Anda di halaman 1dari 10

Tinjauan Historis

TINJAUAN HISTORIS
Pancasila
PANCASILA bag 1

Irnawati Tanjung
(7192240004)
IRNAWATI TANJUNG
(7192240004)
KEGIATAN RINTISAN GAGASAN MENCARI
SINTESIS ANTAR IDEOLOGI

Maksudnya adalah fakta-fakta pemikiran tentang konsep ideologi yang


jauh sebelum para tokoh kebangsaan tersidang pada badan penyelidik usaha
Persian kemerdakaan tahun 1945.Fakta-fakta pemikiran tersebut adalah
sebagai berikut:Sejak 1942 perhimpunan Indonesia dibelanda merumuskan
konsepsi ideologi politik nya dalam prinsip persatuan nasional, non-kooperasi,
kemandirian, dan solidaritas. Konsep ideologi politik perhimpunan Indonesia
sendiri sesungguhnya merupakan sintesis dari ideologi politik beberapa
organisasi pergerakan yang sudah ada sebelum nya. Tan Malak sekitar tahun
(1924-an) menulis sebuah buku Naar de "Republik Indonesia" (Menuju republik
indonesia). Dalam buku nya itu iya memberi penekanan bahwa paham
kedaulatan rakyat atau demokrasi memiliki akar yang kuat dalam tradisi
masyarakat nusantara.
Pada 1926 suekarno sebagai tokoh pergerakan pemuda di
bandung menulis essay dalam majalah Indonesia muda dengan
judul " Nasionalisme, Islam is me, dan marxisme.
Tujuan suekarno dalam mencari senyawa antar ideologi
dalam rangka konstruksi kebangsaan dan kemerdekaan indonesia,
pada 1932 suekarno mengkonstruksi sintesis dari 3 unsur ideologi
tersebut dalam istilah sosionalisme dan sosio demokrasi.
Sebagai monemun hasil pencarian sintesis gagasan antar
ideologi itu adalah sumpah pemuda 28 oktober 1928, sebab fisi
sumpah pemuda adalah mempertautkan segala keragaman
gagasan itu dalam satu kesatuan tanah air dan bangsa serta
menjunjung bahasa persatuan Indonesia.
 Dalam rancungan awal jepang kemerdekaan akan diberikan melalui 2 tahap:

1) Melalui badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan (BPUPK) dalam


bahasa jepang disebut Dokuristu junbi cusakai.
2) Panitia persiapan kemerdekaan dalam bahasa jepang disebutDokurista junbi
linkai.

Tugas BPUPK hanyalah melakukan usaha-usaha penyelidikan kemerdekaan,


ada pun tugas penyusunan rancangan dan penetapan undang-undang dasar
menjadi kewenangan bpk tetapi skenario ini berubah karna keberanian dan
kreativitas para pemimpin bangsa yang berhasil menerobos batas-batas
promalitas.
TINJAUAN HISTORIS PANCASILA BAG 2

• PENGERTIAN DASAR NEGARA YANG DIAJUKAN KETUA BPUPKDIPERSEPSI


SECARA BERBEDA, MOHAMMAD YAMIN MISALNYA PENGERTIAN DASAR ITU
LEBIH DIMAKNAI SEBAGAI DASAR SOSIOLOGIS, POLITIS, EKSISTENSI NEGARA.
SUPOMO JUGA DEMIKIAN PENGERTIAN DASAR YANG DIMAKSUD ADALAH
DALAM KONTEKS BAHWA NEGARA HARUS BERDASARKAN ATAS ALIRAN
PIKIRAN. ALHASIL YANG DIMAKSUD DASAR NEGARA MENURUT YAMIN DAN
SUPOMO BUKANLAH DALAM PENGERTIAN DASAR FILSAFAT. PADA 1 JUNI
1945 SOEKARNO MENYAMPAIKAN PIDATO, DALAM PIDATONYA YANG
MONUMENTAL ITU SOEKARNO MENJAWAB PERMINTAAN RADJIMAN
WIDYODININGRAT AKAN DASAR NEGARA INDONESIA ITU DALAM
PENGERTIAN DASAR FILSAFAT ATAU FILOSOFI.
Soekarno mengajukan 5 prinsip yang menurutnya
merupakan titik temu segenap elemen bangsa yaitu
sebagai berikut:
 Kebangsaan Indonesia
 Internasionalisme atau perikemanusiaan
 Mufakat atau demokrasi
 Kesejahteraan sosial
 Ketuhanan yang berkebudayaan/berkeadilan
Pada 18-21 Juni 1945 di Jakarta untuk mengadakan
pertemuan yang terkait dengan tugas panitia kecil. Pada
penghujung pertemuan yaitu pada tanggal 22 Juni 1945 Soekarno
mengambil inisiatif yakni membentuk panitia kecil tidak resmi
yang beranggotakan 9 orang yang bertugas merumuskan
pancasila sebagai dasar Negara dalam suatu rancangan
pembukaan hukum dasar yang dipersiapkan sebelum dibacakan
teks proklamasi.
Panitia 9 pun berhasil menyepakati rancangan preambule
pada alinea terakhir terdapat rumusan pancasila. Lalu rancangan
tersebut disebut Soekarno sebagai Mukadimah, Hatta
menyebutnya Piagam Jakarta sedangkan Sukiman menyebut
Gentlement Agreement.
Setelah melalui proses konsensus rumusan pancasila versi 1 juni
mengalami penyempurnaan dalam urutan dan redaksional sebagai berikut:
1.Prinsip ketuhanan dipindah dari sila ke-5 menjadi sila pertama
2.Prinsip internasionalisme atau perikemanusiaan tetap diletakkan pada sila
ke-2
3.Prinsip kebangsaan Indonesia berubah posisinya dari sila pertama menjadi
sila ke-3
4.Prinsip mufakat atau demokrasi beubah posisinya dari sila ke-3 menjadi sila
ke-4
5.Prinsip kesejahteraan sosial berubah posisinya dari sila ke-4 menjadisila ke-
5
Setelah BPUPK dibubarkan karena telah selesai melaksanakan tugasnya, pada 7
Agustus 1945 pemerintah Jepang memberikan persetujuan atas rencana pembentukan panitia
persiapan kemerdekaan. Namun karena lembaga tersebut belum jelas wujudnya dalam
rencana Jepang diantaranya tanpa kejelasan seputar Indonesia maka akhirnya pimpinan
bangsa Indonesia mengambil momentum menetapkan lembaga tersebut menjadi panitia
persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Pembentukan PPKI akhirnya terjadi pada 12 Agustus 1945. Soekarno sebagai ketua
serta Mohammad Hatta dan Radjiman Widyodiningrat sebagai wakil ketua. Anggota PPKI
pada mulanya berjumlah 21 orang terdiri atas 13 orang yang mewakili pulau jawa dan
Madura termasuk 1 orang Tionghoa, 3 orang mewakili wilayah Sumatera, 5 orang mewakili
wilayah bagian timur Indonesia. Pada pertemuan antara ketua wakil ketua PPKI dengan
marsekal terawisaigon Vietnam PPKI akan melakukan pertemuan pertamanya pada tanggal
25 Agustus 1945.

Anda mungkin juga menyukai