Anda di halaman 1dari 13

PERBANDINGAN MENGGUNAKAN

TEKNOLOGI KONVENSIONAL DENGAN


BIOTEKNOLOGI PADA TATAPELAKSANAAN
PETERNAKAN ITIK

Kelompok 1

AZNIATY 60700118060
RISAL ALI 60700118069
MUH. FADLI 60700118078
NURAINI 60700118070
Pengertian Itik

Itik merupakan ternak unggas air penghasil telur dan daging yang
potensial. Populasi ternak itik tersebar diseluruh pelosok nusantara
mulai daerah perkotaan sampai pedesaan. Daging dan telur itik
cukup digemari oleh masyarakat Indonesia (Bharoto, 2001).

Itik yang mempunyai karakteristik khas unggas petelur termasuk


dalam tipe petelur antara lain berasal dari jenis: Indian Runner, Khaki
Khampbel dan Buff Orpington atau itik Buff. Dalam
perkembangannya di Indonesia, Indian Runner banyak dipelihara di
wilayah tertentu, misalnya di Kalimantan Selatan dikenal itik Alabio,
di daerah Tegal disebut itik Tegal dan di Bali disebut Itik Bali
Konvensional
Beberapa dari kita menyadari bahwa ketika teknologi yang dikatakan
konvensional ini dijadikan mata rantai kehidupan, akan menghambat
proses percepatan pembangunan suatu daerah atau negara, hal ini
konsekuen dengan cara-cara masyarakat yang lebih mengutamakan
kerja keras fisik dibanding dengan kerja mesin.

Teknologi konvensional adalah terminologi yang cukup aneh. Teknologi


konvensional yang banyak kita tahu adalah teknologi-teknologi yang
memanfaatkan barang dan peralatan sederhana, dan
Bioteknologi
Bioteknologi adalah bidang penerapan biosains dan teknologi yang menyangkut
penerapan praktis organisme hidup atau komponen subsellulernya pada industri jasa
dan manufaktur serta pengelolaan lingkungan. Atau dapat pula di definisikan sebagai
teknologi yang menggunakan sistem hayati (prosesproses biologi) untuk
mendapatkan barang dan jasa yang berguna bagi kesejahteraan manusia.
Bioteknologi memanfaatkan: bakteri, ragi, kapang, alga, sel tumbuhan atau sel hewan
yang dibiakkan sebagai konstituen berbagai proses industri.
Bioteknologi dibagi atas 3
• Bioteknologi tradisional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikrobia (organisme)
untuk memodifikasi bahan dan dan lingkungan untuk memperoleh produk optimal.
Misalnya pembuatan tempe, tape, roti, pengomposan sampah

• Boteknologi modern dilakukan melalui pemanfaatan ketrampilan manusia dalam


melakukan manipulasi makhluk hidup agar dapat digunakan untuk menghasilkan produk
sesuai yang diinginkan manusia. Misalnya melalui teknik rekayasa genetik. Rekayasa genetik
merupakan teknik untuk menghasilkan molekul DNA yang berisi gen baru yang diinginkan
atau kombinasi gen-gen baru atau dapat dikatakan sebagai manipulasi organisme.

• Bioteknologi modern berkembang pesat setelah genetika molekuler berkembang dengan


baik. Dimulai dengan pemahaman tentang struktur DNA pada tahun 1960an dan hingga
berkembangnya berbagai teknik molekuler telah menjadikan pemahaman tentang gen
menjadi semakin baik. Gen atau yang sering dikenal dengan istilah DNA, merupakan materi
genetik yang bertanggung jawab terhadap semua sifat yang dimiliki oleh makhluk hidup
(Sutarno, 2014).
Perbandingan Tatalaksanana Teknologi
Konvensional dan Bioteknologi Peternakan
1. Tatalaksana Peternakan Itik dengan Teknologi Konvensional

Dalam sistem pemeliharaan itik dibagi dalam 3 phase:


Starter, yaitu itik berumur 0 – 2 bulan.
Grower, itik dara umur 2 – 6 bulan.
Layer, umur 6 (enam) bulan sampai umur 3 tahun (masa afkir)
Periode Starter

