Anda di halaman 1dari 14

Herpes

Zoster
Disusun oleh:
Zia Gita Pratiwi (15310262)
Rindy Antika (15310204)

Pembimbing :
dr. Lenny Sp.DV
Definisi

Herpes zoster yang sering disebut dengan istilah shingles adalah


penyakit yang disebabkan oleh varicella zoster virus (VZV), dengan
manifestasi klinis berupa nyeri disertai blister yang muncul mengikuti
dermatom saraf dan sering terbatas pada area di satu sisi tubuh dan
membentuk garis. Infeksi awal herpes zoster adalah varicella atau cacar
air yang biasanya menyerang pada usia anak hingga remaja.
Etiologi
● Varicella zoster virus (VZV) adalah virus yang
menyebabkan cacar air (chicken pox) dan
● herpes zoster (shingles). VZV memiliki
klasifikasi taksonomi sebagai berikut :

Kelas : Kelas I (dsDNA)

Famili : Herpesviridae

Upafamili : Alphaherpesvirinae

Genus : Varicellovirus
Epidemiologi

Varicella zoster virus (VZV) memiliki level


infektifitas yang tinggi dan memiliki prevalensi yang
terjadi di seluruh dunia. Herpes zoster tidak
memiliki kaitan dengan musim dan tidak terjadi
epidemik. Hubungan yang kuat terdapat pada
peningkatan usia, yaitu 1,2 sampai 3,4 per 1000
penduduk per tahun pada orang sehat berusia muda,
dan meningkat menjadi 3,9 sampai dengan 11,8 per
1000 penduduk pada usia di atas 65 tahun.
patofisiologi
● Herpes zoster adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus varicella zoster
(VZV). Virus DNA ini adalah virus yang
menyebabkan penyakit cacar air (chicken
pox) yang merupakan infeksi awal
sebelum sesorang mengalami herpes
zoster. Jadi herpes zoster hanya dapat
muncul pada seseorang yang telah
mengalami cacar air sebelumnya. Setelah
episode cacar air telah sembuh, varicella
zoster akan bersifat laten di dalam
badan sel saraf tanpa menimbulkan
gejala. Beberapa lama setelah infeksi
awal tersebut, virus bisa keluar dari
badan sel saraf menuju akson saraf dan
menimbulkan infeksi di kulit pada daerah
tertentu.
Manifestasi klinis

Gejala awal herpes zoster yang tidak spesifik meliputi


sakit kepala, demam, dan malaise. Gejala-gejala
tersebut lalu diikuti oleh sensasi nyeri terbakar,
gatal, hyperesthesia atau paresthesia pada dermatom
yang terkena. Gejala yang timbul ini bisa berkembang
menjadi ringan maupun berat. Gejala herpes zoster
pada anak-anak lebih sering tidak menimbulkan rasa
nyeri, sedangkan pada usia lanjut cenderung lebih
nyeri dan berkembang menjadi lebih parah. Sensasi
yang sering dirasakan pada dermatom dapat berupa
rasa tersengat, tertusuk, nyeri, mati rasa, maupun
rasa seperti tertimpa beban berat.
Klasifikasi

herpes zoster diseminata

herpes zoster bulosa

herpes zoster gangrenosa

herpes zoster hemoragik


klasifikasi

herpes zoster diseminata


Herpes zoster desiminata adalah
kondisi yang menimbulkan lebih dari
20 lesi kutaneus diluar lesi pada herpes zoster gangrene
dermatom. Selain kulit, organ lain
seperti liver atau otak juga terkena Herpes zoster gangrene adalah
(menyebabkan hepatitis atau keadaan dimana lesi herpes
encephalitis), sehingga dapat zoster disertai dengan
mengakibatkan letal munculnya gangrene, yang
merupakan hasil dari proses
nekrosis. Hal ini disebabkan
karena adanya superinfeksi
bakteri yang berpotensi
mengancam jiwa.
Klasifkasi

herpes zoster hemoragik

Herpes zoster hemoragik adalah


infeksi sistemik letal dari VZV.
Kasus ini sering terkait gangguan
hematologi pada pasien
imunokompromise, seperti pada
leukemia atau penerima
transplantasi bone marrow. Vesikel
hemoragik yang irregular sering
muncul pada badan, wajah, dan
kepala.
Penatalaksanaan
Terapi antiviral untuk herpes
zoster dapat mengurangi waktu
pembentukan vesikel baru,
jumlah hari yang diperlukan ■ Acyclovir 800 mg PO 5 kali
untuk menjadi krusta, dan sehari selama 7-10 hari
perasaan tidak nyaman atau
nyeri akut. Semakin awal ■ Famciclovir 500 mg PO 3 kali
antiviral diberikan, semakin sehari selama 7 hari
efektif untuk mencegah
■ Valacyclovir 1000 mg PO 3 kali
postherpetic neuralgia.
Idealnya, terapi dimulai dalam sehari selama 7 har
jangka waktu 72 jam setelah
onset, selama 7-10 hari.
Antiviral oral berikut
direkomendasikan :
Masuk Rumah Sakit (MRS) direkomendasikan untuk
pasien dengan keadaan berikut :

● Gejala berat (nyeri berat dan lesi yang


● Pesien imunocompressive
● Presentasi atipikal (contoh : myelitis)
● Keterlibatan 2 atau lebih dermatom
● Superinfeksi bakteri khususnya pada wajah
● Herpes zoster desiminata (mengenai organ lain
selain kulit)
● Keterlibatan optalmikus
● Keterlibatan meningoensepalitis
Pemeriksaan penunjang

Pada herpes zoster berupa tes Tzank,


biopsi kulit, kultur virus, fluorescent
antibody, uji serologis, dan polymerase
chain reaction (PCR). Pemeriksaan
penunjang tes Tzanck yang dilakukan pada
pasien ini memperlihatkan sel-sel raksasa
berinti banyak.
Kesimpulan

Herpes zooster adalah penyakit yang


disebabkan oleh infeksi virus varisela –
zoster yang menyerang kulit dan mukosa,
infeksi ini merupakan reaktivitasi virus
yang terjadi setelah infeksi primer.
Berdasarkan lokasi lesi , herpes zoster
dibagi atas: herpes zoster oftalmikus,
fasialis.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai