Anda di halaman 1dari 54

PEMBINAAN PNS YANG MENDUDUKI

JABATAN FUNGSIONAL SESUAI


UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 2014

Oleh:
Kabid Mutasi & Status Kepegawaian
Kantor Regional I BKN Yogyakarta

S
JABATAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Berdasar UU ASN

JABATAN JPT UTAMA


PIMPINAN JPT MUDA
TINGGI
JPT PRATAMA

JAB ADMINISTRATOR
JABATA JABATAN
JAB PENGAWAS
ADMINISTRASI
N JAB PELAKSANA
A
ASN KEAHLIAN h Muda
Ahli
li Madya
Ahli
JABATAN PAhli
FUNGSIONAL e
Utama
Pelaksana
r
KATERAMPILA tTerampil
Mahir
a
N
Penyelia
m
Definisi
Jabatan Fungsional adalah sekelompok Jabatan
yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan
JABATAN KARIER PNS pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu.

Pejabat Fungsional adalah


Pegawai ASN yang menduduki
JF pada instansi pemerintah

10/11/201
9
DASAR PERATURAN JABATAN FUNGSIONAL
Ps 139 UU ASN :
Peraturan lama (sblm UU ASN) masih digunakan

UU 5/2014:
ASN
PP 16/1994 Jo
PERATURAN PER-
UU KEPEGAWAIAN
PP 40/2001 :
JABFUNG PNS

PER PIMP INSTNS PP 21/2014 :


PEMBINA :
PEDOMAN BUP

PER PIMP INSTS KEPRES 87/1999 Jo


97/2012 : RUMPUN
PEMBINA : JUKNIS
JABFUNG

PERBERS PIMP
PERPRES TUNJAB
INSTS PEMBINA &
KA.BKN : JUKLAK
PERMENPAN & RB:
JABFUNG & AK
Kesenjangan Regulasi & Penerapan
Dalam Pembinaan Jabatan Fungsional

Kendala 5 1 Regulasi /
/ Peraturan Per-
Permasalaha UU
n

Fu al
Penerapan 4 2 Peluang
/
Implementas
i
3
Tantanga
n
Peluang, Tantangan & Kendala
Dalam Pembinaan Karier Jabatan
Peluang Fungsional
KP Pindah Gol tanpa Ujian Dinas
Tidak perlu KP PI
Kenaikan Pangkat/Jabatan
≥ pangkat atasan langsung Kendala Internal
Tambahan Jenjang Jabatan Sikap malas, tidak telaten invent keg
BUP lebih panjang Tidak tahu cara menyusun DUPAK
Tidak tahu mekanisme ajukan
DUPAK
Tidak update peraturan jabfung ybs

3 4 Profesionalita
s Jabatan
2

Pengisian Formasi
Kendala Eksternal Kualifikasi Pendidikan
Tantangan Konsistensi & Komitmen: Diklat Fungsional
1. Peran Instansi Pembina Diklat Penjenjangan
Tuntutan Profesionalitas 2. Peran Instansi Pengguna Uji Kompetensi
Risiko Jabatan Kesiapan Perangkat: TP/sertifikasi TP
Komitmen
PELUANG JABFUNG
Tidak perlu ujian dinas untuk kenaikan pangkat yang
1 pindah golongan.

Tidak perlu ujian KP PI apabila memperoleh ijazah yang linier


2 dan relevan dengan tugas jabatannya.

Dimungkinkan kenaikan pangkat dan kenaikan


3 jabatannya lebih cepat dari pada jabatan yang lain.

Dapat melebihi pangkat atasan langsungnya.


4
Penambahan jenjang jabatan sampai dengan
5 jenjang tertinggi.

BUP dimungkinkan menjadi lebih panjang apabila


6 mencapai jenjang jabatan tertentu.
TANTANGAN
JABFUNG

1
Tuntutan
Profesionalitas
• peningkatan terhadap syarat
kualifikasi pendidikan,
• penerapan konversi 65% angka kredit
untuk alih kelompok jabatan,
•penerapan pengembangan profesi
Risiko Jabatan
2
berkelanjutan,
(sebagai konsekuensi tidak
terpenuhinya
•penerapan diklat fungsional
standar kinerja yang ditentukan dalam jangka •uji kompetensi
waktu tertentu berupa ketidaktercapaian
angka kredit):
pembebasan sementara dari
jabatan, dan
pemberhentian dari jabatan
KESENJANGAN : REGULASI VS PENERAPAN
REGULASI PENERAPAN
Formasi Jabfung Pengangkatan tidak sesuai formasi / tidak dilakukan
pengangkatan jabfung sesuai dg formasi
Diklat Fungsional / Diklat Instansi Pembina kurang memfasilitasi penyelenggaraan
Penjenjangan Diklat Fungsional / Penjenjangan

Peningkatan Kualifikasi Ada kendala akses thd lembaga pendidikan yang


Pendidikan terakreditasi minimal B
Tidak jelas lembaga penyelenggara pendidikan lanjut (PPL)
Uji Kompetensi Instansi Pembina belum menyiapkan instrumen uji
kompetensi
Tidak jelas lembaga penyelenggara uji kompetensi
Tim Penilai Kesiapan sertifikasi Tim Penilai
Belum ada Tim Penilai di wilayah terdekat
Pembebasan sementara Tidak dilakukan peringatan
dari jabatan (terkait Tidak dilakukan pembebasan sementara
ketidak-tercapaian AK)

Kunci: konsistensi peran Instansi Pembina & Instansi Pengguna dalam pembinaan jabfung
PENYESUAIAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL
Keppres No. 87 Tahun 1999 jo. UU NO. 5 TAHUN
Keppres No. 97 Tahun 2012 2014

1. Utama 1. Ahli Utama


2. Madya 2. Ahli Madya
3. Muda 3. Ahli Muda
4. Pertama 4. Ahli Pertama

5. Penyelia 1. Penyelia
6. Pelaksana Lanjutan 2. Mahir
7. Pelaksana 3. Terampil
8. Pelaksana Pemula 4. Pemula
PENGEMBANGAN KARIER PEJABAT
FUNGSIONAL
1. JPT Utama
1. Ahli Utama 2. JPT Madya
2. Ahli Madya 3. JPT Pratama
3. Ahli Muda 4. Administraor
4. Ahli Pertama 5. Pengawas
JF LAINNYA
1. Penyelia
2. Mahir 1. Administrator
3. Terampil 2. Pengawas
4. Pemula
Kedudukan dan Tugas JF

Pejabat Fungsional berkedudukan


dibawah dan bertanggung jawab secara


langsung kepada pejabat pimpinan tinggi
Eselon I pratama, pejabat administrator, atau
pejabat pengawas yang memiliki
• Eselon II keterkaitan dengan pelaksanaan tugas JF.

• Eselon III JF memiliki tugas memberikan


pelayanan fungsional yang
• Eselon IV berdasarkan pada keahlian
• Eselon v dan keterampilan tertentu.

10/11/2019
• Pelayanan fungsional
berdasarkan keahlian
tertentu yang
dimiliki dalam
Setiap rangka peningkatan
kinerja organisasi
ORIENTAS pejabat
fungsional
secara
berkesinambungan
bagi JF keahlian; dan
harus
I OUTPUT menjamin
• Pelayanan fungsional
berdasarkan
keterampilan
akuntabilitas tertentu yang dimiliki
dalam rangka
Jabatan peningkatan kinerja
organisasi secara
berkesinambungan
bagi JF keterampilan.
1. menetapkan standar kompetensi jabatan
2. menyusun kurikulum diklat
3. menyelenggarakan diklat
4. mensosialisasikan jabatan
5. menyusun pedoman formasi
6. membangun pusat informasi
7. menfasilitasi pelaksanaan jabatan
8. menfasilitasi pembentukan organisasi profesi
9. menfasilitasi penyusunan kode etik
10. monitoring dan evaluasi
11. mengkaji & mengusulkan tunjangan jabatan
14
1. Menyusun formasi jabatan fungsional
2. Melaksanakan pengangkatan,
pemindahan, pembebasan sementara,
pemberhentian dari dan dalam jabatan
fungsional
3. Penyelenggaraan pembinaan karier
Pejabat Fungsional
4. Memfasilitasi pelaksanaan tugas Pejabat
Fungsional
5. Berkoordinasi dengan instansi Pembina
Jabatan fungsional

15
KENDALA PEMBINAAN JABFUNG

Internal
1 pada diri pejabat fungsional dalam mengelola akuntabilitas kinerjanya
berupa : sikap malas, tidak telaten dalam menginventarisasi kegiatan
yang dilakukan; ketidaktahuan bagaimana cara menyusun DUPAK;
ketidaktahuan terhadap mekanisme dan prosedur pengajuan DUPAK;
kurang berminat dalam mempelajari peraturan mengenai jabatan
fungsional yang bersangkutan

Eksternal
menjalankan
2
komitmen dan konsistensi instansi pembina dan instansi pengguna jabatan fungsional dalam
perannya, sehingga memunculkan kendala pembinaan jabatan fungsional sbb:
a. Kendala dalam pengangkatan jabatan dan kepangkatan adalah terkait dengan
persyaratan kualifikasi pendidikan, ketidakjelasan penyelenggaraan diklat fungsional/uji
kompetensi, ketiadaan tim penilai angka kredit di wilayah terdekat.
b. Kendala dalam rangka memenuhi kualifikasi pendidikan adalah terkait dengan kesulitan
akses pendidikan yang terakreditasi minimal B, dan ketidakjelasan penyelenggaraan
pendidikan lanjut.
KOMPETENSI & PERSYARATAN JABATAN FUNGSIONAL
KOMPETENSI PERSYARATAN
1. memiliki kemampuan 1. Profesional dengan pendidikan minimal
Jabatan pengetahuan di bidang Sarjana (strata –1) atau D.IV;
tertentu 2. Memiliki kemampuan untuk melakukan
Fungsional kegiatan yang berkaitan
2. memiliki kemampuan
Keahlian dengan penelitian, pengkajian dan
menggunakan pengembangan, peningkatan
3. memiliki
metodologi kemampuan berfikir dan penerapan konsep dan teori
analitis dan konseptual serta metodaoperasional dan
4. Memiliki kemampuan untuk penerapan
disiplin pengetahuan yang
mengembangkan teknik dan ilmu pelaksanaan tugas dan
metoda dalam bidang tugas mendasarijabatan
fungsi fungsional
bersangkutan; yang
didasarkan pada keilmuan
3. Syarat-syarat lainnya sesuai
tertentu dengan peraturan perundangan.

1. memiliki pengetahuan 1. Teknisi profesional dan/atau penunjang


Jabatan vokasional/kejuruan profesional dengan pendidikan minimal
Fungsional 2. mampu melaksanakan SLTA dan setinggi-tingginya Diploma III
Keterampila kegiatan teknis (D-3);
vokasional/ kejuruan 2. Memiliki kemampuan
n 3. mampu menerapkan untuk
prosedur melakukan kegiatan teknis operasional;
3. Syarat-syarat lainnya sesuai dengan
dan teknik vokasional/ peraturan perundangan.
kejuruan tertentu
• Penetapan JF dilakukan
HANYA YG DIUSULKAN IP
oleh Menteri berdasarkan
usulan dari pimpinan
Peratura Instansi Pemerintah
dengan mengacu pada
n klasifikasi dan kriteria JF.
• Dalam hal diperlukan,
Menteri Menteri dapat
menetapkan JF tanpa
usulan dari pimpinan
PANRB Instansi Pemerintah.
BATAS USIA PENSIUN
• 56 58 (lima puluh delapan) tahun bagi pejabat
administrasi, pejabat fungsional ahli muda,
pejabat fungsional ahli pertama, dan pejabat

58
fungsional keterampilan

60 (enam puluh) tahun bagi pejabat


pimpinan tinggi dan pejabat fungsional

• 60 madya

65 (enam puluh lima) tahun bagi PNS

• 65
yang memangku pejabat fungsional
ahli utama

Batas Usia Pensiun bagi PNS yang menduduki JF yang

• 70
ditentukan dalam Undang-Undang, berlaku ketentuan
sesuai dengan Batas Usia Pensiun yang ditetapkan
dalam Undang-Undang yang bersangkutan
PENGANGKATAN DALAM
JABATAN
INPANSSING/PENYESUAIA
N
INPANSSING/PENYESUAIA
N PENGANGKATA
N
PERTAMA
PENGANGKATA PENGANGKATAN
N PERTAMA PERPINDAHAN DARI
JABATAN LAIN

PENGANGKATAN PROMOSI
PERPINDAHAN DARI
JABATAN LAIN
PELANTIKAN DAN
PENGAMBILAN SUMPAH
JABATAN
20
10/11/2019
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL KETEGORI KEAHLIAN
PENYESUAIAN/INPASSING PERTAMA DARI CPNS PERPINDAHAN DR JAB LAIN
1. berstatus PNS; 1. berstatus PNS; 1. berstatus PNS;
2. memiliki integritas 2. memiliki integritas dan moralitas yang
2. memiliki integritas baik;
dan moralitas yang dan moralitas yang baik; 3. sehat jasmani dan rohani;
baik; 3. sehat jasmani dan rohani; 4. berijazah paling rendah sarjana atau
4. berijazah paling rendah diploma IV sesuai dengan kualifikasi
3. sehat jasmani dan rohani; sarjana atau diploma IV pendidikan yang dibutuhkan;
4. berijazah paling sesuai dengan kualifikasi 5. mengikuti dan lulus uji Kompetensi
Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
rendah pendidikan Kompetensi Sosial Kultural sesuai
sarjana atau diploma IV; yang dibutuhkan; dengan standar kompetensi yang telah
5. memiliki pengalaman dalam 5. mengikuti dan lulus uji disusun oleh instansi pembina;
Kompetensi 6. memiliki pengalaman dalam
pelaksanaan tugas di pelaksanaan tugas di bidang JF yang
bidang JF yang akan Teknis, Kompetensi akan diduduki paling kurang 2 (dua)
Manajerial, dan tahun;
diduduki paling kurang 2 Kompetensi Sosial Kultural 7. nilai prestasi kerja paling sedikit
(dua) tahun; sesuai standar kompetensi bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
6. nilai prestasi kerja paling terakhir;
yang telah disusun oleh 8. berusia paling tinggi: 53 (lima puluh
sedikit bernilai baik dalam 2 instansi pembina; tiga) tahun untuk JF ahli pertama dan
(dua) tahun terakhir; dan 6. nilai prestasi kerja paling JF ahli muda; 55 (lima puluh lima)
sedikit bernilai baik dalam tahun untuk JF ahli madya; dan 60
7. syarat lainnya yang (enam puluh) tahun untuk JF ahli
ditetapkan oleh Menteri. 1 (satu) tahun terakhir; utama bagi PNS yang telah
• Pengangkatan dalam JF keahlian dapat dan menduduki JPT; dan
dilakukan apabila PNS yang bersangkutan pada 7. syarat lainnya yang 9. syarat lainnya yang ditetapkan oleh
saat penetapan JF memiliki pengalaman dan Menteri.
masih menjalankan tugas di bidang JF yang akan ditetapkan oleh Menteri.
diduduki berdasarkan keputusan PyB.
• Penyesuaian dilaksanakan 1 (satu) kali untuk
paling lama 2 (dua) tahun sejak penetapan JF
dengan mempertimbangkan kebutuhan
Jabatan.
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL KETEGORI KETERAMPILAN
PENYESUAIAN/INPASSING PERTAMA DARI CPNS PERPINDAHAN DR JAB LAIN
1. berstatus PNS; 1. berstatus PNS; 1. berstatus PNS;
2. memiliki integritas 2. memiliki integritas 2. memiliki integritas dan moralitas
dan moralitas yang baik; dan moralitas yang yang baik;
3. sehat jasmani dan rohani;
3. sehat jasmani dan rohani; baik; 4. berijazah paling rendah sekolah
4. berijazah paling rendah sekolah 3. sehat jasmani dan rohani; lanjutan tingkat atas atau setara
lanjutan tingkat atas atau 4. berijazah paling rendah sesuai dengan kualifikasi
setara; sekolah lanjutan tingkat pendidikan yang dibutuhkan;
5. memiliki pengalaman dalam atas atau setara sesuai 5. mengikuti dan lulus uji
pelaksanaan tugas di bidang JF dengan Kompetensi Teknis, Kompetensi
yang akan diduduki paling kualifikasi pendidikan Manajerial, dan Kompetensi Sosial
singkat 2 (dua) tahun; yang dibutuhkan; Kultural sesuai
standar kompetensi yang telah
6. nilai prestasi kerja paling sedikit 5. mengikuti dan lulus uji disusun oleh instansi pembina;
bernilai baik dalam 2 (dua) Kompetensi 6. memiliki pengalaman dalam
tahun terakhir; dan Teknis, Kompetensi pelaksanaan tugas di bidang JF
7. syarat lainnya yang ditetapkan Manajerial, dan yang akan diduduki paling kurang
oleh Menteri. Kompetensi Sosial 2 (dua) tahun;
• Pengangkatan dalam JF keahlian dapat Kultural sesuai standar 7. nilai prestasi kerja paling sedikit
dilakukan apabila PNS yang bersangkutan pada bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
saat penetapan JF memiliki pengalaman dan kompetensi yang telah
terakhir;
masih menjalankan tugas di bidang JF yang akan disusun oleh instansi 8. usia paling tinggi 53 (lima puluh
diduduki berdasarkan keputusan PyB.
• Penyesuaian dilaksanakan 1 (satu) kali untuk pembina; tiga) tahun; dan
paling lama 2 (dua) tahun sejak penetapan JF 6. nilai prestasi kerja paling 9. syarat lainnya yang ditetapkan
dengan mempertimbangkan kebutuhan
Jabatan. sedikit bernilai baik dalam oleh Menteri.
1 (satu) tahun terakhir;
7. syarat lainnya yang
ditetapkan oleh Menteri.
PLUS/MINUS
JABFUNG
INSTANSI JENJANG INSTANSI
JABFUNG T/A PENGGUNA
PEMBINA
PENILAIAN KINERJA
JABFUNG
1 tahun 3 bln sblm
SKP PA periode KP
K
URAIAN KEGIATAN: KEGIATAN  Butir Keg:
- Target & Realisasi - U. Utama
- Aspek KKWB JABATAN - Pendidikan
FUNGSIONAL - Tugas Pokok
- T. Jenjang
- T. Limpah
- Pengmb Profesi
- U. Penunjang
PENGANGKATAN DLM JAB
KP/KJ Pertama/Perpindahan/Impasing

PEMBEBASAN PENGANGKATA
PERINGATAN PEMBERHENTIAN
SEMENTARA N KEMBALI
TUGAS JABATAN FUNGSIONAL
UNSUR UTAMA
• Pendidikan (pend sek/ diklat fung/ diklat prajab)
• Tugas Pokok (tugas jenjang & tugas limpah)
• Pengembangan Profesi (KTKI/ penelitian/ penerjemahan/ buku
pedoman ketlak/nis/ pengemb teknologi tepat guna)

UNSUR PENUNJANG
 1. Mengajar/Melatih
 2. Keikutsertaan seminar/loka karya
 3. Keanggotaan Organisasi Profesi
 4. Keanggotaan Tim Penilai
 5. Penghargaan / Tanda Jasa
 6. Gelar kesarjanaan lainnya
 7. Keanggotaan Komite
 8. Pembimbingan di kelas/lahan praktik
 9. Tugas tambahan
PROSES DUPAK  PAK
Tugas Jenjang Jab.
UNSUR UTAMA
Tugas Limpah
UNSUR PENUNJANG
PENGANGKATAN PERTAMA/
INVENTARISASI
ALIH JABATAN
KEGIATAN
APLIKASI
FORMAT DUPAK

JUKNIS
SATUAN HASIL BUKTI FISIK DUPA
KENAIKAN
K PA JABATAN
SPMK
SPMK PENDIDIKAN K
SPMK TUGAS POKOK PENDUKUNG ADM
SPMK PENGEMBANGAN PROFESI SK KP TERAKHIR
SPMK PENUNJANG SK JABATAN
SPMK TUGAS LIMPAH SURAT PENUGASAN
DLL
KENAIKAN PANGKAT
PENGELOLAAN ANGKA KREDIT
• Komposisi AK Unsur Utama – Unsur Penunjang
• AK Pendidikan/Ijazah
• AK Tugas Limpah
• AK Konversi 65% - Alih Terampil – Ahli
• AK Pengembangan Profesi (Berkelanjutan)
• AK sebelum/sesudah Pangkat/Jabatan Puncak
KOMPOSISI AK UNSUR & SUB UNSUR KEGIATAN
(Lampiran I Permenpan dan RB JFT bersangkutan)
NO UNSUR SUBUNSUR
I Pendidikan A. Pend. Sekolah dan mendapat ijazah/gelar
B. Diklat fungsional calon JFT dan memperoleh STTPP
atau sertifikat
C. Diklat fungsional dan memperoleh STTPP
II Tugas Pokok A. ... ≥80%
B. ...
C. ... ≥90%
D. ...
E. ...
III Pengemb. A. Menyusun KTI
Profesi B. Menerjemahkan buku bidang tugas JFT
C. Membuat karya inovatif
A. Peran serta dlm seminar/lokakarya bidang tugas JFT
IV Penunjang B. Menjadi anggota organisasi profesi
Tugas JFT C. Menjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit ≤20%
D. Perolehan gelar/ijazah diluar bid yg diampunya
≤10%
E. Perolehan penghargaan/tanda jasa

F. Melaksanakan kegiatan yg mendukung tugas JFT

10/11/2019 28
PEMENPAN No. 60 / 2005.

ANGKA KREDIT PENDIDIKAN UNTUK TKT TRAMPIL :


SLTA/D I : 25 Menjadi 25 AK
DIPLOMA II : 50 Menjadi 40 AK
DIPLOMA III/SARMUD : 50 Menjadi 60 AK

ANGKA KREDIT PENDIDIKAN UNTUK TKT AHLI :


SARJANA (S-1) /D-IV : 75 Menjadi 100 AK
DOKTER/APOTEKER/ : 100 Menjadi 150 AK
MAGISTER (S-2)
DOKTOR (S-3) : 150 Menjadi 200 AK
• Apabila ijazah tersebut tidak relevan dengan
tugas pokok dalam jabatan fungsionalnya, maka :
- Ijazah S-1/D-IV dinilai .…….. 5 AK
- Ijazah S-2/sederajat dinilai … 10 AK
- Ijazah S-3/Doktor dinilai …… 15 AK

 Masuk dalam unsur penunjang.


MADY melakukan tugas satu tingkat
diatas jenjang jabatan dinilai 80 %
A dari besaran AK untuk kegiatan
ybs
Harus ada surat
penugasan dari
pimpinan unit
MUDA
kerja

PERTAM melakukan tugas satu tingkat


dibawah jenjang jabatan dinilai
A 100 % dari AK untuk kegiatan
ybs
PENUGASAN

Apabila suatu unit kerja tidak terdapat Pejabat Fungsional yang


sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan
kegiatan/tugas pokoknya, maka pejabat fungsional yang berada
pada satu tingkat di atas atau di bawah jenjang jabatannya dapat
melakukan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan tertulis dari
pimpinan unit kerja ybs

Apabila suatu unit kerja dalam situasi kegawatdaruratan tidak


terdapat pejabat fungsional yang sesuai dengan jabatannya untuk
melaksanakan kegiatan/tugas pokok maka pejabat fungsional dapat
melakukan pekerjaan dua tingkat di atas atau di bawah jenjang
jabatannya .
AK ALIH KELOMPOK : TERAMPIL KE
AHLI

TUGAS POKOK

PENDIDIKAN X 65% + ANGKA


DAN KREDIT PENDIDIKAN
LATIHAN FORMAL
1. berijazah paling rendah sarjana atau
diploma IV sesuai dengan kualifikasi
pendidikan yang dibutuhkan;
PENGEMBANGAN 2. Telah lulus diklat fungsional ahli
kelompok dr jabfung terampil ke
PROFESI jabfung ahli ;
3. Memenuhi jmlh angka kredit
kumulatif yg ditentukan
4. Tersedia formasi untuk jabfung ahli

33
33
AK Konversi 65%
(Alih Kelompok Terampil ke Ahli)
PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA BARU JUMLAH AK 65%
I. UNSUR UTAMA
A A. PENDIDIKAN
1. Pendidikan & Memperoleh ijazah 25 75 100 100
2. Diklat Fungsional Bid ......... & 3 3 6 65%x6
Memperoleh STTPP
3. Diklat Prajabatan & memperoleh 1,5 - 1,5 65%x1,5
STTPP
B TUGAS POKOK 150 15 165 65%x165

C PENGEMBANGAN PROFESI 6 4 10 65%x10

II. UNSUR PENUNJANG 10 5 15 0


Kegiatan Penunjang Tugas POPT (nihil)
JUMLAH
P/GR III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
GURU 3 3/4 3/6 4/8 4/12 4/12 5/14 5/20
PENGAWAS - - 6 8 10 12 14 16
SEKOLAH
PENILIK - 4 6 8 10 12 14 25
PAMONG 2 4 6 8 10 12 - -
BELAJAR
PRANATA LAB - 2 4 6 10 12 - -
PENDIDIKAN T=2
PUSTAKAWAN - 2 4 6 8 10 12 14
WIDYAISWARA - 6 8 10 12 14 16 18
PAMON - - - - 12 12 - -
G
BUDAYA
..................
................
...............
P/GR III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
DOKTER / DR GIGI - - - - 12 12 12 12
APOPTEKER - - - - 12 12 12 12
ASS. APOTEKER - - - - - - - -
PERAWAT - 2 4 6 8 10 20 25
BIDAN - - - - 12 12 - -
PRANATA LAB - - - - 12 12 - -
KES
NUTRISIONIS - - - - 12 12 - -
RADIOGRAFER - 2 4 6 8 10 - -
TEKNIK - 2 4 6 8 - - -
ELEKTROMEDIS
PEREKAM MEDIS - 2 4 6 8 10 - -
FISIKAWAN - - - - 12 12 - -
MEDIS
PENGAWAS - 2 4 6 8 10 12 14
RADIASI
SANITARIAN - - - - 12 12 - -
P/GR III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
ANALIS - - - - 12 12 - -
KEPEGAWAIAN
ASESSOR SDM - 2 4 6 8 10 12 14
AUDIWAN - 2 4 6 8 10 - -
STATISTISI - 2 4 6 8 10 12 14
PRANATA - 2 4 6 8 12 - -
HUMAS
MEDIK - - 4 6 8 10 12 14
VETERINER
ARSIPARIS - - - - 12 12 16 18
PERENCANA - - - 12 12 12 12 12
PENYULUH KB - - - - 12 12 - -
PENYULUH - - - - 12 12 12 12

PERIKANAN
PENYULUH - - - - 12 12 - -
PERINDAG
PENGAWAS - - - - 12 12 - -
PENY PEM
Angka kredit untuk KT/KI yang dilakukan secara bersama
VERSI-1
Pembagian angka kredit
Jumla
Penulis Penulis Penulis
h Penulis utama
pembantu I pembantu II pembantu III
Penulis

2 60% 40% - -
orang
3 50% 25% 25% -
orang
Penulis Pembantu maksimal 3 orang
4 40% 20% 20% 20%
orang
AK untuk KT/KI yang dilakukan secara bersama
Versi 2 :
Pembagian angka kredit
Jumla
Penulis Penulis Penulis
h Penulis utama
pembantu I pembantu II pembantu III
Penulis

2 orang 60% 40% - -


3 orang 60% 40% -
4 orang 60% 40%
Penulis Pembantu maksimal 3 orang
AK PEJABAT FUNGSIONAL YANG DIWAJIBKAN
AK SEBELUM PANGKAT/JABATAN PUNCAK

CAPAIAN AK UNTUK NAIK PANGKAT/JABATAN > 5 TH


 PERINGATAN
 PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN
 PENGANGKATAN KEMBALI
 PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
AK PEJABAT FUNGSIONAL YG TELAH MENDUDUKI
JABATAN DAN PANGKAT PUNCAK

Penyelia gol ruang III/d setiap tahun diwajibkan


mengumpulkan angka kredit 10 dari Tugas
Pokok

Madya gol ruang IV/c setiap tahun


diwajibkan mengumpulkanangka kredit
20 dari Tugas Pokok dan Pengembangan
profesi

Utama gol ruang IV/e setiap


tahun diwajibkan mengumpulkan
angka kredit
PUSA TIM KAB/KOT
T AI A
PENIL
UNIT
KERJA
PROV

INSTANSI
PENILAIAN AK
YG SUDAH DITETAPKAN SK PAK
AK dari unsur :
- Pelayanan/Pekerjaan
- Pengembangan Profesi
- Pengabdian Masyarakat
- Penunjang
yang diperoleh pada masa penilaian, tetapi belum diusulkan,
sudah tidak dapat diperhitungkan kembali pada masa
penilaian berikutnya

Kecuali : utk penilaian AK dari unsur Pendidikan & Pelatihan &


sejenisnya yg memerlukan waktu utk penerbitan ijazah atau
sertifikat
1. Dapat dipergunakan untuk kenaikan jabatan/
pangkat setingkat lebih tinggi

2. Jumlah angka kredit yg telah memenuhi syarat


untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi, yang
bersangkutan dapat diangkat dlm jabatan sesuai
dengan jumlah angka kredit yg dimiliki

2. Pejabat fungsional yg telah mencapai AK untuk


kenaikan jab/pangkat setingkat lebih tinggi pd th
pertama dlm masa jab/pangkat yg didudukinya, pd
tahun berikutnya diwajibkan mengumpulkan AK paling
rendah 20 % dr jml AK yg dipersyaratkan untuk
kenaikan jab/pangkat setingkat lebih tinggi yg berasal
dr kegiatan tugas pokok
o PNS yang menduduki jabatan fungsional dapat
dinaikkan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi
apabila telah mencapai angka kredit kumulatif yang
ditentukan
dan syarat lain yang ditentukan
o Kenaikan pangkat dlm jenjang jab yang lebih
tinggi dapat dipertimbangkan apabila kenaikan
jabatannya
telah ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang

45
DIKLAT PENJENJANGAN DAN
UJI KOMPETENSI

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DAN


PROFESIONALISME PEJABAT FUNGSIONAL YANG AKAN
NAIK JENJANG JABATAN LEBIH TINGGI,
HARUS MENGIKUTI DAN LULUS
UJI KOMPETENSI

46
1. TDK
1. DAPAT
TidakMEMENUHI AK YG DISYARATKAN
Dapat Mengumpulkan UNTUK NAIK
Angka
PANGKAT/JABATAN
Kredit
2. DIBERHENTIKAN SEMENTARA DARI PNS
2. Diberhentikan Sementara Sebagai PNS
3. DITUGASKAN SECARA PENUH DILUAR JABFUNG
3. Ditugaskan Secara Penuh Diluar Jabatan
4. Cuti Diluar Tanggungan Negara
4. MENJALANI CUTI DILUAR TANGGUNGAN NEGARA
5. Tugas Belajar Lebih Dari Enam Bulan
5. MENJALANI TUGAS BELAJAR LEBIH DARI 6 BLN

Harus dibuat Surat


Keputusan
Pembebasan Sementara
1. Telah mengumpulkan angka kredit ditetapkan
2. Berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap dinyatakan tidak bersalah
3. Setelah yg bersangkutan dinyatakan selesai melaksanakan
tugasnya
4. Telah selesai menjalani CLTN dan diaktifkan kembali sbg
PNS
5. Telah selesai menjalani tugas belajarnya

a. Jenjang Jabatan yang terakhir.


b. jumlah AK yang terakhir
1. Tidak dapat mengumpulkan angka kredit
yang ditentukan.

2. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat kecuali


hukuman disiplin penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 thn atau pemindahan dalam
rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah
PERMASALAHAN PAK
PADA USUL KENAIKAN PANGKAT

• Tidak terpenuhi AK Kumulatif


• Tidak terpenuhi AK Pengembangan Profesi / PKB
• Penilaian AK tidak mengacu pada ketentuan
• AK Penunjang > 20%
• AK tidak dikonversi 65% bagi yang alih kelompok Terampil ke Ahli (bagi JF
yang menerapkan)
• Penilaian AK tidak dibreakdown per sub unsur keg (AK glondongan)
• PAK ditetapkan oleh Pejabat yang tidak berwenang sesuai jenjang
• PAK ditetapkan lewat bulan Januari / Juli
• PAK terakhir yang dilampirkan tidak asli (hanya FC)
• PAK tidak ditandatangani & stempel basah
1. Permasalahan Teknis PAK :
a. Angka Kredit (AK) dalam SK Jabatan tidak sama dengan AK dalam PAK.
b. Penuangan AK ke PAK berikutnya tidak sinkron/tidak konsisten
(meskipun
jumlahnya sama tetapi masing-masing sub unsur AK-nya berbeda).
c. Jumlah AK antara PAK satu dengan PAK lainnya tidak matching.
d. Masa Penilaian PAK tidak runtut secara kronologis.
e. Masa Penilaian PAK tidak ditulis jelas intervalnya (dari kapan sampai kapan).
f. Ralat/Perbaikan PAK tidak menggunakan prosedur mekanisme ralat sehingga
memunculkan duplikasi PAK.
g. Total jumlah AK tidak di-breakdown sesuai dengan sub unsur / Pemindahan
nilai pada kolom jumlah PAK lama ke kolom lama pada PAK berikutnya tidak
dituangkan sesuai nilai masing-masing sub unsur (diakumulasikan menjadi
satu) sehingga tidak bisa terbaca nilai dari masing-masing sub unsur. (Efeknya
akan menyulitkan ketika akan peralihan/peningkatan jenjang jabatan dari
Trampil ke Ahli terutama untuk jabatan tertentu seperti Bidan, Penyuluh
Pertanian, dan sebagainya).
h. Tanggal penetapan SK Jabatan mendahului tanggal penetapan PAK.
i. Kesalahan penjumlahan AK berakibat PAK berikutnya dan AK pada SK
Jabatan dan SK KP terakhir juga salah.
2. Permasalahan Peningkatan Pendidikan
dan Peralihan Jenjang JFT dari Trampil ke
Ahli :

a. Peningkatan Pendidikan dan/atau peralihan jenjang jabatan dari Trampil ke


Ahli menggunakan ijazah yang tidak relevan/ tidak linier.

b. Nilai pendidikan S1 dimasukkan setelah ditetapkan PAK peralihan jenjang


jabatannya, tidak dimasukkan pada PAK peralihan jenjang jabatan tersebut
(SK Jabatan jenjang Ahli didasarkan pada PAK di mana nilai pendidikan S1
belum dimasukkan dalam PAK tersebut).

c. Tidak dilampirkan SK kenaikan/peralihan jenjang jabatan.


Lanjutan permasalahan Peningkatan Pendidikan dan Peralihan
Jenjang JFT dari Trampil ke Ahli :

d. Sebelum lulus sarjana / sebelum memiliki ijazah S1, sudah disebutkan


jabatannya sebagai jabatan kualifikasi ahli (sebelumnya jabatan Trampil).

e. Peralihan jenjang jabatan dari Trampil ke Ahli untuk jabatan tertentu


(Bidan, Penyuluh Pertanian) tidak dilakukan konversi dengan AK 65% dari
kumulatif Diklat, tugas pokok dan pengembangan profesi ditambah AK
ijazah dengan tidak memperhitungkan AK dari unsur penunjang.
Terim Kasih!
a
Salam...........!!
!

Anda mungkin juga menyukai