Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GASTROENTERITIS

Pokok Bahasan : Gastroenteritis


Sub Pokok Bahasan : Penjelasan dan penatalaksanaan pada Gastroenteritis
Waktu : 30 Menit
Hari/Tanggal : Kamis, 04 Oktober 2019
Tempat : Ruang Marwah RS Muhammadiyah Lamongan

A. Tujuan
I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga dan orang tua
pasien mengerti tentang Gastroenteritis
II. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan keluarga dan pasien dapat
mengerti tentang:
a. Pengertian penyakit Gastroenteritis
b. Klasifikasi penyakit Gastroenteritis
c. Penyebab Gastroenteritis
d. Tanda dan gejala Gastroenteritis
e. Pencegahan Gastroenteritis
f. Penatalaksanaan Gastroenteritis
g. Komplikasi Gastroenteritis

B. Sasaran dan Target


Sasaran ditujukan pada pasien dan keluarga pasien di Ruang Marwah RS
Muhammadiyah Lamongan. Target jumlah peserta sebanyak 25 orang.

C. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
D. Media
Leaflet & lembar balik
D. Strategi Tempat

: Observer
: Penyaji

: Moderator
: Audien
: Fasilitator
: Notulen

E. Strategi Pelaksana
1. Penyaji : M. Arif Rinduan
Uraian Tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta.
b. Bersama fasilitator menjalin kerjasama dalam acara penyuluhan
c. Menjawab pertanyaan dari peserta
2. Moderator : Hani Rosyada
Uraian Tugas :
a. Memulai dan menutup acara
b. Memperkenalkan diri
c. Mengatur proses bertanya dan lamanya diskusi penyuluhan.
d. Menetapkan tata tertib acara penyuluhan
e. Memimpin diskusi
3. Observer : Nurul Hidayatus dan Lana Intan
Uraian Tugas :
a. Mempersiapkan alat tulis dan lembar kosong untuk mencatat bagian
kejadian yang penting dalam pelaksanaan penyuluhan.
b. Mengamati jalannya kegiatan
c. Mencatat perilaku verbal dan non verbal serta kegiatan
d. Mengevaluasi kegiatan
4. Fasilitator : Ummu Dwi Chanifah, Andi Nila Enggar dan T
Munawaroh
Uraian Tugas :
a. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
b. Memotivasi peserta untuk bertanya
c. Membagikan daftar hadir
d. Membagikan leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
N
Waktu Penanggung
o Pembicara Peserta
Jawab
15 Pembukaan Moderator
Menit 1. Memberi salam 1) Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2) Mendengarkan
3. Menyampaikan tema topik 3) Mendengarkan
4. Menjelaskan tujuan 4) Mendengarkan
penyuluhan
5. Menjelaskan mekanisme 5) Mendengarkan
penyuluhan
6. Melakukan kontrak waktu 6) Mendengarkan
210 Penyajian Materi Penyaji
Menit 1. Mengkaji pengetahuan awal 1. Menjawab
dan pengalaman peserta
tentang topik yang akan
disampaikan
2. Menyampaikan materi 2. Mendengarkan
tentang: dan
a. Pengertian Gastroenteritis Memperhatikan
b. Klasifikasi penyakit
Gastroenteritis
c. Penyebab Gastroenteritis
d. Tanda dan gejala
Gastroenteritis
e. Pencegahan Gastroenteritis
f. Penatalaksanaan
Gastroenteritis
g. Komplikasi Gastroenteritis
3 Evaluasi Penyaji
1. Memberikan kesempatan 1) Bertanya Moderator
pada peserta untuk bertanya
10 2. Menjawab pertanyaan dari
Menit peserta
3. Menanyakan kembali pada 2) Menjawab
peserta tentang materi yang
disampaikan
45 Penutup
Menit 1. Menyimpulkan materi 1) Mendengarkan Moderator
2. Mengucapkan terimakasih
3. Memberi salam 2) Menjawab salam
4. Membagikan Leaflet 3) Menerima Fasilitator

G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan 3 hari sebelum penyuluhan
b. Peserta hadir ditempat penyuluhan 10 menit sebelum acara dimulai
c. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang Sakinah RSM
Lamongan
2. Evaluasi proses
a. Masing-masing anggota Tim bekerja sesuai dengan tugasnya
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang diberikan dan peserta
yang terlibat aktif dalam penyuluhan 80 % dari yang hadir.
c. Jika ada Peserta yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
harus ijin pada fasilitator
3. Evaluasi hasil
a. Keluarga pasien memahami tentang materi yang disampaikan
b. Ada umpan balik positif
LAMPIRAN MATERI
GASTROENTERITIS

A. Pengertian Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang
abnormal (lebih dari 3 kali sehari) dan konsistensi feces cair (Smeltzer,
2009).
B. Klasifikasi Gastroenteritis
Menurut Donna L. Wong (2008), Gastroenteritis dapat diklasifikasi menjadi
dua yaitu:
a. Gastroenteritis Akut
Gastroenteritis akut adalah keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba
frekuensi defekasi yang sering disebabkan oleh agen infeksius dalam
tractus GI. Gastroenteritis akut biasanya sembuh sendiri dan lamanya
sakit kurang dari 14 hari.
b. Gastroenteritis Kronis
Gastroenteritis kronis adalah keadaan meningkatnya frekeunsi defekasi
dan kandungan air dalam feses dengan lamanya (durasi) sakit lebih dari
14 hari
C. Penyebab Gastroenteritis
Faktor penyebab terjadinya Gastroenteritis, adalah sebagai berikut:
a. Faktor infeksi (Cecily, 2009)
a) Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama Gastroenteritis pada anak, meliputi
 infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, ShiGastroenteritislla,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb),
 infeksi virus : Enterovirus ( virus ECHO, coxsackie, poliomyelitis)
Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll)
 infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichiuris, oxyuris,
strongyloideus), protozoa (entamoeba histolitica, giardia lamblia,
trichomonas hominis)
b) Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang
dapat menimbulkan Gastroenteritis seperti: otitis media akut,
tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.
Kuman masuk dn berkembang dalam usus adanya toksin dalam
dinding usus halus hipersekresi air elektrolit (isi rongga) usus
meningkat GASTROENTERITIS
b. Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa).
Intoleransi laktosa merupakan penyebab Gastroenteritis yang terpenting
pada bayi dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak
dan protein.
Tekanan osmotik meningkat pergeseran air dan elektrolit ke
rongga usus isi rongga usus meningkat
GASTROENTERITIS
c. Faktor makanan

Toksin tidak dapat diserap hiperperistaltik kemampuan


absorbsi menurun GASTROENTERITIS

d. Faktor psikologis

psikologis hiperperistaltik kemampuan absorbs menurun


GASTROENTERITIS

D. Tanda dan Gejala Gastroenteritis


a. BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan
konsistensi tinja cair atau encer
b. Muntah
c. Demam
d. Nyeri abdomen
e. Badan terasa lemah.
f. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan
berkurang.
g. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
h. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan
tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
i. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit
menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan
bibir kering serta penurunan berat badan.
j. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun,
denyut jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan
kesadaran menurun.
k. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria). (Suraatmaja, 2005).
E. Penanganan Gastroenteritis
a. Mengganti cairan cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah
dengan oralit. Cairan oralit diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok,
dengan frekuensi sesering mungkin. Oralit sudah dilengkapi dengan
elektrolit sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama
cairan.
Minum oralit caranya :
1. Siapkan 1 gelas air matang 200 ml
2. Kemudian masukan 1 bungkus bubuk oralit
3. Aduk sampai larut benar
Umur Setiap Mencret Dalam waktu 4
jam
< 1tahun ½ gelas air 400 ml (2
matang bungkus)
1-4 tahun 1 gelas air 600-800 ml (3-4
matang bungkus)
5-12 tahun 1 ½ gelas air 800-1000 ml (4-5
matang bungkus)
Dewasa 3 gelas air 1200-2000ml (6-
matang 10 bungkus)

b. Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel
usus supaya tidak sering Gastroenteritis. Caranya zinc dilarutkan dalam 1
sendok air. Pemberian zinc untuk anak <6 bulan ½ tablet dan >6 bulan 1
tablet.
c. Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar
anak tidak kekurangan gizi ( OTC DIGEST, 2011). Pemberian susu
formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh,
misalnya Bebelac FL, Nutrilon FL, LLM, almiron atau sejenis lainnya).
d. Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari
atau buang air besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang,
makan atau minum sedikit, demam dan tinja berdarah, sehingga bisa
mendaptkan obat antibiotic selektif dari dokter (OTC DIGEST, 2011).
e. Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan
serta cara menjaga kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah
makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan
rendah serat (tanpa buah, tanpa sayur) dan rendah lemak.
f. Pemberian obat anti Gastroenteritis sebaiknya jangan karena dapat
beresiko dapat menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya seperti
mual, muntah bahkan yang cukup berat timbul illeus paralitik (OTC
DIGEST, 2011).

F. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi Gastroenteritis (Nelson, 2008)
a. Syok hipovolomik yang terdekompensasi (hipotensi, asidosis metabolok,
perfusi sistemik buruk)
b. Dehidrasi
Ringan Sedang Berat
BB 4-5 6-9 7-10
( % kehilangan )
Keadaan Umum Haus, sadar Haus, Mengantuk,
Gastroenteritislisah, dingin,
letargi berkeringat
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Turgor jaringan Kembali cepat/ Kembali lambat Kembali sangat
normal lambat
Membran mukosa Basah Kering Sangat kering
Tekanan darah Normal Normal / rendah < 90mmHg,
mungkin tidak
dapat diukur
BAK Normal Menurun / keruh Oliguria (50-
500cc/24jam)
Nadi Normal Cepat Cepat,lemah,
mungkin tidak
teraba
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Fontanela anterior Normal Cekung Sangat cekung
Defisit cairan (ml/ 40-50 60-90 >100
kg)

Komplikasi pada penderita Gastroenteritis diakibatkan karena dehidrasi,


antara lain (Suraatmaja, 2005):
a. Hipernatremia
Sering terjadi pada bayi baru lahir sampai umur 1 tahun (khususnya bayi
berumur < 6 bulan). Biasanya terjadi pada Gastroenteritis yang disertai
muntah dengan intake cairan /makanan kurang, atau cairan yang
diminum mengandung terlalu banyak Na. Pada bayi juga dapat terjadi
jika setelah Gastroenteritis sembuh diberi oralit dalam jumlah berlebihan.
Pengobatan : dapat diobati dengan pemberian oralit, atasi kejang sebaik –
baiknya.
b. Hiponatremia
Dapat terjadi pada penderita Gastroenteritis yang minum cairan yang
sedikit/tidak mengandung Na. Penderita gizi buruk mempunyai
kecenderungan mengalami hiponatremia.
Pengobatan : beri oralit dalam jumlah yang cukup.
c. Demam
Demam sering terjadi pada infeksi Shigella disentriae dan Rotavirus.
Pada umunya demam akan timbul jika penyebab Gastroenteritis
mengadakan invasi ke dalam sel epitel usus. Demam juga dapat terjadi
karena dehidrasi. Demam yang timbul akibat dehidrasi pada umumnya
tidak tinggi dan akan menurun setelah mendapat hidrasi yang cukup.
Demam yang tinggi mungkin diikuti kejang demam.
Pengobatan : kompres dan/atau antipiretika. Antibiotika jika ada infeksi.
d. Edema/overhidrasi
Terjadi bila penderita mendapat cairan terlalu banyak. Tanda dan gejala :
edema kelopak mata. Kejang – kejang jika terjadi edema otak. Edema
paru – paru dapat terjadi pada penderita dehidrasi berat yang diberi
larutan Garam Faali.
Pengobatan : pemberian cairan intravena dan/oral dihentikan.
Kortikosteroid (jika ada kejang).
e. Asidosis metabolik
Asidosis metabolik ditandai dengan bertambahnya asam atau hilangnya
basa cairan ekstraseluler. Sebagai kompensasi terjadi alkalosis
respiratorik, yang ditandai dengan pernafasan yang dalam dan cepat
(kuszmaull).
Pemberian oralit yang cukup mengandung bikarbonas atau sitras dapat
memperbaiki asidosis.
f. Hipokalemia (serum K < 3.0 mMol/L)
Jika penggantian K selama dehidarsi tidak cukup, akan terjadi
kekurangan K yang ditandai dengan kelemahan pada tungkai, ileus,
kerusakan ginjal, dan aritmia jantung. Kekurangan K dapat diperbaiki
dengan pemberian oralit (mengandung 20 mMol K/L) dan dengan
meneruskan pemberian makanan yang banyak mengandung K selama
dan sesudah Gastroenteritis. Komplikasi yang penting dan sering fatal,
terutama terjadi pada anak kecil sebagai akibat penggunaaan obat
antimotilitas.
Tanda/gejala : perut kembung, muntah, peristaltik usus berkurang atau
tidak ada.
Pengobatan : cairan per oral dihentikan, beri cairan parenteral yang
mengandung banyak K
 Muntah
Muntah dapat disebabkan oleh dehidrasi, iritasi usus atau gastritis karena
infeksi, ileus yang menyebabkan gangguan fungsi usus atau mual yang
berhubungan dengan infeksi sistemik. Muntah dapat juga disebabkan
karena pemberian cairan oral terlalu cepat.
Tindakan : berikan oralit sedikit – sedikit tetapi sering (1 sendok makan
tiap 2 – 3 menit). Antimetik sebaiknya tidak diberikan karena sering
menyebabkan penurunan kesadaran.
g. GGA
Mungkin terjadi pada penderita Gastroenteritis dengan dehidrasi berat
dan syok.
Didiagnosis sebagai GGA bila pengeluaran urine belum terjadi dalam
waktu 12 jam setelah hidrasi cukup.
G. Pencegahan Gastroenteritis
Gastroenteritis mudah dicegah antara lain dengan cara:
Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air besar,
sebelum & sesudah menyiapkan makanan atau minuman.
a. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain
dengan cara merebus sampai mendidih ± 10-15 menit.
b. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya
menggunakan jamban dengan tangki septik.
c. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir.
d. Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di
bawah air mengalir lalu rendam dengan air panas ± 5 menit baru
digunakan lagi.
e. Menjaga kebersihan diri.
f. Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan
sampah yang baik yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan tempat
sampah selalu ditutup agar makanan tidak tercemar serangga (lalat,
kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain), membuang tinja termasuk tinja bayi
pada jamban/WC.
Daftar Pustaka

Wong, Donna L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta:EGC

OTC DIGEST. (2011). Gastroenteritis dan Obatnya Edisi 61. Jakarta: PT


Triprakarsa Media Utama

Suraatmaja, Sudaryat. (2008). Gastroenterologi Anak. Jakarta: Agung Seto.

Smeltzer, Suzanne. (2009). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &


Suddart vol.2. Jakarta: EGC
DAFTAR HADIR
PELAKSANAAN PENYULUHAN MAHASISWA KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
DI RUANG MARWAH RSM LAMONGAN
TANGGAL 04 OKTOBER 2019

No. Nama Alamat Paraf

1 1.

2 2.

3 3.

4 4.

5 5.

6 6.

7 7.

8 8.

9 9.

10 10.

11 11.

12 12.

13 13.

14 14.

15 15.

16 16.

17 17.

18 18.

19 19.
20 20.

21 21.

22 22.

23 23.

24 24

25 25.

Anda mungkin juga menyukai