Kajian Materi 1
Kajian Materi 1
AN PENGLIHATAN
PPG Dalam JABATAN
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Tahun 2018
PENDALAMAN 1
KONSEP DASAR TUNANETRA
CAPAIAN BELAJAR
Dapat menguasai konsep teoritis anak berkebutuhan
khusus sebagai dasar untuk mengembangkan layanan
pendidikan yang tepat.
SUB CAPAIAN PEMBELAJARA
N
MENJELASKAN SISTEM PENGLIHATAN DENGAN BENAR
01
MENJELASKAN BERBAGAI MACAM KELAINAN PENGLIHATAN
02
MEMBEDAKAN DEFINISI LEGAL DAN FUNGSIONAL PADA
03 KETUNANETRAAN DENGAN BENAR
04
01
KLASIFIKASI DAN
BATASAN
SISTEM
KETUNANETRAAN
PENGLIHATAN
URAIAN MATERI
SISTEM
PENGLIHATAN
Memahami proses penglihatan serta bagian-
bagian struktur mata yang pokok akan
menolong bagi guru, orang tua serta profesi
lain yang berkerja untuk tunanetra dalam
memfungsikan penglihatan.
LAPISAN TENGAH
Lapisan Tengah pada mata terdiri dari Uvea yaitu lapisan kedua
dari bola mata, yang merupakan lapisan bervaskuler dan
berpigmen. Lapisan ini berisi : Koroid, Badan siliar dan Iris.
SISTEM PENGLIHATAN
TELINGA
02 Menerima informasi auditer berupa bunyi atau suara
KULIT
03 Menerima informasi taktual seperti halus/kasar
HIDUNG
04 Menerima informasi bau/aroma
LIDAH
05 Menerima informasi rasa seperti manis, asin, dll.
URAIAN MATERI
KELAINAN PENGLIHATAN
Hal ini penting untuk mengetahui jenis kelainan penglihatan dan
penyebabnya karena pengetahuan dan kesadaran semacam ini
diperlukan untuk memahami dan memberikan pelayanan yang
terbaik untuk siswa yang mengalami kelainan penglihatan.
KELAINAN REFRAKSI
KELAINAN PENGLIHATAN Mata yang mengalami gangguan refraksi fungsi
penglihatan mengalami penurunan, biasanya
terjadi pada kedua mata bisa disebabkan oleh
faktor keturunan maupun diperoleh kemudian dan
jika tidak ditangani segera akan semakin
01 Myopia menimbulkan kerusakan.
02 Hyperopia
Presbyopia
03
Dengan meningkatnya usia seseorang akan mengalami penurunan
akomodasi karena lemahnya elastisitas lensa
KELAINAN PENGLIHATAN
ASTIGMATISM
Penyebab utama astigmatism adalah
bervariasinya daya refraksi cornea atau lensa
akibat kelainan dalam bentuknya. Hal ini
mengakibatkan distorsi pada citra yang
tebentuk pada macula.
K ATA R A K
KELAINAN PENGLIHATAN
BUTA WARNA
Seorang dengan buta warna biasanya ketajaman
penglihatannya tidak bermasalah, mereka tidak dapat
membedakan warna yang disebabkan oleh kerusakan atau
kelainan pada sel receptor di retina yang berbentuk kerucut
atau sering disebut cone.
BUTA WARNA
ALBINISM
Dalam jenis albinism yang parah, yang dikenal
dengan "oculocutaneous albinism", macula tidak
sempurna perkembangannya, dan kondisi
penglihatan lain yang dikenal dengan istilah
"nystagmus", yaitu mata berkedip-kedip terus
secara berirama.
TUNA
NETRA
20 feet adalah jarak dimana
ketajaman penglihatan diukur. 200 Seseorang dikatakan buta secara
dalam definisi ini menunjukkan fungsional apabila saluran utama
jarak dimana orang dengan mata yang dipergunakanya dalam
normal dapat membaca huruf yang belajar adalah perabaan atau
terbesar pada kartu snellen. pendengaran.
LOW VISION
Seseorang dikatakan menyandang low vision atau kurang lihat apabila ketunanetraannya masih
memungkinkannya memfungsikan indera penglihatannya dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Saluran utama yang dipergunakanya dalam belajar adalah penglihatan dengan mempergunakan
alat bantu. Latihan orientasi dan mobilitas diperlukan oleh siswa low vision untuk
mempergunakan sisa penglihatannya.
DEFINISI
TUNANETRA
KLASIFIKASI FUNGSI
Kelompok yang memiliki fungsi penglihatan buruk
• Lantang pandang rendah
• Penglihatan central buruk
• Perlu alat bantu membaca yang kuat dan Buta Total
K L A S I F I K A S I D A N B ATA S A N T U N A N E T R A
KLASIFIKASI KEMAMPUAN
BLIND (BUTA TOTAL)
01 Masih memiliki sisa penglihatan/bisa membedakan terang dan gelap
PENGLIHATAN BERCAK
05 Pengamatan terhadap objek ada bagian-bagian tertentu yang tidak
terlihat
K L A S I F I K A S I WA K T U T E R J A D I N YA
Buta sejak lahir memperoleh pengetahuan dan tanggapan melalui pendengaran
dan perabaan.
Buta setelah lahir masih menyimpan tanggapan visual yang berhubungan dengan
tanggapan pendengaran dan perabaannya.
KLASIFIKASI DAN BATASAN TUNANETR
A
KLASIFIKASI TINGKAT
KETAJAMAN PENGLIHATAN