Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS SUMBER

DAYA AIR

Kelompok 4 :
Ferry Ferdian
Dheny Ivantriesyana
Poetra
Muhammad Guntur
Eva Elvita Syofyan
SUB-POKOK BAHASAN
Sumberdaya Air

Fungsi Sumberdaya Air

Potensi Sumberdaya Air di Indonesia

Kondisi Sumberdaya Air di Indonesia

Konservasi Sumberdaya Air


Sumberdaya Air

UNDANG – UNDANG NOMOR 7


TAHUN 2004

Kemampuan dan kapasitas


potensi air yang dapat
dimanfaatkan oleh kegiatan
manusia untuk kegiatan sosial
ekonomi, dan merupakan
karunia Tuhan Yang Maha Esa
yang memberikan manfaat
untuk mewujudkan
kesejahteraan bagi seluruh
rakyat Indonesia dalam segala
bidang
Sumberdaya Air
GARIS – GARIS BESAR HALUAN
NEGARA (GBHN) 1999 – 2004

Kemakmuran
diarahkan rakyat

1. Kelestarian fungsi dan keseimbangan


lingkungan hidup,
2. Pembangunan yang berkelanjutan,
3. Kepentingan ekonomi dan budaya
masyarakat lokal, serta
4. Penataan ruang yang pengusahaannya memperhatikan
diatur dengan undang-undang
Sumberdaya Air

AIR
AIR TANAH
PERMUKAAN

Gambar
Gambar Skema
2 .Skema AirAliran
Tanah Air(Dalam
Permukaan
– Dangkal)
Sumberdaya Air
Sumberdaya Air
Sumberdaya Air
SIKLUS AIR

Penguapan
Hujan

Air Permukaan

Peresapan Sungai

Penyaringan
Gambar Siklus Air
Aliran air tanah
Fungsi Sumberdaya Air

UNDANG – UNDANG NOMOR 7


TAHUN 2004
Pemanfaatan sumber daya air untuk
kepentingan umum (minum,
Fungsi
Fungsi Sosial
memasak, mencuci, mandi, dan
pertanian);

Pemanfaatan sumber daya air


menjadi bagian dari ekosistem
Fungsi
Fungsi Lingkungan
Lingkungan
sekaligus sebagai tempat
kelangsungan flora dan fauna

Pemanfaatan sumber daya air untuk


Fungsi Ekonomi menunjang kegiatan usaha (pasal 4
dan penjelasannya)
Fungsi Sumberdaya Air
Potensi Sumberdaya Air di Indonesia
Potensi Cekungan Air Tanah

Cekungan
No. Pulau
Jumlah Luas (km2) Volume (Juta m3)
1 Sumatera 65 270,656 109,926
2 Jawa 80 80,936 41,334
3 Kalimantan 22 209,971 68,473
4 Bali 8 4,381 1,598
Nusa
5 Tenggara 47 41,425 10,139
6 Sulawesi 91 37,768 20,244
7 Maluku 68 25,830 13,174
8 Papua 16 52,662 43,400
  Total 397 723,629 308,288

Sumber : Status Lingkungan Hidup Indonesia


2008, Kementerian Lingkungan Hidup.
Potensi Sumberdaya Air di Indonesia
Volume Sungai dan Kondisi Hidrologis
Provinsi/ Induk Luas DAS Kondisi
Kondisi
Sungai  Lokasi (km2) Volume (1066 m3) Hidrologis
Sumatera Utara
D I Yogyakarta
Barimun
S. Progo Duwet,Seroja, Labuhan
Kalibawang, BatuProgo
Kulon 6.781,00
1.712,30 5.606,00
1.205,20 Baik
Buruk
Bingei
Jawa Timur Binjai, Langkat
  1.621,30
  789,30
  Baik
 
Asahan
B. Solo Asahan, Pulau Rakyat, Pulau Raja
Lamongan 4.669,40
17.300,00 2.355,00
9.056,00 Baik
Baik
Banten   Sumatera Barat      
Batang Kuantan
S. Cisadane Lima Puluh
Sukasari, Koto, Payahkumbuh
Babakan, Tangerang 1.421,00
1.146,00 1.705,00
2.645,00 Buruk
Buruk
S. Ciujung Cidoro Lebak, Rangkasbitung,Riau Lebak 1.363,90 1.646,00 Buruk
S. Rokan Lubuk Bendahara,Kalimantan
Kampar Barat 4.848,00 4.383,00 Sedang
S.S.Kapuas
Siak Pantai Cermin, Siak Hulu,
Manggu, Ngabang, Pontianak Kampar 1.716,00
3.710,00 1.966,00
9.498,00 Baik
Baik
Batang Kampar Lipat Kain, Kampar
Kalimantan Tengah 3.431,00 6.017,00 Baik
Batang Kuantan
S. Barito Lbk Ambacang,
Dusun Kuantan
Tengah, Barito Selatan 7.464,00
1.531,00 6.767,00
237,80 Sedang
Buruk
S. Kapuas Kapuas, Kapuas Jambi 4.741,00 14.766,00 Sedang
S.S.Batanghari
Kahayan BatangGunung
Kurun, Hari, Jambu
Mas 8.704,00
5.591,00 51.091,00
11.535,00 Baik
Baik
S. Katingan Sumatera
Kasongan, Barito Selatan 4.741,00 32.732,00 Sedang
S.S.
Mentaya
Musi SungaiMentaya, KotawaringinMuara
Rotan, Gelumpang, Timur Enim 4.765,90
6.990,00 8.019,00
7.974,00 Baik
Baik
S. Lamandau Arut, Kotawaringin 1.968,00 3.676,00 Buruk
Lampung
Sulawesi Tengah
Way
S. Seputih
Palu BuyutPalu
Udik,Selatan,
Lampung Tengah
Palu 1.648,00
3.062,00 584,40
910,20 Buruk
Sedang
Pujo Rahayu, Gedong Tataan, Lampung
Sulawesi Selatan
Way Sekampung 1.696,00 1.275,00 Buruk
S. Rongkong Selatan
Ampana,. Sadang, Luwu 1.030,00 1.001,00 Sedang
S. Cinranae Madukeling, Sengkang,Jawa WajoBarat 6.437,00 3.583,00 Buruk
S.Cimanuk
S. Walanae Kertasemaya,
Mong, Indramayu
Mario Riwano, Soppeng 3.305,00
2.680,00 7.195,00
2.095,00 Baik
Buruk
S. Sadang Jawa Tengah
Kabere, Cendana, Enrekang 5.760,00 2.756,00 Sedang
S. Pemali
  Brebes,  Brebes 1.250,00
  1.937,00
  Buruk
 
S. B. Solo Jebres, Jebres, Surakarta
Sulawesi Tenggara 3.206,70 2.510,00 Buruk
L. Roraya Lainea, Konawe Selatan 1.747,00 482,50 Buruk
Sumber : (Kementerian Lingkungan Hidup, 2009)
Kondisi Sumberdaya Air di Indonesia
Kerusakan Kondisi DAS Tahun 1984 (atas) dan Tahun 2005 (bawah)

Ditjen
SDA,
Kementer
ian PU
(2008)
Kondisi Sumberdaya Air di Indonesia
Neraca Air Per Pulau

PULAU SUMATERA PULAU JAWA DAN BALI


KETERSEDIAAN AIR TOTAL KETERSEDIAAN AIR TOTAL
480,968.0 (Juta m3) 25 % Tot. Nas 126,451.0 (Juta m3) 7 % Tot. Nas

MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU


384,774.4 (Juta m3) 96,193.6 (Juta m3) 101,160.8 (Juta m3) 25,290.2 (Juta m3)

KEBUTUHAN AIR TOTAL KEBUTUHAN AIR TOTAL


19,965.7 (Juta m3) 18 % Tot. Nas 65,839.1 (Juta m3) 59 % Tot. Nas

MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU


8,319.0 (Juta m3) 11,646.7 (Juta m3) 27,432.9 (Juta m3) 38,406.1 (Juta m3)

SURPLUS SURPLUS SURPLUS DEFISIT

Direktorat Pengairan dan Irigasi Bappenas, 2006); Ditjen SDA Kementerian PU (2003)
Kondisi Sumberdaya Air di Indonesia
Neraca Air Per Pulau

PULAU NUSA TENGGARA PULAU KALIMANTAN


KETERSEDIAAN AIR TOTAL KETERSEDIAAN AIR TOTAL
42,156.0 (Juta m3) 2 % Tot. Nas 556,699.0 (Juta m3) 28 % Tot. Nas

MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU


37,940.4 (Juta m3) 4,215.6 (Juta m3) 389,689.3 (Juta m3) 167,009.7 (Juta m3)

KEBUTUHAN AIR TOTAL KEBUTUHAN AIR TOTAL


5,760.0 (Juta m3) 5 % Tot. Nas 4,898.0 (Juta m3) 4 % Tot. Nas

MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU


1,440.0 (Juta m3) 4,320.0 (Juta m3) 2,040.8 (Juta m3) 2,857.2 (Juta m3)

SURPLUS DEFISIT SURPLUS SURPLUS

Direktorat Pengairan dan Irigasi Bappenas, 2006); Ditjen SDA Kementerian PU (2003)
Kondisi Sumberdaya Air di Indonesia
Neraca Air Per Pulau

PULAU SULAWESI PULAU PAPUA


KETERSEDIAAN AIR TOTAL KETERSEDIAAN AIR TOTAL
143,778.0 (Juta m3) 7 % Tot. Nas 545,377.0 (Juta m3) 28 % Tot. Nas

MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU


129,400.2 (Juta m3) 14,377.8 (Juta m3) 381,763.9 (Juta m3) 163,613.1 (Juta m3)

KEBUTUHAN AIR TOTAL KEBUTUHAN AIR TOTAL


15,440.0 (Juta m3) 14 % Tot. Nas 137.2 (Juta m3) 0.1 % Tot. Nas

MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU


6,433.3 (Juta m3) 9,006.7 (Juta m3) 57.2 (Juta m3) 80.0 (Juta m3)

SURPLUS SURPLUS SURPLUS SURPLUS

Direktorat Pengairan dan Irigasi Bappenas, 2006); Ditjen SDA Kementerian PU (2003)
Konservasi Sumberdaya Air
Konservasi Sumberdaya Air
Konservasi Sumberdaya Air
Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) Tahun 2005

(1) Penataan Ruang, pembangunan fisik,


pertanahan dan kependudukan,

(2) Rehabilitasi hutan dan lahan serta


Konservasi sumberdaya air,

(3) Pengendalian daya rusak air,

(4) Pengelolaan kualitas dan pengendalian


pencemaran air;

(5) Penghematan penggunaan dan


pengelolaan permintaan air, dan

(6) Pendayagunaan sumberdaya air secara


adil, efisien dan berkelanjutan.
Karakteristik Ekonomi Sumberdaya Air

Secara Global Supply


Perkembangan Pertumbuhan
Air Dalam Siklus
Populasi Ekonomi
Hidrologi Tetap

Pembangunan Alih Fungsi Lahan Meningkat


Infrastruktur Meningkat • Lahan Penyimpan Air Berkurang
• Permukaan Air tanah Turun
Peningkatan
Pembangunan
Pada Lokasi dan Situasi Tertentu
Air Terlalu Berlebih (Hujan) atau
Polusi Akibat Dampak Terlalu Kurang (Kemarau)
Pembangunan Meningkat

Permintaan Air Meningkat Naiknya Kompetisi Akan Air

Kebutuhan Akan Alokasi


Sehingga Menimbulkan Konflik
Kriteria dan Tujuan Pengelolaan Sumber Daya Air
Sungai Daerah Rawa/Gambut
Bahan Baku PDAM

Anda mungkin juga menyukai