Anda di halaman 1dari 31

BOTANI FARMASI

Rini Isromarina, M.Sc


Organ perkembangbiakan
(Organum reproductivum)
 Satu tumbuhan  tumbuhan baru
 Bagian tumbuhan yg memisahkan diri secara

alamiah atau buatan

 Satu tumbuhan memperbanyak diri 


berkembangbiak

 Bagian tumbuhan  individu baru  Organ


perkembangbiakan
Organ perkembangbiakan dibedakan
menjadi dua:
 Organ perkembangbiakan vegetatif (aseksual)
 tanpa peleburan benang sari dan putik.

 Organ perkembangbiakan generatif (seksual)


 rekombinasi benang sari dan kepala putik.

Pada tumbuhan biji Organ perkembangbiakan


vegetatif & generatif
Organ perkembangbiakan vegetatif dapat
dibedakan menjadi:
1. Organ perkembangbiakan vegetatif alami,
misalnya:
a. Umbi batang, Solanum tuberosum L. dan
Ipomoea batatas Poir.
b. Umbi lapis, pada tumbuhan suku Liliaceae,
Amaryllidaceae. Allium cepa L, Bakung
(Hymenocallis littoralis Salisb.)
lanjutan
c. Rimpang, tasbih (Canna edulis Kerr.)

d. Geragih, arbe (Fragraria vesca L.), daun kaki


kuda (Centella asiatica Urb.)

e. Anakan, pisang (Musa sapientum L.)


2. Organ perkembangbiakan
vegetatif buatan
a. Setek atau turus, bagian alat hara yang dipotong
(dipisahkan dari induk) dan dapat tumbuh menjadi
tumbuhan baru.
Setek dapat dibedakan menjadi:
1. Setek batang, sepotong batang muda atau tua.
Contohnya, pada penanaman Manihot uttilissima
Pohl.  batang tua. Ipomoea batatas Poir.  batang
muda
2. Setek akar, contohnya pada penanaman sukun
(Artocarpus communis Forst.) dan cemara (Casuarina
equisetiolia L.)
3. Setek daun, contohnya Kalanchoe pinnata Pers.,
Camellia sinensis
b. Cangkokan,
Pada umumnya perkembanganbiakan
vegetatif diterapkan dengan tujuan khusus:
 Tumbuhan tertentu hanya bisa
dikembangbiakan secara vegetatif saja.

 Supaya tumbuhan baru cepat berbuah


(dengan cangkokan).

 Waktu lebih cepat, tidak menunggu tumbuhan


berbuah.

 Untuk mendapatkan tumbuhan yang


mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
Organ perkembanganbiakan generatif

Organ perkembanganbiakan generatif pada


tumbuhan biji adalah biji  buah  bunga

BUNGA, BUAH, DAN BIJI


Organ generatif
BUNGA

Organ perkembangbiakan generatif  bentuk dan


susunannya bervariasi sesuai jenisnya.
Pada tumbuhan biji  bunga

Tumbuhan biji bila sudah tiba waktunya akan


mengeluarkan bunga.

Bunga  terjadi proses penyerbukan kemudian


pembuahan  buah, yang didalamnya terkandung biji 
biji akan tumbuh jadi individu baru
 Bunga  berdasarkan susunannya
merupakan modifikasi/penjelmaan suatu
tunas (batang dan daun) yang bentuk,
warna, dan susunannya disesuaikan
dengan kepentingan tumbuhan  organ
perkembangbiakan
 Tunas yg mengalami perubahan bentuk
menjadi bunga  biasanya adalah batang
yang terhenti pertumbuhannya  tangkai dan
dasar bunga

 Sedangkan daun-daun sebagian tetap


bersifat menjadi daun, hanya bentuk dan
warnanya berubah, dan sebagian lagi
mengalami metamorfosis menjadi bagian-
bagian yg memiliki peranan dalam proses
reproduksi.
 Metamorfosis daun  kelopak, mahkota, benang
sari dan daun buah).

 Berhubungan dg terhentinya pertumbuhan batang,


maka ruas-ruas menjadi sangat pendek  bunga
yg merupakan metamorfosis daun tersusun rapat
satu sama lain  lingkaran.
Berdasarkan letak dan susunan bagian bunga dapat dibedakan menjadi:

1. Bunga yang bagian-bagianya tersusun


menurut garis spiral (acyclis), bunga cempaka
(Michelia champaka L.)

2. Bunga yg bagian-bagiannya tersusun dalam


lingkaran (cylis), bunga terong (Solanum
melongena L.), bakung

3. Bunga yg sebagian bagian-bagiannya duduk


dalam lingkaran dan sebagian lain terpencar
atau menurut garis spiral (hemicyclis), bunga
Annona muricata L.
Sifat yang menarik pada bunga
 Bentuknya bervariasi
 Bentuk bagian-bagian bunga beragam
 Warnanya
 Baunya
 Ada dan tidaknya madu atau zat lain

Sifat bunga merupakan tanda pengenal


tumbuhan yang paling utama
Berdasarkan jumlahnya bunga dapat dibedakan menjadi:

a. Tumbuhan berbunga tunggal (planta


uniflora),contohnya Zephyrantus rosea Lindl.

b. Tumbuhan berbunga banyak (planta


multiflora)
Bagian-bagian bunga
 Tangkai bunga, bagian bunga yg masih jelas bersifat
batang, sering terdapat daun-daun peralihan (bagian
yg menyerupai daun), berwarna hijau, yg seolah-
olah merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan
bunga.

 Dasar bunga, tangkai yg seringkali melebar, ruas-


ruas pendek, sehingga daun-daun yg telah
mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian
bunga yg duduk rapat satu sama lain (tampak duduk
dalam 1 lingkaran).

 Hiasan bunga, bagian bunga yg merupakan


penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk
lembaran dengan tulang-tulang yg masih jelas.
Hiasan bunga tersusun atas dua lingkaran:

a. kelopak, bagian hiasan bunga yg merupakan


lingkaran luar, berwarna hijau, dan waktu bunga
masih kuncup merupakan selubungnya 
melindungi kuncup dari pengaruh lingkungan.
Daun kelopak dapat berlekatan dan terpisah.

b. tajuk bunga/ mahkota bunga, bagian hiasan


bunga yg terdapat pada lingkaran dalam, biasanya
tidak berwarna hijau  warna bunga. Mahkota
bunga terdiri atas daun mahkota (petala), dapat
berlekatan/terpisah.
 Alat kelamin jantan (androecium), metamorfosis
daun yg menghasilkan serbuk sari, terdiri atas
benang sari (stamen). Benang sari dapat
berlekatan/terpisah, ada yg tersusun 1 lingkaran
ada yg 2 lingkaran

 Alat kelamin betina (gynaecium), bgian bunga yg


merupakan metamorfosis daun buah (carpella) 
putik. Pada bunga  1 atau beberapa putik. Setiap
putik  terdiri atas beberapa daun buah. Bila ada
beberapa daun buah  terusun sebagai satu
lingkaran bagian-bagian bunga yg terakhir.
Berdasarkan bagian-bagian yg terdapat pada bunga,
bunga dapat dibedakan menjadi:
 Bunga lengkap/sempurna (flos completus), yg dapat
terdiri atas 1 lingkaran daun-daun kelopak, 1 lingkaran
daun-daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang sari dan 1
lingkaran daun buah. Bunga 4 lingkaran  tetrasiklik, 5
lingkaran  pentasiklik.

 Bunga tidak lengkap/bunga tidak sempurna ( flos


incompletus), jika salah 1 bagian bunga atau salah 1 alat
kelaminnya tidak ada.

jika tidak mempunyai hiasan bunga  nudus


jika hanya memiliki 1 alat kelamin bunga  berkelamin
tunggal (unisexualis).
Berdasarkan alat kelamin bunga, bunga dapat dibedakn menjadi:

 Bunga berkelamin dua (hermaphroditus), bunga yg mempunyai


benang sari dan kepala putik  bunga sempurna  punya hiasan
bunga. Ex. Solanum melongena L.

 Bunga berkelamin tunggal (unisexualis), jika pada bunga hanya


terdapat salah 1 alat kelamin.

a. bunga jantan  benang sari, ex. Bunga Jagung yg terdapat di


bagian paling atas.

b. bunga betina  putik, ex. Bunga Jagung yg tersusun dalam


tongkolny.

c. bunga mandul  tidak mempunyai benang sari & putik, Ex.


Bunga pinggir/pita, Helianthus annus L.
Berdasarkan kelamin bunga yg terdapat pada
tumbuhan, tumbuhan dapat dibedakan menjadi:
 Berumah satu (monoecus)  jantan & betina
terdapat pada 1 individu (satu batang tumbuhan),
ex. Jagung, Cucumis sativus L., Jarak (Ricinus
communis L.)

 Berumah dua (dioecus), jika bunga jantan dan


betina terpisah tempatnya. Ex. Zalacca edulis
Reinw.

 Poligam (Polygamus), terdapat bunga jantan,


betina, & banci bersama-sama. Ex. Carica papaya L.
Penyerbukan/persarian (pollinatio)
Berdasarkan asal serbuk sari yg jatuh ke kepala
putik, penyerbukan dibedakan menjadi:

 Penyerbukan sendiri (autogamy)  serbuk


sari yg jatuh ke kepala putik berasal dari 1
bunga.
 Penyerbukan tetangga (geitonogamy)

serbuk sari  putik  bunga lain pada


tumbuhan itu sendiri.
 Penyerbukan silang (allogamy, xenogamy)
serbuk sari  kepala putik  bunga
tumbuhan lain, tapi masih satu jenis.

 Penyerbukan bastar (hybridogamy)  serbuk


sari berasal dari bunga tumbuhan lain yg
beda jenis atau punya 1 sifat beda.

Anda mungkin juga menyukai