Anda di halaman 1dari 27

Fixed Drug Eruption

I gede rithya mahendra wijaya


Fixed drug eruption
Erupsi alergi obat yang sering
dicetuskan oleh obat atau bahan
kimia, yang dapat muncul kembali
ditempat yang sama bila minum obat
yang sama.
Fixed drug eruption ditandai dengan lesi
pada kulit dengan batas yang jelas, bentuk
oval, soliter, atau multipel, warna merah
sampai coklat.
epidemiologi
 Dalam studi 20 tahun tentang cutaneous
adverse drug reactions di Swiss, lebih dari
90% reaksi merupakan erupsi obat
makulopapular, sedangkan 5,5% adalah
urtikaria, 1,4% vaskulitis, dan 0,5% adalah
FDE.
Etiologi
1. Obat antibakteri
2. Barbiturat dan Tranquilizer
3. Obat Anti Inflamasi non steroid
Faktor-faktor yang berperan dalam
menimbulkan respon imun :

1. Karakteristik molekular dan sensitisasi.


2. Variasi metabolik individu.
3. Kemampuan imunogenetik.
4. Usia
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
FDE :
1. Paparan obat.
2. Waktu kejadian
3. Uji eliminasi pemakaian obat.
4. Pemaparan obat ulangan.
Menurut Coombs & Gell ada 4 tipe reaksi
imunologi :
1. Reaksi Anafilaktik tipe I
2. Reaksi sitotoksik tipe II
3. Reaksi Kompleks Imun Tipe III
4. Reaksi Alergi Selular Tipe Lambat Tipe IV
PATOFISIOLOGI
Antigen Mengikat Antigen diproses
keratinosit basal oleh limfosit

Aktifasi limfosit T helper (CD4 +)


dan Sel T intraepiderma (CD 8+) Melepaskan sitokin

Menghasilkan interferon gamma , Apoptosis lokal


granzyme betta dan perforin

Kerusakan jaringan

CD 8 + menetap di epidermis
Antigen
Manifestasi klinis
Lesi baru berbentuk bulat atau oval dan
berbentuk plak dengan gambaran
eritematous dan bula pada kulit akan
berubah berwarna ungu atau coklat.
Karakteristik ke arah dugaan adanya
FDE
 Reaksi terjadi setelah pajanan ulang dengan
obat (8-9 hari)
 Tidak bergantung pada kegunaan
farmakologik dan kimiawi obat.
 Jumlah obat yang sangat sedikit dapat
memacu reaksi yang berat.
 Obat yang sama dapat menyebabkan reaksi

berbeda pada orang yang sama pada waktu


yang berlainan.
Tetrasiklin
Tetrasiklin (generalized)
Fenolftalein laxative
Diagnosis
 Anamnesa :
Adanya hubungan antara timbulnya erupsi
dengan penggunaan obat dan diketahui
mengenai :
◦ obat-obatan yang digunakan
◦ kelainan akut atau beberapa hari sesudah
menkomsumsi obat.
◦ Rasa gatal disertai demam yang biasanya subfebril.
Kelainan Klinis :
 Lesi bulat atau oval dan berbentuk plak
dengan gambaran eritematous dan bula
 Lesi berulang pada tempat yang sama akibat

pemaparan obat.
 Penghentian obat yang diikuti dengan

penurunan gejala klinis


Pemeriksaan Khusus :
 Histopatologi
 Patch test
Diagnosa banding
Penyakit Gambaran Klinis

Herpes Simplex Vesikel bergerombol dengan dasar


eritematus
Nyeri terasa lebih berat dibandingkan gatal

Dermatitis Kontak Plak eritematus dengan vesikel dan bula


Distribusi yang tidak rata
Phytophotodermatitis Eritema, edema dengan bula. Vesikel
dengan residual hiperpegmentasi
Distribusi tidak rata
Penatalaksanaan
 Hentikan penggunaan obat
 Pengobatan sistemik

1. Kortikosteroid
2. Antihistamin
 Pengobatan topical
1. Jika basah dapat di kompres dengan NaCl
0,9 %
2. Jika kering dapat diberikan krim
kortikosteroid misalnya krim okortison 1%
atau 2,5%.
Prognosis
 Pada dasarnya FDE akan menyembuh bila
penyebabnya dapat diketahui dan segera
disingkirkan. Akan tetapi beberapa bentuk,
misalnya eritroderma dan kelainan-kelainan
berupa sindrom Lyell dan sindrom Steven
Johnson, prognosis dapat menjadi buruk
bergantung pada luas kulit yang terkena.
Komplikasi
Hiperpigmentasi adalah komplikasi yang
paling mungkin dari FDE. Potensi untuk
infeksi ada dalam kasus lesi multipel erosi.
Erupsi generaliata telah dilaporkan setelah
pengujian provokasi topikal dan oral.
Kesimpulan
Hiperpigmentasi adalah komplikasi yang
paling mungkin dari FDE. Potensi untuk
infeksi ada dalam kasus lesi multipel erosi.
Erupsi generaliata telah dilaporkan setelah
pengujian provokasi topikal dan oral.
Kesimpulan
Fixed drug eruption (FDE) adalah reaksi alergi
pada kulit yang terjadi akibat pemakaian jenis
obat-obatan tertentu yang biasanya
dikarakteristik dengan 1 atau beberapa lesi
eritematous berulang pada tempat yang sama
dan tiap pemakaian obat akan menambah
jumlah dari lokasi lesi. Pengobatan dibagi
dalam pengobatan kausal dengan menghindari
obat tersangka, pengobatan sistemik dengan
kortikosteroid dan antihistamin, serta
pengobatan topikal.
Daftar pustaka
 Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi
ketiga. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 1999:139-142
 DermNet Editorial Board. Fixed Drug Eruption. Available from URL:
www.dermnetnz.org/reaction/fixed-drug-eruption.html. Last updated :
September 30, 2004.
 Freedberg Irwin, Eisen Arthur, Wolff Klaus et al. Dermatology in General
Medicine, 5th edition Vol. 1. McGrow Hill Companies, Inc. United States of
America,1999:1633-41
 Seobaryo R, Suherman S. Erupsi Obat Alergik. Dalam: Sularsito Sri,dkk.
Erupsi Obat Alergik. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI.1995:3-
7,63-4
 Thiers B. Disorders of Hyperpigmentation. In: Dermatologics Clinics. W.B
Saunders Company.2000:95-7
 Arnold H, Odom R, James W. Contact Dermatitis in Drug Eruption. In:
Diseases of The Skin. 8th edition. W.B Saunders Company.1990
 Wolff K, Johnson RA, Suuemons D. Fitzpatrick’s
Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology.
5th ed. New York: McGraw – Hill; 2007
 Lever Walter, Schaumberg G. Eruptions Due to
Drugs, In: Histopathology of The Skin. J.B
Lippincott Company.1983:259-61
 Revuz Jean. Serious Drug Reactions. In : Abstracts
IX International Congress of Dermatology. May
19-22, 2004. Beijing China:5
 Butler D. Fixed Drug Eruptions.
http://emedicine.medscape.com/article/1336702
-overview. 2014
 Flowers. H.. Brodell. R.. Brents. M.. Wyatt. J. P. 2014.
Fixed Drug Eruptions: Presentation, Diagnosis, and
Management. South Med J.2014;107(11):724-727.
 Patro, N., Panda, M., Jena, M., Mishra, S. 2013.
Multifocal Fixed Drug Eruptions: A Case Series. Int.
J. Pharm. Sci. Rev. Res., 23(1), Nov – Dec
2013;n13,63-66.
 Mockenhaupt M. 2017. Epidemiology of cutaneous
adverse drug reactions. Allergol Select. Aug
4;1(1):96-108. doi: 10.5414/ALX01508E. PMID:
30402608; PMCID: PMC6039997

Anda mungkin juga menyukai