Buk Agnes
Buk Agnes
OLEH KELOMPOK A
ANDIKA RAHMAT HAREFA S,KEP
BIKA UTAMI S,KEP
ERMA FITRI SAMOSIR S,KEP
J. ALEX C. TUMANGGOR S,KEP
MERI NATALIA SIMARE MARE S,KEP
SURURIN MAUDHUNAH S,KEP
DOSEN PEMBIMBING : NS. AGNES MARBUN,
M.KEP
Latar Belakang
Definisi
Dekubitus adalah kerusakan/ kematian kulit
sampai jaringan dibawah kulit, bahkan menembus
otot sampai mengenai tulang akibat adanya
penekanan pada suatu area secara terus menerus
sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah
setempat. Apabila ini berlangsung lama, hal ini
dapat menyebabkan insufisiensi aliran darah,
anoreksia atau iskemik jaringan dan akhirnya
dapat mengakibatkan kematian sel.
Etiologi
Faktor instristik
Kandungan kolagen pada kulit yang berubah menyebabkan elastisitas kulit berkurang
sehingga rentan mengalami deformasi dan kerusakan.
Kemampuan sistem kardiovaskuler yang menurun dan sistem arteriovenosus yang
kurang kompeten menyebabkan penurunan perfusi kulit secara progresif.
Sejumlah penyakit yang menimbulkan seperti DM yang menunjukkan insufisiensi
kardiovaskuler perifer dan penurunan fungsi kardiovaskuler seperti pada sistem
pernapasan menyebabkan tingkat oksigenisasi darah pada kulit menurun.
Status gizi, underweight atau kebalikannya overweight
Anemia
Hipoalbuminemia yang mempermudah terjadinya dekubitus dan memperjelek
penyembuhan dekubitus, sebaliknya bila ada dekubitus akam menyebabkan kadar
albumin darah menurun
Penyakit-penyakit neurologik, penyakit-penyakit yang merusak pembuluh darah, juga
mempermudah dan meperjelek dekubitus
Keadaan hidrasi/cairan tubuh perlu dinilai dengan cermat.
Faktor ekstrinsik
Tuberositas ulkus
Akibat tekanan pada keadaan duduk karena foodrest pada kurs roda terlalu tinggi
sehingga BB tertumpu pada daerah ischium.
Sacrum
Terjadi bila berbaring terlentang, tidak mengubah posisi. Secara teratur salah posisi
waktu duduk di kursi roda juga saat penderita merosot kew tempat tidur dengan
sandaran miring.
Lutut
Terjadi bila pasien lama berbaring telungkup sedangkan sisi lateral lutut terkena karena
lama berbaring pada satu sisi.
Siku
Sering dipakai sebagai penekan tubuh atau pembantu mengubah posisi.
Jari kaki
Dapat terkena pada posisi telungkup, sepatu yang terlalu sempit.
Scapula dan Processus spinous vertebrae
Dapat terkena akibat terlalu lama terlentang dan gesekan yang sering.
Stadium Dekubitus
Stadium I
Reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis, tampak sebagai daerah kemerahan/eritema
indurasi atau lecet. Perubahan suhu kulit menjadi lebih dingin atau hangat. Perubahan
konsistensi jaringan (lebih keras atau lunak). Perubahan sensasi gatal atau nyeri. Penderita
dengan sensibilitas baik akan mengeluh nyeri, stadium ini biasanya reversible dan dapat
sembuh dalam 5-10 hari.
Stadium II
Reaksi yang lebih dalam lagi sampai mencapai seluruh dermis hingga lapisan lemah subkutan, t
ampak sebagai ulkus yang dangkal, dengan tepi yang jelas dan perubahan warna pigmen kulit.
Cirinya luka superficial, abrasi, belepuh atau membentuk lubang yang dangkal. Ulserasi
mengenai dermis, epidermis dan meluas ke jaringan adiposa terlihat eritema dan indurasi.
Stadium ini dapat sembuh dalam 10-15 hari.
Stadium III
Ulkus menjadi lebih dalam, meliputi jaringan lemak subkutan dan , berbatasan dengan fascia
dari otot-otot. Sudah mulai didapat infeksi dengan jaringan nekrotik yang berbau. Biasanya
sembuh dalam 3-8 minggu.
Stadium IV
Perluasan ulkus menembus otot, hingga tampak tulang di dasar ulkus yang dapat
mengakibatkan infeksi pada tulang atau sendi. Dapat sembuh dalam 3-6 bulan.
Pathway
Penatalaksanaan
Pengkajian
Identitas
Keluhan utama
Riwayat keperawatan sekarang
Riwayat keperawatan dahulu
Riwayat kesehatan keluarga
Pola fungsi
Pemeriksaan diagnostik
Kultur : pertumbuhan mikroorganisme tiruan atau sel – sel jaringan
Albumin serum : protein utama dalam plasma dan cairan serosa
lain.
Diagnosa Keperawatan