Anda di halaman 1dari 11

Analisis Industri

Pertanian
Bovy Niovany
(041923143003)
Arsyad Fauzan (041923143005)
M. Raynaldi Masyuri
(041923143010)
Pertanian
 Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya
hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan
bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi,
serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam
pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya
tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop
cultivation) meskipun cakupannya dapat pula berupa
pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam
pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju
 dan tempe, atau sekadar ekstraksi  semata, seperti
penangkapan ikan atau eksploitasi hutan
Bentuk Pembudidayaan Tanaman di
Indonesia :
 Sawah, yaitu suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan
basah dan memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah
lebak,  sawah tadah hujan maupun sawah pasang surut.
 Tegalan, yaitu suatu daerah dengan lahan kering yang
bergantung pada pengairan air hujan, ditanami tanaman
musiman atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam
sekitar rumah
 Pekarangan, yaitu suatu lahan yang berada di lingkungan
dalam rumah (biasanya dipagari dan masuk ke wilayah
rumah) yang dimanfaatkan untuk ditanami tanaman pertanian.
Strategi Bidang Pertanian Indonesia
 Strategi pertama adalah melakukan revitalisasi
berbagai sarana pendukung sektor pertanian, dan
pembukaan lahan baru sebagai tempat yang dapat
membuka lapangan pekerjaan baru bagi
masyarakat Indonesia.
 Strategi kedua adalah dengan mempersiapkan
sarana dan prasarana pendukung bagi sektor lain
yang akan menyerap pertumbuhan tenaga kerja
Indonesia
Potensi Bidang Pertanian Indonesia
 Struktur perekonomian Indonesia sekarang adalah
refleksi dari arah perekonomian yang dilakukan di
masa lalu. Era orde baru dan era reformasi juga
telah menunjukkan bahwa sektor pertanian masih
menjadi sektor penting yang membuka banyak
lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.
Sektor pertanian juga menyediakan pangan bagi
masyarakat Indonesia.
Analisa SWOT
 Strengths (kekuatan)
1. World Bank (2003) juga mencatat besarnya potensi sumber daya
pertanian Indonesia terutama untuk areal lahan kering. Tercatat
sekitar 24 juta hektar lahan kering potensial yang merupakan
sumber daya yang sangat penting bagi program diversifikasi pangan
dan diverfikasi produksi pertanian misalnya dengan tanaman
kehutanan, peternakan dan perkebunan
2. Kontribusi Indonesia terhadap produksi beras dunia sebesar 8,5
persen atau 51 juta ton (Rice Almanac, 2002).
3. Rerata produksi beras Indonesia 4,30 ton/hektar (Rice Almanak,
2002) dan meningkat menjadi 4,62 ton/ha pada tahun 2006 (Munif,
2009).
Weakness  (kelemahan)
1. Salah satu sebab utama adalah jumlah penduduk yang sangat
besar
2. transformasi struktural yang kurang berjalan. Di mana pun di
dunia ada pola bahwa peran pertanian dalam perkonomian
nasional akan semakin menurun dan ada pergerakan angkatan
kerja dari pertanian ke sektor industri dan jasa.
3. Di Indonesia lahan pertanian semakin dipenuhi oleh angkatan
kerja baru karena tidak ada alternatif lain di luar sektor
pertanian untuk mencari pekerjaan. Tentu hal ini sangat
berpengaruh terhadap produktivitas dan efisiensi produksinya
Opportunities (peluang)
 World Bank (2003) mencatat bahwa selama 1996-
2000, meskipun terjadi krisis ekonomi namun
konsumsi pangan per kapita di Indonesia
mengalami pertumbuhan yang pesat yaitu 8
persen.
 Potensi pasar ini merupakan peluang bagi
peningkatan produksi pangan nasional.  Selamaini
Indonesia masih melakukan impor beberapa
komoditas pangan.
Threats (ancaman)
 Hadirnya CAFTA (China-Asean Free Trade Agreement), sebagai suatu
bentuk perjanjian perdagangan bebas antara China dengan negara-negara
ASEAN, termasuk Indonesia didalamnya, haruslah benar-benar dicermati
dengan teliti
 memang Indonesia siap untuk bersaing dengan negara-negara lain, khususnya
China, persiapan yang dilakukan sejak tahun 2004 kemarin haruslah serius
 Kelembagaan petani haruslah dikuatkan agar dapat bekerjasama dengan solid
sehingga mampu bersaing dengan mantap.
 Memang dengan adanya perdagangan bebas ini ada beberapa peluang yang
bisa diambil.
 kehadiran CAFTA ini seharusnya bisa membangkitkan kreatifitas masyarakat,
khususnya masyarakat petani, jika dikaitkan dengan dunia pertanian.
Strategi Peningkatan Potensi
Pertanian Indonesia ke Depan
 Meningkatkan pemanfaatan sumber daya, dan memfokuskan
pada kegiatan penelitian unggulan secara optimal.
 Menajamkan skala prioritas serta memperkuat keterkaitan dan
keselarasan program antar kementerian dan institusilain,
khususnya kementerian pertanian dan kementerian
perdagangan dengan kebutuhan pengguna.
 Membuat kebijakan pertanian yang berpihak kepada rakyat, lewat
 Meningkatkan kerja sama penelitian dan komersialisasinya
dengan lembaga penelitian dan pengembangan, perguruan tinggi,
lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan swasta.
Strategi Peningkatan Potensi
Pertanian Indonesia ke Depan
 Meningkatkan relevansi, kualitas, nilai tambah ilmiah dan nilai tambah
ekonomi sektor pertanian.
 Meningkatkan akselerasi diseminasi serta mekanisme umpan balik
inovasi pertanian. Lewat teknologi dan sarana penanganan pasca panen
yang mampu menjaga keawetan produk.
 Dengan segala semua potensi yang dimilki oleh Indonesia salah satunya
sektor pertanian. Kondisi yang harus disusun pada dasar pembangunan
pertanian yang kuat artinya pembangunan yang mampu
mengoptimalkan sumber daya modal, tenaga, serta teknologi sekaligus
mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan
pertanian harus berdasarkan asas ‘keberlanjutan’ yakni, mencakup
aspek ekologis, sosial, dan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai