SELEKSI SDM, PENEMPATAN KERJA, PENGEMBANGAN SDM DAN
METODE FULL EQUIVALENT Pokok Bahasan Seleksi SDM/Tenaga Karyawan merupakan aset yang berharga bagi sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya. Agar produktifitas perusahaan berjalan lancer diperlukan tenaga kerja atau karyawan yang sesuai. Sejalan dengan itu maka langkah awal yang menjadi kunci utama yaitu proses rekrutmen dan seleksi untuk merekrut tenaga kerja sesuai dengan kebutuhannya. Proses seleksi merupakan serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan kandidat (calon karyawan) yang dapat ditempatkan secara tepat. Menyaring / menyeleksi kandidat Prosedur seleksi perlu dilakukan jika: a. Pelaksanaan tugas pada jabatan yang akan diisi memerlukan ciri-ciri fisik dan psikis tertentu yang tidak dimiliki oleh setiap orang. b. Ada lebih banyak kandidat yang tersedia dibandingkan jumlah jabatan yang akan diisi. Terdapat beberapa teknik atau metode seleksi yang dapat digunakan oleh perusahaan.
Beberapa teknik seleksi yang sering digunakan adalah
formulir lamaran, data biografi, referensi dan rekomendasi, wawancara, test kemampuan dan kepribadian, test fisik/fisiologis, test simulasi pekerjaan dan assessment center. (Sondang P. Siagian, 1999:133) menjelaskan bahwa langkah- langkah dalam proses seleksi minimal ada delapan langkah, yaitu: a. penerimaan surat lamaran, b. penyelenggaraan ujian, c. wawancara seleksi, d. pengecekan latar belakang pelamar dan surat-surat referensinya, e. evaluasi kesehatan, f. wawancara oleh manajer yang akan menjadi atasan langsungnya, g. pengenalan pekerjaan, dan h. keputusan atas lamaran
Pokok Bahasan Penempatan Kerja Penempatan (placement) berkaitan dengan pencocokan seseorang dengan jabatan yang akan dipegangnya, berdasarkan pada kebutuhan jabatan dan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, preferensi, dan kepribadian karyawan tersebut.
Fahrizi (2011) yang menyatakan bahwa penempatan karyawan
berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Jadi keputusan dalam penempatan kerja atau penempatan karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat mempengaruhi naik- turunnya kepuasan kerja karyawannya. Pokok Bahasan Pengembagan SDM Dalam kondisi persaingan global yang semakin menajam, pengembangan sumberdaya manusia (SDM) merupakan suatu usaha yang sangat penting dan dibutuhkan untuk dapat bersaing dalam kancah perdagangan/ persaingan Internasional.
Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu bentuk
upaya untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam menangani beragam jenis tugas dan menerapkan kemampuan yang dibutuhkan sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada. Salah satu bentuk dari pengembangan SDM adalah pelatihan Tahapan pengembangan SDM sebagimana pendapat Simamora (2001) :
Tahap pertama: Tahapan pengembangan SDM dimulai
dari tahap identifikasi kebutuhan pengembangan. Dalam tahap ini digali proses pengembangan apa yang paling cocok bagi individu tertentu dengan melakukan assesment mengenai strenghts dan areas for development dari tiap individu (karyawan).
Tahap kedua: dari hasil assesment, langkah selanjutnya merumuskan program pengembangan apa yang cocok bagi karyawan yang bersangkutan. Tahapan berikutnya adalah monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pengembangan yang telah disusun. Perhitungan Kebutuhan Ketenagaan Perawat Metode Full Time Equivalent
Full Time Equivalent (FTE) merupakan salah satu dari
banyak metode yang dapat digunakan untuk memperhitungkan jumlah kebutuhan tenaga perawat di rumah sakit. Menurut (Nursalam, 2011). Penentuan jumlah dan jenis perawat menggunakan metode FTE didasarkan pada konsep bahwa seorang perawat bekerja selama 40jam/minggu atau 2080 jam dalam periode 52 minggu. Jumlah waktu tersebut meliputi waktu produktif dan non produktif, sedangkan yang dipertimbangkan hanya waktu produktif yang digunakan untuk perawatan pasien. Metode perhitungan ini juga mempertimbangkan hari perawatan dan klasifikasi pasien berdasarkan tingkat ketergantungannya karena akan mempengaruhi jumlah jam perawatan yang dibutuhkan. Metode FTE yang digunakan di rumah sakit mempertimbangkan hari rawat inap dan klasifikasi tingkat ketergantungan karena klasifikasi tersebut mempengaruhi jumlah jam perawatan yang diperlukan. Penentuan kebutuhan tenaga perawat harus memperhatikan beberapa faktor yang terkait dengan beban kerja perawat, diantaranya adalah jumlah pasien yang dirawat/hari/bulan/tahun dalam suatu unit rawat inap, kondisi atau tingkat ketergantungan pasien, rata- rata hari perawatan pasien, pengukuran perawatan langsung dan tidak langsung, frekwensi tindakan yang dibutuhkan, rata-rata waktu keperawatan langsung dan tidak langsung, pemberian cuti/pelatihan/sakit TERIMA KASIH Slide Title Product A Product B • Feature 1 • Feature 1 • Feature 2 • Feature 2 • Feature 3 • Feature 3