Anda di halaman 1dari 32

INTRODUCTION

PELAYANAN HOME CARE


Tantangan Pelayanan Kep

Perubahan masalah kesehatan ; Penyakit infeksi, penyakit degeneratif ,


penyakit terminal, dan masalah-masalah psikologi, sosial yang mempengaruhi
kesehatan

Perkembangan IPTEK yang sangat cepat sehingga informasi dengan cepat dapat diakses oleh
semua orang sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh masyarakat

Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus


menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang

Salah satu Rencana STrategis Depkes th 2015-2019 ; Meningkatnya akses dan mutu
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama didaerah terpencil, tertinggal, dan
perbatasan.

Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan


kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka
ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau.
Definisi home care
 Pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga di
tempat tinggal mereka yang bertujuan
untuk meningkatkan, mempertahankan
atau memulihkan kesehatan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit.
Departemen Kesehatan (2002)
 Perpaduan perawatan kesehatan
masyarakat dan keterampilan teknis yang
terpilih dari perawat spesialis yang terdiri
dari perawat komunitas, perawat
gerontologi, perawat psikiatri, perawat
maternitas dan perawat medikal bedah.
(American of Nurses Association (ANA)
tahun 1992 )
 Bagian integral dari pelayanan keperawatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu individu, keluarga dan
masyarakat mencapai kemandirian dalam menyelesaikan
masalah kesehatan yang mereka hadapi. Sherwen (1991)

 Bagian dari proses keperawatan di rumah sakit, yang


merupakan kelanjutan dari rencana pemulangan (discharge
planning), bagi klien yang sudah waktunya pulang dari
rumah sakit. Perawatan di rumah ini biasanya dilakukan
oleh perawat dari rumah sakit semula, dilaksanakan oleh
perawat komunitas dimana klien berada, atau dilaksanakan
oleh tim khusus yang menangani perawatan di rumah. Stuart
(1998)
 Sistem dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
diberikan di rumah kepada orang-orang cacat atau orang-
orang yang harus tinggal di rumah karena kondisi
kesehatannya. (Neis dan Mc.Ewen,2001)

 Penyediaan peralatan dan jasa pelayanan keperawatan


kepada pasien di rumah yang bertujuan untuk memulihkan
dan mempertahankan secara maksimal tingkat kenyamanan
dan kesehatan. (American Medical Association)
Suatu komponen rentang pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal
mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan serta memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit termasuk penyakit terminal. Pelayanan
yang sesuai dengan kebutuhan pasien individual dan keluarga,
direncanakan, dikoordinasi dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang
diorganisir untuk memberi home care melalui staf atau pengaturan
berdasarkan perjanjian atau kombinasi dari keduanya (Warhola C, 1980).
Tujuan HOME CARE
 Mencegah terjadinya suatu penyakit dan meningkatkan kesehatan
pasien (Stanhope, 1996)

 Menurut Direktorat Bina Yankep Depkes RI dalam makalahnya pada


seminar nasional 2007 ;
a. Tujuan Umum : Meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga.
b. Tujuan Khusus :
1. Terpenuhi kebutuhan dasar bagi pasien secara ( bio-psiko-
sosial- spiritual ).
2. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga dalam
pemeliharaan dan perawatan anggota keluarga yang memiliki
masalah kesehatan.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di
rumah
Menurut Drs.I Nyoman Cakra, A.Md.Kep,
SH. (2006)
1. Membantu klien memelihara atau meningkatkan status
kesehatan dan kualitas hidupnya.

2. Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan


pada anggota keluarga dengan masalah kesehatan dan
kecacatan.

3. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar


keluarga.

4. Membantu klien tinggal atau kembali ke rumah dan


mendapatkan perawatan yang diperlukan, rehabilitasi
atau perawatan paliatif.

5. Biaya kesehatan akan lebih terkendali.


PRINSIP HOME CARE

 Pengelolaan pelayanan dilaksanakan oleh


perawat/TIM yang memiliki keahlian khusus
 Mengaplikasikan konsep sebagai dasar
pengambilan keputusan dalam praktik
 Mengumpulkan dan mencatat data dengan
sistematis, akurat dan komprehensif secara terus
menerus
 Menggunakan data hasil pengkajian untuk
menetapkan diagnosa keperawatan
 Mengembangkan rencana kep didasarkan pd
diagnosa kep yg dikaitkan dg tindakan
pencegahan, terapi dan pemulihan.
 Memberikan yankep untuk menjaga kenyamanan,
penyembuhan, peningkatan kesehatan dan
pencegahan komplikasi.
 Mengevaluasi secara terus menerus respon pasien
dan keluarganya thd intervensi kep
 Bertanggung jawab thd pasien dan keluarganya
akan pelayanan yg bermutu.
 Memelihara hubungan diantara anggota tim utk
menjamin agar kegiatan yg dilakukan anggota tim
saling mendukung.
 Mengembangkan kemampuan profesional dan
berkontribusi pd pertumbuhan kemampuan
profesional tenaga kesehatan lainnya.
 Berpartisipasi dlm aktifitas riset utk
mengembangkan pengetahuan pelayanan kep
dirumah.
 Menggunakan kode etik kep dlm melaksanakan kep
dirumah.
Ruang lingkup pelayanan home care

a. Pelayanan medik
b. Pelayanan asuhan keperawatan
c. Pelayanan Rehabilitasi Medik
d. Pendidikan & Penyuluhan kesehatan
e. Pelayanan informasi dan rujukan
f. Sanitasi perorangan & lingkungan
g. Kegiatan sosial
Klasifikasi masalah yg ditangani home care
(Martin & Scheet (1992 cit.Martin,1997)

a. Domain I : masalah2 lingkungan


Lingkungan internal dan eksternal;
Tempat tinggal, Sanitasi, keamanan lingkungan,
tempat kerja.
b. Domain II : masalah2 Psikososial
Pola tingkah laku, pola komunikasi, pola hubungan,
pola perkembangan ;
komunikasi pasien dg masyarakat, kontak sosial,
perubahan peran, hubungan interpersonal,
spiritual, berduka, stabilitas emosi, parenting,
kekerasan pd anak/dewasa, pasien anak/dewasa
yg terlantar.
c. Domain III: masalah2 fisiologi
S tatus normal fungsi tubuh dlm mempertahankan kehidupan;
gangguan sistem tubuh; pendengaran, penglihatan, neuromuskular,
integumen, dll.

d. Domain IV: masalah2 terkait perilaku kesehatan


Pola istirahat tidur, aktifitas fisik, personal hygiene, penggunaan obat,
KB, dll.
Peran Perawat

1. Pengelola
2. Konsulen
3. Manajer/ koordinator Kasus
4. Pelaksana
URAIAN TUGAS
A. PENGELOLA
a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pengelolaan
pelayanan perawatan di rumah.
b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap
pelaksanaan pelayanan dan klien.
c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan
keterampilan terhadap sumber daya manusia
keperawatan .
d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan
pembinaan terhadap kinerja pelaksana Home care.
e. Menyusun laporan pelaksanaan Home Care secara
berkesinambungan.
B. KONSULEN

a. Menerima konsultasi dari pelaksanaan


keperawatan dan memberikan
petunjuk / advis sesuai kewenangannya.
b. Memberikan advokasi khususnya dalam
bidang tindakan medik.
c. Melaksanakan tindakan-tindakan medik
sesuai kewenangannya.
d. Memeriksa, menentukan Diagnosa dan
memberi terapi medik.
C. Manajer / Koordinator kasus :

Mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan,dengan


fungsi :
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga.
b. Menyusun rencana pelayanan.
c. Mengkoordinir aktifitas tim.
d. Memantau kualitas pelayanan.
D. Pelaksana
Memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan
dengan fungsi :
a. Melakukan pengkajian komprehensif
b. Menetapkan masalah
c. Menyusun rencana keperawatan
d. Melakukan tindakan perawatan
e. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien.
f. Membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping
yang efektif.
g. Melibatkan keluarga dalam pelayanan
h. Membimbing semua anggota keluarga dalam
pemeliharaan kesehatan.
i. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan.
j. Mendokumentasikan asuhan keperawatan.
Kelebihan & Kekurangan
A. KELEBIHAN
1. Bagi klien
a. Pelayanan
akan lebih sempurna, holistic dan
komprehensif
b. Pelayanan lebih profesional
c. Pelayanankeperawatan mandiri bisa diaplikasikan
dengan di bawah naungan legal dan etik keperawatan
d. Kebutuhan klien akan dapat terpenuhi sehingga klien
akan lebih nyaman dan puas dengan asuhan keperawatan
yang profesional
2. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
a. Untuk rumah sakit: tidak kehilangan konsumen dan selalu
terkontrol
b. Pelaksanaan pemberian keperawatan mudah terkontrol dan
terkendali
c. Pengkoordinasian pelayanan kesehatan lebih terarah
d. Cost control dapat dilakukan serta dapat melakukan penghematan
biaya pelayanan

