Anda di halaman 1dari 23

MEKANISME PENGELOLAAN

RASKIN 2015

Oleh :
IRWANDI, M.Si
Kadis Sosnakertrans
DASAR HUKUM
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan
Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan
Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54
Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Raskin Tahun 2015
Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Program Subsidi Beras Bagi Masyarakat
Berpendapatan Rendah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015
Keputusan Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nomor 500-816-2014 tentang
Penetapan Pagu Beras Bagi Keluarga Miskin (RASKIN) Perkabupaten/Kota Di
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015
Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 15 Tahun 2014 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015
TUJUAN, SASARAN DAN MAMFAAT PROGRAM RASKIN
Tujuan Program Raskin adalah mengurangi beban
pengeluaran Rumah Tangga Sasaran melalui
pemenuhan kebutuhan pagan beras.
Sasaran Program Beras Untuk Keluarga Miskin tahun
2015 adalah berkurangnya beban pengeluaran 11.999
RTS berdasarkan data BPS melalui Pendataan Program
Perlindungan Sosial (PPLS 2011), dalam mencukupi
kebutuhan pangan beras melalui penyaluran beras
bersubsidi sebanyak 15 Kg/RTS/bulan.
TUJUAN, SASARAN DAN MAMFAAT PROGRAM RASKIN
Mamfaat :
Peningkatan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga sasaran, sekaligus
mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan
Menstabilkan Harga Beras di pasaran.
Pengendalian Inflasi melalui intervensi Pemerintah dengan menetapkan harga
beras bersubsidi sebesar Rp.1.600,-/Kg dan menjaga stok pangan nasional.
Peningkatan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga sasaran, sekaligus
mekanisme perlindungan social dan penangulangan kemiskinan.
Peningkatan akses pangan baik secara fisik (beras tersedia di titik distribusi),
maupun ekonomi (harga jual yang terjangkau) kepada RTS.
Sebagai pasar hasil usaha tani padi.
Membantu pertumbuhan ekonomi daerah.
PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN RASKIN
TINGKAT KABUPATEN
Bupati bertanggung jawab atas pelaksanaan Program Raskin di
kabupaten dan membentuk Tim Koordinasi Raskin Kabupaten

Kedudukan
Tim Koordinasi Raskin Kabupaten adalah pelaksana Program Raskin di
Kabupaten, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati.

Tugas
Tim Koordinasi Raskin Kabupaten mempunyai tugas melakukan
koordinasi, perencanaan, anggaran, Sosialisasi, pelaksanaan penyaluran,
monitoring dan evaluasi, Penanganan pengaduan dari masyarakat serta
melaporkan hasilnya kepada Tim Koordinasi Raskin Provinsi.
FUNGSI TIM KOORDINASI KABUPATEN
Koordinasi Perencanaan dan penyediaan alokasi anggaran untuk mendukung
pelaksanaan Program Raskin di Kabupaten.
Penetapan Pagu Kecamatan.
Pelaksanaan validasi dan Pemutahiran daftar RTS-PM.
Penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Raskin di Kabupaten.
Falitasi Lintas Pelaku dan Sosialisasi Program Raskin di Kabupaten.
Perencanaan penyaluran Raskin.
Penyelesaian Administrasi dan HTB Raskin.
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Raskin di Kecamatan,
Nagari/Desa.
Penanganan Pengaduan.
Pembinaan terhadap pelaksanan tugas dan fungsi Tim Koordinasi Raskin
Kecamatan dan Pelaksanaan Distribusi Raskin di Nagari/Desa.
Pelaporan pelaksanaan Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Provinsi.
PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN RASKIN
TINGKAT KECAMATAN
Camat bertanggung Jawab atas pelaksanaan Program Raskin di
Wilayah Kecamatan dengan membentuk Tim Koordinasi Raskin
Kecamatan

Kedudukan.
Tim Koordinasi Raskin Kecamatan adalah pelaksana Program Raskin
di Kecamatan, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung Jawab
kepada Camat.

Tugas.
Tim Koordinasi Raskin Kecamatan mempunyai tugas sosialisasi,
monitoring dan evaluasi Program Raskin di tingkat kecamatan dan
melaporkan kepada Tim Koordinasi Raskin Kabupaten.
FUNGSI TIM KOORDINASI KECAMATAN
Sosialisasi raskin di wilayah Kecamatan.
Penyelesaian Administrasi dan HTR Raskin.
Monitoring Evaluasi pelaksanaan Raskin di Nagari/Desa.
Pembinaan terhadap pelaksanaan Raskin di
Nagari/Desa.
Pelaporan pelaksanaan raskin kepada Tim Koordinasi
Raskin Kabupaten, Termasuk pelaporan hasil
pemutahiran data dari tingkat Nagari/Desa dan
pelaporan realisasi penyaluran Raskin dari Pelaksana
Distribusi kepada RTS-PM.
STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN TIM KOORDINASI RASKIN
KECAMATAN

Tim Koordinasi Raskin Kecamatan terdiri dari


penangung jawab, ketua, sekretaris, dan beberapa
bidang antara lain: sosialisasi, monitoring dan
evaluasi, serta pengaduan Masyrakat, yang ditetapkan
dengan Keputusan Camat.
Tim Koordinasi Raskin kecamatan terdiri dari unsur-
unsur instansi terkait di tingkat kecamatan antara lain
Sekretariat Kecamtan, Seksi Kesejahteraan Sosial,
Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) serta TKSK.
PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN RASKIN TINGKAT
NAGARI/DESA
Wali Nagari/Kepala Desa bertangung Jawab atas pelaksanaan Program
Raskin di Wilayahnya, dan membentuk Pelaksana Distribusi Raskin di
Wilayahnya

Kedudukan
Pelaksana Distribusi Raskin Nagari berkedudukan di bawah dan ber
tanggung jawab kepada Wali Nagari/Kepala Desa.

Tugas
Pelaksana Distribusi Raskin Nagari/Desa mempunyai tugas memeriksa,
menerima (menolak) dan menyerahkan beras, menerima dan
menyetorkan uang pembayaran HTR, dan menyelesaikan Administrasi.
FUNGSI PELAKSANA DISTRIBUSI RASKIN NAGARI/DESA
 Pemeriksaan dan penerimaan (penolakan) Raskin,
menyetorkan uang pembayaran HTR.
 Pendistribusian dan penyerahan Raskin Kepada RTS-PM
yang terdapat dalam DPM-1 di titik bagi (TB).
 Menerima HTR Raskin dari RTS-PM secara tunai untuk
disetor ke rekening Bank yang ditunjuk oleh Perum
BULOG, Apabila tidak tersedia fasilitas perbankan maka
dapat disetor lansung secara tunai kepada Perum BULOG.
 Penyelesaian administrasi penyaluran Raskin yaitu
penanda tanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) Beras
di TD.
 Membuat daftar Realisasi Penyaluran Beras sesuai Model
DPM-2 dan melaporkan ke Tim Koordinasi Raskin
Kabupaten melalui Tim Koordinasi Raskin Kecamatan.
PENETAPAN RTS-PM, TITIK DISTRIBUSI DAN TITIK BAGI
RTS-PM yang berhak mendapatkan Raskin adalah rumah
tangga yang nama dan alamatnya terdaftar dalam Program
Raskin 2015, yang diterbitkan dari Basis data terpadu yang
dikelola oleh TNP2K yang telah dimutakhirkan
berdasarkan pelaporan hasil musyawarah Nagari/Desa
tahun 2015 yang dituangkan dalam Formulir Rekapitulasi
Pengganti (FRP) 2015 dan dilaporkan ke sekretariat TNP2K
sesuai tanggal yang ditetapkan dan di syahkan oleh
Kemenko Kesra untuk Kabupaten Sijunjung sebanyak
11.999 RTS-PM, serta rumah tangga hasil pemutahiran
DPM oleh Musyawarah Nagari/Desa pada tahun 2015.
PENETAPAN RTS-PM
Pagu Raskin Kabupaten Sijunjung tahun 2015 berjumlah 11.999. RTS-
PM telah mencakup rumah tangga miskin dan rumah tangga rentan
miskin. RTS –PM Rumah tangga penerima manfaat Program Raskin
2015 di tandai dengan kepemilikan KPS/kartu raskin atau SKRTM
2015 bagi Rumah tangga hasil pemutahiran DPM Raskin tahun 2015.

Dalam rangka mengakomodir adanya perubahan karakteristik RTS-


PM setelah penetapan Pagu Raskin oleh Menteri Koodinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat/Menteri Koordinator Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan, Gubernur, dan Bupati, maka dimungkinkan untuk
dilakukan validasi dan Perubahan data RTS-PM melalui musyawarah
Nagari/Desa, dilaporkan kepada Tim Koordinasi Raskin Kabupaten
melalui Tim Koordinasi Raskin Kecamatan.
PERUBAHAN DAFTAR PENERIMA MAMFAAT (DPM)
Musyawarah Nagari/Desa melakukan perubahan DPM Raskin 2015 dengan
menetapkan Rumah Tangga yang akan diganti dan menetapkan rumah tangga
pengganti.
RTS-PM Raskin yang kepala rumah tangganya meninggal maka rumah tangga
tersebut tetap memperoleh haknya. Raskin diberikan kepada anggota
keluarganya tanpa merubah nama dalam DPM.
Bagi RTS-PM Raskin Tunggal yang meninggal, pindah alamat keluar
Nagari/Desa atau yang dinilai tidak layak sebagai penerima Raskin maka
digantikan oleh rumah tangga lainnya yang dinilai layak melalui musyawarah
Nagari/Desa.
Rumah tangga yang dinilai layak untuk mengantikan RTS-PM diprioritaskan
kepada rumah tangga yang memiliki anggota rumah tangga lebih besar, dan
memiliki balita dan anak usia sekolah, kepala rumah tangganya
perempuan,kondisi fisik rumahnya tidak layak huni, berpendapatan paling
rendah dan tidak tetap.
PERUBAHAN DAFTAR PENERIMA MAMFAAT (DPM)
Pelaksanaan musyawarah Nagari/Desa dapat dilaksanakan satu kali pada
awal tahun sesuai dengan kebutuhan, terutama bagi wilayah yang belum
melaksanakan musyawarah Nagari/Desa untuk pemutahiran KPS pada
Tahun2014
Daftar akhir RTS-PM Rakin yang telah melalui pemutahiran oleh
musyawarah Nagari /Desa dituangkan dalam DPM-1.
Bagi RTS –PM Raskin tunggal yang sudah meninggal,pindah alamat
keluar Nagari/Desa atau yang dinilai tidak layak sebagai penerima
Raskin, Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang telah diterima pada RTM-
PM tersebut harus ditarik,tidak berlaku lagi,serta di kembalikan ke tim
Koordinasi Raskin Kabupaten melalui Tim Koordinasi Raskin Kecamatan
Bagi rumah tangga pengganti hasil musyawarah Nagari/Desa di buat
SKRTM nya oleh Wali Nagari/Kepala Desa.
PENETAPAN TITIK DISTRIBUSI
Titik distribusi ditetapkan di Nagari/Desa atau
ditempatkan atas kesepakatan tertulis antara Pemerintah
Kabupaten Sijunjung dengan Subdivre Solok Perum Bulog.