• Anak itik umur 1 hari hingga umur 2 bulan, diberikan pakan jadi dengan kadar
protein 20% serta kalori antara 2700 – 3000 kkal. Pakan jadi untuk anak itik
berupa konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Selain konsentrat anak
itik dapat juga diberikan pakan buatan seperti, jagung, bungkil kelapa, tepung
ikan, kedelai, dedak halus, masing-masing 2kg dan 1kg kacang hijau, ditumbuk
menjadi tepung halus. Pakan diberikan 3 kali sehari hal ini dimaksudkan agar
pakan tidak terbuang dan tidak basi.
• Anak itik ditempatkan di dalam kandang yang dilengkapi dengan induk buatan
berbentuk kotak serta dilengkapi dengan pemanas buatan. Sumber panas ini
dimaksukan agar itik tidak berdesak-desakan. Bila keadaan kandang yang terlalu
dingin dapat mengakibatkan kematian itik. Pemanas buatan menggunakan
lampu pijar. Untuk 100 ekor anak itik, dapat menggunakan lampu 60w – 75w
yang digantung setinggi 40cm dari atas lantai. Induk buatan memerlukan suhu
35°C pada minggu pertama dan dapat dikurangi setiap minggu sampai 18°C.
Periode Grower

• Pemeliharaan masa grower adalah itik yang berumur 2 sampai 6 bulan.


Pemberian makanan pada periode ini hampir sama dengan pemberian
pakan itik pada masa starter hanya saja pada siang hari, itik dapat diberikan
makanan berupa sayur-sayuran seperti kangkung, enceng gondok, bayam
dan lain lain. Pada masa ini pemberian pakan dibatasi, agar itik tidak cepat
betelur. Bila itik betelur pada usia muda, produksi telurnya kecil-kecil.
• Tempat pemeliharaan itik pada periode ini, itik dapat ditempatkan di
kandang berbentuk postal ataupun kandang ren yang dibagi dalam 2
bagian, yaitu tempat bermain dan tempat beristirahat dan dapat pula
dibuat kolam. Luas kandang dapat disesuaikan dengan jumlah itik yang
dipelihara. Misalnya itik yang akan dipelihara sebanyak 100 ekor dengan
kepadatan itik 4 ekor/m2, maka luas kandang adalah 25 m2. Misalkan
panjang kandang dibuat 10 meter dan lebar kandang 5m dan lain
sebagainya tergantung dengan kondisi yang ada.
Periode layer

• Periode layer adalah itik berumur 6 bulan


hingga masa afkir (3tahun). Pada umur 5.5
bulan itik mulai belajar bertelur untuk itu
kandang itik harus jauh dari keramaian hal ini
untuk menghidari agar itik tidak mudah
terkejut yang akan mengakibatkan itik tidak
mau betelur.
Pencegahan Penyakit
• Lahan yang digunakan untuk memelihara itik petelur harus bebas dari penyakit menular.
• Kandang dan kolam harus kuat, aman dan bebas penyakit. Apabila digunakan kandang bekas
itik yang telah terserang penyakit, kandang cukup dicucihamakan dengan desinfektan,
kemudian dibiarkan beberapa saat. Apabila kandang tersebut bekas itik sehat cukup dicuci
dengan air biasa.
• Itik yang baru masuk sebaiknya dimasukkan ke kandang karantina dulu dengan perlakuan
khusus. Itik yang diduga bulunya mengandung bibit penyakit sebaiknya dimandikan dengan
larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour, Triatek atau Granade 5 % EC dengan
konsentrasi 4,5 gram / 3 liter air. Untuk membasmi kutu, itik dapat juga dimandikan larutan
Asuntol berkontrasi 3-6 gram/3liter air.
• Kandang diupayakan tidak lembab dan bebas dari genangan air. Kelembaban yang tinggi dan
genangan air dapat digunakan oleh bibit penyakit sebagai media tumbuh dan
perkembangbiakanya.
• Dilakukan vaksinasi secara teratur. Vaksinasi ditujukan untuk mencegah terjangkitnya
penyakit oleh virus.
• Pengaturan kepadatan kandang yang tepat. Kepadatan kandang yang tinggi dapat memicu
timbulnya berbagai penyakit.
• Kebersihan dan kesegaran pakan harus dijaga. Jangan memberikan pakan basi kepada
bebek / itik. Pakan harus disimpan ditempat kering, sehingga terbebas dari jamur dan bau
apek.
Tatalaksana Itik dengan menggunakan
Bioteknologi Peternakan

Bioteknologi mencakup :
• teknologi produksi, seperti inseminasi buatan, embrio
transfer, kriopreservasi embrio, fertilisasi in vitro, sexing
sperma maupun embrio, cloning dan splitting.
• rekayasa genetika, seperti genome maps, marker assisted
selection (MAS), transgenic, identifikasi gen, konservasi
molekuler, dan
• peningkatan efisiensi dan kualitas pakan, seperti
manipulasi mikroba rumen, dan bioteknologi yang
berkaitan dengan bidang veteriner (Gordon, 1994;
Niemann dan Kues, 2000).
Penerapan Bioteknologi Dalam Bidang Petrnakan

• Transplantasi Nukleus (Kloning)


• Insiminasi Buatan
• Transfer embrio
• Genetic engineering (Rekayasa Genetik)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai