Anda di halaman 1dari 9

PERATURAN NAGARI……

NOMOR…..TAHUN 2015

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH NAGARI (RKP NAGARI) TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALI NAGARI……………,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 79 Undang-


undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Pemerintah
Nagari wajib menyusun perencanaan pembangunan desa
sesuai kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan
pembangunan kabupaten;
b. bahwa perencanaan pembangunan desa sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, terdiri dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nagari untuk jangka waktu 6 (enam) tahun
dan Rencana Kerja Pemerintah Nagari (RKP Nagari) untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nagari yang
keduanya di tetapkan dengan Peraturan Nagari;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Nagari tentang Rencana Kerja Pemerintah Nagari (RKP Nagari)
Nagari……….tahun 2015;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan
Provinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1956 Nomor 25);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2003 tentang
Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok
Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat di Provinsi Sumatera
Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4348);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor
4700);
9. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran
Negara Republik lndonesia Nomor 4846)
10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor
5234);
11. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Nagari/Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor
5495);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata


Cara Pelaksanaan Peran serta Masyarakat dalam
Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 129, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3866)
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4579);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008, Nomor 1,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4817);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2008 tentang
Perubahan Nama Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung menjadi
Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008, Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4832);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Nagari/Desa ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5539);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana


Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja
Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5558);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007
tentang Perencanaan Pembangunan Nagari/Desa;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 6 Tahun
2006 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Sawahlunto/ Sijunjung
Tahun 2006 Nomor 6), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 1 Tahun
2014 (Lembaran Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2014
Nomor 1).
22. Peraturan Nagari…….. Kecamatan………. Kabupaten…..
Nomor ……Tahun …..tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nagari Tahun 20…..- 20….(Berita Daerah
Kabupaten Sijunjung Tahun….Nomor….)

Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN NAGARI…….

dan

WALI NAGARI….

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN NAGARI TENTANG RENCANA KERJA


PEMERINTAH NAGARI (RKP NAGARI) TAHUN 2015

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Nagari ini yang dimaksud dengan

1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Nagari, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
2. Nagari adalah Nagari…………… Kecamatan…….. Kabupaten……….
3. Pemerintah Nagari adalah Pemerintah Nagari…………… Kecamatan……..
Kabupaten……….
4. Wali Nagari adalah Wali Nagari…………Kecamatan…….. Kabupaten…….
5. Pemerintahan Nagari adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
6. Wali Nagari adalah Pemimpin penyelenggara pemerintahan di Nagari….
7. Badan Permusyawaratan Nagari atau yang disebut dengan BPN adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah
dan ditetapkan secara demokratis di Nagari……
8. Peraturan Nagari adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Wali Nagari setelah dibahas dan disepakati bersama Badan
Permusyawaratan Nagari
9. Keputusan Wali Nagari adalah semua keputusan yang bersifat mengatur
dan merupakan pelaksanaan dari Peraturan Nagari dan kebijakan Wali
Nagari yang menyangkut pemerntahan,pembangunan dan
kemasyarakatan.
10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nagari yang selanjutnya
disebut RPJM-Nagari adalah dokumen perencanaan untuk periode 6
(enam) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan nagari, arah
kebijakan keuangan nagari, kebijakan umum dan program serta program
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dan program prioritas
kewilayahan disertai dengan rencana kerja
11. Rencana Kerja Pembangunan Nagari yang selanjutnya disebut RKP-Nagari
adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun merupakan
penjabaran dari RPJM-Nagari yang memuat rancangan kerangka ekonomi
Nagari, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang
dimutakhirkan, program prioritas pembangunan Nagari, rencana kerja
dan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung
oleh pemerintah Nagari maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja
Pemerintah Daerah dan RPJM-Nagari.
12. Kader Pemberdayaan Masyarakat Nagari yang selanjutnya disingkat
KPMN adalah kader pemberdayaan masyarakat nagari yang bertugas
untuk memfasilitasi proses pembangunan nagari sesuai dengan asas dan
prinsip pengelolaan pembangunan masyarakat.
13. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nagari yang selanjutnya
disingkat Musrenbang Nagari adalah forum musywawarah tahunan yang
dilakukan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan nagari.
14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Nagari , selanjutnya disingkat APB
Nagari adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan nagari yang
dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah nagari dan Badan
Permusyawaratab Nagari dan ditetapkan dengan Peraturan Nagari.
15. Dana Nagari adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan
belanja negara yang diperuntukkan bagi nagari yang ditransfer melalui
anggaran pendapatan dan belanja kabupaten dan digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan,pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan, danpemberdayaan masyarakat.
16. Alokasi Dana Nagari yang selanjutnya disingkat ADN adalah dana
perimbangan yang diterima kabupaten dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja kabupaten setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus
17. Profil Nagari adalah gambaran menyeluruh mengenai karakter nagari yang
meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana, serta perkembangan
kemanjuan, dan permasalahan yang dihadapi di Nagari.
18. Visi adalah gambaran tentang kondisi ideal nagari yang diinginkan.
19. Misi adalah pernyataan tentang sesuatu yang harus dilaksanakan
sehingga visi dapat terwujud secara efektif dan efisien.

BAB II
SISTEMATIKA PENYUSUNAN RKP NAGARI
Pasal 2

Rencana Kerja Pemerintah Nagari……… Tahun 2015 di susun dengan


sistematika sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
1.1. Latar belakang
1.2. Dasar hukum
1.3. Tujuan dan manfaat
1.4. Visi dan misi nagari
Bab II : Kebijakan keuangan nagari
2.1. Kebijakan pendapatan nagari
2.2. Kebijakan belanja nagari
Bab III : Rumusan Prioritas Masalah
3.1 Identifikasi masalah pembangunan th sebelumnya
3.2. Identifikasi masalah berdasarkan RPJM- nagari
3.3. Identifikasi masalah berdasarkan prioritas kebijakan supra
nagari
3.4. Identifikasi masalah berdasarkan analisis keadaan darurat
Bab IV : Kebijakan dan Program Pembangunan nagari
4.1. Prioritas program & kegiatan skala nagari
4.2. Prioritas program & kegiatan skala kecamatan/kabupaten/kota
4.3. Pagu indikatif program & kegiatan masing-2 bidang / sektor
Bab V : Penutup
Lampiran
1. Matriks program & kegiatan beserta rancangan anggaran &
sumber dana
2. BA musrenbang RKP nagari

Pasal 3

Rencana kerja pembangunan nagari Tahun 2015 merupakan landasan dan


pedoman bagi pemerintahan nagari, Lembaga Kemasyarakatan Masyarakat
Nagari dan masyarakatdalam pelaksanaan pembangunan nagari tahun 2015.

Pasal 4

Pelaksanaan pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilaksanakan


secara transparan, partisipatif, dan akuntabel oleh pelaksana kegiatan
pembangunan dengan menyusun Rencana Anggaran dan Belanja (RAB, Rencana
Kerja Anggaran (RKA), Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) serta
dipertanggungjawabkan oleh Pelaksana Kegiatan dalam Forum Musyawarah
Nagari.
BAB III
TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RKP NAGARI
Pasal5

(1) Rencana RKP nagari dapat diajukan oleh Pemerintahan Nagari


(2) Dalam menyusun RKP Nagari, Pemerintahan Nagari harus memperhatikan
dengan sungguh-sungguh aspirasi yang berkembang di masyarakat yang
diwadahi oleh LPM Nagari.
(3) RKP Nagari yang berasal dari Pemerintahan Nagari disampaikan oleh Wali
Nagari kepada pemangku kepentingan yaitu : LPM Nagari, Lembaga
Kemasyarakatan, PKK, KPM, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan
sebagainya.
(4) Setelah menerima rancangan RKP Nagari, Pemerintahan Nagari
melaksananakan musrenbang nagari untuk mendengarkan penjelasan Wali
Nagari tentang perencanaan pembangunan nagari
(5) Jika RKP Nagari berasal dari Pemerintahan nagari maka PemerintahanNagr
mengundang LPM Nagari, lemabaga-lembaga kemasyarakatan, tokoh
masyarakat,Tokoh Agama, dan lain-lain untuk melakukan musrenbang
desa.
(6) Setelah dilakukan Musrenbang Nagari sebagaimana dimaksud dalam ayat
(4) dan (5), maka Pemerintahan Nagari menyelenggarakan rapat paripurna
yang dihadiri oleh BPN dan Pemerintahan Nagari serta LPMN dan Lembaga
Kemasyarakatan dalam acara penetapan persetujuan BPN atas rancangan
RKP Nagari yang dituangkan dalam Peraturan Nagari.
(7) Setelah mendapat persetujuan Peerintahan Nagari sebagaimana yang
dimaksud dalam ayat (6), maka Wali Nagari menetapkan RKP Nagari, serta
memerintahkan Sekretaris Nagari atau kepala urusan yang ditunjuk untuk
mengundangkan dalam Lembaran Nagari.

BAB IV
MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENETAPAN RKPNAGARI
Pasal 6

(1) Pemerintahan Nagari wajibmengembangkan nilai-nilai demokrasi, para


anggotanya untuk mengambil keputusan yang dikoordinir oleh LPM atau
sebutan lain dalam forum Musrenbang Nagari.
(2) Mekanisme pengambilan keputusan dalam forum Musrenbang Nagari
dalamperencanaan pembangunan nagari berdasarkan musyawarah dan
mufakat.

BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7

RKP Nagari dapat diubah dalam hal:


a. Terjadi peristiwa khusus,seperti bencana alam,krisis politik, krisis
ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau
b. Terdapat perubahan mendasar atas Kebijakan Pemerintah Pusat,
Pemerintah Propinsi dan atau Pemerintah Kabupaten
Pasal 8

Perubahan RKP nagari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dibahas


dandisepakati dalam musrenbang nagari dan selanjutnya ditetapkan dengan
Peraturan Nagari.
Pasal 9

Berdasarkan Peraturan Nagari ini selanjutnya disusun APB Nagari Tahun


Anggaran 2015
Pasal 10

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Nagari ini, sepanjang mengenai
teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Keputusan Wali Nagari.
(2) Peraturan Nagari ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya,memerintahkan pengundangan Peratuaran


Nagari ini dengan penempatannya dalam Lembaran Nagari.

Ditetapkan di…………………..
Pada tanggal …………….2015

Wali Nagari………………

( Nama)

Diundangkan di ……………………
Pada tangal …………………….2015

Sekretaris Nagari……………….

(Nama)

Lembaran Nagari……………Tahun 2015 Nomor ….

Anda mungkin juga menyukai