• Anamnesis :
– Adanya hubungan antara timbulnya erupsi dengan penggunaan obat dan
diketahui mengenai :
• obat-obatan yang didapat
• kelainan timbul secara akut atau dapat juga beberapa hari sesudah masuknya
obat.
• rasa gatal yang dapat pula disertai demam yang biasanya subfebril.
• Kelainan Klinis :
– Adanya kelainan klinis berupa lesi yang selalu timbul pada tempat yang
sama akibat pemaparan obat. Penghentian obat yang diikuti penurunan
gejala klinis merupakan petunjuk kemungkinan erupsi disebabkan oleh
obat tersebut.
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan Khusus :
• lapisan normal dari basket-woven cornified meskipun spongiosis atau hydrops dari
keratosit di basal atau zona spinosus (alasan adalah bahwa interval waktu antara onset
dari erupsi dan biopsi itu terlalu kecil untuk memungkinkan perubahan dalam
epidermis yang lebih rendah untuk mempengaruhi pada lapisan korneum),
• edema papila dermis,
• angiectases kapiler dan venula dalam dermis superfisial,
• banyak neutrofil di lumina dari venula yang berdilatasi,
• ekstravasasi eritrosit.
Sebaliknya, tanda-tanda kronis bertentangan dengan erupsi obat, yaitu,
• hiperplasia epitel,
• hiperkeratosis,
• bundel kolagen kasar di papila dermis yang elongasi,
• fibrosis dari papiler dan superfisialn retikularis dermis,
• banyak melanophages atau siderophages di superfisial dermis
Lesi Primer
1. Sebuah makula eritem atau plak, pada awalnya warna merah muda tetapi
dengan cepat menjadi dusky violet atau ungu coklat keemasan.
2. Vesikel atau bulla.
Lesi Sekunder
1. Erosi lembab sebagai bulla
2. Hyperpigmentation yang terus terjadi.
Distribusi
Microdistribution: Tidak Ada.
Macrodistribution: FDE terjadi pada kulit atau membran mukosa. Yang lebih
umum termasuk periorbital dan wilayah perioral wajah, alat kelamin, dan area
perianal.
Configuration
Plak biasanya berbentuk bulat atau bentuk lonjong
Differential Diagnosis dari Fixed Drug Eruption
•Acute Urticaria •Bullous Pemphigoid
•Dermatologic Manifestations of
Stevens-Johnson Syndrome and •Drug-Induced Bullous Disorders
•Drug-Induced Pemphigus •Eczema
Toxic Epidermal Necrolysis
PENATALAKSANAAN
a. Pengobatan kausal
– Dilaksanakan dengan menghindari obat tersangka (apabila obat tersangka
telah dapat dipastikan). Dianjurkan pula untuk menghindari obat yang
mempunyai struktur kimia mirip dengan obat tersangka (satu golongan).
b. Pengobatan sistemik
– Kortikosteroid
• Pemberian kortikosteroid sangat penting pada alergi obat sistemik. Dosis standar
untuk fixed drug eruption pada orang dewasa ialah 3 x 10 mg prednisone sehari.
Untuk lesi mukosa luas, umum, dan sangat menyakitkan, oral prednisone 1 mg / kg
berat badan diturunkan selama pemberian dari 2 minggu.
– Antihistamin
• Antihistamin yang bersifat sedatif dapat juga diberikan, jika terdapat rasa gatal.
Kecuali pada urtikaria, efeknya kurang bila dibandingkan dengan kortikosteroid
PENATALAKSANAAN
c. Pengobatan topikal
– Pengobatan topikal bergantung pada keadaan kelainan kulit, apakah kering atau
basah. Pada FDE, jika kelainan membasah dapat diberi kompres dan jika kering
dapat diberi krim kortikosteroid, misalnya krim hidrokortison 1% atau 2 ½ %. 1,3,4,7
– Identifikasi dari obat penyebab FDE dilakukan apabila hanya 1 obat yang digunakan
biasanya kita mencurigai beberapa obat sebagai petunjuk yang kita gunakan adalah
mengetahui kronologis pemberian obat-obatan tersebut. Hanya obat-obatan yang
baru digunakan (8-21 hari) yang dimasukkan dalam daftar yang dicurigai.
– Identifikasi yang jelas dari obat penyebab dan catatan tertulis tentang obat-obat
penyebab yang diberikan pada pasien oleh dokter merupakan langkah pencegahan
yang sangat penting.
– Pemberian obat spesifik (kortikosteroid, obat-obatan imunosupresif/ terapi anti
sitokin, immunoglobulin) seharusnya tidak diberikan sesuai standar pemberian obat
sebelum terdapat bukti efisiensi penggunaannya terhadap pasien, kadang-kadang
penggunaan obat-obatan tersebut dapat berbahaya bagi pasien. 9
PROGNOSIS