Anda di halaman 1dari 3

Nama

: Nilnal Muna

Departemen

: Sosial Ekonomi Pertanian

NIM

: 14/364337/PN/13592

Gol

: C2.1.2 / kelompok 2
PENGATURAN JARAK TANAM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI
TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)
Kacang-kacangan termasuk sumber pangan yang memiliki peranan penting bagi

masyarakat Indonesia. Kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati yang sangat


dibutuhkan sehingga peminatnya tinggi. Kebutuhan akan kacang-kacangan semakin meningkat
seiring dengan pertambahan penduduk negeri. Untuk itu, perlu upaya-upaya untuk menaikkan
hasil produksi kacang-kacangan.
Salah satu jenis kacang-kacangan adalah kacang hijau (Vigna radiata L.). Tanaman
kacang hijau termasuk tanaman yag mudah dibudidayakan, dapat hidup di tanah yang kurang
subur, lebih tahan kekeringan, dan dapat dipanen umur 55-60 hari. Meskipun begitu, dalam
melaksanakan usaha tani kacang hijau seringkali belum mencapai hasil produksi yang tinggi.
Selama ini budidaya tanaman kacang hijau masih terkendala baik faktor genetik maupun faktor
lingkungan. Faktor lingkungan diantaranya berupa ketersediaan air, unsur hara, dan cahaya.
Faktor genetik dan lingkungan tersebut saling mempengaruhi dan menentukan hasil produksi
tanaman kacang hijau.
Apabila tanaman tumbuh bersama-sama pada suatu tempat maka tanaman tersebut saling
berkompetisi untuk mendapatkan faktor tumbuh seoptimal mungkin. Kompetisi tersebut dapat
terjadi antara tanaman yang berbeda spesies (interspesies) maupun antar tanaman yang sama
spesiesnya (intraspesies). Persaingan antar tanaman tersebut dapat ditekan sekecil-kecilnya
dengan penentuan jarak tanam yang tepat. Menurut Suryanegara (2010), jarak tanam adalah
pengaturan pertumbuhan dalam satuan luas yang patut diperhitungkan. Jarak tanam sangat erat
kaitannya dengan jumlah anakan yang akan dihasilkan. Ini berarti jarak tanam erat kaitannya
dengan jumlah hasil yang akan diperoleh dalam sebidang tanah. Oleh karena itu, pengaturan
jarak tanam perlu diperhatikan untuk memenuhi sasaran agronomi yaitu produksi yang
maksimal.

Jarak tanam yang terlalu rapat akan mendorong terjadinya kompetisi tanaman dalam
menyerap unsur hara, air dan cahaya matahari sehingga dapat menurunkan hasil produksi
tanaman budidaya. Jarak tanam mengakibatkan terjadinya kompetisi intra spesies dan antar
spesies. Beberapa penelitian tentang jarak tanam menunjukkan bahwa semakin rapat jarak
tanam, maka semakin tinggi tanaman tersebut dan secara nyata berpengaruh pada jumlah cabang
serta luas daun (Budiastuti, 2000).
Apabila luas daun tanaman semakin sempit, maka pertumbuhan tanaman akan terganggu.
Hal tersebut dikarenakan daun sangat berperan dalam penyerapan sinar matahari yang kemudian
digunakan untuk proses fotosintesis. Hasil dari proses fotosintesis digunakan pula untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau sehingga apabila proses fotosintesis
terganggu maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau pun kurang optimal.
Pengetahuan tentang pengaturan jarak tanam merupakan sesuatu yang penting mengingat
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau. Pertumbuhan dan
perkembangan yang maksimal tentu menjadi hal yang diinginkan oleh pembudidaya karena
produksinya semakin tinggi. Menurut Atman (2007), jarak tanam yang umum dipakai yaitu
panjang 20 cm dan lebar 10-20 cm. Jika ditanam pada musim penghujan biasanya jaraknya 40 x
15 cm sedangkan jika ditanam pada musim kemarau 25 x 25 cm atau 30 x 20 cm. Pada musim
penghujan, jarak antar baris dibuat lebih lebar bertujuan untuk mencegah kelembaban yang
tinggi akibat air hujan.
Dengan pengaturan jarak tanam yang tepat, tingkat kompetisi antar tanaman baik
intraspesifik maupun interspesifik dapat diminimalkan. Dengan begitu, harapannya pertumbuhan
dan perkembangan tanaman dapat optimal sehingga hasil produksi dapat meningkat secara nyata.
Produksi yang tinggi tersebut akan berdampak positif pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri
terhadap produk kacang hijau.

DAFTAR PUSTAKA
Atman. 2007. Teknologi budidaya Kacang Hijau (Vigna radiata L.) di lahan sawah. Jurnal
Ilmiah Tambua. 4(1) : 89-95.
Budiastuti, M. S. 2000. Penggunaan triakontanol dan jarak tanam pada tanaman kacang hijau
(Phaseolus radiatus L.). Jurnal Agrosains. 2 (2): 59-63.
Suryanegara, I. W. 2010. Pengaruh pengaturan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan
produksi kacang panjang (Vigna sinensis). Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja.
Taiz, L., and E. Zeiger. 1991. Plant Physiolgy. The Benjamin Cummings, California.

Anda mungkin juga menyukai