Anda di halaman 1dari 11

FISIOTERAPI DADA DAN MANAJEMEN NYERI DENGAN

HIPNOTERAPI

Pembimbing Klinik:
Joko Purwanto, S.Kep., Ns

Pembimbing Akademik:
Virgianti N. F., S.Kep., Ns., M.Kep

Di Susun Oleh:
Kelompok 07
1. Munawaroh (1902031649)
2. Andi Nila Enggar P (1902031667)
3. Nurul Hidayatus S (1902031737)
4. Lana Intan Sturoya (1902031684)
5. Ummu Dwi Chanifah (1902031740)
6. Hani Rosyada (1902031716)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2019
HIPNOTERAPI

A. Pengertian Hipnoterapi
Hipnosis adalah suatu kondisi alami di saat pikiran bawah sadar lebih
dominan dan lebih terbuka untuk menerima pengaruh dari luar untuk mengatasi
masalah psikologi yang meliputi pikiran, perasaan dan perilaku (Setiawan, 2009).

B. Klasifikasi
Hipnotisme yang umum berkembang saat ini dibagi menjadi 5 jenis :
a) Hipnotisme panggung atau hiburan : hipnotisme yang dianggap sebagai
sarana hiburan publik.
b) Hipnosis diri atau otohipnotis : hipnotis yang dianggap sebagai sarana
untuk menyugesti diri sendiri dan masuk ke dalam bawah sadar pribadi
untuk tujuan terapeutik dan pengembangan diri.
c) Hipnotisme forensik : hipnotisme yang dianggap sebagai sarana merangkai
kembali ingatan-ingatan korban kejahatan atau saksi mata dalam
persidangan.
d) Hipnotisme eksperimental : hipnotisme yang dianggap sebagai sarana
penelitian-penelitian eksperimental.
e) Hipnoterapi atau hipnotisme medis : hipnotisme yang dianggap sebagai
sarana terapeutik (Kahija, 2007).

C. Macam Tehnik Hipnosis


Pada 1995, National Institues of Health merekomendasikan sebagai
perawatan bagi rasa sakit kronis digabung satu sama lain sesuai dengan
sitiasi, kondisi, dan kebutuhan klien (Marpuah, 2009).
a) Ideonomotor Response
Ini adalah cara untuk mendapat jawaban “ya”, “tidak”, atau “tidak tahu”
dari klien dengan cara menggerakkan salah satu jari tangan. Teori dibalik
teknik ini ialah bahwa seorang cenderung memberikan jawaban yang jujur,
sesuai jawaban pikiran bawah sadar, melalui respons gerakan fisik
(ideomotor response) dari pada dalam bentuk verbal atau ucapan.
b) Hypnotic Regresion
Teknik regresi merupakan teknik yang membawakan klien mundur ke
masa lampau untuk mencari tahu penyebab suatu masalah. Teknik ini biasanya
menggunakan affect bridge (jembatan perasaan) atau feeling connection.
c) Systematic Desensitization
Teknik ini untuk mengurangi sensitivitaas phobianya.
d) Implosive Desensitization
Teknik ini digunakan apabila klien mengalami abreaction yaitu situasi
dalam kedamaian untuk menenangkan dirinya. Tujuannya ialah menurunkan
tingkat intensitas emosi secara bertahap, teknik ini juga disebut circle therapy.
e) Desensitization by Object Projection
Teknik ini meminta klien membayangkan, emosi, rasa sakit, atau
masalahnya keluar dari tubuh klien dan mengambil suatu bentuk yang mewakili
masalahnya tersebut, teknik ini hanya bagus pada klien yang visual, untuk
auditori dan kinestetik digunakan proyeksi dalam bentuk suara atau perasaan.
f) The informed child technique
Terapis membawa klien kembali ke masa lampaunya dengan membawa
serta semua pengetahuan, pengalaman, kebijakansanaan, dan pengertian yang
dimiliki saat dewasa sekarang.
g) Gestalt Therapy
Teknik ini dilakukan dengan cara menggunakan permainan peran atau role
play. Dalam teknik ini, diminta klien memainkan peran secara bergantian, baik
sebagai dirinya sendiri maupun sebagai orang lain yang menjadi penyebab trauma
atau luka batin.
h) Rewriting History (Reframing)
Bagian pertama dari teknik ini dilakukan dengan the informed child
technique, bagian lanjutannya dilakukan dengan menggunakan gestalt therapy
yang memungkinkan klien untuk menyampaikan apa yang ingin ia katakan
pada orang yang menyebabkan luka batin.
i) Open Scren Imagery
Teknik ini menggunakan layar bioskop atau sebuah video
j) Positif Programer Imagery
Teknik ini dapat digunakan sebelum klien dibangunkan dari kondisi trance
(rileks yang dalam). Teknik ini hanya efektif apabila dilakukan sesudah
teknik-teknik lainnya digunakan terlebih dahuluy. Teknik ini bisa digunakan
bersama dengan post hypnotic suggestion dan verbalizing.
k) Verbalizing
Dalam teknik ini klien diminta untuk berbicara atau mengucapkan
pemahaman baru atau apa yang menuturnya harus dilakukan. Apabila klien
yang mengucapkannya, efeknya akan menjadi sangat kuat dari pada bila hal yang
sama diucapkan oleh terapis.
l) Direct Sugesstion
Sugesti yang bersifat langsung diberikan berdasarkan apa diucaokan
oleh klien (verbalizing)
m) Indirect Guided Imagery (Ericksonian Methaporn)
Dikarenakan teknik menggunakan metafora, terapis perlu membuat
script atau cerita telah disiapkn sebelumnya. Cerita yang disampaikan
sepenuhnya tergantung pada terapis. Namun, penyimpulan makna cerita
tersebut dilakukan oleh klien.
n) Inner Guide
Inner guide bisa berupa penasehat spiritual, mentor, orang, atau bagian dari
diri klien yang bijak sana. Dalam teknik ini klien dibantu oleh inner guide
untuk menyelesaikan masalah yang dialaminya.
o) Part Therapy
Teknik ini digunakan untuk klien menyelesaikan inner conflict (konflik)
yang timbul dai pertentanga diantara “bagian-bagian” diri klien.
p) Dream Therapy
Terapi ini menggunakan mimpi sebagai simbol yang dikomunikasikan
oleh fikiran bawah sadar. Mimpi yang digunakan untuk analisis dan terapi
adalah mimpi yang terjadi selama lebih kurang sepertiga waktu tidur
menjelang bangun.

