Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI

MANAJEMEN
LANJUTAN
MINGGU KE-14
BOVY NIOVANY 041923143003
PEMBAHASAN :
Balance Scorecard untuk
Penilaian Kinerja
Balance Scorecard untuk Penilaian Kinerja

Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan


perubahan besar luar biasa dalam persaingan, produksi, pemasaran,
pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara
perusahaan dengan pelanggan dan perusahaan dengan perusahaan
lain. Perubahan-perubahan tersebut mendorong perusahaan untuk
mempersiapkan dirinya agar bisa diterima di lingkungan global.
Balance Scorecard untuk Penilaian Kinerja

Keadaan ini memaksa manajemen untuk berupaya menyiapkan,


menyempurnakan ataupun mencari strategi-strategi baru yang
menjadikan perusahaan mampu bertahan dan berkembang dalam
persaingan tingkat dunia. Oleh karena itu perusahaan dalam hal ini
manajemen harus mengkaji ulang prinsip-prinsip yang selama ini
digunakan agar dapat bertahan dan bertumbuh dalam persaingan yang
semakin ketat untuk dapat menghasilkan produk dan jasa bagi
masyarakat.
Balance Scorecard untuk Penilaian Kinerja
Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting
dalam perusahaan. Selain digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan,
pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem
imbalan dalam perusaan, misalnya untuk menentukan tingkat gaji karyawan
maupun reward yang layak. Pihak manajemen juga dapat menggunakan
pengukuran kinerja perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode
yang lalu.
Balance Scorecard untuk Penilaian Kinerja
Pemakaian penilaian kinerja tradisional yaitu ROI, Profit Margin dan Rasio Operasi
sebetulnya belum cukup mewakili untuk menyimpulkan apakah kinerja yang dimiliki
oleh suatu perusahaan sudah baik atau belum. Hal ini disebabkan karena ROI, Profit
Marjin dan Rasio Operasi hanya menggambarkan pengukuran efektivitas penggunaan
aktiva serta laba dalam mendukung penjualan selama periode tgertentu. Dalam akuntansi
manajemen dikenal alat analisis yang bertujuan untuk menunjang proses manajemen
yang disebut dengan Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Norton pada tahun
1990. Balanced Scorecard merupakan suatu ukuran yang cukup komprehensif dalam
mewujudkan kinerja, yang mana keberhasilan keuangan yang dicapai perusahaan bersifat
jangka panjang.
Balance Scorecard untuk Penilaian Kinerja
Konsep balanced scorecard berkembang sejalan dengan perkembangan
implementasi konsep tersebut. Menurut ahli manjemen Kaplan dan Norton,
Balanced scorecard terdiri dari kartu skor (scorecard) dan berimbang (balanced).
Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja
seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang
hendak diwujudkan oleh peronil di masa depan. Melalui kartu skor, skor yang
akan diwujudkan personil di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja
sesungguhnya. Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas
kinerja personil yang bersangkutan.
Balance Scorecard untuk Penilaian Kinerja
Balanced scorecard memperkenalkan empat proses manajemen yang baru, yang
terbagi dan terkombinasi antara tujuan strategik jangka panjang dengan peristiwa-
peristiwa jangka pendek. Keempat proses tersebut adalah

1. Menterjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan.

2. Komunikasi dan Hubungan.

3. Rencana Bisnis

4. Umpan Balik dan Pembelajaran.


1. Menterjemahkan visi, misi dan strategi
perusahaan

Untuk menentukan ukuran kinerja, visi organisasi perlu dijabarkan


dalam tujuan dan sasaran. Visi adalah gambaran kondisi yang akan
diwujudkan oleh perusahaan di masa mendatang. Untuk mewujudkan
kondisi yang digambarkan dalam visi, perusahaan perlu merumuskan
strategi. Tujuan ini menjadi salah satu landasan bagi perumusan
strategi untuk mewujudkannya. Dalam proses perencanaan strategik,
tujuan ini kemudian dijabarkan ke dalam sasaran strategik dengan
ukuran pencapaiannya.
2. Komunikasi dan Hubungan.

Balanced scorecard memperlihatkan kepada setiap karyawan apa yang


dilakukan perusahaan untuk mencapai apa yang menjadi keinginan
para pemegang saham dan konsumen karena oleh tujuan tersebut
dibutuhkan kinerja karyawan yang baik. Untuk itu, balanced scorecard
menunjukkan strategi yang menyeluruh yang terdiri dari tiga kegiatan,
yaitu (1) Comunicating and educating, (2) Setting Goal dan (3)
Linking Reward to Performance Measures
3. Rencana Bisnis
Rencana bisnis memungkinkan organisasi mengintegrasikan antara rencana bisnis
dan rencana keuangan mereka. Hampir semua organisasi saat
mengimplementasikan berbagai macam program yang mempunyai
keunggulannya masing-masing saling bersaing antara satu dengan yang lainnya.
Keadaan tersebut membuat manajer mengalami kesulitan untuk mengintegrasikan
ide-ide yang muncul dan berbeda di setiap departemen. Akan tetapi dengan
menggunakan balanced scorecard sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber
daya dan mengatur mana yang lebih penting untuk diprioritaskan, akan
menggerakkan ke arah tujuan jangka panjang perusahaan secara menyeluruh.
4. Umpan Balik dan Pembelajaran.

Proses keempat ini akan memberikan strategic learning kepada


perusahaan. Dengan balanced scorecard sebagai pusat sistem
perusahaan, maka perusahaan dapat melaukan monitoring terhadap
apa yang telah dihasilkan perusahaan dalam jangka pendek, dari tiga
pespektif yang ada yaitu: konsumen, proses bisnis internal serta
pembelajaran dan pertumbuhan untuk dijadikan sebagai umpan balik
dalam mengevaluasi strategi.
Click icon to add picture

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai