Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH

ACARA I
KADAR LENGAS TANAH

Disusun oleh :
1. Okto M Purba

(10335)

2. Imas k.

(10629)

3. Zainal Asikin

(10638)

4. Mufty Yery Ade

(10641)

5. A.M Cahyadi

(10679)

6. Ario Yusadi

(10702)

Golongan

: A1

Kelompok

:1

Hari

: Senin

Asisten

: Arif Rakhman

LABORATORIUM TANAH UMUM


JURUSAN TANAH
F A K U L TA S P E R T A N I A N
UNIVERSITAS GADJAH MADA

YO GYAK ARTA

2007

ACARA I
KADAR LENGAS TANAH
ABSTRAKSI
Praktikum acara I Kadar Lengas Tanah dilaksanakan pada hari Senin, 17 September 2007 di
Laboratorium Tanah Umum, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Kadar lengas tanah merupakan salah satu sifat fisika tanah. Sifat ini mencakup semua penampilan tanah
yang berkaitan dengan keadaan air dan udara di dalam tanah. Kadar lengas dapat diartikan sebagai
kandungan uap air dalam pori-pori tanah. Dalam praktikum ini digunakan lima jenis tanah, yaitu entisol,
alfisol, ultisol, rendzina, dan vertisol dengan diameter 2 mm, 0,5 mm, dan bongkah. Sedangkan alat yang
digunakan adalah timbangan, 6 botol timbang, oven, dan desikator. Untuk mengetahui kadar lengas tanah
dapat digunakan empat metode, yaitu gravimeteris, tensiometer, pancaran neutron, dan calcium. Dalam
praktikum kadar lengas ini digunakan metode gravimeteris, yaitu menghitung selisih berat tanah antara
sebelum dan sesudah dikeringkan. Kadar lengas tanah dipengaruhi oleh tekstur tanah dan luas permukaan
butiran tanah, semakin besar luas permukaan maka semakin besar daya serap (daya ikat tanah terhadap air)
sehingga semakin tinggi kadar lengasnya. Dari data percobaan, urutan kadar lengas tanah dari yang
tertinggi sampai yang terendah adalah: Untuk tanah berdiameter 0,5 mm : Vertisol > Rendzina > Ultisol >
Alfisol > Entisol. Untuk tanah diameter 2 mm : kadar lengas tanah Rendzina > Vertisol > Ultisol > Alfisol >
Entisol. Untuk tanah gumpalan : kadar lengas tanah Rendzina > Vertisol > Ultisol > Alfisol > Entisol.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemahaman terhadap kadar lengas tanah sangat penting dalam pertanian karena
melalui proses pengturan lengas ini dapat dikontrol pula serapan hara dan pernafasan
akar-akar tanaman yang selanjutnya berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi
tanaman. Namun kadar lengas tanah berbeda untuk jenis tanah yang berbeda.
Perbedaan ini yang menjadi dasar dari praktikum kadar lengas ini.
Perbedaan kadar lengas tergantung pada intensitas pori-pori tanah. Faktor utama
yang menentukan kadar lengas tanah adalah kandungan bahan organik dan lempung
yang berbentuk koloid sehingga mempunyai luas permukaan yang besar. Oleh karena
itu, bahan organik dan lempung dapat berfungsi sebagai pengatur kadar lengas tanah,
yaitu sebagai penyimpan atau penyekap air.

B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kadar lengas yang terkandung dalam
masing-masing jenis tanah serta membandingkan kandungan lengas suatu jenis tanah
dengan jenis tanah yang lain.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lengas tanah ialah air yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas
yaitu kakas ikat matrik, osmosis dan kapiler. Kakas ikat matrik dibangkitkan oleh zarah
tanah. Kakas ikat osmosis dibangkitkan oleh zat terlarut dalam air. Kakas ikat kapiler
dibangkitkan oleh pori-pori tanah berkaitan dengan tegangan muka air. Makin sempit
pori-pori tanah, berarti semakin cekung miniskus air kakas kapiler makin tinggi. Ketiga
kakas tadi disebut potensial lengas tanah/tegangan lengas tanah/isapan lengas tanah dan
menjadi ukuran kemampuan tanah menyimpan air melawan kakas gravitasi yang menarik
ke luar tubuh tanah. Tegangan lengas tanah juga menentukan berapa banyak air yang
dapat diserap tanaman (Notohadiprawiro, 2000).
Indonesia memiliki iklim tropik yang menyebabkan pelapukan dan perkembangan
tanah berlangsung intensif membentuk berbagai jenis tanah, diantaranya adalah:
1.Entisol
Merupakan jenis tanah yang cenderung menjadi tanah asal yang baru. Entisol
mempunyai drainase sangat baik karena mempunyai tekstur tanah pasir (Suhardjo,
1999).
2.Vertisol
Merupakan tanah mineral yang mempunyai ketebalan lebih dari 50 cm. Pada musim
dingin kering biasanya terbelah lebar / retak memiliki kandungan liat tinggi,
mempunyai stratus basa tinggi dan kesuburannya tinggi. Proses penyerapan air
biasanya terjadi berulang dan kadang permukaan tanahnya mengkilap (Darmawijaya,
1990).
3.Ultisol
Adalah tanah yang mengalami pelapukan terbanyak. Mempunyai kejenuhan masam
tinggi (kejenuhan basa rendah), biasanya lembab untuk 90 hari berturut-turut selama
satu periode (Foth, 1998).
4.Rendzina

Tanah dengan perkembangan horizon permukaannya bahan organik diatas bahan


berkapur dan umumnya berasal dari batu kapur / gips (Davies, 1974).
5.Alfisol
Alfisol adalah tanah yang apabila dalam beberapa waktu dalam kebanyakan tahun
terdapat rekahan-rekahan selebar 1 cm pada kedalaman 50 cm dan terbuka sampai
permukaan.
Kadar lengas tanah sering disebut sebagai kandungan uap air yang terdapat dalam
pori tanah. Satuan untuk menyatakan kadar lengas dapat berupa persen berat atau persen
volume. Lengas higrokopis merupakan lengas yang tidak dapat dimanfaatkan oleh
tanaman, atau bisa juga disebut air kristal. Volume air higroskopis sangat tergantung pada
sifat kolorda tanah (mineral lempung, montmorilonit/ illit/ kaoloit: 10/5/1), jenis ion
terjerap koloida tanah (Ca> Na), dan kelembaban udara relatif (Hardjowigeno, 1993).
Tanah dengan kandungan bahan organik dan liat tinggi mempunyai kapasitas
penyangga yang rendah apabila basah. Tanah berpengaruh penting pada tanaman melalui
hubungaanya dengan udara dan air. Kemampuan tanah untuk menyimpan air diantaranya
hujan yang terjadi menentukan pemberian musimankelembabantanah dan biasanya
menentukan spesies apa yang tumbuh dalam sebuah hutan dan kecepatan pertumbuhan.
Kadar lengas merupakan salah satu sifat fisik tanah untuk mengetahui kemampuan
menyerap

air

dan

ketersediaan

(http://www.MissouriUniversity.com ).

hara

pada

setiap

jenis

tanah

BAB III
METODOLOGI
Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah yang berjudul Kadar Lengas Tanah
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 September 2007 di Laboratorium Tanah Umum,
Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Bahan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah lima jenis tanah, yaitu entisol, alfisol, ultisol,
rendzina, dan vertisol dengan diameter 2 mm, 0,5 mm, dan bongkah. Sedangkan alat
yang digunakan yaitu 6 buah botol timbang, timbangan, oven dan desikator.
Pertama-tama 6 buah botol timbang diberi label kemudian ke-6 botol kosong
tertutup ditimbang (misal a gram). Setelah itu, botol diisi tanah duapertiga volume botol
dengan tanah berdiameter 2,0 mm, 0,5mm, dan bongkah. Dari setiap jenis tanah dibuat
masing-masing 2 ulangan (duplo). Lalu botol timbang dan tanah dengan tutupnya
ditimbang (misalnya b gram) kemudian botol tersebut dioven dengan tutup sedikit dibuka
pada suhu 105-110 0C selama minimum 4 jam. Botol dikeluarkan dari oven ditutup
serapat mungkin dan dibiarkan dingin didalam desikator selama 15 menit. Botol dari
desikator dalam keadaan tertutup rapat ditimbang lagi (misal c gram). Terakhir botol
timbang dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula.
Kadar lengas dari setiap jenis tanah dihitung dengan rumus perhitungan yaitu :
Kadar lengas

(b c)
100 %
(c a )

Keterangan : b - c : adalah berat lengas tanah.


c - a : adalah berat tanah kering mutlak.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Tanah diameter 2,0 mm.


Jenis Tanah
a
Entisol
40.44
Alfisol
Ultisol
Rendzina
Vertisal

B
53.96

c
53.75

KL
1.57 %

29.65

50.13

49.81

1.58 %

26.71

47.84

46.35

7.59 %

25.64

43.82

42.52

7.7 %

16.031

26.636

25.784

8.735 %

17.852

27.824

27.022

8.745 %

29.669

47.06

45.05

13.06 %

25.38

40.00

38.28

13.33 %

21.258

42.569

40.922

12.05 %

30.795

46.67

40.060

11.29 %

B
52.10

c
51.70

KL
1.93 %

34.24

52.67

52.51

1.97 %

27.45

43.83

42.70

7.41 %

27.25

45.08

43.86

7.34 %

40.475

52.619

51.652

8.651 %

35.786

45.259

44.499

8.722 %

37.48

51.68

50.22

11.46 %

26.75

41.56

40.06

11.26 %

27.944

40.461

39.109

12.11 %

20.437

37.306

35.607

11.199 %

Rata-rata
1.575 %
7.645 %
8.74 %
13.195 %
11.67 %

Tanah diameter 0.5 mm


Jenis Tanah
a
Entisol
30.98
Alfisol
Ultisol
Rendzina
Vertisal

Rata-rata
1.95 %
7.375 %
8.686 %
11.36 %
11.65 %

Tanah Gumpalan
Jenis Tanah
Entisol
Alfisol
Ultisol
Rendzina
Vertisal

a
38.32

B
49.68

c
48.33

KL
1.34 %

39

54.6

52.87

1.24 %

29.46

41.96

40.99

8.41 %

27.50

39.78

38.83

8.38 %

37.55

51.737

49.875

10.275 %

30.810

42.934

41.820

10.118 %

21.69

30.67

29.599

13.67 %

36.82

49.72

48.24

12.96 %

20.146

33.571

32.256

10.86 %

32.395

43.971

92.695

12.39 %

Rata-rata
1.29 %
8.395 %
10.796 %
13.315 %
11.625%

Anda mungkin juga menyukai