Anda di halaman 1dari 16

PERTEMUAN VI

Pendidikan Pancasila
Senin, Selasa & Rabu,
Tgl 14,15 & 16 Oktober 2019
Pertemuan keenam bersama Daud Alfrosius
Abukun
Prodi : Bimbingan & Konseling
FIPPS Unindra
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
1. Ideologi dan sejarahnya

2. Ideologi-ideologi dunia

3. Hubungan Pancasila dan Agama


1. Pengertian Ideologi
a. Pengertian Etimologis
Kata ideologi berasal dari dua suku kata bahasa Prancis
“ideo” yang mengacu pada ‘gagasan’ dan “logie” berarti
‘logos’. Logos adalah kata bahasa Yunani yang
menjelaskan tentang logika dan rasio. Jadi Antione
Destutt de Tracy menciptakan kata ini (ideologie) untuk
mendefinisikan “ilmu yang meliputi kajian tentang asal
usul hakikat ide-ide atau gagasan-gagasan’. Atau lebih
sederhana dikatakan bahwa “ideologi adalah definisi
tentang ilmu pengetahuan tentang ide-ide atau gagasan-
gagasan”.
…defideo…
Kata Inggris berpadanan “idea” dan berarti
gagasan, ide-ide, konsep, pengertian, cita-cita.
Sebanding dengan kata bahasa Yunani “logos”
di atasyang berarti ilmu atau pengetahuan.
Secara leterlek (harafiah) ideologi adalah
pengetahuan tentang gagasan-gagasan,
pengetahuan tentang ide-ide (scientia idea).
…defideo…
Ideologi juga merupakan kumpulan konsep tertemtu yang
dijadikan asas pendapat (peristiwa) yang dijadikan arah
dan tujuan untuk kelangsungan hidup atau cara berpikir
seseorang atau golongan (Egl..mengutip Takwin,20103.3)
Dengan demikian pengertian tersebut dapat dirangkum
bahwa IDEOLOGI adalah pemikiran yang mencakup
konsep dasar mengenai kehidupan dan metode menjaga
pemikiran tersebut agar tidak menjadi ABSURD dari
pemikiran yang lain dan metode untuk menjalankannya.
…defideo…
b. Definisi terminologis ideologi
Ideologi adalah studi tentang ide-ide atau pemikiran tertentu
Antoine Dsetutt de Tracy)
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia
(Descartes)
Ideologi adalah sistim perlindungan kekuasaan yang dimiliki penguasa atau suatu kelompok
manusia
(Marchiavelli)
Ideologi adalah sistim pemikiran mendasar dari suatu konsep (Francis Bacon)
Ideologi adalah alat untuk mencapai kesetaraan derajat dan
kesejahteraan sosial suatu masyarakat
(Karl Marx)
Ideologi adalah keseluruhan dari rival-rivalnya
(Napoleon Bonaparte)
2. jenis-jenis ideologi dunia
1. Marxisme
Paham ini mengatakan bahwa kesetaran dan kesejahteraan bersama seluruh
anggota masyarakat suatu negara adalah dengan cara mendesak
kekuasaan dengan menjadikan negara sosialis
2. Nanarkhisme
3. Kapitalisme
4. Komunisme
5. Liberalisme
6. Neoliberalisme
7. Komunitarianisme
8. Konservatisme
9. Demokrasi Islam
10. Demokrasi Kristen
….jendeodun…
11. Fasisme
12. Rasisme
13. Sosialisme
14. Nasionalisme
Adalah paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara (nation) dengan mewujudkan suatu konsep
identitas untuk suatu kelompok manusia yang mempunyai tujuan
bersama dalam mencapai cita-cita perwujudan kepentingan
nasional
Nasionalisme : cara ingin mempertahankan dan menjaga keutuhan
negaranya dari ancaman dari dalam dan luar negara tersebut.
…bentuk nasionalisme…
a. Nasionalisme kewarganegaraan
b. Nasionalisme etnis
c. Nasionalisme organik/nasionalisme roamntik
d. Nasionalisme Kultural
e. Nasionalisme kenegaraan
3. Korespondensi Pancasila dan Agama
Pancasila yang merupaespomdemsikan dasar filsafat
negara mendasar secara fundamental dimana menjalin
keterhubungan dan keterkaitan yang sangat erat antara
Pancasila sendiri dengan agama di Indonesia.
Nilai instrumental yang merupakan Batang Tubuh UUD
1945 pada Bab XI Pasal 29 ayat 1 dan 2 merupakan
refleksi nilai substantif Pancasila yakni Nilai Ketuhanan
yang diyakini dan diterima secara sah sebagai CAUSA
PRIMA dan sekaligus (tersirat) causa finalis dari seluruh
nilai-nilai Pancasila
…hupagama….
Konsep pemikiran para pendiri bangsa yang tertuang
dalam Pancasila yang secara antropologis merupakan
KARYA ASLI (khas) local genius bangsa Indonesia
(Ayatohaedi dalam Kaelan, 2012.41). Begitu pentingnya
Pancasila yang sekaligus mengisyaratkan bahwa
kesadaran akan adanya Tuhan milik semua orang dan
berbagai agama. Tuhan menurut terminologi Pancasila
adalah TUHAN YANG MAHA ESA yang tidak terbagi, yang
maknanya sejalan dengan agama Islam, agama Kristen,
agama Hindu, agama Budha dan bahkan Animisme
(Ch.1998.36)
…hupagama…
Hubungan Pancasila dan agama menjelaskan beberapa hal
berikut :
1. Masyarakat Nusantara Raya pra kemerdekaan sudah
hidup dalam kesadaran Religius (semen religionis) yang
ingin diwujudkan dalam kehidupan bersama secara
nasionalis keberbangsaan.
2. Dalam buku Sutasoma karangan Empu Tantular dijumpai
kalimat “bhineka tunggal ika tan hanna dharma
mangrua” yang berarti walau berbeda, satu jua adanya,
sebab tidak ada agama yang mempunyai tuahan/tujuan
yang berbeda (Ht.1992.5)
…hupagama…
3. Kuatnya paham keagamaan dalam formasi
kebangsaan Indonesia membuat arus besar
pendiri bangsa tidak dapat membayangkan
ruang publik hampa Tuhan.
4. Sejak dekade 1920-an, ketika Indonesia mulai
dibanyangkan sebagai komunitas politik
bersama, mengatasi komunitas kultural multi
etnis dan agama, IDE KEBANGSAAN TIDAK
TERLEPAS dari KETUHANAN (Ltf, 2011.67)
….hupagama….
Hubungan Pancasila dengan agama tidak saling bertentangan
dan tidak boleh dipertentangkan, karena keduanya menjadi
dasar yang terkait yang di atasnya bangsa dan negara
republik ini diletakkan. Hubungan negara dan agama
menurut Pancasila adalah :
1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Bangsa Indonesia adalah negara yang berke-Tuhan-an
Yang Maha Esa yang konsekuensi logisnya adalah bahwa
setiap warga negara dituntut memikiki hak asasi memeluk
dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang
dianut masing-masing
….hupagama….
3. Karena kedudukan manusia secara kodrati adalah
Mahkluk Tuhan, maka tidak ada ruang atau tempat
bagi Arheis dan atheisme serta Sekularisme di NKRI
4. Di negara republik Indonesia tidak ada ruang atau
tempat untuk pertentangan atau mempertantangkan
agama
5. Negara republik Indonesia pada hakikatnya
merupakan “Berkat Rahmat Allah Yang Maha Esa”
yang menjelaskan bahwa terbentuknya NKRI
disebabkan oleh SANG CAUSA PRIMA.
…hupagama…
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
religius.
Religiousitas bangsa Indonesia ini secara filosofis merupakan
nilai fundamental yang meneguhkan
KEBERADAAN/EKSISTENSI negara Indonesia sebagai
negara yang berke-Tuhan-an Yang Maha Esa.
Ketuhan Yang Maha Esa merupakan dasar kerohanian /
spiritualitas bangsa dan menjadi penopang utama bagi
persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka menjamin
keutuhan NKRI

Anda mungkin juga menyukai