3. Bagi Pendidikan Keperawatan


a. Merupakan lahan praktek mandiri untuk role model bagi
mahasiswa keperawatan
b. Lahan atau area penelitian keperawatan untuk pengembangan
ilmu keperawatan
c. Merupakan area untuk penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi
B. Kekurangan
1. Penanganan masa kritis kurang cepat dan kurang efektif.
2. Kurang perhatian atau pengawasan dari tenaga medis.
3. Letak geografis yang berjauhan, sehingga sulit untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.
Perkembangan Home Care
1. DI LUAR NEGERI
 Di Amerika, Home Care (HC) yang terorganisasikan dimulai sejak
sekitar tahun 1880- an, dimana saat itu banyak sekali penderita
penyakit infeksi dengan angka kematian yang tinggi. Meskipun pada
saat itu telah banyak didirikan rumah sakit modern, namun
pemanfaatannya masih sangat rendah, hal ini dikarenakan masyarakat
lebih menyukai perawatan dirumah. Kondisi ini berkembang secara
professional, sehingga pada tahun 1900 terdapat 12.000 perawat
terlatih di seluruh USA (Visiting Nurses / VN ; memberikan asuhan
keperawatan dirumah pada keluarga miskin, Public Health Nurses,
melakukan upaya promosi dan prevensi untuk melindungi kesehatan
masyarakat, serta Perawat Praktik Mandiri yang melakukan asuhan
keperawatan pasien dirumah sesuai kebutuhannya). (Lerman D. & Eric
B.L, 1993).
 Sejak tahun 1990-an institusi yang memberikan layanan
Home Care terus meningkat sekitar 10% per tahun dari
semula layanan hanya diberikan oleh organisasi perawat
pengunjung rumah (VNA = Visiting Nurse Association)
dan pemerintah, kemudian berkembang layanan yang
berorientasi profit (Proprietary Agencies) dan yang
berbasis RS (Hospital Based Agencies) Kondisi ini terjadi
seiring dengan perubahan system pembayaran jasa
layanan Home Care (dapat dibayar melalui pihak ke tiga
/ asuransi) dan perkembangan spesialisasi di berbagai
layanan kesehatan termasuk berkembangnya Home
Health Nursing yang merupakan spesialisasi dari
Community Health Nursing (Allender & Spradley, 2001)
 Pada tahun 1930, Perubahan pola penyakit dari penyakit
menular ke penyakit kronis degeneratif sbg penyebab
utama kematian. Shg RS menjadi dicari, HC
dimarjinalkan.
 Pada tahun 1950, biaya RS meningkat & konsep HC kembali
dimunculkan.
 Pada tahun 1982 , didirikan NHCA (National Home Care
Association)
 Pada 40 th terakhir terjadi perubahan bertahap dari
penggunaan panti jompo utk perawatan jangka panjang di
rumah.
 DiUK, Home Care berkembang secara professional selama
pertengahan abad 19, dengan mulai berkembangnya District
Nursing, yang pada awalnya dimulai oleh para Biarawati yang
merawat orang miskin yang sakit dirumah. Kemudian merek
mulai melatih wanita dari kalangan menengah ke bawah untuk
merawat orang miskin yang sakit, dibawah pengawasan
Biarawati tersebut (Walliamson, 1996 dalam Lawwton, Cantrell
& Harris, 2000). Kondisi ini terus berkembang sehingga pada
tahun 1992 ditetapkan peran District Nurse (DN) adalah :
a. merawat orang sakit dirumah, sampai klien mampu mandiri
b. merawat orang sakaratul maut dirumah agar meninggal
dengan nyaman dan damai
c. mengajarkan ketrampilan keperawatan dasar kepada klien
dan keluarga, agar dapat digunakan pada saat kunjungan
perawat telah berlalu.
 Selain District Nurse (DN), di UK juga muncul
perawat Health Visitor (HV) yang berperan
sebagai District Nurse (DN) ditambah dengan
peran lain ialah :
a. melakukan penyuluhan dan konseling pada
klien, keluarga maupun masyarakat luas dalam
upaya pencegahan penyakit dan promosi
kesehatan
b. memberikan saran dan pandangan bagaimana
mengelola kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat sesuai dengan kondisi setempat.
2. DI DALAM NEGERI
 Program Home Care (HC) : “Partus Luar”.
RS Budi Kemulyaan di Jakarta yang merupakan RS pendidikan Bidan
tertua di Indonesia, sejak berdirinya sampai sekitar tahun 1975.
 Dalam layanan “Partus Luar”, bidan dan siswa bidan RS Budi
Kemulyaan melakukan pertolongan persalinan normal dirumah pasien.
kemudian diikuti dengan
 Perawatan nifas dan neonatal oleh siswa bidan senior (kandidat)
sampai tali pusat bayi puput (lepas).
 Membuat laporan tertulis kepada RS tentang kondisi ibu dan bayi serta
tindakan yang telah dilakukan.
 Kondisi ini terhenti seiring dengan perubahan kebijakan Depkes yang
memisahkan organisasi pendidikan dengan pelayanan.
Faktor-faktor yang mendorong perkembangan home care

 Kasus-kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan


tidak efisien lagi apabila dirawat di institusi pelayanan
kesehatan. Misalnya pasien kanker stadium akhir yang
secara medis belum ada upaya yang dapat dilakukan untuk
mencapai kesembuhan,
 Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan
kesehatan pada kasus-kasus penyakit degeneratif yang
memerlukan perawatan yang relatif lama. Dengan
demikian berdampak pada makin meningkatnya kasus-
kasus yang memerlukan tindak lanjut keperawatan di
rumah. Misalnya pasien pasca stroke yang mengalami
komplikasi kelumpuhan dan memerlukan pelayanan
rehabilitasi yang membutuhkan waktu relatif lama.
 Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit,
merasakan bahwa perawatan klien yang sangat lama (lebih
1 minggu) tidak menguntungkan bahkan menjadi beban
bagi manajemen.
 Banyak orang merasakan bahwa dirawat inap di institusi
pelayanan kesehatan membatasi kehidupan manusia,
karena seseorang tidak dapat menikmati kehidupan secara
optimal karena terikat dengan aturan-aturan yang
ditetapkan.
 Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi
sebagian klien dibandingkan dengan perawatan di rumah
sakit, sehingga dapat mempercepat kesembuhan (Depkes,
2002).

Anda mungkin juga menyukai