Drugs
Eruption
(FDE)
Pembimbing :
dr. Shinta N. Barnas, M.Kes, Sp. KK
KEPANITERAAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN KULIT &
KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
Pendahuluan
Gangguan kulit akibat obat sering menunjukkan berbagai macam karakteristik morfologi
klinis seperti morbilliform exanthem, urtikaria, sindrom steven johnson, termaksud fixed
drug eruption.
Istilah fixed drug eruption (FDE) menggambarkan perkembangan satu atau lebih bercak
eritematosa annular atau oval sebagai akibat dari paparan sistemik terhadap obat. Reaksi
ini biasanya sembuh dengan hiperpigmentasi dan dapat kambuh di tempat yang sama
dengan paparan ulang obat.
Definisi
Fixed Drug eruption (FDE) merupakan sindrom
klinis yang ditandai dengan gambaran lesi
pada kulit berupa satu atau lebih makula atau
bercak berbatas tegas, dengan corak berwarna
coklat kehitaman atau violet.
Lesi ini dapat berkembang menjadi plak
edematosa dan berpotensi berkembang
menjadi vesikel, bula, atau erosi.
FDE umumnya muncul dalam waktu 30 menit
hingga 8-16 jam setelah mengkonsumsi obat
pertama kali
Epidemiologi
Faktor Risiko :
• Riwayat konsumsi obat (jumlah, jenis, dosis, cara pemberian,
pengaruh pajanan sinar matahari, atau kontak obat pada kulit
terbuka)
• Riwayat atopi diri dan keluarga
• Alergi terhadap alergen lain
• Riwayat alergi obat sebelumnya
Etiologi
Patogenesis
Proses patofisiologis FDE belum diketahui dengan pasti
Terdapatnya CD8+
intraepidermal berperan
penting dalam kekambuhan CD8+ memproduksi
lesi. interferon γ (IFNγ)
01 02 03 04 05
Makula eritematosa atau Bula atau vesikel dapat Lesi kulit dapat tunggal atau
makula berpigmen yang ditemukan multipel.
dapat berkembang menjadi
plak edematosa
Lanjutan
Setelah fase akut dilewati, lesi akan berubah menjadi makula hiperpigmentasi atau
berwarna keabuan, yang akan menetap selama beberapa waktu.
Pemeriksaan Penunjang
Herpes Simpleks
Tatalaksana
03 04
Lesi yang luas atau adanya bula
terjadi infeksi, maka
memerlukan pemberian
antibiotic dapat diberikan
kortikosteroid sistemik
kepada pasien
Tatalaksana
Untuk mengatasi keluhan, farmakoterapi yang dapat diberikan, yaitu:
1. Kortikosteroid sistemik, misalnya prednison tablet 30 mg/hari dibagi dalam 3 kali
pemberian per hari
2. Antihistamin sistemik untuk mengurangi rasa gatal; misalnya hidroksisin tablet 10 mg/hari
2 kali sehari selama 7 hari atau loratadin tablet 1x10 mg/hari selama 7 hari
3. Pengobatan topical
• Pemberian topikal tergantung dari keadaan lesi, bila terjadi erosi atau madidans dapat
dilakukan kompres NaCl 0,9% atau Larutan Permanganas kalikus 1/10.000 dengan 3
lapis kasa selama 10-15 menit. Kompres dilakukan 3 kali sehari sampai lesi kering.
• Terapi dilanjutkan dengan pemakaian topikal kortikosteroid potensi ringan-sedang,
misalnya hidrokortison krim 2.5% atau mometason furoat krim 0.1%
Prognosis
Prognosis umumnya bonam, jika pasien
tidak mengalami komplikasi atau tidak
memenuhi kriteria rujukan
TERIMA
KASIH !