
menggambarkan diri mereka miskin, tiga responden lainnya sebagai
menengah. Aset seperti mobil, sepeda motor, telepon rumah, TV, Upah harian untuk pekerja berkisar antara 1,8 hingga 5,6 US $. Kegiatan
apartemen, traktor, dan / atau listrik tidak ada di semua 38 rumah tangga. utama para pekerja adalah membersihkan lahan, membajak, menabur,
semua responden memiliki ponsel dan pompa motor untuk irigasi menyiangi, irigasi, aplikasi pupuk dan insektisida, panen, dan transportasi
sayuran (Gbr. 3). ke pasar.
• Dalam studi saat ini, 42% rumah tangga tidak memiliki kesempatan untuk
bersekolah; 8% dan 50% dari mereka memiliki pendidikan dasar dan
menengah. Tahun pendidikan berkisar dari nol hingga dua belas tahun
dengan- tingkat pendidikan ratarata 4,4 tahun (SD ± 4.3).
Saluran pemasaran
Saluran pemasaran dalam MMR sebagian besar terorganisasi dengan
baik dan terdiri dari jaringan grosir, pengecer, agen komisi, dan
pedagang kaki lima (Gambar 5). Rumah tangga menjual produk
mereka di pertanian (53%) atau melalui agen komisi (3%), grosir
(79%), pengecer (58%), dan pemasaran langsung (24%). Fokus
produsen sayuran berdaun hijau.

Investasi dalam produksi UPA


Investasi utama UPA adalah untuk benih, pupuk, pestisida
dan irigasi (Gambar 4). Investasi dalam pupuk (100%), biji
(100%), pestisida (63%), dan fasilitas irigasi (100%) hanya
dipertimbangkan jika jumlah pengeluaran tahunan melebihi
71 US $ (3.000 INR).
Penggunaan dan Kualitas Air
Semua petani di taman kereta api menggunakan air
limbah. Sumber utama air limbah merupakan saluran yang
berasal dari industri terdekat dan daerah perumahan.
Beberapa produsen mengakui bahwa mereka tidak
memiliki akses ke air bersih dan menggunakan pompa
motor untuk mengairi ladang mereka, walaupun kualitas
dari air limbah juga diragukan (Gambar 6, Tabel 2).
Escherichia coli atau Salmonella sp. ditemukan dalam
sampel air irigasi.
SIFAT TANAH

pH tanah kebun UPA yang


berbeda bervariasi dari 3,9
sampai 6,1 dan EC
bervariasi dari 0,08 hingga
0,4 mSm-1 (Tabel 3).

Konsentrasi karbonat
bervariasi dari 0,20%
hingga 0,31%, Na dari 0,4
hingga 1,34 cmol kg−1, dan
K dari 0,2 hingga 0,6 cmol
kg−1. Total C tertinggi di
stasiun Thakurli (19,8%) di
mana C org adalah 3,06%,
CEC 14,3 cmol kg-1 dan
saturasi basa 83% (Tabel
3).

Konsentrasi tanah Cu, Cr,


Ni, Sr, Co, dan B melebihi
ambang batas keamanan
yang direkomendasikan
(Tabel 4-5). Pelepasan
H2O-Cu yang diekstraksi,
Zn, Co, Ni, dan Sr rendah
dibandingkan dengan nilai
masing-masing dengan
ekstraksi NH4NO3−
(Tabel 6).
Menghasilkan kualitas
Konsentrasi total Pb dan Cd melebihi ambang
batas keamanan (Tabel 7) pada banyak sayuran,
terutama dalam bayam (3,8 dan 1,8 mgkg−1),
bayam hijau (3,3 dan 0,2 mgkg −1), daun lobak
putih (6,8 dan 0,5 mgkg-1), dan akar lobak putih
(5,7 dan 0,2 mgkg−1). Dalam semua sampel,
dianalisis Hg dan Ni di bawah batas deteksi.
Konsentrasi Sr yang tinggi (156 mgkg-1)
dilaporkan dalam daun lobak putih dari Thakurli
dan B (37,8 mgkg-1) dalam bayam dari Kalwa.
Kesimpulan
Migrasi pedesaan ke perkotaan menciptakan
kerawanan pangan di kota-kota.

Produksi pertanian perkotaan dan peri-urban seperti


yang dipraktikkan di sepanjang rel kereta api di
Wilayah Metropolitan Mumbai memainkan peran
penting dalam memperkuat strategi mata pencaharian
banyak orang miskin dengan menawarkan makanan
dan peluang kerja dan memungkinkan untuk mendaur
ulang sejumlah besar sampah organik.

Seperti banyak sektor informal, skema produksi UPA


perlu lebih lanjut dikaji dan dukungan politik. Karena
migrasi adalah masalah sosial kecil di Wilayah
Metropolitan Mumbai, kegiatan UPA dapat membantu
membawa orang keluar dari daerah kumuh.
De Zeeuw,h., R. Van Veenhuizen and M. Dubbeling. 2011. The role of urban agriculture in building resilient cities in
developing countries. J. of Agricultural science. 149: 153-163. DAFTAR
Fauzi, Ahmad Rifqi, Nur Ichniarsyah,Heny Agustin. 2016. Pertanian Perkotaan : Urgensi, Peranan, Dan Praktik
Terbaik. J. Agroteknologi. 10(1): 49-62.
Muttaqin, Zaenal, Deasy Silvya Sari, dan Ratih Purbasari. 2018. Pemanfaatan Lahan Kosong: Mengupayakan
PUSTAKA
Ketahanan Pangan Global Dalam Keseharian Masyarakat Lokal Di RW 12, Desa Sayang, Jatinangor,
Sumedang. Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat. 5(3): 237-250.
Pribadi, Didit Okta, Stephan Pauleit. 2015. The dynamics of peri-urban agriculture during rapid urbanization of
Jabodetabek Metropolitan Area. J. Land Use Policy. 48: 13-24.
Sitawati, Euis Eli Nurlaelih, dan Dewi Ratih Rizki Damaiyanti. 2019. Urban Farming Untuk Ketahanan Pangan.
Malang : UB Press
Specht, K et al. 2014. Urban Agriculture of The Future: an Overview of Sustainability Aspects of Food
Production in and on Buildings. Agric Hum Values. 31: 33–51.
Vazhacharickal, Prem Jose, Martina Predotova, Dornadula Chandrasekharam, Sharit Bhowmik, and Andreas
Buerkert. 2013. Urban and peri-urban agricultural production along railway tracks: a case study from the Mumbai
Metropolitan Region. Journal of Agriculture and Rural Development in the Tropics and Subtropics. 114(2): 145–157.
Widyawati, N. 2013. Urban Farming Gaya Bertani Spesifik Kota. Yogyakarta : Lily Publisher.
Wiyanti, Annisya Noer. 2013. Implementasi Program Urban Farming Pada Kelompok Sumber Trisno Alami Di
Kecamatan Bulak Kota Surabaya. J. Publika. 1(2) : 1-15
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai