Anda di halaman 1dari 11

REVIEW JURNAL

PENGARUH POLIMER KITOSAN DAN


POLIVINIL ALKOHOL TAUT SILANG
NATRIUM TRIPOLI FOSFAT TERHADAP
KARAKTER PENETRASI FILM NATRIUM
DIKLOFENAK

RIZKY BACHRUL ALAM

1041811110
SEMESTER 5 / KELAS C
1. Judul

PENGARUH POLIMER KITOSAN DAN POLIVINIL ALKOHOL TAUT SILANG

NATRIUM TRIPOLI FOSFAT TERHADAP KARAKTER PENETRASI FILM NATRIUM

DIKLOFENAK

2. Jurnal

Jurnal yang saya review dikutip dari “JURNAL ILMIAH FARMASI IMELDA”

3. Volume dan Halaman

Volume jurnal yang kami gunakan yaitu dari Vol. 3, No.2

4. Tahun

Tahun jurnal yang kami gunakan yaitu tahun 2019

5. Penulis

Jurnal yang kami gunakan ditulis oleh ; Ernawaty Ginting, Robiatun Rambe yang ber

profesi sebagai Dosen Prodi S1 Farmasi STIKes Nurliana Medan


6. Reviewer

Rizky Bachrul Alam

7. Tanggal Review

Jurnal ini saya review pada tanggal 16 November 2020

8. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi


polimer chitosan (Ch)-TPP dan Ch-PVA terhadap karakter fisik patch,
profil pelepasan dan permeasi natrium diklofenak secara in vitro dan in
vivo, dengan penambahan gliserin sebagai enhancer dan polietilen
glikol sebagai plastisizer
Metode Yang Digunakan

1. Metode penelitian eksperimental

pada jurnal yang saya review Penelitian ini menggunakan metode


penelitian eksperimental, meliputi pembuatan sediaan patch natrium
diklofenam dengan basis kombinasi polimer Ch-PVP dan Ch-PVA
yang dibuat dalam 6 formula menggunakan plastisizer polietilen
glikol dan peningkat penetrasi (enhancer) gliserin, kemudian
karekterisasi fisik patch transdermal, evaluasi secara in vitro dan in
vivo dan dibandingkan dengan sediaan natrium diklofenak lepas
terkontrol merk dagang yang ada di pasaranPenelitian ini
dilaksanakan di laboratorium Penelitian dan Laboratorium Farmasi
Fisik Fakultas Farmasi UniversitasSumatera Utara
Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan dalam jurnal ini :

 Alat-alat gelas (Pyrex)  Spektofotometer UV  Magnetic Stirer


(Shimadzu) (Hanna)
 Desikator
 Scanning Electron  Magnetic Bar, sel difusi
 Micrometer sekrup
Microscope (SEM) franz
(Delta Corporation)
 FourierTransform  thermostat (MGW
 pH meter (Hanna)
Infrared Spectroscopy Lauda)
(FTIR)
 Neraca analitik
 High Pressure Liquid (Boeco).
2. Bahan yang digunakan dalam jurnal ini :
Chromatography
(HPLC)
• Natrium Diklofenak (Dexa • Gliserin (Merck)
Medica) • Polietilen Glikol (Merck)
• Polivinil Alkohol p.a (Merck) • Kloroform (Merck)
• Polivinil Pirolidon p.a (Merck) • Film Tegaderm (3 M)
• Chitosan (Merck)
• Natrium tripoli Fosfat (Merck)
Evaluasi Karakter Film Transdermal

1. Organoleptis Film Transdermal

Film transdermal dievalusi secara fisik, warna, kejernihan dan tekstur

permukaan dan kelenturannya (Bhavani, et al., 2015)

2. Uji Bobot Matriks Film

Pengujian bobot matriks film pada masing- masing formula dilakukan dengan

cara menimbang matriks masing-masing formula, kemudian dihitung berat rata-

ratanya, untuk masing-masing formula F1, F2, F3, F4, F5, F6 diambil tiga sampel

(Patel, et al., 2009

3. Pengujian Penetrasi Secara In Vitro Film Natrium Diklofenak

Hasil pengamatan uji penetrasi menunjukkan polimer dan waktu pelepasan

berpengaruh terhadap pelepasan film transdermal natrium diklofenak. Peningkatan jumlah

kitosan berbanding lurus persentasi kumulatif pelepasan natrium diklofenak mengikuti orde

nol dengan memplot % kumulatif yang terpenetrasi oleh waktu (nilai R plot pelepasan

tertinggi) artinya kecepatan obat konstan selama periode waktu tanpa

dipengaruhi oleh konsentrasi obat


Lanjutan…
4. Uji pelepasan

natrium diklofenak menunjukkan keempat formula


memiki fluks pelepasan yang tinggi pada menit awal
pengujian, ini dapat disebabkan gradien perbedaan
konsentrasi yang tinggi antara donor dan reseptor yang
meningkatkan absorpsi dan pelepasan zat aktif (Raza, et al, 2015).
Pada waktu berikutnya pelepasan meningkat secara perlahan,
karenanya kinetika pelepasan dimulai dari menit ke- 10.
Langkah Penelitian
Film transdermal dibuat dengan mencampurkan larutan chitosan
dan larutan polivinil alkohol dengan penambahan gliserin dan
natrium diklofenak hingga terbentuk film lalu dikeringkan.Teteskan
larutan natrium tripoli fosfat hingga terjadi reaksi taut silang, lalu
dikeringkan. Film transdermal dibuat dalam enam formula
menggunakan kitosan (2%), polivinil alkohol (8%) dengan
perbandingan 30:70 penambahan larutan natrium tripolifosfat waktu
taut silang 10 menit (F1) dan 20 menit (F2), 50:50 waktu taut
silang10 menit (F3) dan 20 menit (F4), 70:30 waktu taut silang 10
menit (F5) dan 20 menit (F6). Evaluasi karakter film meliputi
pengamatan organoleptis, uji bobot, ketebalan, kandungan
kelembaban (%), interaksi antar bahan, kadar zat aktif.
Lanjutan…
Pelepasan obat ditentukan menggunakan sel difusi Franz dalam
buffer fosfat (pH7,4). Seluruh film transdermal memenuhi syarat uji
keseragaman bobot, ketebalan dan kandungan kelembaban. Uji
penetrasi secara in vitro film menunjukkan formulasi dengan waktu
taut silang 10 menit memuliki persen kumulatif dan fluks pelepasan
lebih baik dari waktu taut silang 20 menit. Pelepasan film
transdermal natrium dikofenak mengikuti pelepasan orde nol
mekanisme erosi. Pemeriksaan FTIR menunjukkan tidak adanya
interaksi antara natrium diklofenak dan eksipien.
HASIL
Hasil dari prosespengaruh polimer kitosan dan polivinil alkohol
taut silang natrium tripoli fosfat terhadap karakter penetrasi film
natrium diklofenakdapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini :
Keimpulan
Polimer kitosan, polivinil alkohol dan natrium tripoli fosfat
mempengaruhi sifat organoleptik dan penetrasi melalui kulit.
Pembuatan film transdermal dengan waktu taut silang 10 menit
menghasilkan profil pelepasan yang lebih baik dibandingkan waktu
taut silang 20 menit. Kata kunci: natrium diklofenak, kitosan,
polivinil alkohol, natrium tripoli fosfat, gliserin, kinetika pelepasan.

Anda mungkin juga menyukai