Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

KANKER LAMBUNG
Pengertian
Neopasma kumpulan sel abnormal yang
terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus-menerus
secara tak terbatas, tidak terkoordinasi dengan
jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh.
Suatu keadaan dimana sel tumor pada mukosa
lambung dengan erosi-erosi mungkin berdarah,
sering kali nyeri epigastrum tiba-tiba
hematemesis.
Kanker lambung  suatu neoplasma yang
terdapat pada Gaster/lambung.
Karsinoma gaster merupakan bentuk neoplasma
gastrointestinal yang paling sering terjadi dan
menyebabkan sekitar 2,4 % kematian akibat
kanker.

Ca. gaster merupakan bentuk neoplasma


gastrointestinal yang paling sering terjadi dan
menyebabkan sekitar 2,4% kematian akibat
kanker
Kedua penyebab kematian.
Korea, Jepang, Cina, Taiwan memiliki
penyakit kanker tertinggi.
Sulit untuk menyembuhkan, seperti
penyakit lanjut.
Sebagian besar mati karena penyakit
berulang bahkan setelah reseksi untuk
menyembuhkan.
Etiologi

Gastritiskronis.
Faktor infeksi (oleh kuman H. Pylory).
Herediter.
Sering Makan daging hewan dengan cara
dipanggang atau dibakar atau diasapkan.
Sering makan makanan yang terlalu pedas.
Kurang makanan yang mengandung serat.
Makan makanan yang memproduksi bahan
karsinogenik dan ko-karsinogenik
Tanda & Gejala
Nyeri Regurgitasi.
Penurunan Berat Mudah kenyang.
badan. Asites ( perut
Muntah membesar).
Anoreksia. Kram abdomen
Disfagia. Darah yang nyata atau
Nausea. samar dalam tinja
Kelemahan. Pasien mengeluh rasa
Hematemasis. tidak enak pada perut
terutama sehabis
. makan
Prognosis dan stadium

Prognosis kanker lambung disesuaikan


dengan stadiumnya. Penilaian untuk
menentukan stadium kanker lambung
dilakukan dengan menggunakan sistem
TNM yang telah diserapkan.
Stadium kanker lambung dengan menggunakan sistem
TNM.

Tumor Primer Kelenjar Getah Bening Metastasis Jauh


(T) (KGB) (M)
Regional (N)

Tis Carcinoma in situ, N0 Kelenjar getah bening M0 Tidak ada


tumor intraepitel regional tidak terlibat metastasis

T1 Ekstensi tumor ke N1 Metastasis pada 1-6 M1 Ada metastasis


submukosa. nodus limfe regional jauh.

T2 Ekstensi tumor ke N2 Metastasis pada 7-15


propia muskular dan nodus limfe regional
serosa

T3 Penetrasi serosa N3 Metastasis pada >15


nodus limfe regional
Penentuan Stadium
Stadium I Tl N0 M0
Stadium II T2 N0 M0
Stadium III T3 N0 M0
Tl-3 Nl M0
Stadium IV T4 N0-1 M0
semuaT N2-3 M0
semuaT semuaN M1
Pemeriksaan Diagnosa
1. Pemeriksaan fisis.
Pemeriksaan fisis dapat membantu diagnosis berupa
berat badan menurun dan anemia. Didaerah
epigastrium mungkin ditemukan suatu massa dan
jika telah terjadi metastasis ke hati, teraba hati yang
iregular, dan kadang-kadang kelenjar limfe klavikula
teraba.
2. Radiologi.
Pemeriksaan radiologi yang penting adalah
pemeriksaan kontras ganda dengan berbagai posisi
seperti telentang. Tengkurap, oblik yang disertai
dengan komprsi.
3. Gastroskopi dan Biopsi.
Pemeriksaan gastroskopi banyak sekali
membantu diagnosis untuk melihat
adanya tumor gaster. Pada pemeriksaan
Okuda (1969) dengan biopsi ditemukan
94 % pasien dengan tumor ganas gaster
sedangkan dengan sitologi lavase hanya
didapatkan 50 %.
4. Pemeriksaan darah pada tinja.
Pada tumor ganas sering didapatkan
perdarahan dalam tinja (occult blood),
untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan tes
Benzidin.
5. Sitologi.
Pemeriksaan Papanicolaou dari cairan
lambung dapat memastikan tumor ganas
lambung dengan hasil 80 – 90 %. Tentu
pemeriksaan ini perlu dilengkapi dengan
pemeriksaan gastroskopi dan biopsi.
Komplikasi
1. Perforasi
Dapat terjadi perforasi akut dan perforasi kronik.
2. Hematemesis.
Hematemesis yang masif dan melena dapat terjadi
pada tumor ganas lambung sehingga dapat
menimbulkan anemia.
3. Obstruksi.
Dapat terjadi pada bagian bawah lambung dekat
daerah pilorus yang disertai keluhan muntah-muntah.
4. Adhesi.
Jika tumor mengenai dinding lambung dapat terjadi
perlengketan dan infiltrasi dengan organ sekitarnya
dan menimbulkan keluhan nyeri perut
Penatalaksanaan
1. Diet lunak, diberikan sedikit-sedikit tetapi
sering. Hindari bahan-bahan yang merangsang
seperti alkohol, bumbu dapur, dan lain-lain.
2. Berikan antasid, kecuali pada gastritis
hipertropik dan atropi gaster. Kini gastritis
hipertropik dan atropi gaster dihubungkan
dengan proses auto imun dan adanya anemia
permisiosa, karena itu pada kasus ini
diberikan kortikosteroid, vitamin b 12, bisa
juga diberi seperti asam glutamat, HCl,
julapamin, enzim-enzim lambung.
3. Bila rasa nyeri tidak hilang dengan antasid,
berikan oksitosin tablet 15 menit sebelum
makan.
4. Pembedahan, jika penyakit tanda
menunjukkan tanda penyebaran, pilihan
terbaik adalah pembedahan. Walaupun telah
terdapat daerah sebar, pembedahan masih
dilakukan sebagai tindakan paliatif. Reseksi
kuratif akan berhasil bila tidak ada tanda-
tanda metastasis di tempat lain, tidak ada sisa
Ca pada irisan lambung, reseksi jaringan
sekitar yang terkena, dari pengambilan
kelenjar limfe secukupnya.
5. Kemoterapi, pada tumor ganas gaster dapat
dilakukan kombinasi kemoterapi. Diantara
obat yang digunakan adalah 6 Fu, trimetiexote,
mitomisin C, hidro urea, dan karmisetin
dengan hasil 18%-30%, kombinasi terapi telah
memberikan hasil lebih baik sekitar 3%.
Regimen FAM (5 Fu, doksorubisin, mitocin
C), kombinasi lain yang digunakan adalah
EAP) Etoposid, doksorubisin, sisplatin).
6. Pengobatan dengan radiasi memperlihatkan
kurang berhasil.
Pengkajian

Data Subyektif :
Klien mengatakan nyeri pada dada bagian atas
perut
Klien mengatakan pada saat BAB kotorannya
keras
Klien mengatakan takut apabila penyakitnya
tidak sembuh
Klien mengatakan sering mual dan muntah
Klien mengatakan susah BAB
Klien mengatakan kurang nafsu makan
Data Obyektif :
Tanda ansietas : gelisah, pucat, berkeringat
Nyeri tekan pada abdomen
Porsi makan tidak dihabiskan
Keadaan umum lemah
Peristaltik usus 4 kali/menit
Bunyi tumpul pada perkusi abdomen
Perubahan pada kelembaban turgor kulit
 BB menurun
Wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit
Feses keras
Diagnosa Keperawatan
Pre-Op :
1. Nyeri berhubungan dengan proses
pertumbuhan sel-sel kanker
2. Kecemasan berhubungan dengan rencana
pembedahan
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual, muntah dan tidak
nafsu makan
4. Intoleransi beraktivitas berhubungan dengan
kelemahan fisik.
Post-Op :
1. Ketidakefektifan pola nafas b.d adanya pengaruh
anastesi.
2. Nyeri berhubungan dengan interupsi tubuh
sekunder terhadap prosedur invasif atau
intervensi operasi.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan status puasa.
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan
peningkatan kerentanan sekunder terhadap
prosedur invasive.
5. Kecemasan berhubungan dengan ketidakpastian
tentang hasil pengobatan kanker.
Intervensi
Pre Op
1. Observasi tanda-tanda vital
2. Kaji karakteristik nyeri, lokasi, frekfensi.
3. Manajemen nyeri
4. Kaji faktor penyebab timbul nyeri (takut,
marah, cemas)
5. Jelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan
terhadap pasien
7. Kaji kebiasaan makan klien.
8. Timbang berat badan bila
memungkinkan.
9. Kaji kemampuan klien dalam
beraktivitas.
10. Kolaborasi pemberian terapi
Post OP
1. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas
misalnya mengi, krekels, ronchi.
2. Catat adanya derajat dyspnea misalnya keluhan
“lapar udara”, gelisah, ansietas, distress
pernafasan, penggunaan otot bantu.
3. Kaji pasien untuk posisi yang nyaman misalnya
peninggian kepala tempat tidur, duduk pada
sandaran tempat tidur.
4. Dorong/bantu latihan nafas abdomen atau bibir.
5. Observasi karakteristik batuk misalnya menetap,
batuk pendek, basah.
6. Bantu tindakan untuk memperbaiki keefektifan upaya
batuk.
7. Tingkatkan masukan cairan antara sebagai pengganti
makanan.
8. Hidangkan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan
hangat.
9. Timbang berat badan bila memungkinkan.
Observasi tanda-tanda vital, adanya demam,
menggigil, berkeringat.
10. Observasi daerah luka operasi, adanya rembesan,
pus, eritema.
Evaluasi
1. Kebutuhan cairan klien kembali adekuat
2. Nyeri klien hilang / berkurang
3. Infeksi tidak terjadi
4. Kebutuhan nutrisi klien kembali adekuat
5. Pengetahuan klien dan keluarga
bertambah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai