HANIFAH HUWAIDA HANIFAH WAHYU SUKMANINGRUM HELENA MELISA SAPUTRA FEBRIYAN PRATAMA SILVIA SUSILAWATI SAPUTRI SITI KHADIJAH =>KONSEP SEHAT<= Konsep “Sehat” dapat diinterpretasikan orang berbeda-beda, berdasarkan komunitas.
1.Konsep sehat dilihat dari segi jasmani
2.Konsep sehat dilihat dari segi mental 3.Konsep sehat dilihat dari segi emosional 4.Konsep sehat dilihat dari segi sosial 5.Konsep sehat dilihat dari aspek spiritual 6.Konsep sehat dilihat dari segi societal =>Konsep Sakit<= Sakit dapat diinterpretasikan secara berbeda berdasarkan pengetahuan secara ilmiah dan dapat dilihat berdasarkan pengetahuan secara budaya dari masing- masing penyandang kebudayaannya. Hal ini berarti dapat dilihat berdasarkan pemahaman secara “etik” dan “emik”. Secara ilmiah penyakit (disease) diartikan sebagai gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat terjadi infeksi atau tekanan dari lingkungan, jadi penyakit itu bersifat obyektif. Sebaliknya sakit (illness) adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit (Sarwono, 1993:31). Sedangkan secara “emik” sakit dapat dilihat berdasarkan pemahaman konsep kebudayaan masyarakat penyandang kebudayaannya sebagaimana dikemukakan di bawah ini: Foster dan Anderson (1986) menemukan konsep penyakit (disease) pada masyarakat tradisional yang mereka telusuri di kepustakaan- kepustakaan mengenai etnomedisin, bahwa konsep penyakit masyarakat non barat, dibagi atas dua kategori umum yaitu: 1.Personalistik, munculnya penyakit (illness) 2.Naturalistik =>Tradisi Adat Pemotongan Jari Di Papua <=
Di papua tepatnya suku dani yang mendiami wilayah lembah baliem
di pegunungan tengah papua. Mereka tersebar di kabupaten jayawijaya serta sebagian di kabupaten puncak jaya. Salah satu praktek extreme yang dipercayai suku dani adalah cara mengekspresikan rasa sedih dengan cara memotong jari atau biasa mereka sebut tradisi iki palek. Bagi suku dani, jari bisa diartikan sebagai symbol kerukunan, kebersatuan, dan kekuatan dalam diri manusia maupun sebuah keluarga. Walaupun dalam penamaan jari yang ada di tangan manusia hanya menyebutkan satu perwakilan keluarga yaitu ibu jari. Akan tetapi jika di cermati perbedaan setiap bentuk dan panjang jari memiliki sebuah kesatuan dan kekuatan kebersamaan untuk meringankan semua beban pekerjaan manusia. Jari saling bekerja sama membangun sebuah kekuatan sehingga tangan kita bisa berfungsi dengan sempurna. Alasan lainnya adalah “wene opakima dapulik welaiarek mekehasik” atau pedoman dasar hidup bersama dalam satu keluaga, satu marga, satu honai(rumah), satu suku, satu leluhur, satu bahasa, satu sejarah,/ asal muasal, dan sebagainya, kebersamaan sangatlah penting bagi masyarakat pegunungan tengah papua. Kesedihan mendalam dan luka hati orang yang ditinggal mati anggota keluarga, baru akan sembuh jika luka jari sudah sembuh dan tidak terasa sakit lagi. tradisi potong jari di papua sendiri dilakukan dengan berbagai banyak cara, mulai dari menggunakan benda tajam seperti pisau, kapak atau parang. Ada juga yang melakukannya dengan menggigit ruas jarinya hingga putus, mengikatnya dengan seutas tali sehingga aliran darahnya terhenti dan ruas jari menjadi mati kemudian baru dilakukan pemotongan jari. Selain tradisi adat pemotongan jari, Beberapa sumber ada yang mengatakan tradisi potong Jari pada saat ini sudah hamper ditinggalkan . jarang orang yang nmelakukannya belakangan ini karena adanya pengaruh agama yang mulai berkembang di sekitar daerah pegunungan tengah papua. =>Tradisi potong jari menurut ilmu kesehatan<=
Proses pemotongan jari di suku dani tidak memiliki
aturan khusu mengenai cara memotongnya, entah menggunakan kapak,batu keras, dan tumpul juga dengan bamboo runcing dapat juga digunakan , meski rasa sakit nya tidak terbayangkan. Dalam ilmu kesehatan atau kedokteran tentu sangat bahaya dan tidak diizinkan. Memotong jari sendiri padahal tidak terdapat masalah yang serius dapat memicu beberapa kondisi kesehatan yang tidak baik seperti infeksi pada luka jari, matinya jaringan saraf sekitar, peradangan, pembengkakan, atau perdarahan serius akibat suatu kondisi tertentu yang dapat mengakibatkan kematian . Salah satu contoh adalah jika tuan A memiliki penyakit diabetes Begitu juga apabila orang yang melakukan tradisi ini memiliki riwayat penyakit hemophilia dapat berakibat fatal juga, salah satu faktornya adalah apabila kapak atau benda2 lain yg digunakan tidak bersih dan higienis serta tidak melakukan proses sterilisasi , Kondisi orang yang sedang berduka sangat memungkinkan menurunkan imunitas tubuhnya sehingga pada saat orang tersebut memotong jarinya tentu proses penyembuhannya akan lama dan bisa memunculkan beberapa kondisi buruk baik secara psikologis,maupun biologis .