Konsep Kep. Kritis 2019
Konsep Kep. Kritis 2019
KRITIS
Ismafiaty, M.Kep
PENGERTIAN
Merupakan salah satu spesialisasi di bidang
keperawatan yang menangani respon manusia
terhadap masalah yang mengancam hidup
1. Menyelamatkan kehidupan
2. Mencegah terjadinya kondisi memburuk
dan komplikasi melalui observasi dan
monitaring evaluasi yang ketat disertai
kemampuan menginterpretasikan setiap
data yang didapat dan melakukan tindak
lanjut.
3. Meningkatkan kualitas pasien dan
mempertahankan kehidupan.
4. Mengoptimalkan kemampuan fungsi
organ tubuh pasien.
5. Mengurangi angka kematian pasien kritis
dan mempercepat proses penyembuhan
pasien
Kemampuan Minimal ICU
Area kerja
Lingkungan AC AC AC
Suhu 25 – 35 23 – 35 23 – 35
Humiditas 50 -70 % 50 – 70 % 50 – 70 %
DISAIN ICU PRIMER SEKUNDER TERSIER
Ruang isolasi - + +
Ruang penyimpanan - + +
peralatan & barang
bersih
Peralatan monitor
Invasif :
• Monitor TD invasif - + +
• Tekanan vena sentral + + +
• Tekanan a. pulmonalis - - +
(swanganz)
Peralatan ICU Primer Sekunder Tersier
Non Invasif :
• Tekanan darah + + +
• EKG & HR + + +
• SaO2 + + +
• Kapnograph - + +
Suhu + + +
EEG - + +
Broncoscopy - + +
Lampu tindakan + + +
Hemodialissi - + +
CRRT - + +
N ICU PRIMER SEKUNDER TERSIER
o
1 RJP RJP RJP
1. Nutrisi
Tujuan utama dari dukungan nutrisi adalah
untuk mencegah atau memperbaiki
kekurangan gizi.
Hal ini biasanya dilakukan dengan
pemberian awal nutrisi enteral
pengiriman kalori melalui sal.
gastrointestinal atau nutrisi parenteral
pengiriman kalori intravena
2. Kecemasan
Sumber utama ancaman yang
dirasakan atau diantisipasi kesehatan fisik,
kerugian aktual dari kontrol atau fungsi
tubuh, dan lingkungan yang asing.
Indikator klinis agitasi, peningkatan
tekanan darah, peningkatan denyut
jantung, verbalisasi pasien kecemasan,
dan kegelisahan.
Perawat mendorong pasien dan
keluarga untuk mengungkapkan
keprihatinan, mengajukan pertanyaan, dan
menyatakan kebutuhan mereka; dan
termasuk pasien dan keluarga dalam
semua percakapan dan menjelaskan
tujuan peralatan dan prosedur.
Pemberian obat anti ansietas dan terapi
komplementer untuk mengurangi stress
dapat dipertimbangkan
3. Pain
Kontrol nyeri pada pasien ICU penting
agitasi dan kecemasan stres.
Pasien ICU yang berisiko tinggi mengalami
nyeri :
Pasien dengan iskemik, infeksi
Pasien yang terpasang alat-alat invasif
CVC, Ventilator, ETT
Pasien yang dijadwalkan untuk prosedur
invasif atau non-invasif.
4. Gangguan Komunikasi
Ketidakmampuan untuk berkomunikasi
obat penenang, terpasang ETT
menyedihkan bagi pasien
Peran perawat mengeksplorasi metode
alternatif untuk komunikasi pasien alat
tulis
Komunikasi non verbal penting bagi pasien
Keluarga harus didorong untuk
berkomunikasi dengan pasien walau dalam
keadaan koma
5. Delirium
Berkisar 15% - 40%
Faktor predisposisi delirium :
Usia
Penyakit Cerebral
Lingkungan Cemas, sulit tidur
Ketidakstabilan hemodinamik,
hipoksemia, ggn. Elektrolit, infeksi berat
Obat-obatan tertentu obat penenang,
furosemid, anti mikroba
Manajemen Delirium
Mengidentifikasi faktor predisposisi
delirium dan meningkatkan kesadaran
pasien terapi oksigen
Jika pasien mengalami hiperaktif, delusi,
insomnia obat neuroleptik
Libatkan keluarga dalam perawatan pasien
6. Gangguan Tidur
Pasien mungkin mengalami kesulitan tidur
kebisingan, kecemasan, nyeri, sering
monitoring, atau prosedur pengobatan.
Gangguan tidur stressor yang signifikan
di ICU delirium sistem imun
memperlambat proses penyembuhan
Mengkondisikan lingkungan pasien
Pemberian sedative diazepam,
benzodiazepin
7. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
Observasi keabu-abuan menyeluruh dan
sianosis pada “ jaringan hangat” seperti
daun telinga, bibir, lidah, dan membrane
lidah
Lakukan tindakan untuk
memperbaiki/mempertahankan jalan
nafas, misalnya: batuk atau suction.
Kaji status pernafasan.
Catat adanya dispnea dan penggunaan
otot bantu
Pertahankan kepatenan jalan nafas (posisi
kepala dan leher netral anatomis, cegah
fleksi leher)
Pertahankan elevasi kepala tempat tidur
30 – 45 derajat
Beri oksigen dengan metode dan indikasi
yang tepat
8. Gangguan perfusi jaringan cerebral
Monitor status neurologi dan menentukan
faktor penyebab gangguan
Catat perubahan dalam penglihatan
adanya kebutaan, kebutuhan lapang
pandang / kedalaman persepsi
Kaji fungsi-fungsi yang lebih tinggi
fungsi bicara jika klien sadar.
Berikan posisi kepala ditinggikan sedikit
dengan posisi netral (hanya tempat
tidurnya saja yang ditinggikan)
Kolaborasi pemberian oksigen
ISSUES RELATED TO FAMILIES
Anggota keluarga berperan penting dalam
pemulihan pasien dilibatkan dalam
pemulihan.
Keluarga berperan dalam :
Memberikan informasi kesehatan pasien
Advising pasien dalam keputusan perawatan
kesehatan atau berfungsi sebagai pembuat
keputusan ketika pasien tidak bisa
Membantu aktivitas sehari-hari
Memberikan dukungan yang positif
Untuk memberikan perawatan yang berpusat
pada keluarga secara efektif, perawat harus
terampil dalam intervensi krisis pendengar
aktif, mengurangi kecemasan, dan sabar dalam
menghadapi keluarga yang kesal atau marah
Anggota tim kesehatan lainnya (psikolog,
Rohaniawan) membantu kecemasan keluarga
Kebutuhan utama dari keluarga pasien sakit kritis
kebutuhan informasi, jaminan kebutuhan, dan
kenyamanan Keluarga membutuhkan
kepastian mengenai cara dan di mana perawatan
pasien dikelola dan keputusan dibuat oleh
keluarga
Kebutuhan Keluarga Pasien Kritis
Harapan akan kesembuhan
Informasi tentang pasien
Mendapatkan jawaban jujur dari tenaga
kesehatan
Mengetahui tentang kemajuan pasien
Ruang tunggu yang dekat dengan pasien
Di ijinkan untuk menjenguk pasien
Mudah menghubungi tenaga kesehatan
Di libatkan dalam perawatan atau penentu
keputusan