Anda di halaman 1dari 14

MYOMA UTERI

Pembimbing:
dr. A. Hardiyanto, Sp.OG
Kelompok A :
1. Salza Azen
2. Ajmil Irodah
3. Tanti Fatikhah
4. Putri Alfiyanti
5. Riska Handiani
6. Uyun Muna
7. Lailul Lutfi
ANATOMI
DEFINISI
 Neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat
yang menumpangnya (fibromioma, leimioma, ataupun fibroid)
EPIDEMIOLOGI
 Setelah menopause : 10%
 Penelitian di Amerika : 2-12,8 orang per 1000 wanita tiap tahunnya,
2-3x lebih tinggi pada kulit putih
 Di Indonesia mioma uteri ditemukan pada 2,4%-11,7% dari semua
penderita ginekologi
 Mioma terjadi pada kira-kira 5% wanita selama masa reproduksi.
ETIOLOGI
 Ideopatik
KLASIFIKASI
Lapisan Uterus
Lokasi

Mioma Mioma Mioma Mioma


Cervical Isthmica Corporal submukosum intramural subserosum pedunkulata
DIAGNOSIS
Anamnesis:
Dapat ditemukan faktor risiko:
 Umur : >40th
 Menarche dini (< 10 tahun)
 Riwayat keluarga : resiko 2,5 kali lebih besar
 Kehamilan : besar jumlah paritas risiko turun
 Makanan
 Rokok : penurunan bioaviabilitas esterogen dan penurunan
konversi androgen menjadi estrogen dengan penghambatan enzim
aromatase oleh nikotin
Gejala dan tanda:
 Hampir separuh kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada
pemeriksaan ginekologik karena tumor ini tidak mengganggu.
 Perdarahan abnormal (hipermenore, menoragia, metroragia)
 Rasa nyeri
 Pressure Effects
Pemeriksaan Fisik
 Palpasi : nodul ireguler dan tetap, area perlunakan memberi kesan
adanya perubahan-perubahan degenerative, nyeri lepas
 Gangguan kontur uterus oleh satu atau lebih massa yang licin
 Mioma intramural akan menyebabkan kavum uteri menjadi luas
 Mioma submukosum kadang- kala dapat teraba dengan jari yang
masuk kedalam kanalis servikalis, dan terasanya benjolan pada pada
permukaan kavum uteri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium : Anemia
2. Imaging
 USG
 Histeroskopi, Histeroskopi digunakan untuk melihat adanya
mioma uteri submukosa, jika mioma kecil serta bertangkai.
 MRI, mioma tampak sebagai massa gelap berbatas tegas dan
dapat dibedakan dari miometrium normal. MRI dapat
mendeteksi lesi sekecil 3mm
PENATALAKSANAAN
1. Konservatif : Penanganan konservatif, bila mioma yang kecil
pada pra dan post menopause tanpa gejala
2. Operatif
3. Radioterapi : Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak
berfungsi lagi sehingga penderita mengalami menopause
KOMPLIKASI
 Degenerasi ganas
 Torsi
 Komplikasi lain : Perdarahan, anemia, perlekatan pasca
miomektomi, dapat terjadinya ruptur uteri (apabila pasien hamil
post miomektomi).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai