Anda di halaman 1dari 41

TERAPI

MODALITAS
Ns. Natar Fitri Napitupulu, M.Kep
TERAPI KOGNISI

TERAPI PERILAKU

LOGOTERAPI

TERAPI TERAPI KELUARGA

MODALITAS TERAPI LINGKUNGAN

TERAPI PSIKORELIGIUS

TERAPI KELOMPOK

TERAPI INDIVIDU
TERAPI
KOGNITIF
COGNITIVE THERAPY (CT)
DEFINISI
 Terapi kognitif merupakan salah satu jenis psikoterapi yang
menekankan dan meningkatkan kemampuan berpikir yang
diinginkan (positif) dan merubah pikiran – pikiran yang negatif
(Boyd & Nihart, 1998)
 Terapi kognitif adalah suatu proses – proses mengidentifikasi atau
mengenali pemikiran – pemikiran yang negatif dan merusak yang
dapat mendorong ke arah rendahnya harga diri dan depresi yang
menetap (Granfa, 2007)
 Tujuan:
1. Mengubah pikiran negatif menjadi positif
2. Mengetahui penyebab perasaan negatif yang dirasakan
3. Membantu mengendalikan diri
4. Pencegahan dan pertumbuhan pribadi
 Indikasi: depresi dan masalah psikiatrik lainnya, misalnya: panik,
masalah pengontrolan marah dan pengguna obat, HDR, RBD,
ketidakberdayaan.
 Selain itu juga efektif pada gangguan makan (bulimia, anoreksia
nervosa), gangguan kepribadian (wright & Beck, 2000 dalam Stuart
& Laraia, 2005)
 Prinsip pelaksanaan:
1. Mengidentifikasi kelainan bentuk pikir (Distorsi Kognitif)
2. Mengajarkan klien untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan
berespon terhadap kelainan bentuk pikiran dan kepercayaannya.
3. Menekankan kondisi realita yang ada pada klien
4. Program terapi terstruktur dengan baik
STRATEGI PELAKSANAAN:
1. Identifikasi pikiran otomatis

2. Penggunaan tanggapan rasional terhadap pikiran otomatis negatif

3. Manfaat tanggapan rasional terhadap pikiran otomatis yang negatif


(ungkapan hasil dalam mengikuti terapi)
4. Support system
 Tindakan dibagi dalam 4 sesi sesuai dengan SP di atas.

 Membuat tabel DAFTAR PIKIRAN NEGATIF, CARA AKU MELAWAN PIKIRAN


NEGATIFKU, CATATAN HARIANKU.
 Evaluasi: kemampuan klien dan keluarga dalam melaksanakan terapi
kognitif
TERAPI
PERILAKU
BEHAVIORAL THERAPY (BT)
DEFINISI
 Terapi Perilaku adalah salah satu jenis terapi yang menekankan
pentingnya peranan pikiran dalam kaitannya dengan perilaku yang
dialami oleh klien.
 Tujuan terapi: klien mengerti prinsip pembelajaran yang berkaitan
dengan perilaku maladaptive serta mempelajari respon – respon
perilaku yang baru dalam menghadapi perilaku negatif tersebut.
 Terapi perilaku adalah aplikasi sistematis mengenai prinsip –
prinsip pembelajaran untuk memodifikasi masalah – masalah
perilaku yang dialami klien
INDIKASI:
 Depresi dan gangguan mood yang lain

 Kecemasan Sosial

 Serangan panik dan phobia

 Obsessions and Compulsions Disorder(OCD and related condition)

 Kecemasan kronis atau ketakutan

 PTSD(Post Traumatic Stress Disorder) and related condition

 Gangguan makan (anorexia, bulimia, obesitas)

 Insomnia dan gangguan tidur lainnya

 Gangguan masalah hubungan sosial

 Problem perkawinan atau masalah hubungan lainnya


TEKNIK DAN MODIFIKASI PERILAKU
• Klien diperlihatkan atau distimulasi dengan sumber ketakutan, kecemasan
Flooding atau masalah lainnya dalam interval waktu tertentu serta lingkungan yang
tidak membahayakan; sampai klien mampu mengatasi masalah tersebut

• Hampir sama dengan flooding tapi dilakukan dengan hirarki secara


Gradual Exposure progressive mulai dari stimulus yang kurang lalu sedang sampai stimulus
yang berat

• Terapi perilaku dilakukan dengan memperlihatkan sedikit demi sedikit tapi


Desensitization bertahap mengenai hal – hal yang menjadi sumber ketakutan atau
kecemasan

• Teknik terapi dimana klien melihat dan mengikuti seseorang atau terapis
Modelling yang berhasil dalam melakukan sesuatu, misalnya: ketakutan, halusinasi,
penyalahgunaan obat, anger management
• Suatu metode untuk menghilangkan kebiasaan merokok; dimana perokok menghisap
setiap 6 detik, mulai dari rokok yang disenangi, kurang disenangi, kurang disukai,
Rapid Smoking sampai rokok yang paling tidak disenangi. Kegiatan ini dilakukan terus menerus
minimal 30 menit.

Assertiveness • Klien diajarkan bagaimana berinteraksi dengan orang lain secara efektif dan
Training & Social menyenangkan. Terapis membantu klien menghadapi kecemasan sosial dan
membangun kemampuan perilaku dalam lingkungan sosial (misal TAK)
Training
• Klien diberikan imbalan material atas perilaku yang diharapkan dari klien dan mampu
Token Economy dilakukannya. Kegiatan dilakukan dengan memberi token (permen, uang atau
makanan) bila klien sukses mengubah perilakunya.

Positive • Digunakan untuk mengatasi masalah perilaku yang diajarkan dengan adanya
keberhasilan menerima suatu kemampuan baru dengan memberi reward kepada
Reinforcement klien
• Digunakan untuk memberi hukuman ringan tapi tidak
membahayakan apabila klien lupa atau tidak mengindahkan
Extinction perilaku yang telah menjadi kesepakatan.
Misal:mengeluarkan klien dari kelompok sampai klien mau
mengikuti atau melakukan prilaku yang sesuai kesepakatan

• Perilaku yang negatif yang dilakukan oleh klien dengan

Punishment memberikan stimulus yang negatif. Misalnya: klien yang tidak


mampu mempertahankan ADL akan diberikan tugas
membersihkan kamar mandi
TERAPI KOGNITIF
DAN PERILAKU
COGNITIF BEHAVIORAL THERAPY
(CBT)
DEFINISI
 CBT merupakan salah satu bentuk psikoterapi yang didasarkan
pada teori bahwa tanda – tanda gejala fisiologis berhubungan
dengan interaksi antara pikiran, perilaku dan emosi (Pedneault,
2008).
 Adalah salah satu bentuk terapi psikososial yang merubah pola
pikir negatif menjadi positif sehingga perilaku maladaptif yang
timbul akibat pola pikir yang salah juga akan berubah menjadi
perilaku yang adaptif.
 Tujuan:

memodifikasi fungsi berpikir, perasaan, bertindak, dengan


menekankan fungsi otak dalam menganalisa, memutuskan,
bertanya, berbuat dan mengambil keputusan kembali. Dengan
merubah status pikiran dan perasaannya, klien diharapkan dapat
merubah perilaku negatif menjadi positif (Oemarjadi, 2003)
 Indikasi: depresi, ansietas, panik, agoraphobia, sosial phobia,
bulemia, obsessive compulsive disorder, PTSD, psikosis, marah,
distress HIV, masalah keluarga, kelainan fungsi seksual, kerusakan
personality
 Menurut Tull (2008), dalam terapi ini klien diminta untuk
menuliskan kejadian traumatis yang dialaminya secara detail, lalu
klien harus membaca kembali berulang – ulang.
 Terapis membantu klien untuk menemukan entry point dimana
terjadi kesalahan dalam berpikir. Kemudian bersama klien
mengumpulkan bukti – bukti akibat dari kesalahan berpikir dan
mencari jalan untuk mengatasi kesalahan berpikir tersebut.
 Pendekatan CBT: Exposure therapy, cognitive restructuring, stress
inoculating therapy
LOGOTERAPI
Subtitle
DEFINISI
 Psikoterapi yang dikembangkan oleh Viktor Frankl (1938)
 Menurut Bastaman (2007), Logoterapi berasal dari bahasa Yunani
“logos” yang brarti makna (meaning) dan juga rohani (spirituality),
sedangkan terapi adalah penyembuhan/ pengobatan.
 Logoterapi dapat digambarkan sebagai corak psikologis/psikiatri
yang mengakui adanya dimensi kerohanian pada manusia
disamping ragawi dan kejiwaan
 beranggapan bahwa makna hidup (the meaning of life) dan hasrat
hidup bermakna (the will to meaning) merupakan motivasi utama
manusia untuk meraih taraf kehidupan bermakna (the meaning
life) yang didambakannya.
 Indikasi: stres pasca trauma, PTSD, gangguan cemas
 Tujuan: membangkitkan “kemauan untuk bermakna” dalam diri
individu, membantu menemukan makna hidupnya saat mengalami
kesukaran, menggunakan kejengkelan dan penderitaannya sehari
hari sebagai alat untuk menemukan tujuan hidupnya
 Teknik analisa dalam logoterapi:
1. Mengajukan pertanyaan pada diri sendiri
2. Melihat dan merenungkan pengalaman yang bermakna
3. Mengungkap makna dalam kondisi krisis
TERAPI
KELUARGA
Subtitle
 Latar belakang: keluarga merupakan sistem pendukung utama
yang memberi perawatan langsung pada setiap keadaan (sehat –
sakit) klien.
 Terapi keluarga: terapi yang diberikan kepada keluarga yang
memiliki masalah kesehatan.
 Tujuan: mencegah kekambuhan penyakit jiwa dan membantu klien
pada proses penyesuaian kembali setelah selesai program
pengobatan.
TUJUAN RENCANA PULANG
TAHAPAN TERAPI KELUARGA
KLIEN
1. Permulaan hubungan dan 1. Menyiapkan klien dan keluarga
menjalin trust secara fisik, sosial serta psikologi

2. Pengkajian dan perencanaan 2. Meningkatkan kemandirian klien dan


keluarga
3. Implementasi dan tahap kerja
3. Menyelenggarakan rentang
4. Evaluasi dan terminasi perawatan antara rumah sakit dan
masyarakat
4. Melaksanakan proses pulang yang
bertahap
TERAPI
LINGKUNGAN
MILIEU THERAPY
DEFINISI
 Terapi lingkungan adalah jenis terapi yang dilakukan dengan
melakukan modifikasi lingkungan sosial klien atau kelompok.
 Modifikasi lingkungan bertujuan untuk meningkatkan pengalaman
kehidupan yang lebih positif dan adaptif.
 Indikasi: penyalahgunaan obat, regimen terapeutik, PK atau
gangguan jiwa lain
JENIS TERAPI LINGKUNGAN
Traditional case
management services

Vocational
development
Terapi lingkungan
Group therapy

Alternative therapy
 Prinsip dasar: memfasilitasi klien dalam berhubungan dengan kelompok,
lingkungan sosial dan masyarakat disekitarnya.
 Tujuan: klien mampu beradaptasi dengan situasi baru serta memahami
dengan baik implikasi perilaku berkaitan dengan status emosional dan
psikososial yang dihadapi.
 Jenis kegiatan terapi: terapi rekreasi, terapi kreasi seni (menari, musik,
menggambar/melukis, biblio therapy), pet therapy, plant therapy
PROSES TERAPI
 Memberi kesempatan, dukungan, pengertian kepada klien agar
berkembang sbg pribadi yg bertanggung jawab.
 Klien dipaparkan pd peraturan, harapan, tekanan peer, dan
interaksi sosial.
 Perawat mendorong komunikasi dan pembuatan keputusan,
meningkatkan harga diri, belajar keterampilan dan perilaku baru
TERAPI
PSIKORELIGIUS
DEFINISI
 Adalah terapi psikologis dengan menggunakan pendekatan agama
(religi)
 Religiusitas mampu mencegah dan melindungi dari penyakit
kejiwaan, mengurangi penderitaan, meningkatkan proses adaptasi
dan penyembuhan.
TERAPI
INDIVIDU
TERAPI INDIVIDUAL
 Pengertian: terapi yang dilakukan dengan menjalin hubungan
terstruktur antara Perawat dengan Klien untuk mengubah perilaku
klien.
 Tujuan: untuk mengembangkan kemampuan klien dalam
menyelesaikan konflik, meredakan penderitaan emosional, dan
klien dapat memenuhi kebutuhan dirinya.
 Proses: melalui 3 fase (orientasi, kerja, dan terminasi)
FASE ORIENTASI
 Perawat membangun hubungan saling percaya dg klien.
 Melakukan pengkajian data & mengidentifikasi masalah
keperawatan
 Perawat dan klien merumuskan tujuan dan menentukan
aktivitas yang akan dilakukan sepanjang terapi (intervensi)
FASE KERJA
 Klien dibantu untuk melakukan eksplorasi diri
 Perawat memperhatikan data subyektif dan data obyektif
 Klien dibantu utk mengembangkan pengetahuan ttg diri dan
didorong melakukan perubahan perilaku yg disfungsional.
FASE TERMINASI
 Dilakukan setelah perawat dan klien menyepakati masalah
keperawatan telah teratasi (mereda) dan lebih terkendali.
 Klien merasa lebih baik dan melaporkan peningkatan fungsi
pribadi, sosial, atau pekerjaan.
 Tujuan terapi telah tercapai.
INDIKASI
 Masalah hubungan sosial

 Anger management

 Kesedihan maladaptif atau depresi

 Masalah komunikasi

 Kecemasan/ panik

 Perasaan putus asa

 Masalah gangguan tidur/makan

 Berduka

 Penyalahgunaan / ketergantungan obat


TERAPI
KELOMPOK
 Psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama – sama
dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin olehseorang
therapist atau petugas kesehatan jiwa yang terlatih
 Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara
kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan
gangguan interpersonal
 Lihat materi TAK
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai