Anda di halaman 1dari 15

SATUAN KERJA

KHUSUSPELAKSANA KEGIATAN
USAHA HULU MINYAK DAN
GAS BUMI(SKK MIGAS)
NAMA : ANSAR
NPM : 1740303010
PENDAHULUAN
• Maksud dari Pedoman Tata Kerja (PTK) ini adalah sebagai panduan prosespengawasan dan pengendalian SKK Migas terhadap
kegiatan pemeliharaan yangdilakukan Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang telah mendapatkan persetujuan PlanOf Development
(POD) dan telah beroperasi, serta pedoman bagi Kontraktor KontrakKerja Sama tersebut dalam melaksanakan kegiatan
pemeliharaan.

• Jenis kegiatan yang tercakup dalam PTK ini adalah kegiatan pemeliharaan FasilitasProduksi minyak dan gas bumi dalam sektor
kegiatan usaha hulu, pada peralatanFasilitas Produksi yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama diantaranyasebagai
berikut:
• 2.1. Fasilitas Produksi yang masih beroperasi, termasuk yang bersifat idle, standby,dan cadangan;2.2. Fasilitas Produksi yang
berstatus dalam preservasi;
• 2.3. Fasilitas Produksi yang dikelola dan dikendalikan oleh Kontraktor Kontrak KerjaSama, termasuk Fasilitas Bersama dan Fasilitas
Produksi yang disewa dari pihaklain; dan
• 2.4. Fasilitas Produksi yang masih dalam tahap perancangan atau tahap konstruksiutamanya terutama berkaitan dengan aspek
keandalan dan ketersediaan.
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
PEMELIHARAAN

• Manajemen Pemeliharaan dilaksanakan dengan efektif dan efisien mulai dari tahapperencanaan,
pelaksanaan, pelaporan, dan evaluasi dengan melakukan optimasi tenagakerja, manajemen material,
dokumentasi, penilaian kinerja, dan melakukan benchmarkingyang sesuai dengan kaidah good
maintenance management practices.
PRINSIP INTEGRASI DAN KEANDALAN
FASILITAS
1. Strategi Pemeliharaan Peralatan
1.1. Strategi pemeliharaan disusun dengan tujuan, sasaran, dan kriteria kinerja yangnyata dan diperbarui secara berkala yang menjadi
acuan kegiatan pemeliharaan.
1.2. Strategi pemeliharaan berisi penjelasan program kerja pemeliharaan untukmeningkatkan/mempertahankan integritas dan Keandalan
peralatan.
1.3. Lingkup perencanaan dan penjadwalan yang terintegrasi:
1.3.1. Corrective MaintenancePekerjaan pemeliharaan dilakukan setelah kerusakan terjadi untukmengembalikan kemampuan fungsi
peralatan
.1.3.2. Preventive MaintenancePekerjaan pemeliharaan dilakukan berdasarkan interval yang telahditentukan untuk mencegah timbulnya
kerusakan peralatan. Pekerjaanpemeliharaan belum didasarkan pada penilaian kondisi peralatan saatberoperasi
.1.3.3. Predictive MaintenancePekerjaan pemeliharaan yang dilakukan untuk memantau kondisi aktualperalatan menggunakan teknologi
condition monitoring. Hasil daripemantauan yang telah dianalisa akan dijadikan acuan untuk melakukanpemeliharaan terjadwal.
1.3.4. Proactive MaintenancePekerjaan pemeliharaan yang dilakukan berdasarkan hasil identifikasiakar permasalahan dari peralatan.
• 2. Operasi Peralatan
• 2.1. Mengembangkan standar prosedur operasi yang sesuai dengan kondisi operasi,spesifikasi desain, standar atau peraturan
yang berlaku untuk memastikanproses start-up, operasi, dan shutdown peralatan dilakukan dengan baik
• .2.2. Mengoperasikan peralatan fasilitas produksi dalam batas aman operasi, sesuaidengan standar prosedur operasi.
• 2.3. Apabila peralatan akan dioperasikan diluar batas operasi aman, agar terlebihdahulu dilakukan kajian teknis terkait aspek
keselamatan, integritas dankeandalan peralatan.
• 2.4. Apabila terjadi kegagalan peralatan, perlu dilakukan investigasi dandokumentasi. Hasil investigasi tersebut dapat dijadikan
acuan untuk tindakanperbaikan dan mitigasi yang diperlukan.
• 3. Integritas Fasilitas
• 3.1. Menyusun dan melaksanakan program inspeksi dalam rangka menjaga tingkatintegritas peralatan
• .3.2. Melaksanakan program inspeksi terencana (time-based/risk-based) untukmengetahui kondisi aktual peralatan
• .3.3. Apabila ditemukan kondisi anomali berdasarkan indikator operasi, agar dilakukaninspeksi untuk mengetahui kondisi
aktual peralatan.
• 3.4. Mengevaluasi hasil inspeksi, memastikan temuan hasil inspeksi ditindaklanjutiapabila ada, dan melakukan pembaruan
program inspeksi.
• 3.5. Memastikan semua peralatan yang akan dioperasikan dalam kondisi aman untukberoperasi.
• 4. Keandalan Fasilitas
• 4.1. Menyusun program pemeliharaan terencana (preventive/predictive) dalamrangka menjaga tingkat keandalan peralatan.
• 4.2. Melaksanakan program pemeliharaan terencana (preventive/predictive) danmemastikan temuan hasil pemeliharaan
preventif ditindaklanjuti apabila ada,untuk mencegah terjadinya kegagalan peralatan
• .4.3. Mengevaluasi hasil pemeliharaan terencana (preventive/predictive) danmelakukan pembaruan program pemeliharaan
preventif.
• 4.4. Memastikan semua peralatan yang akan dioperasikan dalam kondisi aman untukberoperasi.
• 4.5. Investigasi terhadap kegagalan peralatan dilakukan untuk mengidentifikasi akarpermasalahan dari kegagalan,
menentukan tindakan yang diperlukan untukmencegah terjadinya kegagalan kembali, dan memastikan
rekomendasidiimplementasikan dalam tata waktu yang disepakati.
• 5. Strategi Pemeliharaan pada Fasilitas Baru
• 5.1. Penentuan strategi pemeliharaan terhadap fasilitas baru, dilakukan melaluiproses analisis yang komprehensif dan
terdokumentasi.
• 5.2. Fasilitas produksi dan/atau struktur didesain dengan memperhatikan prinsip-prinsip desain yang aman dan sesuai dengan
kaidah keteknikan yang baik sertaaspek ketersediaan (availability), keandalan (reliability), dan
kemampurawatan(maintainability).
• 5.3. Peralatan Kritikal Keselamatan dan Peralatan Kritikal Produksi wajib memilikibatas aman operasi, parameter alarm, dan
level dari inspeksi dan pemeliharaanyang akan dilakukan
• .5.4. Setiap fasilitas dan peralatan baru yang diserahterimakan kepada satuan kerjayang melaksanakan operasi di KKKS, harus:
• 5.4.1 Dalam kondisi yang aman beroperasi, sesuai dengan desain yang telahdisetujui, seluruh verifikasi yang diperlukan telah
selesai dilaksanakan;dan
• 5.4.2 Dilengkapi dengan dokumen serah terima yang sesuai menurut regulasidan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku serta telahteregistrasi dalam sistem informasi yang dimiliki KKKS.
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN
KEGIATAN PEMELIHARAAN
• 1. Prinsip Dasar Kegiatan Pemeliharaan
• 1.1. Menjaga kesinambungan produksi minyak dan gas bumi melalui aktivitas-aktivitas Pemeliharaan yang dilaksanakan
sehingga peralatan Fasilitas Produksidapat beroperasi dengan baik.
• 1.2. Menjaga agar tingkat integritas fasilitas dalam kondisi baik
• .1.3. Menjaga keandalan dan ketersediaan peralatan sesuai dengan kebutuhanoperasi.
• 1.4. Menerapkan strategi Pemeliharaan secara berkesinambungan.
• 1.5. Melakukan identifikasi dan pencegahan masalah yang akan timbul secara dini.
• 1.6. Melakukan pengukuran dan mendorong peningkatan kinerja untuk perbaikanyang berkelanjutan. KKKS perlu memiliki
sistem Pemeliharaan yang bertujuanuntuk memastikan bahwa keandalan dan ketersediaan Fasilitas Produksi minyakdan
gas bumi tetap konsisten dalam pencapaian target unjuk kerja.
• 1.7. Melakukan integrasi, mencakup satu kesatuan utuh atas mata rantai pengelolaankegiatan Pemeliharaan dimulai dari
fase perencanaan, penjadwalan,pelaksanaan, pengkajian, dan pembaruan serta dokumentasi dari tiap-tiap fasetersebut.
• 2. Perencanaan Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Produksi
• 2.1. Melakukan analisis beban tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dan targetproduksi, terhadap fasilitas yang sedang
beroperasi maupun untuk fasilitas baru
• .2.2. Melakukan analisis derajat kekritisan untuk peralatan dan menerapkan skalaprioritas.
• 2.3. Menerapkan proses dan prosedur perencanaan terintegrasi pada programpemeliharaan untuk meminimalkan
kehilangan produksi dan risiko biaya yangtidak optimal.
• 2.4. Melaksanakan audit manajemen dan operasi pemeliharaan untuk rencana danjadwal pemeliharaan.

• Ringkasan Kegiatan PemeliharaanKegiatan Pemeliharaan yang telah disetujui dalam WP&B selanjutnya dirangkum
dandisampaikan kepada Fungsi yang melaksanakan Pemeliharaan fasilitas operasiselambat-lambatnya 1 (satu) bulan
setelah persetujuan WP&B tahun berjalan.
. Persetujuan Pelaksanaan Pekerjaan PemeliharaanTerkait pekerjaan pemeliharaan yang memerlukan penghentian operasi
(shutdown)Fasilitas Produksi dan berpotensi kehilangan produksi, Fungsi yang melaksanakanPemeliharaan akan melakukan
evaluasi terhadap jadwal shutdown untuk selanjutnyaakan mengeluarkan surat persetujuan pelaksanaan Planned
Shutdown.
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN
KEGIATAN PEMELIHARAAN(PLANNED
MAINTENANCE)
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMELIHARAAN
• 1. Prosedur Kegiatan PemeliharaanPelaksanaan kegiatan pemeliharaan harus disetujui oleh pimpinan tertinggi KKKS.Pelaksanaan
kegiatan Pemeliharaan harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkanoleh Pejabat Berwenang KKKS yang wajib dilaksanakan dengan
semestinya dansesuai dengan kaidah-kaidah keteknikan yang baik serta terdokumentasi dengan baik.
• 2.Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan
• 2.1. KKKS melaksanakan kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Produksi sesuai denganprogram yang telah disetujui dalam WP&B tahun berjalan
• .2.2. Dalam hal KKKS tidak dapat melaksanakan kegiatan Pemeliharaan sesuaidengan WP&B yang telah disetujui, KKKS harus menyiapkan
mitigasi untukmemastikan integritas fasilitas produksi tetap terjaga, menjamin ketersediaan(availability), keandalan (reliability) serta
kemampurawatan (maintainability)peralatan dan/atau fasilitas dalam rangka mempertahankan kelangsunganproduksi
• .2.3. Dalam hal terjadi perubahan pada pelaksanaan kegiatan pemeliharaan yangberpotensi menyebabkan penghentian operasi
(shutdown) Fasilitas Produksi,KKKS harus menyampaikan seluruh perubahan tersebut kepada Fungsi yangmelaksanakan pengelolaan
Pemeliharaan sebelum pelaksanaan kegiatanPemeliharaan
• .2.4. Seluruh perubahan tersebut dimutakhirkan di dalam laporan bulanan kegiatanPemeliharaan.
• 2.5. KKKS menyampaikan laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan pemeliharaankepada Fungsi yang melaksanakan pengelolaan
Pemeliharaan sebagaimanadiatur lebih lanjut dalam Bab VI tentang Pelaporan Kegiatan Pemeliharaan.
• 3. Penyelesaian Kegiatan Pemeliharaan
• 3.1. Fasilitas dan/atau peralatan yang telah selesai dilaksanakan kegiatanPemeliharaan harus dikembalikan kepada Fungsi
yang bertanggung jawabterhadap pengoperasian melalui proses serah terima yang terdokumentasi
• sebagai bagian dari penyelesaian kegiatan Pemeliharaan untuk menjaminkeandalan dan integritas Fasilitas Produksi.
• 3.2. Untuk menjamin adanya standarisasi informasi, dokumentasi, dan sistempelaporan dalam pelaksanaan kegiatan
Pemeliharaan, setiap KKKS memilikitanggung jawab untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan Pemeliharaan
yangdilakukan dan membuat laporan secara berkala ke SKK Migas. Ketentuan dantata cara pelaporan kegiatan penyelesaian
kegiatan Pemeliharaan diatur lebihlanjut di dalam Bab VI tentang Pelaporan Kegiatan Pemeliharaan.
• 4. Organisasi Pelaksana Kegiatan Turn Around
• 4.1. Dalam hal kegiatan turn around, KKKS harus memiliki struktur organisasipelaksana kegiatan yang bersifat ad hoc dengan
uraian tugas yang jelas untuksetiap posisi.
• 4.2. Pejabat Berwenang Fungsi yang melaksanakan Pemeliharaan di KKKSbertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan
kegiatan turn around.
• 4.3. Person in Charge (PIC) atau Koordinator Pelaksana kegiatan pemeliharaanadalah pegawai dari satuan kerja yang
melaksanakan pemeliharaan di KKKSyang berwenang dan dapat memberikan informasi kepada Fungsi yangmelaksanakan
pengelolaan kegiatan pemeliharaan tentang antara lain prosesadministrasi, persiapan, penggunaan sumber daya, dan
perkembanganpelaksanaan pekerjaan pemeliharaan.
• 5. Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan yang Memerlukan Penghentian Operasi(Shutdown) Fasilitas Produksi dengan Potensi
Kehilangan Produksi5.1. KKKS menyampaikan surat pemberitahuan pelaksanaan Plannned Shutdownsesuai persetujuan
WP&B, kepada Fungsi yang melaksanakan pengelolaankegiatan Pemeliharaan dengan tembusan kepada Fungsi yang
melaksanakanpengelolaan kegiatan operasi produksi.5.2. Surat usulan tersebut disampaikan selambat-lambatnya 60 (enam
puluh) harisebelum tanggal pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan surat usulan tersebut,untuk kegiatan Pemeliharaan yang
memerlukan penghentian operasi (shutdown)Fasilitas Produksi dengan kondisi sebagai berikut:
KESIMPULAN

Hal ini kita dapat simpulkan bahwa salah satu kegiatan yang penting dalam proses
produksi ataupun pekerjaan suatu proyek. Penjadwalan digunakan sebagai dasar untuk
mengalokasikan sumber daya pabrik seperti mesin dan peralatan produksi,
merencanakan sumber daya manusia yang akan digunakan, pembelian material dan
merencanakan proses produksi. Penjadwalan yang baik akan memberikan dampak yang
positif terhadap kelancaran produksi serta meminimalkan waktu dan biaya produksi.

Anda mungkin juga menyukai