Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 4

SELEKSI SDM, PENEMPATAN KERJA, PENGEMBANGAN SDM DAN


METODE FULL EQUIVALENT
Pokok Bahasan Seleksi SDM/Tenaga
Karyawan merupakan aset yang berharga bagi sebuah
perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Agar produktifitas perusahaan berjalan lancer diperlukan
tenaga kerja atau karyawan yang sesuai.
Sejalan dengan itu maka langkah awal yang menjadi kunci
utama yaitu proses rekrutmen dan seleksi untuk merekrut tenaga
kerja sesuai dengan kebutuhannya. Proses seleksi merupakan
serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan
kandidat (calon karyawan) yang dapat ditempatkan secara tepat.
Menyaring / menyeleksi kandidat
Prosedur seleksi perlu dilakukan jika:
a. Pelaksanaan tugas pada jabatan yang akan diisi memerlukan
ciri-ciri fisik dan psikis tertentu yang tidak dimiliki oleh setiap
orang.
b. Ada lebih banyak kandidat yang tersedia dibandingkan
jumlah jabatan yang akan diisi.
Terdapat beberapa teknik atau metode seleksi yang dapat
digunakan oleh perusahaan.

Beberapa teknik seleksi yang sering digunakan adalah


formulir lamaran, data biografi, referensi dan rekomendasi,
wawancara, test kemampuan dan kepribadian, test
fisik/fisiologis, test simulasi pekerjaan dan assessment center.
(Sondang P. Siagian, 1999:133) menjelaskan bahwa langkah-
langkah dalam proses seleksi minimal ada delapan langkah,
yaitu:
a. penerimaan surat lamaran,
b. penyelenggaraan ujian,
c. wawancara seleksi,
d. pengecekan latar belakang pelamar dan surat-surat
referensinya,
e. evaluasi kesehatan,
f. wawancara oleh manajer yang akan menjadi atasan
langsungnya,
g. pengenalan pekerjaan, dan
h. keputusan atas lamaran
 
Pokok Bahasan Penempatan Kerja
Penempatan (placement) berkaitan dengan pencocokan seseorang
dengan jabatan yang akan dipegangnya, berdasarkan pada kebutuhan
jabatan dan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, preferensi, dan
kepribadian karyawan tersebut.

Fahrizi (2011) yang menyatakan bahwa penempatan karyawan


berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Jadi keputusan
dalam penempatan kerja atau penempatan karyawan dalam suatu
organisasi atau perusahaan dapat mempengaruhi naik- turunnya
kepuasan kerja karyawannya.
Pokok Bahasan Pengembagan SDM
Dalam kondisi persaingan global yang semakin menajam,
pengembangan sumberdaya manusia (SDM) merupakan suatu usaha
yang sangat penting dan dibutuhkan untuk dapat bersaing dalam
kancah perdagangan/ persaingan Internasional.

Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu bentuk


upaya untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam menangani
beragam jenis tugas dan menerapkan kemampuan yang dibutuhkan
sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada.
Salah satu bentuk dari pengembangan SDM adalah pelatihan
Tahapan pengembangan SDM sebagimana pendapat
Simamora (2001) :

Tahap pertama: Tahapan pengembangan SDM dimulai


dari tahap identifikasi kebutuhan pengembangan.
Dalam tahap ini digali proses pengembangan apa yang
paling cocok bagi individu tertentu dengan melakukan
assesment mengenai strenghts dan areas for
development dari tiap individu (karyawan).
 
Tahap kedua: dari hasil assesment, langkah
selanjutnya merumuskan program
pengembangan apa yang cocok bagi karyawan
yang bersangkutan.
Tahapan berikutnya adalah monitoring dan
evaluasi pelaksanaan program pengembangan
yang telah disusun.
Perhitungan Kebutuhan Ketenagaan Perawat Metode Full Time Equivalent

Full Time Equivalent (FTE) merupakan salah satu dari


banyak metode yang dapat digunakan untuk
memperhitungkan jumlah kebutuhan tenaga perawat di
rumah sakit.
Menurut (Nursalam, 2011). Penentuan jumlah dan
jenis perawat menggunakan metode FTE didasarkan
pada konsep bahwa seorang perawat bekerja selama
40jam/minggu atau 2080 jam dalam periode 52
minggu. Jumlah waktu tersebut meliputi waktu
produktif dan non produktif, sedangkan yang
dipertimbangkan hanya waktu produktif yang
digunakan untuk perawatan pasien. Metode
perhitungan ini juga mempertimbangkan hari
perawatan dan klasifikasi pasien berdasarkan tingkat
ketergantungannya karena akan mempengaruhi
jumlah jam perawatan yang dibutuhkan.
Metode FTE yang digunakan di rumah sakit
mempertimbangkan hari rawat inap dan klasifikasi
tingkat ketergantungan karena klasifikasi tersebut
mempengaruhi jumlah jam perawatan yang diperlukan.
Penentuan kebutuhan tenaga perawat harus
memperhatikan beberapa faktor yang terkait dengan
beban kerja perawat, diantaranya adalah jumlah pasien
yang dirawat/hari/bulan/tahun dalam suatu unit rawat
inap, kondisi atau tingkat ketergantungan pasien, rata-
rata hari perawatan pasien, pengukuran perawatan
langsung dan tidak langsung, frekwensi tindakan yang
dibutuhkan, rata-rata waktu keperawatan langsung dan
tidak langsung, pemberian cuti/pelatihan/sakit
TERIMA KASIH
Slide Title
Product A Product B
• Feature 1 • Feature 1
• Feature 2 • Feature 2
• Feature 3 • Feature 3

Anda mungkin juga menyukai