Persyaratan titik distribusi adalah :


Adanya Gudang Penyimpanan Raskin.
Jalan menuju titik distribusi dapat dilalui truk bermuatan 7-
10 Ton.
Terlaksananya pendistribusian di titik distribusi.
Letak strategis dan mudah terjangkau.
Adanya petugas distribusi.
PENETAPAN TITIK BAGI

Titik Bagi ditetapkan berdasarkan hasil kesepakatan


antara pemerintah Nagari/Desa (Pelaksana Distribusi)
dengan RTS-PM setempat.
Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
penyaluran raskin, maka Nagari/Desa dapat
menetapkan jorong sebagai titik bagi raskin.
Penetapan Jorong sebagai titik bagi harus memenuhi
syarat minimal jarak antara titik distribusi dengan titik
bagi kurang lebih 5 KM dan memenuhi syarat
geografis.
PEMBAYARAN HARGA TEBUS BERAS RASKIN (HTR)

Pembayaran HTR dari RTS-PM kepada Pelaksana Distribusi Raskin


pada prinsipnya dilakukan secara tunai yaitu Rp. 1.600,-/kg netto
di Titik Distribusi/Titik Bagi.
Uang HTR yang diterima Pelaksana Distribusi Raskin dari RTS-PM
harus disetor langsung kepada Satker Raskin atau disetor langsung
ke rekening Bulog melalui Bank atau Saker Raskin setempat oleh
Pelaksana Distribusi Raskin.
Atas pembayaran HTR tersebut, dibuatkan Tanda Terima
Pembayaran (kwitansi atau TT HTR) rangkap 3 oleh Satker Raskin.
Terhadap HTR yang disetor ke Bank, Pelaksana Distribusi Raskin
harus berdasarkan bukti setor asli dan TT-HTR Raskin diberikan
setelah dilakukan konfirmasi ke Bank yang bersangkutan.
PEMBAYARAN HARGA TEBUS BERAS RASKIN (HTR)

Apabila Pelaksana Distribusi Raskin melakukan


perbuatan melawan hukum, maka Tim Koordinasi
Raskin Kabupaten akan mencabut penunjukan
sebagai Pelaksana Distribusi Raskin dan melaporkan
kepada penegak hukum. Untuk kelancaran distribusi
Raskin selanjutnya, maka Wali Nagari/Kepala Desa
menunjuk pengganti Pelaksana Distribusi Raskin.
BIAYA OPERASIONAL RASKIN DI NAGARI/DESA
Nagari menganggarkan biaya operasional Raskin dalam APB
Nagari.
Biaya operasional Raskin dipergunakan untuk : Biaya ATK,
Biaya perjalanan Dinas, Biaya makan minum dan biaya/upah
angkut pendistribusian raskin dari titik distribusi ke titik bagi.
Khusus untuk biaya/upah angkut pendistribusian raskin dari
titik distribusi ke titik bagi hanya dapat dipergunakaan oleh
nagari yang titik baginya tidak berada di nagari.
Besaran biaya operasional raskin mengacu kepada keputusan
Bupati tentang Besaran Biaya Operasional Raskin Nagari/Desa
BIAYA OPERASIONAL RASKIN DI NAGARI/DESA
Penetapan besaran biaya operasional raskin di
Nagari/Desa ditentukan dengan mempertimbangkan
Rumah Tangga Sasaran , Jumlah Jorong dan Jarak dari
titik distribusi ke titik bagi.

Nagari kategori A maximal Rp. 15.000.000,-


Nagari kategori B maximal Rp. 12.500.000,-
Nagari kategori C maximal Rp. 10.000.000,-
PELAPORAN
Pelaksana raskin nagari/desa melaporkan pelaksanaan
program raskin kepada tim koordinasi raskin
kecamatan secara periodik setiap bulan.
Tim Koordinasi Raskin Kecamatan melaporkan
pelaksanaan Program Raskin kepada Tim Koordinasi
Raskin Kabupaten secara periodik setiap triwulan.
Tim Koordinasi Raskin Kabupaten melaporkan
pelaksanaan Program Raskin kepada Tim Koordinasi
Raskin Provinsi secara periodik setiap triwulan.
Click icon
to add pic
ture
SELESAI, TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai