HIPNOTERAPI DALAM
MENGHILANGKAN
FOBIA
Yang beranggotakan:
Riska Anindya Novianti (P27820119038)
Rizqiatul Fitria (P27820119039)
Salsabiil Luthfia Nur Hida (P27820119040)
Santi Ayu Kasmita S (P27820119041)
Shinta Natasha (P27820119042)
Sinta Nurwida (P27820119043)
Sri Nur Aini (P27820119044)
Vista Prastica A (P27820119045)
Wela Apresia Anggraeni (P27820119046)
Widya Hartantri (P27820119047)
Yanti Pudji Utami (P27820119048)
Yudanielia Nuraini B (P27820119049)
Yuni Sulistiyo Wardhani (P27820119050)
Tingkat II Reguler A
Definisi Hipnoterapi
Menurut (Setiawan, 2009:179) tentang Hipnoterapi, dikatakan bahwa
Hipnoterapi dipandang sebagai salah satu cabang ilmu psikologi yang
mempelajari manfaat sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan,
dan perilaku. Hipnoterapi dapat juga dikatakan sebagai salah satu teknik
terapi pikiran yang menggunakan hipnotis.
Manfaat Hipnotherapy
Hipnotrapi digunakan untuk sebagai penyembuhan segala macam gangguan
yang berkaitan dengan pikiran dan perasaan, mulai dari menurunkan berat
badan sampai menyembuhkan gangguan mental yang berat. Hipnotrapi juga
cara tercepat dan termudah untuk mengubah pikiran, perasaan, perilaku,
kebiasaan dan kepribadian seseorang.
Adapun maanfaat lain dari hipnoterapi menurut (Setiawan, 2009), diantaranya
yaitu :
1. Forensic Hypnosis digunakan dalam penyelidikan kepolisian, hipnosis
dapat digunakan untuk menggali informasi dari saksi.suatu kejadian
traumatis seperti dalam kasus kejahatan yang menakutkan cenderung
membuat pikiran bawah sadar menyembuyikan ingatan yang lengkap
tentang kejadian tersebut agar tidak dapat diingat oleh pemikiran sadar.
2. Erotic hypnosis ini dapat berperan dalam berbagai macam bidang, tidak
terkecuali dalam urusan seksual.
Cara Kerja Hipnoterapi
Hipnosis bekerja pada pikiran bawah sadar, yakni
pada gelombang alpha sampai dengan theta, pikiran
ini adalah lawan dari conscious mind atau pikiran
sadar. Pikiran sadar adalah pikiran yang kita gunakan
sehari-hari yang dipenuhi dengan analisa, proses
berpikir dan penilaian. Sebaiknya pikiran bawah
sadar bekerja tanpa analisa ibaratnya sebuah
gudang besar yang menyimpan emosi, memori,
kepribadian, intuisi, persepsi, kepercayaan terhadap
suatu hal dan kebiasaan.
Tahapan Hipnoterapi
Menurut The Indonesian Board Of Hypnotrapi (IBH), (2015) bahwa
hipnoterapi dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu :
Pengertian Fobia
Fobia adalah rasa takut berlebihan terhadap sesuatu.
Ketakutan tersebut dapat timbul saat menghadapi situasi,
berada di suatu tempat, atau ketika melihat hewan tertentu.
Dalam kondisi fobia yang parah, penderitanya akan berusaha
menghindar dari objek yang dapat memicu ketakutan.
Gejala Fobia
Fobia juga bisa disertai dengan serangan panik yang ditandai dengan:
1. Disorientasi atau bingung.
2. Pusing dan sakit kepala.
3 Mual.
4. Dada terasa sesak dan nyeri.
5. Sesak napas.
6. Detak jantung meningkat.
7. Tubuh gemetar dan berkeringat.
8. Telinga berdenging.
9. Sensasi ingin selalu buang air kecil.
10. Mulut terasa kering.
11. Menangis terus-menerus dan takut ditinggal sendirian (terutama pada anak-
anak).
