Anda di halaman 1dari 25

INFEKSI SALURAN

NAFAS ATAS

Oleh :
Erik Kusuma, S.Kep.Ns, M.Kes
Influenza / flue /common cold
• Influenza adalah infeksi saluran pernafasan
atas yang disebabkan oleh virus yang
menjangkiti pasien pada semua tingkat
usia
• Common cold adalah kompleks gejala
daripada suatu penyakit tertentu yang
memiliki ciri seperti hidung tersumbat /
nasal congestion, suara serak/sore throat
dan batuk
Etiologi

• Influenza : Haemophillus influenza ( tipe


A, B dan C )
• Commond cold : pikornavirus,
koronavirus, miksovirus, paravirus,
adenoviris dan rhinovirus
Tanda dan gejala
Influenza
• Nyeri kepala hebat
• Nyeri otot
• Demam dan menggigil
• Fatigue dan weakness
• Anoreksia
• Manifestasi klinik pada sistem pernafasan : sakit
tenggorokan, batuk, bersin, rinorrhea dan hidung
tersumbat, terdapat keluhan lemas selama 1-2
mg
Common cold
• Kongesti nasal
• Sakit tenggorok
• Bersin-bersin
• Malaise, demam, menggigil, dan sering
sakit kepala serta sakit otot
• Kadang-kadang ada batuk
• Gejala berlangsung 5 – 14 hari
Terapi
Influenza
• Obat yang bersifat simptomatik
• Bedrest
• Intake cairan jika tidak ada K/I
• Obat kumur mengurangi nyeri tenggorokan
• Antihistamin untuk menurunkan rhinorrhea
• Vit c dan ekspektoran
• Vaksinasi
Common cold
• Pemberian cairan yang adekuat
• Istirahat
• Pencegahan menggigil
• Dekongestan nasal aqueous
• Vitamin C
• Ekspectoran sesuai kebutuhan
• Kumur air garam hangat dapat mengurangi nyeri
tenggorok
• Aspirin/asetaminofen
Diagnosa Keperawatan
• Bersihan jalan nafas tidak efektif
• Hipertermi
• Resiko ketidakseimbangan dan kekurangan
nutrisi
• Intoleransi aktivitas
• Kurang pengetahuan tentang prognosis dan
treatment
Intervensi
Pendidikan Pasien
• Mencuci tangan –> mencegah penyebaran
organisme
• Menggunkan kertas tissue sekali pakai dan
membuangnya dengan baik
• Menutup mulut ketika batuk
• Menghindri kerumunan orang banyak
Sinusitis akut
• Etiologi penyakit oleh streptococcus
pneumoniae, haemophilus influensae,
staphilococcus aureus
• Gejala : nyeri diatas area sinus, sekresi
nasal yang purulen
• Patofisiologi : kongesti nasal oleh
inflamasi  obstruksi rongga sinus 
Kondisi ini merupakan media pertumbuhan
bakteri.
Terapi Medis
Tujuan : mengontrol infeksi, memulihkan kondisi
mukosa nasal dan menghilangkan nyeri.
• Pemberian antibiotik (pilihan) seperti amoksisillin
dan ampisillin.
• Pemberian dekongestan oral (drixoral dan
dimetapp) atau topikal (afrin dan otrivin)
• Jika 7 – 10 hr pasien masih menunjukkan gejala
 perlu irigasi sinus

Komplikasi: meningitis, abses otak, osteomielitis,


sakit kepala hebat, kaku kuduk merupakan tanda
potensial komplikasi
Intervensi Keperawatan
Pendikan pasien
• Tingkatkan masukan cairan
• Lakukan kompres hangat setempat
• Ajarkan metode untuk meningkatkan
drainase seperti mandi uap, mandi hangat,
sauna fasial.
• Informasikan tentang efek samping sprey
hidung seperti kongesti rebound
• Ajarkan cara pencegahan infeksi sinusitis
SINUSITIS KRONIK
Penyebab : obstruksi hidung kronik akibat rabas
dan edema mukosa hidung.
Gejala : Batuk, sakit kepala kronis pada daerah
periorbital dan nyeri wajah (paling menonjol
saat bangun tidur pd pagi hari)
Terapi Medis
• Sama dengan pengobatan sinusitis akut
• Pembedahan untuk memperbaiki deformitas
struktural yang menyumbat ostia/ ostium sinus
(eksisi, kauterisasi polip, perbaikan
penyimpangan septum dan menginsisi serta
mendrainase sinus)
Intervensi Keperawatan
Pendidikan pasien
• Drainase sinus (mandi uap dll)
• Meningkatkan masukan cairan
• Memasang penghagat lokal (kantung panas
basah)
• Jelaskan tanda dini infeksi sinus
Sebagian pasien sinusitis kronis parah
mendapatkan kesembuhan dg cara pindah
ke daerah iklim kering
RHINITIS
Pengertian
• Inflamasi membran mukosa hidung yang dikelompokkan
rhinitis allergik dan non allergik
• Rhinitis allergik –>  mungkin suatu tanda dari allergi
• Rhinitis non allergik disebabkan oleh : infeksi saluran
napas (rhinitis viral dan rhinitis bakterial, masuknya
benda asing kedalam hidung, deformitas struktural,
neoplasma, dan massa, penggunaan kronik dekongestan
nasal, penggunaan kontrasepsi oral, kokain dan anti
hipertensif
Gejala
• Kongesti nasal, rabas nasal (purulent dengan
rhinitis bakterialis), gatal pada nasal, bersin-
bersin, sakit kepala
Terapi Medik
• Tergantung penyebabnya (Allergik atau non
allergik)
• Pemberian antihistamin
• Dekongestan
• Kortikosteroid topikal
• Natrium kromolin
Intervensi keperawatan
Pendidikan Pasien
• Instruksikan pasien yang allergik untuk menghindari
allergen atau iritan spt (debu, asap tembakau, asap, bau,
tepung, sprei
• Sejukkan membran mukosa dengan menggunakan sprey
nasal salin.
• Melunakkan sekresi yang mengering dan menghiangkan
iritan.
• Ajarkan tekhnik penggunaan obat-obatan spt sprei dan
serosol.
• Anjurkan menghembuskan hidung sebelum pemberian
obat apapun thd hidung
FARINGITIS AKUT
Adalah inflamasi febris tenggorok yang disebabkan oleh virus (70%),
streptokokus grup A (strep throat)
Gejala
•Membran mukosa sangat merah
•Tonsil kemerahan
•Folikel limfoid membengkak dan dipenuhi eksudat
•Pembesaran dan nyeri tekan pada nodus limfe servikalis
•Demam, malaise, sakit tenggorok, serak, batuk, dan rhinitis
Patofisiologi
•Infeksi virus hilang dalam 3 – 10 hari
•Komplikasi  mastoiditis, sinusitis, otitis media, abses peritonsilar,
adenitis servikal, demam reumatik dan nefritis
Terapi Medik
•Bila penyebabnya bakterial maka pemberian agen bakterial (penisilin)
diberikan selama 10 hari
•Berikan diet cair dan lunak
•Anjurkan banyak minum (2-3 L/hari)
Intervensi Keperawatan
Pendidikan Kesehatan
• Istirahat ditempat tidur selama fase febris penyakit
• Buang tissu secara benar seteah digunakan (mencegah
penyebaran infeksi)
• Kumur salin hangat (40,6 oC – 43,3 oC)
• Irigasi pd tenggorok  mengurangi spasme pada
tenggorok
• Kolaborasi pmberian analgesik
• Pemberian antitusif (kodein, dekstrometrofan)
• Lakukan perawatan mulut
• Jelaskan tentang pentingnya terapi antibiotik secara
tuntas
Faringitis Kronik
Umumnya terjadi pada dewasa yg bekerja atau tinggal
dalam lingk berdebu, menggunakan suara berlebihan,
menderita akibat batuk kronis dan penggunaan habitual
alcohol dan tembakau.
Ada tiga jenis:
ohipertrofik  penebalan umum dan kongesti membran
mukosa faring
oatrofik  kemungkinan tahap lanjut dari jenis pertama
(membran tipis, keputihan, licin, dan pada waktunya
berkerut)
ogranular kronik (clegyman’s sore throat) dg bbrp
pembengkakan folikel limfe pada dinding faring
Gejala
• Keluhan sensasi iritasi dan sesak pada tenggorok yg
terus menerus, lendir pada tenggorok, adanya
kesulitan menelan
Terapi Medik
• Berikan sprei nasal atau obat-obatan yang
mengandung epinefrin sulfat (afrin) atau fenilefrin
hidroklorida
• Bila tdp allergi, berikan dekongestan anthistamin
• Berikan aspirin atau asetaminofen
• Hindari kontak dengan orang lain
Intervensi Keperawatan
Pendidikan kesehatan
• Hindarkan kontak dengan orang lain sampai
demam benar-benar menghilang.
• Hindari penggunaan alkohol, tembakau, asap
rokok dan pemajanan thd dingin
• Hindari polutan lingkungan dengan menggunkan
masker
• Anjurkan untuk memperbanyak minum
• Anjurkan berkumur dengan larutan salin normal
Tonsilitis
• Peradangan tonsil
• Penyebab umum adalah streptokokkus grup A
• Gejala : sakit leher, nyeri menelan, menggigi,
demam, dan sakit otot.
• Biakan tenggorok harus dilakukan untuk
menentukan penyebab
• Terapi : meningkatkan jumlah cairan yang
masuk ; obat kumur salin ; pemberian
antibiotik
LARINGITIS
• Inflamasi pada laring
• Penyebab : terlalu banyak menggunakan suara, pemajanan thd
debu, bahan kimiawi, asap, infeksi saluran napas atas ; hampir
selalu disebabkan oleh virus
• Gejala –> akut : suara serak atau tidak dpt mengeluarkan
suara, batuk berat. Kronik  suara serak yang persisten
• Terapi medik –> akut : istirahat berbicara, hindari merokok,
istirahat ditempat tidur, menghirup uap dingin atau aerosol.
bila Kronik:  istirahatkan suara, hilangkan infeksi pernapasan
yg ada (primer), batasi merokok, penggunaan kortikosteroid
topikal
• Intervensi keperawatan: Instruksikan pasien mengistirahatkan
suara dan memepertahankan kelebaban lingkungan, sarankan
penggunaan ekspektoran bila ada sekresi laringeal, berikan
cairan ( 3 Liter) untuk mengencerkan sekresi
Tunggu
Sebentar

Anda mungkin juga menyukai