Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI BERBAGAI JENIS

VARIETAS TANAMAN KACANG PANJANG TERHADAP TINGKAT


KERAPATAN TANAM

USULAN PENELITIAN

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Ujian Seminar Proposal


Pada Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi
Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia Medan

OLEH

GADIS MANIS BAENE


19030017

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBINAAN MASYARAKAT INDONESIA
MEDAN
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara besar dengan total luas sebesar 5.193.250

km². Luas daratan Indonesia sendiri sebesar 1.919.440 km², sehingga hal tersebut

menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman sumberdaya

hayati yang sangat tinggi. Indonesia juga dikenal sebagai negara agraris, julukan

negara agraris sendiri melihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang sangat

mengandalkan sektor pertanian yang berasal dari komoditas pangan, hortikultura,

perikanan, maupun perkebunan (Hamjaya R. G, 2022).

Sektor pertanian di indonesia sampai saat ini terus dikembangkan yaitu

tanaman pangan hortikultura. Produksi kacang panjang di Indonesia tergolong rendah

karena selalu mengalami penurunan produksi. Kacang pancang menjadi salah satu

pangan yang mudah di budidayakan oleh masyarakat, terutama di Indonesia. Kacang

panjang adalah salah satu jenis sayuran yang memiliki kandungan gizi cukup lengkap

seperti protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C dan

kandungan protein nabati pada sayur kacang panjang berkisar 17-21%. Sehingga

kacang panjang mempunyai arti penting bagi peningkatan nilai gizi (Wagin dkk,

2017).

Menurut Badan Pusat Statistika (BPS) Sumatera Utara pada tahun 2020,

produksi tanaman kacang panjang di Sumatera Utara mengalami penurunan dari


321.066 kwintal pada tahun 2018 menurun menjadi 293.128 kwintal pada tahun

2019. Penurunan produksi kacang panjang juga terjadi di Kota Medan dari 6.927

kwintal pada tahun 2018 menurun menjadi 4.522 kwintal pada tahun 2019.

Penurunan produksi tanaman kacang panjang ini dipengaruhi oleh berbagai faktor

salah satunya adalah tingkat kesuburan tanah yang terus menurun dan kesesuain lahan

atau iklim. Jarak tanam, merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

produksi tanaman. Permasalahan yang harus dipertimbangkan dalam peningkatan

hasil panennya (BPS, 2019). Jarak tanam ditata dengan baik agar produksinya

optimal, pengaturan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh produksi tanaman kacang panjang terhadap jarak tanam?

2. Bagaimana kesesuaian Varietas terhadap kerapatan tanam?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pertumbuhan dan produksi kacang panjang terhadap jarak tanam.

2. Menganalisis varietas kacang panjang yang sesuai terhadap tingkat kerapatan

tanam.

2.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian tanaman kacang panjang ini adalah untuk mengetahui

jarak tanam yang sesuai pada berbagai jenis varietas kacang panjang. Menurut

penelitian (Helilusiatiningsih N, 2022) menjelaskan bahwa terdapat interaksi antara


jarak tanam dan jumlah benih pada pengamatan jumlah buah dan kombinasi yang

terbaik adalah J1B1 ( jarak tanam 50 cm x 30 cm dan jumlah benih per lubang yaitu

1 benih ). Namun lahan yang semakin sempit untuk budidaya tanaman hortikultura,

maka peneliti mencoba melakukan menganalisi pertumbuhan tanaman kacang

panjang dengan kerapatan jarak tanam.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi Tanaman Kacang Panjang

Tanaman kacang panjang ini dapat diklasifikasikan seperti berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Subkleas : Dicotyledonae

Ordo : Rosales

Famili : Leguminocecae

Genus : Vigna

Spesies : Vigna sinensis L

2.2. Morfologi Tanaman Kacang Panjang

Kacang panjang tumbuh sebagai tanaman semak, ada yang menjalar dan ada

juga yang menggantung. Tanaman ini dapat berkembang dengan tinggi mencapai 2,5

meter, semusim, memiliki bentuk batang tegak berbentuk silindris, terksuternya

lunak. Buah tanaman yang sering digunakan sebagai olahan sayuran ini umumnya

berwarna 15 sampai 25cm, berbentuk seperti polong dan didalamnya terdapat biji

lonjong pipih serta warnanya coklat.


2.2.1. Akar (Radix)

Akar tanaman menyebar ke semua arah pada lapisan tanah atas (top soil)

sedalam 30-50 cm. Akar tersebut mampu bekerja sama yang saling menguntungkan

(bersimbiosis) dengan bakteri Rhizobium sp. yang dapat mengikat N bebas di udara,

sehingga membentuk bintil-bintil (nodul) akar. Nodul akar merupakan sumber unsur

hara nitrogen yang setiap hektar pertanaman 6 kacang-kacangan dapat dihasilkan 198

kg bintil akar, setara dengan 440 kg pupuk Urea.

2.2.2. Batang (Caulis)

Batang tumbuh memanjang dan bersifat membelit, berwarna hijau tua dan

kadang-kadang disertai dengan garis berwarna ungu kecoklatan, terutama di sekitar

buku–buku.

2.2.3. Daun (Folium)

Daun tumbuh rapat meninggi dan ramping, menyirip majemuk, dan beranak

daun tiga (trifoliolatu). Daun berbentuk oval, panjang antara 7-12 cm, dan kadang-

kadang pangkal daunnya berwarna ungu atau merah lembayung, hijau muda sampai

dengan hijau tua, serta tangkai daun berwarna hijau muda.

2.2.4 Bunga (Flos)

Bunga bersifat sempurna atau hermaphrodite, yaitu alat kelamin jantan dan betina

berkedudukan pada bunga yang sama. Bunga tumbuh menyebar sepanjang ibu tulang

bunga, panjang bunga sekitar 2,0-2,5 cm, tumbuh pada setiap ketiak pangkal daun
(inflorencia axilaris). Bentuk bunga bilateral simetris atau bunga kupu-kupu yang

bersifat majemuk dan merupakan kumpulan bunga yang memiliki tandan tersendiri

(inflorescentia boryoides). Pertumbuhan bunga tidak serentak (bertahap) dan tumbuh

pada ketiak daun, dimulai dari bawah menuju ke atas.

2.2.5. Buah (Fructus)

Buah kacang panjang disebut polong. Pembentukan polong terjadi sejak

fertilisasi yang berlangsung cepat, antara 10-14 hari setelah pembuahan. Dari setiap

tangkai bunga yang terbentuk menjadi buah 3-5 polong, tergantung jenis atau

varietasnya. Polongnya kompak dan menggelembung ( mengembang) setelah

berumur tua. Polong muda berwarna hijau keputih-putihan atau putih, bahkan ada

yang berwarna kemerah-merahan sampai merah, tetapi setelah tua menjadi hijau

kekuningan-kuningan atau putih kekuningan tergantung varietasnya.

2.2.6. Biji (Semen)

Biji bentuknya bulat agak memanjang dan pipih. Kadang-kadang di bagian

tengah biji terdapat bintik-bintik berwarna merah tua atau hitam, cokelat, kuning 7

sampai belang terhantung varietasnya. Ukuran biji bervariasi, misalnya 1,5-2 mm x 5-

6 mm, 4-6 mm x 7-8 mm, 5-6 mm x 8-9 mm, tergantung jenis atau varietasnya.

2.3. Syarat tumbuh kacang panjang

Varietas unggul kacang panjang akan menunjukkan keunggulannya apabila

ditanam pada lingkungan tumbuh yang ideal dan diikuti dengan penerapan teknik
budidaya yang baik. Faktor utama lingkungan tumbuh yang berpengaruh terhadap

produksi kacang panjang adalah keadaan iklim dan tanah. Secara terinci, syarat

tumbuh tanaman kacang panjang sebagai berikut :

2.3.1. Keadaan iklim

Persebaran areal penanaman kacang panjang di pulau Jawa berdasarkan

ketinggian tempat dapat ditanam dan tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai

medium, antara 0 - < 700 m dpl. Namun demikian, pertumbuhan dan Jenis Zat Gizi

Polong Biji Daun Kalori (kal) 44,0 357,00 34,00 Karbohidrat (g) 7,80 70,00 5,80

Lemak (g) 0,30 1,50 0,40 Protein (g) 2,70 17,30 4,10 Kalsium (mg) 49,00 163,00

134,00 Fosfor (mg) 347,00 473,00 145,00 Besi (mg) 0,70 6,90 6,20 Vitamin A (SI)

335,00 0 5240,00 Vitamin B (mg) 0,13 0,57 0,28 Vitamin C (mg) 21,00 2,00 29,00

Air (g) 88,50 12,20 88,30 Bagian dapat dimakan (%) 75,00 100,00 65,00 8 produksi

kacang panjang yang optimal dihasilkan di daerah dataran rendah pada ketinggian 0 -

< 200 m dpl. Ditinjau dari tipe iklim, areal penanaman kacang panjang yang paling

luas terdapat pada daerah yang mempunyai tipe iklim C3 ( 5- 7 bulan basah dan 4 – 6

bulan kering). Berdasarkan indikator persebaran tanaman kacang panjang, kondisi

iklim yang ideal untuk budidaya tanaman tersebut adalah:

1. Daerah – daerah dataran rendah hingga ketinggian 200 m dpl.

2. Mempunyai temperatur atau suhu udara antara 25-35oC

3. Iklim kering dengan curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun.

4. 3. Kelembaban udara (RH) antara 50-80%


5. Tempat terbuka atau mendapat sinar matahari penuh.

Di daerah yang mempunyai suhu di bawah 25oC, menyebabkan bunga yang

terbentuk terbatas dan pembuahan cenderung agak lama. Di daerah yang mempunyai

suhu di atas 35oC, menyebabkan banyak bunga yang rusak. Demikian pula

penanaman tanaman kacang panjang di tempat yang ternaungi, menyebabkan

pertumbuhan agak lambat, kurus, dan buahnya sedikit (Rukmana, 2014).

2.3.2. Keadaan tanah

Sifat pertumbuhan kacang panjang yang tidak mengenal musim dan umur

yang pendek (dua bulan sudah panen) membuat komoditas ini mudah dikembangkan

di tanah sawah bekas padi, tegalan, pematang sawah, dan pekarangan di dataran

rendah. Tanaman kacang panjang dapat beradaptasi luas pada semua jenis tanah

pertanian. Di Indonesia, daerah persebaran areal penanaman kacang panjang

berdasarkan jenis tanah adalah pada tanah latosol.

Tanah latosol ditandai dengan solum tanah dalam (1,5-10 m), warna tanah

merah sampai coklat hingga kuning, testur liat, struktur remah, konsistensi gembur,

reaksi tanah agak masam sampai netral ( pH 4,5 – 6,5), kandungan hara rendah

hingga sedang, produktivitas tanah sedang sampai tinggi. Tanaman kacang panjang

tumbuh subur dan berproduksi dengan baik pada kondisi tanah sebagai berikut :

1) Jenis tanah latosol yang subur dan gembur.

2) Banyak mengandung bahan organik (humus).

3) Tata udara tanah (aerasi) dan tata air tanah (drainase) yang baik.
4) Derajat keasaman tanah berkisar antara pH 5,5 – 6,5.

Pada tanah yang kondisi fisiknya jelek, menyebabkan tanaman kacang

panjang mudah diserang penyakit layu oleh cendawan Fusarium phaseoli.

Pengembangan kacang panjang di dataran rendah akan lebih baik jika banyak

menggunakan tanah tidur atau marginal (Rukmana, 2014).


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini di lakukan di lahan kampung agro Fakultas Pertanian

Universitas Pembinaan Masyarakat indonesia (UPMI) Medan di jl. Balai desa pasar

12 marindal II.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang di perlukan pada saat melakukan penelitian yaitu benih Varietas

tanaman kacang panjang (New parade, Persada, Kanton tavi), Pupuk kandang sapi,

Pupuk sp36. Sedangkan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul,

meteran, tali rafia, gembor, ember, alat tulis dan alat lain yang mendukung penelitian

ini.

3.3. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak

Kelompok (RAK).

Faktor I : Varietas tanaman kacang panjang (V) yang terdiri dari 3 taraf yaitu :

V1 : New Parade

V2 : Persada

V3 : Kanton Tavi
Faktor II : Tingkat kerapatan tanam yang terdiri dari 3 taraf yaitu:

K1 = 40 cm x 25 cm

K2 = 40 cm x 30 cm

K3 = 40 cm x 40 cm.

Penelitian ini dilakukan dengan Ulangan sebanyak 3 kali, sehingga jumlah

perlakuan menjadi 3x3 = 9 perlakuan. Jadi, jumlah plot penelitian ini yaitu jumlah

perlakuan X ulangan sehingga 9x3 = 27 plot. 1 plot ada 6 tanaman di kali dengan 27

plot tanaman = 162 populasi tanaman. Dari 1 plot tanaman di ambil 3 sampel

tanaman, sehingga seluruh jumlah yang menjadi sampel dalam penelitian tanaman

kacang pancang adalah 81 tanaman.

DAFTAR PUSTAKA

Hamjaya, R. G., Rukmana, D., & Lumoindong, Y. (2022). Analisis Faktor-Faktor


Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Petani Tanaman Hortikultura Di Sulawesi
Selatan. Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian
Unpad, 7(1).

Novianti, M. (2019). Pengaruh Pemberian Tepung Cangkang Telur Terhadap


Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Panjang (Vigna sinensis L) (Doctoral
dissertation, Universitas Siliwangi).
Rofikatussholikhah, R., & Fitriyah, N. (2022). Respon Pertumbuhan Dan Produksi
Kacang Panjang Varietas Dewi dengan Aplikasi Jumlah Benih Dan
Jarak Tanam. Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of
Agricultural Science), 20(1), 31-37.

SITOHANG, I. J. (2022). Pengaruh Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Hayati Bio-
Extrim Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang
Panjang (Vigna cylindrica L.).

SYAHPUTRA, M. J. (2019). Efektivitas Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Jarak


Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang
panjang (Vigna sininsis L). Kumpulan Karya Ilmiah Mahasiswa
Fakultas sains dan Tekhnologi, 1(1), 431-431.

Anda mungkin juga menyukai