Pembimbing :
dr. Shinta Barnas, M.Kes,Sp.KK
Erupsi obat exantematosa merupakan reaksi alergi yang terjadi di kulit atau
mukokutan akibat pemberian obat (biasanya obat sistemik). 3 Yang dimaksud
dengan obat, ialah zat yang dipakai untuk menegakkan diagnosis, profilaksis,
dan pengobatan
6 Hal penting dalam 1. periode antara pemberian obat dan terjadinya ruam
mendiagnosis erupsi obat kulit.
2. lesi kulit membaik setelah obat diberhentikan.
3. kemerahan kulit harus terjadi lagi ketika obat diberikan
kembali.
4. jika obat yang dicurigai diberikan dalam bentuk
kombinasi, maka harus dalam kurun waktu pemakaian
yang lama.
5. penyakit kulit akibat faktor lain harus disingkirkan.
6. temuan jaringan yang cocok sesuai progresitifitas
penyakit.
EPIDEMIOLOGI
Erupsi obat exantematosa terjadi dengan angka prevalensi sekitar 2-3% pada
pasien rawat inap di rumah sakit. Diperkirakan bahwa 1 dari 1000 pasien yang
dirawat dirumah sakit memiliki penyakit kulit yang serius akibat rekasi obat
ETIOLOGI
Konsep hapten/prohapten :
Umumnya obat merupakan prohapten, yang artinya tidak bersifat reaktif, bila tidak
berikatan dengan protein.Sehingga obat di metabolisme oleh tubuh untuk dapat
membentuk ikatan kovalen, dan menjadi imunogenik sehingga mampu menstimulasi
respons imun
Anamnesis
• Obat-obat yang didapat jangan lupa menanyakan tentang jamu
• Kelainan yang timbul secara akut atau dapat juga beberapa hari
sesudah masuknya obat.
• Rasa gatal yang dapat disertai demam yang biasanya subfebril.
Pemfis
• Distribusi menyebar dan simetris,atau setempat.
• Bentuk kelainan yang timbul : eritema, urtikaria, purpura,
eksantema, papul, eritroderma,eritema nodosum.
Diagnosis Banding
MEASLESS
RUBELLA
SCARLET FEVER
TATALAKSANA
Sistemik
• Kortikosteroid
dosis standar untuk orang dewasa ialah 3x10mg prednisone sehari.
Pada erotroderma dosisnya ialah 3x10mg sampai 4x10mg sehari
• Antihistamin
Antihistamin seperti klorfeniramin maleat 3x4mg atau cetirizin
1x10mg.
Topikal
• bedak salisilat 2% ditambah dengan obat antipruritus,
misalnya mentol 0,5-1% untuk mengurangi rasa gatal.
• kompres dengan larutan asam salisilat 1%.
• krim hidrokortison 1% atau 2,5%.
• salap lanolin 10% yang dioleskan sebagian-sebagian.
PROGNOSIS