Anda di halaman 1dari 14

63-65

CHAPTER V
Memahami Permintaan Konsumen
Bab ini merupakan pengembangan bagian pertama dari persamaan keuntungan
kemudian akan diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi sisi pendapatan dari total
persamaan keuntungan . Pertama , mari kita mendefinisikan persamaan keuntungan dan
melihat betapa pentingnya hal tersebut bagi manajer pemasaran.
Pengenalan: Persamaan Keuntungan
Dalam bab dibawah ini digunakan pendekatan pemasaran , tujuan utama dari suatu
perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan jangka - panjang melalui pemuasan
kebutuhan dari konsumen. Dua gagasan memaksimalkan keuntungan jangka panjang dan
memuaskan kebutuhan konsumen adalah dua hal yang sangat terkait.
Seperti yang sudah dijelaskan dalam Bab 4 , harga adalah salah satu dari empat P
dari strategi pemasaran(Product, Price, Place, dan Promosi). Strategi pengaturan harga yang
dapat diterima oleh konsumen memiliki banyak pengaruh dengan kepuasan konsumen.
Semakin rendah harga suatu produk, semakin tinggi minat konsumen untuk membeli dan
mengonsumsi produk tersebut. Tingkat harga input juga menjadi hal yang sangat menarik
bagi para produsen. Semakin rendah harga yang dibayarkan untuk input suatu produk dan
semakin tinggi harga suatu produk dijual, semakin tinggi pula keuntungan dari perusahaan.
Mari kita mulai diskusi tentang bagaimana ekonomi dapat mengungkapkan tentang
perilaku pasar dan konsumen dengan menggunakan persamaan keuntungan . keuntungan (
)adalah selisih antara penerimaan total(TR) dan biaya total(TC). Rumus persamaan
keuntungan adalah:
=TRTC

Tujuan utama dari perusahaan adalah memaksimalkan selisih antara TR dan TC,
baik dengan meningkatkan TR, mengurangi TC, ataupun melakukan keduanya.
PENERIMAAN TOTAL ( TOTAL REVENUE )
Bagian kritis dari persamaan keuntungan perusahaan manapun adalah penerimaan
total. Penerimaan total dihitung dengan mengalikan harga per unit ( Py) dikali kuantitas
produk terjual(Y), atau
TR= Py .Y

Penting bagi manajer suatu perusahaan untuk mengingat bahwasanya tujuan dari
perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan jangka panjang, bukan hanya jumlah produk
yang terjual. Terlalu dini bagi, penggunaan produksi, produk, ataupun pendekatan pemasaran
ke pasar, tujuan perusahaan malah menjadi maksimalisasi penjualan. Dengan bentuk-bentuk
pendekatan tersebut, keuntungan diasumsikan akan bekerja dan datang dengan sendirinya.
Sayangnya, hal tersebut sangat jarang terjadi.
Bagian penting dalam kesuksesan memaksimalkan keuntungan datang dari
memahami saling keterkaitan antara jumlah penerimaan total dan berbagai macam/variasi
tingkat harga dan kuantitas. Penerimaan total yang tinggi dapat didapat dari hanya menjual
satu unit produk dengan harga jual yang tinggi dan seseorang bersedia membayar untuk itu.
Semisal, target TR sebesar $1.000.000-, dapat diraih jika satu unit produk dapat memberikan
harga jual sebesari $1.000.000-, pula.
Target pendapatan total juga dapat dicapai dengan menjual volume penjualan yang besar dari
produk dengan harga yang lebih rasional. Semisal, target TR masih sama yaitu $1.000.000-,
jika harga diturunkan menjadi $1 per unit lalu perusahaan harus menjual 1000.000 unit
produk.
Faktanya, terdapat berbagai macam kombinasi dari harga dan kuantitas barang yang
menengah yang dapat memberikan penerimaan total yang sama. Meskipun demikian, , faktor
biaya yang ada dan karakteristik konsumen di pasar , pada umumnya penyelesaianya dapat
ditemukan di antara kedua ekstrem tersebut. Tabel 5-1 memberikan beberapa contoh ini.
Lebih nyata lagi, seorang manajer pemasaran mungkin harus melihat grafik ataupun
tabel dari harga dan kuantitas seperti yang ditunjukkan tabel 5-2.
TABEL 5-1
Penerimaan Total ( $ )
1000.000
1000.000
1000.000
1000.000
1000.000
1000.000
1000.000
1000.000

Harga ( $ )
1
2
5
100
1000
10.000
100.000
1000.000

Kuantitas
1000.000
500.000
200.000
10.000
1000
100
10
1

TABEL 5-2
Harga
1.00
1.50

Kuantitas
90
80

Penerimaan Total ($)


90
120

Elastisitas
-0.22

2.00
2.50
2.75
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00

70
60
55
50
40
30
20
10

140
150
151.25
150
140
120
90
50

-0.38
-0.57
-0.83
-1.00
-1.20
-1.75
-2.67
-4.50

Jika kita lihat lebih detail, dalam tabel 5-2 menunjukkan bahwasanya harga dan
kuantitas bergerak dalam arah yang berlawanan, penerimaan total pun tidak pada nilai yang
sama. Hal tersebut berarti bahwa harga yang ditetapkan oleh perusahaan sangat memberikan
dampak terhadap penerimaan total perusahaan. Tabel semacam Tabel 5-2 sangat berguna
bagi orang pemasaran dan ekonom. Ekonom akan menggunakan tabel tersebut untuk
menunjukkan seberapa banyak keinginan dan kemampuan konsumen untuk membeli suatu
produk dalam berbagai variasi harga yang ditetapkan perusahaan.
Penetapan harga dan kuantitas seperti pada grafik dari Tabel 5-2 akan menunjukkan
garis kemiringan kebawah yang bergerak ke kanan ( slope negatif ). Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan berkebalikan antara harga dan kuanititas produk yang dijual.
Semakin tinggi harga, semakin kecil pula jumlah produk yang terjual. Semakin rendah harga
suatu produk, maka semakin banyak pula kuantitas produk yang terjual. Hal ini
menggambarkan hukum penawaran, yang mengisyaratkan bahwa konsumen lebih memilih
untuk mengurangi pembelian barang disaat harga naik dan konsumsi meningkat disaat harga
produk turun.
66-67

Total Pendapatan, Perubahan Harga, dan Elastisitas


Salah satu perhatian utama dari pemasar adalah efek total pendapatan dari perubahan
harga produk. Menggunakan data dari daftar permintaan pada Tabel 5-2 adalah mungkin
untuk menghitung perubahan total pendapatan dan kuantitas yang dijual dengan harga yang
berbeda.
Seperti penurunan harga, kuantitas yang diminta meningkat, menunjukkan bahwa hukum
permintaan berlaku. total pendapatan meningkat seperti yang kita harapkan, tapi akhirnya
mencapai maksimum pada harga $ 2.75 dan kuantitas 55 unit, dan kemudian menurun.
Apakah penjualan tidak lebih tinggi dengan harga yang lebih rendah yang lebih baik?

Jawabannya terletak pada ukuran perubahan relatif pada kuantitas yang dijual dan harga.
Ketika harga naik dari $ 1,00 menjadi $ 1.50 (peningkatan 50 persen), kuantitas penjualan
menurun dari 50 ke 45 (penurunan 10 persen). Persentase kenaikan yang cukup besar dalam
harga (50 persen) membawa persentase penurunan jauh lebih kecil dalam jumlah yang dijual
(10 persen) dan total pendapatan meningkat.
Namun, ketika harga naik dari $ 4,50 menjadi $ 5.00 (peningkatan 11,1 persen), kuantitas
yang terjual menurun 15-10 (penurunan 33,3 persen), dan total pendapatan menurun.
Dari Tabel 5-2 adalah mungkin untuk mengembangkan beberapa kesimpulan tentang apa
yang terjadi terhadap total pendapatan pada saat kenaikan harga.
Kesimpulan adalah:
1. Ketika persentase perubahan kuantitas yang diminta lebih besar dari persentase
perubahan harga, terjadi penurunan total pendapatan.
2. Ketika persentase perubahan kuantitas yang diminta sama dengan persentase
perubahan harga, total pendapatan tetap sama.
3. Ketika persentase perubahan kuantitas yang diminta lebih kecil dari persentase
perubahan harga, total pendapatan meningkat.
Ketika persentase perubahan kuantitas lebih besar dari persentase perubahan harga, dan total
pendapatan meningkat, permintaan disebut elastis. Ketika perubahan persentase adalah sama
dan tidak ada perubahan total pendapatan, permintaan disebut unitary. Ketika persentase
perubahan kuantitas kurang dari persentase perubahan harga, permintaan disebut inelastis.
Melakukan hal yang sama untuk penurunan harga menampakan hasil yang berlawanan untuk
total pendapatannya. Penurunan harga dari $ 5,00 menjadi $ 4,50 (penurunan 10 persen)
membawa peningkatan kuantitas yang diminta dari 10 menjadi 15 (peningkatan 50 persen),
dan total pendapatan meningkat.
Jadi apabila terjadi penurunan harga maka kesimpulan berikut berlaku:
1. Jika persentase perubahan kuantitas yang diminta lebih besar daripada persentase
perubahan harga, maka total pendapatan meningkat dan permintaan elastis.
2. Jika persentase perubahan kuantitas yang diminta sama dengan persentase perubahan
harga, total pendapatan tetap sama dan permintaan unitary.
3. Jika jumlah persentase perubahan yang diminta kurang dari persentase perubahan
harga, total pendapatan menurun, dan permintaan inelastis.

Kesimpulan, jika:
Persen perubahan dalam kuantitas
Persen perubahan harga

>1, permintaan elastis


=1, permintaan unitary
<1, permintaan inelastis

Melihat kembali pada grafik daftar permintaan dalam Gambar 5-1 adalah mungkin untuk
menunjukkan elastisitas bagian yang berbeda dari daftar permintaan. Dibagian atas daftar,
permintaan elastis (> 1). Di tengah daftar, permintaan kesatuan (= 1). Di bagian bawah daftar,
permintaan inelastis (<1).

68-69

Mengapa mengetahui elastisitas itu penting. Dalam hal menentukan harga oleh suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan memaksimalkan keuntungan jangka panjang, terlebih
dahulu seorang manajer pemasaran harus mengetahui apakah permintaan produknya
termasuk elastis atau inelastis. Misalnya, apabila manajer mengetahui bahwa permintaan
untuk sebuah produk inelastis, maka dia cukup yakin bahwa menaikkan harga akan
meningkatkan total pendapatan perusahaan. Akan tetapi jika permintaan bersifat elastis,
menaikkan harga akan menjadi hal yang salah untuk dilakukan karena ini akan mengurangi
total pendapatan perusahaan. Di sisi lain, jika permintaan produk elastis, total pendapatan
yang lebih tinggi dapat dicapai dengan menurunkan harga produk. Penting bagi manajer
untuk mengetahui elastisitas permintaan produk mereka sehingga mereka akan mengetahui
kebijakan apa yang sesuai terkait harga untuk mencapai tujuan memaksimalkan keuntungan
jangka panjang.
Berdasarkan tabel 5-2, terlihat jelas bahwa perusahaan ingin menjual produk dengan
permintaan yang bersifat inelastis karena setiap kenaikan harga akan membawa total
pendapatan yang lebih besar. Sayangnya, hanya ada beberapa barang dengan permintaan
inelastis atas berbagai harga. Barang yang termasuk inelastis ini biasanya dilihat dari
seberapa dibutuhkannya (kebutuhan pokok) seperti garam atau bahan bakar bensin. Sebagian
besar barang termasuk dalam wilayah umum permintaan elastis, dimana kenaikan harga
menyebabkan penurunan total pendapatan. Kuantitas yang diminta menurun karena
pelanggan dapat dengan mudah menemukan pengganti untuk item harga yang lebih tinggi.
Misalnya, jika harga mentega naik, banyak konsumen berganti ke margarin yang mana
memiliki harga lebih murah. Jika harga mentega diturunkan, baik kuantitas penjualan maupun

total pendapatan untuk industri susu akan


meningkat karena konsumen kembali ke mentega
dan menurunkan konsumsi margarin.
Pada

umumnya

makanan

termasuk

dalam

permintaan inelastis (kurva permintaan hampir


vertikal).

Namun,

makanan

maka

dengan
terdapat

adanya

kategori

beberapa

barang

substitusi dan permintaan menjadi lebih elastis (yaitu kurva permintaan lebih horizontal).
Coba lihat ilustrasi 5-2. Asumsikan garis A merepresentasikan permintaan semua item
makanan. Ini adalah yang paling elastis. Garis berikutnya, jalur B bisa menjadi permintaan
untuk semua produk susu. Garis C bisa menjadi permintaan untuk semua es krim, sementara
garis D mungkin untuk semua es krim vanilla. Garis terakhir E dan salah satu yang paling
elastis, bisa untuk Haagen - Dazs vanilla ice cream. Untuk produk makanan yang lebih
sempit maka permintaan menjadi lebih elastis.
Sebagai contoh Anda mungkin memiliki keinginan ice cream vanilla. Tidak ada hal lain yang
ingin dilakukan. Tetapi di jalan ketika akan membeli es krim vanilla Haagen-dazs ternyata
Anda melihat tanda yang mengatakan Baskin-Robbin sedang promosi dan memiliki setengah
harga pada vanilla ice cream. Harga yang lebih rendah untuk es krim Baskin-Robbins
menyebabkan Anda beralih dari Haagen-Dazs.
Permintaan konsumen
Dalam ekonomi pasar bebas di mana doktrin kedaulatan konsumen telah diterima, konsumen
secara langsung mendapatkan hasil dari apa yang mereka beli . Ekonom telah mempelajari
perilaku ini dan telah mengembangkan beberapa prinsip umum yang menjelaskan hal itu .
Prinsip pertama adalah bahwa konsumen selalu mencari tingkat tertinggi kepuasan total
(utilitas) dari koleksi barang yang mereka konsumsi . Ketika memilih setiap tambahan barang
untuk dikonsumsi mereka selalu memilih barang yang memberikan penambahan terbesar
terhadap total tingkat keseluruhan kepuasan . dengan tetap mengikuti prinsip , konsumen
memilih barang-barang yang mampu memberikan tingkat kepuasan tertinggi.
70-71

Prinsip kedua permintaan konsumen adalah bahwa jumlah kepuasan yang diperoleh
dari mengkonsumsi setiap unit tambahan dari produk berkurang karena lebih dari itu

dikonsumsi. Misalnya, jika Anda benar-benar lapar hamburger pertama yang Anda makan
mungkin akan terasa besar dan memberikan sejumlah besar kepuasan. Tapi setelah Anda
makan beberapa burger, kepuasan tambahan yang Anda dapatkan dari makan hamburger
lainnya mungkin akan jauh lebih rendah. Pada kenyataannya, Anda dapat mengalami
kepuasan negatif dari mengkonsumsi terlalu banyak hamburger.
Oleh karena itu, tambahan kepuasan atau utilitas marjinal yang diperoleh dari
konsumsi setiap penyusutan unit tambahan. Ini menggambarkan prinsip marginal utilitas
penyusutan dimana kepuasan tambahan yang disediakan oleh konsumsi setiap unit tambahan
dari penurunan yang baik. Jika utilitas tidak menurun dengan konsumsi tambahan, orang
tidak akan mengkonsumsi apapun selain jumlah besar dari produk tunggal yang memberi
mereka utilitas tertinggi. Karena utilitas mengalami penurunan, konsumen akhirnya mencapai
titik dimana diberikan pilihan burger lain atau kacang hijau yang akan mereka pilih.
Penyusutan utilitas marjinal adalah apa yang menyebabkan konsumen untuk menuntut variasi
produk untuk memaksimalkan utilitas total mereka.
Peran Harga
Jika dunia memiliki sumberdaya yang tidak terbatas, diskusi permintaan konsumen ini
akan berakhir. Namun, keterbatasan waktu, uang, tahan, tenaga kerja dan sebagainya
menghambat konsumsi atas segala sesuatu yang diinginkan konsumen. Karena hal ini kita
harus hidup dalam anggaran, dan dipaksa untuk membuat pilihan. Kita mencari barangbarang yang akan memberi kita yang kepuasan terbaik untuk jumlah uang yang mampu kita
keluarkan. Ini membantu kita dapat menerima total kepuasan sebesar mungkin dari sumber
daya yang terbatas. Kombinasi dari keinginan konsumen untuk memaksimalkan kepuasan
pada anggaran yang terbatas dan 'keinginan produsen untuk memaksimalkan keuntungan
dengan memenuhi kebutuhan konsumen dengan metode biaya produksi terendah adalah apa
yang mendorong sistem ekonomi. Harga adalah bagian kunci dari informasi yang membantu
konsumen dan produsen mengalokasikan sumber daya yang langka untuk penggunaan
terbaik.
Konsumen, dengan bersedia membayar harga tertentu untuk suatu item (barang),
menunjukkan bahwa mereka menerima setidaknya sama banyaknya dengan kepuasan
tambahan dari konsumsi terbaik yang bisa mereka dapatkan dari konsumsi lain yang mereka
bisa bayar pada harga yang sama. Jika harga diturunkan, lebih banyak konsumen akan merasa
seperti ini dan kuantitas yang diminta akan meningkat. Misalnya, dengan membayar $ 1,79

untuk Super Burger di restoran cepat saji, sebanyak 25 juta pelanggan akan menunjukkan
bahwa mereka menerima setidaknya $ 1,79 nilai kepuasan dari makan satu burger tersebut.
Pada harga $ 1,00, angka ini bisa meningkat sampai 50 juta konsumen.
Produsen mengoperasikan item yang diminta oleh konsumen. Mereka merakit sumber
daya yang langka untuk memproduksi barang-barang yang diminta oleh konsumen. Dengan
membayar harga tertentu untuk masukan, produsen menunjukkan bahwa hal itu bernilai
setidaknya sebanyak hasil yang mereka dapatkan dalam proses produksi. Berapa banyak
produser yang bersedia membayar untuk input tergantung pada seberapa banyak ia berpikir
konsumen bersedia membayar untuk produknya. Sehingga permintaan produser untuk
sumber daya tergantung pada permintaan konsumen untuk produk perusahaan. Ini
menggambarkan prinsip permintaan berasal, dimana permintaan untuk input sangat
ditentukan oleh permintaan untuk produk akhir.
Dalam agribisnis permintaan untuk lumbung, pakan, pabrik pengolahan, etalase
makanan beku, sapi perah, dan sebagainya berasal dari sebagian permintaan konsumen untuk
produk makanan eceran. Misalnya, permintaan oleh petani untuk pupuk sebagian berasal dari
permintaan konsumen untuk kalkun. Jika konsumen menuntut lebih kalkun, harga kalkun
naik. Ini mendorong produsen untuk memperbesar ternak mereka. Peningkatan ukuran
kawanan ini mengarah ke peningkatan permintaan untuk pakan kalkun, yang menyebabkan
peningkatan permintaan untuk jagung, dan akhirnya pupuk untuk menumbuhkan jagung itu.
Dengan demikian petani kalkun, petani jagung, prosesor kalkun, dan produsen pupuk semua
dihubungkan bersama dalam sistem agribisnis. Jadwal permintaan yang dihadapi oleh setiap
perusahaan yang setidaknya sebagian besar berasal dari permintaan konsumen untuk kalkun.
Inilah mengapa mereka semua perlu menyadari permintaan konsumen untuk kalkun dan
produk makanan lainnya, dan mengapa agribisnis harus dilihat sebagai suatu sistem. Setiap
langkah di sepanjang jalan itu adalah harga yang membantu setiap perusahaan untuk
mengalokasikan sumber daya langka, serta harga yang berkomunikasi dengan kebutuhan
untuk menyetel kembali alokasi sumber daya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan
Karena hal ini penting untuk perusahaan di semua tingkatan, banyak upaya telah
diperluas untuk memahami dan memprediksi perilaku konsumen. Definisi permintaan yang
ditawarkan sebelumnya menyatakan bahwa "permintaan adalah jadwal berapa banyak
konsumen bersedia dan mampu untuk membeli pada berbagai harga." Kata-kata bersedia dan

mampu berarti bahwa perhatian perusahaan adalah konsumen yang mampu, tidak hanya
bersedia untuk membeli. Oleh karena itu, perhatian pemasar adalah permintaan yang efektif,
dengan orang-orang yang menginginkan produk dan yang memiliki kemampuan untuk benarbenar melakukan pembelian. Di sisa diskusi, ketika kita berbicara tentang permintaan kita
akan mengacu pada permintaan yang efektif.
Secara umum ada tujuh faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan konsumen.
Mereka adalah sebagai berikut:

72-73

Tujuh faktor yang mempengaruhi permintaan :


1. Harga yang tepat
2. Harga barang pengganti
3. Harga barang komplemen
4. Penghasilan
5. Penduduk
6. Selera dan preferensi
7. Musiman
1. Own Price. Harga dari setiap barang permintaan yang diperiksa disebut "Own Price."
Dalam kondisi normal, hukum permintaan akan terus benar sehingga ada hubungan
timbal balik antara harga dan kuantitas yang diminta.
2. Harga pengganti. Harga yang bagus untuk konsumen yang dapat digantikan dengan
barang yang diuji adalah faktor kedua yang mempengaruhi permintaan. Kenaikan
harga pengganti yang baik akan menstimulasi konsumsi sebab konsumen akan
cenderung segera membeli karena harganya relatif lebih rendah daripada harga barang
pengganti yang yang lebih tinggi. Misalnya, jika yang akan diuji adalah kopi,
kenaikan harga teh harus mengarah pada peningkatan konsumsi kopi meskipun harga
kopi tidak berubah, dan sebaliknya.
3. Harga komplemen. Komplementer yang baik adalah salah satu konsumsi yang
biasanya berkaitan dengan barang yang diuji. Kenaikan harga pelengkap yang baik
harus mencegah konsumsi pertanyaan. Melanjutkan contoh kopi, kenaikan signifikan

pada harga gula bisa menurunkan permintaan kopi sebab beberapa konsumen tidak
akan minum kopi mereka tanpa gula.
4. Pendapatan. Tingkat pendapatan konsumen juga mempengaruhi tingkat permintaan
konsumen. Untuk sebagian besar barang ada hubungan langsung antara perubahan
pendapatan dan permintaan. Misalnya, salah satu akan mengantisipasi orang akan
membeli lebih banyak kopi ketika pendapatan mereka naik. Namun, permintaan untuk
beberapa barang seperti tepung, kacang kering, dan kentang mentah jatuh karena
pendapatan konsumen naik dan orang cenderung membeli makanan yang "lebih
baik".
5. Penduduk. Perubahan penduduk juga dapat mempengaruhi tingkat permintaan
produk. Semakin banyak orang yang ada di pasar tersebut maka lebih besar pula
permintaan untuk produk pada setiap harga. Seorang pemasar akan ingin tahu apakah
peningkatan penjualan produknya berasal dari penduduk yang lebih besar atau
peningkatan minat. Perbedaannya penting dalam perencanaan pasar.
6. Selera dan preferensi. Permintaan konsumen jarang tetap ataupun konstan. Selera
konsumen dan preferensi terus berubah. Jika konsumsi produk jangka panjang
menurun, itu karena tidak lagi sesuai dengan kebutuhan konsumen, pemasar perlu
mengetahui hal ini untuk melakukan penyesuaian dalam pemasaran campuran.
7. Musiman. Permintaan konsumen juga dipengaruhi oleh waktu (tahun). Misalnya,
potongan pohon cemara segar pasti akan lebih menjual pada saat untuk ucapan
terimakasih dan Natal daripada waktu lain pada tahun yang sama. Seorang pemasar
harus mengetahui pola musiman konsumsi produk untuk menjadwalkan kegiatan
produksi dan rencana pemasaran.
Pemindah Permintaan
Sebuah konsep penting di daerah permintaan konsumen adalah perbedaan antara perubahan
kuantitas yang diminta oleh konsumen dan pergeseran permintaan konsumen. Jika perubahan
harga barang sendiri membawa perubahan dalam jumlah unit produk yang dijual, ini
menyatakan bahwa perubahan pada permintaan telah terjadi. Di sisi lain, jika harga tetap
sama tetapi kuantitas yang dijual berubah, ini berarti permintaan telah bergeser.
Misalnya, mari lihat Tabel 5-3, yang memodifikasi jadwal permintaan yang digunakan
sebelumnya.
Tabel 5-3

Price ($)

Quantity 1

Quantity 2

1.00
1.50
2.00
2.50
2.75
3.00
3.50
4.00
4.50

80
70
60
50
45
40
30
20
10

90
80
70
60
55
50
40
30
20
74-75

Jika harga satuannya $2 terjual 60 unit, dan sekarang dengan harga $3 terjual 40 unit,
dapat dikatakan bahwa adanya perubahan penjualan hanya mencerminkan hukum
permintaan. Kenaikan harga akan membawa pengaruh tentang penurunan kuantitas dijual.
Tetapi jika tidak menjual 60 unit dengan harga $ 2 kuantitas yang dijual meningkat menjadi
70 unit, sehingga pasti ada pergeseran permintaan dari Q1 ke Q2 (Gambar 5-3).
Faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran dari perubahan permintaan disebut
shifter permintaan. Hal tersebut termasuk dalam perubahan:
1. Harga barang substitusi
2. Harga barang pelengkap
3. Pendapatan
4. Populasi
5. Selera dan preferensi
6. Musiman
Perubahan ini dapat menyebabkan permintaan konsumen untuk menuntut lebih atau
kurang dari kuantitas produk meskipun harga sendiri tidak berubah. Produsen harus perhatian
dan berhati-hati untuk setiap perubahan faktor-faktor ini sehingga mereka tidak terjebak
sehingga lengah akibat pergeseran besar dari salah satu hal diantara hal hal diatas. Pergeseran
tersebut dapat memiliki dampak yang kuat pada tingkat jangka panjang dari penjualan
produsen dan keuntungan. Hal tersebut juga penting untuk melihat daftar apa saja yang
diperlukan tanpa mencakup: harga sendiri dan kuantitas. Hal tersebut biasa dikaitkan hanya
dengan perubahan kuantitas yang diminta.

[Gambar 5-3]
Ringkasan

Bab ini dikhususkan untuk menjelaskan sisi pendapatan dari persamaan laba dan
untuk memeriksa faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sebagian besar diskusi berfokus
pada peran harga dalam menentukan total pendapatan. Harga adalah salah satu dari empat Ps
pemasaran yang satu-satunya berhubungan dengan pendapatan. Dengan demikian,
pembentukan harga yang dapat diterima memiliki banyak hubungannya dengan kedua
kepuasan konsumen dan keuntungan produsen. Inilah sebabnya mengapa hal ini harus
menarik bagi manajer pemasaran.
Peran bahwa harga bermain di persamaan keuntungan dan bagaimana hal itu
mempengaruhi tingkat penjualan dan total pendapatan diperiksa melalui konsep elastisitas.
Sebuah elemen penting dalam keputusan penetapan harga sebuah perusahaan adalah
mengetahui apakah produknya menghadapi permintaan elastis atau inelastis.

Hal ini juga penting bagi perusahaan agribisnis untuk memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan konsumen untuk produk mereka. Konsep diminishing marginal
utility menjelaskan mengapa orang mengkonsumsi berbagai macam barang. Sumber harga
menakut-nakuti untuk penggunaan terbaik mereka. Konsep-konsep ini diterapkan pada
pembahasan darimana permintaan berasal dan permintaan efektif. Orang harus tahu tujuh
faktor yang dapat menyebabkan perubahan dalam permintaan untuk produk; tetapi juga
penting untuk dapat membedakan antara perubahan dalam permintaan dan pergeseran dalam
permintaan.
Masing-masing konsep penting untuk perusahaan agribisnis yang mencoba untuk
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen mereka untuk kebaikan
dan jasa yang mereka jual. Setiap pengaruh total pendapatan dengan berdampak pada harga
atau kuantitas dijual dan dengan demikian menyebabkan perubahan dalam keuntungan
perusahaan. Permintaan konsumen

dunia saat ini dapat berubah dengan cepat dan tak

terduga, pemahaman yang kuat tentang dan perhatian terhadap permintaan konsumen adalah
penting untuk profitabilitas panjang agribisnis.

Pertanyaan
1. Mengapa menaikkan harga tidak selalu menyebabkan total pendapatan yang lebih
tinggi?
2. Karena permintaan untuk makanan inelastis kenapa tidak perusahaan makanan hanya
menaikkan harga mereka untuk membuat lebih banyak uang?
3. Bagaimana permintaan pupuk terikat ke permintaan konsumen untuk Turki?

Nama :
Hizkia Satriyo
Faisal Anas
Nabiilah Yumna
Bangkit Dewi
Silvia Peggy

Nilnal Muna
Figuria DP

Anda mungkin juga menyukai