D. Tahap Hipnoterapi
Kondisi hipnoterapi dapat dicapai dalam beberapa proses (Sugiarso, 2013)
yaitu :
a) Pre-Induction (Interview)
Pada tahap awal, hipnoterapis dan klien untuk pertama kalinya
bertemu. Setelah klien mengisi formulir mengenai data dirinya, hipnoterapis
membuka percakapan (rapport) untuk membangun kepercayaan klien,
menghilangkan rasa takut terhadap hypnosis atau hipnoterapi, menjelaskan
mengenai hipnoterapi, dan menjawab semua pertanyaan yang klien ajukan.
Sebelumnya, hipnoterapis harus dapat mengenali aspek-aspek psikologis dari
klien, antara lain hal yang diminati dan tidak diminati, apa yang diketahui klien
terhadap hipnosis, dan seterusnya. Pre-Induction merupakan tahapan yang sangat
penting. Seringkali kegagalan proses hipnoterapi diawali dari proses
PreInduction yang tidak tepat.
b) Suggestibility Test
Fungsi dari uji sugestibilitas adalah untuk menentukan apakah klien
termasuk ke dalam golongan orang yang mudah menerima sugesti atau tidak.
Selain itu, uji sugestibilitas juga berfungsi sebagai pemanasan dan juga
untuk menghilangkan rasa takut terhadap proses hipnoterapi. Uji
sugestibilitas juga membantu hipnoterapis untuk menentukan teknik induksi
mana yang terbaik bagi klien.
c) Induction
Induksi adalah cara yang digunakan oleh seorang hipnoterapis untuk
membawa pikiran klien berpindah dari pikiran sadar (conscious) menuju pikiran
bawah sadar (subconscious), dengan menembus apa yang dikenal dengan
Critical Area. Saat tubuh rileks, pikiran juga menjadi rileks. Maka
selanjutnya frekuensi gelombang otak dari klien akan turun dari Beta, Alpha,
lalu Theta. Semakin turun gelombang otak, klien akan menjadi semakin rileks,
sehingga klien berada dalam kondisi trance. Inilah yang dinamakan dengan
kondisi terhipnosis. Hipnoterapis akan mengetahui kedalaman trance klien
dengan melakukan Depth Level Test (tingkat kedalaman trance klien).
d) Deepening (Pendalaman Trance)
Bila diperlukan, hipnoterapis akan membawa klien ke trance
yang lebih dalam. Proses ini dinamakan deepening.
e) Suggestions / Sugesti
Post Hypnotic Suggestion adalah salah satu komponen terpenting dalam
tahapan hipnoterapi. Pada saat klien masih berada dalam trance, hipnoterapis
juga akan memberi Post Hypnotic Suggestion, yaitu sugesti yang diberikan
kepada klien pada saat proses hipnotis masih berlangsung dan diharapkan
terekam terus oleh pikiran bawah sadar klien, meskipun klien telah keluar dari
proses hipnosis.
f) Termination
Termination merupakan tahapan terakhir dari hipnoterapi. Pada tahap ini,
hipnoterapis secara perlahan-lahan akan membangunkan klien dari “tidur”
hipnosisnya dan membawanya menuju keadaan yang sepenuhnya sadar.

E. Syarat-Syarat Hipnoterapi
Syarat-syarat untuk melakukan hipnoterapi sebagai berikut:
a) Pasien sebagai subjek.
Orang yang dihipnotis sebenarnya tidak dalam keadaan tidur sesungguhnya.
Walaupun menggunakan perintah berupa kata 'tidur', kata itu tidak membuat
pasien tidur sesungguhnya. Pasien tetap dalam keadaan sadar, serta mampu
mengobservasi perilakunya selama dalam keadaan hipnotis. Ia menyadari segala
sesuatu yang diperintahkan serta dapat menolak sesuatu yang bertentangan dengan
keinginan atau norma-norma umum. Selain itu, sebelum proses ini dilakukan,
telah ada kesepakatan antara pasien dengan penghipnotis untuk melakukan
hipnoterapi.
Melakukan hipnoterapi terhadap pasien sama halnya dengan melakukan
terapi lainnya. Pasien harus tahu persis mengapa diperlukan bantuan hipnotis
dalam terapinya, serta keunggulan apa yang didapatkan dibandingkan model
terapi lainnya. Proses hipnoterapi juga harus dilakukan dengan jelas, terbuka, dan
tanpa paksaan. Sebelum melakukan hipnotis, pasien harus terlebih dahulu
menjalani pemeriksaan fisik, dan bila perlu disusul dengan menjalani pemeriksaan
laboratorium (darah, urine, dll).
b) Terapis sebagai fasilitator
Terapis sebagai fasilitator dan pasien sebagai subjek perlu menjalani
kerjasama yang baik sebelum proses hipnotis dimulai. Pemahaman pasien akan
maksud dan tujuan hipnoterapi merupakan kunci efektifitas terapi. Karena itu
diperlukan informasi yang jelas dan pemahaman yang sama. Hal ini bertujuan
agar persepsi yang terbentuk dalam tingkat sadar sejalan dengan persepsi bawah
sadar.
Secara konvensional, hipnoterapi dapat diterapkan kepada mereka yang
memenuhi persyaratan dasar, yaitu:
1. Bersedia dengan sukarela.
2. Memiliki kemampuan untuk focus.
3. Memahami komunikasi verbal.

F. Kontraindikasi Hipnoterapi
a) Seseorang yang dalam kondisi tidak tenang, gaduh gelisah, misalnya pada
psikosis akut sehingga tidak dapat dilakukan kontak psikis dengan subjek.
b) Seseorang yang dalam keadaan tidak mengerti apa yang akan dilakukan,
misalnya pada orang imbesil atau dimensia. Pada mereka tidakdapat
dilakukan hipnotis dengan cara apapun.
c) Pada orang yang tidak tahu atau belum mengerti tentang apa yang kita
katakan, sugesti verbal tidak akan berpengaruh pada subjek.
d) Subjek yang memiliki kesulitan dengan kepercayaan dasar seperti pasien
paranoid atau yang memiliki masalah pengendalian seperti obsesi-
kompulsif.
e) Penggunaan hipnosis oleh operator yang tidak terlatih dengan baik.
f) Penggunaan hipnosis untuk tujuan yang tidak baik.
G. Langkah-Langkah Hipnoterapi
a) Memejamkan Mata
Tarik napas yang dalam. Lepaskan, pejamkan mata Anda biarkan badan
Anda menjadi santai. Santaikan otot-otot di sekeliling mata Anda. Santai dan
semakin santai. Terus buat santai dan lepaskan semua ketegangan. Biarkan mata
Anda tetap terpejam. (Jeda) Bagus. (Jeda)
b) Relaksasi tubuh
Alirkan gelombang santai yang sama ke seluruh tubuh Anda dari ubun-ubun
sampai ujung jari kaki Anda. (Jeda).
c) Fraksinasi
Sebentar lagi, saya akan meminta Anda membuka mata dan menutupnya
kembali. Di saat menutup mata, Anda akan santai 10 kali lipat dari sekarang. Buka
mata Anda, tutup sepuluh kali lebih santai. Saya kembali akan meminta Anda
membuka dan menutup mata. Kali ini, Anda akan merasa dua kali lebih santai dari
sebelumnya. Buka mata Anda tutup. Dua kali lebih santai dari sebelumnya. (Jeda)
Bagus. Saya masih akan meminta Anda membuka mata dan menutup mata. Buka
tutup. Rasakan gelombang santai yang lebih dalam. (Jeda).
d) Menjatuhkan tangan
Dengan tetap menjaga rasa santai yang sekarang Anda rasakan, saya akan
menyentuh pergelangan tangan kanan Anda dan mengangkatnya. Anda tidak perlu
membantu saya. (Sambil memegang pergelangan tangan kanan). Saya akan sedikit
mengangkat lengan kanan Anda dan menjatuhkannya. Ketika jatuh, buat perasaan
Anda semakin santai dan santai semakin dalam (Jatuhkan) Setiap kali saya
mengangkat lengan kanan Anda dan menjatuhkannya, Anda akan santai, semakin
dalam (Jatuhkan beberapa kali).
e) Amnesia
Sekarang badan Anda terasa sangat santai. Sesaat lagi saya akan membantu
membuat perasaan Anda menjadi lebih santai. Saya akan meminta Anda
menghitung mundur dari 100 dengan suara yang jelas. Setiap hitungan mundur
akan membuat pikiran dan hati Anda menjadi santai. Angka-angka yang lain akan
menjauh, samar-samar, dan hilang dalam pikiran Anda. Ketika Anda
mengalaminya, rasakan ketegangan di hati dan pikiran Anda menjadi sirna. Setiap
kali membuang napas, hitunglah mundur dari 100 … 99 … 98 … biarkan setiap
angka membuat Anda menjadi santai dan tenang. Hanya dengan beberapa
hitungan, sisa angka yang lain akan hilang dengan sendirinya. Mulailah
menghitung mundur sekarang …. (Biarkan klien menghitung mundur. Diantara
dua hitungan, berilah penguatan, seperti bagus atau lanjutkan).
f) Sugesti Posthipnotik
Inilah inti dari hipnoterapi. Terapis memberi sugesti yang berkaitan dengan
penyakit atau gangguan yang dialami klien. Sugesti ini bertujuan menerapi dan
memodifikasi perilaku klien.
Contoh kalimat hipnosis:
Hal pertama yang harus anda lakukan adalah......
Membuat diri anda merasa nyaman.....
Duduklah di kursi dengan kedua tangan di atas paha....
Setelah anda merasa nyaman.......
Fokuskan pandangan mata anda ke satu titik.....
betul......
Arahkan pandangan mata anda ke titik ini.......
Mata anda akan semakin berat......
Semakin berat.....
Dan anda akan tertidur......
Note: (........) menandakan anda harus memberikan jeda sebelum menuju ke
kalimat selanjutnya.
Anda sekarang berada di tepi pantai yang indah...
Sangat indah....
Dan akan menjadi lebih indah......
Anda akan melihat ombak dan buih....
Angin sepoi-sepoi...
Pohon kelapa yang teduh.....
Rasakan semuanya.....
Rasakan dengan seluruh panca indra anda.....
Masuklah ke dalam air.....
Rasakan dinginnya....
Gunakan kedua tangan anda untuk berenang melewati lautan....
dsb....dsb....

Untuk menyadarkan kembali sang sukarelawan, anda bisa menggunakan kalimat


berikut :
Anda akan melihat sebuah perahu....
Yang siap membawa anda meninggalkan pantai ini...
Tapi anda akan tahu....
Segala memori indah tentang pantai ini akan tetap ada dalam pikiran anda....
Ketenangannya....
Keteduhannya...
Jadi....
Naiklah ke perahu tersebut.......
Dan anda akan menemukan suatu pesan tertulis di perahu itu...
Mulailah berhitung dari 1 sampai 10.....
Dan tiap hitungan aakan membawa anda meninggalkan alam bawah sadar...
Dan kembali ke alam sadar....

g) Akhir Induksi
Bila Anda merasa siap untuk kembali bangun, silahkan menghitung satu
sampai lima nantinya, mata Anda akan terbuka dan anda akan merasa santai dan
segar sekali. Mulailah menghitung dengan suara yang jelas. Di setiap hitungan,
Anda menjadi semakin segar pada hitungan kelima Anda bangun dan merasa
segar sekali (Kahija, 2007).
DAFTAR PUSTAKA

Kahija, Y.F. (2007). Hipnoterapi Prinsip-Prinsip Dasar Praktik Psikoterapi.


Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sugiarso, Beta. (2009). Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Peningkatan Harga Diri
Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik. Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu
Kesehatan UMP.

Anda mungkin juga menyukai