Penyebab Fobia
Beberapa faktor yang diduga kuat dapat memicu kondisi ini, diantaranya:
1. Pre-Induction
Pada tahap pre-induction, terapis melakukan interview atau wawancara
berkaitan dengan penanganan yang akan dilakukan dengan menanyakan hal
yang akan membuat klien merasa nyaman nantinya. Misalnya, klien akan
merasa nyaman pada saat hipnosis dengan mata terbuka (waking hypnosis)
atau hipnosis dengan mata tertutup (sleep hypnosis). Terapis juga
memberikan pertanyaan secara tidak langsung untuk dapat memahami
karakter klien seperti visual, auditory atau kinestetik untuk menentukan
pendekatan yang akan dilakukan nanti sesuai dengan karakter dan
permasalahan klien yang berbeda-beda.
2. Induction/ induksi
Setelah dilakukan pre-induction untuk mengetahui akar masalah dan
menentukan prosedur terapi, klien kemudian dibimbing untuk masuk ke
dalam kondisi trance yang akan membuat terapi menjadi efektif. Hal yang
dilakukan tersebut disebut sebagai Induction. Induction artinya membuat
klien merasa nyaman untuk membawa klien pada kondisi trance atau bisa
juga dikatakan bahwa induction berarti memfokuskan.
Ny. M juga mengatakan bahwa setelah proses wawancara selesai, dirinya
diantarkan untuk masuk ke dalam kondisi pikiran bawah sadar dengan
hitungan mundur. Pada setiap hitungannya, dirinya mendapat sugesti untuk
membuat dirinya semakin nyaman dan rileks. Berdasarkan penjelasan
tersebut, maka dapat dipahami bahwa teknik induction yang digunakan oleh
terapis adalah relaxation or fatigue of nervous system yang juga biasa disebut
dengan relaksasi atau kelelahan sistem saraf.
3. Deepening
Ny. M mengatakan bahwa saat proses deepening, dirinya mendapatkan
Sugesti untuk membayangkan sedang berada dalam tempat yang
menurutnya paling nyaman. Saat itu, dia menghadirkan keindahan
pemandangan di pegunungan di dalam pikirannya dan menikmati
suasana tersebut.
Maka dapat dipahami bahwa teknik yang digunakan untuk memperdalam
tingkat trance atau tingkat fokus klien adalah dengan memberikan waktu
kepada klien untuk menikmati suatu tempat atau suasana yang sangat
menyenangkan bagi klien. Setelah merasa nyaman, terapis mengajak
Klien untuk berdoa dengan memanfaatkan kekuatan harapan.
4. Hypnotic Suggestion
Ny. M mengatakan bahwa, pada tahap ini dirinya merasa ketakutan dan geli saat
mendapat sugesti untuk menghadirkan kecoa dalam pikirannya. Pada intinya,
membayangkan segala hal yang dapat mengubah mindset dari ular yang
menakutkan menjadi terlihat konyol dan lucu. Setelah itu, dirinya kemudian
diarahkan untuk melepas energi negatif.
Hal yang dilakukan adalah dengan memberikan sugesti untuk membuka pola
berpikir positif klien terhadap suatu keadaan atau peristiwa yang ada. Usaha untuk
memanfaatkan kekuatan pikiran juga dapat berupa mengarahkan klien untuk
berimajinasi dengan tujuan untuk menghilangkan energi negatif.
5. Termination
Termination artinya menormalkan kembali keadaan klien seperti sedia kala tanpa
menghapus sugesti yang telah ditanamkan pada pikiran bawah sadar klien dengan
melakukan hitungan maju dari angka satu sampai sepuluh atau hitungan satu sampai
lima sesuai dengan hitungan yang digunakan saat melakukan induksi.
Setelah klien membuka mata, dilakukan kembali wawancara untuk menanyakan skala
fobia yang dialami untuk mengetahui sejauh mana perubahan yang terjadi dengan
meminta klien untuk membayangkan bahkan jika memungkinkan akan dihadirkan
langsung objek yang membuat klien tersebut merasa takut secara berlebihan.
Ny. M yang mengatakan bahwa setelah membuka mata, dirinya kemudian diminta untuk
menghadirkan kecoa dalam pikirannya. Ny. M mengatakan bahwa dirinya merasa benar-
benar ada perubahan pada skala ketakutannya dari angka sembilan menjadi dua.
Bahkan setelah proses hipnoterapi, dirinya telah berani berinteraksi bahkan memegang
kecoa yang berkeliaran di rumahnya.
Terima Kasih