KABUPATEN MAJALENGKA
TENTANG
BUPATI MAJALENGKA,
8. Undang-Undang … 3
3
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
9. Dunia Usaha … 9
9
9. Dunia Usaha adalah usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah dan
usaha besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Jawa Barat.
10. Perencanaan adalah proses untuk menentukan tindakan masa depan
yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber
daya yang tersedia.
11. Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah adalah proses
penyusunan rencana pembangunan daerah yang dilaksanakan untuk
menghasilkan dokumen perencanaan selama periode 1 (satu) tahun.
12. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Majalengka yang selanjutnya
disingkat RTRW Kabupaten Majalengka adalah hasil perencanaan tata
ruang wilayah yang mengatur struktur dan pola ruang Kabupaten
Majalengka.
13. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya
disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan pembangunan
Kabupaten Majalengka untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung
sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025, yang memuat visi, misi,
dan arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Majalengka.
14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya
disingkat RPJMD adalah rencana pembangunan daerah yang
merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode
5 (lima) tahun.
15. Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD
adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau
disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.
16. Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya
disebut Renstra OPD adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode
5 (lima) tahun.
17. Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut
Renja OPD adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode 1 (satu)
tahun.
18. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada
akhir periode perencanaan.
19. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
20. Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab
isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah.
21. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk
dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
RPJMD merupakan :
a. Penjabaran visi, misi dan program Bupati ke dalam strategi
pembangunan daerah, kebijakan umum, program prioritas Bupati, dan
arah kebijakan keuangan daerah, dengan berpedoman kepada RPJPD;
b. Dokumen perencanaan daerah yang memberikan arah sekaligus acuan
bagi seluruh komponen pelaku pembangunan daerah dalam
mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan.
BAB III … 11
11
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3
BAB IV
SISTEMATIKA
Pasal 4
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, dasar hukum penyusunan,
keterkaitan RPJM Daerah dengan dokumen perencanaan
lainnya, sistematika penyusunan, serta maksud dan tujuan.
BAB III … 12
12
BAB IX … 13
13
BAB V
ISI DAN URAIAN RPJMD
Pasal 5
BAB VI
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 6
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Pasal 8
Ditetapkan di Majalengka
pada tanggal 31 Juli 2009
BUPATI MAJALENGKA,
CAP/TTD
SUTRISNO
Pemerintah Kabupaten Majalengka
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
-1
1.1. Latar Belakang
yang dimilikinya. Pengelolaan manajemen inovasi dan kreatif ini tentunya harus
mengandung nilai-nilai dan tujuan yang selaras dengan tujuan nasional, memiliki
2013 dan akan memasuki pembangunan jangka menengah tahap ketiga tahun
2014-2018 di bawah kepemimpinan Bupati terpilih, yaitu H. Sutrisno, SE., M.Si dan
Wakil Bupati DR. H. Karna Sobahi, M.M.Pd yang telah resmi dilantik pada tanggal
12 Desember 2013 sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Majalengka yang
menurut sejarah telah berdiri sejak tahun 1490. Tahap ketiga ini merupakan
2005-2025.
pelayanan publik dan penumbuhkembangan daya saing daerah. Selain itu pula
depan yang dirumuskan dalam Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih
Kabupaten Majalengka.
berpikir, asumsi, dan metoda ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan daerah;
diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang arah dan target
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
4421);
Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Nomor 5059);
Nomor 3373);
4578);
4693);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
28. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Undangan;
2014;
2011-2025;
33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2007 tentang Pedoman
35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pedoman
37. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
38. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman
39. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman
Daerah Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
470);
40. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 Tentang
41. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem
42. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2010
Nomor 21);
43. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang
8) ;
I- 7
1.3. Hubungan RPJMD Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya14
RPJMN, RPJMD Provinsi Jawa Barat, RTRW Nasional, RTRW Provinsi Jawa Barat,
dasar pada penyusunan Rencana Strategis OPD (Renstra OPD) dan dijabarkan di
Kebijakan Umum APBD (KUA), Rencana Kerja OPD (Renja OPD) serta Prioritas dan
dan tujuan pembangunan yang tertuang dalam RPJMD ini dapat dicapai secara
Gambar 1.1
Hubungan Antara Dokumen RPJMD dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya
pada intinya adalah skema penjabaran visi misi Bupati terpilih yang dijabarkan
dalam beberapa tujuan pembangunan yang merupakan goals dari visi misi
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, dasar hukum penyusunan,
pendanaan.
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab ini menyajikan isu-isu strategis yang akan menentukan kinerja
strategis.
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Bab ini menjelaskan dan menguraikan visi dan misi pemerintah,
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, yang tertuju pada
OPD.
BAB XI PENUTUP
Bab ini meyampaikan dengan singkat harapan pencapaian dari
maksud :
BAB II
GAMBARAN UMUM
KONDISI KABUPATEN MAJALENGKA
Jawa Barat, memiliki luas 1.204,24 Km2 atau 3,25% dari luas wilayah daratan Provinsi
berikut :
Nomor 246 Tahun 2004 tentang Batas Wilayah Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa
Barat, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2009 tentang
telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2008
Jawa Barat, dengan posisi astronomis : Bagian Barat antara 108° 03’-108° 19’ Bujur
Timur, bagian Timur antara 108° 12’-108° 25’ Bujur Timur, bagian Utara antara 6°
36’-6° 58’ Lintang Selatan dan bagian Selatan antara 6° 43’-7° 03’ Lintang Selatan.
Suhu udara maksimum terjadi pada bulan Oktober yaitu 35,4°C, sedangkan suhu
udara minimum terjadi pada bulan juni dengan suhu sebesar 22,7°C. Indonesia
merupakan negara tropis yang mempunyai 3 wilayah waktu yaitu WIB (Waktu
Indonesia Barat), WITA (Waktu Indonesia Tengah) dan WIT (Waktu Indonesia Timur),
dan Bandung Raya dan berada di perlintasan antara Jawa Barat (Bandung) dan Jawa
(MP3EI) dan Bandara Internasional Jawa Barat yang akan dibangun di Kabupaten
mengurangi beban aktivitas ekonomi di Jawa Barat Bagian Barat melalui PKW
Kadipaten guna mendukung kepada Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Cirebon dan
kecamatan, 13 kelurahan dan 330 desa dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1.
Nama Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan
di Kabupaten Majalengka Tahun 2013
Gambar 2.1.
Peta Administrasi Kabupaten Majalengka
Sedimentary Facies, seluas 3.870 Ha (3,22%), Liparite Dacite seluas 179 Ha (0,15%),
Eosene, seluas 78 Ha (0,006%), Old Quartenary Volkanik Product seluas 10.283 Ha
(8,54%). Kondisi geologi Kabupaten Majalengka juga terdapat formasi Sesar Baribis
air permukaan dan air tanah. Air permukaan, dilewati 2 (dua) sungai besar yaitu
Sungai Cimanuk dan Cilutung yang menjadi sumber air baku terutama untuk
air permukaan lainnya berupa situ/danau yaitu di wilayah Desa Cipadung, Payung,
Sangiang, dan Talagaherang. Air Tanah, berdasarkan kondisi potensi yang ada
secara umum Wilayah Utara dan Tengah Kabupaten Majalengka merupakan daerah
yang memiliki potensi Air Bawah Tanah (ABT) yang cukup baik. Untuk lebih jelasnya
gambaran kondisi hidrologi Kabupaten Majalengka dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.3.
Potensi Air Bawah Tanah di Kabupaten Majalengka
Kisaran
No. Indeks Rata- Kecamatan Kelas Keterangan
Rata
dipengaruhi oleh keadaan iklim, geografis dan perputaran arus udara. Selama
yaitu sebesar 1.953 mm/tahun yang terjadi pada tahun 2009 dan tertinggi sebesar
yaitu sebesar 3.459 mm/tahun pada tahun 2010, dengan rata-rata selama 5 tahun
Gambar 2.2.
Data Perkembangan Curah Hujan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2012
kegiatan sosial ekonomi penduduk. Pengenalan pola penggunaan lahan ini sangat
Tabel 2.4.
Perkembangan Penggunaan Lahan
Kabupaten Majalengka Tahun 2007-2011
Tahun (Ha)
No. Penggunaan Lahan
2007 2008 2009 2010 2011
Lahan Sawah
Tahun (Ha)
No. Penggunaan Lahan
2007 2008 2009 2010 2011
5. Sementara tidak 93 46 28 28 28
diusahakan
11. Tambak - - - - -
sampai dengan tahun 2011 didominasi lahan non sawah, yaitu seluas 68.528 Ha,
dengan sub sektor yang dominan pada penggunaan untuk tegal/kebun seluas
26.946 Ha, serta lahan Hutan Negara mengingat Kabupaten Majalengka termasuk
dalam kawasan TNGC seluas 17.217 Ha. Penggunaan lahan sawah seluas 51.896 Ha
merupakan penggunaan lahan terbesar kedua, walaupun demikian jika dilihat lebih
rinci dari data tersebut di atas menunjukkan dominasi sektor kerja penduduk
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Majalengka Tahun 2011 -
atas :
produksi terdiri dari hutan produksi tetap dan hutan produksi terbatas seluas kurang
lebih 12.934 hektar. Kawasan peruntukkan hutan produksi tetap seluas kurang lebih
kering. Kawasan peruntukkan pertanian lahan basah seluas kurang lebih 38.374
Kawasan peruntukkan pertanian lahan kering seluas kurang lebih 626 hektar
kurang lebih 524 hektar berada pada ketinggian lebih dari 500 meter di atas
dan situ dan rawa seluas 266 Ha dengan prioritas pengembangan meliputi
seluas 696 hektar dan kolam air deras seluas 35 hektar dengan prioritas
dan Kecamatan Kadipaten; 3) situ dan rawa dengan luas kurang lebih 266
Kecamatan Palasah; dan Kecamatan Rajagaluh dan 4) Sawah atau mina padi
Sindangwangi.
1. Kawasan peruntukkan mineral dan batuan terdiri atas : 1) Logam berupa emas
Non Logam, terdiri atas: a) Batu gamping, meliputi: Kecamatan Dawuan; dan
Ligung; dan
pengembangan agroindustri;
Kertajati.
atas:
Kecamatan Majalengka.
perdagangan dan jasa pada pusat kegiatan PKW dan PKL; peningkatan sistem
informasi pasar dan penguasaan akses pasar lokal, regional, nasional dan
internasional apabila dikaitkan dengan pembangunan BIJB, Jalan Tol, dan Jalur
BIJB seluas kurang lebih 1.800 hektar; dan pengembangan kawasan Kertajati
kebijakan yang dapat memberikan fungsi dan peran yang jelas untuk setiap wilayah
Majalengka Tahun 2011-2031 telah ditetapkan rencana struktur ruang yang akan
satu terhadap wilayah yang lainnya, dan didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai
b. Pusat Kegiatan Lokal (PKL), adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan. PKL
setiap kabupaten dan atau beberapa kecamatan terdekat. Untuk itu, setiap
PKL akan dilengkapi dengan fasilitas minimum yang perlu ada untuk
Banjaran.
kawasan permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa,
yang terdiri dari PPL Sindang, PPL Cingambul, dan PPL Malausma. Untuk lebih
Tabel 2.5.
Sistem Pusat Kegiatan Perkotaan dan Perdesaan
Kabupaten Majalengka
f. Perkotaan Talaga Talaga, Maja, Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum,
Bantarujeg, pengembangan pertanian, pengembangan
Lemahsugih, kawasan perkotaan, komersial, industri,
Malausma pengembangan pariwisata dan terminal
regional.
provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan atau lingkungan. Penetapan KSP
2) Mengembangkan bandara;
budaya) sangat kuat dari dan ke jalur jalan tersebut pada kabupaten/kota
yang efektif, sumber daya mengalir ke seluruh wilayah secara efisien dan
pengembangan ekonomi;
kabupaten/kota;
dengan kabupaten;
memadai;
dikembangkan.
strategis, yaitu :
b. Kawasan Agropolitan
Kawasan agropolitan adalah kawasan pengembangan agropolitan yang
dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu bagian selatan terdiri dari pegunungan dan
perbukitan terjal dengan ketinggian 400 - 500 m diatas permukaan laut dan
berhawa relatif panas.
dan sangat sukar diperkirakan kapan dan dimana persisnya bencana tersebut akan
halnya daerah lain di Indonesia, karena di wilayah ini selain kondisi geologisnya
menunjang terjadinya sejumlah bencana, juga banyak terdapat perbukitan dan aliran
terjadinya bencana banjir, dan abrasi sungai, hal ini sebagai konsekwensi adanya
beberapa aliran sungai yang cukup besar serta banyaknya sungai – sungai kecil yang
bermuara di sungai – sungai besar. Curah hujan yang cukup tinggi menjadi
Peristiwa bencana tersebut tidak mungkin dihindari tetapi yang dapat kita
lakukan adalah memperkecil terjadinya korban jiwa, harta benda maupun
lingkungan. Banyaknya korban jiwa maupun harta benda peristiwa bencana yang
selama ini terjadi, lebih sering disebabkan kurangnya kesadaran dan pemahaman
berupa korban jiwa dan harta benda dapat diminimalisir pada kasus terjadinya
bencana.
ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang
Tabel.2.6.
Data Potensi Bencana di Wilayah Kabupaten Majalengka
BENCANA
NO. KECAMATAN DESA
LONGSOR TEKTONIK VULKANIK
1. Argapura Cikaracak Longsor bahan rombakan Potensi terlanda
hujan abu dan
lontaran batu KRB I
Cibunut Longsor bahan rombakan
Gunungwangi Longsor bahan rombakan
Argamukti Longsor bahan rombakan Potensi aliran awan
panas, lava, lahar
(KRB II dan potensi
terlanda hujan abu
dan lontaran batu
KRB 1)
Argalingga Longsor bahan rombakan Potensi aliran awan
panas, lava, lahar
(KRB II dan potensi
terlanda hujan abu
dan lontaran batu
KRB 1)
BENCANA
NO. KECAMATAN DESA
LONGSOR TEKTONIK VULKANIK
Sukadana Longsor bahan rombakan
2. Bantarujeg Sukamenak Longsor bahan rombakan
3. Banjaran Sangiang Longsor bahan rombakan
Cimeong Longsor bahan rombakan
4. Cingambul Sedaraja Longsor bahan rombakan Potensi terlanda
hujan abu dan
lontaran batu KRB I
Cikondang Longsor bahan rombakan
Nagara Kembang Longsor bahan rombakan
Wangkelang Longsor bahan rombakan
Cintaasih Longsor bahan rombakan
Rawa Longsor bahan rombakan
Sukamukti Longsor bahan rombakan
5. Cikijing Cipulus Longsor bahan rombakan
6. Lemahsugih Kalapadua Longsor bahan rombakan
Sukajadi Longsor bahan rombakan
Lemahputih Longsor bahan rombakan
Sadawangi Longsor bahan rombakan
7. Maja Anggrawati Longsor bahan rombakan
Cengal Longsor bahan rombakan Retakan
8. Majalengka Cibodas Longsor bahan rombakan Retakan
Sidamukti Longsor bahan rombakan Retakan
9. Malausma Ciranca Nendatan dan Retakan
Buninagara Longsor bahan rombakan
Cimuncang Longsor bahan
rombakan,
nendatan,retakan
Lebakwangi Nendatan dan Retakan
10. Panyingkiran Panyingkiran Retakan
11. Rajagaluh Sindangpano Longsor bahan
rombakan, Retakan
12. Sindangwangi Ujungberung Longsor bahan rombakan
Bantaragung Longsor bahan rombakan
Lengkong Kulon Longsoran
13. Sindang Pasirayu potensi terlanda
hujan abu dan
lontaran batu KRB I)
14. Talaga Gunungmanik potensi terlanda
hujan abu dan
lontaran batu KRB I)
Sumber : BPBD Kabupaten Majalengka, tahun 2014
adanya abrasi, adapun wilayah yang termasuk kedalam bencana tersebut dapat
Tabel.2.7.
Data Potensi Bencana Akibat Abrasi di Wilayah Kabupaten Majalengka
1 2 3 4 5
1 Majalengka Kelurahan Cigasong Pengikisan Tanah Sungai Cideres
Kelurahan Cicurug Pengikisan Tanah Sungai Cideres dan
Sungai Cijurey
Kelurahan Tonjong Pengikisan Tanah Sungai Cideres
Kelurahan Tarikolot Pengikisan Tanah Sungai Cideres
Kelurahan Cijati Pengikisan Tanah Sungai Cideres
Kelurahan Babakan Jawa Pengikisan Tanah Sungai Cijurey
Kelurahan Munjul Pengikisan Tanah Sungai Cijurey
Desa Cibodas Pengikisan Tanah Sungai Cijurey
Desa Kulur Pengikisan Tanah Sungai Cideres
Kelurahan Sindangkasih Pengikisan Tanah Sungai Cideres
2 Panyingkiran Desa Pasirmuncang Pengikisan Tanah Sungai Cijurey
Desa Bonang Pengikisan Tanah Sungai Cijurey dan
Sungai Cilitung
Desa Jatipamor Pengikisan Tanah Sungai Cideres
Desa Panyingkiran Pengikisan Tanah Sungai Cideres
Desa Bantrangsana Pengikisan Tanah Sungai Cijurey
Desa Leuwiseeng Pengikisan Tanah Sungai Cideres
3 Kertajati Desa Pakubeureum Pengikisan Tanah Sungai Cimanuk
Desa Sukawana Pengikisan Tanah Sungai Cimanuk
Desa Kertajati Pengikisan Tanah Sungai Cimanuk
Desa Bantarjati Pengikisan Tanah Sungai Cimanuk
Desa Palasah Pengikisan Tanah Sungai Cimanuk
Desa Kertawinangun Pengikisan Tanah Sungai Cimanuk
Desa Babakan Pengikisan Tanah Sungai Cimanuk
Desa Pasiripis Pengikisan Tanah Sungai Cimanuk
Desa Mekarjaya Pengikisan Tanah Sungai Cimanuk
Desa Syahbandar Pengikisan Tanah Sungai Cimanuk
Desa Sukamulya Pengikisan Tanah Sungai Cimanuk
4 Ligung Desa Ligung Lor Pengikisan Tanah Sungai Cikeruh
Desa Ligung Pengikisan Tanah Sungai Cikeruh
Desa Bantarwaru Pengikisan Tanah Sungai Cilutung
Desa Leuweunghapit Pengikisan Tanah Sungai Cikamangi
Desa Sukawera Pengikisan Tanah Sungai Cikamangi
Desa Wanasalam Pengikisan Tanah Sungai Cilutung
5 Jatitujuh Desa Jatitujuh Pengikisan Tanah Sungai Cimanuk
Desa Randegan Wetan Pengikisan Tanah Sungai Cimanuk
Desa Randegan Kulon Pengikisan Tanah Sungai Cimanuk
Desa Panongan Pengikisan Tanah Sungai Cimanuk
Desa Panyidangan Pengikisan Tanah Sungai Cimanuk
6 Sumberjaya Desa Loji Kobong Pengikisan Tanah Sungai Cikamangi
Desa Pancasuji Pengikisan Tanah Sungai Cikamangi, Cibugang
Desa Panjalin Kidul Pengikisan Tanah Sungai Cikadongdong
Desa Banjaran Pengikisan Tanah Sungai Cikadongdong
Desa Gelokmulya Pengikisan Tanah Sungai Cikadongdong
1 2 3 4 5
Desa Sumberjaya Pengikisan Tanah Sungai Cibugang
Desa Rancaputat Pengikisan Tanah Sungai Cikadongdong
Desa Bongas Wetan Pengikisan Tanah Sungai Cikamangi
Desa Garawangi Pengikisan Tanah Sungai Cibungang
Sumber : BPBD Kabupaten Majalengka, tahun 2014
2031, daerah yang rawan terkena bencana banjir, sebarannya adalah di sepanjang
Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, wilayah yang rawan terkena banjir adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.8.
Kondisi Genangan/Banjir di Kabupaten Majalengka Tahun 2011
LAMA FREKWENSI
DESA LUAS TINGGI
NO GENANGAN GENANGAN
KECAMATAN (Ha) (m)
(JAM) (Pertahun)
1 2 3 4 5 6
I. KECAMATAN JATITUJUH
1. Jatitujuh 10 0,5 2 -
2. Pangkalanpari 44 0,5 3 -
3. Pilangsari 1 0,5 2 -
4. Randegan Wetan - - - -
5. Panyingkiran 1 0,5 3 -
6. Biyawak 6 1 6 -
IV. LIGUNG
1. Leuweung Hapit 80 1,5 36 Setiap Musim Hujan
LAMA FREKWENSI
DESA LUAS TINGGI
NO GENANGAN GENANGAN
KECAMATAN (Ha) (m)
(JAM) (Pertahun)
1 2 3 4 5 6
2. Ampel 115 0,5 24
3. Sukawera 25 0,5 5
4. Cibogor 30 0,5 5
5. Ligung Lor - 0,5 5
V. SUMBERJAYA
1. Lojikobong 60 1,5 24 Setiap Musim Hujan
2. Pancaksuji - 1 12
2.1.4. Demografi
Sumberdaya manusia atau aspek kependudukan di Kabupaten Majalengka
mata pencaharian serta tingkat angkatan kerja dan orientasi pergerakan penduduk.
pada RPJPD Kabupaten Majalengka yaitu pada tingkat LPP 0,80%. Untuk lebih
jelasnya jumlah penduduk, LPP, dan kepadatan penduduk dapat dilihat pada
Tabel 2.9.
Jumlah Penduduk, LPP, dan Kepadatan Penduduk
Kabupaten Majalengka Tahun 2009-2012
1. Jumlah Penduduk
1.160.070 1.163.533 1.166.473 1.171.478 1.176.117
(Jiwa)
3. Kepadatan
Penduduk 963 966 969 973 977
2
(jiwa/km )
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Sasaran ini tidak mungkin tercapai bila pemerintah tidak dapat memecahkan
2012 adalah 1.176.117 jiwa terdiri dari 587.711 jiwa laki-laki dan 588.406 jiwa
hampir sama dibandingkan jumlah penduduk laki-laki dengan sex ratio 99,88.
Tabel 2.10.
Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
di Kabupaten Majalengka Tahun 2012
(usia 15 tahun ke atas) menurut mata pencaharian pada tahun 2012 masih
dominan bekerja pada sektor pertanian sebesar 35,71%, dengan kata lain bahwa
Tabel 2.11.
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja
Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Majalengka
Tahun 2009-2012
Tahun
No. Kegiatan Sektor Usaha
2008 2009 2010 2011 2012
1. Pertanian 37,53 33,85 37,03 31,02 35,71
2. Pertambangan dan 0,42 0,39 0,83 1,43 0,56
Penggalian
3. Industri Pengolahan 13,90 14,73 15,05 14,78 16,06
4. Listrik, Gas dan Air Minum 0,24 0,31 0,17 0,24 0,14
5. Konstruksi 5,50 5,79 5,55 5,33 6,48
6. Perdagangan 26,65 25,16 23,91 27,77 23,17
7. Angkutan dan Komunikasi 5,51 6,33 4,57 4,92 3,80
8. Keuangan 1,25 0,84 0,53 0,54 0,49
9. Jasa-jasa/Lainnya 9,00 12,60 12,37 13,97 13,59
Jumlah 100 100 100 100 100
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Kehidupan beragama yang diatur dalam UUD 1945 Pasal 29 dan Sila Pertama
dan makmur. Jumlah tempat peribadatan umat Islam tahun 2012 sebanyak 7.516,
sementara untuk gereja ada 11 dan vihara sebanyak 2 buah. Jumlah penduduk
beragama Islam pada tahun 2012 sebanyak 1.243.155, Katolik sebanyak 683,
Protestan sebanyak 2.170, Hindu sebanyak 117, Budha sebanyak 145 orang, dan
Kristen
No Kecamatan Islam Hindu Budha Jumlah
Katolik Protestan
4 Cikijing 60.342 60.342
5 Cingambul 36.058 18 21 36.097
6 Talaga 43.614 43.614
7 Banjaran 24.067 24.067
8 Argapura 33.693 33.693
9 Maja 48.913 48.913
10 Majalengka 69.177 163 228 81 21 69.670
11 Cigasong 34.419 46 5 7 34.477
12 Sukahaji 39.909 61 39.970
13 Sindang 14.450 14.450
14 Rajagaluh 41.610 23 41.633
15 Sindangwangi 30.507 30.507
16 Leuwimunding 55.677 55.677
17 Palasah 45.898 2 9 2 45.911
18 Jatiwangi 82.713 257 190 51 83.211
19 Dawuan 44.688 54 293 2 45.037
20 Kasokandel 45.708 750 46.458
21 Panyingkiran 29.832 6 10 1 29.849
22 Kadipaten 43.042 183 387 30 62 43.704
23 Kertajati 42.363 46.493
24 Jatitujuh 51.018 52.783
25 Ligung 56.409 56.337
26 Sumberjaya 57.127 63.045
Kab. Majalengka 1.173.154 683 2.018 117 145 1.176.117
Sumber : Data Sektoral Kabupaten Majalengka, tahun 2012
melalui berbagai program. Salah satu indikator yang digunakan untuk melihat
buta huruf dan untuk mencapai program tersebut harus didukung oleh sarana
Tabel 2.13.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
di Kabupaten Majalengka Tahun 2012
1. Pertumbuhan PDRB
PDRB atas dasar harga konstan selama lima tahun terakhir selalu mengalami
peningkatan, yaitu dari Rp4,042 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp4,855 triliun
pada tahun 2012, atau mengalami peningkatan rata-rata 4,66% per tahun.
Tabel 2.14.
PDRB Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
Tahun
No. Uraian
2008 2009 2010 2011 2012*
angka proyeksi yang telah ditetapkan, yaitu pada akhir tahap ke 2 (tahun 2009-
2013) diproyeksikan PDRB sebesar Rp5.201 miliar dan LPE berkisar 5,34%-6,52%.
daerah telah tumbuh secara positif. Terdapat 4 sektor yang cukup dominan
perdagangan, dan sektor jasa, dengan nilai PDRB atas dasar harga konstan,
masing masing sebesar Rp1,113 triliun, Rp691 miliar, Rp797 miliar dan Rp550
miliar pada tahun 2008, meningkat menjadi Rp1,274 triliun, Rp1,858 triliun,
Rp2,259 triliun dan Rp641 miliar pada tahun 2012. Sedangkan berdasarkan
Rp1,302 triliun, Rp1,454 triliun, dan Rp1,290 triliun pada tahun 2008, meningkat
menjadi Rp3,893 triliun, Rp1,858 triliun, Rp2,259 triliun dan Rp1,837 triliun pada
tahun 2012.
324.344,11 42.364,92
195.870,26 28.810,27
2009
363.265,40 45.479,74
Hk
214.226,78 31.326,90
2010
418.316,05 51.084,33
Kabupaten Majalengka
232.753,75 33.689,87
2011
Nilai Sektor Dalam PDRB Tahun 2008 s.d. 2012
477.145,18 56.478,23
253.376,89 36.332,94
Hal
Pemerintah Kabupaten Majalengka
2012
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 dan Atas Dasar Harga Berlaku
532.139,10 61.850,86
II - 36
Pemerintah Kabupaten Majalengka
229.950,10
354.955,15
240.097,63
386.138,98
252.674,74
419.893,94
266.677,84
450.896,01
483.355,27
281.677,.1
8.
1.290.892,24
1.362.244,59
1.518.255,93
1.650.960,46
1.837.221,53
550.497,06
579.121,25
598.318,62
620.920,61
641934,14
Jasa-jasa
9.
10.994.066,14
10.157.419,01
11.969.770,27
4.042.240,29
8.297.702,82
4.233.442,84
8.994.427,30
4.427.885,12
4.634.804,40
4.853.364,56
PDRB
10.
indusri terbesar ketiga, dan sektor jasa terbesar ke empat. Namun kondisi ini selalu
Tabel. 2.16.
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 s.d. 2012
Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk)
Kabupaten Majalengka
28,05
32,48
32,77
27,99
33,52
27,24
32,83
26,61
32,53
26,24
1. Pertanian
Pertambangan
3,83
4,11
3,32
4,01
3,17
3,91
3,21
3,91
3,12
3,87
2. dan
penggalian
Industri
15,70
17,10
16,08
17,11
15,58
16,97
15,58
16,88
15,53
16,83
3.
pengolahan
Listrik,gas dan
0,51
0,68
0,51
0,68
0,50
0,71
0,51
0,73
0,52
0,75
4.
air bersih
3,91
4,58
4,04
4,63
4,12
4,84
4,34
5,02
4,45
5,22
5. Bangunan
Perdagangan,
17,52
19,73
17,65
19,81
18,03
20,62
18,54
21,17
18,87
21,60
6. hotel, dan
restoran
Pengangkutan
5,98
6,21
6,44
6,20
6,42
6,49
5,86
6,53
5,66
7. dan 6,45
komunikasi
Keuangan,
4,28
5,69
4,29
5,67
4,13
5,71
4,10
5,75
4,04
5,80
13,62
15,15
13,68
14,95
13,51
15,02
15,35
13,22
13,4
9. Jasa-jasa
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
PDRB
Berdasarkan publikasi dari BPS selama kurun waktu tahun 2008-2012, rata-rata
adalah 3,09% pada tahun 2009 dan inflasi tertinggi adalah 11,11% pada tahun
2008. Terkendalinya inflasi yang mencapai angka di bawah dua digit, kecuali
tahun 2008 tidak lepas dari peran kolaborasi otoritas moneter dengan
pemerintah daerah melalui forum pengendalian inflasi daerah. Data laju inflasi
Tabel 2.17.
Laju Inflasi Jawa Barat Tahun 2008-2012
Tahun
Uraian
2008 2009 2010 2011 2012
mengalir ke luar sama dengan pendapatan faktor produksi dan transfer yang
masuk, maka nilai pendapatan regional diasumsikan sama besar dengan nilai
PDRB. Angka pendapatan per kapita diperoleh dengan cara membagi PDRB
dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Untuk lebih jelas dapat dilihat
Dari tabel di atas, terlihat pendapatan per kapita atas dasar harga konstan
Rp4.082.914 pada tahun 2012 atau meningkat sebesar 17,17% selama 4 tahun
atau sebesar 4,29% per tahun. Dari sisi pendapatan per kapita tersebut terlihat
capaian tersebut masih dibawah angka yang telah ditetapkan, yaitu pada akhir
Rp4.172.977,00.
4. Gini ratio
lain dihitung dengan Gini Ratio. Makin besar angkanya, maka makin tidak merata
sebaran pendapatan. Data Gini ratio di Kabupaten Majalengka dapat dilihat pada
gambar 2.3.
Gambar 2.3.
Perkembangan Gini Ratio
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
0,45
0,4
0,35
0,3
0,25
0,2
Gini ratio
0,15
0,1
0,05
0
Tahun
2009 2010 2011 2012
2008
Gini ratio 0,289 0,232 0,26 0,313 0,41
Dari data terlihat bahwa selama kurun waktu 2008-2012 terjadi kecendurungan
meningkatnya angka Gini Ratio, yaitu dari 0,289 pada tahun 2008 menjadi 0,41
merata.
5. Kemiskinan
terus menurun yaitu 225.720 jiwa atau 18,79 % pada tahun 2008 menjadi
169.800 jiwa atau 14,44 % pada tahun 2012. Angka ini telah melampaui
Tabel. 2.19.
Angka Kemiskinan Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
TAHUN Rata-rata
Uraian partum-
2008 2009 2010 2011 2012 buhan
Jumlah Penduduk
225.720 207.154 181.061 178.600 169.800 11.184
Miskin (Jiwa)
Jumlah Penduduk (Jiwa) 1.160.070 1.163.533 1.166.473 1.171.478 1.176.117 3.209
Persentase Penduduk
18,79 17,12 15,52 14,98 14,44 0,87
Miskin (%)
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka, tahun 2013
berada di atas presentase penduduk miskin Provinsi Jawa Barat dan nasional.
Pada kontek antar wilayah, penduduk miskin yang berada di atas provinsi
dengan persentase tingkat Provinsi Jawa Barat (9,89%) dan Nasional (11,66%).
Gambar 2.4.
Posisi Relatif Tingkat Kemisinan Kabupaten Majalengka
Di Provinsi Jawa Barat Tahun 2012
penduduk miskin secara nasional pada tahun 2012 sebanyak 28.594.600 jiwa dan
Kabupaten Majalengka pada tahun yang sama berjumlah 169.800 jiwa. Posisi
Bekasi, Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi,
Gambar 2.5.
Posisi Relatif Jumlah Kemiskinan Penduduk Kabupaten Majalengka
Di Provinsi Jawa Barat Tahun 2012
dengan Provinsi Jawa Barat dapat diukur dengan menggunakan rumus Indeks
Ketimpangan Williamson (IW). Untuk tahun 2012 dengan jumlah penduduk miskin di
jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Barat selama 5 tahun sebesar 165.568 jiwa.
dan penduduk Provinsi Jawa Barat tahun 2012 sebesar 44.548.432 jiwa, maka Indeks
Ketimpangan Williamson khusus untuk jumlah penduduk miskin sebesar 1,68 poin,
artinya jika IW>1 maka dapat dikatakan tingkat disparitas antara jumlah kemiskinan
6. Angka Kriminalitas
Tabel 2.20.
Angka Kriminalitas Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
Dari tabel, terlihat bahwa selama kurun waktu 2008-2012 angka kriminalitas di
Gambar 2.6.
Perkembangan AMH
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
95,2
95,1
95
dalam persen
94,9
AMH
94,8
94,7
94,6
2008 2009 2010 2011 2012
AMH 94,81 95,03 95,09 95,11 95,14
sudah melampaui angka yang telah ditetapkan, yaitu pada akhir tahap ke 2
Gambar 2.7.
Perkembangan RLS
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
7,3
7,2
7,1
dalam persen
7
6,9
6,8
6,7 RLS
6,6
6,5
6,4
2008 2009 2010 2011 2012
RLS 6,7 6,83 6,84 7,17 7,19
yaitu dari 6,70 tahun pada tahun 2008 menjadi 7,19 tahun pada tahun 2012.
proyeksi yang telah ditetapkan, yaitu pada akhir tahap ke 2 (tahun 2009-
Gambar 2.8.
Perkembangan APK
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tabel 2.21.
Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Jenjang
Pendidikan Yang Ditamatkan
Di Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tahun
No. Indikator
2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
No. Indikator
2008 2009 2010 2011 2012
penduduk yang tidak punya ijasah berkurang dari 24,66 % menjadi 19,20 %,
Gambar 2.9.
Perkembangan APM
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
120
100
Dalam Persen
80 apm sd/mi
60 apm smp/mts
40 apm sma/ma
20
0
2008 2009 2010 2011 2012
apm sd/mi 98,07 97,59 85,72 86,13 84,14
apm smp/mts 86,38 87,29 84,55 88,14 89,53
apm sma/ma 37,92 37,95 38,25 39,56 41,35
2. Kesehatan
a. Angka Kelangsungan Hidup Bayi
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir
sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan
dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian
bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen
atau yang umum disebut dengan kematian neo-natal adalah kematian bayi
disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh
dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.
Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi
yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang
kematian bayi yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor
pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Sedangkan angka kematian
Post-Neo Natal dan angka kematian anak serta kematian balita dapat
diintervensi dengan mengembangkan program imunisasi, serta program-
penerangan tentang gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah
bayi hidup sampai dengan usia 1 tahun. Selama periode 2008-2013 AKHB
membaik.
Tabel 2.22.
Angka Kelangsungan Hidup Bayi (per 1.000 kelahiran)
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2013
1. 2008 980
2. 2009 981
3. 2010 980
4. 2011 985
5. 2012 986
6. 2013 989
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka tahun 2009 s.d. 2013 diolah
menghitung angka harapan hidup saat lahir (e0). Angka Harapan Hidup
tidak langsung yaitu banyaknya anak lahir hidup dan banyaknya anak masih
tabel 2.23.
Tabel 2.23.
Angka Harapan Hidup (AHH)
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
1. 2008 65,82
2. 2009 66,09
3. 2010 66,35
4. 2011 66,62
5. 2012 66,68
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka, tahun 2012
Majalengka terus meningkat dari 65,82 tahun pada tahun 2008 menjadi
dan masih sangat jauh dari kondisi ideal yaitu 85 tahun. Hal tersebut
ibu dan anak masih belum berjalan secara optimal dalam implementasinya
kesehatan.
terhadap jumlah balita. Keadaan tubuh anak atau bayi dilihat dari berat
badan menurut umur. Klasifikasi status gizi dibuat berdasarkan standar WHO.
a. rendah = di bawah 10 %
b. sedang = 10-19 %
c. tinggi = 20-29 %
d. sangat tinggi = 30 %
Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi
berat badan menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut gizi baik.
Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang. Apabila jauh di bawah
2013 sebesar 0,07%, artinya menurut standar WHO jika lebih kecil dari 10 %
Tabel 2.24.
Perkembangan Persentase Gizi Buruk
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2013
1. 2008 1,16
2. 2009 1,16
3. 2010 1,12
4. 2011 0,14
5. 2012 0,06
6. 2013 0,07
3. Pertanahan
Selama periode 2008-2012, penduduk yang memiliki lahan semakin meningkat,
yaitu dari 60.372 orang (15%) pada tahun 2008, meningkat menjadi 100.616
orang (23%) pada tahun 2012. Persentase Penduduk memiliki lahan dapat di
Tabel 2.25.
Persentase Penduduk Memiliki Lahan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Jumlah Persentase
Jumlah
No. Tahun Luas Tanah penduduk yang penduduk
penduduk
memiliki tanah memiliki tanah
4. Ketenagakerjaan
Rasio penduduk yang bekerja didefinisikan sebagai persentase penduduk yang
Gambar 2.10.
Rasio Penduduk Yang Bekerja
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
94,5
94
93,5
93
dalam persen
92,5
92
91,5 Penduduk
yang
91
bekerja
90,5
2008 2009 2010 2011 2012
Penduduk yang
92,02 93,26 94,18 92,2 93,29
bekerja
Dari data diatas terlihat bahwa rasio penduduk yang bekerja selama periode
2008-2010 meningkat, namun pada tahun 2011 menurun, kemudian tahun 2012
keolahragaan yang ada di masyarakat. Selama kurun waktu tahun 2008-2012, jumlah
grup kesenian di Kabupaten Majalengka terus meningkat, hal ini bisa dilihat dari
jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk yang meningkat dari 0,012 pada tahun
2008 menjadi 0,0155 pada tahun 2012. Terdapat 15 jenis kelompok kesenian di
pencak silat, wayang golek, wayang kulit, kacapi suling, sintren, sandiwara, kuda
olahraga yang ada di masyarakat yaitu sepak bola, bola voli, tenis meja, bulutangkis,
Tabel 2.26.
Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2012
satu tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Oleh karena
pendidikan.
jumlah murid yang ditampung pada setiap jenjang sekolah. Peningkatan jumlah
Gambar 2.11.
Perkembangan APS SD/MI dan SMP/MTs
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
tingkat pendidikan dasar per 10.000 jumlah penduduk usia pendidikan dasar.
usia pendidikan dasar. Datanya dapat terlihat pada tabel 2.27. sebagai berikut :
Tabel 2.27.
Ketersediaan Sekolah Dan Penduduk Usia Sekolah
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2012
1 SD/MI
1.1. Jumlah gedung sekolah 885 882 882 876 872
jumlah penduduk kelompok
1.2. 131.373 139.157 131.370 133.582 137.018
usia 7-12 tahun
1.3. Rasio 1 : 148 1 : 156 1 : 149 1 : 152 1 : 157
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah gedung sekolah 146 147 147 148 148
jumlah penduduk kelompok
2.2. 64.938 61.199 88.164 64.817 65.233
usia 13-15 tahun
2.3. Rasio 1 : 451 1 : 416 1 : 576 1 : 437 1 : 441
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Guru. Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan dasar
Tabel 2.28.
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2012
Jenjang
No. 2008 2009 2010 2011 2012
Pendidikan
1 SD/MI
1.1. Jumlah Guru 7.716 7.688 7.302 7.372 37.449
1.2. Jumlah Murid 132.724 135.571 135.901 135.686 134.088
1.3. Rasio 1 : 17 1 : 18 1 : 19 1 : 18 1 : 18
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah Guru 3.799 3.574 3.491 4.025 3.989
2.2. Jumlah Murid 52.846 58.976 58.892 57.562 59.833
2.3. Rasio 1 : 14 1 : 17 1 : 17 1 : 14 1 : 15
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Gambar 2.12.
Perkembangan APS SMA/SMK/MA
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
menengah selama periode 2008-2012 meningkat yaitu dari 70 unit pada tahun
2008, menjadi 87 unit pada tahun 2012. Data ketersediaan sekolah pada jenjang
Tabel 2.29.
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2012
1 SMA/SMK/MA
1.1. Jumlah gedung sekolah 70 74 79 78 87
1.2. jumlah penduduk
kelompok usia 16-19 58.248 64.404 58.420 64.395 64.799
tahun
1.3. Rasio 1 : 832 1 : 870 1 : 739 1 : 740 1 :745
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Guru. Seiring dengan meningkatnya jumlah murid dan jumlah sekolah, jumlah
orang menjadi 2.646 orang. Data jumlah guru dan murid pada jenjang
Tabel 2.30.
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Menengah
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2012
Jenjang
No. 2008 2009 2010 2011 2012
Pendidikan
1 SMA/SMK/MA
1.1. Jumlah Guru 2.226 2.526 2.499 2.577 2.646
1.2. Jumlah Murid 24.547 26.411 28.607 29.750 34.406
1.3. Rasio 1 : 11 1 : 10 1 : 10 1 : 12 1 : 13
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, tahun 2013
usia > 15 tahun yang bisa baca tulus huruf latin. Perkembangan AMH
Gambar 2.13.
Perkembangan AMH
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
bangunan sekolah selama periode 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 2.31.
sebagai berikut :
Tabel 2.31.
Perkembangan Kondisi Bangunan Sekolah
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
1. SD/MI
1.1. Jumlah Bangunan 5.302 5.174 5.174 5.174 5.174
Jumlah Bangunan Kondisi
1.2. 2.513 2.846 2.922 3.486 4.410
Baik
Persentase Kondisi
1.3. 47,40% 55,01% 56,47% 67,38% 85,23%
Bangunan Baik
2. SMP/MTs
1.1. Jumlah Bangunan 1.516 1.621 1.761 1.834 1.834
Jumlah Bangunan Kondisi
1.2. 1.179 1.161 1.211 1.302 1.352
Baik
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah
upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia
dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya
pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap
dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan
tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Ada dua tujuan
dewasa.
Tabel 2.32.
Penyelenggaraan PAUD
di Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2012
Gambar 2.14.
Perkembangan Angka Putus Sekolah
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
1
0,9
0,8
dalam persen
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3 APtS SD/MI
0,2 APtS SMP/MTS
0,1
APtS SMA/SMK/MA
0
2008 2009 2010 2011 2012
APtS SD/MI 0,89 0,52 0,22 0,17 0,02
APtS SMP/MTS 0,15 0,83 0,53 0,34 0,2
APtS SMA/SMK/MA 0,32 0,85 0,41 0,33 0,25
Angka Kelulusan dan Angka Melanjutkan Sekolah. Salah satu indikator mutu
indikator ini adalah 100 % siswa lulus. Berdasarkan data, angka kelulusan
tingkat SMA/SMK/MA, angka ini telah mencapai 100%. Peningkatan ini tentunya
juga dipengaruhi oleh kualitas para pengajar, yang terus meningkat, yang
S1/DIV. Selanjutnya sesuai dengan program yang sudah dijalankan yaitu Wajar
Dikdas 9 tahun, diharapkan seluruh siswa yang telah lulus SD/MI melanjutkan ke
tahun 2008 meningkat menjadi 99,23 %. Pada periode yang sama, angka
Tabel 2.33.
Angka Kelulusan, Angka Melanjutkan Sekolah dan Kualifikasi Guru
di Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
2. Kesehatan
Posyandu. Pengertian posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi
2. Membudayakan NKKBS.
Pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak-anak sejak usia dini,
meliputi peningkatan derajat kesehatan dan gizi yang baik, lingkungan yang
bahwa strategi pelayanan kesehatan dasar masyarakat dengan fokus pada ibu
kesejahteraan ibu dan anak secara dini, dapat dilakukan di setiap posyandu.
Terkait dengan hal tersebut di atas perlu dilakukan analisis rasio posyandu
agar status gizi maupun derajat kesehatan ibu dan anak dapat dipertahankan
idealnya satu posyandu melayani 100 balita. Data rasio posyandu dapat dilihat
Tabel 2.34.
Perkembangan Rasio Posyandu
di Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2013
2009 tentang Rumah Sakit, yang dimaksud Rumah Sakit Umum adalah Rumah
Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis
penyakit. Rumah Sakit ini memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta
Tabel 2.35.
Distribusi Rumah Sakit, Puskesmas, Poliklinik dan Pustu
Tahun 2013
Jumlah
No. Kecamatan
Rumah Sakit Puskesmas Poliklinik Pustu
1 Lemahsugih - 2 - 5
2 Bantarujeg - 1 - 3
3 Malausma - 1 - 4
4 Cikijing - 1 - 2
5 Cingambul - 1 - 5
6 Talaga - 1 - 3
7 Banjaran - 1 - 3
8 Argapura - 1 - 3
9 Maja - 1 - 5
10 Majalengka 1 2 1 2
11 Cigasong - 1 - 1
12 Sukahaji - 2 - 1
13 Rajagaluh - 1 - 3
14 Sindangwangi - 1 - 2
15 Sindang - 1 - 0
16 Leuwimunding - 1 - 14
17 Palasah - 1 - 9
18 Jatiwangi - 2 - 9
19 Dawuan 1 1 2 7
20 Kasokandel - 1 - 9
21 Panyingkiran 1 1 - 7
22 Kadipaten - 1 - 7
23 Kertajati - 2 - 7
24 Jatitujuh - 2 - 6
25 Ligung - 1 - 13
26 Sumberjaya - 1 - 9
Jumlah 3 32 3 71
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, tahun 2013
kinerja aspek pelayanan umum diantaranya berupa rasio Puskesmas, Poliklinik, dan
Pustu per 1.000 penduduk dalam kurun waktu 2008 sebesar 0,0862 poin. Seiring
dengan penambahan sarana kesehatan, sejak tahun 2010 sampai dengan 2013
angkanya relatif lebih tinggi selama 5 tahun sebesar 1,19 persen, sedangkan
cakupan Puskesmas pembantu dalam kurun waktu 2008-2010 hanya sebesar 0,22
persen, dan mengalami penurunan antara tahun 2011-2012 menjadi 0,21 persen.
Tabel 2.36.
Rasio dan Cakupan Puskesmas, Poliklinik dan Pustu
Tahun
No Aspek Indikator
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Rasio Puskesmas,
1. poliklinik, pustu per 0,0862 0,0859 0,0893 0,0893 0,0893 0,0893
1.000 penduduk
2. Cakupan Puskesmas
1,19 1,19 1,19 1,19 1,19 1,19
Cakupan Puskesmas
3.
pembantu 0,22 0,22 0,22 0,21 0,21 0,21
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, tahun 2008 s.d. 2013
satuan penduduk, sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 rasionya masih tetap
sebesar 0,10 persen. Pemenuhan tenaga medik untuk dokter umum dan dokter gigi
yang dipersyaratkan oleh BPJS, sehingga berdampak pada besarnya kapitasi yang
Cideres dan RSUD Majalengka lebih terfokus pada pemenuhan dokter spesialis.
Tabel 2.37.
Rasio Dokter
Tahun
No Aspek Indikator
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Rasio dokter per 1.000
1.
penduduk 0,08 0,10 0,11 0,11 0,11 0,11
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, tahun 2008 s.d. 2013
Jumah dokter umum dan dokter gigi yang tersebar di 32 Puskesmas dan 2 RSUD,
Tabel 2.38.
Jumlah Dokter Umum dan Dokter Gigi
Menurut Kecamatan Tahun 2013
No. Kecamatan Dokter Umum Dokter Gigi
1 Lemahsugih 1 -
2 Bantarujeg 1 -
3 Malausma 2 -
4 Cikijing 2 1
5 Cingambul 2 -
6 Talaga 3 1
7 Banjaran 1 -
8 Argapura 1 -
9 Maja 3 1
10 Majalengka 19 3
11 Cigasong 1 -
12 Sukahaji 4 -
13 Rajagaluh 3 1
14 Sindangwangi 1 -
15 Sindang 1 -
16 Leuwimunding 3 1
17 Pasalah 2 1
18 Jatiwangi 4 1
19 Dawuan 15 2
20 Kasokandel 1 1
21 Panyingkiran 1 -
22 Kadipaten 2 1
23 Kertajati 1 -
24 Jatitujuh 3 1
25 Ligung 2 1
26 Sumberjaya 4 1
Jumlah 83 17
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Majalengka untuk menekan kematian ibu dan kematian bayi salah satunya berusaha
hidup bersih dan sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan,
tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu
ibu melahirkan dan masa nifas. Kaitannya dengan tingkat pelayanan kesehatan ibu
hamil perlu diantisipasi berbagai komplikasi kebidanan yang harus dapat ditangani
sehingga berpengaruh pada tingkat keselamatan ibu dan anak yang dilahirkan.
Tabel 2.39.
Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2013
No. Tahun Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani (%)
1. 2008 6,44
2. 2009 76,90
3. 2010 76,80
4. 2011 92,30
5. 2012 117,57
5 2013 122,26
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Majalengka, tahun 2008 s.d. 2013 diolah
terutama tahun 2011 yang mencapai 92,30% dan tahun 2012 sebesar 117,57% serta
tahun 2013 yang mencapai 122,26%, kondisi ini telah melampaui target standar
Tabel 2.40.
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2013
Pelayanan obstetrik dan neonatal darurat serta pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih menjadi sangat penting dalam upaya penurunan kematian ibu,
peran bidan sehingga bidan di desa benar-benar merupakan ujung tombak dalam
upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR). Target SPM berkenaan dengan
kebidanan sebesar 90% pada tahun 2015 diharapkan dapat tercapai. Menurut data
yang ada pada tahun 2009 target yang berkaitan dengan indikator ini telah dapat
terlampaui sebesar 4,67%, namun mengalami penurunan pada tahun 2010 (86,18%)
dan 2011 (85,70%), dan meningkat lagi pada tahun 2012 (91,47%).
imunisasi bagi bayi adalah untuk mencegah bayi terjangkit penyakit baru yang
menular dan mematikan serta penyakit infeksi. Kegiatan imunisasi tersebut bukanlah
hal baru dalam dunia kesehatan di Indonesia, namun perlu disadari masih banyak
masyarakat atau orang tua yang belum memahami secara utuh tentang pentingnya
adanya pandangan di masyarakat yang menganggap adanya efek kurang baik dari
Tabel 2.41.
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI)
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2013
(UCI) selama periode 2008-2012 cenderung meningkat. Hal ini menunjukkan tingkat
kesadaran masyarakat akan imunisasi semakin meningkat.
Balita Gizi Buruk. Pada Golden age yang rentang usianya 0-5 tahun, sangat
membutuhkan asupan gizi yang baik bagi tumbuh kembangnya anak. Oleh karena
itu, deteksi dini bagi kasus gizi buruk harus dilakukan secara kontinyu. Perhatian
ditemukan 919 (1,12%) balita yang menderita gizi buruk. Balita yang mengalami gizi
buruk itu pertumbuhannya tidak seimbang dengan usia balita yang wajar.
Pertumbuhan mereka lambat, bahkan berat badannya jauh dari berat ideal, selain itu
ciri-ciri dan indikasi lainnya adalah kepala membesar dan perut buncit, badan
terlihat kurus, kering, dan tulangnya kelihatan (stunting) yang disebabkan tubuh
tidak menerima asupan gizi seimbang. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat
perawatan di Kabupaten Majalengka pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
Tabel 2.42.
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2013
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
No. Tahun
(%)
1. 2008 1,86
2. 2009 42,97
3. 2010 4,35
4. 2011 100,00
5. 2012 100,00
6. 2013 100,00
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Majalengka, tahun 2008 s.d. 2013 diolah
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA. Penyakit TBC
adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang disebabkan
pada siapa saja tanpa terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta
dimana saja. Indonesia menduduki negara terbesar ketiga di dunia dalam masalah
penyakit TBC ini. Sedangkan di Kabupaten Majalengka tahun 2013 untuk cakupan
penemuan baru penderita penyakit TBC sebanyak 1.267 jiwa (96,60%) dan
Tabel 2.43.
Cakupan Penemuan dan Pengobatan Penderita Penyakit TBC
Kabupaten Majalengka Tahun 2009-2013
Tahun
No. Indikator
2009 2010 2011 2012 2013
1. Cakupan penemuan baru (%) 97,90 98,64 80,55 83,25 96,60
dengue, yang merupakan virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus
dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah
mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah,
Tabel 2.44.
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2013
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
No. Tahun
DBD (%)
1. 2008 100,00
2. 2009 100,00
3. 2010 100,00
4. 2011 100,00
5. 2012 100,00
6. 2013 100,00
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Majalengka, tahun 2008 s.d. 2013 diolah.
penyakit DBD dalam kurun waktu 5 tahun, dari tahun 2008 sampai dengan
persentase keluarga miskin yang ditangani dapat dilihat pada tabel 2.45.
sebagai berikut :
Tabel 2.45.
2. 2009 0,83 -
3. 2010 16,82 -
4. 2011 2,30 -
5. 2012 5,26 -
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Majalengka, tahun 2008 s.d. 2013 diolah
perhatian. Pada tahun 2008 sebanyak 0,68 % dari jumlah yang berkunjung
keluarga miskin, pada tahun 2009 angka ini meningkat menjadi 0,83%,
meningkat lagi menjadi 16,82 % pada tahun 2010, kemudian turun menjadi
2,3 % pada tahun 2011, sedangkan tahun 2012 meningkat kembali menjadi
101,22% pada tahun 2010 dan mengalami penurun pada tahun 2011
menjadi 80,83%. Tahun 2010, 2012 dan 2013 telah melebihi standar
90%. Adapun secara rinci data tersebut dapat kami sampaikan pada tabel
berikut:
Tabel 2.46.
Cakupan Kunjungan Bayi
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2013
1. 2008 100,00
2. 2009 60,48
3. 2010 101,22
4. 2011 80,83
5. 2012 91,07
6. 2013 93,54
Sumber : Dinas Kesehatan Kabuapaten Majalengka, tahun 2008 s.d. 2013 diolah
3. Pekerjaan Umum
Sarana dan prasarana umum merupakan salah satu kebutuhan pendukung
pemerintahan.
a. Kondisi Jalan
baik untuk jalan kabupaten tahun 2012 adalah 665,782 km, panjang jalan
yang dapat dilalui roda 4 (empat) adalah 1,281,919 km, sedangkan jalan
Tabel 2.47.
Kondisi Jaringan Jalan di Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
Tahun
No. Indikator 2008 2009 2010 2011 2012
(Km) (Km) (Km) (Km) (Km)
1. Proporsi panjang Tdk ada 226,249 304,169 367,592 480,365
jaringan jalan data 31,62 42,54 51,37 67,12
dalam kondisi
baik
2. Panjang Jalan Tdk ada 1,281,919 1,281,919 1,281,919 1,281,919
dilalui roda 4 data
(empat)
3. Jalan penghubung Tdk ada 337,880 337,880 337,880 337,880
dari ibukota data
kecamatan ke
kawasan
permukiman
penduduk
(minimal dilalui
roda 4)
4. Panjang jalan Tdk ada 226,249 304,169 367,592 480,365
kabupaten dalam data
kondisi baik (> 40
Km/jam)
Sumber : Dinas BMCK Kabupaten Majalengka, tahun 2012
Tabel 2.48.
Jumlah dan Kondisi Bangunan Air Pada Jaringan Irigasi
di bawah 1.000 Ha di Kabupaten Majalengka Tahun 2009-2012
Rusak Rusak
No. Uraian Volume Satuan Baik
Ringan Berat
2 Bangunan Air
- Bagi 1 bh 0 1 0
- Bagi Sadap 7 bh 2 3 2
- Sadap 524 bh 235 150 139
3 Saluran
- Induk 470,06 km 192,43 201,10 76,27
- Sekunder 64,28 km 29,00 14,00 21,28
- Tersier 225,81 km 100,00 62,00 63,66
- Suplesi 6,95 km 0,00 3,40 3,55
- Pembuang 10,91 km 4,50 4,01 2,40
4 Bangunan Pelengkap
- Kantong Lumpur 3 bh 2 1 0
- Penguras 6 bh 4 1 1
- Terjun 40 bh 13 14 13
- Syphon 4 bh 0 2 2
- Gorong - gorong 59 bh 30 12 17
- Got Miring 7 bh 2 2 3
- Talang 14 bh 7 4 3
- Jembatan 33 bh 22 3 8
- Pelimpah 65 bh 31 17 17
- Tangga Cucin 7 bh 5 2 0
- Mandi Kerbau 1 bh 0 1 0
- Suplesi 14 bh 4 7 3
- Lain – lain 81 bh 25 30 26
5 Bangunan Fasilitas
- Rumah PPB 2 bh 0 1 1
- Rumah PPA 4 bh 0 2 2
- Rumah Mantri 0 bh 0 0 0
- Jalan Inspeksi 6,05 km 0,00 6,05 0,00
Rusak Rusak
No. Uraian Volume Satuan Baik
Ringan Berat
Areal Fungsional 22.396,00
393 Daerah Irigasi
1 Bendung
- Tetap 230 Bh 90 50 90
- Suplesi 24 Bh 7 7 10
- Pengambilan Bebas 334 Bh 126 103 105
2 Bangunan Air
- Bagi 1 Bh 0 1 0
- Bagi Sadap 7 Bh 2 2 3
- Sadap 524 Bh 246 137 141
3 Saluran
- Induk 470,06 Km 199,57 194,21 76,27
- Sekunder 64,28 Km 30,73 13,93 19,62
- Tersier 225,81 Km 108,19 53,96 63,66
- Suplesi 6,95 Km 0,00 3,40 3,55
- Pembuang 10,91 Km 6,67 4,00 0,25
4 Bangunan Pelengkap
- Kantong Lumpur 3 Bh 2 1 0
- Penguras 6 Bh 4 1 1
- Terjun 40 Bh 13 14 13
- Syphon 4 Bh 0 2 2
- Gorong - gorong 59 Bh 30 12 17
- Got Miring 7 Bh 2 2 3
- Talang 14 Bh 7 4 3
- Jembatan 33 Bh 22 3 8
- Pelimpah 65 Bh 31 17 17
- Tangga Cucin 7 Bh 5 2 0
- Mandi Kerbau 1 Bh 0 1 0
- Suplesi 14 Bh 4 7 3
- Lain – lain 81 Bh 25 30 26
5 Bangunan Fasilitas
- Rumah PPB 2 Bh 0 1 1
- Rumah PPA 4 Bh 0 2 2
- Rumah Mantri 0 Bh 0 0 0
- Jalan Inspeksi 6,05 Km 0,00 6,05 0,00
Rusak Rusak
No. Uraian Volume Satuan Baik
Ringan Berat
2 Bangunan Air
- Bagi 1 Bh 0 1 0
- Bagi Sadap 7 Bh 1 1 5
- Sadap 524 Bh 222 150 152
3 Saluran
- Induk 470,06 Km 180,00 200,00 90,00
- Sekunder 64,28 Km 23,00 18,00 23,00
- Tersier 225,81 Km 95,00 55,00 76,00
- Suplesi 6,95 Km 0,00 3,00 4,00
- Pembuang 10,91 Km 4,50 3,00 3,00
4 Bangunan Pelengkap
- Kantong Lumpur 3 Bh 0 3 0
- Penguras 6 Bh 0 4 2
- Terjun 40 Bh 0 30 10
- Syphon 4 Bh 0 2 2
- Gorong - gorong 59 Bh 30 12 17
- Got Miring 7 Bh 2 2 3
- Talang 14 Bh 10 4 0
- Jembatan 33 Bh 10 23 0
- Pelimpah 65 Bh 25 30 10
- Tangga Cucin 7 Bh 1 4 2
- Mandi Kerbau 1 Bh 0 1 0
- Suplesi 14 Bh 2 9 3
- Lain - lain 81 Bh 25 30 26
5 Bangunan Fasilitas
- Rumah PPB 2 Bh 0 1 1
- Rumah PPA 4 Bh 0 2 2
- Rumah Mantri 0 Bh 0 0 0
- Jalan Inspeksi 6,05 Km 0,00 6,05 0,00
2 Bangunan Air
- Bagi 1 Bh 0 1 0
- Bagi Sadap 7 Bh 1 3 3
- Sadap 524 Bh 246 137 141
3 Saluran
Rusak Rusak
No. Uraian Volume Satuan Baik
Ringan Berat
- Induk 470.06 Km 277.17 147.40 45.49
- Sekunder 64.28 Km 30.73 13.93 19.62
- Tersier 225.81 Km 108.19 53.96 63.66
- Suplesi 6.95 Km 0.00 3.40 3.55
- Pembuang 10.91 Km 6.67 4.00 0.25
4 Bangunan Pelengkap
- Kantong Lumpur 3 Bh 2 1 0
- Penguras 6 Bh 4 1 1
- Terjun 40 Bh 13 14 13
- Syphon 4 Bh 0 2 2
- Gorong - gorong 59 Bh 30 12 17
- Got Miring 7 Bh 2 2 3
- Talang 14 Bh 7 4 3
- Jembatan 33 Bh 22 3 8
- Pelimpah 65 Bh 31 17 17
- Tangga Cucin 7 Bh 5 2 0
- Mandi Kerbau 1 Bh 0 1 0
- Suplesi 14 Bh 4 7 3
- Lain – lain 81 Bh 25 30 26
5 Bangunan Fasilitas
- Rumah PPB 2 Bh 0 1 1
- Rumah PPA 5 Bh 0 2 3
- Rumah Mantri 0 Bh 0 0 0
- Jalan Inspeksi 6.05 Km 0.00 6.05 0.00
Tabel 2.49.
Jaringan Irigasi di Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
Tahun
No. Indikator
2008 2009 2010 2011 2012
1. Luas irigasi Kab. kondisi baik (%) 52,08 43,25 45,67 46,06 52,00
4. Perumahan
a. Kondisi Perumahan
Berdasarkan data tahun 2012 jumlah rumah tinggal yang sudah mempunyai
sanitasi yaitu 251.169 KK, atau sebesar 71,95%, sedangkan jumlah rumah
RPJMD Kab. Majalengka Hal II - 81
Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
pengguna listrik sebanyak 75,62% dan tahun 2012 sebesar 89,97%, lebih
Tabel 2.50.
Kondisi Perumahan (Rumah Tangga)
di Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tahun
No. Indikator
2008 2009 2010 2011 2012
Tabel 2.51.
Kondisi Rumah Layak Huni di Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
Tahun
No. Indikator
2008 2009 2010 2011 2012
2. Rasio Rumah Layak Huni (%) 96,42 96,32 96,22 95,92 97,87
Sumber : Dinas BMCK Kabupaten Majalengka, tahun 2012
Berdasarkan data tahun terakhir (2013) dari Dinas Bina Marga dan Cipta
Majalengka belum dapat teridentifikasi. Adapun berdasarkan data yang ada, rumah
tangga bersanitasi di Kabupaten Majalengka pada tahun 2012 sebanyak 251.169 KK.
5. Penataan Ruang
Untuk menilai capaian pembangunan pada bidang penataan ruang antara lain
adalah rasio ruang terbuka hijau dan rasio bangunan ber-IMB. Selama kurun waktu
2008 sampai 2012 Rasio Ruang Terbuka Hijau terus meningkat dari 1,09% pada
tahun 2008 menjadi 1,74% pada 2012. Demikian juga rasio bangunan ber-IMB yang
pada tahun 2008 4,40% meningkat menjadi 5,33 pada tahun 2012. Perkembangan
Tabel 2.52.
Kondisi Pemanfaatan Ruang
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2012
1.
Rasio Ruang Terbuka Hijau per
1,09% 1,09% 1,09% 1,74% 1,74%
Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB ih
2. Rasio bangunan ber- IMB per satuan
4,40% 4,78% 5,02% 5,19% 5,33%
bangunan
Sumber : Dinas BMCK, tahun 2013
6. Perencanaan Pembangunan
rencana pembangunan daerah terdiri atas: RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD,
RPJMD. RKPD dalam hal ini merupakan penjabaran RPJMD dalam kaitannya
dengan perumusan Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Renja OPD, RKA OPD,
dan RAPBD. Adapun untuk RKPD Kabupaten Majalengka Tahun 2014 telah
Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
7. Perhubungan
Berdasarkan data tahun 2013 Kabupaten Majalengka memiliki 7 (tujuh) terminal
Tabel 2.53.
Kondisi Perhubungan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 – 2012
CAPAIAN
No. 2008 2009 2010 2011 2012
PEMBANGUNAN
1. Rasio ijin trayek 1:1075 1:1088 1:1081 1:1084 1 : 1044
Jumlah uji KIR angkutan
2. 9000 9000 9000 9000 10000
umum
Kepemilikan KIR
3. 2.215 1.272 1.334 1.396 1.520
angkutan umum
Pemasangan rambu-
4 na na na 52 105
rambu
Jumlah arus penumpang
5 - - 11.107.571 11.255.761 11.473.241
angkutan umum Orang Orang Orang
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Majalengka, tahun 2013
setiap 6 bulan sekali. Terkait dengan durasi waktu atau lamanya proses pengujian
lamanya waktu yang diperlukan dalam pengujian dimaksud adalah 15 menit, dimulai
2010 adalah 10.691 kendaraan, tahun 2011 adalah 10.171 kendaraan dan tahun 2012
Tabel 2.54.
Struktur Dan Besaran Tarif Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
Di Kabupaten Majalengka
Tabel 2.55.
Jumlah Kendaraan Angkutan Darat
di Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
No Tahun Jumlah
Kendaraan
1 2008 10.007
2 2009 10.840
3 2010 10.691
No Tahun Jumlah
Kendaraan
4 2011 10.171
5 2012 10.151
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Majalengka, tahun 2013
Berdasarkan data terakhir yaitu tahun 2012-2013 rasio panjang jalan per jumlah
kendaraan di tahun 2012 adalah 1 : 3,19 sedangkan tahun 2013 adalah 1 : 5,86.
Tabel 2.56.
Indikator Perhubungan di Kabupaten Majalengka
Tahun
No Indikator Perhubungan Satuan
2012 2013
1 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan poin 1 : 3,19 1 : 5,86
2 Jumlah orang/ barang yang terangkut orang 10.265.172 10.160.215
angkutan umum
3 Jumlah orang/barang melalui orang 2.321.715 2.245.118
dermaga/bandara/ terminal per tahun
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Majalengka, tahun 2013
8. Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga
tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi
2012 tentang Izin Lingkungan. Kegiatan atau usaha di Kabupaten Majalengka telah
Sampai saat ini di Kabupaten Majalengka belum ada usaha atau kegiatan
yang mendapat sangsi berat karena melanggar hukum lingkungan. Pembinaan dan
sosialisasi peraturan terus dilaksanakan agar pelaku kegiatan atau usaha dapat
melaksanakan kegiatan atau usahanya tapi tetap menjaga kualitas dan kelestarian
Tabel 2.57.
Kondisi Lingkungan Hidup
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 – 2012
Capaian
No. 2008 2009 2010 *) 2011 2012
Pembangunan
1. Persentase
penanganan na Na 45% 49% 53%
sampah
2. Persentase
Penduduk
66,76% 82,94% 91,47% 91,94% 92,66%
berakses air
minum
3. Persentase luas
pemukiman yang 8 9 11 15 16
tertata
4. Pencemaran
na 20% 20% 20% 80%
status mutu air
5. Cakupan
penghijauan
331
wilayah rawan 331 buah 331 buah 331 buah 331 buah
buah
longsor dan
sumber mata air
6. Cakupan
pengawasan
12 UKL- 7 UKL-UPL 12 UKL-UPL
terhadap 9 UKL-UPL 8 UKL-UPL
UPL 13 SPPL 60 SPPL
pelaksanaan UPL-
UKL/SPPL
7. Tempat
Pembuangan
3 TPS 3 TPS 3 TPS 3 TPS 3 TPS
Sampah (TPS) per
satuan penduduk
Sumber : BPLH Kabupaten Majalengka, tahun 2013
*) Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010
9. Pertanahan
2012 sebesar 23%. Kasus sengketa pertanahan pada tahun 2012 sebanyak 16
kasus dan yang telah diselesaikan sebanyak 11 kasus, atau tingkat penyelesaian
RPJMD Kab. Majalengka Hal II - 89
Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
pada tahun 2012 sebanyak 6 izin lokasi, dan izin lokasi yang diterbitkan Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal pada tahun 2012 sebanyak
4 izin lokasi.
Keluarga, KTP, Akta Catatan Sipil, atau Surat Keterangan Kependudukan sesuai
dengan peristiwa yang dialami. Sejalan dengan program strategis nasional yaitu
Kabupaten Majalengka telah dimulai sejak tahun 2011, diawali dengan kegiatan
perekaman data, iris mata, sidik jari, dan pemotoan. KTP non elektronik secara
bertahap akan diganti dengan KTP elektronik yang berlaku seumur hidup.
publik.
Tabel 2.58.
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2009 - 2013
Tahun
No. Indikator Kinerja
2009 2010 2011 2012 2013
1. Cakupan Penerbitan 100 100 100 100 100
Kartu Keluarga (%)
2. Cakupan Kepemilikan - 86,81 94,11 100 100
Kartu Keluarga (%)
3. Cakupan Penerbitan 84,06 93,04 41,38 75,06 83,35
Kartu Tanda Penduduk
(%)
4. Cakupan Kepemilikan 84,06 93,04 41,38 75,06 83,35
Kartu Tanda Penduduk
(%)
5. Ratio penduduk ber- 797.619 889.865 381.627 692.211 796.600
KTP per satuan
penduduk (poin)
6. Penerapan KTP berbasis 100 100 100 100 100
NIK (%)
7. Cakupan Penerbitan - 37,44 55,90 61 62,84
Kutipan Akta Kelahiran
(%)
8. Kepemilikan Akte - 37,44 55,90 61 62,84
Kelahiran per 1000
penduduk (permil)
9. Ratio Bayi ber-Akte - - - - 95,2
Kelahiran (%)
Tahun
No. Indikator Kinerja
2009 2010 2011 2012 2013
10. Cakupan penerbitan - - - 1 1
Kutipan Akta Kematian
(%)
11. Ketersediaan data base - - - Ada Ada
kependudukan skala
kabupaten
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Majalengka, tahun 2013
dalam partai politik dan perempuan sebagai pejabat terpilih baik dalam
meningkat.
perempuan untuk menjadi seorang pemimpin atau menjadi mitra dari laki-
c. Rasio KDRT
Majalengka tahun 2012 sebesar 0,001% hal ini cukup kecil dibanding
perempuan dan anak berdasarkan SPM harus mencapai 100% pada tahun
2014.
anak per keluarga sebesar 1,22 pada tahun 2013, angka itu sudah
KB itu bukan semata untuk membatasi jumlah anak, tapi mengatur jarak
kelahiran bayi.
b. Rasio Akseptor KB
Program KB memiliki dampak positif dalam membantu penurunan angka
indikator pencapaian MDGs. Jika tiap keluarga mempunyai anak dua atau
Rasio akseptor KB pada Tahun 2013 sebesar 75,35. Angka ini menurun bila
dibandingkan dengan tahun 2012, namun lebih besar dari capaian pada
Tabel 2.59.
Data Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2013
Capaian
No. 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Pembangunan
Cakupan peserta KB
3. 76,15 75,34 75,11 78,14 77,69 75,35
aktif
Capaian
No. 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Pembangunan
13. Sosial
meningkat, yaitu dari 35 unit pada tahun 2008 menjadi 45 unit pada tahun 2013.
melalui pemberian bantuan sosial. Selama tahun 2008-2013, jumlah PMKS yang
Tabel 2.60.
Data Penanganan Masalah Sosial
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 – 2013
PMKS yg memperoleh
2. 7,19 13,05 12,89 17,51 22 33
bantuan sosial (%)
Penanganan
penyandang masalah
3. 7,19 13,05 12,89 17,51 22 33
kesejahteraan sosial
(%)
Sumber data : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, tahun 2008-2013 diolah
14. Ketenagakerjaan
angkatan kerja (yaitu penduduk usia kerja yang bekerja, punya pekerjaan
meningkat.
antara minat dengan kebutuhan. Selain itu, ketrampilan yang dimiliki oleh
kerja yang ditempatkan selalu meningkat, yaitu dari 1.474 orang pada
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari
angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah
dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan,
Tahun 2008 sampai 2010, namun Tahun 2012 mengalami kenaikan hingga
atau masalah lainnya yang dihadapi atau dialami oleh pekerja dan
yang telah menerapkan K3. Pada tahun 2008 baru 210 perusahaan yang
telah menerapkan K3, pada tahun 2012 telah meningkat menjadi 258
perusahaannya.
Tabel 2.61.
Data Situasi Ketenagakerjaan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 – 2012
Capaian
No. 2008 2009 2010 2011 2012
Pembangunan
Angka sengketa
1. pengusaha-pekerja 6 7 17 10 8
per tahun
Tingkat partisipasi
2. 62,23 66,48 66,96 61,48 67,6
angkatan kerja*
Pencari kerja yang
3. 1.474 1.666 1.283 3.310 3.943
ditempatkan
Tingkat
6,56 /
4. pengangguran 7,98 6,74 5,82 6,71
7,80
terbuka*
Keselamatan dan
5. 210 220 239 243 258
perlindungan
Sumber data : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, tahun 2008 s.d. 2012 diolah
* BPS Kabupaten Majalengka tahun 2008 s.d. 2012
a. Koperasi
Jumlah koperasi pada tahun 2008 sebanyak 562 buah dengan jumlah
anggota sebanyak 58.372 orang, tahun 2012 meningkat sebanyak 645 buah
Tabel 2.62.
Jumlah Koperasi Yang Masih Aktif
Dari jumlah tersebut, tidak seluruhnya aktif. Melihat kondisi ini maka
terbentuk.
sebanyak 19.806 unit, meningkat menjadi 21.092 unit pada tahun 2011 dan
kelompok pengrajin pada tahun 2012 mencapai angka 10%. Oleh karena itu
Kabupaten Majalengka.
jumlahnya paling besar, selain itu kelompok usaha ini terbukti tahan
orang.
d. Jumlah BPR
meningkat cukup signifikan, yaitu dari Rp191,937 miliar pada tahun 2009,
mejadi Rp.424,943 miliar pada tahun 2012. Begitu pula jumlah pelaku usaha
yang melakukan investasi meningkat dari 1.252 unit menjadi 1.378 unit.
Tabel 2.63.
Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA)
Kategori Tahun
No.
Perusahaan 2009 2010 2011 2012
Perusahaan
1. 8.729.000.000 5.529.450.000 1.090.000.000 615.000.000
Mikro
Perusahaan
3. 19.730.000.000 30.815.755.544 58.168.088.032 72.222.585.600
Menengah
Perusahaan
4. - 15.198.327.808 - 104.416.377.496
Besar
Tabel 2.64.
Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA)
3 Perusahaan Menengah 18 13 40 39
4 Perusahaan Besar 0 1 0 5
17. Kebudayaan
Pembangunan bidang seni, budaya dan olah raga sangat terkait erat dengan
kualitas hidup manusia dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan 2 (dua) sasaran
berbudaya dan beradab; serta (ii) mewujudkan bangsa yang berdaya saing
Selama 2008-2012, setiap tahunnya dilaksanakan festival seni dan budaya yang
budaya Indonesia. Selain itu, dilaksanakan pula pelestarian benda dan situs
Tabel 2.65.
Kegiatan Bidang Kebudayaan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2012
Penyelenggaraan festival
1. 1 1 1 2 1
seni dan budaya
dan pengembangan seni dan budaya adalah belum adanya sarana penunjang
fungsi dan peran yang sangat strategis sehingga perlu dikembangkan potensi
Tabel 2.66.
Perkembangan Data Kepemudaan dan Olahraga
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2012
Capaian
No. 2008 2009 2010 2011 2012
Pembangunan
1. Jumlah organisasi
34 45 54 54 47
pemuda
2. Jumlah organisasi
23 23 23 23 24
olahraga
3. Jumlah kegiatan
3 3 4 3 5
kepemudaan
4. Jumlah kegiatan
9 9 12 10 12
olahraga
5. Lapangan olah raga
4 4 4 4 4
milik pemerintah
6. Gelanggang / balai
remaja (selain milik 2 2 2 1 1
swasta)
Sumber : Disporabudpar Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Tabel 2.67.
Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2012
Tabel 2.68.
Indikator Pelaksanaan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian Kabupaten Majalengka Tahu 2008 – 2012
pusat, dalam hal ini pemerintah daerah berperan dalam menciptakan iklim
berikut:
Tabel 2.69.
Jumlah Pemeluk Agama dan Sarana Peribadatan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2009
telah dilaksanakan pembinaan dan fasilitasi terhadap guru ngaji, imam masjid,
lembaga diniyah takmiliyah awaliyah (DTA), sarana ibadah (mesjid, langgar dan
tokoh agama dan pengajian rutin tingkat kabupaten dan kecamatan. Lebih
jelasnya lagi perihal kelompok sasaran pembinaan dan fasilitasi yang telah
Tabel. 2.70.
Kelompok Sasaran Pembinaan dan Fasilitasi Keagamaan
Kabupaten Majalengka Tahun 2013 ii 106
pangan sekaligus menjadi pilar utama hak azasi manusia, selain itu ketahanan
tetapi juga mampu mengakses (termasuk membeli) pangan dan tidak terjadi
negara atau daerah selalu termotivasi untuk memiliki stok bahan pangan pokok
dalam jumlah relatif aman untuk kebutuhan rakyatnya dalam jangka waktu
dan efisien sebagai prasyarat untuk menjamin agar seluruh penduduk dan
rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang
untuk tahun 2012 dapat mencapai 90%, sedangkan untuk stabilitas harga
dan pasokan pangan untuk tahun 2012 sebesar 23,05% dan pada tahun
baru mencapai skor PPH 80,6 dari skor 100 yang dianjurkan, tetapi bila
dilihat dari PPH rata-rata Provinsi Jawa Barat (79,9), Kabupaten Majalengka
Keamanan Pangan Hasil Pertanian dan telah lulus verifikasi oleh OKKP-
sebesar 60%.
dialami daerah, masyarakat atau rumah tangga pada waktu tertentu untuk
daya beli. Berdasarkan hasil pengolahan data BP4K tahun 2013, terdapat 6
50%.
melalui berbagai program dan kegiatan yang dilakukan untuk melatih dan
23. Statistik
daerah, yang mencakup data dan informasi gambaran umum kondisi daerah
yang meliputi data kondisi geografis dan demografis daerah, serta data terkait
aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing
daerah.
Tabel 2.71.
Ketersediaan Dokumen Statistik
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 – 2012
Jenis data dan informasi gambaran umum kondisi daerah berikut sumbernya
oleh OPD.
b. Data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) pusat
24. Kearsipan
Kinerja pembinaan tata kearsipan oleh Kantor Arsip Daerah terhadap OPD dan
kecamatan mulai tahun 2009 sampai tahun 2012 tercermin dari jumlah OPD dan
kecamatan yang dibina tata kearsipannya, yaitu 79% dari jumlah OPD dan
RPJMD Kab. Majalengka Hal II - 110
Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Tabel 2.72.
Data Kinerja Kearsipan
Kabupaten Majalengka Tahu 2008 – 2012
Data-data komunikasi dan informasi untuk data terakhir tahun 2012 rasio
lokal sebanyak 38 buah, web site milik pemerintah daerah sebanyak 13 buah,
dan 205 jaringan komunikasi, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.71.
Tabel 2.73.
Data Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tahun
No. Indikator
2008 2009 2010 2011 2012
1. Rasio wartel/warnet terhadap 1 : 1791 1: 1 : 684 1: 1:
penduduk 1104 727 2003
2. Jumlah penyiaran radio/TV 17 25 31 38 36
local
3. Web Site milik pemerintah 1 2 3 5 13
daerah
4. Jumlah jaringan komunikasi 152 157 157 182 196
Sumber : Dishubkominfo Kabupaten Majalengka, tahun 2013
asumsi jumlah penduduk dengan struktur umur 15-54 tahun yang menjadi
penduduk Kabupaten Majalengka, hal ini dikarenakan pada struktur umur 15-
diperkirakan sangat tinggi. Selain itu, pada struktur umur 30-54 tahun
Jumlah
No. Nama Provider
(Unit)
1. Telkomsel 62
2. TBG 47
3. Protelindo 33
4. XL 22
5. Indosat 11
6. SIP 5
7. Telkom 4
8. Java Indoku 3
9. Reka Cipta 2
10. STP, WMI, dll 7
Total 196
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Majalengka, tahun 2013
sebanyak 2 kali dan pada tahun 2011 dilaksanakan 3 kali, ditargetkan untuk
Tabel 2.75.
Pelaksanaan Pameran/Expo
Kabupaten Majalengka Tahun 2010-2012
1. 2010 2 Kali
2. 2011 3 Kali
3. 2012 3 Kali
Sumber : Dinas KUKM perindag Kabupaten Majalengka, tahun 2013
26. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan suatu wadah atau tempat yang di dalamnya terdapat
bahan pustaka untuk masyarakat yang disusun menurut sistem tertentu dengan
Tabel 2.76.
Data Perpustakaan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 – 2012
Jumlah
1. 432 465 481 521 826
perpustakaan
Jumlah
pengunjung
2. 55,91 58,47 61,95 65,84 17.725
perpustakaan
per tahun
Koleksi buku
yang tersedia di 28.527(eksemplar)/
3. 58,36 61,25 65,78 69,34
perpustakaan 16.199 (judul)
daerah
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, tahun 2013
meningkat dari 432 unit menjadi 826 unit. Jumlah pengunjung yang
65,85% pada tahun 2011, ini selaras dengan koleksi buku yang terus meningkat.
lahan sawah 51.428 Ha, lahan bukan sawah 35.205 Ha, dan lahan bukan
a. Padi, luas tanam pada tahun 2008 sebesar 100.930 hektar meningkat
menjadi 102.632 hektar pada tahun 2012, luas panen panen pada
tahun 2008 sebesar 90.987 hektar meningkat menjadi 101.283 hektar
pada tahun 2012 dan produksi sebesar 520.526 ton pada tahun 2008
menjadi 653.692 ton pada tahun 2012. Sentra padi tersebar di
Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Sumberjaya, Palasah, Jatiwangi,
Dawuan, Kadipaten, Panyingkiran, Majalengka, Cigasong, Maja,
Sukahaji, Rajagaluh, Sindangwangi, Leuwimunding, Kasokandel, dan
Lemahsugih.
b. Jagung, luas tanam pada tahun 2008 sebesar 13.511 hektar meningkat
menjadi 18.859 hektar pada tahun 2012, luas panen pada tahun 2008
sebesar 11.417 hektar meningkat menjadi 19.816 hektar pada tahun
2012 dan produksi sebesar 69.479 ton pada tahun 2008 menjadi
130.388 ton pada tahun 2012, adanya perbedaan jumlah luas panen
lebih besar dari luas tanam disebabkan kegiatan penanaman yang
melebihi tahun yang berjalan sehingga luas panen tahun berikutnya
merupakan hasil dari luas tanam tahun yang lalu. Sentra tanaman
jagung tersebar di Kecamatan Argapura, Banjaran, Talaga, Cikijing,
Maja, Bantarujeg, Lemahsugih, Majalengka, dan Malausma.
c. Kedelai, luas tanam pada tahun 2008 sebesar 2.347 hektar menurun
menjadi 1.500 hektar pada tahun 2012, luas panen pada tahun 2008
sebesar 2.027 menjadi 1.500 hektar pada tahun 2012 dan produksi
sebesar 2.825 ton pada tahun 2008 menjadi 2.313 ton pada tahun
2012. Penurunan luas tanam, luas panen dan produksi ini, disebabkan
antara lain karena minat petani yang kurang dan harga jual yang
kurang berpihak ke petani serta banyaknya impor kedele. Sentra
kedelai tersebar di Kecamatan Jatiwangi, Kasokandel, Majalengka,
Panyingkiran, Cigasong, Palasah, Ligung, Kertajati dan Sukahaji.
Tabel 2.77.
Luas Tanam Komoditas Tanaman Pangan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tahun (Ha)
No. Komoditas
2008 2009 2010 2011 2012
1. Padi 100.930 101.197 102.596 106.812 102.632
2. Jagung 13.511 17.312 18.938 17.483 18.859
3. Kedelai 2.347 2.437 2.350 1.598 1.500
Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab.Majalengka, tahun 2013
Tabel 2.78
Luas Panen Komoditas Tanaman Pangan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tahun (Ha)
No. Komoditas
2008 2009 2010 2011 2012
1. Padi 90.987 97.292 103.396 98.301 101.283
2. Jagung 11.417 17.143 18.575 16.062 19.375
3. Kedelai 2.027 2.356 2.348 1.514 1.500
Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab.Majalengka, tahun 2013
Tabel 2.79.
Produksi Komoditas Tanaman Pangan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tahun (Ton)
No. Komoditas
2008 2009 2010 2011 2012
1. Padi 520.526 584.405 614.390 621.296 653.692
2. Jagung 69.479 110.734 113.028 103.258 130.388
3. Kedelai 2.825 3.381 2.663 1.877 2.313
Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab.Majalengka, tahun 2013
terdiri atas :
a. Bawang Merah, luas tanam pada tahun 2008 seluas 3.028 hektar turun
menjadi 1.820 hektar pada tahun 2012, luas panen pada tahun 2008
seluas 3.379 ha turun menjadi 1.847 hektar pada tahun 2012, dan
produksi pada tahun 2008 sebesar 33.015 ton turun menjadi sebesar
22.312 ton pada tahun 2012. Penurunan luas tanam, luas panen dan
Selain itu adanya lonjakan harga benih yang tidak seimbang dengan
harga jual bawang merah sayur sehingga banyak petani yang tidak
Majalengka.
b. Cabai Besar, luas tanam pada tahun 2008 seluas 1.188 ha, turun
menjadi 1.099 hektar pada tahun 2012, luas panen sebesar 1.029 hektar
pada tahun 2008 meningkat menjadi 1.066 hektar pada tahun 2012,
menjadi sebesar 9.651 ton pada tahun 2012. Penurunan luas tanam dan
tahun 2008 serangan OPT lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 yang
dan Banjaran.
c. Kentang, pada tahun 2008 luas tanam 1.062 hektar turun menjadi 818
hektar pada tahun 2012, dengan luas panen tahun 2008 sebesar 1.235
hektar turun menjadi luas panen 578 hektar pada tahun 2012, dengan
produksi pada tahun 2008 sebesar 21.460 ton turun menjadi 12.542 ton
penyakit busuk daun dan umbi, serta fusarium (jamur). Sentra kentang
Tabel 2.80.
Luas Tanam Komoditas Tanaman Hortikultura
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tahun (Ha)
No. Komoditas
2008 2009 2010 2011 2012
Tabel 2.81.
Luas Panen Komoditas Tanaman Hortikultura
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tahun (Ha)
No. Komoditas
2008 2009 2010 2011 2012
Tabel 2.82.
Produksi Komoditas Tanaman Hortikultura
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tahun (Ton)
No. Komoditas
2008 2009 2010 2011 2012
1. Bawang 33.015 31.678 21.988 17.867 22.312
Merah
2. Cabai Besar 12.833 9.630 10.710 10.192 9.651
3. Kentang 21.460 16.180 12.131 8.906 12.542
Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab.Majalengka, tahun 2013
meningkat pada tahun 2012 menjadi 10.716,35 hektar, luas panen pada
pada tahun 2012 dan produksi pada tahun 2008 sebesar 45.223,52 ton
b. Durian, pada tahun 2008 luas tanam 1.537,24 hektar, meningkat pada
tahun 2012 menjadi 2.164 hektar, luas panen pada tahun 2008 seluas
c. Jambu Biji, pada tahun 2008 luas tanam 296,34 hektar meningkat
menjdi 495,10 hektar pada tahun 2012, luas panen pada tahun 2008
2012, dan produksi pada tahun 2008 sebesar 3.037,38 ton meningkat
Tabel 2.83.
Luas Tanam Komoditas Tanaman Buah-Buahan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tahun (Ha)
No. Komoditas
2008 2009 2010 2011 2012
Tabel 2.84.
Luas Panen Komoditas Tanaman Buah-buahan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tahun (Ha)
No. Komoditas
2008 2009 2010 2011 2012
1. Mangga 5.392,69 6.682,91 2.616,56 5.419,31 7.515,58
2. Durian 177,71 443,42 203,44 1.031,16 1.617,38
3. Jambu Biji 245,46 294,87 412,44 526,65 378,52
Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab.Majalengka, tahun 2013
Tabel 2.85.
Produksi Komoditas Tanaman Buah-buahan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tahun (Ton)
No. Komoditas
2008 2009 2010 2011 2012
ras pedaging, domba dan sapi potong. Pada tahun 2008 populasi ayam ras
tahun 2012, dengan produksi daging pada tahun 2008 mencapai 9.021,43 ton
meningkat menjadi 12.610,45 ton pada tahun 2012, populasi domba pada tahun
2008 sebanyak 236.694 ekor meningkat menjadi 487.959 ekor pada tahun 2012
dengan produksi daging pada tahun 2008 mencapai 664,69 ton meningkat
menjadi 843,36 ton pada tahun 2012, dan populasi sapi potong pada tahun
2008 sebanyak 8.692 ekor meningkat menjadi 12.040 ekor pada tahun 2012
dengan produksi daging mencapai 1.438,96 ton pada tahun 2008 meningkat
menjadi 2.519,32 ton pada tahun 2012. Sentra ayam ras pedaging tersebar di
Tabel 2.86.
Populasi Peternakan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tahun (Ekor)
No. Jenis
2008 2009 2010 2011 2012
1. Ayam Ras 6.074.480 7.014.729 7.988.266 8.068.185 8.406.965
Pedaging
2. Domba 238.694 294.501 345.723 408.650 487.959
3. Sapi Potong 8.692 9.735 10.365 11.637 12.040
Sumber: Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kab.Majalengka, tahun 2013
Tabel 2.87.
Produksi Peternakan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tahun (Ton)
No. Jenis
2008 2009 2010 2011 2012
a. Teh, pada tahun 2008 luas tanam 639,31 hektar dengan produksi berupa
pucuk basah sebesar 1.011 ton. Pada tahun 2012 luas tanam 672,31 hektar
dengan produksi berupa pucuk basah sebesar 1.001,50 ton, teh hijau
Rajagaluh.
b. Tembakau, pada tahun 2008 luas tanam 1.351,95 hektar dengan produksi
berupa daun sebesar 6.424 ton dan rajangan sebesar 1.284 ton; pada tahun
2012 menjadi luas tanam 1.591 hektar dengan produksi berupa daun
sebesar 6.919,55 ton dan rajangan sebesar 1.383,91 ton, dengan sentra di
c. Kopi, pada tahun 2008 luas tanam 804,29 hektar dan produksi sebasar
1.297 ton, pada tahun 2012 menjadi luas tanam 801,87 hektar dan produksi
d. Cengkeh, pada tahun 2008 luas tanam 1.631,86 hektar, dengan produksi
olahan berupa bunga basah 1.820 ton dan minyak cengkeh 34,56 ton; pada
tahun 2012 luas tanam menjadi 1.825,00 hektar, dengan produksi olahan
berupa bunga basah 3.180,45 ton dan minyak cengkeh 179,99 ton, dengan
e. Tebu, pada tahun 2008 luas tanam 1.268,00 hektar dengan produksi olahan
dalam bentuk gula putih 5.037 ton; pada tahun 2012 menjadi luas tanam
Leuwimunding.
Tabel 2.88.
Luas Tanam Komoditas Tanaman Perkebunan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tahun (Ha)
No. Komoditas
2008 2009 2010 2011 2012
1. The 639,31 672,31 672,31 672,31 672,31
2. Tembakau 1.351,95 1.375,95 1.092,95 984,70 1.591
Tahun (Ha)
No. Komoditas
2008 2009 2010 2011 2012
3. Kopi 804,29 801,87 801,87 901,87 801,97
4. Cengkeh 1.631,86 1.631,35 1.631,35 1.822,42 1.825,00
5. Tebu 1.268,00 1.310,88 1.195,84 1.228,67 1.233,19
Sumber: Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kab.Majalengka, tahun 2013
Tabel 2.89.
Produksi Komoditas Tanaman Perkebunan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tahun (Ton)
No. Komoditas
2008 2009 2010 2011 2012
1. Teh
- Pucuk Basah 1.011 829 687,14 1.023,31 1.001,50
- Teh hijau - 172 171,79 227,42 200,03
2. Tembakau
- Daun 6.424 6.078 4.532,14 4.578,85 6.919,55
- Rajangan 1.284 1.215 906,29 915,77 1.383,91
3. Kopi 1.297 1.382 1.401,78 1.362,00 272,90
4. Cengkeh
- Bunga basah 1.820 1.403 1.447,65 999,40 3.180,45
- Minyak cengkeh 34,56 69,34 69,34 87,90 179,99
5. Tebu 5.037 4.031 5.354,89 3.788,16 4.858,00
Sumber: Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kab.Majalengka, tahun 2013
Pertanian teridiri dari 5 sub sektor, yaitu tanaman bahan makanan, tanaman
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dirinci berdasarkan sub sektor
Tabel 2.90.
Konstribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB
atas dasar Harga Berlaku
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2012
terhadap sektor pertanian adalah sub sektor tanaman bahan makanan yang
terkakhir.
agribisnis sangat dipengaruhi oleh keberadaan bahan baku dan kualitas sumber
daya manusia yang menjadi penentu daya saing produk agribisnis. Dari kedua
manusia khususnya pembinaan kelompok tani seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.91.
Cakupan Bina Kelompok Petani
Kabupaten Majalengka Tahun 2009-2012
Cakupan Bina Kelompok
No. Tahun
Petani
1. 2009 1.943
2. 2010 1.971
3. 2011 2.064
4. 2012 2.320
Sumber : BP4K Kabupaten Majalengka, tahun 2013
2. Kehutanan
Hutan merupakan sumber daya alam yang memiliki multifungsi bagi kehidupan
manusia. Fungsi hutan sebagai penyangga air dan udara bagi ekosistem
dipersyaratkan minimal 30% dari total hamparan darat (UU Nomor 41 Tahun
1999 Tentang Kehutanan). Luas hutan rakyat pada tahun 2009 adalah 9.433 Ha
dan meningkat pada tahun 2013 menjadi 10.910 Ha sedangkan luas hutan
negara yang dikelola perum perhutani 18.429,43 ha dan dikelola oleh Taman
Nasional Gunung Ciremai (TNGC) adalah 6.800,13 ha. . Luas lahan kritis diluar
kawasan hutan pada tahun 2009 sebesar 18.795 Ha pada tahun 2012 berkurang
menjadi 11. 635 Ha, angka rehabilitasi lahan kritis diluar kawasan hutan yang
bahan kayu, kayu putih, getah pinus, rotan, minyak nilam, rumput gajah dan
lebah madu. Produksi kayu pada tahun 2008 tercatat 17.716 meter kubik turun
menjadi 10.894,67 meter kubik pada tahun 2012, penurunan produksi kayu
tersebut lebih disebabkan masa daur tanaman kayu (umur panen) yang belum
mencukupi. Produksi aneka kehutanan non kayu dapat di lihat dari tabel 2.91 di
bawah ini. Sentra kayu berada di Kecamatan Kertajati, Sukahaji, Cigasong dan
Argapura.
Tabel 2.92.
Produksi Kehutanan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Tahun
No. Jenis
2008 2009 2010 2011 2012
1. Aneka Kayu 15.171 10.680,51 9.683,19 10.579 8.163,02
Rakyat (m3)
2. Aneka Kayu 2.545 4.584,88 4.772,63 6.335,03 2.731,65
Perhutani
(m3)
3. Getah Pinus 255,49 299,425 300,110 448,364 494,889
(ton)
4. Daun Kayu 145,375 435,464 728,031 1.519,065 2.214,219
Putih (ton)
5. Lebah Madu 5.208 5.208 11.564 12.280 12.894
(kg)
6. Rotan (ton) 20,125 0 0 0 0
7. Minyak 0 1.161,68 135,1 301,11 458,01
Nilam (kg)
8. Rumput 12 12 12,84 16,471 112,048
Gajah
Sumber: Perum Perhutani Kab. Majalengka dan Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan
Kabupaten Majalengka, tahun 2013
dikarenakan populasi kayu yang layak tebang semakin berkurang dan masih
menjadi bahan jadi atau setengah jadi, sementara perhitungan PDRB dilakukan
setiap tahun.
Tabel 2.93.
Kontribusi Sub Sektor Kehutanan Terhadap PDRB
Kabupaten Majalengka Tahun 2009-2012
Tabel 2.94.
Data Luas Petambangan Tanpa Ijin
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Pertambangan tanpa
1. 50 Ha 39 Ha 37 Ha 17 Ha 8 Ha
izin
Sumber : Dinas PSDAPE Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Tabel 2.95.
Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian
Terhadap PDRB Kabupaten Majalengka Tahun 2009-2012
4. Pariwisata
Pariwisata Kabupaten Majalengka akan mengalami kemajuan seiring
beberapa faktor antara lain terjadinya kejenuhan objek-objek wisata alam akibat
bervariatif.
a. Wisata Alam :
d. Agrowisata :
Perkebunan Mangga Gedong Gincu (Kecamatan Majalengka, Panyingkiran,
Lemahsugih).
e. Ekowisata :
Batu Luhur, Curug Baligo, Talaga Herang dan Talaga Loa (Kecamatan
Sindangwangi).
f. Wisata Belanja :
g. Wisata Kuliner :
Depo Ikan Tawar (Kecamatan Argapura), Depo Ikan Lengkong Kulon
(Kecamatan Sindangwangi).
h. Desa Wisata :
- Jeruk Sambal Desa Weragati (Kecamatan Palasah).
Jatiwangi).
Berbagai promosi dan penataan objek wisata yang ada Kabupaten Majalengka
telah dilakukan selama periode 2008-2012, hasilnya sudah mulai terlihat yaitu
Tabel 2.96.
Jumlah Kunjungan Wisata ke Kabupaten Majalengka
Tahun 2008 - 2012
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB yaitu tahun 2009 sebesar 4,01%,
tahun 2010 sebesar 3,91%, Tahun 2011 sebesar 3,91, dan tahun 2012 sebesar
3,87%
nila, gurame, dan lele. Produksi ikan mas pada tahun 2008 sebesar 1.498,70 ton
menurun menjadi 1.185,12 ton pada tahun 2012, penurunan ini disebabkan
adanya wabah penyakit yang menyerang ikan mas, sehingga petani cenderung
memilih jenis ikan lain yang lebih tahan terhadap serangan penyakit diantaranya
ikan nila. Selain itu ada juga yang beralih ke bududaya ikan lele, karena ikan ini
fungsi pemanfaatan lahan budidaya danau (situ) dan rawa. Dimana rawa di
untuk budidaya ikan khususnya ikan mas menurun. Sentra produksi ikan mas
nila pada tahun 2008 sebessar 2.248,33 ton meningkat menjadi 2.993,82 ton
sebesar 614,57 ton meningkat menjadi 806,31 ton pada tahun 2012, dengan
ikan lele pada tahun 2008 sebesar 300,47 ton meningkat menjadi 1.238,89 ton
Tahun (Ton)
No. Jenis
2008 2009 2010 2011 2012
1. Ikan Mas 1.498,70 1.144,51 1.282,08 1.386,31 1.185,12
2. Ikan Nila 2.428,33 2.761,58 2.851,02 1.386,31 2.993,77
3. Gurame 614,57 589,29 800,67 869,89 806,31
4. Lele 300,47 796,17 1.001,86 1.088,24 1.124,09
Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab.Majalengka, tahun 2013
(PDRB) Kabupaten Majalengka trennya terus meningkat dari tahun ke tahun, hal
6. Perdagangan
Sejalan dengan meningkatnya kegiatan perekonomian masyarakat selama tahun
pertumbuhan yang cukup pesat, antara lain bisa dilihat dengan semakin
24 unit pada tahun 2008 meningkat menjadi 76 unit pada tahun 2012. Fasilitas
fisiknya semakin membaik, dan pasar desa terecatat 33 unit pada tahun
Dalam perdagangan luar negeri, selama periode 2008-2012, nilai ekspor bersih
pada tahun 2010 ke tahun 2011 dikarenakan adanya pengaruh krisis global, dan
Tabel 2.99.
Perkembangan Ekspor Bersih Perdagangan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2012
Mata
No. 2008 2009 2010 2011 2012
Uang
Tabel 2.100.
Kontribusi Sektor Perdagangan
Terhadap PDRB Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
1. 2008 17,52
2. 2009 17,65
3. 2010 18,03
4. 2011 18,54
5. 2012* 18,87
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka, tahun 2013
7. Perindustrian
Berdasarkan jenis produksi utama meliputi; industri sandang, industri kulit,
batu, industri bahan baku, industri bangunan, industri kimia, industri komoditi
mengalami peningkatan, yaitu dari jumlah industri pada tahun 2008 sebanyak
8.210 buah dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 45.532 orang, meningkat
menjadi 9.964 buah dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 56.645 orang
pada tahun 2012. Namun, demikian kondisi ini belum mampu menggerakkan
perutuhan ekonomi sektor indistri yang justru relatif menurun setiap tahunnya,
Tabel 2.101.
Konstribusi dan Pertumbuhan sektor Industri
di Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2012
Dalam Perhitungan PDRB, sektor kontribusi industri rumah tangga pada tahun
2008 sebesar 15,70, tahun 2009 sebesar 16,08%, tahun 2010 sebesar 15,58%,
tahun 2011 sebesar 15,58 dan tahun 2012 sebesar 15,53%. Cakupan Bina
8. Transmigrasi
Penyelenggaraan transmigrasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
Jawa dan Bali dengan tujuan lokasi transmigrasi seperti Pulau Sumatra,
RPJMD Kab. Majalengka Hal II - 135
Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Undang yang telah beberapa kali direvisi terakhir dengan UU Nomor 32 Tahun
pelaksanaan transmigrasi khususnya antar provinsi. Sesuai data dari Dinas Sosial
Kabupaten Majalengka kurun waktu antara 2004 sampai dengan 2012 belum
otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan unggulan daerah. Daya
daerah adalah bahwa kapasitas ekonomi daerah harus memiliki daya tarik
(attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang telah berada dan akan masuk ke
suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi peningkatan daya saing
daerah.
Semakin besar rasio atau angka konsumsi RT semakin atraktif bagi peningkatan
dapat diketahui dengan menghitung angka konsumsi RT per kapita, yaitu rata-
rata pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Angka ini dihitung
Tabel 2.102.
Pengeluaran Rata-Rata Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita
Kabupaten Majalengka Tahun 2009-2012
1. 2009 -
2. 2010 482.860
3. 2011 484.890
4. 2012 596.909
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka, tahun 2013
pangan. Pengeluaran konsumsi non pangan per kapita dapat dicari dengan
Tabel 2.103.
Pengeluaran Rata-Rata Konsumsi Non Makanan Per Kapita
Kabupaten Majalengka Tahun 2009-2012
1. 2009 -
2. 2010 189.915
3. 2011 209.315
4. 2012 290.837
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka, tahun 2013
masyarakat/keluarga.
Tabel 2.104.
Produktivitas Total Daerah
1.1 Pertanian 1.184.973,86 27,99 1.205.945,49 27,24 1.233.234,80 26,61 1.274.278,82 26,24
Pertambangan &
1.2 Penggalian 169.783,58 4,01 173.295,46 3,91 181.028,12 3,91 188.075,13 3,87
1.3 Industri Pengolahan 724.330,61 17,11 751.381,24 16,97 782.437,81 16,88 817.284,31 16,83
Listrik,Gas, & Air
1.4 Bersih 28.810,27 0,68 31.326,90 0,71 33.689,87 0,73 36.332,94 0,75
1.5 Kontruksi 195.870,26 4,63 214.226,78 4,84 232.753,75 5,02 253.376,89 5,22
Perdagangan, Hotel,
1.6 & Restoran 838.517,68 19,81 913.194,72 20,62 981.378,27 21,17 1.048.992,33 21,60
Pengangkutan dan
1.7 Komunikasi 271.937,70 6,42 287.521,17 6,49 302.629,33 6,53 313.412,99 6,45
Keuangan, Sewa & Js.
1.8 Perusahaan 240.097,63 5,67 252.674,74 5,71 266.920,61 5,75 281.677,01 5,80
1.9 Jasa-jasa 579.121,25 13,68 598.318,62 13,51 620.920,61 13,4 641.934,14 13,22
Jumlah Angkatan
2 Kerja 606.303 570.927 531.260 597.143
RASIO
NILAI TAMBAH KE i 6,98238808 7,755606444 8,724528799 8,130991337
JUMLAH ANGKATAN
KERJA
tahun 2010 sampai tahun 2012 trennya mengalami peningkatan kecuali pada
hal ini disebabkan pada tahun 2012 terjadinya penambahan jumlah angkatan
kerja.
digolongkan dalam 3 kelompok yakni; Jalan nasional (25,895 km), Jalan provinsi
(122,929 km), dan Jalan kabupaten (715,600 km). Proporsi panjang jaringan
dalam kondisi baik hingga tahun 2012 adalah 665,782 km. Jalan kabupaten
pada Tahun 2011, sepanjang 367,592 km dalam kondisi baik, 76,144 km dalam
kondisi sedang, 110,469 km dalam kondisi rusak, dan 715,600 km dalam kondisi
rusak berat.
yang akan menjadi sarana transportasi lokal, nasional dan internasional. Untuk
Majalengka akan dilalui dan dilayani oleh 2 (dua) buah jalan tol yaitu jalan tol
tahun 2012, dan jalan tol Cikopo – Palimanan (Cikapali) yang juga telah selesai
pembangunan fisiknya.
Berikut adalah data kondisi jaringan irigasi yang ada di Kabupaten Majalengka.
Tabel 2.105.
Jumlah dan Kondisi Bangunan Air Pada Jaringan Irigasi
di Atas 3.000 Ha di Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2012
Kondisi 2011 Kondisi 2012
No. Jenis Bangunan Rusak Rusak Rusak Rusak
Jmlh Baik Jmlh Baik
Ringan Berat Ringan Berat
1. Bendung (Buah) 27 10 17 - 32 32 0 0
2. Bangunan Air (Buah) 173 123 40 10 173 129 28 16
3. Saluran (Buah)
Saluran Induk (Km) 48,58 40,00 4,68 3,90 48,58 43,12 5,19 0,27
Saluran Sekunder
63,53 30,00 28,03 5,50 63,53 55,32 7,74 0,47
(Km)
Saluran Tersier (Km) 196,87 75,00 66,87 55,00 196,87 78,75 49,22 68,90
0,55
Saluran Suplesi (Km) 12,91 7,00 4,41 1,50 12,91 9,45 2,91
Saluran Pembuang
159,73 50,00 107,23 2,50 159,73 42,25 115,48 2,00
(Km)
Bangunan
4. 392 200 92 100 392 242 120 30
Pelengkap (Buah)
Penataan Mata Air
5. - - - - 9 9 0 0
(Buah)
Sumber : Data PSDAPE Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Tabel 2.106.
Jaringan Irigasi di Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
Tahun
No. Indikator
2008 2009 2010 2011 2012
1. Luas irigasi Kab. kondisi baik (%) 52,08 43,25 45,67 46,06 -
tersedia. Dokumen Perencanaan Tata Ruang dapat dilihat pada tabel 2.105.
sebagai berikut :
Tabel 2.107.
Dokumen Perencanaan Tata Ruang
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
TAHUN
NO. Dokumen Perencanaan Keterangan
2008 2009 2010 2011 2012
1. RTRW Kabupaten Majalengka √ Perda 11/2011
Tahun 2011-2031
2. RDTR Kecamatan Kertajati √ Belum Perda/Sudah
sesuai Perda
11/2011
3. RDTR Kecamatan Jatitujuh √ Belum Perda/Sudah
sesuai Perda
11/2011
4. RDTR Kecamatan Ligung √ Belum Perda/Sudah
sesuai Perda
11/2011
5. RDTR Kecamatan Kadipaten √ Belum Perda
6. RDTR Kecamatan Jatiwangi √ Belum Perda
7. RDTR Kecamatan Majalengka √ Belum Perda
8. RDTR Kecamatan Cikijing √ Belum Perda
9. RDTR Rajagaluh dan √ Belum Perda
Leuwimunding
10. RDTR Kecamatan Sumberjaya √ Belum Perda
11. RRTR KSK Argopolitan √ Belum Perda
12. RRTR KSK Wisata Sindangwangi √ Belum Perda
13. RRTR KSK Potensial Tumbuh √ Belum Perda
Sumber : Bappeda dan Dinas BMCK Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Berdasarkan data tahun terakhir (2013) dari Dinas Bina Marga dan Cipta
lapangan tidak ada/belum ada ruang publik yang berubah peruntukan, kondisi
eksisting lahan yang berubah peruntukkan di dominasi oleh lahan sawah, tegalan
atau kebun.
lahan kering atau tidak adanya/kurang saluran irigasi, berdasarkan data dari Dinas
Tabel 2.108.
Indikator Penataan Ruang di Kabupaten Majalengka
Tahun
No Indikator Penataan Ruang Satuan
2012 2013
perekonomian berupa fasilitas perbankan yang terdiri atas bank umum yaitu
Bank Jabar Banten, BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank Panin, Bank Danamon, Bank
BCA, Bank BTPN, Bank OCBC NISP dan BPR. Perkembangan jumlah perbankan di
Tabel 2.109.
Perkembangan Jumlah Bank
di Kabupaten Majalengka tahun 2009-2012
No. Nama Bank 2009 2010 2011 2012
1. BJB 5 6 6 4
2. BRI 36 36 36 36
3. BNI 2 2 2 3
4. MANDIRI 4 1 1 2
5. PANIN 2 2 2 2
6. DANAMON 4 4 4 4
7. BCA 1 1 1 1
8. OCBC NISP 1 1 1 2
9. BTPN 1 1 1 3
10. SAUDARA 1 1 1 1
11. BPR 21 21 21 10
12. BTN ... 5 5 7
Sumber : Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Air bersih. Sumber air bersih di Kabupaten Majalengka saat ini berasal dari air
permukaan dan air bawah tanah. Penyediaan air bersih dikelola oleh PDAM,
Pelayanan air bersih/air minum yang dilaksanakan oleH PDAM Majalengka baru
dilayani sebanyak 108.630 jiwa ( 9,34 %). Sedangkan jumlah rumah tangga
pengguna air bersih sampai dengan tahun 2013 sebesar 323.526 rumah tangga
telah tersedia dengan cukup pada suatu daerah atau wilayah maka kegiatan
Tabel 2.110.
Penggunaan Listrik
di Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2012
teknologi komunikasi dan informasi yang terjadi pada suatu daerah. Salah satu
Tabel 2.111.
Penggunaan Telepon
di Kabupaten Majalengka Tahun 2008 - 2012
Gambar 2.15.
Angka Kriminal
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 – 2012
sebelumnya.
Tabel 2.112.
Lama Proses Perizinan
Kabupaten Majalengka Tahun 2009-2012
1. 2009 14
2. 2010 10
3. 2011 8
4. 2012 4
Sumber : BPPTPM Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Jumlah, Macam Pajak dan Retribusi Daerah. Jumlah pajak dan retribusi
daerah pada tahun 2012, yaitu pajak sebanyak 10 macam dan retribusi
Tabel 2.113.
Jumlah, Macam Pajak dan Retribusi Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2009 - 2012
1. 2009 Pajak : 7
Retribusi : 30
2. 2010 Pajak : 9
Retribusi : 35
3. 2011 Pajak : 10
Retribusi : 15
4. 2012 Pajak : 10
Retribusi : 26
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Jumlah Perda yang Mendukung Iklim Usaha. Berdasarkan data di atas jumlah
perda yang mendukung iklim usaha dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012
sebanyak 18 buah perda dan ditargetkan pada tahun 2013 menjadi sebanyak 20
buah perda.
RPJMD Kab. Majalengka Hal II - 148
Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Tabel 2.114.
Jumlah Perda yang Mendukung Iklim Usaha
Kabupaten Majalengka Tahun 2009-2012
1. 2009 18
2. 2010 18
3. 2011 18
4. 2012 18
Sumber : Setda Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Gambar 2.16.
Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 – 2012
50
40
Tdk Punya Ijazah
dalam persen
30 SD
20 SLTP
SLTA
10
Diploma
0
S1>
2009 2010 2011 2012
t a h u n
besarnya beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif
secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang
tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64
tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Atas dasar
konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung
pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan
indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara
membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Data
berikut :
Tabel 2.115.
Rasio Ketergantungan
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
1. 2008 48,20
2. 2009 50,54
3. 2010 52,18
4. 2011 52,17
membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
pembangunan juga ditunjang oleh sejauh mana dana riil untuk alokasi
keuangan di masa lalu. Analisis terhadap kinerja keuangan daerah mencakup kinerja
pelaksanaan APBD dan Neraca Daerah. Keuangan daerah meliputi penerimaan atau
daerah. Keuangan daerah dikelola dengan menganut azas-azas, tertib, taat pada
masyarakat.
belanja daerah. Dari sisi APBD, keuangan daerah dipergunakan untuk membiayai
(1) kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan Bahan Bakar Minyak (BBM), (2) laju
(3) terjadinya laju inflasi sebagai akibat terjadinya krisis di negara Eropa dan Amerika
yang mengakibatkan naiknya harga-harga impor, (4) melemahnya nilai tukar rupiah.
ekonomi makro dan sumber daya yang tersedia, mengalokasikan sumberdaya secara
tepat dan mempersiapkan kondisi bagi pelaksanaan anggaran secara baik. Aspek
pemerintah daerah.
meningkat, hal ini sebagaimana terlihat dari target dan realisasi pendapatan daerah
Pada tahun 2008, target pendapatan daerah sebesar Rp886,523 miliar dapat
direalisasikan sebesar Rp876,122 miliar atau sebesar 98,83 %, sedangkan pada tahun
2012 mengalami peningkatan target sebesar Rp1,571 triliun dengan realisasi sebesar
Tabel 3.1.
Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
Target Setelah
Tahun Realisasi Bertambah/
Perubahan APBD %
Anggaran (Rp) Berkurang
(Rp)
2008 886.523.886.671,10 876.122.099.714,00 98,83 (10.401.786.957,10)
2009 952.235.017.359,31 967.266.988.286,00 101,58 15.031.970.926,69
2010 1.128.871.359.031,59 1.122.795.910.289,00 99,46 (6.075.448.742,59)
2011 1.274.730.517.626,13 1.277.921.523.925,00 100,25 3.191.006.298,87
2012 1.571.670.901.204,65 1.574.352.386.820,00 100,17 2.681.485.615,35
Jumlah 5.814.031.681.892,78 5.818.458.909.034,00 100,08 4.427.227.141,22
Sumber : LKPJ Bupati Majalengka Tahun Anggaran 2008-2012
Gambar 3.1.
Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah
102 101.58
101.5
101
100.25 100.17
100.5
Persen realisasi
100 99.46
99.5
98.83
99
98.5
98
97.5
97
2008 2009 2010 2011 2012
T A H U N
Asli Daerah (PAD), dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah. Target
dan realisasi komponen pendapatan daerah selama tahun 2008-2012 dapat dilihat
Tabel. 3.2.
Target dan Realisasi Komponen Pendapatan Daerah
Kabupaten MajalengkaTahun 2008-2012
(Dalam Miliar Rupiah)
PAD Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan
Tahun
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %
2008 47,500 47,721 100,47 741,195 730,072 98,50 97,827 98,327 100,51
2009 68,391 68,907 100,75 768,472 774,396 100,77 115,370 123,962 107,45
2010 79,695 76,398 95,86 875,729 877,528 100,21 173,446 168,869 97,36
2011 90,825 86,579 95,33 973,516 981,620 100,83 210,388 209,721 99,68
2012 99,061 103,740 104,72 1.273,682 1.275,448 100,14 198,926 195,162 98,11
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Gambar 3.2.
Proporsi Realisasi Komponen Pendapatan Daerah
1,400.00
1,200.00
1,000.00
800.00
Kilyar Rupiah
PAD
600.00
Dana Perimbangan
200.00
0.00
2008 2009 2010 2011 2012
T A H U N
Dari data di atas terlihat bahwa selama kurun waktu 2008-2012, realisasi
Rp103.740.974.491,00 pada tahun 2012. Pada kurun waktu yang sama, dana
kurun waktu 2008-2012, realisasinya berfluktuasi seperti terlihat pada gambar 3.3
berikut :
Gambar 3.3.
Prosentase Capaian Pendapatan Daerah
110
108 107.45
106
104 104.72
dalam prosen
102
100 100.51 100.77 100.21 100.83 100.14
100.47 100.75
99.68 PAD
98 98.5 98.11
97.36
96 95.86 95.53 DANA PERIMBANGAN
94 LAIN_LAIN
92
90
88
2008 2009 2010 2011 2012
T A H U N
2012, proporsi PAD cenderung meningkat yaitu pada tahun 2008 sebesar 5,44 %,
meningkat menjadi 6,59 % pada tahun 2012, dan pada tahun 2009 mencapai angka
tertinggi yaitu sebesar 7,12. Sangat rendahnya proprosi PAD (masih dibawah 10%)
pemerintah pusat dan atau provinsi dari sisi finansial masih sangat tinggi.
Perkembangan proporsi dapat dilihat pada tabel 3.3 dan gambar 3.4.
Tabel. 3.3.
Perkembangan Proporsi Pendapatan Daerah Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
PAD Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan
Tahun
Jumlah (Rp) % Jumlah (Rp) % Jumlah (Rp) %
2008 47.721.941.970,00 5,44 730.072.518.256,00 83,33 98.327.639.488,00 11,22
2009 68.907.543.309,00 7,12 774.396.796.950,00 80,06 123.962.648.027,00 12,82
Gambar 3.4.
Perkembangan Proporsi Realisasi Komponen Pendapatan Daerah
100%
90%
80%
70% Lain-lain pendapatan
60% Dana Perimbangan
PAD
50%
40%
30%
20%
10%
0%
2008 2009 2010 2011 2012
TAHUN
Pendapatan Asli Daerah yang sah. Realisasi selama kurun waktu 2008-
Tabel 3.4.
Perkembangan Realisasi PAD Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
Tahun (Rp)
No. Uraian
2008 2009 2010 2011 2012
1 Pajak daerah 4.827.278.616,00 5.907.816.772,00 5.174.181.843,00 12.976.000.948,00 14.650.525.514,00
2 Retribusi Daerah 34.493.554.317,00 29.555.915.125,00 12.444.252.599,00 16.408.826.561,00
11.987.641.003,00
3 Pendapatan Hasil
Pengelolaan 3.808.902.976,00
2.242.774.291,00 2.918.544.163,00 3.740.194.293,00 3.164.274.102,00
Kekayaan daerah
Yang dipisahkan
4 Lain-lain
Pendapatan Asli 6.158.334.746,00 30.525.267.249,00 55.039.389.388,00 68.872.719.440,0
58.451.620.358,00
daerah yang sah
Gambar 3.5.
Realisasi PAD Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
80.00
70.00
DALAM MILYAR RUPIAH
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
2008 2009 2010 2011 2012
Pajak daerah Retribusi daerah Pengelolaan kekayaan daerah Lain-lain
b. Dana Perimbangan; terdiri dari dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak,
dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan lain-lain. Realisasi dana
Tabel 3.5
Perkembangan Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
Tahun (Rp)
No. Uraian
2008 2009 2010 2011 2012
2 Dana Perimbangan 730.072.518.256,00 774.396.796.950,00 877.528.110.599,00 981.620.120.854,00 1.275.448.701.689,00
Dana Bagi Hasil
2.1 Pajak/Bagi Hasil 79.719.083.256,00 91.878.588.950,00 97.746.731.999,00 109.447.610.694,00 116.093.856.689,00
Bukan Pajak
Dana Alokasi
2.2 600.795.435.000,00 642.722.208.000,00 717.458.878.600,00 803.849.010.160,00 1.029.606.595.000,00
Umum
Dana Alokasi
2.3 49.558.000.000,00 39.796.000.000,00 62.322.500.000,00 68.323.500.000,00 129.748.250.000,00
Khusus
2.4 Lain-lain - 0,00 0,00 0,00 0,00
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Gambar 3.6.
Perkembangan Dana Perimbangan
1,200.00
1,000.00
dalam milyar rupiah
Bagi Hasil
800.00
DAU
600.00 DAK
400.00 Lain-Lain
200.00
0.00
2008 2009 2010 2011 2012
T A H U N
c. Lain-lain Pendapatan daerah; terdiri dari pendapatan hibah, dana darurat, dana
bagi hasil pajak/bukan pajak dari provinsi, dana penyesuaian dan otonomi
khusus, bantuan keuangan dari provinsi, dan lain-lain pendapatan. Secara rinci
realisasinya dapat dilihat pada tabel 3.6 dan gambar 3.7 berikut.
Tabel 3.6.
Perkembangan Realisasi Lain-lain Pendapatan Yang Sah Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
Tahun (Rp)
No Uraian
2008 2009 2010 2011 2012
1 Lain-lain Pendapatan
98.327.639.488,00 123.962.648.027,00 168.869.781.567,00 209.721.866.660,00 195.162.710.640,00
Daerah Yang Sah
1.1 Pendapatan Hibah 650.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00
1.2 Dana Darurat 5.000.000.000,00 7.190.396.000,00 0,00 0,00 0,00
1.3 Dana Bagi Hasil
Pajak/Bukan Pajak Dari
26.136.528.753,00 27.535.892.927,00 30.589.689.338,00 39.755.770.346,00 48.228.620.770,00
Provinsi Dan Pemerintah
Daerah Lainnya
1.4 Dana Penyesuaian dan
16.984.267.880,00 22.519.950.000,00 68.309.966.729,00 100.824.365.000,00 12.195.000.000,00
Otonomi khusus
1.5 Bantuan Keuangan Dari
Provinsi Atau
49.556.842.855,00 66.716.409.100,00 69.970.125.500,00 69.141.731.314,00 134.739.089.870,00
Pemerintah Daerah
Lainnya
1.6 Lain-lain Pendapatan
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Daerah Yang Sah
Jumlah Pendapatan 876.122.099.714,00 967.266.988.286,00 1.122.795.910.289,00 1.277.921.523.925,00 1.574.352.386.820,00
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Gambar 3.7.
Perkembangan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah
140.00
120.00
dalam milyar rupiah
100.00
Hibah
80.00
Dana Darurat
60.00 DBHP/BP Prov
40.00 Dana Penyesuaian
0.00
2008 2009 2010 2011 2012
T a h u n
Sumber terbesar dari komponen ini adalah Dana Alokasi Umum (DAU). Komponen
kedua terbesar adalah Lain-lain pendapatan yang sah, dengan sumber terbesar
berasal dari pos bantuan keuangan dari provinsi. Sedangkan terakhir adalah
komponen PAD, dengan sumber terbesar dari lain-lain pendapatan asli daerah yang
sah.
pendapatan terbesar bersumber dari PAD sebesar 22,10 persen, dana perimbangan
sebesar 15,30 persen dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar 19,96 persen.
Majalengka periode tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 3.7. berikut:
Tabel 3.7
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 6.158.334.746,00 30.525.267.249,00 55.039.389.388,00 58.451.620.358,00 68.872.719.440,00 125,00
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 98.327.639.488,00 123.962.648.027,00 168.869.781.567,00 209.721.866.660,00 195.162.710.640,00 19,89
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 16.984.267.880,00 22.519.950.000,00 68.309.966.729,00 100.824.365.000,00 12.195.000.000,00 48,90
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta dalam upaya peningkatan pelayanan
masyarakat.
Belanja daerah terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung.
No. Tahun %
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %
1 2008 559,924 549,392 98,12 360,702 333,376 92,42 920,626 882,768 95,89
94,88
2 2009 658,232 628,420 95,47 319,970 299,721 93,67 978,202 928,141
3 2010 818,531 805,763 98,44 373,556 330,366 88,44 1.192,088 1.136,129 95,31
4 2011 844,878 837,437 99,12 474,201 451,571 95,23 1.319,079 1.289,008 97,72
5 2012 936,725 907,686 96,90 654,072 618,238 94,52 1.590,797 1.525,924 95,92
sebesar Rp936,725 miliar dengan realisasi sebesar Rp907,686 miliar pada tahun
2012; belanja langsung meningkat dari anggaran tahun 2008 sebesar Rp360,702
Rp654,072 miliar dengan realisasi sebesar Rp618,238 miliar pada tahun 2012; Total
belanja meningkat dari anggaran tahun 2008 sebesar Rp920,626 miliar dengan
realisasi sebesar Rp882,768 miliar, menjadi anggaran sebesar Rp1,590 triliun dengan
Gambar 3.8.
1800 Perkembangan Anggaran Belanja Daerah
1,590.80
1600
1,319.08
1400
M R 1,192.09
1200
I U 978.202 936.725 BTL
920.626
L P1000 818.531 844.878
BL
Y I 800 658.232 654.072
559.924 TOTAL BELANJA
A A 600 474.201
R H 360.702 319.97 373.556
400
200
0
2008 2009 2010 2011 2012
T a h u n
Gambar 3.9.
Perkembangan Realisasi Belanja Daerah
1800
M 1600 1,525.92
i
l 1400 1,289.01
y 1,136.13
1200
a
r 1000 928.141 907.686 BTL
882.768
805.763 837.437
BL
R 800
628.42 618.238 TOTAL BELANJA
u 549.392
600
p 451.571
i 400 333.376 299.721 330.366
a
h 200
0
2008 2009 2010 2011 2012
T a h u n
Gambar 3.10. Selama kurun waktu 2008-2012, persentase realisasi belanja tidak
langsung selalu lebih besar dari belanja langsung. Secara keseluruhan realisasi
belanja daerah mengalami fluktuasi. Total belanja daerah terdapat fluktuasi yaitu
dari 95,89% pada tahun 2008, turun menjadi 94,88 % pada tahun 2009, turun lagi
menjadi 93,31% pada tahun 2010, kemudian naik lagi menjadi 97,72 % pada tahun
Gambar 3.10.
Perkembangan Prosentase Realisasi Belanja Daerah
100
99.12
98 98.12 98.44
p 97.72
96.9
e 96 95.89 95.92
95.47 95.23
94.88 94.52
r 94 93.67 Total
93.31
s 92 92.42
BTL
e
90 BL
t
88 88.44
a
s 86
e 84
82
2008 2009 2010 2011 2012
T A H U N
Dari gambar 3.10 di atas juga terlihat selama kurun waktu 2008-2012,
88,44% pada tahun 2010, turun dari tahun 2009 yang tercatat sebesar 93,67 %.
Kondisi ini berbeda dengan Belanja Tidak Langsung, yang meningkat dari 95,47 %
Tabel 3.9.
Perkembangan Proporsi Belanja Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Gambar 3.11.
120
Perkembangan Proporsi Belanja Daerah
100
80
p
e
r BL
60
s
BTL
e
n 40
20
0
2008 2009 2010 2011 2012
T A H U N
Dari tabel dan gambar di atas terlihat bahwa selama kurun waktu
2008-2012, secara rata-rata tidak terjadi perubahan yang cukup signifikan pada
komposisi belanja daerah yaitu berkisar antara 60% untuk Belanja Tidak Langsung
dan 40 % Belanja Langsung. Perubahan yang terjadi yaitu penurunan untuk Belanja
Tidak Langsung dan peningkatan untuk Belanja Langsung, artinya bahwa kebijakan
a. Belanja Tidak Langsung; terdiri dari Belaja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja
Subsidi, Belaja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Belanja Bantuan
b. Belanja Langsung; terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang/Jasa; dan Belanja
Modal.
Tabel 3.10
Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
(Dalam Miliar Rupiah)
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
BELANJA DAERAH 920,627 882,768 95,89 978,203 928,142 94,88 1.192,088 1.136,130 95,31 1.319,080 1.289,009 97,72 1.590,798 1.525,925 95,92
Belanja Tidak Langsung 559,924 549,392 98,12 658,232 628,420 95,47 818,531 805,763 98,44 844,879 837,437 99,12 936,726 907,686 96,90
1 Belanja Pegawai 484,216 479,697 99,07 548,582 545,184 99,38 712,642 703,199 98,68 766,341 764,179 99,72 887,485 860,887 97,00
2 Belanja Bunga 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
3 Belanja Subsidi 0,500 0,500 100,00 0,168 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
4 Belanja Hibah 20,171 18,423 91,34 6,817 5,550 81,41 6,912 6,833 98,85 10,547 9,628 91,29 2,531 2,481 98,02
5 Belanja Bantuan Sosial 16,079 12,949 80,54 55,397 33,005 59,58 53,256 50,773 95,34 22,495 18,669 82,99 0,000 0,000 0,00
Belanja Bagi Hasil Kepada
6 Provinsi/ kabupaten/ kota Dan 1,550 1,434 92,48 1,633 1,360 83,27 1,723 1,599 92,78 1,881 1,816 96,56 1,997 0,841 42,12
Pemerintahan Desa
Belanja Bantuan Keuangan
7 Kepada Provinsi/kabupaten/kota 37,028 36,389 98,27 45,029 43,321 96,21 43,499 43,360 99,68 43,115 42,948 99,61 44,212 43,424 98,22
Dan Pemerintahan Desa
8 Belanja Tidak Terduga 0,380 0,000 0,00 0,606 0,000 0,00 0,500 0,000 0,00 0,500 0,197 39,35 0,500 0,053 10,69
9 Lain-lain 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
Belanja Langsung 360,703 333,376 92,42 319,971 299,721 93,67 373,557 330,366 88,44 474,201 451,571 95,23 654,072 618,238 94,52
1 Belanja Pegawai 75,714 72,475 95,72 62,334 56,784 91,10 45,848 40,393 88,10 73,526 69,596 94,66 80,191 74,322 92,68
2 Belanja Barang Dan Jasa 119,599 111,419 93,16 132,713 122,376 92,21 137,656 118,208 85,87 196,621 186,054 94,63 209,657 192,915 92,01
3 Belanja Modal 165,390 149,482 90,38 124,924 120,562 96,51 190,052 171,765 90,38 204,055 195,921 96,01 364,224 351,002 96,37
Gambar 3.12.
Perkembangan Realisasi Belanja Tidak Langsung
J 1000 Belanja Pegawai
u Belanja bunga
t 800
a
Belaja Subsidi
600 Belaja Hibah
r
Bansos
u 400
p Bagi Hasil
i 200 Bankeu
a
n 0 Tidak Terduga
2008 2009 2010 2011 2012 Lain-lain
T A H U N
Gambar 3.13.
Perkembangan Realisasi Belanja Langsung
400
J
u 350
t 300
a
250 Belanja Pegawai
a
n Belanja Barang/Jasa
200
Belanja Modal
r 150
u 100
p
i 50
a 0
h 2008 2009 2010 2011 2012
T A H U N
Secara rinci Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah dapat dilihat pada
Tabel. 3.11
Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
(Dalam Miliar Rupiah)
2008 2009 2010 2011 2012
No. Uraian
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %
PEMBIAYAAN DAERAH 34,103 34,332 100,67 25,968 26,284 101,22 63,217 65,409 103,47 44,349 47,940 108,10 19,127 19,322 101,02
Penerimaan Pembiayaan
39,354 39,580 100,57 29,213 28,429 97,32 65,717 65,409 99,53 52,349 51,440 98,26 37,127 37,322 100,53
Daerah
SiLPA Tahun Anggaran
1 31,161 31,161 100,00 27,685 27,685 100,00 65,409 64,848 99,14 52,075 50,746 97,45 36,853 36,853 100,00
Sebelumnya
2 Pencairan Dana Cadangan 5,000 5,000 100,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah
3 0,000 0,421 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
Yang Dipisahkan
4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
Penerimaan Kembali Pemberian
5 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
Pinjaman
6 Penerimaan Piutang Daerah 3,193 2,998 93,89 1,528 0,744 48,69 0,308 0,561 182,49 0,274 0,694 253,36 0,274 0,469 171,15
Jumlah Penerimaan Pembiayaan
39,354 39,580 100,57 29,213 28,429 97,32 65,717 65,409 99,53 52,349 51,440 98,26 37,127 37,322 100,53
Daerah
Pengeluaran Pembiayaan
5,251 5,249 99,95 3,245 2,145 66,11 2,500 0,000 0,00 8,000 3,500 43,75 18,000 18,000 100,00
Daerah
1 Pembentukan Dana Cadangan 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 4,500 0,000 0,00 18,000 18,000 100,00
Penyertaan Modal (investasi) Pem
2 3,500 3,500 100,00 2,700 1,600 59,26 2,500 0,000 0,00 3,500 3,500 100,00 0,000 0,000 0,00
Daerah
3 Pembayaran Pokok Utang 1,751 1,749 99,86 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
4 Pemberian Pinjaman Daerah 0,000 0,000 0,00 0,545 0,545 100,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 5,251 5,249 99,95 3,245 2,145 66,11 2,500 0,000 0,00 8,000 3,500 43,75 18,000 18,000 100,00
Pembiayaan Neto 34,103 34,332 100,67 25,968 26,284 101,22 63,217 65,409 103,47 44,349 47,940 108,10 19,127 19,322 101,02
SILPA Tahun berkenaan 0,000 27,685 0,00 0,000 65,409 0,00 0,000 52,075 0,00 0,000 36,853 0,00 0,000 67,750 0,00
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
pada tahun 2010 dan 2011 dengan rata-rata mencapai di atas 103 persen.
kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat tertentu. Elemen utama neraca
pemerintah daerah meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana. Setiap elemen utama
Neraca daerah sebagaimana tersebut di atas dapat dilihat dalam tabel 3.12
sebagai berikut:
Tabel 3.12
RATA-RATA PERTUMBUHAN NERACA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2008 - 2012
1 ASET LANCAR
Kas 27.708.270.980,00 8.606.397.119,00 54.325.061.626,00 42.713.366.805,00 72.332.570.797,00 99,82
Kas di Kas Daerah 27.398.713.599,00 5.101.399.740,00 51.920.316.209,00 36.708.724.785,00 68.049.529.500,00 177,03
Kas di Bendahara Pengeluaran 301.384.200,00 339.736.084,00 155.639.731,00 2.797.814.852,00 0,00 294,99
Kas di Bendahara Penerimaan 8.173.181,00 679.621.987,00 21.837.800,00 17.821.804,00 0,00 1.585,28
Kas di BLUD 0,00 2.485.639.308,00 2.227.267.886,00 3.189.005.364,00 4.283.041.297,00 33,42
Investasi Jangka Pendek 0,00 60.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00
Piutang 10.408.350.375,00 6.834.521.370,96 9.276.072.919,40 8.318.399.314,00 9.796.524.799,00 2,61
Piutang Bagi Hasil 0,00 0,00 0,00 0,00 358.854.581,00
Piutang Retribusi 3.582.002.375,00 2.110.773.370,96 2.416.695.914,40 4.236.981.314,00 5.436.252.218,00 16,97
Piutang Lainnya 6.826.348.000,00 4.723.748.000,00 6.859.377.005,00 4.081.418.000,00 4.001.418.000,00 (5,12)
Penyisihan Piutang 0,00 0,00 0,00 0,00 (4.598.819.022,00)
Penyisihan Piutang Retribusi 0,00 0,00 0,00 0,00 (1.156.401.022,00)
Penyisihan Piutang Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 (3.442.418.000,00)
Persediaan 4.337.884.369,95 5.907.728.470,55 16.688.080.623,49 18.080.121.838,10 16.827.547.740,50 47,35
Jumlah Aset Lancar 42.454.505.724,95 81.348.646.960,51 80.289.215.168,89 69.111.887.957,10 94.357.824.314,50 21,50
Investasi Permanen
Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah 17.161.122.044,00 17.161.121.834,00 21.965.733.581,97 27.374.754.080,34 27.409.000.250,28 13,96
Jumlah Investasi Permanen 17.161.122.044,00 17.161.121.834,00 21.965.733.581,97 27.374.754.080,34 27.409.000.250,28 13,96
Jumlah Investasi Jangka Panjang 22.071.714.216,00 23.206.412.774,00 26.083.667.205,97 31.238.070.843,82 30.891.419.745,48 10,57
3 ASET TETAP
Tanah 618.932.293.502,00 694.948.147.984,00 706.676.366.821,00 631.560.543.571,00 610.509.198.322,00 0,10
Peralatan dan mesin 129.243.799.361,00 177.675.016.819,00 187.360.027.249,00 226.924.853.482,00 328.218.937.510,00 24,49
Gedung dan bangunan 568.053.843.326,00 691.479.583.735,00 722.172.609.178,97 777.226.587.936,00 827.620.160.549,00 10,01
Jalan, Irigasi dan jaringan 607.818.657.573,00 586.620.147.924,00 692.955.071.683,00 744.779.503.275,00 909.085.714.873,00 11,84
Aset tetap lainnya 8.460.846.038,00 5.202.701.619,00 14.926.498.199,00 44.723.177.358,00 17.689.425.346,00 58,63
Konstruksi dalam pengerjaan 0,00 0,00 0,00 2.404.548.287,00 0,00
Akumulasi penyusutan 0,00 0,00 2.095.704.156,03 0,00 0,00
4 Dana cadangan
Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 18.000.000.000,00
Jumlah Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 18.000.000.000,00
- - -
5 ASET LAINNYA
Tagihan Penjualan Angsuran -
Tuntutan Ganti Rugi / Tuntutan
Perbendaharaan - -
Aset Tak Berwujud 1.375.066.550,00 - 1.430.132.500,00 9.126.083.775,00 13.053.812.993,00
Aset Rusak Berat 23.740.653.878,00 23.740.653.878,00 29.898.647.927,00 33.176.334.887,00 - (12,62)
Aset lain- lain 79.824.000,00 79.824.000,00 1.982.179.000,00 4.457.179.000,00 147.336.358.719,00 1.142,73
Jumlah Aset Lainnya 25.195.544.428,00 23.820.477.878,00 33.310.959.427,00 46.759.597.662,00 160.390.171.712,00 64,71
JUMLAH ASET 2.022.231.204.168,95 2.284.301.135.693,51 2.463.774.414.932,83 2.574.728.770.371,92 2.996.762.852.371,98 9,90
Jumlah Kewajiban Dan Ekuitas Dana 2.022.231.204.168,95 2.284.301.135.693,51 2.465.870.119.088,78 2.574.728.770.371,92 2.996.762.852.371,98
9,90
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
daerah;
daerah.
dan pendapatan.
prioritas yang diartikan bahwa pelaksanaan anggaran selalu mengacu pada prioritas
utama pembangunan daerah, serta prinsip efisiensi dan efektifitas anggaran yang
prioritas.
memperhatikan prestasi kerja setiap OPD dalam pelaksanaan tugas, pokok dan
mendukung pencapaian sasaran IPM dan MDGs. Untuk itu, diperlukan perencanaan
pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien, dan efektif, antara lain:
Kabupaten Majalengka yang terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan, serta
pemerintah daerah.
4. Alokasi anggaran untuk bidang infrastruktur minimal 10% dari total PKB, PBBKB
dan BBNKB sesuai dengan Pasal 8 UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan
Retribusi Daerah.
bentuk gaji dan tunjangan serta pemberian insentif kepada Pegawai Negeri
undangan.
produksi dan jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak.
otonomi daerah.
yang bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada kabupaten dan kota,
keuangan kepada kabupaten dan kota dan pemerintah desa diarahkan dalam
juga mencakup pembiayaan daerah yang meliputi: (a) penerimaan pembiayaan, (b)
pengeluaran pembiayaan.
mengalami defisit anggaran sebagai akibat dari proporsi pendapatan yang lebih
Pemilukada.
BELANJA DAERAH 920,627 882,768 95,89 978,203 928,142 94,88 1.192,088 1.136,130 95,31 1.319,080 1.289,009 97,72 1.590,798 1.525,925 95,92
Belanja Tidak Langsung 559,924 549,392 98,12 658,232 628,420 95,47 818,531 805,763 98,44 844,879 837,437 99,12 936,726 907,686 96,90
1 Belanja Pegawai 484,216 479,697 99,07 548,582 545,184 99,38 712,642 703,199 98,68 766,341 764,179 99,72 887,485 860,887 97,00
2 Belanja Bunga 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
3 Belanja Subsidi 0,500 0,500 100,00 0,168 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
4 Belanja Hibah 20,171 18,423 91,34 6,817 5,550 81,41 6,912 6,833 98,85 10,547 9,628 91,29 2,531 2,481 98,02
5 Belanja Bantuan Sosial 16,079 12,949 80,54 55,397 33,005 59,58 53,256 50,773 95,34 22,495 18,669 82,99 0,000 0,000 0,00
Belanja Bagi Hasil Kepada
Provinsi/ kabupaten/ kota 1,550 1,434 92,48 1,633 1,360 83,27 1,723 1,599 92,78 1,881 1,816 96,56 1,997 0,841 42,12
6 dan Pemerintahan Desa
Belanja Bantuan Keuangan
Kepada Provinsi/
37,028 36,389 98,27 45,029 43,321 96,21 43,499 43,360 99,68 43,115 42,948 99,61 44,212 43,424 98,22
kabupaten/kota dan
7 Pemerintahan Desa
8 Belanja Tidak Terduga 0,380 0,000 0,00 0,606 0,000 0,00 0,500 0,000 0,00 0,500 0,197 39,35 0,500 0,053 10,69
9 Lain-lain 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
Belanja Langsung 360,703 333,376 92,42 319,971 299,721 93,67 373,557 330,366 88,44 474,201 451,571 95,23 654,072 618,238 94,52
1 Belanja Pegawai 75,714 72,475 95,72 62,334 56,784 91,10 45,848 40,393 88,10 73,526 69,596 94,66 80,191 74,322 92,68
2 Belanja Barang dan Jasa 119,599 111,419 93,16 132,713 122,376 92,21 137,656 118,208 85,87 196,621 186,054 94,63 209,657 192,915 92,01
3 Belanja Modal 165,390 149,482 90,38 124,924 120,562 96,51 190,052 171,765 90,38 204,055 195,921 96,01 364,224 351,002 96,37
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, Tahun 2013
aparatur periode tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 3.14 sebagai berikut :
Tabel 3.14
Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
(Dalam Miliar Rupiah)
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
A. Belanja Tidak Langsung 473.932.200.117 539.078.507.202 585.276.841.022 650.596.292.374 708.678.449.265
1. Belanja Gaji dan Tunjangan 460.489.906.644 528.396.568.108 566.919.885.726 631.152.552.124 689.459.250.694
2. Belanja Tambahan Penghasilan 10.603.332.500 7.603.959.000 16.546.432.500 16.275.740.250 15.027.049.000
3. Belanja Penerimaan Anggota dan
Pimpinan DPRD serta Operasional 2.614.800.000 2.879.400.000 - 3.168.000.000 3.168.000.000
KDH/Wakil KDH
4. Belanja Pemungutan Pajak Daerah 224.160.973 198.580.094 1.810.522.796 - 1.204.149.571
B. Belanja Langsung 157.716.265.576 131.035.160.001 195.204.547.731 214.496.849.361 371.627.448.138
1. Belanja Honorarium PNS 1.308.380.000 2.283.125.650 7.895.145.000 3.348.835.850 3.615.445.400
2. Belanja Uang Lembur - - 2.893.608.050 3.356.287.500 3.761.856.700
3. Belanja Beasiswa Pendidikan PNS - - - - 45.702.680
4. Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan
- - 1.218.468.200 2.325.900.600 3.010.810.600
Bimbingan Teknis PNS
5. Belanja Premi Asuransi Kesehatan - - 818.625.500 924.724.720 -
6. Belanja makanan dan minuman pegawai 831.882.718 1.660.144.345 1.403.294.189 479.549.250 1.005.744.658
7. Belanja pakaian dinas dan atributnya - 74.800.000 810.879.750 5.107.500 17.524.100
8. Belanja pakaian khusus dan hari-hari
tertentu
- - 74.199.000 14.911.600 30.349.000
9. Belanja perjalanan dinas 6.093.596.905 6.455.192.036 8.325.107.524 8.120.395.831 9.138.433.347
10. Belanja perjalanan pindah tugas - - - - -
11. Belanja pemulangan pegawai - - - - -
12. Belanja Modal (Kantor, Mobil Dinas,
Meubeuler, Peralatan dan Perlengkapan 149.482.405.953 120.561.897.970 171.765.220.518 195.921.116.510 351.001.581.653
dan Lain-lain)
Total 631.648.465.693 670.113.667.203 780.481.388.753 865.093.141.735 1.080.305.897.403
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Tabel 3.15
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Majalengka
Data di atas menunjukkan bahwa selama kurun waktu tiga tahun terakhir
yaitu tahun 2010, 2011 dan 2012 total belanja daerah dalam rangka pemenuhan
total belanja untuk pemenuhan kebutuhan sebesar 68,70 persen, namun tahun 2011
mengalami penurunan 1,77 persen menjadi 66,93 persen. Sedangkan pada tahun
2012 mengalami penaikan yang cukup tajam yakni 3,04 persen menjadi 69,97
persen. Hal ini mencerminkan bahwa postur pengelolaan keuangan daerah dari
Tabel 3.16
Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Kabupaten Majalengka
3. Belanja Bunga - - - - -
Rata-Rata
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 Pertumbuhan
(%)
Tabel 3.18
Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran
Kabupaten Majalengka
Tabel 3.19
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Kabupaten Majalengka
2 Pelampauan penerimaan PAD (3.297.487.854,00) 95,86 (4.245.537.438,57) 95,32 4.679.225.889,00 95,32 19,61
3 Pelampauan penerimaan dana 1.798.437.114,00 100,20 8.103.616.698,00 100,83 1.766.341.791,00 100,83 136,19
perimbangan
4 Pelampauan penerimaan lain-lain (4.576.398.002,59) 97,36 (667.072.960,56) 99,68 (3.764.082.065,00) 99,68 189,42
pendapatan daerah yang sah
5 Sisa penghematan belanja atau akibat (55.958.467.108,59) 95,30 (30.070.872.149,00) 97,72 1.545.051.370.854,00 95,92 2595,88
lainnya
6 Kewajiban kepada pihak ketiga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
sampai dengan akhir tahun belum
terselesaikan
7 Kegiatan lanjutan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Tabel 3.20
Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan
Kabupaten Majalengka Tahun 2010-2012
2010 2011 2012
No. Uraian
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Saldo neraca daerah 2.453.519.922.835,32 2.574.728.770.371,92 2.996.762.852.371,98
Dikurangi :
Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan dikuasai
oleh pemerintah daerah yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi
peristiwa masa lalu serta dapat diukur dalam satuan moneter. Aset terdiri dari (1)
aset lancar, (2) investasi jangka panjang, (3) aset tetap, (4) dana cadangan, dan (5)
aset lainnya.
9,90 persen per tahun selama kurun waktu 2008-2012. Aset yang terbesar nilainya
rata selama kurun waktu 2008-2012 sebesar 64,71 persen. Selanjutnya aset lancar
kurun waktu 2008-2012 sebesar 21,50 persen. Investasi jangka panjang mencapai
sebesar 10,97 persen. Sementara dana cadangan dari tahun 2008 sampai pada tahun
a. Aset Lancar
Aset lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang dapat dicairkan
menjadi kas dan dijual atau dipakai habis dalam 1 tahun periode akuntansi.
Kabupaten Majalengka per 31 Desember 2012 memiliki aset lancar yang mencapai
atau sosial dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Kabupaten
Rp27.409.000.250,28.
c. Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
satu tahun anggaran yang digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
d. Dana Cadangan
memerlukan waktu penyediaan anggaran dalam kurun waktu lebih dari satu tahun
tahun 2013.
e. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset yang tidak berwujud atau aset yang dalam kondisi
memiliki aset lainnya mencapai nilai Rp160.390.171.712,00 yang terdiri dari; (i) aset
Rp1467.336.358.719,00.
3.2.3.2. Kewajiban
kebutuhan anggaran dalam pelaksanaan tugas atau tanggung jawab di masa lalu
daerah. Kewajiban dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu kewajiban jangka pendek
dan kewajiban jangka panjang. Jumlah kewajiban yang harus dipenuhi oleh
Rp42.922.209.084,41 yang terdiri dari utang jangka pendek ke pihak ketiga sebesar
Rp2.260.296.552,41.
daerah. Ekuitas dana meliputi; (i) ekuitas dana lancer; (ii) ekuitas dana investasi; dan
berikut:
a. Ekuitas dana lancar adalah selisih antara aset lancer dengan kewajiban jangka
berikut:
b. Ekuitas dana investasi merupakan selisih antara jumlah nilai investasi permanen,
aset tetap dan aset lainnya (tidak termasuk dana cadangan) dengan jumlah nilai
Rp18.000.000.000,00.
rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio lancar (Current Ratio) dan Rasio Quick
(Quick Ratio).
fluktuasi yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rasio lancar Pemerintah
utang atau kewajiban jangka pendeknya. Namun perlu diperhatikan juga, nilai rasio
tahun 2011 sebesar 111,1% dan pada tahun 2012 sebesar 180,63%. Hal ini
periode tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 3.21 berikut ini.
Tabel 3.21
Analisis Rasio Keuangan
Kabupaten Majalengka
keuangan daerah, rasio solvabilitas yang digunakan adalah rasio kewajiban terhadap
2012 menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa
berikut ini.
Tabel 3.22
Analisis Rasio Solvabilitas Pemerintah Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
2008 2009 2010 2011 2012
No. Uraian
(%) (%) (%) (%) (%)
1 Rasio Kewajiban terhadap Aset 0,75 1,02 1,36 1,79 1,43
2 Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas 0,75 1,03 1,38 1,82 1,45
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Tabel 3.23
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Untuk Mendanai Pembangunan Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2009-2013
Proyeksi
No. Uraian
2008 2009 2010 2011 2012
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1. Pendapatan 886.523.886.671,10 952.235.017.359,31 1.128.871.359.031,59 1.274.730.517.626,13 1.571.670.901.204,65
Dikurangi :
Tabel 3.24
Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
Proyeksi
No. Uraian
2008 (Rp.) 2009 (Rp.) 2010 (Rp.) 2011 (Rp.) 2012 (Rp.)
I Kapasitas riil kemampuan keuangan 302.825.898.609,38 280.603.877.138,31 304.945.984.212,08 379.224.436.347,13 409.498.841.917,65
Rencana alokasi pengeluaran prioritas I 256.836.675.353,38 206.020.110.919,31 237.862.487.680,78 332.576.174.816,25 386.744.634.257,65
II.a Belanja Langsung 360.702.595.915,38 319.970.619.945,31 373.556.567.720,78 474.201.045.316,25 654.072.037.117,65
II.b Pembentukan dana cadangan - 4.500.000.000,00 18.000.000.000,00
Dikurangi :
II.c Belanja langsung yang wajib dan mengikat serta 98.614.842.855,00 110.705.069.100,00 133.194.080.040,00 138.124.870.500,00 267.327.402.860,00
prioritas utama
II.d Pengeluaran pembiayaan yang wajib mengikat 5.251.077.525,00 3.245.439.926,00 2.500.000.000,00 8.000.000.000,00 18.000.000.000,00
serta prioritas utama
II Tota Rencana Pengeluaran Prioritas I 256.836.675.535,38 206.020.110.919,31 237.862.487.680,78 332.576.174.816,25 386.744.634.257,65
(II.a+II.b-II.c-II.d)
Sisa kapasitas riil kemampuan keuangan daerah 45.989.314.074,00 74.583.766.219,00 67.083.496.531,30 46.648.261.530,88 22.754.207.660,00
setelah menghitung alokasi pengeluaran
prioritas I (I-II)
Rencana alokasi pengeluaran prioritas II 38.679.970.555,00 64.620.860.727,00 62.391.091.471,30 35.422.261.530,88 5.028.207.660,00
III.a Belanja Tidak Langsung 559.924.121.667,72 658.232.145.447,00 818.531.434.349,81 844.878.788.518,88 936.725.646.454,00
Dikurangi :
III.b Belanja tidak langsung yang wajib dan mengikat 521.244.151.112,72 593.611.284.720,00 756.140.342.878,51 809.456.526.988,00 931.697.438.794,00
serta prioritas utama
III Total rencana pengeluaran prioritas II (III.a-III.b) 38.679.970.555,00 64.620.860.727,00 62.391.091.471,30 35.422.261.530,88 5.028.207.660,00
Surplus anggaran riil atau berimbang (I-II-III) 7.309.343.519,00 9.962.905.492,00 4.692.405.060,00 11.226.000.000,00 17.726.000.000,00
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
2014-2018 ini sangatlah penting untuk dikaji. Hasil analisis gambaran umum
dasar dalam pendanaan program dan kegiatan pada periode tahun 2014-2018.
3.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Tabel 3.25
Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan
Yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018
Tingkat Proyeksi
Data Tahun 2012
NO. URAIAN Pertumbuhan
(Rp)
(%) 2014 (Rp) 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A. BELANJA TIDAK LANGSUNG 936.725.646.454,00 26,91 1.188.840.145.790,04 1.395.625.357.038,31 1.543.954.831.688,04 1.709.597.779.829,74 1.931.646.139.634,80
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 886.782.972.794,00 27,40 1.129.730.464.262,35 1.242.703.510.688,59 1.366.973.861.757,44 1.503.671.247.933,19 1.654.038.372.726,51
2 Belanja Penerimaan Anggota dan 702.000.000,00 14,53 804.008.405,69 884.409.246,26 972.850.170,88 1.0700135.187,97 1.177.148.706,77
Pimpinan DPRD serta
Operasional KDH/Wakil KDH
3 Belanja Bunga - - - - - -
4 Belanja Subsidi - - - - - -
1 2 3 4 5 6 7 8 9
prestasi kerja setiap satuan kerja perangkat daerah dalam pelaksanaan tugas,
pembangunan.
infrastruktur.
2) Strategi
a) Strategi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah adalah:
sah adalah:
provinsi;
pemerintah pusat;
pemerintah.
berikut ini.
Tabel 3.26
Proyeksi Pendapatan Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018
Target Murni
Uraian Pendapatan
2014 (Rp.) 2015 (Rp.) 2016 (Rp.) 2017 (Rp.) 2018 (Rp.)
Pendapatan Daerah 2.006.268.863.603,64 2.233.242.495.279,72 2.589.237.267.229,15 3,055,750,799,050,58 3.647.458.466.851,21
Pendapatan Asli Daerah
154.484.313.422,50 219.475.026.864,12 385.178.672.149,23 611.150.159.810,12 924.364.616.712,81
(PAD)
1. Pajak Daerah 31.704.504.693,00 52.674.006.447,00 100.146.454.758.80 171.122.044.746,83 277.309.385.013,84
2. Retribusi Daerah 34,556,696,891.00 46.089.755.641,00 78.961.627.790,59 117.951.980.843,35 167.309.995.625,02
3. Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan 4.818.032.438,50 6.913.463.346,27 12.325.717.508,78 19.740.150.161,87 30.134.286.504,84
Daerah Yang Dipisahkan
4. Lain-Lain Pendapatan Asli
83.405.079.400,00 113.797.801.429,85 193.744.872.091,06 302.335.984.058,07 449.610.949.569,11
Daerah Yang Sah
Dana Perimbangan 1.269.963.685.783,00 1.418.600.338.043,60 1.573.217.430.959,32 1,745,847,644,988.88 1.938.802.574.608,13
1. Dana Bagi Hasil Pajak/
Hasil Bukan Pajak 97.318.012.783,00 127.570.591.113,60 153.084.709.336,32 183.701.651.203,58 220.441.981.444,30
dilatarbelakangi oleh :
b) Perubahan kelas tanah dan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) pada
kewajibannya;
pendapatan;
2) Dana Perimbangan
periode 2014-2018.
masyarakat.
Tabel 3.27
Proyeksi Pembiayan Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018
Target Murni
Uraian Pendapatan
2014 (Rp.) 2015 (Rp.) 2016 (Rp.) 2017 (Rp.) 2018 (Rp.)
Pembiayaan Daerah
Target Murni
Uraian Pendapatan
2014 (Rp.) 2015 (Rp.) 2016 (Rp.) 2017 (Rp.) 2018 (Rp.)
Pengeluaran
10.500.000.000,00 10.725.000.000,00 10.983.750.000,00 11.281.312.500,00 2.623.509.375,00
Pembiayaan
1. Pembentukan Dana
9.000.000.000,00 9.000.000.000,00 9.000.000.000,00 9.000.000.000,00 0,00
Cadangan
2. Penyertaan Modal
(Investasi) Pemerintah 1.500.000.000,00 1.725.000.000,00 1.983.750.000,00 2.281.312.500,00 2.623.509.375,00
Daerah
3. Pembayaran Pokok
- - - - -
Utang
4. Pemberian Pinjaman
- - - - -
Daerah
tahun 2018-2023;
Tabel 3.28
Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran
Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018
Tingkat Proyeksi
No Uraian Data Tahun Dasar Pertum-
(Rp) buhan 2014 2015 2016 2017 2018
(%) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1. Saldo neraca daerah 2.996.762.852.371,98 16,39 3.487.932.283.875,75 4.059.604.385.202,98 4.724.973.543.937,75 5.499.396.707.789,15 6.400.747.828.195,79
Dikurangi :
3. Kegiatan lanjutan 0 0 0 0 0 0
Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran 2.956.100.939.839,98 16,62 3.447.570.371.343,75 4.019.242.472.670,98 4.684.611.631.405,75 5.459.034.795.257,15 6.360.385.915.663,79
Tabel 3.29
Proyeksi Belanja Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018
Target Murni
Uraian
2014 (Rp) 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp)
berikut :
pegawai.
belanja.
penggunaan anggaran.
masyarakat.
Kabupaten Majalengka.
Tabel 3.30
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Untuk Mendanai Pembangunan Daerah
Kabupaten Majalengka
Proyeksi
No. Uraian
2014 (Rp.) 2015 (Rp.) 2016 (Rp.) 2017 (Rp.) 2018 (Rp.)
1. Pendapatan 2.006.268.863.603,64 2.233.242.495.279,72 2.589.237.267.229,15 3.055.750.799.050,58 3.647.458.466.851,21
2. Pencairan Dana Cadangan (sesuai Perda) 0,00 0,00 0,00 0,00 36.000.000.000,00
3. Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran 22.822.350.505,30 26.245.703.081,13 30.182.558.543,30 34.709.942.324,79 38.180.936.557,27
Total Penerimaan 2.029.091.214.108,94 2.259.488.198.360,85 2.619.419.825.772,45 3.090.460.741.375,37 3.721.639.403.408,48
Dikurangi :
4. Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang 1.502.542.010.642,04 1.710.609.885.963,11 1.966.863.361.593,33 2.317.774.984.432.02 2.657.242.166.167,30
Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan 526.549.203466,90 548.878.312.397,74 652.556.464.179,12 772.685.756.943,35 1.064.397.237.241,18
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Tabel 3.31
Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Kabupaten Majalengka
Proyeksi
No. Uraian
2014 (Rp.) 2015 (Rp.) 2016 (Rp.) 2017 (Rp.) 2018 (Rp.)
I. Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan 526.549.203466,90 548.878.312.397,74 652.556.464.179,12 772.685.756.943,35 1.064.397.237.241,18
Rencana Alokasi Pengeluaran Prioritas I
II.a Belanja Langsung 760.066.171.600,93 787.023.486.463,44 914.094.970.041,87 1.053.376.773.751,77 1.338.147.078.654,72
II.b Pembentukan Dana Cadangan 9.000.000.000,00 9.000.000.00,00 9.000.000.000,00 9.000.000.000,00 0.00
Dikurangi :
II.c Belanja Langsung yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama 240.841.935.256,00 246.568.886.256,00 271.225.774.881,60 291.831.376.180,12 322.561.254.690,96
Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas
II.d Utama 10,500,000,000.00 10,725,000,000.00 10,983,750,000.00 11,281,312,500.00 2,623,509,375.00
II Total Rencana Pengeluaran Prioritas I (II.a+II.b-II.c-II.d) 517.724.236.344,93 538.729.600.207,44 640.885.445.160,27 759.264.085.071,65 1.012.962.314.588,76
Sisa Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Setelah
Menghitung Alokasi Pengeluaran Prioritas (I-II) 8.824.967.121,97 10.148.712.190,30 11.671.019.018,85 13.421.671.871,70 51.434.922.652,42
Rencana Alokasi Pengeluaran Prioritas II
III.a Belanja Tidak Langsung 1.258.929.442.508,04 1.462.204.771.897,41 1.694.875.924.730,58 2.026.417.696.973,57 2.381.576.113.506,26
Dikurangi :
Belanja Tidak Langsung yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas
III.b Utama 1.251.200.075.386,04 1.453.315.999.707,11 1.684.653.836.711,73 2.014.662.295.751,90 2.332.057.402.101,34
III Total Rencana Pengeluaran Prioritas II (III.a-III.b) 7.729.367.122,00 8.888.772.190,30 10.222.088.018,85 11.755.401.221,67 49.518.711.404,92
Surplus Anggaran Riil atau berimbang (I-II-III) 1.095.599.999,97 1.259.940.000,00 1.448.931.000,00 1.666.270.650,03 1.916.211.247,50
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Kesenjangan tersebut dijadikan input masalah yang harus segera ditangani dan
kondisi bangunan sekolah yang kurang baik (rendahnya sarana fisik); (4) kurang
dengan kebutuhan).
2. Bidang Kesehatan
Permasalahan utamanya adalah (1) masih rendahnya capaian indeks
(2) masih belum signifikannya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB); (3) masih belum merata serta kurangnya tenaga medis dan tenaga
non medis khususnya dokter spesialis; (4) masih rendahnya prilaku hidup bersih
dan sehat, status gizi dan kesehatan ibu serta kondisi kesehatan lingkungan ibu
untuk penduduk miskin: (6) masih tingginya unmet need sehingga masih
banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak ber-KB yang berpengaruh
Nasional pada pelayanan kesehatan dasar; (8) belum adanya Fasilitas Rumah Sakit
tenaga dokter spesialis di rumah sakit; (10) belum adanya Puskesmas modern di
memadai dan berkualitas terutama pada daerah-daerah yang terpencil; (2) masih
ekonomi masyarakat desa; (3) masih adanya kondisi jalan kabupaten yang rusak
pertanian; (6) masih banyak saluran irigasi yang mengalami rusak berat.
4. Bidang Perumahan
Permasalahan utamanya adalah (1) rendahnya kualitas perumahan dari
aspek sanitasi; (2) masih banyaknya kondisi rumah tidak layak huni; (3) masih
perumahan.
kecamatan dalam dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR); (2) belum
regulasi untuk menetapkan rencana induk (masterplan) dari setiap kawasan; (4)
Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
dokumen rencana pembangunan antar pusat dan daerah belum optimal; (2)
7. Bidang Perhubungan
Permasalahan utamanya adalah (1) kurang optimalnya pengembangan
jaringan trayek; (2) kurang optimalnya peningkatan fungsi terminal; (3) belum
termasuk kondisi lahan kritis; (2) Tingginya degradasi lahan di bagian hilir, erosi
dan bencana banjir; (3) hilangnya fungsi konservasi kawasan bantaran sungai;
resapan; (6) sedikitnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada kawasan perkotaan; (7)
pencemaran air dan tanah pada daerah hulu; (10) kurangnya daya tampung
kejadian bencana dan bertambah luasnya potensi bencana yang terjadi setiap
tahunnya.
9. Bidang Pertanahan
Permasalahan utamanya adalah (1) banyaknya tanah yang belum
merupakan aset pemerintah daerah yang dikuasai oleh masyarakat dan pihak
lain; (3) sulitnya pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.
masyarakat; (2) masih adanya kekerasan dalam rumah tangga; (3) belum
anak.
yang belum mendukung, berkurangya modal sosial dan lain sebagainya); (2)
tuna susila dan penyakit sosial lainnya; (3) masih tingginyapenyandang PMKS ; (4)
kerja; (2) masih rendahnya kapasitas tenaga kerja atau minimnya kompetensi dan
negeri.
usaha kecil dan menengah: (3) masih sedikitnya fasilitas tata niaga produk
UMKM; (4) masih rendahnya peluang yang diberikan bagi koperasi untuk
berkompetisi dalam penyedian barang dan jasa; (5) masih kurangnya fasilitasi
kerjasama KUMKM dengan pelaku usaha yang berskala besar; (6) belum
tersedianya ruang pamer hasil produksi UMKM; (6) kualitas produk UMKM yang
masih dibawah standar nasional; (7) masih rendahnya penerapan teknologi dan
investasi daerah; (2) belumnya adanya insentif dan disentif investasi; (3) masih
(4) masih rendahnya iklim investasi; (5) belum adanya kawasan industri terpadu;
(6) masih rendahnya pemanfatan bahan baku lokal dalam investasi; (7) masih
seni dan budaya yang representatif; (4) kurangnya pemeliharaan benda, situs dan
dan promosi dalam jabatan dengan kompetensi dan prestasi kerja; (3)
(4) penghasilan pegawai belum memenuhi prinsip sistem merit; (5) masih
kemandirian desa; (8) masih rendahnya kapasitas pemerintahan desa; (9) masih
belum terpenuhinya rasio jumlah polisi pamong praja; (10) masih kecilnya rasio
pengelolaan DTA, kewajiban anak usia belajar DTA, serta masyarakat belum
menjadi kawasan industri dan pemukiman; (2) masih tingginya angka konsumsi
Majalengka yang masih kosong sementara target SPM 100 ton; (4) Pola Pangan
keuangan, program dan kegiatan; (2) masih kurang bimbingan, asistensi dan
masyarakat.
pembangunan yang berbeda-beda dari OPD dan BPS; (2) masih rendahnya akses
kearsipan ; (2) masih kurangnya sumber daya pengelola arsip pada setiap
adalah: (1) penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya lahan pertanian; (2)
(3) kelemahan dalam sistem alih teknologi; (4) terbatasnya akses layanan usaha
terutama di permodalan; (5) masih panjangnya mata rantai tata niaga pertanian,
sehingga menyebabkan petani tidak dapat menikmati harga yang lebih baik dan
melemahkan daya saing; (6) Semakin tingginya alih fungsi lahan pertanian ke
berbasis kawasan susah untuk di wujudkan; (8) fluktuasi iklim yang tidak bisa di
prediksi; (9) fluktuasi harga akibat produk pertanian yang perishable; (10)
berorientasi bisnis.
2. Bidang Kehutanan
Permasalahan utama pembangunan kehutanan yang terjadi selama ini
adalah : (1) rendahnya angka rehabilitasi hutan dan lahan di bandingkan dengan
jumlah lahan kritis yang ada; (2) masih rendahnya peran serta masyarakat dalam
Sungai; (4) belum adanya varietas tanaman hutan yang mempunyai nilai ekonomi
tinggi dengan waktu yang relative cepat; (5) masih tingginya angka kemiskinan
(1) pemanfaatan energi listrik yang hemat sebagai antisipasi masuknya berbagai
RPJMD Kab. Majalengka Hal IV - 9
Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
4. Bidang Pariwisata
Permasalahan utama di bidang pariwisata adalah (1) belum optimalnya
penataan objek wisata sebagai sebuah destinasi ; (2) kurangnya integrasi objek
pemerintah daerah dengan pihak swasta dalam pengembangan objek wisata; (4)
daerah.
penggunaan teknologi budidaya dan pasca panen perikanan; (3) masih tingginya
harga pakan di tingkat petani; (4) masih kurangnya akses petani terhadap
permodalan; (5) sistem budidaya ikan masih tradisional; (6) kurang berfungsinya
6. Bidang Perdagangan
Permasalahan utamanya adalah (1) masih terbatasnya sarana
maupun pasar desa kondisinya kurang memadai; (2) kebijakan yang mengatur
mata rantai dari hulu ke hilir tidak jelas; (3) kurang memadainya kualitas SDM; (4)
7. Bidang Perindustrian
Permasalahan utamanya adalah (1) belum tersedianya kawasan industri;
(2) pemanfaatan bahan baku lokal yang masih rendah; (3) aksesibilitas
permodalan yang terbatas; (4) inovasi produk masih rendah; (5) penguasaan
teknologi yang masih rendah; (6) masih relatif rendahnya kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM); (7) belum tersedia/terfasilitasinya ruang pamer hasil produksi; (8)
aksesibilitas perbankan masih rendah untuk mendukung industri kecil; (9) kualitas
8. Bidang Ketransmigrasian
Permasalahan utama bidang ketransmigrasian adalah (1) Kurang
atau masalah yang belum dapat diselesaikan pada tahun sebelumnya dan
sehingga perlu diatasi secara bertahap. Terdapat 42 isu strategis yang menjadi
fokus dalam skala nasional pada tahun 2014, yaitu : (1) Isu kategori pemantapan
pencapaian surplus beras 10 juta ton dan peningkatan produksi jagung, kedelai
Provinsi Papua dan Papua Barat; (2) Isu kategori peningkatan kesejahteraan
rakyat, yaitu: pelaksanaan SJSN bidang kesehatan, penurunan angka kematian ibu
dan bayi, peningkatan akses air minum dan sanitasi layak, perluasan program
(MP3KI), mitigasi bencana; (3) Isu kategori pemeliharaan stabilitas sosial dan
2014;(4) Isu prioritas reformasi birokrasi dan tata kelola, yaitu pemerintahan yang
kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi; (5) Isu prioritas pendidikan, yaitu
yaitu penurunan dan pencegahan penyakit (HIV AIDS dan Malaria), peningkatan
akses dan kualitas pelayanan KB yang merata; (7) Isu kategori prioritas ketahanan
mendukung ketahanan pangan dan energi; (9) Isu kategori prioritas iklim
investasi dan iklim usaha, yaitu sistem logistik nasional, pengembangan fasilitas
pendukung KEK yang telah ditetapkan dan penetapan KEK Baru; (10) Isu kategori
prioritas energi, yaitu : peningkatan produksi minyak dan gas bumi, peningkatan
Bumi; (11) Isu kategori prioritas lingkungan hidup dan pengelolaan bencana, yaitu
(CIQS) kawasan perbatasan; (13) Isu kategori prioritas lainnya bidang politik,
indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015; (15) Isu
beban lalu lintas kendaraan yang melewati Jalur Pantai Utara yang akan menuju
Majalengka dengan 2 (dua) interchange utama yaitu pada ruas jalan provinsi
(Kertajati). Rencana jalan tol ini dimaksudkan untuk mempercepat akses dari
Kawasan BIJB menuju ibu kota provinsi, dan juga untuk mengurangi beban lalu
kegiatan ekonomi dan industri di Jawa Barat yang cukup pesat, mendorong
Majalengka akan lebih mudah untuk dipasarkan ke luar pulau bahkan ke luar
Kabupaten Majalengka memiliki potensi lahan, tenaga kerja serta sumber daya
yang efektif dan efisien; 10) pelestarian nilai – nilai dan warisan budaya lokal; 11)
miskin; 13) pasar global dan Asean – China Free Trade Area (ACFTA); 14)
Pada Tahun 2012telah dibebaskan lahan untuk Bandara seluas 718,5 Ha,
pada tahun 2013 dibebaskan lahan seluas 251,5 Ha, dan pada tahun 2014 sisa
lahan yang perlu dibebaskan seluas 830 Ha. Pada awal tahun 2013 telah
dimulai pada bulan Juni 2013. Hal ini berdampak pada masalah sosial ekonomi
sebagai pengalihan kawasan industri yang ada di wilayah Bandung Timur, yang
(industri staple dan filamen, tenun dan rajut), hingga hilir (industri pakaian jadi
dan barang jadi tekstil termasuk karpet). Struktur industri TPT telah
dan akan terkait dengan sektor-sektor ekonomi lainnya. Perencanaan ini, telah
ruang wilayah PKL (Pusat Kegiatan Lokal) Kertajati memiliki fungsi pelayanan
sebagai kawasan komersial dan jasa, kawasan industri terpadu, kawasan BIJB,
Kecamatan Kertajati, Jatitujuh dan Ligung. Oleh karena itu, perencanaan kawasan
perihal Rencana Penetapan Lokasi Kawasan Industri Tekstil dan Produk Tekstil di
Kabupaten Majalengka.
Jatigede terhadap wilayah sekitarnya antara lain meliputi aspek sosial ekonomi,
lain pada aspek biogeofisik yang berhubungan dengan kuantitas dan kualitas
sumber daya air serta perluasan prasarana fisik sungai dan irigasi, sedangkan
Majalengka.
Kabupaten Majalengka.
Indramayu–Majalengka–Sumedang–Bandung, Majalengka–Sumedang–Bandung.
terutama dalam hal distribusi hasil-hasil produksi dan mobilitas penduduk yang
masyarakat.
penyakit infeksi.
8) Ketahanan pangan.
Green province.
12) Tingginya harga pakan ikan dan pakan ternak.
kehutanan.
sekitar hutan.
prasarana keagamaan.
RPJMD Kab. Majalengka Hal IV - 19
Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
BAB V
Sehubungan dengan itu visi dan misi RPJMD harus mempunyai keterkaitan dengan
Visi pada RPJPD, yaitu : “Kabupaten Majalengka Maju dan Sejahtera Berlandaskan
teknologi (IPTEK).
5.1. Visi
RPJMD Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018 merupakan tahapan ketiga
keunggulan sumber daya manusia yang berkualitas serta kemampuan ilmu dan
teknologi yang terus meningkat demi terwujudnya perekonomian daerah yang kuat
serta isu-isu strategis yang terjadi di Kabupaten Majalengka, maka Visi Pemerintah
“MAJALENGKA MAKMUR”
dan agamis secara spriritual atau tatanan kehidupan yang rakyatnya mendapatkan
berkelanjutan;
Aman : Kondisi daerah yang bebas dari ancaman, gangguan, ketakutan, dan
Unggul : Memiliki daya saing yang tinggi berfokus pada kepemilikan sumber
5.2. Misi
Dalam rangka pencapaian Visi tersebut di atas, maka telah ditetapkan Misi
sebagai berikut:
kesejahteraan aparatur;
3. Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil
daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi
berikut :
dipenuhi secara terus menerus dengan penekanan pada kualitas pelayanan. Kelima
unsur tersebut memiliki saling keterkaitan yang kuat dalam mencapai tujuan
peningkatan IPM. Hal tersebut didasari pemikiran bahwa pendidikan akan mampu
sehingga diperlukan kuantitas dan kualitas infrastruktur yang baik dan penyediaan
Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan hal yang mutlak dilakukan
yang baik akan menghasilkan produk layanan publik yang baik pula dan seiring
dengan itu pula akan tercipta tingkat kesejahteraan pegawai yang baik. Penciptaan
pemerintahan yang baik dapat diawali salah satunya mewujudkan sosok birokrasi
Kondusivitas iklim investasi teramat penting untuk dibangun dan dijaga serta
tidak semata dibangun dari tingkat stabilitas keamanan belaka, namun iklim
investasi harus juga terbangun dari prakarsa daerah dan kemudahaan investasi yang
Daya saing daerah merupakan hal pokok dari substansi otonomi daerah,
karena daya saing daerah akan memacu pertumbuhan daerah dari berbagai hal.
Daya saing daerah akan tercermin dari kemampuan daerah dalam menghasilkan
keunggulan daerah yang tercipta dari hasil optimalisasi pemanfaatan atas sumber
daya alam, sumber daya manusia yang tercipta dari kemampuan inovasi daerah
terkini.
hal mutlak yang harus diwujudkan karena kemandirian desa akan memberikan
kontribusi besar terhadap capaian indikator kinerja daerah dalam berbagai sektor
pembangunan. Kemandirian desa ini tidak semata pada penanaman nilai-nilai baru
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, tetapi lebih dari itu yaitu
Pemahaman ajaran agama yang baik dan benar dan didukung sarana prasarana
pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung
tahun mendatang. Tujuan dan sasaran disusun dalam kerangka yang jelas di setiap
kependidikan;
c. Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan pada seluruh
dasar masyarakat;
penanggulangan bencana.
sasaran:
pertanian.
hukum.
pengembangan UMKM
2. Peningkatan daya saing Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM)
sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), skala usaha Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM), dan penyerapan tenaga kerja di sektor Usaha
unggulan.
kesejahteraan sosial.
kesejahteraan.
masyarakat desa.
Tujuan Misi Keenam yaitu mendorong peningkatan kualitas pendidikan agama dan
Hal lain yang akan dilaksanakan dalam periode 2014-2018 adalah janji-janji
4. Peningkatan PUAP dan PKH ke dalam UKM, koperasi atau lembaga sejenis
lainnya;
produksi pangan;
(3) Angka Melek Huruf Persen 95,84* 98.14 98.72 99.30 99.55 99.80 99.80
(AMH)
(4) Rasio Ketersediaan Per 0.02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
sekolah terhadap sepuluh
penduduk usia ribu
sekolah pada penduduk
pendidikan dasar
(5) Rasio Ketersediaan Per 0,14 0,30 0,46 0,61 0,77 0,93 1,08
sekolah terhadap sepuluh
penduduk usia ribu
sekolah pada penduduk
pendidikan
menengah
2. Meningkatnya Kualitas dan (1) Pendidik yang Persen 75.75 85.00 96.61 100.00 100.00 100.00 100.00
Kuantitas SDM pendidik dan memenuhi
tenaga kependidikan kualifikasi S1/D4
V-12
Indikator Kinerja Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir
No MISI TUJUAN SASARAN Satuan
Sasaran (2013) 2014 2015 2016 2017 2018 (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Meningkatkan kualitas pelayanan Meningkatkan pelayanan Meningkatnya akses dan mutu (3) Rasio Guru poin 1:20 1:21 1:22 1:23 1:24 1:25 1:25
pendidikan, kesehatan, pendidikan, dan kesehatan yang sarana dan prasarana terhadap murid
infrastruktur, lingkungan, dan lebih berkualitas dengan pendidikan terutama untuk
3. Meningkatnya akses dan mutu (1) Rasio puskesmas, Rasio 0.0893 0.0893 0.0893 0.0901 0.0910 0.0910 0.0910
sarana prasarana perekonomian menjunjung tinggi profesionalitas penuntasan wajib belajar
sarana dan prasarana poliklinik, pustu per
dalam rangka pencapaian layanan pendidikan dasar 9 tahun dan
Kesehatan pada seluruh 1.000 penduduk
pembangunan yang berkelanjutan pelaksanaan wajib belajar 12
wilayah Kab. Majalengka
tahun
(3) Rasio Rumah Sakit Rasio 0.0026 0.0026 0.0026 0.0026 0.0026 0.0026 0.0026
per 1.000 penduduk
(3) Cakupan pelayanan Persen 66.98 83.49 100 100 100 100 100
kesehatan dasar
masyarakat miskin
5. Menurunnya AKI dan AKB (1) Angka Harapan Tahun 67.13* 67.52 67.91 68.29 68.67 69.04 69.04
Hidup (AHH)
(2) Cakupan Desa Siaga Persen 70 75 74 76 78 80 80
Aktif
(4) AKI per 100.000 KH Poin 137.97 ≤ 136.24 ≤ 134.51 ≤ 132.78 ≤ 131.05 ≤ 129.32 ≤ 129.32
(5) AKB per 1.000 KH Poin 11.36 ≤ 10.76 ≤ 10.16 ≤ 9.56 ≤ 8.96 ≤ 8.36 ≤ 8.36
(6) Balita Gizi Buruk Persen 0.07 0.06 0.05 0.04 0.03 0.02 0.02
(7) Cakupan Persen 95.33 96.21 97.1 97.96 98.83 100 100
Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization
V-13
Indikator Kinerja Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir
No MISI TUJUAN SASARAN Satuan
Sasaran (2013) 2014 2015 2016 2017 2018 (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Meningkatkan kualitas pelayanan Meningkatkan pelayanan Meningkatnya akses dan mutu (2) Pendidikan formal Orang 13 5 5 31 40 45 45
pendidikan, kesehatan, pendidikan, dan kesehatan yang sarana dan prasarana bagi tenaga non
infrastruktur, lingkungan, dan lebih berkualitas dengan pendidikan terutama untuk medis (perawat,
sarana prasarana perekonomian menjunjung tinggi profesionalitas penuntasan wajib belajar bidan, nutrisionis,
dalam rangka pencapaian layanan pendidikan dasar 9 tahun dan dll)
pembangunan yang berkelanjutan pelaksanaan wajib belajar 12
(3) Rasio dokter per Poin 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11
tahun
1.000 penduduk
(4) Rasio tenaga Poin 1.33 1.33 1.33 1.33 1.33 1.33 1.33
kesehatan lainnya
per 1.000 penduduk
2. Mengembangkan dan 1. Meningkatnya kualitas dan 1) Kondisi Infrastruktur % 85.77 87.13 88.73 90.62 92.36 94.61 94.61
memantapkan infrastruktur yang pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan
berkualitas, proporsional, serta prasarana sosial dasar dalam kondisi baik
berkelanjutan dan berwawasan masyarakat
lingkungan.
2) Penambahan % 0.00 0.00 0.00 0.14 0.28 0.28 0.28
infrstruktur jalan
dan jembatan
6) Rumah tinggal yang % 90.51 91.07 91.64 92.20 92.77 93.33 93.33
mempunyai
penerangan listrik
2. Meningkatnya daya dukung 1) Pemenuhan RTH % 9.10 18.65 39.00 59.30 79.60 100.00 100.00
dan daya tampung lingkungan
serta kualitas penanggulangan 2) Luas lahan kritis Ha 10458.05 1000.00 600 600 600 600 7,058.05
bencana yang ditangani
3) Penanganan dan % 20 26 32 38 44 50 50
Pengelolaan
Persampahan
5) Penanganan % 20 20 20 20 20 20 20.00
Kebencanaan Pra
bencana
V-14
Indikator Kinerja Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir
No MISI TUJUAN SASARAN Satuan
Sasaran (2013) 2014 2015 2016 2017 2018 (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Meningkatkan kualitas pelayanan Meningkatkan pelayanan Meningkatnya akses dan mutu 6) Penanganan % 50 50 50 60 60 65 65.00
pendidikan, kesehatan, pendidikan, dan kesehatan yang sarana dan prasarana Kebencanaan Saat
infrastruktur, lingkungan, dan lebih berkualitas dengan pendidikan terutama untuk Bencana
sarana prasarana perekonomian menjunjung tinggi profesionalitas penuntasan wajib belajar 7) Penanganan % 100 100 100 100 100 100 100.00
dalam rangka pencapaian layanan pendidikan dasar 9 tahun dan Kebencanaan Pasca
pembangunan yang berkelanjutan pelaksanaan wajib belajar 12 Bencana
tahun 8) Tersedianya % 25.00 58.33 83.33 88.89 94.44 100.00 100.00
dokumen RDTR dan
RTBL
2. Membangun tatakelola 1. Peningkatan tatakelola Meningkatnya kualitas dan (1) OPD dan UPP Persen 90 100 100 100 100 100 100
pemerintahan yang baik (good pemerintahan menuju pemerintah akuntabilitas layanan pemerintah dengan nilai IKM
governance ) dengan berorientasi yang profesional. kriteria minimal "B"
pada peningkatan kualitas
pelayanan publik dan
peningkatan kesejahteraan (2) Capaian Nilai SAKIP Nilai C C C CC CC B B
aparatur. Pemda
(6) Pendapatan Asli Milyar 138 154 219 385 611 924 924
Daerah (PAD)
V-15
Indikator Kinerja Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir
No MISI TUJUAN SASARAN Satuan
Sasaran (2013) 2014 2015 2016 2017 2018 (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Meningkatkan kualitas pelayanan Meningkatkan
2. Peningkatan pelayanan
kualitas dan Meningkatnya
Meningkatnya akses
kualitas dandan mutu
kuantitas Jumlah Aparatur Sipil Orang 1,832 239 250 275 300 325 3,221
pendidikan, kesehatan, pendidikan,
kuantitas danpemerintahan
SDM kesehatan yang sarana
sumber dayadan prasarana
aparatur pemerintah Negara yang mengikuti
infrastruktur, lingkungan, dan lebih berkualitas
dalam dengan
rangka peningkatan pendidikan terutama untuk
daerah Diklat
sarana prasarana perekonomian menjunjung
layanan tinggi profesionalitas
publik. penuntasan wajib belajar
dalam rangka pencapaian layanan pendidikan dasar 9 tahun dan
pembangunan yang berkelanjutan 3. Meningkatkan stabiitas keamanan Meningkatnya stabilitas
pelaksanaan keamanan
wajib belajar 12 (1) Jumah Demo Kali 12 4 6 8 10 12 12
daerah. dan ketertiban
tahun masyarakat serta
kesadaran politik dan hukum
(2) Angka Kriminalitas Poin 202 207 187 200 205 218 218
3. Membangun iklim investasi yang 1. Meningkatkan daya saing daerah Meningkatnya investasi PMA/PMDN (1) Laju Pertumbuhan Persen 4,80* 5.30 5.50 5.80 6.30 6.50 6.50
kondusif dan pemberdayaan sebagai tujuan investasi dan investasi lokal terkait Ekonomi
Usaha Mikro Kecil Menengah pengembangan UMKM
(UMKM) untuk mencapai
pemerataan kesejahteraan (2) Daya beli Rp 641,01* 648.04 652.64 657.47 662.62 667.65 667.65
masyarakat
2. Peningkatan daya saing KUMKM Meningkatnya pertumbuhan output (1) Jumlah UMKM UMKM 25,437 26,963 28,581 30,296 32,114 34,040 34,040
berbasis potensi lokal sektor UMKM, skala usaha UMKM,
dan penyerapan tenaga kerja di
sektor UMKM (2) Persentase Usaha % 6 6 7 8 9 10 10
Kecil dan Usaha
Menengah
(3) Jumlah Tenaga Orang 102,147 613 715 817 919 1,021 106,232
Kerja di Sektor
UMKM
V-16
Indikator Kinerja Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir
No MISI TUJUAN SASARAN Satuan
Sasaran (2013) 2014 2015 2016 2017 2018 (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
4. Meningkatkan dayakualitas pelayanan
saing daerah Meningkatkan ketahanan
1. Memantapkan pelayanan pangan Meningkatnya
Meningkatnya akses dan
kemudahan danmutu (1) Cadangan Pangan Ton 0 0 0 20 20 20 60
pendidikan,
dengan kesehatan,
berfokus pada pendidikan, dan kesehatan yang
daerah sarana dan
kemampuan prasarana
masyarakat untuk Pemerintah
infrastruktur, sumber
pemanfaatan lingkungan,
dayadanalam, lebih berkualitas dengan pendidikan
mengakses terutama untuk
pangan
sarana prasarana
sumber perekonomian
daya manusia, inovasi, menjunjung tinggi profesionalitas penuntasan wajib belajar
dalam rangka pencapaian
ilmu pengetahuan, dan teknologi layanan pendidikan dasar 9 tahun dan (2) Ketersediaan Unit 80 20 20 20 20 20 180
pembangunan yang berkelanjutan
dengan mengedepankan prinsip- pelaksanaan wajib belajar 12 Pangan (LPM)
prinsip pembangunan tahun
berkelanjutan.
2. Meningkatnya destinasi wisata Terwujudnya destinasi wisata (1) Jumlah Destinasi Unit 5 - - 1 1 1 8
unggulan Wisata
(2) Jumlah Kunjungan Orang 124,918 134,000 145,000 162,000 175,000 200,000 940,918
Wisata
4. Meningkatkan kesetaraan gender Meningkatnya peran gender dalam (1) Partisipasi Persen 44.69 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 49.69
dalam pembangunan pembangunan perempuan di
lembaga
pemerintah
(2) Partisipasi Persen 47.83 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 63.33
perempuan di
lembaga swasta
5. Mengendalikan pertumbuhan Terkendalinya pertumbuhan (1) Kemiskinan Persen 14,11* 12 11 9 7 5 5
penduduk penduduk dan meningkatnya
keluarga sejahtera (2) Rata-rata jumlah Rasio 1.22 1.20 1.18 1.16 1.14 1.12 1.12
anak per keluarga
(3) Keluarga Pra Persen 33.61 31.28 29.48 27.68 25.88 24.08 24.08
Sejahtera dan
Keluarga Sejahtera I
V-17
Indikator Kinerja Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir
No MISI TUJUAN SASARAN Satuan
Sasaran (2013) 2014 2015 2016 2017 2018 (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Meningkatkan kualitas pelayanan Meningkatkan pelayanan Meningkatnya akses dan mutu (2) Besaran tenaga Persen 20 5 20 15 10 10 80
pendidikan, kesehatan, pendidikan, dan kesehatan yang sarana dan prasarana kerja yang
infrastruktur, lingkungan, dan lebih berkualitas dengan pendidikan terutama untuk mendapatkan
sarana prasarana perekonomian menjunjung tinggi profesionalitas penuntasan wajib belajar pelatihan berbasis
dalam rangka pencapaian layanan pendidikan dasar 9 tahun dan kompetensi
pembangunan yang berkelanjutan pelaksanaan wajib belajar 12 (3) Pencari kerja Persen 27 2 2 2 2 2 37
tahun terdaptar yg di
tempatkan
2 Memberikan fasilitasi Angka sengketa Persen 35,40 31,86 28,32 24,78 21,24 17,70 17,70
hubungan industrial bagi pengusaha-pekerja per
perusahaan dan pekerja, tahun
menjamin hak-hak pekerja dan
melindungi tenaga kerja untuk
meningkatkan kesejahteraan
8. Mewujudkan pemuda yang Meningkatnya peran pemuda, (1) Jumlah kompetisi Kali 5 7 7 8 8 8 8
tangguh dan berdaya saing serta organisasi kemasyarakatan dan olah raga
meningkatnya prestasi olah raga. prestasi olah raga
9. Melestarikan seni dan budaya Meningkatnya peran masyarakat Penyelenggaraan festival Kali 2 2 2 2 2 2 2
berbasis kearifan lokal. dalam pembangunan seni dan seni dan budaya
budaya
5. Mewujudkan Desa Mandiri Memperkuat Pemerintahan Desa dan Kuatnya Pemerintah Desa dan (1) Jumlah desa Desa 3 4 4 4 5 6 26
Memberdayakan Masyarakat Desa Pemberdayaan Masyarakat Desa Mandiri
(2) Swadaya Ribu 661,364 681,204 701,045 720,886 740,727 760,568 760,568
Masyarakat Rupiah
Terhadap Program
Pemberdayaan
Masyarakat
(3) Ketersediaan Buah 990 330 330 330 330 340 340
Pedoman
Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
(4) Ketersediaan % 50 50 60 65 70 75 75
Dokumen
Perencanaan
Pembangunan Desa
V-18
Indikator Kinerja Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir
No MISI TUJUAN SASARAN Satuan
Sasaran (2013) 2014 2015 2016 2017 2018 (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Meningkatkan kualitas pelayanan Meningkatkan pelayanan Meningkatnya akses dan mutu (6) Laporan Keterangan Desa 330 330 330 330 330 340 340
pendidikan, kesehatan, pendidikan, dan kesehatan yang sarana dan prasarana Pertanggungjawaba
infrastruktur, lingkungan, dan lebih berkualitas dengan pendidikan terutama untuk n Kepala Desa
sarana prasarana perekonomian menjunjung tinggi profesionalitas penuntasan wajib belajar
dalam rangka pencapaian layanan pendidikan dasar 9 tahun dan (7) Peningkatan Persen 50 50 60 65 70 75 75
pembangunan yang berkelanjutan pelaksanaan wajib belajar 12 Kapasitas Desa
tahun
(8) Profil Desa % 5 10 25 50 75 100 100
6. Meningkatkan pemahaman dan Mendorong peningkatan kualitas Meningkatnya kualitas kehidupan (1) Konflik antar umat Kejadian 1 0 0 0 0 0 0
pengamalan ajaran agama disertai pendidikan agama dan keagamaan beragama dan kerukunan antar beragama
penyediaan sarana prasarana serta meningkatkan layanan umat beragama
keagamaan yang memadai kehidupan beragama
(2) Jumlah zakat yang Miliar 1.40 5.00 8.00 11.00 14.00 16.00 16.00
terkumpul
(3) Rasio tempat Per Seribu 0.007 0.008 0.009 0.010 0.011 0.012 0.012
ibadah per satuan Penduduk
penduduk
V-19
Pemerintah Kabupaten Majalengka
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
1) Bidang Pendidikan
Sasaran Pertama : Meningkatnya akses dan mutu sarana dan
prasarana pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar
pendidikan dasar 9 tahun dan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun :
melalui Strategi Pertama, menyelenggarakan pendidikan dasar,
menengah dengan akses yang terjangkau dengan arah kebijakan : (1)
Pendidikan gratis tingkat dasar dan menengah (SD/SLTP/SLTA) dalam
rangka pelaksanaan Wajar Dikdas dua belas tahun; (2) Peningkatan
2) Bidang Kesehatan
Sasaran Pertama: Meningkatnya akses dan mutu sarana dan
prasarana kesehatan pada seluruh wilayah Kabupaten Majalengka,
melalui strategi : pembangunan dan rehabilitasi Puskesmas/Pustu dan
jaringannya serta rumah sakit, dengan arah kebijakan : Peningkatan
sarana prasarana kesehatan di Puskesmas dan rumah sakit untuk
masyarakat umum dan miskin.
6) Bidang Perhubungan
Sasarannya yaitu meningkatnya daya dukung dan daya tampung
lingkungan serta kualitas penanggulangan bencana, melalui strategi:
mengembangkan infrastruktur transportasi perhubungan, dengan
arah kebijakan : (1) Pengintegrasian layanan transportasi pada pusat-
pusat daerah pertumbuhan; (2) pemantapan dan pemenuhan sarana
dan prasarana perhubungan; (3) peningkatan pengawasan kendaraan
angkutan umum dan pengendalian lalu lintas.
2) Bidang Pertanahan
Sasaran : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah,
melalui Strategi, meningkatkan tata kelola administrasi pertanahan,
dengan arah kebijakan : tertib administrasi pertanahan.
3) Bidang Kearsipan
Sasaran : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah,
melalui Strategi, meningkatkan kualitas pengelolaan arsip daerah,
dengan arah kebijakan: Mewujudkan pengelolaan kearsipan yang
mendukung kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.
5) Bidang Statistik
Sasaran : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah,
melalui Strategi, meningkatkan kualitas dan penyediaan data
pembangunan, dengan arah kebijakan : Peningkatan pengelolaan data
pembangunan.
2) Bidang Perindustrian
Sasaran : Meningkatnya investasi PMA/PMDN dan investasi lokal
terkait pengembangan UMKM, melalui Strategi penciptaan iklim
usaha yang kondusif, dengan arah kebijakan: Menyiapkan kawasan
industri.
Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan output sektor UMKM, skala
usaha UMKM, dan penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM, melalui
Strategi memberdayakan KUMKM, dengan arah kebijakan: (1)
Peningkatan kualitas kelembagaan dan usaha KUKM, serta
2) Bidang Pertanian
Sasaran : Meningkatnya kemudahan dan kemampuan masyarakat
untuk mengakses pangan melalui Strategi Pertama, meningkatkan
produksi pertanian, perkebunan dan peternakan dengan arah
kebijakan : peningkatan produksi dan produktivitas komoditas
pertanian, perkebunan dan peternakan. Strategi Kedua,
meningkatkan bantuan permodalan petani, dengan arah kebijakan
peningkatan bantuan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
(PUAP). Strategi Ketiga, Mengembangkan Sekolah Lapangan
Pertanian atau sejenisnya, dengan arah kebijakan : (1) Peningkatan
kinerja sumber daya dan kelembagaan pertanian, perkebunan dan
peternakan; (2) Pengembangan usaha, sarana prasarana pengolahan,
serta pemasaran produk pertanian, perkebunan dan peternakan.
Strategi Keempat, mempertahankan luas lahan pertanian pangan
berkelanjutan, dengan arah kebijakan pemberian intensif dan
disinsentif.
Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan sektor-sektor ekonomi
unggulan daerah yang pro-job, pro-poor, dan pro-environment
melalui Strategi meningkatkan kualitas dan kuantitas produk
unggulan daerah, dengan arah kebijakan Penataan kawasan industri
produk unggulan potensi daerah.
4) Bidang Kehutanan
Sasaran : Meningkatnya kemudahan dan kemampuan masyarakat
untuk mengakses pangan melalui Strategi meningkatkan fungsi
hutan, dengan arah kebijakan : (1) Peningkatan pengembangan
aneka usaha kehutanan serta pemberdayaan masyarakat sekitar
hutan; (2) Peningkatan rehabilitasi hutan dan lahan serta
perlindungan konservasi sumber daya hutan.
5) Bidang Pariwisata
Sasaran: Terwujudnya destinasi wisata unggulan, melalui Strategi
meningkatkan keunggulan daya tarik dan promosi wisata, dengan
arah kebijakan: (1) Pembangunan dan pengembangan pariwisata
unggulan; (2)Peningkatan kualitas sarana prasarana pariwisata; (3)
Peningkatan sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif.
6) Bidang Perindustrian
Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan sektor-sektor ekonomi
unggulan daerah yang pro-job, pro-poor, dan pro-environment,
melalui Strategi meningkatkan kualitas dan kuantitas produk
unggulan daerah, dengan arah kebijakanPenataan kawasan industri
produk unggulan potensi daerah.
9) Bidang Sosial
Sasaran: Meningkatnya penanganan masalah kesejahteraan sosial
melalui Strategi perluasan pemberian bantuan dan pembinaan para
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), dengan arah
kebijakan : Perluasan program perlindungan sosial bagi penduduk
miskin dan PMKS.
Tabel 6.1.
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014-2018
1. Meningkatkan pelayanan pendidikan, 1.1. Meningkatnya akses dan mutu 1.1.1. Menyelenggarakan pendidikan 1.1.1.1. Pendidikan Gratis Tingkat Dasar dan
dan kesehatan yang lebih berkualitas sarana dan prasarana pendidikan dasar, menengah dengan akses Menengah (SD/SLTP/SLTA) dalam
dengan menjunjung tinggi terutama untuk penuntasan wajib yang terjangkau. Rangka Pelaksanaan Wajar Dikdas Dua
profesionalitas layanan. Belas Tahun.
belajar pendidikan dasar 9 tahun
1.1.1.2. Peningkatan Sarana dan Kapasitas
dan pelaksanaan wajib belajar 12
Pendidikan Dasar dan Menengah.
tahun. 1.1.2. Meningkatkan kuantitas dan 1.1.2.1. Perwujudan rintisan Sekolah Standar
kualitas Rintisan Sekolah Standar Nasional (RSSN) dan Sekolah Standar
Nasional (RSSN) dan Sekolah Nasional (SSN) jenjang SD dan SMP
Standar Nasional (SSN) jenjang SD yang berkualitas.
dan SMP.
1.1.3. Meningkatkan sarana prasarana 1.1.3.1. Penguatan budaya baca dan gemar
perpustakaan. membaca masyarakat.
1.2. Meningkatnya kualitas dan 1.2.1. Meningkatkan kompetensiPendidik 1.2.1.1. Peningkatan kualitas pendidikan
kuantitas SDM pendidik dan dan Tenaga Kependidikan melalui minimal S1/D4 serta peningkatan
tenaga kependidikan. kualifikasi pendidik. kompetensi melalui pelatihan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan.
1.2.2. Meningkatkan Kualitas dan 1.2.2.1. Peningkatan pendidikan usia dini, non
Kuantitas Pendidikan Anak Usia formal dan informal.
Dini, Non Formal dan Informal.
1.3. Meningkatnya akses dan mutu 1.3.1. Pembangunan dan rehabilitasi 1.3.1.1. Peningkatan sarana prasarana
sarana dan prasarana kesehatan puskesmas/pustu dan jaringannya kesehatan di Puskesmas dan rumah
pada seluruh wilayah Kabupaten serta rumah sakit. sakit untuk masyarakat umum dan
miskin.
Majalengka.
1.4. Meningkatnya mutu layanan 1.4.1. Meningkatkan mutu manajemen 1.4.1.1. Peningkatan sistem pembiayaan
kesehatan tingkat dasar dan pelayanan kesehatan puskesmas kesehatan;
rujukan. dan rumah sakit. 1.4.1.2. Peningkatan sistem rujukan pelayanan
kesehatan sesuai Standar Operasional
Prosedur (SOP) kesehatan;
1.4.1.3. Peningkatan ketersediaan dan
pelayanan informasi kesehatan;
1.5. Menurunnya AKI dan AKB. 1.5.1. Meningkatkan promotif dan 1.5.1.1. Peningkatan cakupan Desa Siaga Aktif
preventif kesehatan masyarakat.
