Tenaga Nuklir dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik melalui PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir)
PLTN adalah sebuah pembangkit daya thermal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai
sumber panasnya. Prinsip kerja sebuah PLTN hampir sama dengan sebuah Pembangkilt Listrik Tenaga Uap,
menggunakan uap bertekanan tinggi untuk memutar turbin. Putaran turbin inlah yang diubah menjadi energi
listrik. Perbedaannya ialah sumber panas yang digunakan untuk menghasilkan panas. Sebuah PLTN
menggunakan Uranium sebagai sumber panasnya. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uranium menghasilkan
energi panas yang sangat besar.
Daya sebuah PLTN berkisar antara 40 Mwe sampai mencapai 2000 MWe, dan untuk PLTN yang dibangun
pada tahun 2005 mempunyai sebaran daya dari 600 MWe sampai 1200 MWe.
Saat ini Indonesia memiliki 3 reactor tenaga
nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional sendiri memiliki tiga reaktor riset yang bisa dimanfaatkan masyarakat,
yakni reaktor Triga 2000, reaktor Kartini, dan Reaktor serbaguna GA Siwabessy. Ketiga reaktor ini
berlokasi di beberapa tempat di Indonesia
Lokasinya berada di
A. Serpong (Banten)
B. Bandung (Jawa Barat)
C. Yogyakarta (DIY)
Namun untuk saat ini reactor nuklir di serpong dan bandung hanya digunakan untuk penelitian dan riset
BATAN, tidak disalurkan ke PLN
REAKTOR TRIGA 2000 (BANDUNG)
Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, gas rumah kaca tersebut hanya dikeluarkan pada
saat Diesel Generator Darurat berjalan serta beberapa menghasilkan gas
Tidak mencemari udara – tidak menghasilkan gas berbahaya misalnya seperti karbon
monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap fotokimia
Tidak banyak menghasilkan limbah padat (selama operasi normal)
Biaya bahan bakar rendah – karena hanya sedikit bahan bakar yang dibutuhkan
Ketersediaan bahan bakar yang melimpah – karena bahan bakar yang diperlukan itu sedikit
Daya sebuah PLTN sangat besar yaitu sekitar 600mw-2.000mw jumlah ini 10x lebih besar
jika dibandingkan dengan sebuah PLTA yang hanya menghasilkan daya sekitar 15mw-100mw
KEKURANGAN TENAGA NUKLIR