Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 4 :

Difa Amalia Putri


Hana Fajrin Ananda Putri
Joko Prasetyo
Mely Nastiti
Rizki Yani Fatimah
Yustiyani Arifah

HUBUNGAN SRTUKTUR DAN PROSES


METABOLISME OBAT
Hubungan struktur, sifat kimia fisika dengan proses
absorpsi obat melalui kulit

Absorpsi obat melalui kulit Penggunaan obat pada kulit pad


a umumnya ditujukan untuk memperoleh efek setempat. Pad
a waktu ini sedang dikembangkan bentuk sediaan obat yang
digunakan melalui kulit dengan tujuan untuk mendapatkan
efek sistemik. Absorpsi obat melalui kulit sangat tergantung
pada kelarutan obat dalam lemak karena epidermis kulit berf
ungsi sebagai membran lemak biologis.
Absorpsi obat melalui kulit
•Untuk memperoleh efek setempat (lokal) •pada kelarutan
obat dalam lemak, karena epidermis kulit juga berfungsi seb
agi membran lemak biologis

lemak biologis • Dewasa ini sedang dikembangkan bentuk


sediaan obat yang digunakan melalui kulit dengan tujuan m
endapatkan efek sistemik
Hubungan struktur, SKF dengan cara Penembusan Obat
melalui membran

•Umumnya obat menembus membran melalui proses difusi •


Mekanisme difusi dipengaruhi struktur kimia, SKF obat & sifa
t membran

SKF obat & sifat membran • Difusi terbagi 2 : 1. Difusi pasif :


a) melalui pori, b) pada lemak penyusun membran. c) denga
n fasilitas 2. Difusi aktif : a) Sistem pengangkutan aktif,
b) Pinositosis
1. Difusi pasif melalui pori •Membran sel mempunyai pori Ф
∼4 Aº •Dapat dilewati secara difusi oleh mol hidrofil, mol Ф
<4 Aº, dengan jumlah atom C<3,BM <150 •Kecepatan difusi
obat pada ukuran pori, ukuran mol obat & perbedaan kadar
antar membran

perbedaan kadar antar membran •Sel glomerolus kapsula Bo


wman ginjal mempengaruhi membran khas dengan pori, den
gan pori >pori mb lain. Pori tersebut dapat dilewati mol oba
t Ф40 Aº& mol protein BM ~ 5000 •Sebagian besar mol oba
t mempengaruhi Ф>4 Aº sehingga cara penyaringan ini kura
ng penting dalam mekanisme pengangkutan obat
2. Difusi pasif dengan cara melarut pada lemak penyusun me
mbran
•Overton (1901) : kelarutan senyawa organik dalam lemak be
rhubungan dengan mudah atau difusi tidaknya penembusan
membran sel •Senyawa. Nonpolar bersifat mudah larut dalm
a lemak,
•Senyawa Nonpolar bersifat mudah larut dalam lemak, mem
punyai harga koefisien partisi lemak/air besar sehingga mud
ah menembus membran sel
Hubungan Struktur, SKF dengan Proses Ekskresi Obat

Sebagian besar O diekskresi melalui paru, ginjal, empedu, ha


ti, sebagin kecil dengan kadar rendah diekskresikan memalui
air liur & air susu 1. Ekskresi O via paru - O yg digunakan se
caea inhalasi : siklopropan, etilen, nitrogen oksida, halotan, e
ter, kloroform & enfluram
Hubungan Struktur, SKF dengan Proses Ekskresi Obat

nitrogen oksida, halotan, eter, kloroform & enfluram -Sifat fis


ik yang menentukan kecep ekskresi O via paru : koef partisi
drh/udara - O yg mempunyai koefisien darah/udara kecil, se
perti siklopropan & nitrogen oksida, diekskresi dengan cepat
- O dengan koefisien bagian darah/udara besar, seperti eter
& halotan, diekskresi lebih lambat
2. Ekskresi via ginjal -Salah satu jalan tebesar ekskresi O adal
ah via ginjal. -Ekskresi O via ginjal melibatkan 3 proses: a. Pe
nyaringan Glomerulus b. Penyerapan kembali secara pasif pa
d tubulus ginjal c. Sekresi Pengangkutan aktif pada Tubulus
Ginjal
a. Penyaringan Glomerulus
Penyaringan Glomerulus - Ginjal menerima ±20-25% cairan
tubuh dari curah jantung or 1,2-1,5 liter darah /menit & ±1
0% disaring via glomerulus -Membran glomerulus memp por
i karakteristik sehingga dapat dilewati oleh mol O dengan di
ameter ±40Aº, BM <5000 & O yang mudah larut dalam
cairan plasma atau O yang bersifat hidrofil
b. Penyerapan kembali secara pasif pada tubulus ginjal – Seb
agian besar O direabsorpsi dalam tubulus ginjal via difusi pa
sif -Reabsorpsi O ke membran tubulus ginjal tentang pad SK
F, seperti ukuran mol & koef part lemak/air - O bersifat pola
r sukar larut dalam lemak & tidak diserap kembali oleh me
mbran tubulus

kembali oleh membran tubulus - Reabsorpsi pada tubulus


ginjal pada pH urin - O bersifat elektrolit lemah pada urin no
rmal, pH = 4,8-7,5 sebagian besar terdapat dalam bentuk tid
ak terdisosiasi & mudah larut dalam lemak sehingga mudah
direabsorpsi oleh tubulus ginjal
•O bersifat asam lemah, seperti : as salisilat, fenobarbital, nitr
ofurantoin, as nalidiksat, as benzoat, & sulfonamida, ekskrasi
↑if pH urin basa & ↓pH urin asam
-Contoh : waktu paruh biologis sulfaetidol bersifat asam lem
ah : pada pH urin = 5 adalah 11,5 jam, pada pH urin = 8 wkt
paruh ↓4,2 jam * O bersifat basa lemah, ekskresi ↑if pH uri
n asam & ↓if pH urin basa
102
pH urin basa –Contoh : O basa lemah antara lain kuinakrin,
klorokuin, nikotin, prokain, meperidin,kuinin, amfetamin, imip
ramin, amitriptilin & antihistamin -As kuat, pKa <2,5 & basa
kuat, pKa >12, terionisasi sempurna pd pH urin sehingga sek
resinya tdk terpengaruh oleh prbhn pH urin
c. Sekresi Pengangkutan aktif pada Tubulus Ginjal -O dapat
bergerak dari plasma darah ke urin memalui membran tubul
us ginjal dengan mekanisme pengangkutan aktif
-Contoh : 1.Bentuk t’ionisasi O bersifat asam : as salisilat, pe
nisilin, probenesid, diuretika turunan tiazida, as amino

probenesid, diuretika turunan tiazida, as amino hippurat, kon


j. sulfat, konj. As glukuronat, indometasin, klorpropamid & fu
rosemid 2.Bentuk t’ionisasi O bsft basa : morfin, kuinin, mepe
ridin, prokain, histamin, tiamin, dopamin & turunan ammoni
um kuarterner
3. Ekskresi Obat melaui empedu
• O, BM <150 & O yg telah dimetabolisis menjadi senyawa
lebih polar, dapat diekskresi dari hati, melewati empedu, me
nuju ke usus dengan mekanime transpor aktif.
•O tersrbut biasanya dalam bentuk konjugasi dengan glukor
onat, asam sulfat a glisin
•Diusus bentuk konjugasi tersebut secara langsung diekskresi
melalui tinja atau
•Diusus bentuk konjugasi tersebut secara langsung diekskresi
memalui tinja atau mengalami proses hidrolisis oleh enzim o
r bakteri usus menjadi senyawa yang bersifat nonpolar sehin
gg diserap kembali ke plasma darah.
•Dr plasma senyawa akan kembali ke hati, dimetabolisis, dike
luarkan lagi melalui empedu menuju ke usus, demikan seteru
snya sehingga suatu siklus, yang dinamakan siklus enterohep
atik •Siklus ini menyebabkan masa kerja O menjadi lebih pan
jang
• Contoh O mengalami proses enterohepatik : - Hormon est
erogen - Indometasin - Digitoksin - Fenolftalein
• O yang langsung diekskresikan via empedu melalui mekani
sme transpor aktif : - Penisilin
106
- Penisilin - Rifampisin - Streptomisin - Tetrasiklin - Hormon
steroid - Glikosida jantung
Terima kasih

Inter merda

Anda mungkin juga menyukai