KELOMPOK 5 :
1. Martha Manambe 018017
2. Devita Makawekes 018006
3. Angel Mamangkey 018001
4. Musfika Rahayu 018020
5. Rivaldo Mamahit 018025
6. Josua Tiwang 017022
Definisi Lansia
• Pengertian Lansia Menurut Smith (1999): Lansia terbagi menjadi tiga, yaitu: young
old (65-74tahun); middle old (75-84 tahun); dan old old (lebih dari 85 tahun).
• Pengertian Lansia Menurut Setyonegoro: Lansia adalah orang yang berusia lebih
dari 65 tahun.Selanjutnya terbagi ke dalam 70-75 tahun (young old); 75-80 tahun
(old); dan lebih dari 80 tahun(very old).
• Pengertian Lansia Menurut UU No. 13 Tahun 1998: Lansia adalah seseorang yang
mencapai usia60 tahun ke atas.
• Pengertian Lansia Menurut WHO: Lansia adalah pria dan wanita yang telah
mencapai usia 60-74tahun.
• Pengertian Lansia Menurut Sumiati AM: Seseorang dikatakan masuk usia lansia
jika usianya telahmencapai 65 tahun ke atas.
Masalah Kesehatan Yang Muncul Pada Tahap Lansia
Sel
a. Pada lansia jumlah sel akan lebih sedikit dan ukuranya lebih besar.
b. Cairan tubuh dan cairan intraselular akan berkurang.
c. Proporsi protein di otak, otot, ginjal, dan hati juga ikut berkurang.
d. Jumlah sel otak akan menurun.
e. Mekanisme perbaikan sel akan terganggu dan otak menjadi atropi.
System persyarafan
f. Rata-rata berkurangnya saraf neocortical sebesar 1 detik ( pakkenberg dkk.2003)
g. Hubungan persyarafan cepat menurun.
h. Lambat dalam merespon, baik dari gerakan maupun jarak waktu, khususnya stress.
i. Mengecilnya saraf pancaindra, serta menjadi kurang sensitive terhadap sentuhan.
System pendengaran
a. Gangguan pada pendengaran ( presbiakusis)
b. Membrane timpani antropi.
c. Terjadi pengumpalan dan pengerasan serumen Karena peningkatan keratin.
d. Pendengaran menurun pada usia lanjut yang mengalami ketegangan jiwa atau stress.
System penglihatan
e. Timbul sklerisis pada sfinter pupil dan hilangnya respon terhadap sinar.
f. Kornea lebih berbentuk seperti bola ( sferis).
g. Lensa lebih suram ( keruh) dapat menyebabkan katarak.
h. Meningkatnya ambang.
i. Pengamatan sinar dan daya adaptasi terhadap kegelapan menjadi lebih lambat dan sulituntuk melihat dalam
keadaan gelap.
j. Hilangnya daya akomodasi.
k. Menurunya lapang pandang dan menurunya daya untuk membedakan antara warna birudengan warna hijau
pada skala pemeriksaan.
System kardiovaskuler
a. Elastisitas dinding aorta menurun.
b. Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap jantung sesudah berumur 20tahun. Hal ini
memyebabkan menurunya kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas pembuluh darah periferuntuk oksigenasi,
sering terjadi postural hipotensi.
e. Tekanan darah meningkat diakibatkan oleh meningkatnya resistensi dari pembuluh darahperifer.
System gastrointestinal
f. Kehilangan gigi, indera pengecapan mengalami penurunan.
g. Esophagus melebar.
h. Sensitivitas akan rasa lapar menurun.
i. Produksi asam lambung dan waktu pengosongan lambung menurun.
j. Peristaltic lemah dan biasanya timbul konstipasi.
k. Fungsi absorsi menurun.
l. Hati semakin mengecil dan menurunya tempat menyimpan.
m. Berkurangnya suplai aliran darah.
System genetalia
a. Ginjal mengecil dan nefron menjadi atropi, aliran darah keginjal menurun hingga 50%,fungsi tubulus berkurang ( berakibat pada
penurunan kemmapuan ginjal untukmengonsentrasi urine, berat jenis urine menurun, protein urine menurun, BUNmeningkat, nilai
ambang ginjalterhadap glukosa meningkat.
b. Otot- otot kandung kemih (vesika urinaria) melemah kapasitasnya menurun hinggahingga 200ml dan menyebabkan frekuansi BAK
meningkat, kandung kemih dikosongkansehingga meningkatkan retensi urine.
c. Pria dengan usia 65th keatas sebagian besar mengalami pembesaran prostat hingga 75%dari besar normalnya.
System endokrin
Menurunya produksi ACTH,TSH,FSH,dan LH, aktivitas tiroid, basal metabolic rate (BMR), dayapertukaran gas, produksi aldosterone, serta
sekresi hormone kelamin seperti progesterone,estrogen dan tetstoteron.
Sitem integument
d. Kulit menjadi keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
e. Permukaan kulit kasar dan bersisik.
f. Menurunya respon terhadap trauma, mekanisme proteksi kulit menurun.
g. Kulit kepala dan rambut menipis serta berwarna kelabu.
h. Rambut dalam hidung dan telinga menebal.
f. Berkurangnya elastisitas akibat menurunya cairan dan vaskularisasi.
g. Pertumbuhan kuku lebih lambat, kuku jari menjadi mengeras dan rapuh, kuku jari tumbuhsecara berlebihan
dan seperti tanduk.
h. Kelenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya.
i. Kuku menjadi pudar dan kurang bercahaya.
System musculoskeletal
j. Tulang kehilangan kepadatan ( density) dan semkain rapuh.
k. Kifosis.
l. Persendian membesar dan menjadi kaku.
m. Tendon mengkerut dan mengalami sclerosis.
n. Atropi serabut otot sehingga gerak seseorang menjadi lambat, otot-otot kram dan mejaditremor.
Peran Perawat Bagi Lansia
1. Untuk lanjut usia yang masih aktif, asuhan keperawatan dapat berupa dukungan tentang personal hygine,
kebersihan lingkungan serta makanan yang sesuai dan kesegaran jasmani.
2. Untuk lanjut usia yang telah mengalami pasif, yang tergantung pada orang lain. Hal yangperlu
diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan pada lanjut usia pasif pada dasarnya sama sama
seperti pada lanjut usia aktif, dengan bantuan penuh oleh anggota keluarga atau petugas. Khususnya bagi
yang lumpuh, perlu dicegah agar tidak terjadi dekubitus.
Pengkajian
Pertimbangan khusus pada pengkajian penurunan seluruh fungsi tubuh (penglihatan, pendengaran, kondisi ekstremitas
atas dan bawah, fungsi system perkemiha, dan status nutrisi klien serta psikososial dan lingkungannya)
Mulut dan Gigi gig rusak, gusi atrophy, mulut kering sehingga air liur mudah mengental. Mukosa mulut mudah pecah
stomatitis
Kulit gatal-gatal, kulit kering dan mudah terluka
Ektremitas atas dan bawah kulit kaki dan tangan kering, terjadi penebalan pada daerah yang tertekan, beberapa bagian
kulit bahkan menipis, kulit terkelupas, pecah-pecah dan mudah tergores. Selain itu terjadi berbagai kelainan kuku seperti
lapisan tanduk, yang semakin mengeras
Mobilitas kehilangan ketajaman penglihatan, glaucoma dan katarak.
Pendengaran penurunan fungsi pendengaran
Jantung dan pembuluh darah peningkatan tekanan darah (HT), gagal jantung
Pernapasan Pneumonia dan PPOM kaji kemampuan batuk, dan mengeluarkan dahak, mudah Lelah, lemah, berat
badan menurun, dan tidak nafsu makan
Endokrine Diabetes dan penyakit tiroid kaji BB, nafsu makan, toleransi terhadap panas dingin, pola BAK dan
aktifitas
Nyeri Skala nyeri, menangis, mengerang, agitasi dan kelemahan fisik
Depresi sulit berkonsentrasi, merasa sedih dan pesimis, sulit tidur, kehilangan BB, hilangnya minat melakukan aktifitas
Demensia Gangguan berbahasa, kehilangan daya ingat.
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Mobilitas fisik
Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari; toileting, makan, minum, kebersihan diri, dan
rekreasi
Gangguan eliminasi urine dan fecal
Gangguan persepsi sensori
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Intoleransi aktifitas
Tidak efektifnya pola napas
Nyeri
Gangguan proses berpikir
Gangguan pola tidur