DRUG ERUPTION
OLEH
: Wa Ode Azzahra M
PEMBIMBING : dr. Hj. Rohana Sari Suaib SpKK
Kepanitraan Klinik
Bagian /SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Universitas Haluoleo
2014
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Allopurinol
Antimicrobials: cephalosporins, penicillins,
chloramphenicol, erythromycin, gentamicin,
amphotericin,
antituberculous drugs, nalidixic acid, nitrofurantoin,
Sulfonamides, Barbiturates, Captopril,
Carbamazepine, Furosemide, Gold salts, Lithium,
Phenothiazines,Phenylbutazone,Phenytoin, Thiazides
Patogenesis
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Sistemik :
2. Antihistamin
1.Kortikosteroid
sangat penting pada alergi obat
sistemik. kortikosteroid yang
sering
digunakan
adalah
prednisone (1 tablet = 5 mg).
Pada kelainan urtikaria, eritema,
dermatitis,
medikamentosa,
purpura,
eritema
nodosum,
eksantema fikstum, dan PEGA.
Karena alergi obat, dosis standar
untuk orang dewasa ialah 310
mg prednisone sehari
Antihistamin
yang
bersifat
sedative dapat juga diberikan,
jika terdapat rasa gatal. Kecuali
pada urtikaria, efeknya kurang
jika
dibandingkan
dengan
kortikosteroid.
3. Topical
Pengobatan topical bergantung pada keadaan kulit, apakah
kering atau basah. Jika keadaan kering dapat diberikan
bedak. Contohnya bedak salisilat 2% ditambah dengan obat
antipruritus, misalnya mentol -1% untuk mengurangi rasa
gatal. Jika keadaannya membasah seperti pada dermatitis
medikamentosa, perlu digunakan konpres larutan asam
salisilat 1%
Lanj..
PROGNOSIS
Pada dasarnya erupsi kulit karena obat akan menyembuh bila
obat penyebabnya dapat diketahui dan segera disingkirkan.
Akan tetapi pada beberapa bentuk, misalnya eritroderma dan
kelainan berupa sindrom Lyell dan sindrom Steven Johnson,
prognosis sangat tergantung pada luas kulit yang terkena.
Prognosis buruk bila kelainan meliputi 50-70% permukaan kulit