Anda di halaman 1dari 24

TEKNIK BUDIDAYA

TUMBUHAN OBAT
Alip Desi S S, S.Farm., M.Farm
Alasan Budidaya Tanaman Obat
• Kelestarian
• Ekonomi
• Standarisasi
Ruang Lingkup Pedoman Budidaya yang Baik Tanaman Biofarmaka meliputi:

1. Manajemen usaha produksi

2. Lahan dan media tanam

3. Benih

4. Penanaman

5. Pemeliharaan

6. Pemupukan

7. Pengairan

8. Perlindungan tanaman

9. Panen

10. Pasca panen

11. Penanganan limbah dan sampah

12. Kesehatan, keamanan dan kesejahteraan pekerja

13. Kepedulian lingkungan. RUANG LINGKUP


Lahan dan Pengolahan Lahan

Lokasi Lahan Usaha


1. Lahan harus bebas dari pencemaran limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
2. Pelaku usaha melakukan tindakan konservasi lahan.
3. Pemilihan lokasi lahan jelas status peruntukan dan status penguasaan (milik, sewa,
sakap dll).
4. Pelaku usaha mengetahui riwayat penggunaan lahan.
Persiapan dan pengolahan tanah

1. Membuat kondisi fisik tanah menjadi lebih gembur, meningkatkan porositas


tanah, memperbaiki aerase dan drainase tanah.

2. Membersihkan lahan dari gulma, semak, sisa-sisa tanaman, dan batu-batuan yang
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

3. Pada areal penanaman yang terletak di lereng bukit atau pegunungan sebaiknya
dibuat teras untuk mencegah erosi dan mempermudah pemeliharaan tanaman.
Tahapan pengolahan tanah

1. Pembersihan lahan dari gulma, sisa-sisa tanaman, dan batu-batuan.

2. Pembajakan yaitu membalik tanah dengan menggunakan bajak atau


traktor

3. Penggaruan yaitu menghancurkan gumpalan tanah yang besar


sehingga menjadi lebih halus dan merata.

4. Pembuatan Bedengan
Pembenihan
Mutu Benih

1. Benih yang digunakan harus jelas asal usulnya (produsen, varietas,


dan tempat perolehan), dan untuk benih impor harus ada Surat Ijin
Pemasukan dari Departemen Pertanian.

2. Benih yang digunakan memiliki vigor dan daya kecambah yang


baik, tidak membawa dan atau menularkan OPT di lokasi usaha
produksi.
Jenis benih

• Biji

• Stek

• Tunas

• Okulasi

• Cangkok
PERSIAPAN PEMBIBITAN

Pembibitan :

Upaya menumbuhkan benih sebagai bahan


tanaman

Kepastian bahwa tanaman yang akan ditanam


dapat tumbuh

Media tumbuh
Bahan tanaman (benih)
MEDIA TUMBUH PEMBIBITAN

 Gembur, subur, murah, mudah didapat.


 Campuran tanah, pupuk kandang dan sekam padi dengan perbandingan
1:1:1, tanah + pupuk kandang perbandingan 1 : 2 atau 1 :3.
BAHAN TANAMAN RIMPANG

UKURAN 10 – 40 g
Mempunyai 2 – 3 mata tunas

• Jahe
• Kunyit
• Kencur
• Temulawak
• Lempuyang
• Temuputih
• Temu temuan
Panjang 20 – 25 cm, pilih yang lurus
SETEK

Kumis kucing Brotowali


Handelem Binahong
Nilam Kemukus
Kejibeling Jinten
Sirih Sambung nyawa
Cabe jawa
BIBIT BERASAL DARI SERPIHAN ANAKAN

 Pegagan
 Lidah buaya
 Serai dapur
 Kapolaga
 Pandan wangi
 Kiurat
 Keladi tikus
CANGKOKAN

 MENGKUDU
 KAYUMANIS
 BELIMBING
 KEPEL
 SALAM
 Asam
SAMBUNG

 MANGGIS
 BELIMBING
 ANISATA
 MENGKUDU
SAMBUNG PUCUK
Pemindahan bibit ke lahan
Pemindahan bibit ke lahan :

 Sore hari : untuk jenis-jenis tumbuhan yang tidak kuat cahaya

matahari ketika masih muda.

 Pagi hari : untuk jenis-jenis tumbuhan berkayu yang tahan

terhadap cahaya matahari


Pemeliharaan
1. Pemupukan
• Pemupukan menggunakan pupuk organik yang memenuhi kriteria tepat jenis,

waktu, dosis dan cara aplikasi dengan mengacu pada SOP pemupukan dengan
didukung bukti visual pertanaman.

• Penggunaan kotoran dan urine binatang tidak boleh langsung digunakan dalam

pemupukan dan harus melalui proses pengolahan/ fermentasi.

• Kotoran manusia tidak boleh digunakan untuk memupuk tanaman.

• Pupuk anorganik diaplikasikan dengan konsep LEISA (Low External Input

Sustainable Agriculture).
2. Pengairan
• Air yang digunakan untuk irigasi memenuhi baku mutu air irigasi.

• Penggunaan air irigasi permukaan tidak bertentangan dengan kepentingan

masyarakat sekitarnya.

• Pemberian air dilakukan berdasarkan prinsip efektif dan efisien.


3. Perlindungan Tanaman
• Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dilakukan sesuai

dengan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

• Perlindungan tanaman dilakukan pada masa pra tanam dan atau masa

pertumbuhan tanaman sesuai dengan kebutuhan.

• Semua produk perlindungan (pestisida, perangkap, hormon, agensia hayati dll)

yang diaplikasikan sesuai dengan sasaran.


• Penggunaan Pestisida Kimia

• Pestisida kimia yang digunakan harus terdaftar/mendapatkan izin resmi dari

pemerintah

• Penggunaan pestisida kimia harus sesuai dengan instruksi label.

• Pelaku usaha/petani/pekerja memiliki pengetahuan tentang penggunaan produk

perlindungan tanaman (pestisida).


• Penggunaan Biopestisida

• Penggunaan biopestisida yang dibuat sendiri atau dibeli teruji efikasi dan dilengkapi

dengan dokumen teknis.

• Penyimpanan Pestisida

• Penyimpanan pestisida harus dilakukan ditempat yang aman, kering dan terlindung serta

terpisah dari hasil tanaman, benih dan pupuk.

• Jenis tempat penyimpanan pestisida harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap cairan

dan bau pestisida.

• Pestisida yang disimpan harus dengan kemasan aslinya.

• Ada petugas yang bertanggung jawab dalam penyimpanan pestisida.

• Produk perlindungan/ pestisida di tempat penyimpanan terinventarisir dengan baik.


Thanks For Watching
Syukron

Anda mungkin juga menyukai