Pada 2017, gandum telah menyumbang 25,4 persen proporsi pangan pokok di indonesia,
terutama tepung terigu yang menjadi bahan baku mi instan, roti, dan kue-kue.
Pola makan orang indonesia yang mulai kebaratan-baratan, sehingga negeri ini menjadi
“medan perang” negara eksportir gandum, seperti australia, amerika, kanada, ukraina,
dan rusia.
PENDAHULUAN
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor gandum dan biji meslin Indonesia dari
Australia di tahun 2018 tercatat mencapai 2,41 juta ton, turun dari 2017 yang mencapai 5,10 juta
ton. Australia merupakan negara penyuplai gandum terbanyak bagi pasar Indonesia. Sementara
itu, total impor gandum Indonesia pada tahun lalu mencapai 10,09 juta ton, turun dari realisasi
2017 sebanyak 11,43 juta ton. Dengan demikian, ini kesempatan bagi Indonesia untuk
mengembangkan produksi gandum dalam negeri.
LADANG GANDUM INDONESIA
Jarak antar baris sama diikuti dengan jarak dalam baris yang bervariasi, akan diperoleh variasi kerapatan dan jumlah populasi tanaman. Pengaturan
jarak dalam baris merupakan salah satu teknik budidaya yang berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan gulma dan hasil tanaman yang akan dicapai.
Perbedaan kerapatan tanam akan mempengaruhi petumbuhan tanaman, khususnya dalam hal berat kering tanaman, indeks luas daun, dan laju
pertumbuhan tanaman. Biomassa tanaman akan meningkat dengan semakin menyempitnya jarak dalam baris sampai batas tertentu. Penyempitan
jarak dalam baris sampai batas tertentu diharapkan mampu menekan pertumbuhan gulma, sehingga pertumbuhan dan hasil tanaman meningkat.
PENGARUH KERAPATAN TANAM