Anda di halaman 1dari 44

OPTIK-1

Interferensi Cahaya
PRODI PENDIDIKAN SAINS

By: Marungkil Pasaribu


Interferensi cahaya:
• Proses dimana dua gelombang cahaya, bunyi atau
gelombang elektromagnetik atau lebihyang memiliki
frekuensi yang sama saling berpadu atau saling
menghilangkan satu sama lain, amplitudo dari
perpaduan gelombang merupakan amplitudo yang
baru.
• merupakan interaksi dua atau lebih gelombang cahaya
yang menghasilkan suatu radiasi yang menyimpang
dari jumlah masing-masing komponen radiasi
gelombangnya.
•  Interference is the interaction of multiple waves in which
the resultant irradiance deviates
from the sum of each irradiance.

• Interferensi cahaya menghasilkan suatu pola interferensi


(terang-gelap).
• Pola yang diamati adalah vektor pointing dari rapat energi
yang disebut dengan irradians.
• dan
1. Pertimbangan
Umum
1. Amplitudo gelombang berbeda

• Dua buah sumber yang memancarkan gelombang


monokromatik yang memiliki frekuensi yang sama dan
merambat dalam medium yang homogen.
• Jarak kedua sumber adalah a (a > λ )
• Suatu titik pengamatan titik P, dimana gelombang yang
tiba dititik P adalah terpolarisasi linier dan berbentuk
bidang.
•  
 
• Eo1.Eo2
=   cos (k1.r + ε1 - k2.r - ε2)
Dimana:
dan
Pola interferensi menjadi:
= Eo1.Eo2 cos δ
Dimana δ = (k1.r + ε1 - k2.r - ε2) = beda fase yang
dihasilkan oleh beda lintasan dan beda sudut fase awal.
•   skalar dari
Harga •   interferensi menjadi:
Pola
irradiansnya adalah: cos δ
= Eo1.Eo2 cos δ Total interferensi adalah:
Dimana: I = I1+I2 cos δ
= Dari persamaan di atas, harga
= resultan I dapat lebih besar
atau lebih kecil dari I1+I2,
bergantung pada harga .
•  
Irradians maximum: •  
Irradians minimum:
Bila harga cos δ = 1. Bila harga cos δ = -1.

Dimana: Dimana:
δ = 0, ±2π, ±4π,.... δ = ±π, ±3π,....
Pada kondisi ini dikatakan: Pada kondisi ini dikatakan:
1. Beda fase kedua gelombang 1. Beda fase kedua gelombang
merupakan kelipatan ganjil dari 2π, merupakan kelipatan ganjil dari π
2. Gangguan dikatakan sefase 2. Terjadi destruktif interferensi total
3. Terjadi Konstruktif interferensi total
•   0< cos δ < 1
Bila •   0> cos δ >- 1
Bila
Maka Maka
< >
Gelombang perpadauan adalah Gelombang perpadauan
berbeda fase, dan hasil adalah berbeda fase, dan
pengamatan adalah interferensi hasil pengamatan adalah
konstruktif. interferensi destruktif.
Saat δ = π/2, cos δ = 0, lintasan
optis berbeda fase .
•   dimisalkan I1 = I2 = I0, maka
Jika
2.Amplitudo gelombang sama
• Bila
  kedua gelombang bersumber dari gelombang yang sama,
maka kedua gelombang akan memiliki amplitudo yang sama
pula.
• =
• Eo1 = Eo2
•  

•  Beda lintasan yang teramati pada titik P adalah:

• Dan
• I=4
Irradians maximum Irradians minimum
saat: saat:

Dimana m = 0,±1,±2.... Dimana m = 0,±1,±3....


( (

Bila kedua gelombang Bila kedua gelombang


sefase maka sefase maka
I. Interferometer Pemecah Muka Gelombang

Percobaan Young
• Berkas sinar diarahkan pada sebuah celah hingga
menghasilkan gelombang yang berfungsi sebagai sumber
gelombang primer.
• Berkas cahaya yang keluar dari celah diteruskan melewati
dua buah celah yang identik.
• Kedua celah ini menjadi sumber gelombang sekunder yang
sefase, dan koheren.
• Pada jarak tertentu dari kedua celah diletakkan sebuah layar
tempat pengamatan. Pada layar teramati pola terang-gelap.
•  

Untuk harga  yang sangat kecil, harga sin = ,


sehingga:
•  Interferensi orde ke-m adalah:
atau:
Jarak antara dua maximum yang berturutan adalah:

atau
•  Saat beda fase adalah Contoh interferensi
bentuk interferometer
Sehingga spliting muka
gelombang:
1. Youngs Experiment
2. Fresnel double
mirror
3. Fresnel doble prism
• Fresnel Double Mirror • Fresnel Biprism
II. Interferometer Pemecah Amplitudo
Misalkan, hal sederhana selaput
tipis yang tebalnya d dan berindeks
bias nf . Anggap sebuah sumber
gelombang monokromati jatuh
pada sebuah selaput tipis. Selaput
berfungsi sebagai pemecah muka
gelombang, sehingga E1 dan E2
dapat dianggap menjadi dua
sumber gelombang baru yang
koheren.
Dari gambar terlihat bahwa beda panjang lintasan optis

pada titik pengamatan diberikan oleh:

=)+(
•  

=
•  =
• =2
Hubungan beda fase yang berkaitan denganbeda panjang
lintasan optis merupakan perkalian antara bilangan
gelombang dengan , yaitu ko. Beda fase antara lintasan
optis pantulan pertama dan sinar yang keluar dari selaput
adalah π.
sehingga:

= ko ± π

atau 
•   interferensi maksimum di
Pola •   interferensi minimum di
Pola
titik P teramati saat titik P teramati saat
δ = 2mπ δ = 2mπ±1
Sehingga: Sehingga:

Dengan:
Kisi-kisi Haidinger(Haidinger Fringes)
• Kisi berinklinasi sama
• Semua pasangan cahaya
tiba pada sudut δ yang
sama
• Pola pengamatan
berbentuk lingkaran
Kisi-kisi Fizau (Fizau Fringes)
•  
Ketebalan pada suatu titik
d = x.α
Untuk sudut θi yang kecil,
interferensi maksimum:
•   antara dua max
Jarak

Tebal selaput untuk tiap max


Cincin Newton
• Hubungan
  antara r dan h
memenuhi:

• Bila R>>h
• Letak
  interferensi • Radius
  cincin untuk
maksimum interferensi minimum:

Radius cincin untuk


interferensi maksimum
Contoh soal
Sebuah kotak gelas dengan panjang 25 mm berisi udara
diletakkan di depan salah satu celah sekunder pada
percobaan Young. Udara di dalamnya dikeluarkan dan
diganti dengan test gas. Ternyata pola interferensi
diganti menjadi 21 garis terang. Jika cahaya yang
digunakan memiliki panjang gelombang 656,2816 nm,
indeks bias udara = 1,000276, hitunglah indeks bias gas
test.
Jawab
Panjang lintasan optis berisi udara adalah
PLOU = na(25mm).
Panjang lintasan optis berisi gas
PLOG = ng(25mm)
Selisi panjang lintasan
SPL =(ng-na)(25mm)
Karena terdapat 21 garis terang maka:
21λo = (ng-na)25mm
• Hitung
2.   tebal minimum 3. Dua lembar keping gelas yang
sebuah film transparant datar mempunyai panjang 25 cm
berindeks bias 1,455, jika film dan terpisah setebal ¼ mm hanya
ini menghasilkan suatu pada salah ujungnya saja,
minimum cahaya pantul pada sehingga membentuk suatu
penyinaran normal 500 nm ganjal atau sekat udara berupa
dan dikelilingi udara. biji tipis. Berapa jumlah kisi
percentimeter yang akan teramati
jika dipakai cahaya merah (λo =
694,3 nm) dengan penyinaran
tegak lurus.
• Sebuah
4.   lensa positif dengan jari-jari kelengkungan 20
cm terletak pada suatu permukaan optis dan diterangi
secara tegak lurus dengan cahaya dari sodium(λo =
589,29 nm) Celah antara kedua permukaan lensa ini
kemudian diisi dengan karbon tetra chllorida ( n=1,461).
Berapa perbandingan radius kisi gelap ke-23 sebelum
dan sedudah ada larutan tersebut. Persamaan umum (

Anda mungkin juga menyukai