Interferensi Cahaya
PRODI PENDIDIKAN SAINS
Dimana: Dimana:
δ = 0, ±2π, ±4π,.... δ = ±π, ±3π,....
Pada kondisi ini dikatakan: Pada kondisi ini dikatakan:
1. Beda fase kedua gelombang 1. Beda fase kedua gelombang
merupakan kelipatan ganjil dari 2π, merupakan kelipatan ganjil dari π
2. Gangguan dikatakan sefase 2. Terjadi destruktif interferensi total
3. Terjadi Konstruktif interferensi total
• 0< cos δ < 1
Bila • 0> cos δ >- 1
Bila
Maka Maka
< >
Gelombang perpadauan adalah Gelombang perpadauan
berbeda fase, dan hasil adalah berbeda fase, dan
pengamatan adalah interferensi hasil pengamatan adalah
konstruktif. interferensi destruktif.
Saat δ = π/2, cos δ = 0, lintasan
optis berbeda fase .
• dimisalkan I1 = I2 = I0, maka
Jika
2.Amplitudo gelombang sama
• Bila
kedua gelombang bersumber dari gelombang yang sama,
maka kedua gelombang akan memiliki amplitudo yang sama
pula.
• =
• Eo1 = Eo2
•
•
• Beda lintasan yang teramati pada titik P adalah:
• Dan
• I=4
Irradians maximum Irradians minimum
saat: saat:
Percobaan Young
• Berkas sinar diarahkan pada sebuah celah hingga
menghasilkan gelombang yang berfungsi sebagai sumber
gelombang primer.
• Berkas cahaya yang keluar dari celah diteruskan melewati
dua buah celah yang identik.
• Kedua celah ini menjadi sumber gelombang sekunder yang
sefase, dan koheren.
• Pada jarak tertentu dari kedua celah diletakkan sebuah layar
tempat pengamatan. Pada layar teramati pola terang-gelap.
•
atau
• Saat beda fase adalah Contoh interferensi
bentuk interferometer
Sehingga spliting muka
gelombang:
1. Youngs Experiment
2. Fresnel double
mirror
3. Fresnel doble prism
• Fresnel Double Mirror • Fresnel Biprism
II. Interferometer Pemecah Amplitudo
Misalkan, hal sederhana selaput
tipis yang tebalnya d dan berindeks
bias nf . Anggap sebuah sumber
gelombang monokromati jatuh
pada sebuah selaput tipis. Selaput
berfungsi sebagai pemecah muka
gelombang, sehingga E1 dan E2
dapat dianggap menjadi dua
sumber gelombang baru yang
koheren.
Dari gambar terlihat bahwa beda panjang lintasan optis
=)+(
•
=
• =
• =2
Hubungan beda fase yang berkaitan denganbeda panjang
lintasan optis merupakan perkalian antara bilangan
gelombang dengan , yaitu ko. Beda fase antara lintasan
optis pantulan pertama dan sinar yang keluar dari selaput
adalah π.
sehingga:
= ko ± π
atau
• interferensi maksimum di
Pola • interferensi minimum di
Pola
titik P teramati saat titik P teramati saat
δ = 2mπ δ = 2mπ±1
Sehingga: Sehingga:
Dengan:
Kisi-kisi Haidinger(Haidinger Fringes)
• Kisi berinklinasi sama
• Semua pasangan cahaya
tiba pada sudut δ yang
sama
• Pola pengamatan
berbentuk lingkaran
Kisi-kisi Fizau (Fizau Fringes)
•
Ketebalan pada suatu titik
d = x.α
Untuk sudut θi yang kecil,
interferensi maksimum:
• antara dua max
Jarak
• Bila R>>h
• Letak
interferensi • Radius
cincin untuk
maksimum interferensi minimum: