USULAN PENELITIAN
OLEH
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan sebuah negara besar dengan total luas sebesar 5.193.250
km². Luas daratan Indonesia sendiri sebesar 1.919.440 km², sehingga hal tersebut
hayati yang sangat tinggi. Indonesia juga dikenal sebagai negara agraris, julukan
negara agraris sendiri melihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang sangat
karena selalu mengalami penurunan produksi. Kacang pancang menjadi salah satu
panjang adalah salah satu jenis sayuran yang memiliki kandungan gizi cukup lengkap
seperti protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C dan
kandungan protein nabati pada sayur kacang panjang berkisar 17-21%. Sehingga
kacang panjang mempunyai arti penting bagi peningkatan nilai gizi (Wagin dkk,
2017).
Menurut Badan Pusat Statistika (BPS) Sumatera Utara pada tahun 2020,
2019. Penurunan produksi kacang panjang juga terjadi di Kota Medan dari 6.927
kwintal pada tahun 2018 menurun menjadi 4.522 kwintal pada tahun 2019.
Penurunan produksi tanaman kacang panjang ini dipengaruhi oleh berbagai faktor
salah satunya adalah tingkat kesuburan tanah yang terus menurun dan kesesuain lahan
atau iklim. Jarak tanam, merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
hasil panennya (BPS, 2019). Jarak tanam ditata dengan baik agar produksinya
optimal, pengaturan.
tanam.
jarak tanam yang sesuai pada berbagai jenis varietas kacang panjang. Menurut
terbaik adalah J1B1 ( jarak tanam 50 cm x 30 cm dan jumlah benih per lubang yaitu
1 benih ). Namun lahan yang semakin sempit untuk budidaya tanaman hortikultura,
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Subkleas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Leguminocecae
Genus : Vigna
Kacang panjang tumbuh sebagai tanaman semak, ada yang menjalar dan ada
juga yang menggantung. Tanaman ini dapat berkembang dengan tinggi mencapai 2,5
lunak. Buah tanaman yang sering digunakan sebagai olahan sayuran ini umumnya
berwarna 15 sampai 25cm, berbentuk seperti polong dan didalamnya terdapat biji
Akar tanaman menyebar ke semua arah pada lapisan tanah atas (top soil)
sedalam 30-50 cm. Akar tersebut mampu bekerja sama yang saling menguntungkan
(bersimbiosis) dengan bakteri Rhizobium sp. yang dapat mengikat N bebas di udara,
sehingga membentuk bintil-bintil (nodul) akar. Nodul akar merupakan sumber unsur
hara nitrogen yang setiap hektar pertanaman 6 kacang-kacangan dapat dihasilkan 198
Batang tumbuh memanjang dan bersifat membelit, berwarna hijau tua dan
buku–buku.
Daun tumbuh rapat meninggi dan ramping, menyirip majemuk, dan beranak
daun tiga (trifoliolatu). Daun berbentuk oval, panjang antara 7-12 cm, dan kadang-
kadang pangkal daunnya berwarna ungu atau merah lembayung, hijau muda sampai
Bunga bersifat sempurna atau hermaphrodite, yaitu alat kelamin jantan dan betina
berkedudukan pada bunga yang sama. Bunga tumbuh menyebar sepanjang ibu tulang
bunga, panjang bunga sekitar 2,0-2,5 cm, tumbuh pada setiap ketiak pangkal daun
(inflorencia axilaris). Bentuk bunga bilateral simetris atau bunga kupu-kupu yang
bersifat majemuk dan merupakan kumpulan bunga yang memiliki tandan tersendiri
fertilisasi yang berlangsung cepat, antara 10-14 hari setelah pembuahan. Dari setiap
tangkai bunga yang terbentuk menjadi buah 3-5 polong, tergantung jenis atau
berumur tua. Polong muda berwarna hijau keputih-putihan atau putih, bahkan ada
yang berwarna kemerah-merahan sampai merah, tetapi setelah tua menjadi hijau
tengah biji terdapat bintik-bintik berwarna merah tua atau hitam, cokelat, kuning 7
6 mm, 4-6 mm x 7-8 mm, 5-6 mm x 8-9 mm, tergantung jenis atau varietasnya.
ditanam pada lingkungan tumbuh yang ideal dan diikuti dengan penerapan teknik
budidaya yang baik. Faktor utama lingkungan tumbuh yang berpengaruh terhadap
produksi kacang panjang adalah keadaan iklim dan tanah. Secara terinci, syarat
ketinggian tempat dapat ditanam dan tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai
medium, antara 0 - < 700 m dpl. Namun demikian, pertumbuhan dan Jenis Zat Gizi
Polong Biji Daun Kalori (kal) 44,0 357,00 34,00 Karbohidrat (g) 7,80 70,00 5,80
Lemak (g) 0,30 1,50 0,40 Protein (g) 2,70 17,30 4,10 Kalsium (mg) 49,00 163,00
134,00 Fosfor (mg) 347,00 473,00 145,00 Besi (mg) 0,70 6,90 6,20 Vitamin A (SI)
335,00 0 5240,00 Vitamin B (mg) 0,13 0,57 0,28 Vitamin C (mg) 21,00 2,00 29,00
Air (g) 88,50 12,20 88,30 Bagian dapat dimakan (%) 75,00 100,00 65,00 8 produksi
kacang panjang yang optimal dihasilkan di daerah dataran rendah pada ketinggian 0 -
< 200 m dpl. Ditinjau dari tipe iklim, areal penanaman kacang panjang yang paling
luas terdapat pada daerah yang mempunyai tipe iklim C3 ( 5- 7 bulan basah dan 4 – 6
terbentuk terbatas dan pembuahan cenderung agak lama. Di daerah yang mempunyai
suhu di atas 35oC, menyebabkan banyak bunga yang rusak. Demikian pula
Sifat pertumbuhan kacang panjang yang tidak mengenal musim dan umur
yang pendek (dua bulan sudah panen) membuat komoditas ini mudah dikembangkan
di tanah sawah bekas padi, tegalan, pematang sawah, dan pekarangan di dataran
rendah. Tanaman kacang panjang dapat beradaptasi luas pada semua jenis tanah
Tanah latosol ditandai dengan solum tanah dalam (1,5-10 m), warna tanah
merah sampai coklat hingga kuning, testur liat, struktur remah, konsistensi gembur,
reaksi tanah agak masam sampai netral ( pH 4,5 – 6,5), kandungan hara rendah
hingga sedang, produktivitas tanah sedang sampai tinggi. Tanaman kacang panjang
tumbuh subur dan berproduksi dengan baik pada kondisi tanah sebagai berikut :
3) Tata udara tanah (aerasi) dan tata air tanah (drainase) yang baik.
4) Derajat keasaman tanah berkisar antara pH 5,5 – 6,5.
Pengembangan kacang panjang di dataran rendah akan lebih baik jika banyak
METODE PENELITIAN
Universitas Pembinaan Masyarakat indonesia (UPMI) Medan di jl. Balai desa pasar
12 marindal II.
Bahan yang di perlukan pada saat melakukan penelitian yaitu benih Varietas
tanaman kacang panjang (New parade, Persada, Kanton tavi), Pupuk kandang sapi,
Pupuk sp36. Sedangkan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul,
meteran, tali rafia, gembor, ember, alat tulis dan alat lain yang mendukung penelitian
ini.
Kelompok (RAK).
Faktor I : Varietas tanaman kacang panjang (V) yang terdiri dari 3 taraf yaitu :
V1 : New Parade
V2 : Persada
V3 : Kanton Tavi
Faktor II : Tingkat kerapatan tanam yang terdiri dari 3 taraf yaitu:
K1 = 40 cm x 25 cm
K2 = 40 cm x 30 cm
K3 = 40 cm x 40 cm.
perlakuan menjadi 3x3 = 9 perlakuan. Jadi, jumlah plot penelitian ini yaitu jumlah
perlakuan X ulangan sehingga 9x3 = 27 plot. 1 plot ada 6 tanaman di kali dengan 27
plot tanaman = 162 populasi tanaman. Dari 1 plot tanaman di ambil 3 sampel
tanaman, sehingga seluruh jumlah yang menjadi sampel dalam penelitian tanaman
DAFTAR PUSTAKA
SITOHANG, I. J. (2022). Pengaruh Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Hayati Bio-
Extrim Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang
Panjang (Vigna cylindrica L.).