Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN PENGGUNAAN ALOKASI DANA NAGARI DAN STANDAR BIAYA NAGARI

Disampaikan Oleh
Medison, M.Si
Kepala BPMPN Kabupaten Sijunjung
BIMTEK DAN SOSIALISASI PERATURAN BUPATI PELAKSANA UNDANG-
UDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
A. REGULASI TERKAIT PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 43
1 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa.

Peraturan Pemerintah Nomor 60


2 Tahun 2014 tentang Dana Desa
yang Bersumber dari APBN
(sedang dalam proses revisi)
Peraturan Menteri Dalam Negeri

Permendagri Nomor 111 Tahun 2014


1 Tentang Peraturan Desa

Permendagri Nomor 112 Tahun 2014


2 tentang Pemilihan Kepala Desa

Permendagri Nomor 113 Tahun 2014


3 tentang Pengelolaan Keuangan Desa

Permendagri Nomor 114 Tahun 2014


4 tentang Pedoman Pembangunan Desa
Peraturan Bupati Sijunjung

Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun 2015 tentang


1 Penetapan ADN Tahun Anggaran 2015

Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2015 tentang


2 Pedoman Umum Pengadaan Barang/Jasa di Nagari

Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2015 tentang


3 Pedoman Penggunaan ADN Tahun Anggaran 2015

Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2015 tentang


4 Standar Biaya Nagari Tahun 2015
B. ALOKASI DANA UNTUK PEMERINTAHAN NAGARI
TAHUN ANGGARAN 2015

a
1. ALOKASI DANA NAGARI/
2. DANA BAGI HASIL
DESA

• Merupakan bagian dari dana • Dana Nagari yang berasal dari


nagari yang dianggarkan oleh DANA penerimaan pajak dan retribusi
derah dalam APBD, besarnya NAGARI kabupaten, sebesar 10 % dari
10% dari (DP-DAK) penerimaan.
• Tahun 2015 dianggark 6% : • Alokasi DBH 2015:
Rp 32.537.169.120,- Bagi Hasil Pajak Rp. 776.050.000
Retribusi Rp. 1.715.167.000,-

3.
3. DANA
DANA DESA
DESA

• Pendapatan Nagari / Desa yang bersumber dari APBN diluar


transfer dana ke daerah
•Besaran Dana desa untuk Kabupaten Sijunjung Thn 2015:
Rp. 10.341.586.233,-
REKAPITULASI ALOKASI DANA UNTUK PEMERINTAHAN NAGARI/
DESA TAHUN 2015

No SUMBER ALOKASI (Rp)


1. ALOKASI DANA NAGARI/ DESA 32.537.169.120
2. DANA BAGI HASIL 2.491.217.400
3. DANA DESA 10.341.586.233
TOTAL 45.369.972.753

JUMLAH PENERIMAAN ALOKASI DANA NAGARI/ DESA:

No ALOKASI DANA PER NAGARI/ DESA ALOKASI (Rp)


1. PENERIMAAN TERBESAR 1.252.954.239
2. PENERIMAAN TERKECIL 512.021.817
C. ARAH PENGGUNAAN DANA PEMERINTAHAN NAGARI/ DESA
BERDASARKAN PP NO. 43 DAN PP NO. 60 TAHUN 2014

1. ALOKASI DANA DESA:


• Prioritas Penggunaan dan yang
berasal dari ADN/ ADD:
a. Penghasilan tetap dan tunjangan 2. DANA BAGI HASIL:
aparatur Nagari/ Desa DBH yang terdiri dari bagi hasil
b. Operasional Pemerintahan dan pajak dan retribusi dipergunakan
Lembaga Nagari/ Dea oleh Nagari/ Desa untuk
c. Tunj. dan Op. BPN BELANJA MODAL
d. Kewenangan berskalal lokal:
 Insentif Kader Posyandu 3. DANA DESA
 Insentif Kader BKB, PPKBD dan Prioritas Penggunaan Dana desa:
sub PPKBD a. Membiayai kegiatan
 Insentif Imam, Khatib Garin, pembangunan di Nagari/ Desa
 Guru TPQ/ TPSQ b. Membiayai kegiatan
 Belanja peningkatan SDM pemberdayaan masyarakat
 Musrenbang Nagari
 OP. Pemungutan PBB
 Op. Distribusi raskin
D. KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Bidang Pelaksanaan Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat antara


Nagari/ Desa antara lain lain:
a. Pembangunan, pemanfaatan dan a. Pelatihan usaha ekonomi,
pemelihaaran infrastruktur dan ling. pertanian, perikanan dan
Nagari/ Desa. peradangan
b. Pembangunan, pemanfaatan dan b. Pelatihan teknologi tepat guna
pemeliharaan sarana dan prasarana c. Pendidikan, pelatihan dan
kesehatan. penyuluhan bagi wali nagari/
c. Pembangunan, pemanfaatan dan kepala desa, perangkat nagari/
pemeliharaan sarana dan prasarana desa, BPN
pendidikan dan kebudayaan. d. Peningkatan kapasitas
d. Pengemb. Usaha ekonomi produktif masyarakat.
e. Pelestarian lingkungan hidup
(berdasarkan Permendagri No. 114
(berdasarkan Permendagri No. 114 / / 2014, Pasal 6 ayat (5)
2014, Pasal 6 ayat (3))
E. PROSES PENYUSUNAN APB NAGARI/ DESA TAHUN ANGGARAN
2015

1. Musrenbanbang RKP Nagari/ Review RKP Nagari


Tahun 2015 yang telah disusun pada tahun 2014
2. Penetapan RKP Nagari Tahun 2015 dengan
Peraturan Nagari/ Desa.
3. Verifikasi Usulan RKP Nagari/ Desa.
4. Pembahasan RAPB Nagari/ Desa.
5. Verifikasi dan Evaluasi APB Nagari/ Desa
6. Penetapan APB Nagari/ Desa dengan Peraturan
Nagari/ Desa.
7. Pembentukan TPK Nagari
8. Penyusunan RAB Kegiatan Fisik
F. REGULASI DAERAH YANG TELAH DAN SEDANG DIPERSIAPKAN
UNTUK PELAKSANAAN UU NO. 6 TAHUN 2014
No Regulasi Bentuk Regulasi Status
1. Alokasi Dana Nagari: Peraturan Bupati Sudah ditetapkan
a. Penetapan Plafon Dana Nagari (Perbub Nomor 1
dan Besaran Tunjangn Tetap Tahun 2015 tentang
Apartur Nagari, BPN serta Op. Petapan Alokasi dan
Pemerintahan dan Lembaga Dana Nagari/ Desa)
Nagari
b. Pedoman penggunaan ADN Peraturan Bupati Sudah selesai

2. Pengadaan Barang dan Jasa di Peraturan Bupati Sudah selesai


Nagari
3. Pedum Penggunaan Dana Desa Peraturan Bupati
dari APBN
4. Standar Biaya Pemerintahan Nagari Peraturan Bupati Sudah Selesai
5. Pedoman Pengelolaan Keuangan Peraturan Bupati Rancangan sedang
Nagari disiapkan
G.. PEDOMAN PENGGUNAAN ALOKASI DANA NAGARI

Pedoman Penggunaan Alokasi Dana Nagari Tahun


Anggaran 2015 diatur secara khusus dalam
Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 5 Tahun 2015

1. KETENTUAN UMUM PENGGUNAAN ADN:


 Salah satu sumber pendapatan Nagari yang harus
dicantumkan dalam APB Nagari.
 ADN digunakan untuk menadanai pelaksanaan urusan atau
kegiatan yang menjadi kewenangan Nagari.
2. PRIORITAS PENGGUNAAN ADN
 Untuk penghasilan tetap dan tunjangan aparatur
Pemerintahan Nagari.
 Tunjangan BPN
 Belanja Operasional Pemerintahan Nagari dan Lembaga
Nagari
 Belanja Kewenangan Lokal berskala Nagari
3. Belanja Kewenangan lokal berskala Nagari meliputi:
 Penyelenggaraaan Pemerintahan Nagari.
 Pelaksanaan Pembangunan Nagari,
 Pembinaan Kemasyarakatan dan pemberdayaan Masyarakat
Nagari.
4. Kewenangan Lokal berskala Nagari yang didanai oleh ADN
Tahun Anggaran 2015 diprioritaskan antara lain:

 Insentif Kader Posyandu


 Insentif Kader BKB, PPKBD dan Sub PPKBD
 Insentif Imam, Khatib dan Garin
 Insentif guru TPQ/ TPSQ
 Peningkatan SDM Nagari
 Musrenbang Nagari dan RKP Nagari
 Operasional pengelolaan PBB di Nagari
 Fasilitasi pendistribusian raskin di Nagari
5. Penggunaan prioritas ADN dilaksanakan di dalam bentuk
kegiatan di Nagari yang terdiri dari atas kelompok
 Penyelenggaraaan pemerintahan Nagari
 Pelaksanaan pembangunan Nagari
 Pembinaan Kemasyarakatan Nagari
 Belanja tak terduga

6. ADN setelah prioritas dapat digunakan untuk:


 Penyelenggaraaan Pemerintahan Nagari, antarar lain:
penyelenggaraan perencanaan nagari, pembangunan sarana
dan prasarana kantor, atau kegiatan lain sesuai kondisi
Nagari
 Pelaksanaan pembangunan infrastruktur, kesehatan
ekonomi dan lainnya.
PENGHASILAN TETAP APARATUR NAGARI:
Penghasilan tetap diberikan kepada Apatur Nagari bersumber dari
ADN:
a. Wali Nagari
b. Sekretaris Nagari
c. Kaur
d. Bendarahara
e. Pembantu Bendahara
f. Administrasi Umum
g. Kepala Jorong
h. Tata Usaha Jorong
i. Pesuruh Kantor Wali

TUNJANGAN TETAP
Tunjangan tetap diberikan kepada BPN bersumber dari ADN:
a. Ketua BPN
b. Wakil Ketua BPN
c. Komisi BPN
d. Anggota BPN.
e. Sekretariat BPN
BELANJA BARANG DAN JASA
ADN dialokasikan untuk belanja barang/ jasa yaitu berupa
operasional Pemerintahan Nagari dan Lembaga Nagari:
a. Op. Pemerintahan Nagari
b. Op. Jorong
c. Op. BPN
d. Pembinaan dan Op. KAN
e. Pembinaan dan Op LPM
f. Pembinaan dan Op PKK Nagari dan Jorong
g. Pembinaan dan Op FKPM
h. Pembinaan dan Op Bundo Kanduang
i. Pembinaan dan Op Pokja Nagari sehat
j. Pembinaan dan Op Linmas Nagari
BELANJA MODAL
a. Nagari menganggarkan belanja modal yang digunakan untuk
pengeluaran dalam rangka pembelian/ pengadaan barang
atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 (dua
belas) bulan.
b. Pembelian/ pengadaan barang atau bangunan sebagaimana
dimaksud diatas digunakan untuk kegiatan penyelenggaraan
kewenangan Nagari.
c. Pengadaan barang dan jasa di Nagari mempedomani
Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata
Cara Pengadaan Barang/Jasa Nagari/ Desa di Kabupaten
Sijunjung
d. Plafon maksimal untuk belanja modal atau kegiatan
pembangunan fisik/infrastruktur nagari tahun 2015 maksimal
Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
e. Setiap belanja modal yang di danai melalui APB Nagari dan
dilaksanakan oleh Pemerintah Nagari dicatat menjadi aset
Nagari.
BELANJA TAK TERDUGA
a. Belanja Tak Terduga digunakan untuk keadaan darurat dan/atau
Keadaan Luar Biasa (KLB).
b. Keadaan darurat dan/atau KLB merupakan keadaan yang sifatnya tidak
biasa atau tidak diharapkan berulang dan/atau mendesak.
c. Keadaan darurat yaitu antara lain dikarenakan bencana alam seperti
banjir, longsor,angin puting beliung, kebakaran, sosial, kerusakan
sarana dan prasarana.
d. KLB yaitu karena wabah.
e. Belanja tak terduga digunakan untuk:
1. Memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak karena bencana
alam skala nagari.
2. Biaya penanggulangan pemberantasan wabah berskala nagari.
3. Penanganan darurat kebutuhan pangan/konsumsi bagi
masyarakat yang tertimpa bencana alam.
f. Besaran maksimal Belanja Tak Terduga mempedomani Peraturan
Bupati Sijunjung tentang Standar Biaya Nagari Tahun Anggaran 2015.
g. Penggunaan belanja tak terduga mengacu kepada pedoman yang
diatur oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) melalui
Peraturan Bupati tersendiri.
KEBIJAKAN KEUANGAN NAGARI LAINNYA TA 2015:
a. Pembiayaan Kewenangan lokal berskala Nagari:
1. Besaran pembiayaan untuk kegiatan kewenangan lokal
berskala Nagari mempedomani Standar Biaya Nagari Tahun
Anggaran 2015.
2. Pengalokasian belanja untuk kewenangan lokal Nagari
disesuaikan dengan kelompok bidang belanja Nagari.

b.Penggunaan Belanja peningkatan SDM Nagari ditentukan


sebagai berikut:

1.Belanja peningkatan SDM Nagari dipergunakan untuk


mengikuti kegiatan peningkatan SDM yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Daerah atau membiayai kegiatan
peningkatan SDM yang dilaksanakan sendiri oleh Nagari.
2.Belanja peningkatan SDM Nagari diperuntukan untuk
peningkatan kemampuan Wali Nagari, Perangkat Nagari, dan
Lembaga Nagari.
c. Operasional pengelolaan PBB di Nagari dapat direalisasikan
setelah adanya setoran PBB dari Bank.

d. Operasional pendistribusian Raskin di Nagari mengacu kepada


pengaturan yang diatur oleh Dinas Sosial, Transmigrasi, dan
Tenaga Kerja yang ditetapkan melalui Peraturan Bupati
tersendiri.
e. Pembiayaan untuk pemilihan Wali Nagari:
1. Bagi Nagari yang melaksanakan Pemilihan Wali Nagari
pada tahun 2015, dana Pemilihan Wali Nagari dibebankan
kepada APB Nagari masing-masing yang bersumber dari
ADN nagari tersebut.
2. Besaran anggaran pelaksanaan kegiatan Pemilihan Wali
Nagari mengacu kepada Keputusan Bupati tersendiri yang
dikeluarkan oleh Bagian Administrasi Pemerintahan.
f. Pemberian Purnabhakti Wali Nagari.
1. Mengingat telah terbitnya regulasi terbaru yaitu :Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan
Pemerintah Nomor 43 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa,Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa, maka Pemberian Purnabhakti
Wali Nagari harus mengacu kepada aturan tersebut.
2. Pemberian Purnabhakti Wali Nagari untuk Tahun Anggaran
2015 mengacu kepada aturan di atas dan menunggu
regulasi lebih lanjut terkait dengan pemberian Purnabhakti
Wali Nagari
g. Nagari mengalokasikan dana stimulan BBGRM dari ADN
dimana besarannya ditetapkan melalui Keputusan Bupati
tersendiri.
h. Dana Reward Penyusunan APB Nagari Tahun Anggaran 2014
dapat dialoksikan untuk tambahan biaya perjalanan dinas atau
belanja modal Tahun Anggaran 2015 dan besarannya
mempedomani Keputusan Bupati tersendiri.
G.. STANDAR BIAYA NAGARI TAHUN ANGGARAN 2015

Dalam melaksanakan belanja di Nagari, Nagari


mempedomani Peraturan Bupati Sijunjung
Nomor 6 Tahun 2015 tentang Standar Biaya
Nagari Tahun Anggaran 2015
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai