Anda di halaman 1dari 2

Abdullah bin Amr: Ahli Ibadah yang Rajin

Tobat
(Al-Akhir)
Abdullah bin amr lebih dulu masuk islam ketimbang bapaknya, amr bin ash.
Dan semenjak ia dibaiat dengan menaruh telapak tangan kanannya di telapak
tangan kanan Rasulullah SAW, hatinya tak ubahnya seperti cahaya subuh yang
cemerlang diterangi nur ilahi dan cahaya ketaatan.

Sejak awal Abdullah memusatkan perhatiannya terhadap Al-qur'an. Setiap


turun ayat, maka dihafalkan dan diusahakan untuk memahaminya, hingga setelah
semuanya selesai dan sempurna, ia pun telah hafal seluruhnya.
Abdullah telah ditakdirkan allah menjadi seorang suci dan rajin beribadah. Tak
satu pun kekuatan di dunia ini yang mampu menghalangi terbentuknya bakat yang
suci ini dan tertanamnya nur ilahi yang telah ditakdirkan bagi dirinya.
Apabila tentara islam maju ke medan laga untuk menghadapi orang-orang
musyrik yang melancarkan peperangan dan permusuhan, maka ia akan dijumpai
berada di barisan terdepan.

Ketika perang telah usai, ia akan ditemui di mana lagi kalau bukan di masjid
atau mushola rumahnya. Ia berpuasa di waktu siang dan mendirikan shalat di
waktu malam. Lidahnya tak kenal akan percapakan soal dunia, walaupun yang
tidak terlarang. Sebaliknya, lidahnya tiada henti berdzikir kepada allah, bertasbih
dan memuji-nya.

Anda mungkin juga menyukai