Anda di halaman 1dari 15

ENSEFALITIS

TUGAS KELOMPOK 5:

Difabella melinda 1811313003


rhiana eviranita 1811313005
monica imanda 1811313007
laiala sa'adah 1811313009
Zela indriani 1811313011
zara aprilia 1811313013
beauty risha 1811313015
aisyah rahma dini 1811313017
natasya 1811313019
vebby fitri nur’arita 1811313021
Ensefalitis
Ensefalitis adalah peradangan pada jaringan
otak dan meningen, yang dapat disebabkan
karena virus, bakteri, jamur dan parasit
(Tarwoto: 2007).

Kerusakan otak terjadi karena otak terdorong


terhadap tengkorak dan menyebabkan kematian.
Komplikasi jangka panjang dari ensefalitis berupa
sekuele neurologikus yang nampak pada 30 %
anak dengan berbagai agen penyebab, usia
penderita, gejala klinik, dan penanganan selama
perawatan.
Etiologi ensefalitis

Jamur yang dapat menyebabkan ensefalitis


adalah fungus blastomyces dermatitihis,
biasanya menyerang pria yang bekerja diluar
masuk ke tubuh rumah. Tempat masuknya melalui paru-paru
manusia melalui atau lesi pada kulit.
gigitan nyamuk dan
jamur Penyakit rabies akibat gigitan binnatang
serangga.masa jamur yang terkena rabies setelah masa
inkubasinya antara 5-
15 hari.
albovirus
albovirus inkubasi yang berlangsung berminggu-
rabies
rabies minggu atau berbulan-bulan.

Amoeba penyebab ensefalitis adalah


enterovirus
enterovirus amoeba naegleria dan
amoeba
amoeba
herpeks acanthamoeba, keduanya ditemukan
herpeks di air dan dapat masuk melalui
simplek
simplek mukosa mulut saat berenang.
Termasuk dalam
enterovirus adalah
poliovirus, herpes zooster. merupakan penyebab
meningitis yang sangat
mematikan di amerika
utara
tanda dan gejala ensefalitis

•Defisit neurologi,
•Vomitus, demam
33 44 kelumpuhan saraf kranial

•Kesadaran menurun, •Adanya tanda-tanda


mengantuk 22 55 iritasi serebral

•Nyeri kepala, •Peningkatan tekanan


photofobia, nyeri
sendi, nyeri leher dan
11 66 intrakranial, kejang,
tremor, aphasia
nyeri pinggang
klasifikasi ensefalitis

Ensefalitis Supurativa

Peradangan dapat menjalar ke jaringan otak dari otitis media,


mastoiditis, sinusitis, atau dari piema yang berasal dari radang,
abses di dalam paru, bronkiektasi, empiema, osteomeylitis cranium,
fraktur terbuka, trauma yang menembus ke dalam otak dan
tromboflebitis.gejala yang umum :demam ,kejang, kesadaran
menurun, tanda tanda defisit neurologis

Ensefalitis Siphylis

Disebabkan oleh Treponema pallidum. Infeksi terjadi melalui


permukaan tubuh umumnya sewaktu kontak seksual. Setelah
penetrasi melalui epithelium yang terluka, kuman tiba di sistem
limfatik, melalui kelenjar limfe kuman diserap darah sehingga terjadi
spiroketemia.

Ensefalitis Virus
Adapun virus yang dapat menyebabkan radang otak pada
manusia adalah sebagai berikut :
Virus RNA
Virus DNA
gejala umum :demam, nyeri kepala, vertigo, ntyeri badan,
kesadaran menurun, kejang kejang ,dll.
klasifikasi ensefalitis

Ensefalitis Karena Parasit

Malaria Serebral (Plasmodium falsifarum penyebab terjadinya


malaria serebral. Sel darah merah yang terinfeksi plasmodium
falsifarum akan melekat satu sama lainnya sehingga menimbulkan
penyumbatan-penyumbatan.)
Toxoplasmosis (tidak menimbulkan gejala-gejala kecuali dalam
keadaan dengan daya imunitas menurun)
Amebiasis (Gejala-gejalanya adalah demam akut, nausea,
muntah, nyeri kepala, kaku kuduk dan kesadaran menurun. )
Sistiserkosis (Cysticercus cellulosae ialah stadium larva taenia.
Larva menembus mukosa dan masuk kedalam pembuluh darah,
menyebar ke seluruh badan Gejala-gejala neurologik yang timbul
tergantung pada lokasi kerusakan yang terjadi. )

Ensefalitis Karena Fungus

Fungus yang dapat menyebabkan radang antara lain : candida


albicans, Cryptococcus neoformans, Coccidiodis, Aspergillus,
Fumagatus dan Mucor mycosis. Gambaran yang ditimbulkan infeksi
fungus pada sistem saraf pusat ialah meningo-ensefalitis purulenta.
Faktor yang memudahkan timbulnya infeksi adalah daya imunitas
yang menurun
woc :
patofisiologi :
Patogenesis dari encephalitis mirip dengan pathogenesis dari viral
meningitis, yaitu virus mencapai Central Nervous System melalui darah (hematogen) dan melalui saraf (neuronal
spread)2 . Penyebaran hematogen terjadi karena penyebaran ke otak secara langsung melalui arteri intraserebral.
Penyebaran hematogen tak langsung dapat juga dijumpai, misalnya arteri meningeal yang terkena radang dahulu. Dari
arteri tersebut itu kuman dapat tiba di likuor dan invasi ke dalam otak dapat terjadi melalui penerobosan dari pia
mater.
Selain penyebaran secara hematogen, dapat juga terjadi penyebaran melalui neuron, misalnya pada encephalitis
karena herpes simpleks dan rabies. Pada dua penyakit tersebut, virus dapat masuk ke neuron sensoris yang
menginnervasi port d’entry dan bergerak secara retrograd mengikuti axonaxon menuju ke nukleus dari ganglion
sensoris. Akhirnya saraf-saraf tepi dapat digunakan sebagai jembatan bagi kuman untuk tiba di susunan saraf pusat.
Sesudah virus berada di dalam sitoplasma sel tuan rumah, kapsel virus dihancurkan. Dalam hal tersebut virus
merangsang sitoplasma tuan rumah untuk membuat protein yang menghancurkan kapsel virus. Setelah itu nucleic
acid virus berkontak langsung dengan sitoplasma sel tuan rumah. Karena kontak ini sitoplasma dan nukleus sel tuan
rumah membuat nucleic acid yang sejenis dengan nucleic acid virus. Proses ini dinamakan replikasi Karena proses
replikasi berjalan terus, maka sel tuan rumah dapat dihancurkan. Dengan demikian partikel-partikel viral tersebar
ekstraselular.
Setelah proses invasi, replikasi dan penyebaran virus berhasil, timbullah manifestasi-manifestasi toksemia yang
kemudian disususl oleh manifestasli lokalisatorik. Gejala-gejala toksemia terdiri dari sakit kepala, demam, dan lemas-
letih seluruh tubuh. Sedang manifestasi lokalisatorik akibat kerusakan susunan saraf pusat berupa gannguan sensorik
dan motorik (gangguan penglihatan, gangguan berbicara,gannguan pendengaran dan kelemahan anggota gerak), serta
gangguan neurologis yakni peningkatan TIK yang mengakibatkan nyeri kepala, mual dan muntah sehinga terjadi
pemeriksaan penunjang dan
pemeriksaan diagnostik
pemeriksaan penunjang

1.Pemeriksaan penunjang:
a.CT-scan atau MRI kepala
Menunjukkan gambaran edema otak baik umum maupun fokal
b.EEG
Umumnya didapatkan gambaran perlambatan atau gelombang
epileptiform baik umum maupun fokal, kadang didapatkan
gambaran normal pada beberapa pasien

pemeriksaan diagnostik

a.Darah perifer lengkap, gula darah & elektrolit


b.Pungsi lumbal
Pemeriksaan CSS bisa normal atau menunjukkan abnormalitas
ringan sampai sedang:
-Peningkata jumlah sel 50-200/mm3
-Hitung jenis didominasi sel limfosit
-Protein meningkat tapi tidak melebihi 200 mg/dl
-Glukosa normal
ASUHAN KEPERAWATAN

3.Pola eliminasi
a.Kebiasaan defikasi sehari-hari
1.Pola persepsi kesehatan Biasanya pada klien ensefalitis karena klien tidak dapt
melakukan mobilisasi maka dapat terjadi obstivasi
Bagaimana pasien mempersepsikan gangguan b.Kebiasaan mictrie sehari-hari
kesehatannya secara umum, alasan utama
Biasanya pada klien ensefalitis, jika kebutuhan cairan
datang ke pelayanan kesehatan terkait
terpenuhi kebiasaan miksi normal frekuensi normal. Jika
gangguan yang dialami, bagaimana pasien
terjadi gangguan kebutuhan cairan maka produksi urine akan
mempersepsikan bahwa penyakit yang
menurun, konsentrasi urine pekat
dialaminya membutuhkan penanganan dari
tenaga kesehatan, apakah pasien
mempersepsikan ada penyebab lain penyakit
PENGKAJIAN :
4.Pola aktivitas-latihan
yang dialaminya saat ini, apakah pasien
segera mencari bantuan ke fasilitas pelayanan
FUNGSIONAL
Klien biasanya terjadi gangguan karena klien ensefalitis
kesehatan atau mencari pengobatan
alternatif untuk mengatasi keluhannya.
GORDON mengalami kelemahan penurunan kesadaran. Klien juga
mengalami gangguan aktivitas gerak.

2.Pola nutrisi metabolik


Pada klien dengan Ensefalitis biasanya ditandai
dengan adanya mual, muntah, kepala pusing, dan
kelelahan.
ASUHAN KEPERAWATAN

7.Pola konsep diri dan persepsi diri


Biasnya pasien sering merasa cemas akan penyakitnya. Pada
umumnya pasien mengalami gangguan konsep diri, biasanya
5.Pola istirahat dan tidur pasien merasa sudah tidak bisa melaksanakan perannya
Biasanya tidak dapat dievaluasi karena pasien sebagaimana mestinya.
sering mengalami apatis sampai koma

PENGKAJIAN :
8.Pola peran-hubungan
FUNGSIONAL
Bagaimana peran pasien dalam keluarga, apakah pasien
GORDON merupakan kepala keluarga, siapakah yang dapat
menggantikan peran pasien sebagai kepala keluarga
dalam hal finansial, bagaimana komunikasi pasien dengan
keluarga dan lingkungan.

6.Pola kognitif perseptual


Pasien dengan ensefalitis dapat mengalami
penurunan kesadaran
ASUHAN KEPERAWATAN

10.Pola koping toleransi stress


Bagaimana pasien dengan ensefalitis dapat menerima
keadaan penyakitnya, mendapatkan dukungan dari keluarga
9.Pola seksualitas-reproduksi dan lingkungan sosialnya
Biasanya pasien yang menderita ensefalitis
dapat mengalami gangguan reproduksi dan
seksualnya, sehingga dapat mengganggu
pemenuhan kebutuhan seksualnya.

PENGKAJIAN :
11.Pola nilai kepercayaan
FUNGSIONAL
Bagaimana keyakinan pasien terhadap kesembuhannya,
GORDON keyakinan pada Tuhan dan ini tergantung kepada
individunya masing-masing
DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Nyeri akut berhubungan


dengan agen cidera biologis
(proses inflamasi/penyakit)

c.Hambatan mobilitas fisik B. Ketidakseimbangan nutrisi :


berhubungan dengan intoleransi kurang dari kebutuhan tubuh
aktivitas, penurunnan kekuatan berhubungan dengan asupan diet
otot, nyeri. kurang
INTERVENSI KEPERAWATAN

A. Nyeri akut berhubungan dengan agen B. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang c.Hambatan mobilitas fisik berhubungan
cidera biologis (proses dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intoleransi aktivitas, penurunnan
inflamasi/penyakit) dengan asupan diet kurang kekuatan otot, nyeri.
NOC : NOC : NOC :
-Nyeri : respon psikologis tambahan -Status nutrisi -Joint Movement : Active
-Nyeri : efek yang mengganggu Kriteria hasil : -Mobility Level
-Kontrol nyeri -Adanya peningkatan berat badan -Self care : ADLs
-Tingkat nyeri sesuai dengan tujuan -Transfer performance
Kriteria hasil : -Berat badan ideal sesuai dengan tinggi Kriteria hasil:
1.Klien mampu mengenali nyeri (skala badan -Klien meningkat dalam aktivitas fisik
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) -Mampu mengidentifikasi kebutuhan -Mengerti tujuan dari peningkatan
2.Klien mampu mengontrol nyeri nutrisi mobilitas
Klien menyatakan rasa nyaman setelah -Tidak ada tanda-tanda malnutrisi -Memverbalisasikan perasaan dalam
nyeri berkurang Tidak terjadi penurunan berat badan meningkatkan kekuatan dan kemampuan
yang berarti berpindah
NIC : -Memperagakan penggunaan alat Bantu
1.Manajemen nyeri NIC : untuk mobilisasi (walker)
2.Manajemen pengobatan 1.Manajemen nutrisi NIC :
2.Monitor nutrisi 1. Exercise therapy : ambulation
C U T E
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai