Anda di halaman 1dari 32

KEPERAWATAN GERONTIK

“ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN GANGGUAN SISTEM


PERKEMIHAN”

Kelompok 2 :
Novita Sari 1130017041
Anik Fatimatur Rusdiyah 1130017166
Latar Belakang
Lanjut usia dalah populasi manusia yang telah
mencapai usia 65 tahun. Hal ini serupa dengan yang
ditemukan oleh para ahli gerontology yang
mengatakan bahwa seseorang dapat dikatakan lansia
apabila telah mencapai usia 65 tahun. Lansia sendiri
terbagi dalam beberapa tingkatan yaitu lansia muda
dengan rentang usia 65 -74 tahun, lansia pertengahan
dengan rentang usia 75-84 tahun, lansia sangat tua
dengan rentang usia 85 tahun ke atas.
1. Konsep Inkontinensia Urine
 Definisi

Inkontinensia urine adalah berkemih diluar


kesadaran, pada waktu dan tempat yang tidak
tepat, dan menyebabkan masalah kebersihan
atau sosial. Aspek sosial yang akan dialami
oleh lansia antara lain kehilangan harga diri,
merasa terisolasi dan depresi.
 Klasifikasi

Klasifikasi inkontinensia urine menurut


(Stanley, 2007) :
1. Inkontinensia stres
2. Inkontinensia Mendesak (urge incontinence)
3. Inkontinensia overflow
4. Inkontinensia refleks
5. Inkontinensia fungsional
 Etiologi

Etiologi inkontinensia urine menurut (Dumoulin., Smith. 2010) :


1. Poliuria, noktoria
2. Gagal jantung
3. Faktor usia : lebih banyak ditemukan pada usia > 50 tahun.
4. Lebih banyak terjadi pada lansia wanita dari pada pria hal ini
disebabkan oleh:
a) Penurunan produksi esterogen menyebabkan atropi jaringan uretra
dan efek akibat dilahirkan dapat mengakibatkan penurunan otot-otot
dasar panggul.
b) Perokok, minum alkohol
c) Obesitas
d) Infeksi saluran kemih (ISK)
 Patofisiologi

Inkontinensia urine dapat terjadi dengan


berbagai manifestasi, antara lain (Nursalam,
2008):
1. Perubahan yang terkait dengan usia pada
sistem perkemihan vesika urinaria (kandung
kemih).
2. Fungsi otot besar yang terganggu dan
mengakibatkan kontraksi kandung kemih.
 Tanda dan Gejala
Tanda – tanda inkontinensia urine menurut
(Nursalam. 2008) :
1. Inkontinensia stres
2. Inkontinensia mendesak
3. Inkontinensia overflow
4. Inkontinensia reflek
5. Inkontinensia fungsional
 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penujnang inkontinensia menurut (Stanley,
2007) :
1. Urinalisis
2. Uroflowmetry
3. Cysometry
4. Urografi eksretorik
5. Voiding cystourethrography
6. Urterografi retrograde
7. Elektromiografi sfingter eksternal
8. Pemeriksaan rektum pada pasien pria
9. Kateterisasi residu pascakemih
 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan inkontinensia urine menurut
(Stanley, 2007) :
1. Terapi obat disesuaikan dengan penyebab
inkontinensia.
2. Terapi perilaku meliputi latihan berkemih, latihan
otot panggul (latihan kegel).
3. Spiral
4. Toileting terjadwal
5. Penggunaan pada Indwelling kateter
2. Asuhan Keperawatan Gerontik Secara Teori
 Pengkajian
Pengkajian keperawatan pada lansia adalah suatu tindakan
peninjauan situasi lansia untuk memperoleh data dengan
maksud menegaskan situasi penyakit, diagnosis masalah,
penetapan kekuatan dan kebutuhan promosi kesehatan lansia.
Fokus keperawatan gerontik ada 4 menurut (Siti Nur, 2016)
yakni :
1. Peningkatan kesehatan (health promotion)
2. Pencegahan penyakit (preventif)
3. Mengoptimalkan fungsi mental
4. Mengatasi gangguan kesehatan yang umum
Data Perubahan Fisik, Psikologis,
Psikososial dan Spiritual :
1. Perubahan Fisik
Pemeriksanaan dilakukan dengan cara inspeksi, palpilasi,
perkusi, dan auskultasi untuk mengetahui perubahan sistem
tubuh
2. Perubahan Psikologis, data yang dikaji :
a. Bagaimana sikap lansia terhadap proses penuaan
b. Apakah dirinya merasa di butuhkan atau tidak
c. Apakah optimis dalam memandang suatu kehidupan
d. Bagaimana mengatasi stres yang di alami
e. Apakah mudah dalam menyesuaikan diri
f. Apakah lansia sering mengalami kegagalan
g. Apakah harapan pada saat ini dan akan datang
h. Perlu di kaji juga mengenai fungsi kognitif: daya ingat,
proses pikir, alam perasaan, orientasi, dan kemampuan
dalam menyelesaikan masalah
3. Perubahan sosial ekonomi, data yang dikaji :
a.Darimana sumber keuangan lansia
b.Apa saja kesibukan lansia dalam mengisi waktu luang,
c.Dengan siapa dia tinggal
d.Kegiatan organisasi apa yang diikuti lansia
e.Bagaimana pandangan lansia terhadap lingkungannya
f.Seberapa sering lansia berhubungan dengan orang lain di
luar rumah
g.Siapa saja yang bisa mengunjungi
h.Seberapa besar ketergantungannya
i.Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginan dengan
fasilitas yang ada
4. Perubahan Spiritual, data yang dikaji :
a.Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan
keyakinan agamanya
b.Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam
kegiatan keagamaan, misalnya pengajian dan penyantunan
anak yatim atau fakir miskin.
c.Bagaimana cara lansia menyelesaikan masalah apakah
dengan berdoa
d.Apakah lansia terlihat tabah dan tawakal.
 Pengkajian :
1. Riwayat penyakit sekarang
2. Riwayat penyakit terdahulu
3. Riwayat penyakit keluarga
4. Riwayat psikososial
5. Riwayat pemakaian obat
6. Tanda-tanda vital pasien
7. Data Perubahan Fisik, Psikologis, Psikososial dan
Spiritual
 Diagnosa
1. Gangguan eliminasi urine
2. Gangguan pola tidur
3. Defisit nutrisi
4. Inkontinensia urine fungsional
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
3. Asuhan Keperawatan Inkontinensia Urine Pada Lansia
 Ny.A umur 55 tahun datang ke RSI A Yani Surabaya
diantar keluarga. Ny. A mengatakan sering kencing tanpa
disadari (ngompol). Ny. A mengatakan tidak bisa menahan
jika sudah terasa ingin BAK. Frekuensi berkemih tiap hari
16-19x/hari, kurang lebih selama 5 hari. Ny. A juga
mengatakan saat dia bersin, membungkuk, batuk tiba-tiba
keluar sedikit air kencing. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan data TB dan BB Ny. A adalah 160 cm, 50 kg,
TD 110/70 mmHg, Nadi 78x/menit, repirasi 18x/menit dan
suhu 36,3˚C, output 2100cc. Terdapat Terdapat distendi
kandung kemih.
 
Terimakasih 

Saya Doakan Kalian Faham Semua 

Anda mungkin juga menyukai