1.5.1.2. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS)
1.5.2. Meningkatkan upaya keselamatan 1.5.2.1. Akselerasi penurunan angka kematian
ibu hamil dan nifas serta bayi dan ibu dan bayi.
optimalisasi kepesertaan KB.
1.5.3. Meningkatkan perbaikan gizi Balita. 1.5.3.1. Pemberian makanan tambahan
penyuluhan dan Pemberian makanan
tambahan pemulihan.
1.5.4. Meningkatkan upaya pencegahan, 1.5.4.1. Memperluas jangkauan upaya
pemberantasan dan pengendalian pencegahan dan penanggulangan
penyakit. penyakit.
2.2. Meningkatnya daya dukung dan 2.2.1. Mengendalikan lingkungan 2.2.1.1. Pemenuhan target Ruang Terbuka
daya tampung lingkungan serta hidup yang terpadu dan Hijau (RTH) Kabupaten Majalengka
kualitas penanggulangan bersinergi dengan peningkatan
2.2.1.2. Pemantapan pemenuhan AMDAL
industrialisasi
bencana. dalam proses penetapan ijin usaha dan
penegakan hukum lingkungan
2.2.1.3. Meningkatkan kinerja pengelolaan air
limbah
2.2.1.4. Pemenuhan sarana dan prasarana
pengelolaan persampahan
2.2.1.5. Meningkatnya upaya pelestarian
lingkungan.
2.2.2. Meningkatkan upaya 2.2.2.1. Pencegahan dan Mitigasi Bencana
pengurangan resiko bencana
2.2.3. Meningkatkan koordinasi dan 2.2.3.1. Pemenuhan Tanggap Darurat Bencana
penanganan tanggap darurat 2.2.3.2. Rehabilitasi dan Rekontsruksi Sarana
dan pasca bencana dan Prasarana Pasca Bencana
2.2.4. mengembangkan infrastruktur 2.2.4.1. Pengintegrasian layanan transportasi
transportasi perhubungan. pada pusat-pusat daerah
pertumbuhan.
2.2.4.2. Pemantapan dan Pemenuhan sarana
dan prasarana perhubungan.
2.2.4.3. Peningkatan pengawasan kendaraan
angkutan umum dan pengendalian lalu
lintas.
MISI KEDUA : Membangun tatakelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan berorientasi pada peningkatan
kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan aparatur.
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1. Peningkatan tatakelola pemerintahan 1.1. Meningkatnya kualitas dan 1.1.1. Meningkatkan tata kelola 1.1.1.1. Penataan struktur organisasi yang
menuju pemerintah yang profesional. akuntabilitas layanan pemerintah. pemerintahan yang efektif. proporsional;
1.1.1.2. Peningkatan pelayanan administrasi
organisasi;
1.1.1.3. Percepatan penanganan dan pelayanan
kepada masyarakat;
MISI KETIGA : Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk
mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat.
1. Meningkatkan daya saing daerah 1.1. Meningkatnya investasi 1.1.1. Penciptaan Iklim Usaha yang 1.1.1.1. Menjamin kepastian investasi.
sebagai tujuan investasi. PMA/PMDN dan investasi lokal kondusif.
terkait pengembangan UMKN.
2. Peningkatan daya saing KUMKM 2.1. Meningkatkan pertumbuhan 2.1.1.Memberdayakan Koperasi, Usaha 2.1.1.1. Peningkatan kualitas kelembagaan dan
berbasis potensi lokal. output sektor UMKM, skala usaha Mikro, Kecil dan Menengah usaha KUKM, serta perlindungan dan
UMKM, dan penyerapan tenaga (KUMKM). dukungan usaha bagi KUMKM;
kerja di sektor UMKM. 2.1.1.2.Peningkatan akses teknologi, SDM,
pasar,kualitas produk dan permodalan
bagi koperasi dan UMKM.
2.1.2. Meningkatkan ekonomi pesantren. 2.1.2.1. Penguatan koperasi pondok pesantren.
2.1.3. Meningkatkan produktivitas Badan 2.1.3.1. Peningkatan kinerja dan daya saing
Usaha Milik Daerah (BUMD) dan BUMD dan lembaga keuangan lainnya.
lembaga keuangan lainnya.
MISI KEEMPAT : Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia,
inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
1. Memantapkan ketahanan pangan 1.1. Meningkatnya kemudahan dan 1.1.1. Meningkatkan ketersediaan, akses 1.1.1.1. Peningkatan ketersediaan, penguatan
daerah. kemampuan masyarakat untuk pangan masyarakat, kualitas, cadangan, distribusi, akses dan
mengakses pangan. keragaman dan keamanan pangan. penganekaragaman pangan, serta
keamanan konsumsi dan penanganan
daerah rawan pangan.
1.1.2.Meningkatkan produksi pertanian, 1.1.2.1. Peningkatan produksi dan
perkebunan dan peternakan. produktivitas komoditas pertanian,
perkebunan dan peternakan.
1.1.3.Meningkatkan bantuan permodalan 1.1.3.1 Peningkatan bantuan Pengembangan
petani. Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP).
1.1.4. Mengembangkan Sekolah 1.1.4.1.Peningkatan kinerja sumber daya dan
Lapangan Pertanian atau kelembagaan pertanian, perkebunan
sejenisnya. dan peternakan.
1.1.4.2. Pengembangan usaha, sarana
prasarana pengolahan, serta
pemasaran produk pertanian,
perkebunan dan peternakan.
1.1.5. Mempertahankan luas lahan 1.1.5.1. Pemberian intensif dan disinsentif.
pertanian pangan berkelanjutan.
1.1.6. Meningkatkan perikanan budidaya. 1.1.6.1. Peningkatan produksi perikanan;
kesejahteraan.
8. Mewujudkan pemuda yang tangguh 8.1. Meningkatnya peran pemuda, 8.1.1. Meningkatkan kualitas sarana 8.1.1.1. Peningkatan pembangunan sarana
dan berdaya saing serta meningkatnya organisasi kemasyarakatan dan prasarana olah raga dan kualitas prasarana olah raga dan pembinaan
prestasi olah raga. prestasi olah raga. serta kuantitas olahragawan olahragawan.
berprestasi.
8.1.2. Meningkatkan kualitas dan 8.1.2.1. Peningkatan keterampilan pemuda.
kuantitas pemuda yang kreatif,
inovatif, mandiri dan bertanggung
jawab serta memiliki jiwa
kepemimpinan.
9. Melestarikan seni dan budaya berbasis 9.1. Meningkatnya peran masyarakat 9.1.1. Meningkatkan apresiasi masyarakat 9.1.1.1. Peningkatan pelestarian budaya lokal.
kearifan lokal. dalam pembangunan seni dan terhadap aspek kesejahteraan dan
budaya. nilai-nilai tradisi bagi
pengembangan budaya daerah.
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
dalam tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan maka selanjutnya diuraikan
Selain program prioritas, program yang disajikan dalam RPJMD ini juga
penyusunan Renstra OPD agar terjalin ikatan yang tidak terputus antara RPJMD
dengan Renstra OPD yang dituangkan dalam Bab VIII Indikasi Rencana Program
Dalam bab ini, dari semua program prioritas yang telah ditentukan
selanjutnya akan dipilih program yang akan menjadi program unggulan yang
merupakan program prioritas utama Bupati dalam mencapai visi dan misi RPJMD.
dan operasional.
dukungan pencapaian target pembangunan nasional (Pro Poor, Pro Job, Pro
pusat.
UrusanWajib
1. Bidang Pendidikan
2. Bidang Kesehatan
6. Bidang Perumahan
a. Program PengembanganPerumahan;
7. Bidang Perhubungan
9. Bidang Pertanahan
Pemanfaatan Tanah.
Perempuan;
yang Madiri;
Kegiatan di Masyarakat;
Kecil Menengah;
Keamanan
Daerah;
Pengawasan;
dan HAM;
Efisien;
Tetangga;
Informatika.
Urusan Pilihan
1. Bidang Pertanian
2. Bidang Kehutanan
Ketenagalistrikan;
Tanah.
4. Bidang Pariwisata
6. Bidang Perdagangan
Negeri;
7. Bidang Perindustrian
8. Bidang Ketransmigrasian
kebijakan dan program pembangunan dapat dilihat pada table 7.1, sebagai
berikut :
(3) APK SMA/MA/SMK Persen 59.95 66.1 2. Program Pendidikan Pendidikan Disdik
Sederajat Menengah
2) Peningkatan sarana dan kapasitas (1) Tersedia satuan Persen 100% 100% 1. Program Wajib Belajar Pendidikan Disdik
pendidikan dasar dan menengah pendidikan dalam Pendidikan Dasar 9 Tahun
jarak yang terjangkau
VII-14
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(14) Dibangunnya Unit unit 5 1
Sekolah Baru
b) Meningkatkan kuantitas dan Perwujudan Rintisan Sekolah Standar (1) Jumlah SD/MI Persen 86 87.57 1. Program Wajib Belajar Pendidikan Disdik
kualitas Rintisan Sekolah Standar Nasional (RSSN) dan Sekolah Standar Berstandar Nasional Pendidikan Dasar
Nasional (RSNN) dan Sekolah Nasional (SSN) jenjang SD dan SMP
Standar (SSN) jenjang SD dan yang berkualitas
SMP
c) Meningkatkan sarana prasarana Penguatan budaya baca dan gemar (1) Jumlah Perpustakaan unit 875 1120 Program pembinaan Perpustaka- Disdik
perpustakaan membaca masyarakat budaya baca dan an
pembinaan perpustakaan
2) Meningakatnya Kualitas dan Kuantitas a) Meningkatkan kompetensi Peningkatan Kualifikasi pendidik (1) Jumlah Pendidik yang Orang 18,103 35 Program Peningkatan Pendidikan Disdik
SDM pendidik dan tenaga kependidikan Pendidik dan Tenaga minimal S1/D4 serta Peningkatan memenuhi kualifikasi Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan melalui kulaifikasi Kompetensi melalui pelatihan Pendidik S1/D4 Kependidikan
pendidikan dan Tenaga Kependidikan
(2) Jumlah Pendidik dan Orang 1,494 2694
Tenaga Kependidikan
yang dilatih
b) Meningkatkan Kualitas dan Peningkatan Pendidikan Usia Dini, (1) APK PAUD Persen 26 32.67 1. Program Pendidikan Anak Pendidikan Disdik
Kuantitas Pendidikan Anak Usia Non Formal dan Informal Usia Dini
Dini, Non Formal dan Informal
VII-15
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
3) Meningkatnya akses dan mutu sarana dan Pembangunan dan rehabilitasi Peningkatan sarana prasarana (1) Rasio puskesmas, Rasio 0.0893 0.0910 1. Program peningkatan dan Kesehatan Dinkes
prasarana Kesehatan pada seluruh wilayah puskesmas/pustu dan jaringannya kesehatan di Puskesmas dan rumah poliklinik, pustu per perbaikan sarana dan
Kab. Majalengka serta rumah sakit sakit untuk masyarakat umum dan 1.000 penduduk prasarana
miskin Puskesmas/Puskesmas
Pembantu dan jaringannya
(5) Pelayanan dan Persen 100 100 3. Program pengadaan, Kesehatan RSUD
Pendukung Pelayanan peningkatan sarana dan Cideres/RSUD
RS prasarana rumah Majalengka
sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paru-
paru/rumah sakit mata
(6) Terlayaninya pasien Persen 100 100 4. Program Peningkatan Kesehatan RSUD
yang akses ke rawat Mutu Pelayanan Kesehatan Cideres/RSUD
jalan, IGD dan Rawat Rujukan Majalengka
Inap RS
4) Meningkatanya mutu layanan kesehatan a) Meningkatkan mutu manajemen 1) Peningkatan sistem pembiayaan (1) Cakupan Penemuan Persen 100% 100% 1. Program Standarisasi Kesehatan Dinkes
tingkat dasar dan rujukan pelayanan kesehatan puskesmas kesehatan dan penanganan Pelayanan Kesehatan
dan rumah sakit penderita penyakit
(2) Cakupan Masyarakat Persen 30% 70% 2. Program Peningkatan Kesehatan Dinkes
yg tercover Asuransi Cakupan Peserta JKN
yang terdaftar di
Puskesmas
(4) Cakupan masyarakat Persen 40,17% > 15% 4. Program Pelayanan Kesehatan Dinkes
yang memanfaatkan Kesehatan Dasar
Puskesmas dan
jaringannya
VII-16
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(5) Ketersediaan obat dan Persen 100% 100% 5. Program Obat dan Kesehatan Dinkes
perbekalan kesehatan Perbekalan Kesehatan
2) Peningkatan sistem rujukan pelayanan SOP sistem Rujukan Dokumen 3 3 Program Peningkatan Kesehatan Dinkes/RSUD
kesehatan sesuai SOP kesehatan Poned dan Ponek Cideres/RSUD
Majalengka
3) Peningkatan ketersediaan dan Pengembangan Sistem Kegiatan 1 6 Program Peningkatan Kesehatan Dinkes/RSUD
pelayanan informasi kesehatan informasi kesehatan Sistem Informasi Cideres/RSUD
Kesehatan Majalengka
b) Meningkatkan pelayanan Perluasan cakupan pelayanan Cakupan pelayanan Persen 66.98% 100% Program Pelayanan Kesehatan Dinkes
kesehatan penduduk miskin kesehatan penduduk miskin kesehatan dasar Kesehatan Penduduk
masyarakat miskin Miskin
5) Menurunnya AKI dan AKB a) Meningkatkan Promosi dan 1) Peningkatan cakupan Desa Siaga Aktif (1) Cakupan Desa Siaga Persen 70% 82% Program Promosi Kesehatan Dinkes
preventif kesehatan masyarakat Aktif Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
2) Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan (1) Cakupan PHBS Persen 55% 70% 1. Program Promosi Kesehatan Dinkes
Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Kesehatan dan
Tangga Pemberdayaan Masyarakat
(2) Cakupan Rumah Sehat Persen 56.87% 75% 2. Program Pengembangan Kesehatan Dinkes
Lingkungan Sehat
VII-17
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
b) Meningkatkan upaya keselamatan Akselerasi Penurunan angka kematian (1) Cakupan Kunjungan Persen 90.59% 97.11% 1. Program Peningkatan Kesehatan Dinkes
ibu hamil dan nifas serta bayi dan ibu dan bayi Ibu Hamil K4 Keselamatan Ibu
optimalisasi kepersertaan KB Melahirkan dan bayi
(5) Angka Harapan Hidup Tahun 67.13* 69.04 2. Program peningkatan Kesehatan Dinkes
pelayanan kesehatan anak
balita
(8) Cakupan pelayanan Persen 100 100 3. Program Peningkatan Kesehatan RSUD
kasus gawat darurat Mutu Pelayanan Kesehatan Cideres/RSUD
obstetri dan neonatal Rujukan Majalengka
oleh rumah sakit
(PONEK)
(9) Cakupan peserta KB Persen 75.35% 77.73% 4 Program Keluarga Keluarga BPMDPKB
Aktif Berencana Berencana
dan Keluarga
Sejahtera
VII-18
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(14) Cakupan Anggota Bina Persen 84.78% 80% 5. Program promosi Keluarga BPMDPKB
Keluarga kesehatan ibu, bayi dan Berencana
Balita (BKB) ber-KB anak melalui kelompok dan Keluarga
kegiatan di masyarakat Sejahtera
(15) Cakupan pelayanan Persen 5.57% 7.77% 6. Program Pelayanan Keluarga BPMDPKB
IUD Kontrasepsi Berencana
dan Keluarga
Sejahtera
d) Meningkatkan upaya pencegahan, 1) Memperluas jangkauan upaya (1) Cakupan Persen 95.33% 100% Program Pencegahan dan Kesehatan Dinkes
pemberantasan dan pengendalian pencegahan, penanggulangan Desa/Kelurahan penanggulangan penyakit
penyakit penyakit Universal Child
Immunization
6) Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas SDM Meningkatkan kapasitas dan 1) Pelaksanaan bimbingan teknis dan (1) Pendidikan formal Orang 7 9 Program Peningkatan Kesehatan BKD/Dinkes/
kesehatan, diutamakan pada daerah pemenuhan kebutuhan tenaga pendidikan serta pelatihan bagi tenaga medis (dokter Kapasitas Sumber Daya RSUD Cideres/
terpencil kesehatan di rumah sakit, tenaga kesehatan di rumah sakit, spesialis) Aparatur RSUD
puskesmas/pustu dan jaringannya puskesmas/pustu dan jaringannya Majalengka
VII-19
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(2) Pendidikan formal Orang 13 45
tenaga non medis
(perawat, bidan,
nutrisionis, dll)
(3) Dokter (medis) yang Jiwa 3 35
telah mengikuti
pelatihan/bimbingan
teknis
2) Pemenuhan kebutuhan tenaga (1) Rasio dokter per 1.000 Poin 0.11 0.11 Program Pembinaan dan Kesehatan BKD/Dinkes/
kesehatan di rumah sakit, penduduk Pengembangan Aparatur RSUD Cideres/
puskesmas/pustu dan jaringannya RSUD
Majalengka
(2) Rasio tenaga Poin 1.33 1.33
kesehatan lainntya per
1.000 penduduk
7) Meningkatnya kualitas dan pembangunan a) Memantapkan pembangunan 1) Pemeliharaan dan peningkatkan (1) Tersedianya jalan yang Km 575.36 650.65 1. Program Pekerjaan Dinas BMCK
infrastruktur serta prasarana sosial dasar sarana dan prasarana jalan dan kualitas jalan dan jembatan yang telah menjamin kendaraan rehabilitasi/pemeliharaan Umum
masyarakat jembatan ada dapat berjalan dengan jalan dan jembatan
selamat dan nyaman
VII-20
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(2) Tersedianya jembatan Buah 366.00 395
yang menjamin
kendaraan dapat
berjalan dengan
selamat dan nyaman
(3) Prosentase Persen 100 100 2. Program inspeksi kondisi Pekerjaan Dinas BMCK
ketersediaan data Jalan dan Jembatan Umum
kondisi jalan dan
jembatan
(6) Rasio drainase dalam Km 4,960.46 15.00 5. Program Pekerjaan Dinas BMCK
kondisi baik rehabilitasi/pemeliharaan Umum
saluran drainase/gorong-
gorong
2) Pembangunan dan peningkatkan jalan (1) Panjang penambahan Km 5 1. Program pembangunan Pekerjaan Dinas BMCK
dan jembatan Jalan baru jalan dan jembatan Umum
(5) Tersedianya saluran Km 0.00 11.00 2. Program pembangunan Pekerjaan Dinas BMCK
drainase/gorong- saluran drainase/gorong- Umum
gorong baru gorong
b) Memantapkan pembangunan 1) Pemeliharaan dan peningkatan (1) Tersedianya air irigasi Persen 67.00 75.00 Program Pengembangan Pekerjaaan Dinas PSDAPE
sarana dan prasarana irigasi dan kualitas sarana dan prasarana jaringan untuk pertanian rakyat dan pengelolaan jaringan Umum
pengolahan air lainnya irigasi pada sistem irigasi irigasi, rawa dan jaringan
yang sudah ada pengairan lainnya
2) Peningkatan efektivitas, efesiensi, (1) Prosentase P\ersen 5 20 Program Pengembangan, Pekerjaaan Dinas PSDAPE
kualitas dan ketertiban pelaksanaan peningkatan peran dan pengelolaan dan Umum
pengelolaan sumber daya air fungsi sungai, danau konservasi sungai, danau
dan sumber daya air dan sumber daya air
lainnya lainnya
c) Meningkatkan ketersediaan Penuntasan rehabilitasi rumah tidak (1) Rumah tidak layak Persen 15.10 0 1. Program pengembangan Perumahan Dinas BMCK
perumahan layak huni bagi masyarakat miskin dan huni perumahan
peningkatan penyediaan rumah bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah
VII-21
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(3) Terpeliharanya sarana Bulan 12.00 60 3. Program Peningkatan Perumahan Dinas BMCK
dan prasarana Kesiapan dan Pencegahan
pencegahan bahaya Bahaya Kebakaran
kebakaran
d) Meningkatkan ketersediaan dan 2) Pemeliharaan dan peningkatan (1) Jumlah Rumah Tangga KK 316,524 379.025 1. Program pengembangan Pekerjaan Dinas
kualitas sarana dan prasarana kualitas sanitasi dasar perumahan dan yang terlayani akses kinerja pengelolaan air Umum BMCK/KECAMAT
dasar permukiman permukiman melalui peran serta air minum minum dan air limbah AN + PDAM
masyarakat
(2) Tersedianya prasarana Lokasi/ Desa 80.00 100.00
dan sarana air limbah
e) Meningkatkan pelayanan energi 1) Peningkatan cakupan pelayanan dan (1) Rumah tinggal yang Persen 90.51 93.33 Program pembinaan dan ESDM Dinas PSDAPE
dan ketenaga listrikan kualitas infrastruktur energi dan mempunyai pengembangan bidang
ketenagalistrikan penerangan listrik energi dan
ketenagalistrikan
f) Meningkatkan kualitas pengelolaan 1) Peningkatan pengelolaan sumber daya (1) Jumlah debit air tanah M3 600,000 3,000,000 Program pembinaan dan ESDM Dinas PSDAPE
sumber daya alam mineral dan mengendalikan yang dapat dikelola pengawasan bidang
penggunaan air tanah dan terawasi pertambangan dan Air
Tanah
VII-22
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
4) Pemenuhan Sarana dan Prasarana (1) Meningkatnya Bulan 0.00 12.00 Program Pengembangan Lingkungan BPLH
Pengelolaan Persampahan Pelayanan dan Kinerja Pengelolaan Hidup
Pemeliharaan Sarana Persampahan
Persampahan
5) Meningkatkan upaya pelestarian (1) Pengendalian terhadap Kegiatan 0.00 23.00 Program Perlindungan dan Lingkungan
lingkungan kerusakan Tanah, Konservasi Sumber Daya Hidup
Mata air, Hutan, Lahan Alam
dan Teridentifikasinya
kondisi SDA,KEHATI BPLH
dan Titik Pencemaran
Tanah, Air dan Udara
b) Meningkatkan upaya pengurangan 1) Pencegahan dan Mitigasi Bencana (1) Tersedianya data dan dokumen 4.00 Program peningkatan Kesbangpol BPBD
resiko bencana informasi potensi kesiapsiagaan dan
rawan bencana pencegahan Bencana
c) Meningkatkan koordinasi dan 2 Pemenuhan Tanggap Darurat Bencana (1) Meningkatnya Persen - 100 Program pencegahan dini Kesbangpol BPBD
penanganan tanggap darurat dan kewaspadaan dan dan penanggulangan
pasca bencana kesiapsiagaan dalam korban bencana alam
mengatasi bencana
pada saat tanggap
darurat bencana
(2) Terpenuhinya Persen 100 Kesbangpol BPBD
pengadaan peralatan
penanggulangan
bencana
VII-23
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(3) Terpenuhinya bantuan Persen - 100 Kesbangpol BPBD
kebutuhan dasar
3) Rehabilitasi dan Rekontsruksi Sarana (1) Terpenuhinya Persen 100 Program perbaikan Perumahan BPBD
dan Prasarana Pasca Bencana pemberian bantuan perumahan akibat
perbaikan rumah bencana alam/sosial
masyarakat
(rehabilitasi) yang
terkena bencana
b) mengembangkan infrastruktur 1) Pengintegrasian layanan transportasi (1) Terfasilitasinya Persen 100 Peningkatan Pelayanan Perhubung Dishubkominfo
transportasi perhubungan pada pusat-pusat daerah peningkatan pelayanan Angkutan Umum an
pertumbuhan angkutan umum
2) Pemantapan dan Pemenuhan sarana (1) Terpenuhinya Titik/Lokasi 3,373 4623 1. Program Pembangunan Perhubung Dishubkominfo
dan prasarana perhubungan kebutuhan penerangan Prasarana dan Fasilitas an
jalan umum di wilayah Perhubungan
pedesaan dan
perkotaan
3) Peningkatan pengawasan kendaraan (1) Terkendalinya Persen 60 90 1. Program Pengendalian Perhubung Dishubkominfo
angkutan umum dan pengendalian keamanan dan dan Pengamanan Lalu an
lalu lintas. keselamatan lalu lintas Lintas
pengguna jalan
VII-24
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(2) Terpenuhinya Persen 100 2. Program Peningkatan Perhubung Dishubkominfo
pelayanan uji Kelaikan Pengoperasian an
kendaraan dan Kendaraan Bermotor
tersedianya alat uji
serta sarana
pendukung
keselamatan
transportasi
(3) Tersedianya kapasitas kali 3 24 3. Program Pembinaan dan Perhubung Dishubkominfo
SDM Perhubungan Pengembangan Aparatur an
sesuai dengan analisa
kebutuhan
Mengembangkan infrastruktur 1) Pemantapan sarana dan prasarana (1) Terpenuhinya Persen 55.42 100 1. Program Pengembangan Komunikasi Dishubkominfo
komunikasi informasi komunikasi dan informasi. pengawasan, Komunikasi, Informasi dan dan
pengendalian dan Media Massa Informatika
peningkatan pelayanan
informasi publik dan
jaringan komunikasi
informasi.
(2) Prosentase Persen 11.65 100 Komunikasi Dishubkominfo
peningkatan SDM dan
bidang komunikasi dan Informatika
informasi
(3) Tersedianya Perbup dokumen 0 1 2. Program Pengkajian dan Komunikasi Dishubkominfo
tentang Pemanfaatan Penelitian Bidang dan
TIK di Pemkab Komunikasi dan Informatika
Majalengka Informatika
d) Mengendalikan pemanfaatan 1) Penataan dan pengendalian ruang (1) Tersusunnya Dokumen 10.00 27 1. Program Perencanaan Penataan BMCK
ruang pedoman/arahan Tata Ruang Ruang
tentang penataan
ruang sesuai dengan
peruntukan dan
fungsi Ruang
(2) Tersosialisasikannya Lokasi/ - 7 2. Program Pemanfaatan Penataan BMCK
rencana tata ruang Kecamatan Ruang Ruang
2) Penataan Dan Pelaksanaan (1) terwujudnya arahan Paket 5 10 1. Program Peningkatan Pekerjaan BMCK
Pembangunan Bangunan Gedung pembangunan serta Sarana dan Prasarana Umum
Serta Jasa Konstruksi peningkatan sesuai Aparatur
Fungsi Bangunan
Gedung
VII-25
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(2) Tersusunnya arahan Paket 5 10 2. Program Pengembangan Pekerjaan BMCK
dalam pembangunan Data / Informasi Umum
sesuai fungsi Bangunan Gedung
bangunan gedung
Terwujudnya Bulan - 48
Pengawasan dan
Pengendalian
Bangunan
VII-26
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
9) Terwujudnya pasar tradisional yang a) Pengembangan pasar dalam 1) Revitalisasi pasar tradisional dan pasar (1) Peserta Pelatihan Orang 100 350 Program Peningkatan Perdagang- KUKM Perindag
representatif negeri serta perlindungan desa Kemampuan Teknis Efisiensi Perdagangan an
konsumen dan pasar tradisional Perdagangan Dalam Negeri
(2) Revitalisasi Pasar Pasar 4 4
Pemda
(3) Pengembangan dan Unit 2 7
Rehabilitasi Pasar
Tradisional
2) Penggunaan produk dalam negeri, (1) Fasilitasi Tera Ulang Kec 26 26 Program Peningkatan dan Perdagang- KUKM Perindag
peningkatan pengembangan dan Pengembangan Sistem an
perlindungan sarana prasarana Perdagangan Dalam
perdagangan Negeri
(2) Operasi Pasar Keg 0 8
10) Berkembangnya sektor-sektor ekonomi Penumbuhan dan pengembangan Penataan dan peningkatan kualitas (1) Pembangunan outlet Lokasi 3 23 Program Pembangunan Perdagang- KUKM Perindag
yang padat karya, termasuk sektor sentra-sentra ekonomi dan kuantitas sektor ekonomi Kawasan Perdagangan an
pertanian.
(2) Terbangunnya kawasan 0 4
kawasan perdagangan
11) Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas a) Meningkatkan tata kelola 1) Penataan struktur organisasi yang Jumlah OPD yang OPD 4 2 Program Peningkatan Otonomi Org. Setda
layanan pemerintah pemerintahan yang efektif proporsional menerapkan Standar Kualitas Kelembagaan dan Daerah
Mutu Pelayanan Ketatalaksanaan
berbasis ISO
2) Peningkatan pelayanan administrasi Terpenuhinya Persen 100 100 Program pelayanan Otonomi Org. Setda
organisasi kebutuhan operasional administrasi perkantoran Daerah
OPD
3) Percepatan Penanganan dan Prosentase OPD dan Persen 100 100 Program Pemantapan Otonomi Org. Setda
Pelayanan kepada Masyarakat UPP dengan nilai IKM Otonomi Daerah dan Daerah
kriteria minimal "B" Sistem Administrasi
Daerah
4) Peningkatan pelayanan pengelolaan Tingkat kesesuaian Persen 100 100 Program peningkatan dan Otonomi DPKAD
dan pelaporan keuangan daerah pelaporan kinerja Pengembangan Daerah
dalam rangka konsistensi WTP atas sesuai deng standar pengelolaan keuangan
laporan keuangan daerah akuntansi daerah
5) Peningkatan Pendapatan daerah Tingkat Pendapatan Program Penggalian dan Otonomi DPKAD
sesuai denga potensi daerah Pengembangan Potensi Daerah
Pendapatan Daerah
VII-27
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Milyar Rupiah 142.889 154.484
6) Mewujudkan tertib administrasi aset (1) Prosentase aset Program Peningkatan Otonomi DPKAD
daerah daerah yang Pengelolaan Barang Milik Daerah
diamankan Daerah
VII-28
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(9) Prosentase jumlah Persen 10 10 2. Program Peningkatan Otonomi Inspektorat
Aparat Pengawas Profesionalisme Tenaga Daerah
Internal Pemerintah Pemeriksa dan Aparatur
(API) yang kompeten Pengawas Internal
dan profesional di Pemerintah (APIP)
setiap
(10) Tersusunnya sistem Jenis 2 10 3. Program Penataan dan Otonomi Inspektorat
dan prosedur serta Penyempurnaan Kebijakan Daerah
perangkat (tools) sistem dan Prosedur
pengawasan Pengawasan
(11) Terpenuhinya tools Jenis 3 8
pengawasan
(Tersedianya Piagam
Audit Internal,
tersedianya Sistem
Penanganan
Pengaduan Masyarakat
(Whistle Blower
System), Tersedianya
Sistem Penanganan
Konflik Kepentingan)
b) Meningkatkan tata kelola Tertib administrasi pertanahan Prosentase tanah Persen 12.31 12.83 Program Penataan Pertanahan DPKAD
administrasi pertanahan bersertifikat dan penguasaan, pemilikan,
keseluruhan jumlah penggunaan dan
bidang tanah pemanfaatan tanah
Bidang 162 187
c) Meningkatkan kualitas pengelolaan Mewujudkan pengelolaan kearsipan (1) Tersedianya Asiparis orang 38 3 Program Pembinaan , Kearsipan KAD
arsip daerah yang mendukung kinerja Pengelolaan dan
penyelenggaraan pemerintah daerah pelayanan tata kearsipan
d) Meningkatkan kualitas 1) Peningkatan Pengendalian dan Tingkat capaian pelaporan Persen 100 100 Program Perencanaan Perencana - Bappeda
perencanaan dan pengendalian Evaluasi Pembangunan Daerah pelaksanaan pembangunan Pembangunan Daerah an
pengembangan perencanaan Pembangun-
an
2) Peningkatan kualitas perencanaan (1) Tersedianya Evaluasi Dokumen 1 1 1. Program Perencanaan Perencana - Bappeda
daerah RPJPD ditetapkan Pembangunan Daerah an
dengan Perda yang Pembangun-
selaras dengan kondisi an
terkini perencanaan
kabupaten serta
kebijakan Pusat dan
Provinsi
VII-29
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(2) Tersedianya Dokumen Dokumen 1 1
RPJMD ditetapkan
dengan Perda yang
selaras dengan RPJPD
Kabupaten, RPJMD
Provinsi, RPJMN dan
RTRW Kabupaten
VII-30
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(11) Tersedianya Sumber pegawai 60 100
Daya Aparatur
Perencanaan yang
handal
(12) Terwujudnya kali 8 40 2. Program Perencanaan Perencana- Bappeda
Koordinasi Pembangunan Ekonomi an
Perencanaan Pembangun-
Pembangunan an
Ekonomi
(13) Terwujudnya Dokumen 3 18
Perencanaan
Pembangunan
Ekonomi
(14) Terwujudnya kali 8 40 3. Program Perencanaan Perencana- Bappeda
Koordinasi Sosila Budaya an
Perencanaan Pembangun-
Pembangunan Sosial an
Budaya
(15) Terwujudnya Dokumen 3 12
Perencanaan Sosial
Budaya
(16) Terwujudnya kali 12 60 4. Program Perencanaan Perencana- Bappeda
Koordinasi Sarana dan Prasarana an
Perencanaan Wilayah Pembangun-
Pembangunan Sarana an
dan Prsarana Wilayah
e) Meningkatkan kualitas dan Peningkatan Pengelolaan Data Tersedianya data/ Dokumen 5 25 Program Pengembangan Statistik Bappeda
penyediaan data pembangunan Pembangunan informasi/Statistik Daerah Data/ Informasi/Statistik
Daerah
f) Meningkatkan kualitas penataan Peningkatan pengelolaan administrasi (1) Cakupan penerbitan Persen 83.35 100.00 Program Penataan Kependuduk Disdukcapil
administrasi kependudukan kependudukan dan pencatatan sipil Kartu Tanda Penduduk Administrasi an dan
(KTP) Kependudukan Catatan Sipil
VII-31
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(2) Cakupan penerbitan Persen 100.00 100.00
kartu keluarga
12) Meningkatnya kualitas dan kuantitas a) Meningkatkan kualitas dan 1) Peningakatan kompetensi aparatur (1) Prosentase pejabat Persen 61 74 Program peningkatan Otonomi BKD
sumber daya aparatur pemerintah daerah kuantitas sumber daya aparatur pemerintah daerah struktural yang telah kapasitas sumberdaya Daerah
pemerintah daerah mengikuti diklatpim aparatur
sesuai jenjangnya
2) Pembinaan dan pengembangan (1) Realisasi pemberian Persen 100 100 Program Pembinaan dan Otonomi BKD
aparatur pemerintah daerah penghargaan bagi PNS Pengembangan Aparatur Daerah
2) Peningkatan penyelarasan peraturan Jumlah Perda yang Perda 5 5 Program penataan Otonomi Hkm. Setda
daerah diharmonisasi peratutan perundang- Daerah
undangan, kesadaran
hukum dan HAM
b) Meningkatkan budaya taat hukum 1) Peningkatan pemahaman masyarakat Jumlah Produk hukum Per-UU-an 2 2 Program penataan Kesatuan Hkm. Setda
akan peraturan perundang-undangan yang disosialisasikan peratutan perundang- Bangsa dan
dan HAM undangan, kesadaran Politik dalam
hukum dan HAM Negeri
2) Peningkatan kualitas dan kuantitas (1) Jumlah anggota orang 3,430 3,440 Program Pemeliharaan Kesatuan Satpol PP
aparatur Satpol PP, satuan Linmas per 100 ketertiban umum dan Bangsa dan
perlindungan Masyarakat dan PPNS penduduk ketentraman masyarakat Politik dalam
Negeri
VII-32
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
14) Meningkatnya investasi PMA/PMDN dan Penciptaan Iklim Usaha yang 1) Menjamin kepastian investasi (1) Kajian Kebijakan Naskah 1 Raperda, 1 1 Kajian, 1 Naskah 1. Program Pegembangan Penanaman BPPTPM
investasi lokal terkait pengembangan kondusif penanaman modal kajian,Raper Raperbup Akademis, 2 Investasi Modal
UMKM da dan Raperda, 2
Raperbup Raperbup
VII-33
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(2) Tersedianya informasi Paket 3 8
peluang usaha/bidang
usaha unggulan dan
terselenggaranya
promosi investasi
Peningkatan Kapasitas Koperasi 167 734 2. Program Peningkatan Koperasi dan KUKM Perindag
Kelembagaan Koperasi Kualitas Kelembagaan UKM
di Bidang Koperasi
Pengendalian dan
Akuntabilitas Koperasi
(1) Peningkatan Kualitas Koperasi 20 70 3. Program Pengembangan Koperasi dan KUKM Perindag
Organisasi Badan Sistem Pendukung Usaha UKM
Hukum Koperasi Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
(2) Peningkatan Kualitas Koperasi 26 176
Ketatalaksanaan
Koperasi dan UMKM
(1) Terwujudnya Fasilitasi IKM 40 120 4. Program Pengembangan Perindustri- KUKM Perindag
HAKI Industri Kecil dan an
Menengah
VII-34
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(4) Pembangunan Outlet Lokasi 1 11
Produk UMKM di
Kawasan Wisata
(1) Terlaksananya IKM 80 480 2. Program Pengembangan Perindustri- KUKM Perindag
Pelatihan Industri Kecil Industri Kecil dan an
dan Menengah Menengah
(2) Adanya Kelompok 2 14
Pengembangan
industri kreatif
Adanya Bantuan Kelompok 200 482 3. Program Peningkatan Perindustri- KUKM Perindag
Peralatan Industri Kemampuan Teknologi an
Industri
b) Meningkatkan ekonomi pesantren Penguatan Koperasi pondok Peningkatan kualitas Kopontren 30 3 1. Program Peningkatan Keagamaan
pesantren dan kuantitas majlis Kehidupan Beragama
taklim
(1) Pameran Produk UKM Keg 8 48 3. Program Pengembangan Koperasi dan KUKM Perindag
Kewirausahaan dan UKM
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
(2) Fasilitasi Kemitraan UKM 2,500 2,900
dengan Lembaga
Keuangan Lainnya
c) Meningkatkan produktivitas BUMD Peningkatan kinerja dan daya saing Penyertaan Modal Rupiah 1,500,000 28,138,571,875 Program Pembangunan Otonomi Bagian
dan lembaga keuangan lainnya BUMD dan lembaga keuangan lainnya (000) Ekonomi Daerah Perekonomian
Setda
16) Meningkatnya kemudahan dan a) Meningkatkan ketersediaan, akses Peningkatan ketersediaan, penguatan (1) Mempertahankan Persen 90 90 Program Peningkatan Ketahanan BP4K
kemampuan masyarakat untuk mengakses pangan masyarakat, kualitas cadangan, distribusi, akses dan Ketersediaan Energi Ketahanan Pangan Pangan
pangan keragaman dan keamanan pangan penganekaragaman pangan, serta dan Protein/Kapita Pertanian/perkebunan
keamanan konsumsi dan penanganan
daerah rawan pangan
VII-35
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(8) Peningkatan dan Distankan
pengamanan mutu
produk pertanian :
Pengendalian OPT Kg/L 3,000 9,500
Penganekaragaman Lokasi 0 26
produksi tanaman
pertanian
Peringatan Hari Kali 1 6
Pangan
Pengumpulan dan Kecamatan 26 26
Pengolahan Data
Pertanian
b) Meningkatkan produksi pertanian, Peningkatan produksi dan (1) Meningkatnya produksi 1. Program Peningkatan Pertanian Distankan
perkebunan dan peternakan produktivitas komoditas pertanian, tanaman pertanian : Produksi Pertanian/
perkebunan dan peternakan Perkebunan
Padi Ton 707,038.05 777,741.86
VII-36
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Durian Ha 160.35 260.35
Jahe Ha 0 10.00
Tanaman Hias Ha 0 5.00
VII-37
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ton 22.517,85 *) 24,317.85
VII-38
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(6) Meningkatnya Unit 3,600 3,625 Pertanian Dishutbunnak
penerapan teknologi
pengolahan pasca
panen perkebunan
Kelompok 338 363
(9) Traktor roda dua (<6 Unit 1,700 1,765 Pertanian Distankan
PK; 6-8,5 PK), mesin
tanam padi dan
kultivator
2) Pengembangan usaha, sarana (1) Meningkatnya jumlah Orang 110 355 1. Program Peningkatan Pertanian BP4K
prasarana pengolahan, serta penyuluh swadaya Kesejahteraan Petani
pemasaran produk pertanian,
perkebunan, dan peternakan
(2) Meningkatnya Unit 10 25 Pertanian BP4K
kapasitas kelembagaan
petani
(3) Meningkatnya jumlah MoU 2 17 Pertanian BP4K
kemitraan kelompok
tani dengan pihak
swasta
VII-39
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(4) Meningkatnya Orang 0 750 Pertanian Distankan
Kesejahteraan Petani
(1) Jalan Usaha Tani / M 21,423 26,423 2. Program Penyediaan dan Pertanian Distankan
Jalan Produksi Pengembangan Sarana
Prasarana Pertanian
VII-40
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ikan Patin Ekor 12,445,000 13,081,810
2) Peningkatan hasil pengolahan dan Peningkatan Nilai Kelompok 10 26 Program Optimalisasi Kelautan dan Distankan
nilai tambah produk perikanan Tambah, Daya Saing, Pengelolaan dan Perikanan
Industri Hilir dan Pemasaran Produksi
Pemasaran Hasil Perikanan
Perikanan
Ton/Tahun 270 470
g) Meningkatkan fungsi hutan 1) Peningkatan pengembangan aneka (1) Meningkatnya Program Pemanfaatan Kehutanan Dishutbunnak
usaha kehutanan, serta pengembangan aneka Potensi Sumber Daya
pemberdayaan masyarakat sekitar usaha kehutanan : Hutan
hutan
- Budidaya Gaharu Ha 20 98
- PLBTH Ha 10 154
2) Peningkatan rehabilitasi hutan dan (1) Terwujudnya Ha 10,458.05 7,458.05 1. Program Rehabilitasi Kehutanan Dishutbunnak
lahan serta perlindungan konservasi rehabilitasi hutan dan Hutan dan Lahan
sumber daya hutan lahan (pengurangan
luas lahan kritis) :
VII-41
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
a. Terbangunnya Ha 11,360 13,760
kawasan hutan rakyat
dan penutupan lahan
di luar kawasan hutan
c. Meningkatnya
pengendalian erosi
dan sedimentasi :
- Pembuatan Gully Unit 105 185
Plug
- Pembuatan Sumur Unit 391 591
Resapan
17) Terwujudnya destinasi wisata Unggulan Meningkatkan keunggulan daya 1) Pembangunan dan pengembangan (1) Terbangunnya Unit 5 8 Program Pengembangan Pariwisata Disporabudpar
tarik dan promosi wisata pariwisata Unggulan destinasi wisata Destinasi Pariwisata
(2) Meningkatnya Orang 124,918 940,918
wisatawan
2) Peningkatan kualitas sarana prasarana Terpublikasikanya Paket 3 4 Program Pengembangan Pariwisata Disporabudpar
pariwisata destinasi pariwisata Pemasaran Pariwisata
3) Peningkatan sumber daya manusia (1) Terbangunanya Mou 4 27 Program Pengembangan Pariwisata Disporabudpar
pariwisata dan ekonomi kreatif kemitraan pengelolaan Kemitraan
pariwisata
18) Meningkatnya pertumbuhan sektor-sektor Meningkatkan kualitas dan Penataan Kawasan Industri Produk (1) Adanya Pembangunan Kawasan 5 8 Program Pengembangan Perindustri- Dinas KUKM
ekonomi unggulan daerah yang pro-job, kuantitas produk unggulan daerah Unggulan Potensi Daerah Kawasan Industri Kawasan Industri Potensi an Perindag
pro-poor, dan pro environment Potensi Daerah Unggulan Daerah
VII-42
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
19) Meningkatnya peran gender dalam Pengarusutamaan gender 1) Penguatan regulasi kelembagaan (1) Sosialisasi Kesetaraan Jiwa 100 1,175 Program keserasian Pemberda- BPMDPKB
pembangunan kesetaraan gender gender kebijakan peningkatan yaan
kualitas Anak dan perempuan
Perempuan dan
perlindung
anak
(2) Partisipasi perempuan Persen 44.69 49.69 BKD
di lembaga pemerintah
2) Penyediaan kebutuhan aktivitas (1) Cakupan perempuan Persen 100 100 1. Program Penguatan Pemberda- BPMDPKB
kelembagaan kesetaraan gender dan anak korban Kelembagaan yaan
kekerasan yang Pengarusutamaan Gender perempuan
mendapatkan dan Anak dan
penanganan perlindung
pengaduan oleh anak
petugas terlatih di
dalam unit pelayanan
terpadu
(2) Cakupan perempuan Persen 50 50 2. Program Peningkatan Pemberda- BPMDPKB
dan anak korban Kualitas Hidup dan yaan
kekerasan yang Perlindungan Perempuan perempuan
mendapatkan layanan dan
bantuan hukum perlindung
anak
(3) Rasio Kekerasan Poin 1 : 100 Keluarga 1:300 keluarga
Dalam Rumah Tangga
(KDRT)
(5) Cakupan layanan Persen 100 100 3. Program Pelayanan dan Sosial Dinsosnaker-
reintegrasi sosial bagi Rehabilitasi Kesejahteraan trans
perempuan Sosial
dan anak korban
kekerasan
VII-43
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
20) Terkendalinya pertumbuhan penduduk Perluasan sasaran peserta KB dan Penyediaan alat kontrasepsi dan (1) Rata-rata jumlah anak Persen 1.22 1.12 1. Program Keluarga Keluarga BPMDPKB
dan meningkatnya keluarga sejahtera penguatan KIE dan pembinaan peningkatan kesejahteraan pada per keluarga Berencana Berencana
keluarga sejahtera keluarga prasejahtera dan sejahtera 1 dan Keluarga
Sejahtera
(3) Cakupan Pasangan Persen 3.5 3.14 2. Program Kesehatan Keluarga BPMDPKB
Usia Subur yang Reproduksi Remaja Berencana
isterinya dibawah usia dan Keluarga
20 tahun Sejahtera
(4) Cakupan Remaja Yang Rasio 5 : 10 Remaja 15 : 35 Remaja 3. Program pengembangan Keluarga BPMDPKB
mengetahui Tentang pusat pelayanan informasi Berencana
KRR dan konseling KRR dan Keluarga
Sejahtera
(5) Cakupan PUS Peserta Persen 83.7 89 4. Program pembinaan peran Keluarga BPMDPKB
KB Anggota serta masyarakat dalam Berencana
Usaha Peningkatan pelayanan KB/KR yang dan Keluarga
Pendapatan Keluarga madiri Sejahtera
Sejahtera (UPPKS)
yang ber-KB
(11) Cakupan penyediaan Persen 100 100 6. Program pengembangan Keluarga BPMDPKB
informasi data bahan informasi tentang Berencana
mikro keluarga di pengasuhan dan dan Keluarga
setiap Desa/Kelurahan pembinaan tumbuh Sejahtera
kembang anak
VII-44
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(12) Jumlah Pospaud Kelompok 0 15 7. Program pengembangan Keluarga BPMDPKB
model operasional BKB- Berencana
Posyandu-PAUD dan Keluarga
Sejahtera
21) Meningkatnya Penanganan masalah Perluasan pemberian bantuan dan Perluasan program perlindungan sosial bagi (1) PMKS skala kabupaten Persen 33 48 1. Program Pemberdayaan sosial Dinsosnaker-
kesejahteraan sosial pembinaan para PMKS para PMKS yang memperoleh Fakir Miskin, Komunitas trans
bantuan sosial untuk Adat Terpencil (KAT) dan
pemenuhan kebutuhan Penyandang Masalah
dasar Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya
(2) PMKS skala kab/kota Persen 33 48 2. Program Pelayanan dan sosial Dinsosnaker-
yang menerima Rehabilitasi Kesejahteraan trans
program Sosial
pemberdayaan sosial
melalui Kelompok
Usaha Bersama
(KUBE) atau kelompok
sosial ekonomi sejenis
lainnya
VII-45
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(10) Data PMKS Kegiatan 1 5 7. Program Pendataan PMKS sosial Dinsosnaker-
trans
(11) Jumlah peserta Orang 250 700 8. Program Pembinaan sosial Dinsosnaker-
pelatihan Lingkungan Sosial trans
22) Meningkatnya ketersediaan lapangan a) Meningkatkan kompetensi Pelaksanaan pelatihan/kursus bagi calon Pencari kerja yang Persen 27 37 Program Peningkatan ketenaga- Dinsosnaker-
pekerjaan dan kualitas tenaga kerja ketenagakerjaan di berbagai tenaga kerja dan perlindungan bagi para terdaftar yang Kesempatan Kerja kerjaan trans
terlatih bidang keahlian tenaga kerja ditempatkan
b) Meningkatkan ketersediaan Perluasan lapangan pekerjaan (1) Besaran tenaga kerja Persen 20 80 1. Program Peningkatan ketenaga- Dinsosnaker-
lapangan pekerjaan yang mendapatkan Kualitas dan Produktivitas kerjaan trans
pelatihan berbasis Tenaga Kerja
kompetensi
(4) Angka partisipasi Jiwa 557,086 607,086 2. Program Pengelolaan Data ketenaga- Dinsosnaker-
angkatan kerja Ketenagakerjaan kerjaan trans
23) Memberikan fasilitasi Hubungan Industrial Meningkatkan pembinaan bagi pekerja Meningkatkan hubungan kerja yang (1) Besaran Kasus yang Persen 90 90 Program Perlindungan dan Ketenaga- Dinsosnaker-
bagi perusahaan dan pekerja, menjamin dan pengusaha melalui peningkatan harmonis antara pekerja dan pengusaha diselesaikan dengan Pengembangan Lembaga kerjaan trans
hak-hak pekerja dan melindungi tenaga pemahaman terhadap peraturan Perjanjian Bersama Ketenagakerjaan
kerja untuk meningkatkan kesejahteraan ketenagakerjaan (PB)
VII-46
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(7) Besaran Pengujian Persen 16 50
Peralatan di
Perusahaan
24) Meningkatnya peran pemuda, organisasi a) Meningkatkan kualitas sarana Peningkatan pembangunan sarana (1) Jumlah gedung olah per 10.000 0.0002 0.0004 1. Program Peningkatan Kepemuda- Disporabudpar
kemasyarakatan dan prestasi oleh raga prasarana olah raga dan kualitas prasarana olah raga dan pembinaan raga per 10.000 penduduk Sarana dan Prasarana an dan
dan kuantitas olahragawan olahragawan penduduk Olahraga Olahraga
berprestasi
b) Meningkatkan kualitas dan Peningkatan keterampilan pemuda (1) Jumlah Pemuda Orang 4 24 1. Program pengembangan Kepemuda- Disporabudpar
kuantitas pemuda yang kreatif, Pelopor keserasian dan kebijakan an dan
inovatif, mandiri dan bertanggung pemuda Olahraga
jawab serta memiliki jiwa
kepeminpinan
(2) Jumlah Paskibraka Orang 34 204 2. Program peningkatan Kepemuda- Disporabudpar
peran serta kepemudaan an dan
Olahraga
(3) Jumlah Pemuda kreatif Orang 230 2,830 3. Program peningkatan Kepemuda- Disporabudpar
inovatif terampil dan upaya penumbuhan an dan
mandiri kewirausahaan dan Olahraga
kecakapan hidup pemuda
25) Meningkatnya peran masyarakat dalam Meningtkan apresiasi masyarakat Peningkatan pelestarian budaya lokal (1) Pembinaan dibidang kali/tahun 1 11 1. Program Pengembangan Kebudayaan Disporabudpar
pembangunan seni dan budaya terhadap aspek kesejarahan dan kebudayaan Nilai Budaya
nilai-nilai tradisi bagi
pengembangan budaya daerah
VII-47
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(5) Jumlah situs dan situs 14 29
kawasan cagar budaya
yang dilestraikan
26) Kuatnya Pemerintah Desa dan Penguatan Kapasitas Desa 1) Meningkatkan kapasitas kelembagaan, (1) Ketersediaan Dokumen Buku 330 330 1. Program pemantapan Pemberdaya BPMDPKB/Bappe
Pemberdayaan Masyarakat Desa keuangan, aparatur, sarana dan RPJM Desa pemerintahan dan an da
prasarana pembangunan desa Masyarakat
dan Desa
(2) Ketersediaan Dokumen Buku 330 330
RKP Desa
(7) Pelatihan managemen jiwa - 330 2. Program peningkatan Pemberdaya Tapem. Setda
Pemerintahan Desa kapasitas aparatur an
pemerintah desa Masyarakat
dan Desa
(8) Pelatihan pengelolaan jiwa - 330 Tapem. Setda
keuangan desa
VII-48
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(5) Swadaya Masyarakat Rupiah 661,364,000 760,568,000
terhadap Program
pemberdayaan
masyarakat
(6) Cakupan desa bebas Desa 340 2,000 2. Program peningkatan Pemberdaya BPMDPKB
perumahan kumuh infrastruktur perdesaan an
Masyarakat
dan Desa
(7) Cakupan penerapan Desa 10 50
dan pengembangan
TTG
(8) Cakupan Kegiatan 330 330
pembangunan
infrastruktur
perdesaan berbasis
masyarkat
(9) Simpan Pinjam Kelompok 4,413 4,413 3. Program pengembangan Pemberdaya BPMDPKB
Perempuan lembaga ekonomi an
pedesaan Masyarakat
dan Desa
(10) Jumlah BUMDes Unit 330 330
27) Meningkatnya kualitas kehidupan a) Meningkatkan peran lembaga- 1) Peningkatan Sumber daya pendidik (1) Jumlah Guru Ngaji orang 672 686 Program Peningkatan Otda, Pem Kesra. Setda
beragama dan kerukunan antar umat lembaga sosial keagamaan dan agama pada lembaga pendidikan yang mendapat Kehidupan Beragama Umum, Adm,
beragama lembaga pendidikan keagamaan keagamaan dan di Masjid insentif Keu Daerah,
dalam pembangunan Per daerah,
Kepeg dan
Sandi
(2) Jumlah Imam Masjid orang 336 343
yang mendapat
insentif
VII-49
Strategi dan Arah Kebijakan Capaian Kinerja OPD
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang
No Sasaran Satuan Penanggung
(Outcome) Kondisi Awal Kondisi Akhir Daerah Urusan
Strategi Arah Kebijakan Jawab
(2013) (2018)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
2) Peningkatan kualitas sarana dan (1) Jumlah Perbup Perbup 0 1 Program Peningkatan Otda, Pem Kesra. Setda
prasarana lembaga pendidikan Keagamaan Kehidupan Beragama Umum, Adm,
agama, dan tempat peribadatan Keu Daerah,
Per daerah,
Kepeg dan
Sandi
3) Mendorong akselerasi terbentuknya (1) Jumlah lembaga unit 610 621 Program Peningkatan Otda, Pem Kesra. Setda
masyarakat religius melalui regulasi pendidikan agama Kehidupan Beragama Umum, Adm,
keagamaan yang memperoleh Keu Daerah,
fasilitasi Per daerah,
Kepeg dan
Sandi
b) Meningkatkan kualitas kerukunan Meningkatkan kualitas kerukunan (1) Jumlah Pertemuan kali 3 3 Program Peningkatan Otda, Pem Kesra. Setda
hidup baik interumat beragama hidup baik interumat beragama rutin antara tokoh- Kehidupan Beragama Umum, Adm,
maupun antarumat beragama. maupun antar umat beragama tokoh agama dan Keu Daerah,
ormas keagamaan Per daerah,
Kepeg dan
Sandi
VII-50
Pemerintah Kabupaten Majalengka
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS
YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
terdapat program unggulan Bupati berdasarkan janji Bupati dan Wakil Bupati
Urusan Wajib
1. Bidang Pendidikan
2. Bidang Kesehatan
3. Bidang Perumahan
Pengembangan Perumahan.
a. Sebagai upaya Peningkatan PUAP dan PKH ke dalam UKM, Koperasi atau
menengah.
Urusan Pilihan
1. Bidang Pertanian
2. Bidang Perdagangan
program:
Sederajat.
2. Bidang Kesehatan
1) Peningkatan sarana prasarana kesehatan di Puskesmas dan rumah sakit
sasaran:
(1) Terlayaninya pasien yang akses ke rawat jalan, IGD dan Rawat
Inap RS;
Miskin.
Rokok‛.
program:
Puskesmas‛.
Miskin‛.
sasaran :
dengan sasaran :
(1) Proporsi Rumah Tangga yang Akses Terhadap Air Bersih yang
Layak;
Layak.
melalui program :
dengan sasaran :
sasaran:
Nutrisionis, dll);
Teknis;
sasaran:
jembatan‛.
kebinamargaan‛.
dengan sasaran :
Bangunan Gedung‛.
bangunan gedung‛.
4. Bidang Perumahan
1) Kebijakan penuntasan rehabilitasi rumah tidak layak huni bagi
bahaya kebakaran‛.
Terkena Bencana.
program:
Pembangunan‛.
melalui program :
Daerah;
Ekonomi;
Budaya;
RPJMD Kab. Majalengka Hal VIII - 14
Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
dengan sasaran :
Prasarana Wilayah.
cepat tumbuh.
rawan bencana.
perbatasan.
7. Bidang Perhubungan
1) Kebijakan pengintegrasian layanan transportasi pada pusat-pusat daerah
dengan sasaran :
dengan sasaran :
pengguna jalan‛.
transportasi‛.
kebutuhan‛.
9. Bidang Pertanahan
Kebijakan tertib administrasi pertanahan, dilaksanakan melalui Program
Bidang Tanah‛.
dengan sasaran:
sasaran:
Korban Kekerasan;
Korban Kekerasan.
program:
KRR‛.
dengan sasaran:
Berencana (PLKB/PKB).
Desa/Kelurahan".
sasaran:
sasaran :
sasaran ‚Penyandang Cacat Fisik dan Mental, Serta Lanjut Usia Tidak
sasaran:
Kompetensi;
Masyarakat;
Kewirausahaan;
Daerah;
program:
program:
sasaran:
Penanaman Modal;
Modal;
sasaran:
program :
Dibidang Kebudayaan‛.
sasaran:
program:
‚Jumlah Paskibraka‛.
program:
dengan sasaran :
Penanggulangan Bencana.
melalui program :
dengan sasaran :
Tahun 2018-2022.
Minimal ‘B’ ‛.
pelayanan publik‛.
kinerja kecamatan‛.
yang Sah)‛.
Kabupaten Majalengka‛.
melalui program :
sasaran :
dengan sasaran :
Minimal/Pelayanan Prima;
Tahun 2008;
yang Dibutuhkan;
berkala‛.
Sesuai Jenjangnya;
dengan sasaran :
12) Kebijakan peningkatan kinerja dan daya saing BUMD dan lembaga
keagamaan;
a) Pondok pesantren;
sasaran :
a) Mempertahankan Ketersediaan Energi dan Protein/Kapita;
Pangan;
dengan sasaran :
sasaran :
Masyarakat.
(TTG);
Masyarkat.
sasaran:
sasaran :
Pedesaan;
a) Tersedianya Arsiparis;
dengan sasaran:
sasaran:
a) Jumlah Perpustakaan;
sasaran :
Kesehatan Hewan‛.
dengan sasaran :
Perkebunan;
Perkebunan;
Perkebunan;
P3A);
(9) Traktor Roda Dua (<6 PK; 6-8,5 PK), Mesin Tanam Padi dan
Kultivator;
sasaran :
Peternakan;
Pakan;
Ruminansia.
melalui program :
Swasta;
2. Bidang Kehutanan
1) Kebijakan peningkatan pengembangan aneka usaha kehutanan, serta
melalui :
sasaran :
dengan sasaran :
4. Bidang Pariwisata
1) Kebijakan pembangunan dan pengembangan pariwisata unggulan,
dengan sasaran :
b) Meningkatnya Wisatawan.
sasaran:
RPJMD Kab. Majalengka Hal VIII - 40
Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Teknologi.
6. Bidang Perdagangan
1) Kebijakan revitalisasi pasar tradisional dan pasar desa, dilaksanakan
dengan sasaran:
7. Bidang Perindustrian
1) Kebijakan menyiapkan kawasan industri, dilaksanakan melalui Program
sasaran:
program urusan wajib dan urusan pilihan sebagaimana uraian di atas, terdapat
1. Belanja Pegawai;
KDH/Wakil KDH;
3. Belanja Hibah:
Pemerintah Desa;
yang akan dianggarkan pendanaanya selama kurun waktu 5 (lima) tahun, meliputi
keuangan;
berikut:
BELANJA LANGSUNG
VIII - 45
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
x x 31 Program Pembinaan dan Meningkatnya kapasitas Jiwa 6,624 6,756 130,000,000 6,892 143,000,000 7,029 157,300,000 7,170 173,030,000 7,313 190,333,000 7,313 190,333,000 BKD
Pengembangan Aparatur aparatur
1 URUSAN WAJIB
1 01 PENDIDIKAN
1 01 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini (1) APK PAUD Persen 26 32.67 39.34 46.01 52.68 59.35 59.35 - Disdik/ Kecamatan
(2) Jumlah Lembaga Unit 1,171 1,186 502,000,000 1,201 1,000,000,000 1,216 1,100,000,000 1,231 6,155,000,000 1,246 6,230,000,000 1,246 14,987,000,000
Penyelenggaraan PAUD
1 01 16 Program Wajib Belajar Pendidikan (1) Angka melanjutkan SD/MI Persen 98.63 99.3 99.97 100.64 101.31 101.98 101.98 Disdik/ Kecamatan
Dasar 9 Tahun ke ke SMP/MTs
(2) APK SMP/MTs Persen 95.26 96.83 98.39 99.96 101.53 103.09 103.09
(3) Tersedia satuan pendidikan Persen 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Disdik
dalam jarak yang
terjangkau
(4) Jumlah Ruang Kelas Baru ruang 12 80 8,000,000,000 80 8,000,000,000 80 8,400,000,000 80 8,400,000,000 79 8,690,000,000 399 41,490,000,000
(5) Jumlah Ruang Kelas Baru ruang 77 29 3,190,000,000 29 3,190,000,000 29 3,335,000,000 29 3,335,000,000 29 3,480,000,000 145 16,530,000,000
SMP/MTs
(6) Rehabilitasi Ruang Kelas ruang 180 97 8,730,000,000 97 8,730,000,000 97 8,730,000,000 97 8,730,000,000 97 8,730,000,000 485 43,650,000,000
SD/MI
(7) Rehabilitasi Ruang Kelas ruang 131 43 3,870,000,000 43 3,870,000,000 43 3,870,000,000 43 4,300,000,000 44 4,400,000,000 216 20,310,000,000
SMP/MTs
(8) Penambahan Meubeulair unit 8 80 1,200,000,000 80 1,200,000,000 80 1,200,000,000 80 1,200,000,000 79 1,185,000,000 399 5,985,000,000
SD/MI
(9) Penambahan Meubeulair unit 26 29 725,000,000 29 725,000,000 29 725,000,000 29 725,000,000 29 725,000,000 145 3,625,000,000
SMP/MTs
(10) Dibangunnya Laboratorium unit 0 8 2,000,000,000 8 2,000,000,000 7 1,750,000,000 7 1,750,000,000 7 1,750,000,000 37 9,250,000,000
IPA SMP/MTs
(11) Penyediaan alat unit 24 26 3,900,000,000 26 3,900,000,000 26 3,900,000,000 26 3,900,000,000 26 3,900,000,000 130 19,500,000,000
peraktek/peraga IPA
SMP/MTs
(12) Disediakannya Meubeulair unit 0 8 200,000,000 8 200,000,000 7 175,000,000 7 175,000,000 7 175,000,000 37 925,000,000
Lab IPA SMP/MTs
(13) Disediakannya Ruang unit 1 54 5,940,000,000 54 5,940,000,000 54 5,940,000,000 54 5,940,000,000 54 5,940,000,000 270 29,700,000,000
Kepala Sekolah
(14) Disediakannya Ruang Guru unit 1 54 5,940,000,000 54 5,940,000,000 54 5,940,000,000 54 5,940,000,000 54 5,940,000,000 270 29,700,000,000
(15) Jumlah SD/MI Berstandar Persen 86 87.57 50,000,000 89.13 50,000,000 90.70 50,000,000 92.27 50,000,000 93.83 50,000,000 93.83 250,000,000 Disdik
Nasional
(16) Jumlah SMP/MTs Persen 79 80.57 50,000,000 82.13 50,000,000 83.70 50,000,000 85.27 50,000,000 86.83 50,000,000 86.83 250,000,000
Berstandar Nasional
1 01 17 Program Pendidikan Menengah (1) APK SMA/MA/SMK Persen 59.95 66.1 3,515,000,000 72.25 3,866,500,000 78.4 4,253,150,000 84.55 6,678,465,000 90.7 7,346,311,500 90.7 25,659,426,500 Disdik/ Kecamatan
Sederajat
(2) Jumlah Ruang Kelas Baru ruang 74 44 5,940,000,000 44 5,940,000,000 44 5,940,000,000 44 5,940,000,000 44 5,940,000,000 220 29,700,000,000 Disdik
SMA/MA/SMK
(3) Dibangunnya Unit Sekolah unit 5 1 1,350,000,000 1 1,350,000,000 1 1,350,000,000 1 1,350,000,000 1 2,350,000,000 5 7,750,000,000
Baru
(4) Jumlah SMA/SMK/MA Persen 91 91.67 200,000,000 92.34 50,000,000 93.01 50,000,000 93.68 50,000,000 94.35 50,000,000 94.35 400,000,000 Disdik
Berstandar Nasional
1 01 18 Program Pendidikan Non Formal AMH Persen 95.84 98.14 98.14 99.3 99.55 99.8 99.8 - Disdik/ Kecamatan
1 01 20 Program Peningkatan Mutu Pendidik (1) Jumlah Pendidik yang Persen 73.75 86.18 50,000,000 96.61 50,000,000 100 50,000,000 100 50,000,000 100 50,000,000 100 250,000,000 Disdik
dan Tenaga Kependidikan memenuhi kualifikasi S1/D4
(2) Jumlah Pendidik dan Orang 1,494 900 50,000,000 100 50,000,000 100 50,000,000 50 50,000,000 50 50,000,000 1200 250,000,000
Tenaga Kependidikan yang
dilatih
1 01 21 Program pembinaan budaya baca dan (1) Jumlah Perpustakaan unit 719 49 1,470,000,000 49 1,470,000,000 49 1,470,000,000 49 1,470,000,000 49 1,470,000,000 245 7,350,000,000 Disdik
pembinaan perpustakaan
(2) Jumlah pengunjung Persen 5 5.56 5,000,000 6.23 5,000,000 6.9 5,000,000 7.57 5,000,000 8.24 5,000,000 8.24 25,000,000
perpustakaan per tahun
(3) Koleksi buku yang tersedia Persen 87.27 88.84 150,000,000 90.40 150,000,000 91.97 150,000,000 93.54 150,000,000 95.10 150,000,000 95.10 750,000,000
di perpustakaan
1 01 22 Program Manajemen Pelayanan (1) TK/RA terakreditasi Unit 83 96 50,000,000 96 50,000,000 96 50,000,000 96 200,000,000 96 200,000,000 480 550,000,000 Disdik
Pendidikan
VIII - 46
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
(2) SD/MI terakreditasi Unit 1,053 88 50,000,000 88 50,000,000 88 50,000,000 87 200,000,000 87 200,000,000 438 550,000,000
(3) SMP/MTs terakreditasi Unit 112 8 50,000,000 8 50,000,000 8 50,000,000 8 200,000,000 8 200,000,000 40 550,000,000
(4) SMA/SMK/MA terakreditasi Unit 69 5 50,000,000 5 50,000,000 5 50,000,000 4 200,000,000 4 200,000,000 23 550,000,000
1 02 KESEHATAN
1 02 13 Program Pembinaan Lingkungan (1) Fasilitasi Alat-alat Paket 3 2 4,063,296,669 3 11,851,379,000.00 4 14,801,979,000 3 11,261,979,000.00 3 11,545,298,000 15 53,523,931,669 Dinkes/RSUD
Sosial Kesehatan dan gedung Cideres/RSUD
bagi penderita akibat Majalengka
dampak Rokok
1 02 15 Program Obat dan Perbekalan Ketersediaan obat dan Persen 100% 100% 8,000,000,000 100% 8,000,000,000 100% 8,000,000,000 100% 9,000,000,000 100% 10,000,000,000 100% 43,000,000,000 Dinkes
Kesehatan perbekalan kesehatan
1 02 16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Regulasi Sistem Dokumen 1 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 6 250,000,000 Dinkes
Pembiayaan Kesehatan
1 02 17 Program Promosi Kesehatan dan (1) Cakupan Desa Siaga Aktif Persen 70% 76% 100,000,000 78% 150,000,000 80% 200,000,000 80% 500,000,000 82% 500,000,000 82% 1,450,000,000 Dinkes/ Kecamatan
Pemberdayaan Masyarakat
(2) Rasio posyandu per 1.000 Kelompok 13.94 13.99 120,000,000 14.04 120,000,000 14.09 120,000,000 14.14 500,000,000 14.19 500,000,000 14.19 1,360,000,000 Dinkes/ BPMDPKB
balita
(3) Cakupan penjaringan Persen 100% 100% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 750,000,000
kesehatan siswa SD dan
setingkat
(4) Cakupan PHBS Tatanan Persen 55% 56% 150,000,000 57% 150,000,000 58% 200,000,000 59% 250,000,000 70% 300,000,000 70% 1,050,000,000
Rumah Tangga
1 02 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat (1) Cakupan Balita Gizi Buruk Persen 100% 100% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 500,000,000 100% 1,000,000,000 100% 1,950,000,000 Dinkes/ Kecamatan
yang mendapat perawatan
(2) Cakupan Balita Gakin yang Persen 14% 100% 120,000,000 100% 130,000,000 100% 130,000,000 100% 500,000,000 100% 1,000,000,000 100% 1,880,000,000
mendapatkan PMT
pemulihan/MP ASI
1 02 22 Program Pencegahan dan (1) Cakupan Desa/Kelurahan Persen 95.33% 96.21% 500,000,000 97.10% 500,000,000 97.96% 500,000,000 98.83% 1,000,000,000 100% 1,000,000,000 100.00% 3,500,000,000 Dinkes
Penanggulangan Penyakit Menular Universal Child
Immunization
(2) Cakupan Penemuan dan Persen 83.25% 83.75% 170,000,000 84.25% 170,000,000 84.75% 170,000,000 85.25% 500,000,000 85.75% 500,000,000 85.75% 1,510,000,000
penanganan Penderita
penyakit TBC BTA
(3) Cakupan Penemuan dan Persen 100% 100% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 1,450,000,000
Penanganan penderita
penyakit DBD
(4) Cakupan Desa/Kelurahan Persen 100% 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 1,600,000,000
mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan
epidemiologi <24 jam
(5) Tertangananinya Kejadian Persen 100 100 480,000,000 100 500,000,000 100 500,000,000 100 500,000,000 100 500,000,000 100 2,480,000,000 Dinkes
Luar Biasa Penyakit
1 02 24 Program Pelayanan Kesehatan Cakupan pelayanan Persen 66.98% 83.49% 6,000,000,000 100% 6,000,000,000 100% 6,000,000,000 100% 10,000,000,000 100% 10,000,000,000 38,000,000,000 Dinkes
Penduduk Miskin kesehatan dasar
masyarakat miskin
1 02 25 Program peningkatan dan perbaikan (1) Rasio puskesmas, poliklinik, Rasio 0.0893 0.0893 8,370,349,700 0.0893 8,707,384,670 0.0901 9,548,123,137 0.0910 20,000,000,000 0.0910 20,000,000,000 0.0910 20,000,000,000 Dinkes
sarana dan prasarana pustu per 1.000 penduduk
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan
jaringannya
(2) Cakupan Puskesmas Unit 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 -
(3) Cakupan Puskesmas Unit 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 -
Pembantu
1 02 26 Program pengadaan, peningkatan (1) Pelayanan dan Pendukung Persen 100% 100% 33,097,816,700 100% 33,762,746,348 100% 37,139,020,982.80 100% 40,852,923,081 100% 44,938,215,389 100% 189,790,722,501 RSUD
sarana dan prasarana rumah Pelayanan RS Cideres/RSUD
sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit Majalengka
paru-paru/rumah sakit mata
1 02 29 Program peningkatan pelayanan (1) Cakupan pelayanan anak Persen 103.7% 80.39% 150,000,000 84.39% 150,000,000 88.39% 150,000,000 92.39% 500,000,000 96.39% 500,000,000 96.39% 1,450,000,000 Dinkes
kesehatan anak balita balita
(2) Cakupan Kunjungan Bayi Persen 101.59% 95.18% 220,000,000 95.88% 220,000,000 96.58% 220,000,000 97.28% 220,000,000 97.98% 220,000,000 97.98% 1,100,000,000
1 02 30 Program Peningkatan Poned dan SOP sistem Rujukan Dokumen 3 3 25,000,000 3 25,000,000 3 25,000,000 3 25,000,000 3 25,000,000 3 125,000,000 Dinkes/RSUD
Ponek Cideres/RSUD
Majalengka
VIII - 47
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1 02 32 Program Peningkatan Keselamatan Ibu (1) Cakupan Kunjungan Ibu Persen 90.59% 91.02% 160,000,000 95% 175,000,000 95.71% 175,000,000 96.41% 500,000,000 97.11% 500,000,000 97.11% 1,510,000,000 Dinkes
Melahirkan dan Anak Hamil K4
(2) Cakupan pelayanan Ibu Persen 95.34% 96.00% 133,000,000 97% 150,000,000 98.00% 200,000,000 99.00% 300,000,000 100.00% 300,000,000 100.00% 1,083,000,000
Nifas
(3) Cakupan komplikasi Persen 126.96% 100% 90,000,000 100% 100,000,000 100% 150,000,000 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 1,340,000,000
kebidanan yang ditangani
(4) Cakupan pertolongan Persen 94.66% 94.91% 110,000,000 95.25% 110,000,000 95.50% 125,000,000 96.00% 500,000,000 96.50% 500,000,000 96.50% 1,345,000,000
persalinan oleh tenaga
kesehatan yg memiliki
kompetensi kebidanan
(5) Angka Harapan Hidup Tahun 67,35* 67,41 67,67 67,94 68,20 68,47 68,47
(AHH)
1 02 34 Program Peningkatan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Kegiatan 1 1 222,000,000 1 250,000,000 1 300,000,000 1 300,000,000 1 300,000,000 6 1,372,000,000 Dinkes/RSUD
Kesehatan informasi kesehatan Cideres/RSUD
Majalengka
1 02 36 Program Standarisasi Pelayanan Cakupan Penemuan dan Persen 100% 100% 364,000,000 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 1,964,000,000 Dinkes
Kesehatan penanganan penderita
penyakit
1 02 37 Program Peningkatan Cakupan Cakupan Masyarakat yg Persen 30% 30% 150,000,000 40% 150,000,000 50% 150,000,000 60% 150,000,000 70% 150,000,000 70% 750,000,000 Dinkes
Peserta JKN tercover Asuransi yang
terdaftar di Puskesmas
1 02 38 Program Pelayanan Kesehatan Dasar Cakupan masyarakat yang Persen 40,17% > 15% 5,700,000,000 > 15% 5,700,000,000 > 15% 6,700,000,000 > 15% 10,700,000,000 > 15% 10,700,000,000 > 15% 39,500,000,000 Dinkes
memanfaatkan Puskesmas
dan jaringannya
1 02 39 Program Kesehatan Dasar yang Cakupan Puskesmas Unit 2 6 180,000,000 6 180,000,000 6 180,000,000 6 180,000,000 6 180,000,000 32 900,000,000 Dinkes
Berkelanjutan dan Berkualitas terakreditasi
1 02 42 Program Peningkatan Lingkungan (1) Cakupan Rumah Sehat Persen 56.87% 60% 300,000,000 65% 300,000,000 68% 300,000,000 73% 300,000,000 75% 300,000,000 75% 1,500,000,000 Dinkes
Sehat
(2) Proporsi sarana air bersih Persen 40.68% 42% 250,000,000 43% 250,000,000 44% 250,000,000 45% 250,000,000 46% 250,000,000 46% 1,250,000,000
yang memenuhi syarat
kesehatan
(3) Cakupan Tempat-tempat Persen 79.45% 81% 200,000,000 83% 200,000,000 85% 200,000,000 87% 200,000,000 90% 200,000,000 90% 1,000,000,000
Umum yang laik sehat
(4) Cakupan Tingkat Persen >5 >5 110,000,000 >5 110,000,000 >5 110,000,000 >4 110,000,000 >4 110,000,000 >4 550,000,000
Kepadatan Lalat di Tempat-
Tempat Umum
1 02 43 Program Peningkatan Mutu Pelayanan (1) Terlayaninya pasien yang Persen 100% 100% 93,767,830,200 100% 100,144,613,220 100% 103,615,593,301 100% 123,977,152,631 100% 136,374,867,894 100% 557,880,057,246 Dinkes/RSUD
Kesehatan Rujukan akses ke rawat jalan, IGD Cideres/RSUD
dan Rawat Inap RS Majalengka
(2) Cakupan pelayanan kasus Persen 100% 100% 100% 100% 100% 100 100
gawat darurat obstetri dan
neonatal oleh rumah sakit
(PONEK)
(3) Rasio Rumah Sakit per Rasio 0.0026 0.0026 0.0026 0.0026 0.0026 0.0026 0.0026
1.000 penduduk
(4) Cakupan pelayanan Persen 39.13% 40.16% 41.19% 42.22% 43.25% 44.28% 44.28%
kesehatan rujukan Pasien
masyarakat miskin
1 02 44 Program Peningkatan Hygiene dan (1) Proporsi rumah tangga Persen 55.72% 58% 200,000,000 69% 200,000,000 73% 200,000,000 75% 200,000,000 80% 200,000,000 80% 1,000,000,000 Dinkes
Sanitasi Masyarakat (Prohisan) yang akses terhadap air
bersih yang layak
(2) Proporsi rumah tangga Persen 51.30% 53.51% 300,000,000 55.72% 300,000,000 57.93% 300,000,000 60.14% 300,000,000 62.37% 300,000,000 62.37% 1,500,000,000
yang akses terhadap
sanitasi yang layak
1 03 PEKERJAAN UMUM
1 03 15 Program pembangunan jalan dan (1) Panjang penambahan Jalan Km - 0 - 0 - 1 1,014,000,000 2 7,230,800,000 2 7,453,880,000 5 15,698,680,000 Dinas BMCK
jembatan baru
(2) Penambahan Jembatan Buah - 1 800,000,000 1 880,000,000 1 968,000,000 1 4,064,800,000 1 4,171,280,000 5 10,884,080,000 Dinas BMCK
baru
1 03 16 Program rehabilitasi/pemeliharaan (1) Terpeliharanya drainase Km 4,960.46 3 1,000,000,000 3.00 1,500,000,000 3.00 1,800,000,000 3.00 2,000,000,000 3.00 2,300,000,000 15.00 8,600,000,000 Dinas BMCK
saluran drainase/gorong-gorong dalam kondisi baik
VIII - 48
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1 03 16 Program pembangunan saluran (1) Tersedianya saluran Km 0 0 - 1.00 330,000,000 2.00 726,000,000 4.00 1,597,200,000 4.00 2,756,920,000 11 5,410,120,000 Dinas BMCK
drainase/gorong-gorong drainase/gorong-gorong
baru
1 03 18 Program rehabilitasi/pemeliharaan (1) Tersediannya jalan yang Km 575.36 586.3 108,948,198,752 600.60 105,411,017,112 614.90 143,407,781,199 629.20 246,356,150,504 650.65 260,804,220,865 650.65 864,927,368,432 Dinas BMCK
jalan dan jembatan menjamin kendaraan dapat
berjalan dengan selamat
dan nyaman
(2) Tersediannya jembatan Buah 366.00 371.00 12,010,000,000 375.00 12,368,210,900 383.00 14,880,021,870 389.00 25,661,011,687 395.00 26,600,186,837 395.00 91,519,431,294 Dinas BMCK
yang menjamin kendaraan
dapat berjalan dengan
selamat dan nyaman
1 03 20 Program inspeksi kondisi Jalan dan (1) Prosentase ketersediaan Persen 100 100 57,000,000 100.00 57,000,000 100.00 59,850,000 100.00 59,850,000 100 62,842,500 100 296,542,500 Dinas BMCK
Jembatan data kondisi jalan dan
jembatan
1 03 22 Program Pembangunan sistem Tersosialisasikannya data Kegiatan - - - 1 30,557,500 1 30,557,500 1 30,557,500 1 30,557,500 4 122,230,000 Dinas BMCK
informasi/data base jalan dan base jalan dan jembatan
jembatan
1 03 23 Program Peningkatan sarana dan Terpenuhinya kebutuhan Kegiatan - 3 2,200,000,000 3 2,890,000,000 3 4,000,000,000 3 7,000,000,000 3 8,000,000,000 15 24,090,000,000
prasarana kebinamargaan sarana dan prasarana
kebinamargaan
1 03 24 Program Pengembangan dan (1) Tersedianya air irigasi Persen 67.00 68.33 100,500,000,000 70.00 99,350,000,000 72.33 97,450,000,000 73.67 97,170,000,000 75.00 100,900,000,000 75.00 495,370,000,000 PSDAPE
pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan untuk pertanian rakyat
jaringan pengairan lainnya pada sistem irigasi yang
sudah ada
1 03 26 Program Pengembangan, pengelolaan (1) Prosentase peningkatan Persen 5 8 10,920,000,000 11 7,610,000,000 14 8,370,000,000 17 9,200,000,000 20 10,120,000,000 20 46,220,000,000 PSDAPE
dan konservasi sungai, danau dan peran dan fungsi sungai,
sumber daya air lainnya danau dan sumber daya air
lainnya
1 03 27 Program pengembangan kinerja (1) Jumlah rumah tangga yang KK 316,524 327,856 3,500,000,000 341,122 4,000,000,000 354,388 4,500,000,000 367,654 5,000,000,000 379,025 5,000,000,000 379,025 22,000,000,000 Dinas BMCK/
pengelolaan air minum dan air limbah terlayani akses air minum Kecamatan
(2) Tersedianya Prasarana dan Lokasi/Desa 80 20 6,000,000,000 20 6,000,000,000 20 6,000,000,000 20 8,000,000,000 20 10,000,000,000 100 36,000,000,000 Dinas BMCK
Sarana Air Limbah
(3) Pengendalian pembuangan Lokasi/kec - - - 2 180,000,000 2 198,000,000 2 217,800,000 2 539,580,000 8 1,135,380,000 BPLH
limbah industri UKM dan
limbah domestik
1 03 30 Program Pembangunan Infrastruktur (1) Terpenuhinya kebutuhan Desa 0 303 66,072,771,006 243 46,235,000,000 203 55,535,000,000 203 55,735,000,000 180 56,035,000,000 1,132 279,612,771,006 Dinas BMCK/
Perdesaan sarana dan prasarana Kecamatan
infrastruktur perdesaan
1 03 xx Program Peningkatan Sarana dan (1) terwujudnya arahan Paket 5 5 3,100,000,000 5 3,410,000,000.00 0 - 0 - 0 - 10 6,510,000,000 BMCK
Prasarana Aparatur pembangunan serta
peningkatan sesuai Fungsi
Bangunan Gedung
1 03 xx Program Pengembangan Data / (1) Tersusunnya arahan dalam Paket 5 5 1,000,000,000 5 1,100,000,000 0 - 0 - 0 - 10 2,100,000,000 BMCK
Informasi Bangunan Gedung pembangunan sesuai
fungsi bangunan gedung
1 03 xx Program Penataan dan Pengawasan (1) terwujudnya penataan dan Paket 1 0 - 1 150,000,000 1 200,000,000 1 250,000,000 1 500,000,000 4 1,100,000,000 BMCK
Pelaksanaan Jasa Konstruksi pengawasan pelaksanaan
jasa konstruksi
1 03 xx Program Peningkatan Sarana dan (1) Tersedianya sarana dan Unit 0 1 1,017,400,000 1 1,500,000,000 1 15,000,000,000 1 30,000,000,000 1 80,000,000,000 5 127,517,400,000 BMCK
Prasarana Olahraga prasarana olah raga
1 03 xx Program Perencanaan Bangunan (1) Tersusunnya Dokumen Dokumen 0 0 - 10 500,000,000 10 500,000,000 10 500,000,000 10 500,000,000 40 2,000,000,000 BMCK
Gedung Perencanaan Bangunan
Gedung yang memenuhi
persyaratan teknis
1 03 xx Program Pembangunan Bangunan (1) Terwujudnya Unit 0 0 - 1 1,500,000,000 1 2,000,000,000 1 2,500,000,000 1 3,000,000,000 4 9,000,000,000 BMCK
Gedung Pembangunan Bangunan
yang memenuhi
persyaratan administrasi
dan teknis
VIII - 49
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1 03 xx Program Rehabilitasi/Pemeliharaan (1) Terwujudnya Rehabilitasi Unit 0 0 - 4 1,000,000,000 4 2,000,000,000 4 20,000,000,000 4 22,000,000,000 16 45,000,000,000 BMCK
Bangunan Gedung Bangunan yang memenuhi
persyaratan administrasi
dan teknis
1 03 xx Program Pengendalian Bangunan (1) Tersedianya Dokumen 0 0 - 1 74,140,000 0 - 0 - 1 100,000,000 2 174,140,000 BMCK
Gedung pedoman/peraturan
bangunan gedung
Terwujudnya pengawasan Bulan 0 0 - 12 30,000,000 12 40,000,000 12 50,000,000 12 60,000,000 48 180,000,000
dan pengendalian
bangunan
1 04 PERUMAHAN
1 04 15 Program pengembangan perumahan (1) Rumah tidak layak huni Persen 15.10 13.5 13,000,000,000 10.33 13,000,000,000 7.15 13,000,000,000 3.97 33,000,000,000 - - 72,000,000,000 Dinas BMCK
1 04 17 Program Pemberdayaan Komunitas (1) Terlaksananya program Kecamatan 4 4 620,250,000 4 750,000,000 4 650,000,000 4 600,000,000 4 800,000,000 20 3,420,250,000 Dinas BMCK
Perumahan penanggulangan
kemiskinan perkotaan
1 04 19 Program perbaikan perumahan akibat (1) Terpenuhinya pemberian Persen 100 500,000,000 100 500,000,000 100 750,000,000 100 1,000,000,000 100 10,250,000,000 100 13,000,000,000 BPBD
bencana alam/sosial bantuan perbaikan rumah
masyarakat (rehabilitasi)
yang terkena bencana
(2) Terpenuhinya kebutuhan Persen - 100 9,000,000,000 100 9,900,000,000 100 10,890,000,000 100 11,979,000,000 100 18,176,900,000 100 59,945,900,000 BPBD
rekonstruksi sarana dan
prasarana yang terkena
bencana
(3) Berfungsinya kembali Persen 80 1,363,210,050 80 1,500,000,000 80 1,650,000,000 80 1,815,000,000 80 1,996,500,000 80 8,324,710,050 BPBD
sarana dan prasarana
daerah bencana
1 04 20 Program Peningkatan Kesiapan dan Terpeliharanya sarana dan Bulan 12 12 750,000,000 12 896,087,500 12 750,000,000 12 750,000,000 12 750,000,000 60 3,896,087,500 BMCK
Pencegahan Bahaya Kebakaran prasarana pencegahan
bahaya kebakaran
1 05 PENATAAN RUANG
1 05 15 Program Perencanaan Tata Ruang Tersusunnya Dokumen 10 7 3,313,660,000 5 2,400,000,000 5 2,640,000,000 5 2,864,000,000 5 3,000,000,000 27 14,217,660,000 BMCK
pedoman/arahan tentang
penataan ruang sesuai
dengan peruntukan dan
1 05 16 Program Pemanfaatan Ruang fungsi Ruang
Tersosialisasikannya Kecamatan - 1 30,000,000 1 30,000,000 1 50,000,000 2 60,000,000 2 70,000,000 7 240,000,000 BMCK
rencana tata ruang
1 05 17 Program Pengendalian Pemanfaatan Tersusunnya kebijakan Kecamatan 5 7 750,000,000 5 760,000,000 5 770,000,000 2 780,000,000 2 790,000,000 21 3,850,000,000 BMCK
Ruang pengendalian pemanfaatan
ruang dan terkendalinya
pembangunan kawasan
1 06 PERENCANAAN PEMBANGUNAN
1 06 21 Program Perencanaan Pembangunan (1) Tingkat capaian pelaporan Persen 100 100 150,000,000 100 115,000,000 100 130,000,000 100 145,000,000 100 160,000,000 100 700,000,000 Bappeda
Daerah dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan
VIII - 50
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
(3) Tersedianya Dokumen Dokumen 1 1 500,000,000 1 - 1 - 1 - 1 - 1 500,000,000 Bappeda
RPJMD ditetapkan dengan
Perda yang selaras dengan
RPJPD Kabupaten, RPJMD
Provinsi, RPJMN dan RTRW
Kabupaten
(5) Tersedianya Dokumen Dokumen 1 1 350,000,000 1 350,000,000 1 350,000,000 1 350,000,000 1 450,000,000 5 1,850,000,000 Bappeda
RKPD ditetapkan dengan
Perkada yang selaras
dengan RPJPD Kabupaten,
RPJMD Kabupaten, RPJMD
Provinsi dan RTRW
Kabupaten
(6) Tersedianya Dokumen Dokumen 1 1 100,000,000 1 100,000,000 1 100,000,000 1 100,000,000 1 200,000,000 5 600,000,000 Bappeda
Perubahan RKPD
ditetapkan dengan Perkada
yang selaras dengan RPJPD
Kabupaten, RPJMD
Kabupaten, RPJMD Provinsi
dan RTRW Kabupaten
(10) Tersedinya Dokumen Renja Dokumen 53 53 1,060,000,000 53 1,060,000,000 53 1,060,000,000 53 1,060,000,000 53 1,060,000,000 53 5,300,000,000 Bappeda
OPD yang selaras dengan
Renstra OPD, RPJMD, RKPD
dan RTRW Kabupaten
(11) Tingkat Ketaatan terhadap % 99 99.1 200,000,000 99.2 200,000,000 99.3 200,000,000 99.4 200,000,000 99.5 200,000,000 99.5 1,000,000,000 Bappeda
RTRW
(12) Tersedianya Sumber Daya pegawai 60 70 200,000,000 70 200,000,000 70 200,000,000 70 200,000,000 75 200,000,000 75 1,000,000,000 Bappeda
Aparatur Perencanaan yang
handal
1 06 22 Program Perencanaan Pembangunan Terwujudnya Koordinasi kali 8 8 200,000,000 8 200,000,000 8 200,000,000 8 200,000,000 8 200,000,000 40 1,000,000,000 Bappeda
Ekonomi Perencanaan Pembangunan
Ekonomi
Terwujudnya Perencanaan Dokumen 3 3 600,000,000 3 600,000,000 4 800,000,000 4 800,000,000 4 800,000,000 18 3,600,000,000 Bappeda
Pembangunan Ekonomi
1 06 23 Program Perencanaan Sosial Budaya Terwujudnya Koordinasi kali 8 8 200,000,000 8 200,000,000 8 200,000,000 8 200,000,000 8 200,000,000 40 1,000,000,000 Bappeda
Perencanaan Pembangunan Sosial
Terwujudnya Perencanaan Sosial 1 2 400,000,000 2 400,000,000 2 400,000,000 3 600,000,000 3 600,000,000 12 2,400,000,000 Bappeda
Dokumen
Budaya
1 06 17 Program Pengembangan Wilayah Terwujudnya Koordinasi Kerjasama 0 0 - 1 100,000,000 1 100,000,000 1 100,000,000 0 - 3 300,000,000 Bappeda
Perbatasan dan Sinkronisasi Antar Daerah kali
Perbatasan
VIII - 51
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1 06 18 Program Penyusunan Perencanaan Terwujudnya Penyusunan 0 0 - 3 700,000,000 2 400,000,000 2 400,000,000 2 400,000,000 9 1,900,000,000 Bappeda
Pengembangan Wilayah Strategis dan Perencanaan Pengembangan Dokumen
Cepat Tumbuh Wilayah Strategis dan Cepat
1 06 23 Program Perencanaan Sarana dan Terwujudnya Koordinasi 12 12 250,000,000 12 250,000,000 12 250,000,000 12 250,000,000 12 250,000,000 60 1,250,000,000 Bappeda
Prasarana Wilayah Perencanaan Pembangunan Sarana
kali
dan Prsarana Wilayah
1 06 24 Program Perencanaan Prasarana 2 4 800,000,000 4 800,000,000 4 800,000,000 4 800,000,000 4 800,000,000 20 4,000,000,000 Bappeda
Terwujudnya Perencanaan
Wilayah dan Sumber Daya Alam
Pembangunan Sarana dan Dokumen
Prasarana Wilayah
1 06 15 Program Pengembangan Data/ Tersedianya data/ 5 5 300,000,000 5 350,000,000 5 370,000,000 5 390,000,000 5 410,000,000 25 1,820,000,000 Bappeda
Dokumen
Informasi/Statistik Daerah informasi/Statistik Daerah
1 07 PERHUBUNGAN
1 07 15 Program Pembangunan Prasarana dan (1) Terpenuhinya kebutuhan Titik/ lokasi 3373 250 841,425,000 250 895,000,000 250 3,184,500,000 250 3,502,950,000 250 3,853,245,000 4623 12,277,120,000 Dishubkominfo
Fasilitas Perhubungan penerangan jalan umum di
wilayah pedesaan dan
perkotaan
(2) Tersedianya kebutuhan Unit 1218 100 156,854,400 100 196,000,000 100 215,600,000 100 237,160,000 100 260,876,000 1718 1,066,490,400 Dishubkominfo
rambu-rambu lalu lintas
sesuai dengan analisa
kebutuhan
1 07 16 Program Rehabilitasi dan (1) Terpeliharanya Sarana Kali 1 1 50,000,000 1 60,000,000 1 70,000,000 1 80,000,000 1 90,000,000 1 350,000,000 Dishubkominfo
Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Pengujian Kendaraan
LLAJ Bermotor
(2) Terpeliharanya Persen 65 70 533,545,000 75 1,310,000,000 80 1,482,000,000 85 2,635,200,000 90 2,840,720,000 90 8,801,465,000 Dishubkominfo
perlengkapan jalan dan
fasilitas terminal
1 07 17 Peningkatan Pelayanan Angkutan (1) Terfasilitasinya peningkatan Persen - 100 443,728,250 100 550,000,000 100 650,000,000 100 750,000,000 100 900,000,000 100 3,293,728,250 Dishubkominfo
Umum pelayanan angkutan umum
1 07 18 Program Pembangunan Sarana dan (1) Tersedianya alat/sarana Persen - 100 314,502,400 100 376,832,500 100 414,515,750 100 455,967,000 100 501,563,000 100 2,063,380,650 Dishubkominfo
Prasarana Perhubungan pengaman lalu lintas
1 07 19 Program Pengendalian dan (1) Terkendalinya keamanan Persen 60 70 1,393,838,000 75 1,953,403,600 80 1,959,486,720 85 2,313,324,064 90 2,724,122,877 90 10,344,175,261 Dishubkominfo
Pengamanan Lalu Lintas dan keselamatan lalu lintas
pengguna jalan
1 07 20 Program Peningkatan Kelaikan (1) Terpenuhinya pelayanan uji Persen - 100 276,000,000 100 531,200,000 100 597,440,000 100 476,928,000 100 572,313,600 100 2,453,881,600 Dishubkominfo
Pengoperasian Kendaraan Bermotor kendaraan dan tersedianya
alat uji serta sarana
pendukung keselamatan
transportasi
1 07 21 Program Pembinaan dan (1) Tersedianya kapasitas SDM Kali 3 1 5 75,000,000 5 85,000,000 5 100,000,000 5 110,000,000 24 370,000,000 Dishubkominfo
Pengembangan Aparatur Perhubungan sesuai
dengan analisa kebutuhan
1 08 LINGKUNGAN HIDUP
1 08 15 Program Pengembangan Kinerja (1) Meningkatnya Pelayanan Bulan - 12 1,394,620,000 12 1,534,082,000 12 1,687,490,200 12 3,856,239,220 12 4,041,863,142 12 12,514,294,562 BPLH / Kecamatan
Pengelolaan Persampahan dan Pemeliharaan Sarana
Persampahan
VIII - 52
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1 08 16 Program Pengendalian Pencemaran (1) Pengendalian terhadap Kegiatan 5 1,047,642,500 6 1,410,566,750 6 1,551,623,425 6 1,706,785,768 6 1,877,464,344 29 7,594,082,787 BPLH
dan Perusakan Lingkungan Hidup Kualitas Tanah, Air dan
Udara dari Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup, serta Meningkatnya
Pengelolaan Sumber Daya
Manusia (SDM) Bidang
Lingkungan Hidup
1 08 17 Program Perlindungan dan Konservasi (1) Pengendalian terhadap Kegiatan 3 271,332,000 5 718,465,200 5 790,311,720 5 869,342,892 5 1,056,277,181 23 3,705,728,993 BPLH
Sumber Daya Alam kerusakan Tanah, Mata air,
Hutan, Lahan dan
Teridentifikasinya kondisi
SDA,KEHATI dan Titik
Pencemaran Tanah, Air dan
Udara
1 08 24 Program Pengelolaan Ruang Terbuka (1) Meningkatnya Fungsi RTH lokasi / - 1 1,500,000,000 7 2,600,000,000 7 6,160,000,000 8 12,502,000,000 8 13,252,200,000 31 36,014,200,000 BPLH
Hijau (RTH) di kawasan perkotaan dan kecamatan
wilayah kecamatan di
Kabupaten Majalengka.
1 09 PERTANAHAN
1 09 16 Program Penataan Penguasaan, Prosentase tanah Persen 12.31 12.83 562,187,225 13.36 1,020,000,000 13.88 1,122,000,000 14.41 1,234,200,000 14.93 1,357,620,000 14.93 5,296,007,225 Setda
Pemilikan, Penggunaan dan bersertifikat dan
Pemanfaatan tanah keseluruhan jumlah bidang
tanah
Bidang 162 187 237 287 312 337 337
(2) Cakupan penerbitan kartu Persen 100.00 100 100 100 100 100 100
keluarga
(3) Cakupan penerbitan Persen 62.84 66.72 70.60 74.48 78.36 82.24 82.24
kutipan akta kelahiran
(4) Cakupan penerbitan Persen 1.00 5 15 25 35 45 45
kutipan akta kematian
1 11 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
1 11 15 Program keserasian kebijakan (1) Sosialisasi Kesetaraan Jiwa 100 200 61,200,000 200 74,052,000 22500.00% 74,052,000 250 81,457,200 300 89,602,920 1,175 373,632,120 BPMDPKB
peningkatan kualitas Anak dan gender
Perempuan
(2) Persentase partisipasi Persen 44.69 1 1 1 1 1 49.69 BPMDPKB
perempuan di lembaga
pemerintah
(3) Partisipasi perempuan di Persen 47.83 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 60.33 Dinsosnakertrans
lembaga swasta
1 11 16 Program Penguatan Kelembagaan (1) Cakupan perempuan dan Persen 100% 100% 85,803,000 100% 94,383,300 100% 103,821,630 100% 114,203,793 100% 225,624,172 100% 623,835,895 BPMDPKB/
Pengarusutamaan Gender dan Anak anak korban kekerasan Kecamatan
yang mendapatkan
penanganan pengaduan
oleh petugas terlatih di
dalam unit pelayanan
terpadu
1 11 17 Program Peningkatan Kualitas Hidup (1) Cakupan perempuan dan Persen 50% 50% 85,803,000 50% 94,383,300 50% 103,821,630 50% 114,203,793 50% 225,624,172 50% 623,835,895 BPMDPKB
dan Perlindungan Perempuan anak korban kekerasan
yang mendapatkan layanan
bantuan hukum
(2) Rasio KDRT Rasio 1 : 100 Keluarga 1 : 100 Keluarga 95,077,700 1 : 150 104,585,470 1 : 200 Keluarga 115,044,017 1 : 250 126,548,419 1:300 keluarga 239,203,261 1:300 keluarga 239,203,261 BPMDPKB
VIII - 53
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
(3) Penyelesaian pengaduan persen 100% 100% 95,077,700 100% 104,585,470 100% 115,044,017 100% 126,548,419 100% 239,203,261 100% 680,458,867 BPMDPKB
perlindungan perempuan
dan anak dari tindakan
kekerasan
(2) Rasio akseptor KB 75.35% 77.77% 127,874,950 77.85% 140,662,445 77.93% 154,728,690 78.01% 170,201,558 78.09% 387,221,714 78.09% 980,689,357
(3) Cakupan sasaran Pasangan Persen 75.35% 65% 127,874,950 65.80% 140,662,445 65.87% 154,728,690 65.94% 170,201,558 66.01% 387,221,714 66.01% 980,689,357
Usia Subur menjadi Peserta
KB aktif
(4) Cakupan Pasangan Usia Persen 12.08% 9% 127,874,950 8,75% 140,662,445 8.50% 154,728,690 8% 170,201,558 7.50% 687,221,714 7.50% 1,280,689,357
Subur yang ingin ber-KB
tidak terpenuhi (Unmet
Need)
(5) Cakupan penyediaan alat Persen 30% 30% 31,318,000 30% 334,449,800 30% 37,894,780 30% 41,684,258 30% 45,852,684 30% 491,199,522
dan obat Kontrasepsi untuk
memenuhi
permintaan masyarakat
(6) Rata-rata jumlah anak per Rasio 1,22 1,2 94,644,200 1.18 104,108,620 1.16 114,519,482 1.14 125,971,430 1.12 138,568,573 1.12 557,812,305
keluarga
(7) Regulasi Peraturan Daerah Perda 0 0 0 0 0 1 200,000,000 0 0 0 0 1 200,000,000 BPMDPKB
Keluarga Berencana
1 12 16 Program Kesehatan Reproduksi (1) Cakupan Pasangan Usia Persen 3.50% 3.50% 127,874,950 3.41% 140,662,445 3.32% 154,728,690 3.23% 170,201,558 3.14% 187,221,714 3.14% 780,689,357 BPMDPKB
Remaja Subur yang isterinya
dibawah usia 20 tahun
1 12 17 Program Pelayanan Kontrasepsi (1) Cakupan pelayanan IUD Persen 5.57% 0.44% 195,887,100 0.44% 215,475,810 0.44% 237,023,391 0.44% 260,725,730 0.44% 586,798,303 7.77% 1,495,910,334 BPMDPKB
(2) Cakupan Pelayanan MOW Persen 3.82% 0.22% 121,082,300 0.22% 133,190,530 0.22% 146,509,583 0.22% 161,160,541 0.22% 577,276,595 4.92% 1,139,219,549
(3) Cakupan Pelayanan MOP Persen 1.88% 0.03% 121,082,300 0.03% 133,190,530 0.03% 146,509,583 0.03% 161,160,541 0.03% 577,276,595 2.03% 1,139,219,549
1 12 18 Program pembinaan peran serta (1) Cakupan PUS Peserta KB Persen 83.70% 87% 95,164,350 87,5% 104,680,785 88% 115,148,864 88,5% 126,663,750 89% 2,039,330,125 89,0% 2,480,987,874 BPMDPKB/
masyarakat dalam pelayanan KB/KR Anggota Usaha Kecamatan
yang madiri Peningkatan Pendapatan
Keluarga
Sejahtera (UPPKS) yang ber-
KB
(2) Keluarga Pra Sejahtera dan Persen 33.61% 31.28% 95,164,350 29.48% 104,680,785 27.68% 115,148,864 25.88% 500,000,000 24.08% 2,550,000,000 24.08% 3,364,993,999 BPMDPKB
Keluarga Sejahtera I
1 12 19 Program promosi kesehatan ibu, bayi (1) Cakupan Anggota Bina Persen 84.78% 70% 357,899,000 72,5% 393,688,900 75.0% 433,057,790 77.5% 476,363,569 80% 523,999,926 80% 2,185,009,185 BPMDPKB
dan anak melalui kelompok kegiatan Keluarga
di masyarakat Balita (BKB) ber-KB
1 12 20 Program pengembangan pusat (1) Cakupan Remaja Yang Rasio 5 : 10 Remaja 2 : 35 Remaja 135,290,000 2 : 35 Remaja 149,512,000 2 : 35 Remaja 164,463,200 2 : 35 Remaja 180,909,520 2 : 35 Remaja 199,000,472 15 : 35 Remaja 829,175,192 BPMDPKB
pelayanan informasi dan konseling mengetahui Tentang KRR
KRR
1 12 22 Program pengembangan bahan (1) Cakupan penyediaan Persen 100% 100% 308,732,850 100% 339,606,135 100% 373,566,749 100% 410,923,423 100% 452,015,766 100% 1,884,844,923 BPMDPKB
informasi tentang pengasuhan dan informasi data mikro
pembinaan tumbuh kembang anak keluarga di setiap
Desa/Kelurahan
1 12 23 Program penyiapan tenaga (1) Ratio Petugas Lapangan Rasio 1 : 5 Desa/Kelurahan 1:4 Desa/ 3,069,527,150 1:3 Desa/ 3,376,479,865 1:2 Desa/ 3,714,127,852 1:2 Desa/ 4,085,540,637 1:2 Desa/ 4,494,094,700 1:2 Desa/ 18,739,770,204 BPMDPKB
pendamping kelompok bina keluarga Keluarga Berencana/ Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan
Penyuluh Keluarga
Berencana
(PLKB/PKB)
(2) Ratio Pembantu Pembina Rasio 1:1 Desa/Keluarahan 1:1 Desa/ 3,588,851,869 1:1 Desa/ 3,376,479,865 1:1 Desa/ 3,714,127,852 1:1 Desa/ 4,085,540,637 1:1 Desa/ 4,494,094,700 1:1 Desa/ 19,259,094,923 BPMDPKB
Keluarga Keluarahan Keluarahan Keluarahan Keluarahan Keluarahan Keluarahan
Berencana (PPKBD)
(3) Peningkatan kompetensi Jiwa 0 0 0 72 72,000,000 72 79,200,000 72 87,120,000 72 95,292,000 168 333,612,000 BPMDPKB
SDM KB
1 12 25 Program pengembangan model (1) Jumlah Pospaud Kelompok 0 3 357,899,000 6 393,688,900 9 433,057,790 12 417,363,569 15 523,999,926 15 2,126,009,185 BPMDPKB
operasional BKB-Posyandu-PAUD
1 13 SOSIAL
1 13 13 Program Pembinaan Lingkungan (1) Jumlah peserta pelatihan Orang 250 50 200,000,000 100 400,000,000 100 400,000,000 100 400,000,000 100 800,000,000 700 2,200,000,000 Dinsosnakertrans
Sosial
VIII - 54
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
(2) Jumlah peserta padat karya Orang 1,100 200 210,000,000 100 120,000,000 100 135,000,000 100 1,000,000,000 100 2,000,000,000 1700 3,465,000,000
1 13 15 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, (1) PMKS skala kabupaten Persen 33% 3% 140,000,000 3% 160,000,000 3% 180,000,000 3% 5,000,000,000 3% 5,000,000,000 48% 10,480,000,000 Dinsosnakertrans/
Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan yang memperoleh bantuan Kecamatan
Penyandang Masalah Kesejahteraan sosial untuk pemenuhan
Sosial (PMKS) Lainnya kebutuhan dasar
(2) PMKS skala kabupaten Persen 33 3% 4,100,000,000 3% 4,961,000,000 3% 5,457,100,000 3% 8,002,810,000 3% 8,603,091,000 48% 31,124,001,000 Dinsosnakertrans
yang menerima program
pemberdayaan sosial
melalui Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) atau
kelompok sosial ekonomi
sejenis lainnya
(3) Jumlah KUBE Kube 60 50 200,000,000 100 400,000,000 100 400,000,000 100 400,000,000 100 400,000,000 510 1,800,000,000 Dinsosnakertrans
1 13 16 Program Pelayanan dan Rehabilitasi (1) Cakupan layanan Persen 100 100 95,077,700 100 104,585,470 100 115,044,017 100 126,548,419 100 139,203,261 100 580,458,867 Dinsosnakertrans,
Kesejahteraan Sosial reintegrasi sosial bagi Setda
perempuan
dan anak korban kekerasan
(2) Cakupan layanan Persen 75 75 85,803,000 77 94,383,300 79 103,821,630 81 114,203,793 83 125,624,172 83 523,835,895 Dinsosnakertrans,
rehabilitasi sosial yang BPMDPKB
diberikan oleh petugas
rehabilitasi sosial terlatih
bagi perempuan dan anak
korban kekerasan di dalam
unit pelayanan terpadu
(3) Cakupan layanan Persen 75 50 85,803,000 55 94,383,300 60 103,821,630 65 114,203,793 70 125,624,172 70 523,835,895 Dinsosnakertrans,
pemulangan bagi BPMDPKB
perempuan dan anak
korban kekerasan
1 13 32 Program Pelestarian Nilai-Nilai (1) Pelestarian nilai-nilai Kegiatan 1 1 30,000,000 1 35,000,000 1 40,000,000 1 45,000,000 1 50,000,000 6 200,000,000 Dinsosnakertrans
Kepahlawanan dan Kejuangan kepahlawanan dan
kejuangan
1 13 36 Program Pembinaan para Penyandang (1) Penyandang cacat fisik dan Persen 2% 0.5% 150,000,000 0.5% 165,000,000 0.5% 185,000,000 0.5% 205,000,000 0.5% 230,000,000 4.5% 935,000,000 Dinsosnakertrans
Cacat dan Trauma mental, serta lanjut usia
tidak potensial yang telah
menerima jaminan sosial
1 13 37 Program Pembinaan Eks Penyandang (1) Wahana kesejahteraan Persen 20% 10% 50,000,000 10% 60,000,000 10% 70,000,000 10% 80,000,000 5% 50,000,000 65% 310,000,000 Dinsosnakertrans/
Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, sosial berbasis masyarakat Kecamatan
Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) (WKBSM) yang
menyediakan sarana
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial
1 13 38 Program Pemberdayaan Kelembagaan (1) Panti sosial skala Persen 80 80 70,000,000 80 80,000,000 80 90,000,000 80 1,000,000,000 80 1,000,000,000 80 2,240,000,000 Dinsosnakertrans
Kesejahteraan Sosial kabupaten/kota yang
menyediakan sarana
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial
(2) Korban bencana skala Persen 100% 100% 290,000,000 100% 330,000,000 100% 360,000,000 100% 390,000,000 100% 430,000,000 100% 1,800,000,000 Dinsosnakertrans
kabupaten/kota yang
menerima bantuan sosial
selama masa tanggap
darurat
(3) Korban bencana skala Persen 100% 100% 0 100% 330,000,000 100% 360,000,000 100% 390,000,000 100% 430,000,000 100% 1,510,000,000 Dinsosnakertrans
kabupaten/kota yang
dievakuasi dengan
menggunakan sarana
prasarana tanggap darurat
lengkap
1 13 40 Program Pendataan PMKS (1) Data PMKS Kegiatan 1 0 0 1 200,000,000 1 220,000,000 1 245,000,000 1 270,000,000 5 935,000,000 Dinsosnakertrans
1 14 TENAGA KERJA
VIII - 55
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1 14 16 Program Peningkatan Kesempatan (1) Pencari kerja yang terdaftar Persen 27% 2% 54,000,000 2% 60,000,000 2% 66,000,000 2% 200,000,000 2% 220,000,000 37% 600,000,000 Dinsosnakertrans
Kerja yang ditempatkan
1 14 18 Program Pengelolaan Data (1) Angka partisipasi angkatan Jiwa 557,086 10,000 0 10,000 150,000,000 10,000 150,000,000 10,000 150,000,000 10,000 150,000,000 607.086 600,000,000 Dinsosnakertrans
Ketenagakerjaan kerja
(2) Tingkat partisipasi Persen 67.6 1.8% 0 1.8% 150,000,000 1.8% 150,000,000 1.8% 150,000,000 1.8% 150,000,000 76.6 600,000,000 Dinsosnakertrans
angkatan kerja
(3) Tingkat Pengangguran Persen 6.70* 6,74 0 4,74 150,000,000 4,24 150,000,000 3,99 150,000,000 2,25 150,000,000 2,25 600,000,000 Dinsosnakertrans
Terbuka (TPT)
1 14 26 Program Peningkatan Kualitas dan (1) Besaran tenaga kerja yang Persen 20% 5% 200,000,000 20% 960,000,000 15% 800,000,000 10% 1,500,000,000 10% 2,000,000,000 80% 5,460,000,000 Dinsosnakertrans
Produktivitas Tenaga Kerja mendapatkan pelatihan
berbasis kompetensi
(2) Besaran tenaga kerja yang Persen 45% 5% 150,000,000 5% 165,000,000 5% 185,000,000 5% 205,000,000 5% 225,000,000 70% 930,000,000 Dinsosnakertrans
mendapatkan pelatihan
berbasis masyarakat
(3) Besaran tenaga kerja yang Persen 35% 15% 250,000,000 5% 100,000,000 5% 120,000,000 5% 1,500,000,000 5% 2,000,000,000 70% 3,970,000,000 Dinsosnakertrans
mendapatkan pelatihan
kewirausahaan
1 14 28 Program Perlindungan dan (1) Besaran Kasus yang Persen 90% 90% 11,000,000 90% 13,000,000 90% 15,000,000 90% 17,000,000 90% 19,000,000 90% 75,000,000 Dinsosnakertrans
Pengembangan Lembaga diselesaikan dengan
Ketenagakerjaan Perjanjian Bersama (PB)
(2) Cakupan 35,40 31,86 11,000,000 28,32 13,000,000 24,78 15,000,000 21,24 17,000,000 17,70 19,000,000 17,70 75,000,000 Dinsosnakertrans
Angka sengketa pengusaha-
pekerja per tahun
(3) Keselamatan dan Persen 57% 5% 246,000,000 5% 270,600,000 5% 295,200,000 5% 319,800,000 5% 344,400,000 82% 1,476,000,000 Dinsosnakertrans
perlindungan
(4) Perselisihan buruh dan Persen 100% 100% 11,000,000 100% 13,000,000 100% 15,000,000 100% 17,000,000 100% 19,000,000 100% 75,000,000 Dinsosnakertrans
pengusaha terhadap
kebijakan pemerintah
daerah
(5) Besaran pekerja/buruh Persen 58% 1% 0 1% 45,000,000 1% 50,000,000 1% 55,000,000 1% 60,000,000 63% 210,000,000 Dinsosnakertrans
yang menjadi peserta
program JKN
(6) Besaran Pemeriksaan Persen 51% 1% 0 1% 30,000,000 1% 35,000,000 1% 40,000,000 1% 45,000,000 56% 150,000,000 Dinsosnakertrans
Perusahaan
(7) Besaran Pengujian Persen 16% 9% 0 10% 30,000,000 5% 35,000,000 5% 40,000,000 5% 45,000,000 50% 150,000,000 Dinsosnakertrans
Peralatan di Perusahaan
(8) Persentase jumlah tenaga Persen 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% Dinsosnakertrans
kerja dibawah umur
(9) Partisipasi angkatan kerja Persen 52.74% 0.50% 0.50% 0.50% 0.50% 0.50% 55.24% Dinsosnakertrans
perempuan
1 15 2 Program Peningkatan Kualitas Peningkatan Kapasitas Koperasi 167 167 200,000,000 100 150,000,000 100 150,000,000 100 150,000,000 100 150,000,000 567 800,000,000 KUKM Perindag/
Kelembagaan Koperasi Kelembagaan Koperasi di Kecamatan
Bidang Pengendalian dan
Akuntabilitas Koperasi
1 15 3 Program Peningkatan Kualitas Peningkatan kualitas dan Kopontren 40 2 50,000,000 2 100,000,000 2 100,000,000 2 1,000,000,000 2 5,000,000,000 10 6,250,000,000 KUKM Perindag
Koperasi kuantitas koperasi pondok
pesantren
1 15 4 Program Pengembangan Sistem (1) Peningkatan Kualitas Koperasi 20 10 100,000,000 10 200,000,000 10 200,000,000 10 200,000,000 10 200,000,000 50 900,000,000 KUKM Perindag
Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Organisasi Badan Hukum
Kecil Menengah Koperasi
(2) Peningkatan Kualitas Koperasi 26 30 90,000,000 30 337,256,800 30 3,372,568,000 30 3,372,568,000 30 3,372,568,000 150 10,544,960,800 KUKM Perindag
Ketatalaksanaan Koperasi
dan UMKM
VIII - 56
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1 15 5 Program Pengembangan (1) Fasilitasi KUR bagi UMKM KUKM 30 30 100,000,000 90 295,000,000 90 295,000,000 90 295,000,000 30 100,000,000 330 1,085,000,000 KUKM Perindag/
Kewirausahaan dan Keunggulan produktif Kecamatan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
(2) Pemberian tambahan KUKM 2 0 0 2 200,000,000 2 200,000,000 2 1,000,000,000 2 3,500,000,000 8 4,900,000,000 KUKM Perindag
modal dengan skema dana
bergulir
(3) Peningkatan Peran serta Orang 360 80 200,000,000 150 300,000,000 120 200,000,000 120 200,000,000 120 200,000,000 590 1,100,000,000 KUKM Perindag
masyarakat dalam SDM
UMKM
(4) Pameran Produk UKM Keg 8 8 1,200,000,000 8 1,200,000,000 8 1,200,000,000 8 1,200,000,000 8 1,200,000,000 40 6,000,000,000 KUKM Perindag
(5) Fasilitasi Kemitraan dengan UKM 2,500 - 0 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 400 400,000,000 KUKM Perindag
Lembaga Keuangan
Lainnya
(6) Pembangunan Outlet Lokasi 1 2 150,000,000 2 150,000,000 2 150,000,000 2 150,000,000 2 150,000,000 10 750,000,000 KUKM Perindag
Produk UMKM di Kawasan
Wisata
1 16 PENANAMAN MODAL
1 16 1 Program Pengembangan Investasi (1) Kajian Kebijakan Naskah 1 Raperda, 1 1 kajian 135,000,000 1 Naskah 150,000,000 1 Draft 165,000,000 1 Kajian, 1 Naskah 450,000,000 BPPTPM
penanaman modal Akademis, Raperbup Akademis Dan Raperbup Akademis, 1
Kajian,Raperd 1 Draft Raperda Raperda Dan 1
a dan Draft Raperbup
Raperbup
(2) Terimplementasikannya Persen 25 50 115,500,000 75 130,000,000 100 140,000,000 100 155,000,000 100 170,000,000 100 710,500,000 BPPTPM
Pengembangan,
Pemeliharaan Sistem
Informasi Pelayanan
perizinan dan Penanaman
Modal
(3) Tersedianya data potensi Paket 1 1 160,000,000 1 175,000,000 1 190,000,000 1 210,000,000 1 230,000,000 5 965,000,000 BPPTPM
perizinan
1 16 2 Program Peningkatan Iklim Investasi (1) Penyederhanaan prosedur Perda, 9 1 Draft 105,000,000 - 1 Draft Raperda 130,000,000 2 Draft 140,000,000 1 Draft 155,000,000 1 Draft Raperda 530,000,000 BPPTPM
dan Realisasi Investasi perijinan dan peningkatan Perbup, Draft Raperbup Penyederhanaan Raperbup Raperbup dan 4 Draft
pelayanan penanaman Raperda dan Regulasi Perizinan Perizinan Pengelolaan Raperbup
modal. Draft Perizinan Penanaman Retribusi
Raperbup Modali Perizinan
(2) Terselenggaranya Fasilitasi, Persen 100 100 430,000,000 100 470,000,000 100 516,000,000 100 570,000,000 100 625,000,000 100 2,611,000,000 BPPTPM
Koordinasi pelayanan
perizinan dan non
perizinan usaha
(investasi/penanaman
modal) melalui Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP)
di Bidang Penanaman
Modal
(3) Terselenggaranya Paket 1 1 70,000,000 1 77,000,000 1 85,000,000 1 95,000,000 1 105,000,000 5 432,000,000 BPPTPM
sosialisasi kebijakan
pelayanan perizinan,
penanaman modal kepada
masyarakat dunia usaha
(4) Terselenggaranya Laporan 3 Laporan triwulan 40 LKPM, 4 139,000,000 45 LKPM, 4 152,000,000 50 LKPM, 4 168,000,000 55 LKPM, 4 185,000,000 60 LKPM, 4 200,000,000 250 LKPM, 20 844,000,000 BPPTPM
Koordinasi, Pemantauan, Th. 2013 Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Triwulan
Pembinaan dan Trwiluan dan 1 Trwiluan dan 1 Trwiluan dan 1 Trwiluan dan 1 Trwiluan dan 1 dan 5 Buku
Pengawasan Pelaksanaan buku realisasi buku realisasi buku realisasi buku realisasi buku realisasi Realisasi Investasi
Penanaman Modal investasi investasi investasi investasi investasi
1 16 3 Program Peningkatan Promosi dan (1) Peningkatan koordinasi dan Kali 4 1 83,000,000 1 90,000,000 1 100,000,000 1 110,000,000 1 120,000,000 5 503,000,000 BPPTPM
Kerjasama Investasi kerjasama di bidang
penanaman modal dengan
instansi pemerintah dan
dunia usaha
VIII - 57
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
(2) Tersedianya informasi Paket 3 1 Buku Profil 300,000,000 1 Buku Profil 330,000,000 1 Buku Profil 365,000,000 1 Buku Profil 400,000,000 1 Buku Profil 640,000,000 5 2,035,000,000 BPPTPM
peluang usaha/bidang investasi investasi investasi investasi investasi
usaha unggulan dan unggulan, unggulan, unggulan, unggulan, unggulan,
terselenggaranya promosi Booklet/leaflet Booklet/leaflet Booklet /leaflet Booklet/leaflet Booklet/leaflet
investasi dan 2 Kali dan 2 Kali dan 2 Kali dan 2 Kali dan 2 Kali
kepesertaan kepesertaan kepesertaan kepesertaan kepesertaan
promosi promosi promosi promosi promosi
(3) Peningkatan kualitas SDM Kali 1 - - 1 80,000,000 1 90,000,000 1 100,000,000 1 110,000,000 4 380,000,000 BPPTPM
Pelayanan Perizinan
1 17 KEBUDAYAAN
1 17 15 Program Pengembangan Nilai Budaya Pembinaan dibidang kali/tahun 1 2 135,000,000 2 162,000,000 2 194,400,000 2 233,280,000 2 279,936,000 10 1,004,616,000 Disporabudpar
kebudayaan
1 17 16 Program Pengelolaan Kekayaan (1) Jumlah sarana kesenian unit 8 0 - 2 249,624,000 1 299,548,800 1 359,458,560 1 431,350,272 5 1,339,981,632 Disporabudpar/
Budaya Kecamatan
(2) Jumlah Gedung Kesenian unit 0 0 0 0 1 20,000,000,000 0 1 20,000,000,000 Disporabudpar
(3) Jumlah Gelar Seni group 29 29 250,000,000 29 300,000,000 29 360,000,000 29 432,000,000 29 518,400,000 145 1,860,400,000 Disporabudpar
(4) Jumlah situs dan kawasan situs 14 2 30,000,000 2 36,000,000 3 40,000,000 4 60,000,000 4 60,000,000 15 226,000,000 Disporabudpar
cagar budaya yang
dilestarikan
1 17 17 Program Pengelolaan Keragaman pemberian penghargaan orang/tahun 0 1 20,000,000 1 24,000,000 1 28,800,000 1 34,560,000 1 41,472,000 5 148,832,000 Disporabudpar
Budaya dibidang seni/ budaya
1 18 KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA
1 18 15 Program pengembangan keserasian Jumlah Pemuda Pelopor Orang 4 4 49,474,500 4 59,369,400 4 71,243,280 4 85,491,936 4 102,590,323 20 368,169,439 Disporabudpar
dan kebijakan pemuda
1 18 16 Program peningkatan peran serta Jumlah Paskibraka Orang 34 34 282,867,000 34 339,440,400 34 407,328,480 34 488,794,176 34 586,553,011 170 2,104,983,067 Disporabudpar/
kepemudaan Kecamatan
1 18 17 Program peningkatan upaya Jumlah Pemuda kreatif Orang 230 500 387,352,500 500 464,823,000 500 557,787,600 500 669,345,120 600 803,214,144 2,600 2,882,522,364 Disporabudpar/
penumbuhan kewirausahaan dan inovatif terampil dan Kecamatan
kecakapan hidup pemuda mandiri
1 18 19 Program Pengembangan Kebijakan (1) Jumlah Pelatih Orang 20 20 40,000,000 25 48,000,000 30 57,600,000 35 69,120,000 40 82,944,000 150 297,664,000 Disporabudpar
dan Manajemen Olah Raga olahraga/instruktur/wasit
1 18 20 Program Pembinaan dan (1) Jumlah Pembinaan Pengcab 26 26 1,300,000,000 27 1,560,000,000 27 1,872,000,000 27 2,246,400,000 27 2,695,680,000 27 9,674,080,000 Disporabudpar
Pemasyarakatan Olahraga Pengurus Cabang Olahraga
(2) Jumlah olahragawan Orang 22 24 50,000,000 24 60,000,000 26 72,000,000 26 86,400,000 28 103,680,000 128 372,080,000 Disporabudpar
berprestasi
(3) Jumlah Perolehan Medali orang 36 49 2,207,162,000 52 2,400,000,000 49 2,680,000,000 52 3,016,000,000 49 3,420,000,000 251 13,723,162,000 Disporabudpar
1 18 21 Program Peningkatan Sarana dan (1) Jumlah gedung olah raga unit 2 - 0 - 0 1 50,000,000,000 - - 1 100,000,000,000 2 150,000,000,000 Disporabudpar
Prasarana Olahraga
(2) Jumlah lapang olah raga unit 118 2 170,817,000 10 204,980,400 13 245,976,480 13 295,171,776 13 354,206,131 51 1,271,151,787 Disporabudpar
(3) Presentase korban bencana % - 100 100,000,000 100 250,000,000 100 250,000,000 100 250,000,000 100 250,000,000 100 1,100,000,000.00 BPBD
skala kabupaten yang
menerima bantuan sosial
selama masa tanggap
darurat
(4) Terpenuhinya perencanaan % 100 50,000,000 100 50,000,000 100 50,000,000 100 50,000,000 100 50,000,000 100 250,000,000.00 BPBD
rehabilitasi dan
rekonstruksi
VIII - 58
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
(5) Terlaksananya kali 3 150,000,000 3 150,000,000 3 150,000,000 3 150,000,000 3 150,000,000 15 750,000,000.00 BPBD
penyelenggaraan pelatihan
kebencanaan
(6) Tersusunnya Peraturan buah 1 67,500,000 2 300,000,000 1 300,000,000 1 300,000,000 1 300,000,000 6 1,267,500,000.00 BPBD
Daerah dan Peraturan
Bupati tentang
Penanggulangan Bencana
1 19 22 Program pencegahan dini dan (1) Meningkatnya % - 100 163,210,050 100 250,000,000 100 275,000,000 100 300,000,000 100 330,000,000 100 1,318,210,050.00 BPBD/ Kecamatan
penanggulangan korban bencana kewaspadaan dan
alam kesiapsiagaan dalam
mengatasi bencana pada
saat tanggap darurat
bencana
(2) Terpenuhinya pengadaan % 100 1,000,000,000 100 1,100,000,000 100 1,210,000,000 100 1,331,000,000 100 1,464,100,000 100 6,105,100,000.00 BPBD
peralatan penanggulangan
bencana
(3) Terpenuhinya bantuan % - 100 100,000,000 100 250,000,000 100 250,000,000 100 250,000,000 100 250,000,000 100 1,100,000,000.00 BPBD
kebutuhan dasar
1 19 23 Program Pemeliharaan Ketertiban (1) Jumlah anggota Linmas per orang 3,430 3,440 2,513,961,000 3,440 2,765,357,100 3,440 4,251,902,810 3,440 4,677,093,091 3,440 4,677,090,000 3,440 18,885,404,001.00 Satpol PP/
Umum dan Ketentraman Masyarakat 100 penduduk Kecamatan
(2) Jumlah penegakan Perda 6 7 469,639,500 7 516,603,450 7 568,263,795 7 625,090,175 7 687,599,192 7 2,867,196,112.00
peraturan perundang-
undangan
1 19 Program Pemeliharaan Kamtribmas Persentase Komplik yang Persen 100 100 266,784,000 100 283,382,000 100 286,322,000 100 288,322,000 100 290,322,000 100 1,415,132,000.00 Kesbangpol
dan Pencegahan Tindak Kriminal diselesaikan
1 19 15 Program Peningkatan Keamanan dan Persentase kejadian Persen 100 100 1,080,000,000 100 1,188,000,000 100 1,306,800,000 100 1,437,480,000 100 1,581,228,000 100 6,593,508,000.00 Satpol PP
Kenyamanan Lingkungan gangguan ketentraman
dan ketertiban yang
tertangani
1 19 16 Program Pemeliharaan Kantrantibmas Persentase penyidikan Persen 100 100 835,400,000 100 918,940,000 100 1,010,834,000 100 1,111,917,400 100 1,223,109,140 100 5,100,200,540.00 Satpol PP
dan Pencegahan Tindak Kriminal tindak lanjut penanganan
kejadian gangguan
ketentraman dan
ketertiban
1 19 17 Program Pengembangan Wawasan Jumlah Siswa yang Dilatih Orang 400 400 255,665,000 400 287,832,000 400 300,000,000 400 315,000,000 400 330,000,000 2,000 1,488,497,000.00 Kesbangpol
Kebangsaan Wawasan Kebangsaan
1 19 18 Program Pendidikan Politik Jumlah Masyarakat yang Orang - - - 50 80,000,000 390 210,000,000 400 225,000,000 400 240,000,000 1,240 755,000,000.00 Kesbangpol
Masysrakat mendapat Pendidikan
Politik
1 19 19 Program Pemberdayaan Masyarakat Persentase penanganan Persen 100 100 3,186,530,000 100 3,505,183,000 100 3,855,701,300 100 4,241,271,430 100 4,665,398,573 100 19,454,084,303.00 Satpol PP
Untuk Menjaga Ketertiban dan kasus pelanggaran penyakit
Keamaan masyarakat
1 20 OTONOMI DAERAH,
PEMERINTAHAN UMUM,
ADMINISTRASI KEUANGAN
DAERAH, PERANGKAT DAERAH,
KEPEGAWAIAN, DAN PERSANDIAN
1 20 15 Program Peningkatan Kapasitas Fasilitasi Lembaga Bulan 12 12 8,340,245,000 12 8,347,745,000 12 8,714,027,750 12 9,033,314,763 12 9,428,193,002 12 43,863,525,515 Setwan
Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Perwakilan Rakyat Daerah
Program Pemberdayaan Infrastruktur (1) Fasilitasi Pelantikan Kali - 1 168,000,000 - - - - - - 2 700,000,000 2 700,000,000 Setwan
dan Suprastruktur Politik anggota DPRD Periode
Tahun 2014-2019
(2) Fasilitasi Bupati dan Wakil Kali 2 - - - - - - - - 2 700,000,000 2 700,000,000 Setwan
Bupati Periode 2018-2022
1 20 16 Program Pelayanan Kedinasan Kepala Fasilitasi kegiatan dan Bulan 12 12 1,288,380,000 12 1,347,980,000 12 1,482,778,000 12 3,631,055,800 12 3,994,161,380 60 11,744,355,180 Setda
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Penunjang Kegiatan KDH
dan WKDH
1 20 17 Program Pembinaan dan Fasilitasi Pembinaan dan fasilitasi Desa 330 330 690,650,000 330 707,150,000 330 777,865,000 330 855,651,500 330 941,216,650 330 3,972,533,150 Setda
Pengelolaan Keuangan Desa kinerja Pemerintah Desa
VIII - 59
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1 20 xx Program peningkatan dan Terlaksananya pengelolaan Persen 100 100 4,673,840,925 100 4,652,728,425 100 4,725,782,425 100 4,806,141,825 100 4,894,537,165 100 23,753,030,765 DPKAD, Setda
Pengembangan pengelolaan keuangan sesuai dengan
keuangan daerah peraturan perundang-
undangan
1 20 20 Program peningkatan sistem (1) Prosentase OPD yang hasil Persen 4 10 57,400,000.00 40 66,010,000.00 70 72,611,000.00 90 79,872,100.00 90 87,859,310.00 90 363,752,410.00 Inspektorat
pengawasan internal dan evaluasi lakipnya minimal
pengendalian pelaksanaan kebijakan "CC"
kepala daerah
(2) Prosentase tindak lanjut Persen 100 100 49,440,000.00 100 56,856,000.00 100 62,541,600.00 100 68,795,760.00 100 75,675,336.00 100 313,308,696.00 Inspektorat
Laporan Hasil Pemeriksaan
Internal
(3) Prosentase tindaklanjut Persen 80 80 99,450,000.00 80 114,367,500.00 90 125,804,250.00 100 138,384,675.00 100 152,223,142.50 100 630,229,567.50 Inspektorat
Laporan Hasil Pemeriksaan
Eksternal
(4) Cakupan pemeriksaan Persen 100 100 605,752,000.00 100 696,614,800.00 100 766,276,280.00 100 842,903,908.00 100 927,194,298.80 100 3,838,741,286.80 Inspektorat
reguler maupun non
reguler
(5) Prosentase penyelesaian Pesen 80 80 90 90 - 90 - 90 - 90 - Inspektorat
kasus
(6) Jumlah OPD yang yang Jumlah OPD 5 7 - 9 - 11 - 13 - 15 - 15 Setda
melaksanakan pelayanan
sesuai pelayanan
minimal/pelayanan prima
(7) Prosentase OPD yang Persen 0 10 42,625,000.00 40 49,018,750.00 60 53,920,625.00 80 59,312,687.50 90 65,243,956.25 90 270,121,018.75 Setda
menyelenggarakan SPIP
sesuai PP No. 60 Tahun
2008
(8) Prosentase OPD yang Persen 0 10 42,275,000.00 70 46,502,500.00 80 51,152,750.00 90 56,268,025.00 90 61,894,827.50 90 258,093,102.50 Setda
melaporkan PMPRB online
1 20 21 Program Peningkatan Profesionalisme (1) Prosentase jumlah Aparat Persen 10 10 47,375,000.00 60 54,481,250.00 80 59,929,375.00 90 65,922,312.50 90 72,514,543.75 90 300,222,481.25 Inspektorat
Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawas Internal
Pengawas Internal Pemerintah (APIP) Pemerintah (APIP) yang
kompeten dan profesional
di setiap OPD
(2) Ratio SDM terdiklat sesuai Persen 10 20 - 60 - 90 - 90 - 90 - 90 0 Inspektorat
kompetensi terhadap total
jumlah yang dibutuhkan
Program Pembinaan dan Fasilitasi Terlaksananya Pengeloaan Jenis 2 2 2,384,270,944.00 2 2,384,270,944.00 - - - - - - DPKAD
Pengelolaan Pajak Bumi dan PBB dan BPHTB di
Bangunan dan Bea Perolehan Hak Kabupaten Majalengka
Atas Tanah dan Bangunan
1 20 23 Program Penggalian dan Tingkat Pendapatan daerah 100.00 100 100 100 100 100 100 DPKAD/
Pengembangan Potensi Pendapatan Kecamatan
Daerah
(1) PAD Persen 7.54 7.70 969,850,000 10.18 1,018,342,500 14.88 3,572,744,116 20.00 3,751,381,322 25.34 3,938,950,388 25.34 3,938,950,388 DPKAD
(2) Dana Perimbangan Persen 67.28 63.30 459,832,500 63.27 482,824,125 60.77 506,965,331 57.13 532,313,598 53.15 558,929,278 53.15 558,929,278 DPKAD
VIII - 60
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
(3) Sumber lain yang sah Persen 25.19 29.00 2,384,695,944 26.55 2,503,930,741 24.35 2,629,127,278 22.87 2,760,583,642 21.50 2,898,612,824 21.50 2,898,612,824 DPKAD
1 20 24 Program Peningkatan Pengelolaan 1,560,600,000 1,638,630,000 1,720,561,500 1,806,589,575 1,806,589,575 1,806,589,575 DPKAD/Setda
Barang Milik Daerah
(1) Persentase aset daerah
yang diamankan
Pengamanan secara Persen 100 100 100 100 100 100 100 DPKAD/Setda
administrasi
Pengamanan secara fisik Persen 50 2 2 2 2 2 55 DPKAD/Setda
(2) Prosentase aset yang sudah Persen 100 100 100 100 100 100 100
diinventarisir
1 20 25 Program Pemantapan Kerjasama Antar Koordinasi antar Bulan 12 12 133,450,000 12 135,000,000 12 148,500,000 12 163,350,000 12 179,685,000 12 759,985,000 Setda
Pemerintah Daerah Pemerintah daerah
1 20 36 Program Peningkatan Kualitas Meningkatnya kualitas Persen 100 100 703,000,000 100 1,350,000,000 100 1,485,000,000 100 1,633,500,000 100 1,796,850,000 100 6,968,350,000 Setda
Kelembagaan kelembagaan di dalam
pengembangan
kompetensi
1 20 38 Program Peningkatan Pelayanan Terfasilitasinya upaya Bulan 12 12 2,950,795,000 12 2,184,825,000 12 2,403,307,500 12 2,643,638,250 12 2,908,002,075 12 13,090,567,825 Setda/ Kecamatan
Publik pelayanan publik
1 20 XX Program Penataan Peraturan Jumlah Raperda yang Raperda 9 10 1,210,530,000 10 1,211,130,000 12 1,314,843,000 12 1,428,927,300 12 1,554,420,030 12 6,719,850,330 Setda, Setwan dan
Perundang-undangan diagendakan dalam DPKAD
Prolegda
Jumlah Perda yang Perda 5 5 94,000,000 5 94,000,000 5 94,000,000 5 94,000,000 5 94,000,000 5 94,000,000 Setda
diharmonisasi
Jumlah Produk hukum yang Per-UU-an 2 2 180,027,500 2 180,027,500 2 180,027,500 2 180,027,500 2 180,027,500 10 900,137,500 Kesbangpol &
disosialisasikan Setda
1 20 41 Program Pemantapaan Pengendalian Pengendalian Program Bulan 12 12 2,009,556,000 12 2,340,000,000 12 2,574,000,000 12 2,831,400,000 12 3,114,540,000 12 12,869,496,000 Setda
Program Pembangunan Pembangunan secara
berkala
1 20 49 Program Peningkatan Kehidupan (1) Jumlah Guru Ngaji yang orang 672 686 377,300,000 686 377,300,000 686 377,300,000 686 1,377,300,000 686 1,377,300,000 686 1,377,300,000 Setda/ Kecamatan
Beragama mendapat insentif
(2) Jumlah Imam Masjid yang orang 336 343 377,300,000 343 377,300,000 343 377,300,000 343 1,377,300,000 343 1,377,300,000 343 1,377,300,000 Setda/ Kecamatan
mendapat insentif
(3) Jumlah Perbup Keagamaan Perbup 0 1 2 3 4 5 5 Setda
(7) Jumlah Pertemuan rutin kali 3 3 25,200,000 3 25,200,000 3 25,200,000 3 25,200,000 3 25,200,000 3 25,200,000 Setda
antara tokoh-tokoh agama
dan ormas keagamaan
(8) Jumlah Pengajian Rutin kali 134 140 257,700,000 140 257,700,000 140 257,700,000 140 257,700,000 140 257,700,000 140 257,700,000 Setda
Tingkat Kabupaten dan
Kecamatan
1 20 51 Program Pembangunan Ekonomi Penyertaan Modal Rupiah 1,500,000,000 1,500,000,000 1,000,000,000 1,725,000,000 1,725,000,000 1,983,750,000 1,983,750,000 2,281,312,500 2,281,312,500 3,623,509,375 65,096,837,372 11,113,571,875 72,086,899,872 Setda
1 20 81 Program Pengembangan Lingkungan Fasilitasi Kabupaten Sehat Kali 3 3 148,558,000 4 150,000,000 4 165,000,000 4 181,500,000 4 199,650,000 4 844,708,000 Setda
Sehat
1 20 95 Program Penataan Kelembagaan dan Tertatanya kelembagaan Persen 100 100 210,050,000 100 400,000,000 100 440,000,000 100 484,000,000 100 532,400,000 100 2,066,450,000 Setda
Ketatalaksanaan yang Efektif dan daerah yang efektif dan
Efisien efisien
1 20 96 Program Pemantapan Otonomi Persentase OPD dan Unit Persen 100 100 150,000,000 100 175,000,000 100 200,000,000 100 225,000,000 100 350,000,000 100 350,000,000 Setda
Daerah dan Sistem Administrasi Pelayanan Publik (UPP)
Daerah dengan nilai Indek
Kepuasan masyarakat (IKM)
kriteria minimal "B"
1 20 133 Program Sinergitas Perencanaan dan Fasilitasi dan Koordinasi Kali 4 4 500,000,000 4 500,000,000 4 500,000,000 4 500,000,000 4 500,000,000 20 2,500,000,000 Setda
Pembangunan Daerah Perencanaan dan
Pembangunan Daerah
VIII - 61
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1 20 134 Program Peningkatan Kualitas Jumlah Sertifikasi Standar OPD 4 2 319,950,000 2 400,000,000 2 440,000,000 2 484,000,000 2 532,400,000 14 2,176,350,000 Setda
Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Mutu Pelayanan berbasis
ISO 9001:2008 yang
diberikan kepada OPD
1 20 135 Program Penataan Batas Desa yang Adanya batas antara Paket 1 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,100,000,000 1 1,210,000,000 1 1,331,000,000 1 5,641,000,000 Setda
Berbatasan dengan Kabupaten Kabupaten dengan
Tetangga Kabupaten/Kota tetangga
1 20 x Program Peningkatan Kapasitas (1) Prosentase pejabat Persen 61 62 2,297,616,000 67 2,527,377,600 72 2,780,115,360 73 3,058,126,896 74 3,363,939,586 74 3,363,939,586 BKD
Sumber Daya Aparatur struktural yang telah
mengikuti diklatpim sesuai
jenjangnya
(2) Pengiriman PNS untuk Jiwa 1,832 239 250 275 300 325 3,221 BKD
mengikuti diklat teknis/
fungsional
1 20 17 Program Pembinaan dan (1) Meningkatnya kapasitas Jiwa 6,624 6,756 130,000,000 6,892 143,000,000 7,029 157,300,000 7,170 173,030,000 7,313 190,333,000 7,313 190,333,000 BKD
Pengembangan Aparatur aparatur
(2) Rasio dokter per 1.000 Poin 0.11 0.11 60,000,000 0.11 120,000,000 0.11 180,000,000 0.11 220,000,000 0.11 260,000,000 0.11 840,000,000 BKD/Dinkes/RSUD
penduduk Cideres/RSUD
Majalengka
(3) Rasio tenaga kesehatan Poin 1.33 1.33 1.33 1.33 1.33 1.33 1.33
lainnya per 1.000
penduduk
(4) Pemenuhan tenaga Jiwa 23 7 840,000,000 8 960,000,000 43 5,160,000,000 50 6,000,000,000 56 6,720,000,000 56 6,720,000,000 BKD/RSUD
spesialis di rumah sakit Cideres/RSUD
umum daerah Majalengka
(5) Pemenuhan dokter gigi di Jiwa 13 4 4 4 4 3 32 - BKD/Dinkes
puskesmas
(6) Pemenuhan apoteker di Jiwa 1 4 4 4 4 4 21 - BKD/Dinkes
puskesmas
(7) Pemenuhan tenaga teknis Jiwa 26 1 1 1 1 2 32 - BKD/Dinkes
farmasi di puskesmas
1 22 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN DESA
1 22 15 Program Peningkatan Keberdayaan (1) Profil desa % 5 10 159,200,000 25 175,120,000 50 192,632,000 75 211,895,200 100 233,084,720 100 233,084,720 BPMDPKB/
Masyarakat Pedesaan Kecamatan
(2) Pelatihan kader KPM dan Jiwa 0 0 187,045,000 40 205,749,500 40 226,324,450 40 248,956,895 40 273,852,585 40 273,852,585 BPMDPKB
LPM
(3) Rata-rata binaan kelompok Kelompok 26 26 187,045,000 26 205,749,500 26 226,324,450 26 248,956,895 26 273,852,585 26 273,852,585 BPMDPKB
LPM
VIII - 62
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
(4) Tercapainya evaluasi kinerja Dokumen 0 26 220,482,350 26 242,530,585 26 266,783,644 26 293,462,008 26 322,808,209 26 322,808,209 BPMDPKB
pemberdayaan masyarakat
pedesaan
(5) Rata-rata kelompok binaan Kelompok 26 26 220,482,350 26 242,530,585 26 266,783,644 26 293,462,008 26 500,000,000 26 500,000,000 BPMDPKB
PKK
(6) Posyandu Aktif Kelompok 1,439 1,441 220,482,350 1,443 242,530,585 1,445 266,783,644 1,447 293,462,008 1,449 522,808,209 1,449 522,808,209 BPMDPKB
(7) Cakupan status desa desa 0 1 95,200,000 1 104,720,000 1 115,192,000 1 126,711,200 1 139,382,320 1 139,382,320 BPMDPKB
gotong royong
1 22 16 Program pengembangan lembaga (1) Simpan Pinjam Perempuan Kelompok 4,413 4,423 4,433 4,443 4,453 4,463 BPMDPKB/
ekonomi pedesaan Kecamatan
(2) Jumlah BUMDes Unit 330 330 217,500,000 330 239,250,000 330 263,175,000 330 289,492,500 330 318,441,750 330 318,441,750 BPMDPKB
1 22 17 Program peningkatan partisipasi (1) Pelaksanaan Musrenbang Kegiatan 336 343 159,200,000 343 175,120,000 343 192,632,000 343 211,895,200 343 233,084,720 343 233,084,720 BPMDPKB
masyarakat dalam membangun desa Desa
(2) Ketersediaan Dokumen Dokumen 330 330 159,200,000 330 175,120,000 330 192,632,000 330 211,895,200 330 233,084,720 330 233,084,720 BPMDPKB
RPJM Desa
(3) Terpenuhinya sarana Kegitan 7 4 1,876,999,000 5 2,064,698,900 6 2,271,168,790 7 7,498,285,669 7 8,248,114,236 7 8,248,114,236 BPMDPKB
prasarana infrastruktur
melalui Bhakti TNI
(4) Terpenuhinya Lingkungan Desa 0 6 219,372,500 6 241,309,750 9 265,440,725 9 291,984,798 9 321,183,277 9 1,339,291,050 BPMDPKB
pemukiman yang sehat
(5) Swadaya Masyarakat Rupiah 661,364,000 681,204,920 749,325,412 701,045,840 824,257,953 720,886,760 906,683,749 740,727,680 997,352,123 760,568,600 1,097,087,336 760,568,600 4,574,706,573 BPMDPKB
terhadap Program
pemberdayaan masyarakat
1 22 18 Program peningkatan kapasitas (1) Pelatihan managemen jiwa 109 330 1,650,000,000 0 0 330 1,650,000,000 0 0 0 0 660 3,300,000,000 Setda/Bappeda/
aparatur pemerintah desa Pemerintahan Desa BPMDPKB/
Kecamatan
(2) Pelatihan pengelolaan jiwa - 330 1,650,000,000 0 0 330 1,650,000,000 0 0 0 0 660 3,300,000,000
keuangan desa
(3) Pelatihan penyusunan jiwa - 330 1,650,000,000 0 0 330 1,650,000,000 0 0 0 0 660 3,300,000,000
APBDes
(4) Pelatihan laporan keuangan jiwa - 330 1,650,000,000 0 0 330 1,650,000,000 0 0 0 0 660 3,300,000,000 BPMDPKB
desa
(5) Pelatihan Penyusunan jiwa - 660 500,000,000 660 500,000,000 330 350,000,000 660 500,000,000 330 350,000,000 2,640 850,000,000 Bappeda
RPJM Desa dan RKP Desa
1 22 19 Program peningkatan infrastruktur (1) Cakupan desa bebas Desa 40 43 219,372,500 75 241,309,750 75 265,440,725 75 291,984,798 75 321,183,277 343 484,813,225 BPMDPKB/
perdesaan perumahan kumuh Kecamatan
(2) Cakupan penerapan dan Desa 10 10 343,881,500 15 378,269,650 20 416,096,615 25 457,706,277 30 1,503,476,904 30 759,978,115 BPMDPKB
pengembangan TTG
(3) Cakupan pembangunan Kegiatan 330 330 219,372,500 330 241,309,750 330 265,440,725 330 291,984,798 330 321,183,277 330 484,813,225 BPMDPKB
infrastruktur perdesaan
berbasis masyarkat
1 22 30 Program pemantapan pemerintahan (1) Ketersediaan Dokumen Buku 330 330 400,000,000 330 400,000,000 330 400,000,000 330 400,000,000 330 400,000,000 330 400,000,000 Bappeda/
dan pembangunan desa RPJM Desa BPMDPKB
/Kecamatan
(2) Ketersediaan Dokumen RKP Buku 330 330 330 330 330 330 330 Bappeda/BPMDPK
Desa B/Kecamatan
(3) Ketersediaan Dokumen Buku 0 66 132 198 264 330 330 Bappeda/BPMDPK
Pola Ruang Desa B/Kecamatan
(4) Ketersediaan LPPD Buku 330 330 330 330 330 330 330 Setda
(5) Ketersediaan LKPJ Buku 330 330 330 330 330 330 330 Setda
(6) Ketersediaan laporan Buku 330 330 330 330 330 330 330 Setda
APBDes
1 23 STATISTIK
1 23 15 Program pengembangan Tersedianya Dokumen 5 5 300,000,000 5 350,000,000 5 370,000,000 5 390,000,000 5 410,000,000 25 1,820,000,000 Bappeda
data/informasi Data/informasi/statistik
daerah
1 24 KEARSIPAN
1 24 16 Program Penyelamatan dan Terselamatkannya arsip OPD, 0 10 192,760,000 10 299,000,000 11 299,000,000 11 299,000,000 11 299,000,000 53 1,388,760,000 KAD
Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah statis Desa/Kelurah
an
1 24 18 Program Peningkatan Kualitas Terhimpunnya Berkas 4754 2449 71,080,085 2449 155,000,000 2449 155,000,000 2449 155,000,000 2449 155,000,000 12245 691,080,085 KAD
Pelayanan Informasi Dokumen/Arsip ke Dalam
Sistem berbasis TIK
VIII - 63
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1 24 19 Program Perbaikan Sistem Terlaksananya Pembinaan OPD, 0 10 90,330,000 10 135,000,000 11 135,000,000 11 135000000 11 135000000 53 630,330,000 KAD
administrasi Kearsipan Tata Kearsipan Desa/Kelurah
an
1 25 xx Program Pengembangan Komunikasi, (1) Terpenuhinya % 55.42 64.34 1,289,300,000 73.25 1,289,300,000 82.17 1,289,300,000 91.08 1,289,300,000 100 1,289,300,000 100 6,446,500,000 Dishubkominfo/
Informasi dan Media Massa pengawasan, pengendalian Setda
dan peningkatan pelayanan
informasi publik dan
jaringan komunikasi
informasi
(2) Prosentase peningkatan % 11.65 29.32 100,000,000 46.99 100,000,000 64.66 100,000,000 82.33 100,000,000 100 100,000,000 100 500,000,000 Dishubkominfo
SDM bidang komunikasi
dan informasi
1 25 16 Program Pengkajian dan Penelitian (1) Tersedianya Perbup Dokumen - - - 1 75,000,000 - - - - - - 1 75,000,000 Dishubkominfo
Bidang Komunikasi dan Informatika tentang Pemanfaatan TIK
(Teknologi Informasi dan
Komunitasi) di Pemkab
Majalengka
2 01 KETAHANAN PANGAN
2 01 16 Program Peningkatan Ketahanan (1) Mempertahankan Persen 90 90 100,000,000 90 100,000,000 90 100,000,000 90 100,000,000 90 100,000,000 90 500,000,000 BP4K
Pangan Pertanian/perkebunan Ketersediaan Energi dan
Protein/Kapita
(2) Meningkatkan dan Persen 30 5 150,000,000 5 200,000,000 5 250,000,000 10 300,000,000 10 350,000,000 35 1,250,000,000 BP4K
mempertahankan
Cadangan Pangan
(3) Mempertahankan Persen 90 90 50,000,000 90 100,000,000 90 100,000,000 90 100,000,000 90 100,000,000 90 450,000,000 BP4K
Ketersediaan Informasi
Pasokan, Harga & Akses
Pangan
(4) Stabilitas Harga dan Persen 23,05 13,41 50,000,000 13,41 100,000,000 13,41 100,000,000 13,41 100,000,000 13,41 100,000,000 67.05 450,000,000 BP4K
Pasokan Pangan
(5) Meningkatnya Skor Pola Persen 83 1 250,000,000 1 300,000,000 1 300,000,000 2 500,000,000 2 500,000,000 7 1,850,000,000 BP4K
Pangan Harapan
(6) Pengawasan & Pembinaan Persen 50 6 50,000,000 6 50,000,000 6 50,000,000 6 50,000,000 6 50,000,000 30 250,000,000 BP4K
Keamanan Pangan
(7) Penanganan Daerah Rawan Persen 20 8 100,000,000 8 100,000,000 8 100,000,000 8 100,000,000 8 100,000,000 40 500,000,000 BP4K
Pangan
(8) Peningkatan dan Distankan
Pengamanan Mutu Produk
Pertanian :
Pengendalian OPT Kg/L 3,000 2,500 350,000,000 1,000 150,000,000 1,000 165,000,000 1,000 181,500,000 1,000 199,650,000 6,500 1,046,150,000 Distankan
Penganekaragaman Lokasi 0 6 100,000,000 5 150,000,000 5 165,000,000 5 181,500,000 5 199,650,000 26 796,150,000 Distankan
produksi tanaman
pertanian
Peringatan Hari Pangan Kali 1 1 100,000,000 1 110,000,000 1 121,000,000 1 133,100,000 1 146,410,000 5 610,510,000 Distankan
Pengumpulan dan Kecamatan 26 26 200,000,000 26 220,000,000 26 242,000,000 26 266,200,000 26 292,820,000 26 1,221,020,000 Distankan
Pengolahan Data Pertanian
2 03 17 Program pembinaan dan (1) Rumah tinggal yang % 90.51 91.07 2,266,000,000 91.64 2,719,000,000 92.20 3,263,000,000 92.77 3,916,000,000 93.33 8,699,000,000 93.33 8,699,000,000 PSDAPE
pengembangan bidang energi dan mempunyai penerangan
ketenagalistrikan listrik
2 03 15 Program pembinaan dan pengawasan (1) Jumlah debit air tanah yang m3-Rupiah 600,000 600,000 76,000,000 600,000 83,600,000 600,000 91,960,000 600,000 101,156,000 600,000 111,272,000 3,000,000 463,988,000 PSDAPE
bidang pertambangan dan Air Tanah dapat dikelola dan terawasi
(2) Jumlah sumur bor yang Unit 9 3 130,440,000 3 143,484,000 3 157,832,000 3 173,616,000 3 190,977,000 15 796,349,000 PSDAPE
dibangun
VIII - 64
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
(3) Jumlah penambang berizin Perusahaan 2 10 73,160,000 10 80,476,000 10 88,524,000 10 97,376,000 10 107,114,000 10 107,114,000 PSDAPE
yang berwawasan
lingkungan
2 URUSAN PILIHAN
2 1 PERTANIAN
2 1 1 Program Peningkatan Produksi (1) Meningkatnya Produksi Distankan/
Pertanian/Perkebunan Tanaman Pertanian : Kecamatan
Padi Ton 707,038.05 21,211.14 7,600,000,000 21,211.14 7,800,000,000 14,140.76 5,600,000,000 7,070.38 3,000,000,000 7,070.38 3,400,000,000 70,703.81 27,400,000,000
Jagung Ton 119,770.96 3,591.03 1,077,300,000 3,591.03 1,217,360,000 3,591.03 1,375,600,000 3,591.03 1,550,000,000 3,591.03 1,756,550,000 17,955.14 6,976,810,000
Kedelai Ton 814.00 338.10 270,480,000 338.10 300,235,000 338.10 333,260,000 338.10 370,000,000 338.10 410,600,000 1,690.50 1,684,575,000
Ubi Jalar Ton 12,327.99 184.92 37,000,000 184.92 42,535,000 184.92 48,920,000 184.92 56,250,000 184.92 65,000,000 924.60 249,705,000
Kacang Tanah Ton 1,140.10 11.40 11,400,000 11.40 12,656,000 11.40 14,050,000 11.40 15,600,000 11.40 17,300,000 57.00 71,006,000
Kacang Hijau Ton 845.17 8.45 8,450,000 8.45 9,400,000 8.45 10,420,000 8.45 11,560,000 8.45 12,830,000 42.26 52,660,000
Mangga Ton 14,626.50 292.53 252,000,000 292.53 252,026,000 292.53 282,270,000 292.53 316,150,000 292.53 354,100,000 1,462.65 1,456,546,000
Jambu Biji Ton 4,084.40 204.22 71,480,000 204.22 82,200,000 204.22 94,550,000 204.22 108,710,000 204.22 125,000,000 1,021.10 481,940,000
Durian Ton 8,475.81 254.27 171,800,000 254.27 194,150,000 254.27 219,380,000 254.27 247,900,000 254.27 280,150,000 1,271.37 1,113,380,000
Jeruk keprok/siam Ton 1,624.88 32.50 18,055,000 32.50 20,225,000 32.50 22,650,000 32.50 25,370,000 32.50 28,410,000 162.49 114,710,000
Bawang Merah Ton 23,959.80 1,197.99 322,620,000 1,197.99 371,012,000 1,197.99 426,665,000 1,197.99 490,670,000 1,197.99 564,265,000 5,989.95 2,175,232,000
Bawang Daun Ton 8,139.54 406.98 93,800,000 406.98 107,877,000 406.98 124,060,000 406.98 142,670,000 406.98 164,100,000 2,034.89 632,507,000
Kentang Ton 14,357.30 717.87 157,000,000 717.87 180,554,000 717.87 207,640,000 717.87 238,790,000 717.87 274,600,000 3,589.33 1,058,584,000
Cabe Besar Ton 11,371.60 454.86 160,860,000 454.86 183,381,000 454.86 209,055,000 454.86 238,330,000 454.86 271,700,000 2,274.32 1,063,326,000
Jahe Ton 259.00 12.95 30,000,000 12.95 33,600,000 12.95 37,632,000 12.95 42,150,000 12.95 47,200,000 64.75 190,582,000
Tanaman Hias Tangkai 435 2,000 30,000,000 2,000 34,500,000 2,000 39,675,000 2,000 45,650,000 2,000 52,470,000 10,000.00 202,295,000
Jamur Ton 311.07 9.33 50,000,000 9.33 57,500,000 9.33 66,125,000 9.33 76,050,000 9.33 87,450,000 46.66 337,125,000
(2) Bantuan Bibit/Benih Distankan/
Unggul : Kecamatan
Padi Ha 22,750.00 25,000 6,250,000,000 5,000 1,250,000,000 5,000 1,375,000,000 5,000 1,512,500,000 5,000 1,663,750,000 45,000.00 12,051,250,000
Jagung Ha 750.00 1,500 1,462,500,000 225 241,312,500 150 236,797,500 100 129,750,000 100 142,725,000 2,075.00 2,213,085,000
Kedelai Ha 20.00 1,500 990,000,000 1,000 660,000,000 750 525,000,000 500 360,000,000 250 180,000,000 4,000.00 2,715,000,000
Ubi Jalar Ha 28.00 5 11,250,000 5 12,375,000 5 13,612,500 5 14,973,750 5 16,471,125 25.00 68,682,375
Kacang Tanah Ha 0 5 6,000,000 5 6,600,000 5 7,260,000 5 7,986,000 5 8,784,600 25.00 36,630,600
Kacang Hijau Ha 0 5 3,900,000 5 4,290,000 5 4,719,000 5 5,190,900 5 5,709,990 25.00 23,809,890
Mangga Ha 335.00 45 162,000,000 50 185,000,000 50 190,000,000 50 195,000,000 50 200,000,000 245.00 932,000,000
Jambu Biji Ha 194.00 25.50 214,200,000 20 174,000,000 20 180,000,000 20 186,000,000 20 192,000,000 105.50 946,200,000
Durian Ha 160.35 20 60,000,000 20 62,000,000 20 64,000,000 20 66,000,000 20 68,000,000 100.00 320,000,000
Jeruk keprok/siam Ha 130.00 5 15,000,000 5 15,500,000 5 16,000,000 5 16,500,000 5 17,000,000 25.00 80,000,000
Bawang Merah Ha 3.00 10 400,000,000 5 220,000,000 5 240,000,000 5 250,000,000 5 250,000,000 30.00 1,360,000,000
Bawang Daun Ha 0 0 - 3 144,000,000 3 168,000,000 3 192,000,000 3 216,000,000 12.00 720,000,000
Kentang Ha 3.00 2 38,000,000 2 41,800,000 2 45,980,000 2 50,578,000 2 55,635,800 10.00 231,993,800
Cabe Besar Ha 6.00 5 6,750,000 5 7,425,000 5 8,167,500 5 8,984,250 5 9,882,675 25.00 41,209,425
Jahe Ha 0 2 37,500,000 2 41,250,000 2 45,375,000 2 49,912,500 2 54,903,750 10.00 228,941,250
Tanaman Hias Ha 0 1 26,250,000 1 28,875,000 1 31,762,500 1 34,938,750 1 38,432,625 5.00 160,258,875
Jamur Baglog 4800 8,000 20,000,000 8000 22,000,000 8000 24,200,000 8000 26,620,000 8000 29,282,000 40,000.00 122,102,000
(3) Meningkatnya Produksi Ton 60 5 143,609,000 5 151,904,000 5 160,199,000 5 168,494,000 5 176,789,000 25.00 800,995,000 Distankan/
Benih Padi Kecamatan
(4) Tersedianya Lahan Ha 0 75 247,500,000 75 272,250,000 75 299,475,000 75 329,422,500 75 362,364,750 375.00 1,511,012,250 Distankan/
Pertanian Pangan Kecamatan
Berkelanjutan
(5) Bantuan Pupuk bagi Petani Ha 1,008 1,265 1,587,575,000 330 429,000,000 300 405,000,000 271 379,400,000 246 356,700,000 2,412.00 3,157,675,000 Distankan/
Kecamatan
(6) Meningkatnya luasan lahan Dishutbunak/
produktif komoditas Kecamatan
unggulan perkebunan
(melalui intensifikasi dan
rehabilitasi) :
- Kopi Ha 802 100 745,000,000 150 1,112,400,000 200 1,089,000,000 200 1,089,000,000 200 1,089,000,000 850 5,124,400,000
- Teh. Ha 672 50 600,000,000 100 1,200,000,000 100 1,200,000,000 150 1,200,000,000 150 1,260,000,000 550 5,460,000,000
- Cengkeh Ha 1,825 100 799,975,000 200 1,599,950,000 200 1,048,575,000 250 1,300,718,750 250 1,310,718,750 1,000 6,059,937,500
2 1 2 Program Peningkatan Produksi Hasil (1) Meningkatnya populasi dan Dishutbunnak/
Peternakan produksi hasil peternakan Kecamatan
(melalui pengembangan
bibit unggul, IB, pakan
bermutu, pembinaan
kelompok dll) :
VIII - 65
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
- Sapi Potong Ekor 12.195 *) 610 100,000,000 640 100,000,000 672 100,000,000 706 100,000,000 741 100,000,000 3,369 500,000,000
- Sapi Perah Ekor 778 *) 39 100,000,000 41 100,000,000 43 100,000,000 45 100,000,000 47 100,000,000 215 500,000,000
- Domba Ekor 586.413 *) 58,641 100,000,000 64,505 100,000,000 70,956 100,000,000 78,052 100,000,000 85,857 100,000,000 358,011 500,000,000
- Ayam Ras Pedaging Ekor 15.011.898 *) 240,000 60,000,000 240,000 60,000,000 240,000 60,000,000 240,000 60,000,000 240,000 60,000,000 1,200,000 300,000,000
- Ayam Ras Petelur Ekor 268.768 *) 5,000 50,000,000 5,000 50,000,000 5,000 50,000,000 5,000 50,000,000 5,000 50,000,000 25,000 250,000,000
2 1 3 Program Pencegahan dan Meningkatnya pelayanan Kec 26 26 300,000,000 26 300,000,000 26 300,000,000 26 300,000,000 26 300,000,000 26 1,500,000,000 Dishutbunnak
Penanggulangan Penyakit Ternak dan penyediaan sarana
prasarana kesehatan hewan
2 1 4 Program Peningkatan Kesejahteraan (1) Terbentuknya Gapoktan unit 0 5 150,000,000 5 150,000,000 5 150,000,000 5 200,000,000 5 200,000,000 25 850,000,000 BP4K/ Kecamatan
Petani PUAP menjadi Lembaga
Ekonomi Petani yang
Berbadan Hukum
(2) Meningkatnya Jumlah Orang 110 49 100,000,000 49 100,000,000 49 100,000,000 49 100,000,000 49 100,000,000 245 500,000,000 BP4K
Penyuluh Swadaya
(3) Meningkatnya Kapasitas unit 10 2 150,000,000 3 150,000,000 3 150,000,000 3 150,000,000 4 200,000,000 15 800,000,000 BP4K
Kelembagaan Petani
(4) Meningkatnya Jumlah MoU 2 3 50,000,000 3 50,000,000 3 50,000,000 3 50,000,000 3 50,000,000 15 250,000,000 BP4K
Kemitraan Kelompok Tani
dengan Pihak Swasta
(5) Meningkatnya Orang 0 150 75,000,000 150 82,500,000 150 90,750,000 150 99,825,000 150 109,807,500 750 457,882,500 Distankan
Kesejahteraan Petani
2 1 5 Program Pemberdayaan Penyuluh (1) Meningkatnya Kompetensi Orang 352 52 100,000,000 52 100,000,000 52 100,000,000 52 100,000,000 52 100,000,000 260 500,000,000 BP4K
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Penyuluh
(2) Meningkatnya Aktivitas Kali 16 16 1,000,000,000 16 1,000,000,000 32 1,000,000,000 32 1,000,000,000 32 1,000,000,000 32 5,000,000,000 BP4K
Kunjungan Penyuluhan
2 1 6 Program Peningkatan Penerapan (1) Meningkatnya kelompok Kelompok 2 10 100,000,000 10 100,000,000 10 100,000,000 10 100,000,000 10 100,000,000 50 500,000,000 BP4K
Teknologi Pertanian/Perkebunan tani yg menerapkan
teknologi budidaya dan
pengolahan hasil pertanian
(2) Tersebarnya informasi Paket 2 3 250,000,000 3 250,000,000 3 250,000,000 3 250,000,000 3 250,000,000 15 1,250,000,000 BP4K
pertanian, perikanan dan
kehutanan
(3) Meningkatnya jumlah Kelompok 2 10 150,000,000 10 150,000,000 10 150,000,000 10 1,296,728,253 10 1,426,401,078.30 50 3,173,129,331 BP4K
kelompok pelaksana SLPTT
(4) Meningkatnya penerapan Ha 614 160 850,000,000 160 850,000,000 160 960,000,000 160 960,000,000 160 960,000,000 800 4,580,000,000 Dishutbunnak
teknologi budidaya
tanaman perkebunan
VIII - 66
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Kelompok 518 7 7 9 9 9 41
(5) Meningkatnya penerapan Ha 3,299 50 2,500,000,000 50 2,500,000,000 50 2,500,000,000 50 2,500,000,000 50 2,500,000,000 250 12,500,000,000 Dishutbunnak
teknologi PHT pada
tanaman perkebunan
Kelompok 7 5 5 5 5 5 25
(6) Meningkatnya penerapan Unit 3,600 0 - 10 550,000,000 5 100,000,000 5 100,000,000 5 100,000,000 25 850,000,000 Dishutbunnak
teknologi pengolahan
pasca panen perkebunan
Kelompok 338 0 10 5 5 5 25
(7) Revitalisasi Kelembagaan Poktan 96 30 75,000,000 40 100,000,000 40 110,000,000 40 121,000,000 40 133,100,000 190 539,100,000 Distankan
dan Teknologi Pertanian
(UPJA dan P3A)
(8) Pompa air (3";4"; 6") unit 3,597 30 721,500,000 30 793,650,000 30 873,015,000 30 960,316,500 30 1,056,348,150 150 4,404,829,650 Distankan
(9) Traktor roda dua (<6 PK; 6- unit 1,700 10 260,000,000 14 350,000,000 14 385,000,000 14 423,500,000 13 465,850,000 65 1,884,350,000 Distankan
8,5 PK), mesin tanam padi
dan kultivator
(10) Alat Pengendali OPT Unit 29,740 50 40,000,000 50 44,000,000 50 48,400,000 50 53,240,000 50 58,564,000 250 244,204,000 Distankan
(Handsprayer, Power
Sprayer, Fog, Emposan
Tikus, Pembersih Gulma)
(11) Perontok/Pemipil Padi, unit 567 10 180,000,000 10 198,000,000 10 217,800,000 10 239,580,000 10 263,538,000 50 1,098,918,000 Distankan
Jagung, Kedelai (Thresher,
Cornsheller)
(12) Peningkatan Penerapan Poktan 5 - - 5 160,000,000 5 176,000,000 5 193,600,000 5 212,960,000 20 742,560,000 Distankan
Teknologi Pertanian
2 1 7 Program Peningkatan Penerapan (1) Meningkatnya penerapan Dishutbunnak
Teknologi Peternakan teknologi pengolahan hasil
peternakan :
- Ternak Ruminansia Orang 0 50 50,000,000 50 50,000,000 50 50,000,000 50 50,000,000 50 50,000,000 250 250,000,000
- Ternak Unggas Orang 0 50 50,000,000 50 50,000,000 50 50,000,000 50 50,000,000 50 50,000,000 250 250,000,000
(2) Meningkatnya penerapan Kelompok 1 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 5 250,000,000 Dishutbunnak
teknologi pengolahan/
pengawetan pakan
(3) Meningkatnya penerapan Kelompok 5 1 50,000,000 2 150,000,000 2 150,000,000 6 450,000,000 4 300,000,000 15 1,100,000,000 BP4K
teknologi penggemukan
ternak ruminansia
2 1 8 Program Penyediaan dan (1) Jalan Usaha Tani / Jalan M 21,423 5,000 625,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 5,000 625,000,000 Distankan/
Pengembangan Sarana Prasarana Produksi Kecamatan
Pertanian
(2) Irigasi (Irigasi air tanah, Ha 13,364 3,000 7,800,000,000 2,300 5,980,000,000 1,800 4,680,000,000 1,300 3,380,000,000 1,100 2,860,000,000 9,500 3,120,000,000 Distankan
Irigasi Air Permukaan, dll)
(3) Pengembangan Sarana Unit 0 0 - 2 200,000,000 1 100,000,000 1 110,000,000 1 121,000,000 5 531,000,000 Distankan
Prasarana Pertanian
(Gudang, dll)
2 1 9 Program Peningkatan Pemasaran Hasil (1) Peningkatan Nilai Tambah, Kelompok 10 0 - 4 100,000,000 4 100,000,000 4 100,000,000 4 100,000,000 16 400,000,000 Distankan/
Produksi Pertanian/Perkebunan Daya Saing, Industri Hilir Kecamatan
dan Pemasaran Hasil
Pertanian
(2) Meningkatnya pemasaran Paket 10 0 - 4 100,000,000 4 100,000,000 4 100,000,000 4 100,000,000 16 400,000,000 Distankan
hasil produksi
pertanian/perkebunan
(3) Tersebarnya informasi Paket 2 3 146,285,000 3 149,500,000 3 152,500,000 3 155,600,000 3 158,800,000 15 762,685,000 Dishutbunnak
pertanian dan kehutanan
2 2 KEHUTANAN
VIII - 67
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
2 2 1 Program Pemanfaatan Potensi Sumber (1) Meningkatnya Dishutbunnak/
Daya Hutan pengembangan aneka Kecamatan
usaha kehutanan :
- Budidaya Jamur Kayu Baglog 330,055 48,000 447,810,000 40,000 418,010,000 40,000 423,810,000 40,000 427,810,000 40,000 435,850,000 208,000 2,153,290,000
- Budidaya Lebah Madu Stup 1,203 120 107,025,000 140 125,525,000 140 125,525,000 140 125,525,000 150 134,525,000 690 618,125,000
- Budidaya Gaharu Ha 20 18 313,570,000 15 299,170,000 15 314,170,000 15 324,170,000 15 359,170,000 78 1,610,250,000
- PLBTH Ha 10 24 180,335,000 30 289,270,000 30 296,920,000 30 309,670,000 30 360,670,000 144 1,436,865,000
- Budidaya/olahan Bambu Batang 1,090,166 0 - 2,000 100,000,000 2,000 110,000,000 2,000 121,000,000 2,000 133,000,000 8,000 464,000,000
(2) Meningkatnya kapasitas Unit 20 0 - 5 40,000,000 5 41,000,000 5 42,000,000 5 44,000,000 20 167,000,000 Dishutbunnak/
pengolahan hasil hutan Kecamatan
dan turunannya
(3) Bertambahnya demplot Kelompok - 8 80,000,000 7 80,000,000 5 100,000,000 5 100,000,000 5 100,000,000 30 460,000,000 BP4K/ Kecamatan
hasil hutan non kayu
2 2 2 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Terwujudnya rehabilitasi Ha 10,458.05 600 - 600 - 600 - 600 - 600 - 3,000 - Dishutbunnak
hutan dan lahan
(pengurangan luas lahan
kritis) :
a Terbangunnya kawasan Ha 11,360 400 600,000,000 500 975,000,000 500 975,000,000 500 975,000,000 500 1,975,000,000 2,400 5,500,000,000 Dishutbunnak
hutan rakyat dan
penutupan lahan di luar
kawasan hutan
b. Terbangunnya lokasi Unit/Ha - - - 10 500,000,000 10 500,000,000 10 500,000,000 10 500,000,000 40 2,000,000,000 Dishutbunnak
pembibtain tanaman
c. Meningkatnya Dishutbunnak
pengendalian erosi dan
sedimentasi :
- Pembuatan Gully Plug Unit 105 - - 20 250,000,000 20 250,000,000 20 250,000,000 20 1,250,000,000 80 2,000,000,000
- Pembuatan Sumur Unit 391 - - 50 300,000,000 50 300,000,000 50 300,000,000 50 800,000,000 200 1,700,000,000
Resapan
- Pembuatan Dam Penahan Unit 69 20 550,000,000 10 375,000,000 10 375,000,000 10 375,000,000 10 1,375,000,000 60 3,050,000,000
Erosi (DPe)
2 2 3 Program Perlindungan dan konservasi (1) Terbangunnya Model Desa Desa 18 4 216,140,000 4 220,500,000 4 227,900,000 4 229,400,000 4 534,000,000 20 1,427,940,000 Dishutbunnak
sumber daya hutan Konservasi
(2) Meningkatnya kelestarian SMA 331 6 292,510,000 6 298,400,000 6 304,400,000 10 507,400,000 10 1,517,600,000 38 2,920,310,000 Dishutbunnak
dan fungsi Sumber Mata
Air
(3) Terbangunnya kawasan Ha 7 1 95,302,500 - - - - - - - - 1 95,302,500 Dishutbunnak
konservasi sumber plasma
nutfah
2 4 PARIWISATA
2 4 1 Program Pengembangan Destinasi (1) Terbangunnya destinasi Unit 5 - 0 - 0 1 1,500,000,000 1 1,750,000,000 1 5,000,000,000 3 8,250,000,000 Disporabudpar
Pariwisata wisata
(2) Meningkatnya wisatawan Orang 124,918 134,000 385,900,000 145,000 463,080,000 162,000 555,696,000 175,000 666,850,000 200,000 800,300,000 816,000 2,871,826,000 Disporabudpar
2 4 1 Program Pengembangan Pemasaran Terpublikasikanya destinasi Paket 3 3 400,249,900 4 480,300,000 4 576,360,000 4 691,632,000 4 829,958,400 4 2,978,500,300 Disporabudpar/
Pariwisata pariwisata Kecamatan
2 4 1 Program Pengembangan Kemitraan (1) Terbangunanya kemitraan Mou 4 - - 1 36,000,000 1 43,200,000 1 51,840,000 1 62,208,000 4 193,248,000 Disporabudpar
pengelolaan pariwisata
(2) Meningkatnya SDM Orang 100 100 34,000,000 100 40,800,000 100 48,960,000 100 58,752,000 100 70,502,400 500 253,014,400 Disporabudpar
Pariwisata
(3) Meningkatnya Kerajinan Paket 1 2 35,000,000 2 42,000,000 2 50,400,000 3 60,480,000 3 572,576,000 12 760,456,000 Disporabudpar
Kreatif
2 5
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Ikan Mas Ton 1,511.95 45.36 400,000,000 46.72 440,000,000 48.12 484,000,000 49.56 532,400,000 51.05 585,640,000 240.81 2,442,040,000
Ikan Nila Ton 3,716.37 148.65 450,000,000 154.60 495,000,000 160.79 544,500,000 167.22 598,950,000 173.91 658,845,000 805.16 2,747,295,000
Ikan Lele Ton 1,436.47 86.19 400,000,000 91.36 440,000,000 96.84 484,000,000 102.65 532,400,000 108.81 585,640,000 485.85 2,442,040,000
Ikan Gurame Ton 844.21 16.88 400,000,000 17.22 440,000,000 17.57 484,000,000 17.92 532,400,000 18.28 585,640,000 87.87 2,442,040,000
(2) Meningkatnya Produksi Distankan
Benih Ikan
Ikan Nila Ekor 64,091,100 1,590,911 55,000,000 1,596,820 60,000,000 1,602,788 61,000,000 1,108,816 41,700,000 1,114,904 42,250,000 7,014,239 259,950,000
VIII - 68
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Ikan Lele Ekor 3,840,950 43,110 17,000,000 43,491 18,700,000 43,876 19,000,000 44,264 19,200,000 44,657 19,400,000 219,398 93,300,000
Ikan Mas Ekor 10,120,710 102,087 120,100,000 103,098 133,300,000 104,119 135,850,000 105,150 137,300,000 106,192 138,660,000 520,646 665,210,000
Ikan Gurame Ekor 3,384,900 33,989 121,400,000 34,327 134,750,000 34,668 137,300,000 35,013 138,800,000 35,361 140,170,000 173,358 672,420,000
Ikan Patin Ekor 12,445,000 124,850 149,850,000 126,094 166,300,000 127,349 169,450,000 128,618 171,300,000 129,899 173,000,000 636,810 829,900,000
Ikan Hias Ekor 5,000 530 1,200,000 530 1,295,000 531 1,300,000 531 1,310,000 531 1,311,000 2,653 6,416,000
(3) Meningkatnya Kelompok Kelompok 5 5 100,000,000 5 100,000,000 5 100,000,000 5 100,000,000 5 100,000,000 25 500,000,000 BP4K
Budidaya Perikanan yang
Menerapkan Teknologi
2 5 2 Program Optimalisasi Pengelolaan dan Peningkatan Nilai Tambah, Kelompok 10 5 150,000,000 7 175,000,000 7 175,000,000 7 175,000,000 7 175,000,000 33 850,000,000 Distankan
Pemasaran Produksi Perikanan Daya Saing, Industri Hilir
dan Pemasaran Hasil
Perikanan
2 6 PERDAGANGAN
2 6 1 Program Peningkatan Efisiensi (1) Terlaksananya Pelatihan Orang 100 50 125,000,000 50 100,000,000 50 100,000,000 50 100,000,000 50 100,000,000 250 525,000,000 KUKM Perindag
Perdagangan Dalam Negeri SDM Kemampuan Teknis
Perdagangan
(2) Terevitalisasi Pasar Pemda Pasar 4 1 850,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 4 4,850,000,000 KUKM Perindag
(3) Terwujudnya Paket 2 1 2,237,600,000 1 3,000,000,000 1 3,000,000,000 1 3,000,000,000 1 3,000,000,000 5 14,237,600,000 KUKM Perindag
Pengembangan dan
Rehabilitasi Pasar
Tradisional
2 6 2 Program Peningkatan dan (1) Adanya Fasilitasi Tera Ulang Kec 26 26 11,000,000 26 15,000,000 26 15,000,000 26 20,000,000 26 25,000,000 26 86,000,000 KUKM Perindag
Pengembangan Sistem Perdagangan
Dalam Negeri
(2) Adanya Operasi Pasar Keg 0 0 0 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 8 1,000,000,000 KUKM Perindag
(3) Adanya Pengawasan Lokasi 10 10 82,830,000 10 90,000,000 10 90,000,000 10 90,000,000 10 90,000,000 50 442,830,000 KUKM Perindag
Barang Beredar
(4) Adanya Kemitraan Toko Pelaku Usaha 100 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 500 500,000,000 KUKM Perindag
Modern dan Pelaku Usaha
2 6 3 Program Pembangunan Kawasan (1) Terwujudnya Lokasi 3 0 - 5 1,500,000,000 5 1,500,000,000 5 1,500,000,000 5 1,500,000,000 20 6,000,000,000 KUKM Perindag
Perdagangan Pembangunan outlet
(2) Terbangunnya kawasan Kawasan 0 0 - 1 150,000,000 1 150,000,000 1 150,000,000 1 150,000,000 4 600,000,000 KUKM Perindag
perdagangan
2 6 4 Program Peningkatan dan (1) Adanya Pengembangan Kegiatan 0 3 331,400,000 2 152,000,000 2 152,000,000 2 152,000,000 2 152,000,000 11 939,400,000 KUKM Perindag
Pengembangan Ekspor Pangsa Pasar
2 6 5 Program Pembinaan Pedagang Kaki (1) Terwujudnya Penataan Lokasi 0 0 - 2 300,000,000 2 300,000,000 2 300,000,000 2 300,000,000 8 1,200,000,000 KUKM Perindag
Lima dan Asongan Pedagang Kaki Lima
2 7 PERINDUSTRIAN
2 7 1 Program Pengembangan Industri (1) Tersedianya Kawasan Lokasi - 0 0 0 0 1 100,000,000 2 200,000,000 2 500,000,000 5 800,000,000 KUKM Perindag,
Industri/ Fasilitasi Penataan Tapem, BPPTPM
Kawasan Industri
2 7 2 Program Pengembangan Industri Kecil (1) Terlaksananya Pelatihan IKM 80 80 200,000,000 80 200,000,000 80 200,000,000 80 200,000,000 80 1,000,000,000 400 1,800,000,000 KUKM Perindag
dan Menengah Industri Kecil dan
Menengah
(2) Adanya Pengembangan Kelompok 2 - 0 3 100,000,000 3 100,000,000 3 100,000,000 3 100,000,000 12 400,000,000
industri kreatif
(3) Terwujudnya Fasilitasi HAKI IKM 40 - 0 20 50,000,000 20 50,000,000 20 50,000,000 20 50,000,000 80 200,000,000 KUKM Perindag
(4) Terwujudnya Sertifikasi IKM 80 20 50,000,000 20 50,000,000 20 50,000,000 20 50,000,000 20 50,000,000 100 250,000,000 KUKM Perindag
Halal
VIII - 69
Kode Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal OPD Penanggung
Bidang Urusan Pemerintahan dan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir periode
Satuan RPJMD (Tahun Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Jawab/
Program Prioritas Pembangunan (Outcome) RPJMD
2013) Pendukung
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
2 7 3 Program Peningkatan Kemampuan Adanya Bantuan Peralatan Kelompok 200 30 600,000,000 63 2,627,432,000 63 3,627,432,000 63 3,627,432,000 63 3,627,432,000 282 14,109,728,000 KUKM Perindag
Teknologi Industri Industri
2 7 4 Program Pengembangan Kawasan (1) Adanya Pembangunan Kawasan 5 1 750,000,000 0 - 1 750,000,000 0 - 1 1,750,000,000 3 3,250,000,000 KUKM Perindag
Industri Potensi Unggulan Daerah Kawasan Industri Potensi
Daerah
2 8 TRANSMIGRASI
2 8 1 Program Transmigrasi Lokal Meningkatnya kemandirian KK 150 41 88,435,000 150 21,300,000 150 30,000,000 150 35,000,000 150 40,000,000 641 214,735,000 Dinsosnakertrans
warga translok
VIII - 70
Pemerintah Kabupaten Majalengka
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati terpilih
pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian
capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang
berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja
Inflasi, Rasio Penduduk yang Bekerja, Indeks Gini, Angka Rata-rata Lama
dan lain-lain.
(Urusan Wajib dan Pilihan) yang telah diserahkan sesuai dengan ketentuan
Jenis dan Jumlah per Bank-an, Rasio lulusan S1/S2/S3, dan lain-lain.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
1.1 Laju inflasi % 7.86 5 5 4,5 4,5 4 4
1.2 Daya Beli Rp 641,01* 648.04 652.64 657.47 662.62 667.65 667.65
1.3 PDRB ADHB Miliar 13,349,561.02 14,428,382.66 15,564,800.68 16,808,428.25 18,164,868.41 19,652,884.08
1.4 PDRB ADHK Miliar 5,088,371.07 5,403,421.18 5,700,727.92 5,996,595.69 6,316,813.90 6,671,187.16
1.5 PDRB per kapita (adh berlaku; Rp) Rp 11,014,959 11,876,538 12,812,308 13,828,967 14,933,873 16,135,049 16,135,049
1.6 PDRB per kapita (adh konstan; Rp) Rp 4,267,014 4,393,896 4,527,118 4,666,986 4,813,837 4,968,018 4,968,018
1.7 IPM Poin 71,82* 72.79 73.71 74.7 75.72 76.81 76.81
B Fokus Kesejahteraan Sosial
1 Pendidikan
1.1 Angka Melek Huruf % 95,84* 98.14 98.72 99.3 99.55 99.8 99.8
1.2 Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 7,39* 7.77 8.14 8.55 8.96 9.47 9.47
2 Kesehatan
2.1 Angka Kelangsungan Hidup bayi Tahun 989 990 991 993 995 997 997
2.2 Angka Harapan Hidup Tahun 67.13* 67.52 67.91 68.29 68.67 69.04 69.04
2.3 Balita Gizi Buruk % 0.07 0.06 0.05 0.04 0.03 0.02 0.02
2.4 Angka Kematian Ibu (AKI)/100.000 KH Poin 137.97 ≤ 136.24 ≤ 134.51 ≤ 132.78 ≤ 131.05 ≤ 129.32 ≤ 129.32
2.5 Angka Kematian Bayi (AKB)/1.000 KH Poin 11.36 ≤ 10.76 ≤ 10.16 ≤ 9.56 ≤ 8.96 ≤ 8.36 ≤ 8.36
3 Sosial
3.1 Tingkat Kemiskinan % 14,11* 12 11 9 7 5 5
3.2 Jumlah Penduduk Miskin Jiwa 168,142 155,750 143,927 118,712 93,080 64,852 64,852
4 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
4.1 Rasio tempat ibadah per satuan penduduk Per Seribu 0.007 0.008 0.009 0.010 0.011 0.012 0.012
Penduduk
4.2 Jumlah zakat yang terkumpul Milyar 1.400 5.000 8.000 11.000 14.000 16.000 16.000
C Fokus Seni Budaya dan Olah Raga
1 Kebudayaan
1.1 Jumlah Grup Kesenian per 10.000 penduduk Poin 0.0029 0.0029 0.0029 0.0029 0.0029 0.0029 0.0329
IX - 3
Kondisi Kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. Satuan awal periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
(2013) 2014 2015 2016 2017 2018 periode RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Pemuda dan olah Raga
2.1 Jumlah Klub olah Raga per 10.000 penduduk Poin 0.0026 0.0026 0.0027 0.0027 0.0027 0.0027 0.0345
3 Pekerjaan Umum
3.1 Kondisi infrastruktur jalan dan jembatan dalam kondisi baik % 85.77 87.13 88.73 90.62 92.36 94.61 94.61
3.2 Penambahan infrastruktur jalan dan jembatan % 0.00 0.00 0.00 0.14 0.28 0.28 0.28
3.3 Jaringan Irigasi dalam kondisi baik % 67.00 68.33 70.00 72.33 73.67 75.00 75.00
4 Perumahan
4.1 Rumah tinggal yang mempunyai penerangan listrik % 90.51 91.07 91.64 92.20 92.77 93.33 93.33
4.2 Rumah yang mempunyai akses sanitasi baik % 83.51 86.50 90.00 93.50 97.00 100.00 100.00
4.3 Rumah tidak layak huni % 15.10 13.50 10.33 7.15 3.97 0.00 0.00
IX - 4
Kondisi Kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. Satuan awal periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
(2013) 2014 2015 2016 2017 2018 periode RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 Penataan Ruang
5.1 Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan (%) % 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.6
6 Perencanaan Pembangunan
6.1 Dokumen Perencanaan Dokumen 10 10 10 10 10 10 50
6.2 OPD dan UPP dengan nilai IKM kriteria minimal "B" % 90 100 100 100 100 100 100
6.3 Capaian nilai SAKIP Pemda Nilai C C C CC CC B B
7 Perhubungan
7.1 Desa yang dapat diakses angkutan umum % 65 70 75 80 85 90 90.00
7.2 Akses komunikasi dan informasi bagi masyarakat % 55.42 64.336 73.25 82.17 91.08 100.00 100.00
8 Lingkungan Hidup
8.1 Pemenuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) % 9.10 18.65 39.00 59.30 79.60 100.00 100.00
8.2 Upaya pelestarian lingkungan % 16.97 19.27 39.45 59.63 79.81 100 100
8.3 Penanganan dan pengelolaan persampahan % 20.00 26.00 32.00 38.00 44.00 50.00 50.00
8.4 Persentase Penduduk berakses air minum % 83.51 86.5 90 93.5 97 100 100
8.5 Persentase Luas pemukiman yang tertata % 0.62 0.68 0.75 0.83 0.91 1.00 1.00
8.6 Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk buah 21 29 36 44 52 60 60
Persentase penanganan sampah
9. Pertanahan
9.1 Penyelesaian ijin lokasi Hari 14 14 14 14 14 14 14
10. Kependudukan dan Catatan Sipil
10.1 Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga Persen 100 100 100 100 100 100 100
10.2 Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Persen 83.35 90 100 100 100 100 100
10.3 Cakupan penerbitan Akte Kelahiran Persen 62.84 66.72 70.6 74.48 78.36 82.24 82.24
10.4 Cakupan kepemilikan Akte Kematian Persen 1 5 15 25 35 45 45
11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
11.1 Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Persen 44.69 1 1 1 1 1 49,69
11.2 Partisipasi perempuan di lembaga swasta Persen 47,83 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 60,33
12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
12.1 Rata-rata jumlah anak per keluarga Poin 1.22 1.20 1.18 1.16 1.14 1.12 1.12
12.2 Rasio akseptor KB % 75.35 77.77 77.85 77.93 78.01 78.09 78.09
12.3 Cakupan peserta KB aktif % 75.35 77.41 77.49 77.57 77.65 77.73 77.73
12.4 Cakupan Pasangan Usia Subur yang tidak ber-KB (Unmet % 12.08% 9% 8,75% 8.50% 8% 7.50% 7.50%
Need)
12.5 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I % 33.61 31.28 29.48 27.68 25.88 24.08 24.08
13. Sosial
13.1 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti buah 45 5 2 2 2 2 58
rehabilitasi
IX - 5
Kondisi Kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. Satuan awal periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
(2013) 2014 2015 2016 2017 2018 periode RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
13.2 PMKS skala kabupaten yang memperoleh bantuan sosial % 33 3 3 3 3 3 48
untuk pemenuhan kebutuhan dasar
13.3 PMKS skala kabupaten yang menerima program % 33 3 3 3 3 3 48
pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama
(KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya
13.4 Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial % 33 3 3 3 3 3 48
13.5 Penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak % 2 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 4,5
potensial yang telah menerima jaminan sosial
14. Ketenagakerjaan
14.1 Angka partisipasi angkatan kerja (jiwa) jiwa 557,086 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 607,086
14.2 Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun % 35,40 31,86 28,32 24,78 21,24 17,70 17,70
14.3 Tingkat partisipasi angkatan kerja % 67.60 1.8 1.8 1.8 1.8 1.8 76.6
14.4 Pencari kerja terdaftar yang di tempatkan % 27 2 2 2 2 2 37
14.5 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 7,35* 6,74 4,74 4,24 3,99 2,25 2,25
14.6 Keselamatan dan perlindungan (perusahaan K3) % 57 5 5 5 5 5 82
14.7 Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan % 100 100 100 100 100 100 100
pemerintah daerah
14.8 Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis % 20 5 20 15 10 10 80
kompetensi
15. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
15.1 Jumlah UMKM UMKM 25,437 26,963 28,581 30,296 32,114 34,040 34,040
15.2 Jumlah tenaga kerja di sektor UMKM Orang 102,147 613 715 817 919 1,021 106,232
16. Penanaman Modal
16.1 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) dengan Pelaku 157 27 30 33 36 39 165
investasi diatas Rp. 500.000.000,00 Usaha
16.2 Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) dengan Miliar Rp 430.98 139.05 146,00 153,30 160.97 169.02 768.34
investasi diatas Rp. 500.000.000,00
16.3 Jumlah investor UMKM Pelaku 1,168 600 600 600 600 600 4,168
Usaha
16.4 Nilai investasi UMKM Milyar Rp 331.67 339.47 300 300 300 300 1,871
17. Kebudayaan
17.1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya Kali 2 2 2 2 2 2 2
18. Kepemudaan dan Olahraga
18.1 Jumlah kompetisi olahraga Kali 5 7 7 8 8 8 8
18.2 Jumlah pemuda pelopor Orang 4 4 4 4 4 4 24
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
19.1 Penanganan Kebencanaan Pra bencana % 20 20 20 20 20 20 20
19.2 Penanganan Kebencanaan Saat Bencana % 50 50 50 60 60 65 65
IX - 6
Kondisi Kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. Satuan awal periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
(2013) 2014 2015 2016 2017 2018 periode RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
19.3 Penanganan Kebencanaan Pasca Bencana % 100 100 100 100 100 100 100
19.4 Partisipasi masyarakat dalam pemilu/pilkada % 72 76.12 - - - 80.00 80.00
19.5 Konflik antar umat beragama Kejadian 1 0 0 0 0 0 0
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
20.1 Pejabat struktural yang telah mengikuti DIKLAT sesuai % 61 62 67 72 73 74 74
penjenjangannya
20.2 Jumlah Aparatur Sipil Negara yang mengikuti diklat Orang 1,832 239 250 275 300 325 3,221
20.3 Tingkat perencanaan, pengendalian, dan evaluasi perencanaan % 100 100 100 100 100 100 100
pembangunan
20.4 Pemenuhan data / informasi % 100 100 100 100 100 100 100
20.5 Persentase PAD terhadap APBD % 7.58 8.07 10.00 15.00 20.00 25.00 25.00
21. Ketahanan Pangan
21.1 Mempertahankan ketersediaan energi dan protein perkapita % 90 90 90 90 90 90 90
IX - 7
Kondisi Kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. Satuan awal periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
(2013) 2014 2015 2016 2017 2018 periode RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25.2 Prosentase akses komunikasi dan informasi bagi masyarakat % 81 83 85 87 89 91 91
26. Perpustakaan
26.1 Jumlah perpustakaan Buah 875 49 49 49 49 49 1120
26.2 Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun Orang 4.89 5.56 6.23 6.9 7.57 8.24 8.24
26.3 Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah Poin 87.27 88.84 90.40 91.97 93.54 95.10 95.10
B Pelayanan Urusan Pilihan
1 Pertanian
1.1 SLPTT Kelompok 2 10 10 10 10 10 52
1.2 Meningkatnya aktivitas kunjungan penyuluhan Kali 16 16 16 32 32 32 32
1.3 Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per
hektar
- Padi Ton 707,038.05 21,211.14 21,211.14 14,140.76 7,070.38 7,070.38 777,741.85
- Jagung Ton 119,770.96 3,591.03 3,591.03 3,591.03 3,591.03 3,591.03 137,726.10
- Mangga Ton 14,626.50 292.53 292.53 292.53 292.53 292.53 16,089.15
- Sapi Potong Ekor 12.195 *) 610 640 672 706 741 15,564.00
- Domba Ekor 586.413 *) 58,641 64,505 70,956 78,052 85,857 944,424.00
- Ayam Ras Pedaging Ekor 15.011.898 *) 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 16,211,898
1.4 Meningkatnya luasan lahan produktif komoditas unggulan
perkebunan :
- Kopi Ha 802 100 150 200 200 200 850
- Teh. Ha 672 50 100 100 150 150 550
- Cengkeh Ha 1,825 100 200 200 250 250 1,000
2 Kehutanan
2.1 Luas lahan kritis Ha 10458.05 1000.00 600 600 600 600 7,058.05
3. Energi dan Sumber Daya Mineral
3.1 Jumlah KK Miskin yang terpasang Listrik KK 2000.00 2000.00 2000.00 2000.00 2000.00 2000.00 12,000.00
4. Pariwisata
4.1 Kunjungan wisata Orang 124,918 134,000 145,000 162,000 175,000 200,000 940,918
4.2 Jumlah destinasi wisata Unit 5 - - 1 1 1 8
5. Kelautan dan Perikanan
5.1 Produksi perikanan :
- Ikan Mas Ton 1,511.95 45.36 46.72 48.12 49.56 51.05 1,752.76
- Ikan Nila Ton 3,716.37 148.65 154.60 160.79 167.22 173.91 4,521.53
- Ikan Lele Ton 1,436.47 86.19 91.36 96.84 102.65 108.81 1,922.32
- Ikan Gurame Ton 844.21 16.88 17.22 17.57 17.92 18.28 932.08
5.2 Cakupan bina kelompok pembudidaya, pengolah dan % 90 2 2 2 2 2 100
pemasaran perikanan
IX - 8
Kondisi Kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. Satuan awal periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
(2013) 2014 2015 2016 2017 2018 periode RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6. Perdagangan
6.1 Ekspor Bersih Perdagangan Miliar Rp 478,795 507,582 537,974 570,852 604,468 676,736 676,736
7. Perindustrian
7.1 Cakupan bina kelompok pengrajin % 5.96 6.26 6.57 6.9 7.24 7.6 7.6
8. Transmigrasi
8.1 Meningkatnya kemandirian warga translok KK 150 41 150 150 150 150 791
IX - 9
Pemerintah Kabupaten Majalengka
BAB X
daerah yang memuat visi, misi, dan program Bupati Majalengka serta merupakan
berakhir pada Bulan Desember 2018, dengan demikian RPJMD juga akan berakhir
Tahun 2005-2025 dan mengacu pada RPJPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-
2025. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 287 Peraturan Menteri Dalam
Pembangunan Daerah (RKPD) Tahunan dari Tahun 2014 sampai dengan Tahun
2018, dan juga pedoman bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam
(OPD) dengan didukung oleh legislatif, instansi vertikal yang ada di wilayah
untuk menyusun Renstra yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,
dalam menyusun Renja OPD setiap tahun, serta menjamin konsistensi dan
Majalengka;
daerah;
9. Bahwa untuk mewujudkan visi, misi, kebijakan, dan program dalam RPJMD
strategi, arah kebijakan dan program yang telah dirumuskan dapat ditinjau
pemilu presiden dan wakil presiden yang akan menghasilkan RPJMN baru.
11. Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan
berkenaan.
BAB XI
PE N U T U P
daerah untuk periode 5 (lima) tahun, yang merupakan penjabaran visi, misi, dan
program Bupati, yang akan menjadi pedoman dan arahan bersama bagi seluruh
yang sinergis, terpadu dan searah dengan pembangunan Provinsi Jawa Barat dan
kerjasama dan kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha, serta tidak
dengan capaian IPM tahun 2018 sebesar 76,81 dengan indikator komposit Angka
Harapan Hidup sebesar 69,04 tahun, RLS mencapai 9,47 tahun dan AMH 99,80%,
serta daya beli (PPP) sebesar Rp. 667,65. Peningkatan IPM lima tahun kedepan
penguatan akselerasi indeks kesehatan dan daya beli yang masih rendah jika
ungkitnya yang berpengaruh terhadap penurunan AKI dan AKB. Sedangkan bagi
pengolahan.
kemiskinan 5% dan TPT 2.25% pada tahun 2018 merupakan target capaian yang
sinergitas berbagai program harus dilakukan secara nyata dan koordinasi dengan
mengurangi jumlah rumah tidak layak huni sehingga tahun 2018 seluruhnya
sudah dituntaskan.
akan semakin dekat untuk mencapai visi jangka panjang, yaitu :“Kabupaten