Anda di halaman 1dari 11

PENYAKIT LEPRA

Page Title
Nama Anggota Kelompok :

Ranum Anjarsari (P27820119036)

Regita Putri Pramesti (P27820119037)

Riska Anindya Novianti (P27820119038)

Rizqiatul Fitria (P27820119039)

Salsabiil Luthfia Nur Hida (P27820119040)

Santi Ayu Kasmita (P27820119041)

Shinta Natasha (P27820119042)


Definisi Penyakit
Penyakit Hansen atau Morbus Hansen yang dahulu dikenal sebagai penyakit
kusta atau lepra adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang sebelumnya,
diketahui hanya disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, hingga
ditemukan bakteri Mycobacterium lepromatosis oleh Universitas Texas pada
tahun 2008 yang menyebabkan endemik sejenis kusta di Meksiko dan
Karibia, yang dikenal lebih khusus dengan sebutan diffuse lepromatous
leprosy. Sedangkan bakteri Mycobacterium leprae ditemukan oleh seorang
ilmuwan Norwegia bernama Gerhard Henrik Armauer Hansen pada tahun
1873 sebagai patogen yang menyebabkan penyakit yang telah lama dikenal
sebagai lepra. Saat ini penyakit lepra lebih disebut sebagai penyakit Hansen,
bukan hanya untuk menghargai jerih payah penemunya, melainkan juga
karena kata leprosy dan leper mempunyai konotasi yang begitu negatif,
sehingga penamaan yang netral lebih diterapkan untuk mengurangi stigma
sosial yang tak seharusnya diderita oleh pasien kusta. Penyakit ini adalah tipe
penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan
atas; dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar.
Budaya Kesehatan dalam Masyarakat Bali

Dalam setiap sistem medis akan dijumpai adanya


dua sub sistem terkait, yaitu sistem teori penyakit atau
etiologi penyakit, dan sistem perawatan kesehatan. Sistem
teori penyakit atau etiologi penyakit (etiologi/of illness)
terdiri dari kepercayaan tentang sebab-sebab terjadinya
suatu penyakit dan gejala-gejala simtomatis yang dialami
penderita. Sedangkan sistem perawatan kesehatan (health
care system) terdiri dari sistem diagnosis atau penentuan
penyebab penyakit, dan tindakan terapi atau teknik
pengobatan yang digunakan.
Perilaku Masyarakat Bali Terhadap Cara
Mencegah dan Mengobati Penyakit Lepra

Di Indonesia penyakit lepra pernah menyerang masyarakat


Indonesia tak terkecuali masyarakat Bali. Dibali orang yang menderita
penyakit lepra akan diasingkan dan dikurung untuk mencegah
penularan penyakit tersebut. Selain itu orang –orang yang dekat
dengannya akan diperlakukan sama dengan orang yang membawa
wabah pertama, tetapi tidak diasingkan ditempat yang sama. Hal ini
dilakukan untuk memastikan orang tersebut tidak membawa penyakit
yang sama. Orang tersebut akan dibawa lebih dulu dari orang yang
positif terkena lepra ke suatu pemandian air panas di Bali yang
dimana pemandian tersebut memang digunakan untuk orang-orang
yang menderita penyakit kulit kemudian setelah dimandikan mereka
akan dilulur dengan kayu cendana yang telah digerus dan tubuhnya
kan kembali dibasuh dengan air pemandian tersebut dengan
mengucapkan doa-doa agar terhindarkan dari penyakit.
Kemampuan untuk mengobati penyakit ini
diperoleh dengan berbagai cara yaitu :
•Jenis balian berdasarkan pengetahuan yang
diperoleh
•Jenis balian berdasarkan tujuannya
•Jenis balian berdasarkan profesi
Jenis balian berdasarkan pengetahuan yang
diperoleh

Balian katakson adalah balian yang


• Balian kapican adalah orang
mendapat keahlian melalui taksu.
yang mendapat benda bertuah
Taksu adalah kekuatan gaib yang
yang dapat dipergunakan
masuk kedalam diri seseorang dan
untuk menyembuhkan orang
mempengaruhi orang tersebut, baik
sakit. Benda bertuah ini
cara berpikir, berbicara maupun
disebut pica.
tingkah lakukanya

Balian usada adalah seseorang


dengan sadar belajar tentang ilmu Balian campuran adalah balian
pengobatan, baik melalui guru tatakson maupun balian pica yang
waktra, belajar pada balian, maupun mempelajari usada.
belajar sendiri melalui lontar usada.
Jenis balian berdasarkan tujuannya
Jenis balian berdasarkan profesi
Memahami budaya tradisional pengobatan di Bali masyarakat Bali memiliki ramuan
untuk mengobati penyakit lepra. Ramuan Obat tersebut terbagi menjadi 2 yaitu
ramuan obat luar dan ramuan obat dalam.

Bahan Obat untuk pengobatan dari dalam yaitu: Buah jebug , Kakap Sedah, Buah
Base, Gambir . Cara pembuatannya yaitu: Buah jebug, Kakap Sedah, Buah Base,
Gambir digerus sampai alus kemudian ditambahkan air panas secukupnya disaring,
kemudian airnya diminum satu sendok makan setiap hari 3 kali (Pagi, Siang, dan
Sore). Bahan Obat untuk pengobatan luar : Kakap sedah, Jahe, Isen Kapur, Kesune
Jangu, Akah Paku Dukut, Inan Kunyit. Cara Pembuatannya yaitu : Kakap sedah,
Jahe, Isen Kapur, Kesune Jangu, Akah Paku Dukut , Inan Kunyit semuanya digerus
dan dipakai boreh. Selain itu, terdapat suatu kepercayaan dimana seseorang yang
menderita penyakit kulit dapat disembuhkan dengan cara dimandikan disuatu
pemandian air panas yang lokasinya berada di daerah Jegu, Tabanan Bali.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai